You are on page 1of 2

Kadar abu merupakan jumlah mineral - mineral pada suatu bahan, dimana mineralmineral yang terdapat pada kopi

yaitu potassium, kalium, kalsium, magnesium dan mineral non-logam yaitu fosfor dan sulfur. Kadar abu menggambarkan kandungan mineral dari sampel bahan makanan. Yang disebut kadar abu ialah material yang tertinggal bila bahan makanan dipijarkan dan dibakar pada suhu sekitar 500-800C. Semua bahan organik akan terbakar sempurna menjadi air dan CO2 serta NH3 sedangkan elemen-elemen tertinggal sebagai oksidanya. Lama fermentasi memberi pengaruh berbeda sangat nyata terhadap kadar abu kopi instan yang dihasilkan. Dengan lamanya waktu fermentasi akan terjadi perombakan komponenkomponen zat dalam kopi karena meningkatnya suhu pada waktu fermentasi. Uji VRS merupakan uji untuk mengetahui kadar atau kandungan unsur-unsur kopi yang mudah menguap yang akan berhubungan dengan aroma kopi. Kandungan volatile pada kopi robusta lebih besar dari pada kandungan volatile pada kopi arabika sehingga aroma kopi robusta lebih khas. Beberapa senyawa volatile yang terkandung di dalam kopi antara lain aldehid, furfural, keton, alcohol, ester, asam format, dan asam asetat yang mudah menguap. Golongan asam yang mudah menguap selain asam asetat yaitu asam propinat, butirat, dan volerat. Dari data yang diperoleh didapat kadar abu untuk kopi original sebanyak 5,23% berarti dari kopi sebanyak 2 gr didapat kandungan anorganik berupa mineral-mineral sebanyak 5,23%. Untuk Kopi yang ditambahkan dengan kelapa kadar abu diperoleh sebanyak 6,78%. Perbedaan kadar abu dengan kopi original dikarenakan adanya kandungan anorganik atau mineral-mineral yang diperoleh kelapa tambahan yaitu Kalium, Kalsium, Fosfor, Magnesium, Zink, dan Mangan . Untuk Kopi yang ditambah dengan tambahan beras didapat kadar abu sebanyak 5%. Nilai kadar abu kopi yang ditambah dengan beras lebih kecil dibanding dengan kopi original, penambahan beras seharusnya menambahkan kadar abu pada kopi karena beras mengandung mineral berupa kalsium, forsfor, magnesium, zink, mangan, sulfur. Kandungan mineral pada beras dipengaruhi oleh varietas beras yang digunakan karena varietas unggul pada umumnya memiliki kandungan mineral yang lebih tinggi sehingga berpengaruh pada kadar abu pada kopi yang ditambahkan beras tersebut. Pada kopi yang ditambah dengan jagung, kadar abu yang diperoleh yaitu 6,49%. Nilai kadar abu tersebut dipengaruhi oleh kandungan mineral yang terdapat pada jagung yaitu Natrium, Kalium, Pospor. Semakin banyak jagung yang ditambahkan pada kopi semakin tinggi pula kadar abu yang terkandung pada kopi. Pada Kopi yang ditambah dengan butter didapat kadar abu dengan nilai 27,16%. Tingginya kadar abu kopi yang ditambah dengan butter dikarenakan butter memiliki kadar mineral tinggi. Butter merupakan hasil olahan susu yang mengandung mineral seperti Calsium, Magnesium, Fosfor, Kalium, dan Iodine. Kadar abu juga dipengaruhi oleh lamanya fermentasi sehingga lamanya penyimpanan juga mempengaruhi nilai kadar abu.

Dari data kadar VRS yang diketahui untuk kopi original diketahui kadar VRSnya yaitu 38 Meq. Untuk Kopi yang ditambah dengan kelapa kadar VRS yang diperoleh yaitu 42 Meq. Kopi yang ditambah dengan beras memiliki kadar vrs yaitu sebesar 58 Meq. Untuk Kopi yang ditambah dengan jagung besar kadar VRS yaitu 580 Meq dan untuk kopi yang ditambah dengan butter nilai kadar VRS yang diperoleh yaitu 28 Meq. Perbedaan kadar VRS disebabkan oleh kandungan volatile tambahan dari bahan tambahan seperti beras, kelapa, jagung, dan butter.

You might also like