You are on page 1of 13

Aduhhh, perut aku sakit banget nih. Biasa, lagi PMS.

Ah, biasa nih kalo lagi PMS, perut perih banget serasa keram. Bawaannya pengen tidur mulu Kata-kata tadi sangat sering terlontar oleh para perempuan terutama yang sudah mengalami masa pubertas. Sadarkah Anda, bahwa ada yang salah dari ucapan-ucapan mereka tersebut?

Banyak orang salah mengartikan apa itu PMS. Padahal, PMS atau Pre menstrual Syndrome (Sindrom Pra-Haid) itu terjadi sebelum masa menstruasi dimulai. Dilihat dari namanya saja, Pre, atau sebelum, itu berarti sindrom-sindrom tersebut terjadi sebelum masa haid, bukan pada saat haid. PMS atau Pre Menstrual Syndrome adalah kumpulan gejala fisik, psikologis, dan emosi yang terkait dengan siklus menstruasi wanita (terkait bukan berarti terjadi pada saat haid). Gejala tersebut dapat diperkirakan dan biasanya terjadi secara regular pada dua minggu periode sebelum menstruasi. Hal ini dapat hilang begitu dimulainya pendarahan, namun dapat pula berlanjut setelahnya (setelah pendarahan selesai). Gangguan kesehatan berupa pusing, depresi, perasaan sensitif berlebihan sekitar dua minggu sebelum haid biasanya dianggap hal yang lumrah bagi wanita usia produktif. PMS memang kumpulan gejala akibat perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus saat ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) dan haid. Sindrom itu akan menghilang pada saat menstruasi dimulai sampai beberapa hari setelah selesai haid. PMS bisa ditandai dengan munculnya jerawat karena sekresi minyak yang berlebihan pada masa pra-menstruasi, emosi lebih tidak terkontrol, lebih mudah tersinggung, dan hal-hal lainnya yang menyangkut masalah psikologis perempuan. Jadi, kalau misalnya Anda mengatakan bahwa beberapa teman perempuan Anda itu jutek, atau galakitu tandanya dia sedang mengalami PMS. Atau emang dasarnya temperamental, hehe. Mungkin, rasa perih yang Anda maksud disini adalah Dysmenorrhea. Dysmenorrhea adalah nyeri pada daerah panggul akibat menstruasi dan produksi zat prostaglandin. Seringkali dimulai segera setelah mengalami haid pertama (menarche). Nyeri berkurang setelah menstruasi, namun pada beberapa wanita nyeri bisa terus dialami selama periode menstruasi. Prostaglandins dibuat oleh lapisan dalam dari rahim. Sebelum menstruasi terjadi zat ini meningkat dan begitu haid terjadi, tingkat prostaglandin menurun. Hal ini dapat menjelaskan mengapa sakit cenderung berkurang setelah beberapa hari pertama haid. Dysmenorrhea terbagi jadi dua yaitu primer atau sekunder, primer murni karena proses kontraksi rahim tanpa penyakit dasar sebagai penyebab. Sedangkan dysmenorrhea sekunder disebabkan selain proses haid dan produksi prostaglandin secara alami. Ciri khasnya nyeri haid tidak berkurang pada hari-hari haid selanjutnya. Penyebab dysmenorrhea sekunder antara lain: endometriosis dan fibroids (miom).

Jadi, yang Anda alami selama masa menstruasi itu adalah Dysmenorrhea, bukan Sindrom Pra-Haid. Jika Anda mengalami nyeri pada perut bagian bawah pada saat haid, itu terjadi karena peluruhan pada dinding rahim, namun, jika nyeri pada perut terasa berlebihan, bahkan ada yang sampai pingsan dan tidak dapat beraktivitas normal, sebaiknya Anda cek ke dokter kandungan. Adanya miom, endometriosis (radang endometrium, atau sering disebut kista), mungkin menjadi salah satu penyebab mengapa ketika haid dan tidak sedang haid, perut bagian bawah Anda mengalami rasa sakit dan nyeri yang luar biasa. Dengan tulisan ini semoga Anda tidak lagi salah mengartikan apa PMS itu sebenarnya, dan meletakkan kata PMS di kalimat yang tepat. Terkadang saya sedikit emosi melihat orang yang salah mengartikan apa PMS itu, hehe. Dan di sini saya mencoba meluruskan pemahaman Anda. Semoga bermanfaat.
(http://www.blogtyo.com/2011/11/yakin-pms-bukan-dysmenorrhea.html)

Fase menstruasi
Yaitu, luruh dan dikeluarkannya dinding rahim dari tubuh. Hal ini disebabkan berkurangnya kadar hormon seks. Hali ini secara bertahap terjadi pada hari ke-1 sampai 7.

[sunting] Fase praovulasi


Yaitu, masa pembentukan dan pematangan ovum dalam ovarium yang dipicu oleh peningkatan kadar estrogen dalam tubuh. Hal ini terjadi secara bertahap pada hari ke-7 sampai 13.

[sunting] Fase ovulasi


Masa subur atau Ovulasi adalah suatu masa dalam siklus menstruasi wanita dimana sel telur yang matang siap untuk dibuahi. Apabila wanita tersebut melakukan hubungan seksual pada masa subur atau ovulasi maka kemungkinan terjadi kehamilan.[1] [sunting] Menentukan masa subur Beberapa metode dalam menentukan masa subur dapat dilihat dengan beberapa cara: 1. Perubahan Periode Menstruasi 2. Perubahan Lendir Servik 3. Perubahan Suhu Basal Tubuh

[sunting] Fase pascaovulasi


Yaitu, masa kemunduran ovum bila tidak terjadi fertilisasi. Pada tahap ini, terjadi kenaikan produksi progesteron sehingga endometrium menjadi lebih tebal dan siap menerima embrio

untuk berkembang. Jika tidak terjadi fertilisasi, maka hormon seks dalam tubuh akan berulang dan terjadi fase menstruasi kembali.

[sunting] Tanda dan gejala

Nyeri pada perut merupakan salah satu gejala menstruasi. Berikut ini adalah beberapa tanda dan gejala yang dapat terjadi pada saat masa menstruasi:

Perut terasa mulas, mual dan panas. Terasa nyeri saat buang air kecil. Tubuh tidak fit. Demam. Sakit kepala dan pusing. Keputihan. Radang pada vagina. Gatal-gatal pada kulit. Emosi meningkat. Nyeri dan bengkak pada payudara. Bau badan tidak sedap.

[sunting] Penanggulangan
Saat menstruasi, rasa nyeri akibat kram menstruasi seringkali datang. Bisa hanya samar-samar atau sangat nyeri. Kondisi ini memang sedikit menggangu saat menstruasi. Kondisi yang dalam istilah medisnya disebut dysmenorrhea ini biasanya terjadi di perut bagian bawah.Untuk mengurangi nyeri saat haid, ada beberapa hal yang dapat dilakukan yaitu:

Perbanyak asupan cairan untuk menghindari dehidrasi. Kekurangan cairan akan membuat nyerinya semakin terasa. Usahakan untuk minum air hangat untuk meningkatkan aliran darah ke daerah panggul.

Membuat ramuan jahe. Caranya, rebus beberapa potong jahe yang telah dimemarkan dalam air lalu minumlah air jahe dalam keadaan hangat. Tempatkan handuk hangat di sekitar perut bagian bawah. Ini cara yang cukup mudah untuk menghilangkan nyeri sementara waktu. Hindari meminum minuman yang mengandung kafein karena bisa memicu iritasi pada usus halus. Meminum teh beraroma mint. Lebih baik jika diminum dalam keadaan hangat. Melakukan peregangan pada pagi hari dapat melancarkan pereedaran darah dan sekaligus mengurangi rasa nyeri.

[sunting] Kelainan menstruasi

Menstruasi yang menyakitkan atau dysmenorrhea.

Dysmenorrhea pertama biasanya dihubungkan dengan naiknya kadar kimia alami di dalam tubuh saat ovulasi, yang menyebabkan rasa sakit. Dysmenorrhea kedua merupakan tanda suatu kelainan mendasar. Dysmenorrhea kedua ini mempengaruhi wanita yang belum pernah menstruasi sebelumnya.Kelainan reproduksi, endometriosis, atau fibroids dapat menimbulkan menstruasi dengan rasa sakit, dan satu-satunya cara untuk mengetahui penyebabnya secara pasti adalah dengan memeriksakannya ke dokter. Gejala dysmenorrhea termasuk rasa sakit pada punggung bagian bawah atau kaki, kram perut, atau sakit pada tulang panggul. Kelainan menstruasi ini dapat menunjukkan ketidaksuburan.

Menstruasi yang sangat hebat, atau menorrhagia.

Ketidakseimbangan hormon atau kelainan rahim dapat menyebabkan volume darah menstruasi yang sangat tinggi, namun Dr Minkin mengatakan bahwa penyebabnya tidak selalu jelas. Jika wanita mengalami menstruasi selama tujuh hari atau lebih, dan darah yang keluar tidak tertampung lagi oleh pembalut, maka kemungkinan ia menderita menorrhagia. Darah yang menggumpal juga sebenarnya normal, namun gumpalan darah dalam jumlah besar merupakan tanda "heavy periods".Menorrhagia dapat menyebabkan anemia, jadi pastikan Anda mengonsumsi cukup banyak zat besi. Daging yang tidak berlemak, sayuran hijau, sereal, oatmeal, kacang kedelai rebus, dan kacang-kacangan lain, merupakan sumber zat besi yang baik. Anda mungkin membutuhkan obat-obatan dari dokter untuk mengatasi menstruasi yang berlebihan atau anemia, namun pastikan bahwa dokter tahu jika misalnya Anda sedang berusaha hamil.

Menstruasi tidak teratur, atau oligomenorrhea.

Menstruasi yang tidak dapat diprediksi datangnya termasuk normal, namun hanya bila hal ini terjadi pada tahun pertama wanita mengalami menstruasi dan saat perimenopause (tahun-tahun menjelang menopause). Ketidakseimbangan hormon atau kelainan juga menyebabkan haid tidak teratur, yang dapat memengaruhi tingkat kesuburan dan kesempatan wanita untuk mendapatkan bayi.

Tidak mengalami menstruasi atau amenorrhea.

Jika wanita tidak mengalami menstruasi selama tiga bulan, kemungkinan ia sedang hamil. Namun penyebab lainnya bisa juga karena ia mengalami amenorrhea, perimenopause, atau menopause. Penyebab yang paling umum dari absennya menstruasi adalah kehamilan. Amenorrhea juga merupakan efek samping dari penyakit, stres, latihan terlalu berat, atau turunnya berat badan yang terlalu banyak. Jika wanita tidak menstruasi, bisa jadi ia tidak berovulasi (tidak melepas telur setiap bulan). Jika tidak berovulasi maka ia akan kesulitan hamil. Penderita sebaiknya menghindari diet dan latihan yang ketat. Menstruasi atau haid atau datang bulan adalah perubahan fisiologis dalam tubuh wanita yang terjadi secara berkala dan dipengaruhi oleh hormon reproduksi. Periode ini penting dalam hal reproduksi. Pada manusia, hal ini biasanya terjadi setiap bulan antara usia remaja sampai menopause. Selain manusia, periode ini hanya terjadi pada primata-primata besar, sementara binatang-binatang menyusui lainnya mengalami siklus estrus. Pada wanita siklus menstruasi rata-rata terjadi sekitar 28 hari, walaupun hal ini berlaku umum, tetapi tidak semua wanita memiliki siklus menstruasi yang sama, kadang-kadang siklus terjadi setiap 21 hari hingga 30 hari. Biasanya, menstruasi rata-rata terjadi 5 hari, kadang-kadang menstruasi juga dapat terjadi sekitar 2 hari sampai 7 hari. Umumnya darah yang hilang akibat menstruasi adalah 10mL hingga 80mL per hari tetapi biasanya dengan rata-rata 35mL per harinya. Biasanya pada saat menstruasi wanita memakai pembalut untuk menampung darah yang keluar saat beraktivitas terutama saat tidur agar bokong dan celana tidak basah dan tetap nyaman. Pembalut harus diganti minimal dua kali sehari untuk mencegah agar tidak terjadi infeksi pada vagina atau gangguan-gangguan lainnya. Gunakanlah pembalut yang anti-bakteri dan mempunyai siklus udara yang lancar. http://id.wikipedia.org/wiki/Menstruasi

Definisi Amenorea adalah keadaaan tidak terjadinya menstruasi pada seorang wanita. Hal tersebut normal terjadi pada masa sebelum pubertas, kehamilan dan menyusui, dan setelah menopause. Siklus menstruasi normal meliputi interaksi antara komplek hipotalamus-hipofisi-aksis indung telur serta organ reproduksi yang sehat (lihat artikel menstruasi). Amenorea sendiri terbagi dua, yaitu: 1. Amenorea primer Amenorea primer adalah keadaan tidak terjadinya menstruasi pada wanita usia 16 tahun. Amenorea primer terjadi pada 0.1 2.5% wanita usia reproduksi 2. Amenorea sekunder Amenorea sekunder adalah tidak terjadinya menstruasi selama 3 siklus (pada kasus oligomenorea <jumlah darah menstruasi sedikit>), atau 6 siklus setelah sebelumnya mendapatkan siklus menstruasi biasa. Angka kejadian berkisar antara 1 5% Penyebab Penyebab tersering dari amenorea primer adalah:

Pubertas terlambat Kegagalan dari fungsi indung telur Agenesis uterovaginal (tidak tumbuhnya organ rahim dan vagina) Gangguan pada susunan saraf pusat Himen imperforata yang menyebabkan sumbatan keluarnya darah menstruasi dapat dipikirkan apabila wanita memiliki rahim dan vagina normal

Gambar 1. Himen Imperforata Penyebab terbanyak dari amenorea sekunder adalah kehamilan, setelah kehamilan, menyusui, dan penggunaan metode kontrasepsi disingkirkan, maka penyebab lainnya adalah:

Stress dan depresi Nutrisi yang kurang, penurunan berat badan berlebihan, olahraga berlebihan, obesitas Gangguan hipotalamus dan hipofisis Gangguan indung telur Obat-obatan Penyakit kronik dan Sindrom Asherman

Gambar 2. Komplek hipotalamus-hipofisi-aksis indung telur Tanda dan gejala Tanda amenorea adalah tidak didapatkannya menstruasi pada usia 16 tahun, dengan atau tanpa perkembangan seksual sekunder (perkembangan payudara, perkembangan rambut pubis), atau kondisi dimana wanita tersebut tidak mendapatkan menstruasi padahal sebelumnya sudah pernah mendapatkan menstruasi. Gejala lainnya tergantung dari apa yang menyebabkan terjadinya amenorea. Perkembangan pubertas pada wanita normal digambarkan melalui Stadium Tanner yaitu :

Usia

Perkembangan Payudara

Perkembangan Rambut Pubis

Stadium Stadium Tanner Tanner (Perkembangan (perkembangan Payudara) rambut Pubis)

Pertumbuhan Papila payudara Awal mulai (8-10 tahun) menggunung

Belum ada rambut pubis

Thelarche (9-11)

Seperti Seperti Adrenarche Adrenarche untuk Stadium 2 untuk Stadium 2

Adrenarche (9-11)

Puncak Pertumbuhan (11-13)

Menarche (12-14)

Dewasa (13-16)

Pemeriksaan Penunjang Pada amenorea primer, apabila didapatkan adanya perkembangan seksual sekunder maka diperlukan pemeriksaan organ dalam reproduksi (indung telur, rahim, perlekatan dalam rahim) melalui pemeriksaan USG, histerosalpingografi, histeroskopi, dan Magnetic Resonance Imaging (MRI). Apabila tidak didapatkan tanda-tanda perkembangan seksualitas sekunder maka diperlukan pemeriksaan kadar hormon FSH dan LH. Setelah kemungkinan kehamilan disingkirkan pada amenorea sekunder, maka dapat dilakukan pemeriksaan Thyroid Stimulating Hormone (TSH) karena kadar hormon tiroid dapat mempengaruhi kadar hormon prolaktin dalam tubuh. Selain itu kadar hormon prolaktin dalam tubuh juga perlu diperiksa. Apabila kadar hormon TSH dan prolaktin normal, maka Estrogen / Progestogen Challenge Test adalah pilihan untuk melihat kerja hormon estrogen terhadap lapisan endometrium dalam rahim. Selanjutnya dapat dievaluasi dengan MRI. Terapi

Pengobatan yang dilakukan sesuai dengan penyebab dari amenorea yang dialami, apabila penyebabnya adalah obesitas, maka diet dan olahraga adalah terapinya. Belajar untuk mengatasi stress dan menurunkan aktivitas fisik yang berlebih juga dapat membantu. Terapi amenorea diklasifikasikan berdasarkan penyebab saluran reproduksi atas dan bawah, penyebab indung telur, dan penyebab susunan saraf pusat. A. Saluran reproduksi 1. Aglutinasi labia (penggumpalan bibir labia) yang dapat diterapi dengan krim estrogen 2. Kelainan bawaan dari vagina, hymen imperforata (selaput dara tidak memiliki lubang), septa vagina (vagina memiliki pembatas diantaranya). Diterapi dengan insisi atau eksisi (operasi kecil) 3. Sindrom Mayer-Rokitansky-Kuster-Hauser. Sindrom ini terjadi pada wanita yang memiliki indung telur normal namun tidak memiliki rahim dan vagina atau memiliki keduanya namun kecil atau mengerut. Pemeriksaan dengan MRI atau ultrasonografi (USG) dapat membantu melihat kelainan ini. Terapi yang dilakukan berupa terapi nonbedah berupa dilatasi (pelebaran) dari tonjolan di tempat seharusnya vagina berada atau terapi bedah dengan membuat vagina baru menggunakan skin graft 4. Sindrom feminisasi testis. Terjadi pada pasien dengan kromosom 46, XY kariotipe, dan memiliki dominan X-linked sehingga menyebabkan gangguan dari hormon testosteron. Pasien ini memiliki testis dengan fungsi normal tanpa organ dalam reproduksi wanita (indung telur, rahim). Secara fisik bervariasi dari wanita tanpa pertumbuhan rambut ketiak dan pubis sampai penampakan seperti layaknya pria namun infertil (tidak dapat memiliki anak) 5. Parut pada rahim. Parut pada endometrium (lapisan rahim) atau perlekatan intrauterine (dalam rahim) yang disebut sebagai sindrom Asherman dapat terjadi karena tindakan kuret, operasi sesar, miomektomi (operasi pengambilan mioma rahim), atau tuberkulosis. Kelainan ini dapat dilihat dengan histerosalpingografi (melihat rahim dengan

menggunakan foto roentgen dengan kontras). Terapi yang dilakukan mencakup operasi pengambilan jaringan parut. Pemberian dosis estrogen setelah operasi terkadang diberikan untuk optimalisasi penyembuhan lapisan dalam rahim B. Gangguan Indung Telur 1. Disgenesis gonadal. Disgenesis gonadal adalah tidak terdapatnya sel telur dengan indung telur yang digantikan oleh jaringan parut. Terapi yang dilakukan dengan terapi penggantian hormon pertumbuhan dan hormon seksual 2. Kegagalan Ovari Prematur. Kelaianan ini merupakan kegagalan dari fungsi indung telur sebelum usia 40 tahun. Penyebabnya diperkirakan kerusakan sel telur akibat infeksi atau proses autoimun 3. Tumor ovarium. Tumor indung telur dapat mengganggu fungsi sel telur normal C. Gangguan Susunan Saraf Pusat 1. Gangguan hipofisis. Tumor atau peradangan pada hipofisis dapat mengakibatkan amenorea. Hiperprolaktinemia (hormone prolaktin berlebih) akibat tumor, obat, atau kelainan lain dapat mengakibatkan gangguan pengeluaran hormon gonadotropin. Terapi dengan menggunakan agonis dopamin dapat menormalkan kadar prolaktin dalam tubuh. Sindrom Sheehan adalan tidak efisiennya fungsi hipofisis. Pengobatan berupa penggantian hormon agonis dopamin atau terapi bedah berupa pengangkatan tumor 2. Gangguan hipotalamus. Sindrom polikistik ovari, gangguan fungsi tiroid, dan Sindrom Cushing merupakan kelainan yang menyebabkan gangguan hipotalamus. Pengobatan sesuai dengan penyebabnya 3. Hipogonadotropik, hipogonadism. Penyebabnya adalah kelainan organik dan kelainan fungsional (anoreksia nervosa atau bulimia). Pengobatan untuk kelainan fungsional membutuhkan bantuan psikiater

Follow Us and Become a Fan e-NEWSLETTER

Masukkan e-mail untuk mendapatkan informasi terbaru dari klikdokter http://www.klikdokter.com/kesehatankewanitaan/read/2010/07/05/4/amenorea

About Us | Terms of Use | Privacy Policy | Sponsor Policy | Site_map | Link to Us Careers | Contact Us | Advertise With Us | P3K | Klikdokter Mobile | Newsletters

2008-2010 Klikdokter. All rights reserved. Klikdokter does not provide medical advice, diagnosis or treatment. See additional information.

Pernah mendengar tentang Amenorea? Amenorea ini merupakan keadaan dimana menstruasi berhenti pada masa menstruasi teratur. Sebelum akil baligh, normal jika haid tidak datang. Biasanya seorang wanita akan mengalami haid pertama sekitar usia 10 tahun hingga 16 tahun, jika usianya sudah menginjak 16 tahun dan belum haid, berarti hal ini perlu diwaspadai dan mendapat perhatian. Hal ini terjadi kemungkinan karena fungsi indung telur hormon tidak normal, kesehatan atau masalah tekanan jiwa dan emosi. Namun, pada wanita hamil, menyusui, dan menopause wajar jika wanita tersebut tidak mengalami haid. Ada dua jenis gangguan haid amenorea ini, yaitu amenorea primer dan sekunder. Amenorea primer adalah keadaan seorang wanita yang belum pernah mengalami menstruasi, padahal sudah memasuki usia akil baligh. Hal ini menandakan adanya keterlambatan pertumbuhan seksual, seperti tumbuhnya buah dada dan bulu-bulu di bagian tubuh tertentu. Sedangkan, amenorea sekunder terjadi ketika menstruasi tiba-tiba terhenti selama empat bulan atau lebih atau perlahanlahan menjadi jarang dan akhirnya berhenti.

Penyebab Ada banyak hal yang menyebabkan gangguan haid ini, antara lain: 1. Penyakit pada indung telur (ovarium) atau uterus (rahim), misalnya tumor ovarium, fibrosis kistik, dan tumor adrenal. 2. Gangguan produksi hormon akibat kelainan di otak, kelenjar hipofisis, kelenjar tifoid, kelenjar adrenal, ovarium (indung telur) maupun bagian dari sistem reproduksi lainnya. Misalnya hipogonadisme, hipogonadotropik, hipotiroidisme, sindrom adrenogenital, sindrom penderas-willi, penyakit ovarium polikistik, hiperplasia adrenal mengentas, dan sindrom cushing yang menghasilkan sejumlah asar hormon kortisol oleh kelenjar adrenal.

3. Penyakit yang berat misalnya penyakit ginjal kronik, hipoglikemia, obesitas, dan malnutrisi. 4. Obat-obatan untuk penyakit kronik atau setelah berhenti minum konstrasepsi oral. 5. Pengangkatan kandung rahim (hysterectomy) atau indung telur (ovarium). 6. Kelainan bawaan pada sistem kehamilan, misalnya tidak memiliki rahim atau vagina, adanya sekat pada vagina, serviks yang sempit, dan lubang pada selaput yang menutupi vagina terlalu sempit/himen imperforata. 7. Penurunan berat badan yang drastis akibat kemiskinan, diet berlebihan, anoreksia nervosa, dan bulimia. 8. Kelainan kromosom, misalnya sindrom turner atau sindrom swyer (sel hanya mengandung satu kromosom X) dan hermafrodit sejati. 9. Olahraga yang berlebihan.

Pemeriksaan Anamnesis yang baik dan lengkap sangat penting. Harus diketahui, apakah amenorea primer atau skunder. Dihubungkan antara amenorea dan faktor-faktor yang dapat menimbulkan gangguan emosional, apakah ada kemungkinan kehamilan, apakah penderita menderita penyakit akut atau menahun, apakah ada gejala-gejala metabolik, dan lainnya Sesudah itu dilakukan pemeriksaan fisik, seperti tinggi badan, berat badan, ciri-ciri kelamin skunder, hirsutisme. Lalu dilakukan pemeriksaan ginekologik untuk mengetahui adanya jenis ginatresi, adanya aplasia vagina, keadaan klitoris, aplasia uteri, adanya tumor, ovarium dan sebagainya. Apabila pemeriksaan klinis tidak memberikan gambaran yang jelas, dilakukan pemeriksaan berikut : 1. Pemeriksaan foto rontgen thorak untuk TB pulmonem, dari sella tursika untuk mengetahui adanya perubahan dari sella tursika tersebut 2. Pemeriksaan sitologi vagina 3. Tes toleransi glukosa 4. Pemeriksaan mata 5. Kerokan uterus 6. Pemeriksaan metabolisme basal (T3 dan T4) Pemeriksaan yang memerlukan fasilitas khusus : 1. Laparaskopi, untuk mengetahui hipoplasia uteri, aplasia uteri, disgenesis ovarium, tumor ovarium, ovarium polikistik 2. Pemeriksaan kromatin seks untuk mengetahui apakah penderita secara genetik seorang wanita 3. Pembuatan kariogram dengan pembiakan sel-sel guna mempelajari kromosom 4. Pemeriksaan kadar hormon (T3, T4, FSH, LH, estrogen, prolaktin, 17-ketosteroid)

Penanggulangan Beberapa hal yang bisa dilakukan untuk menanggulangi penyakit ini adalah:

Tidak selalu memerlukan terapi, misalnya pada wanita berumur > 40 th dengan amenorea tanpa sebab yang mengkhawatirkan tidak memerlukan pengobatan Dalam kategori ini, yang memerlukan terapi adalah wanita-wanita muda yang mengeluh tentang infertilitas, atau sangat terganggu dengan tidak datangnya haid. Tindakan memperbaiki keadaan kesehatan, perbaikan gizi, kehidupan dalam lingkungan yang sehat dan tenang. Pengurangan berat badan pada wanita obesitas Pemberian tiroid pada wanita dengan hipotiroid Pemberian kortikosteroid pada gangguan glandula suprarenalis (Penyakit Addison laten) Pemberian estrogen dan progesteron dapat menimbulkan perdarahan siklik, dan perdarahan ini bersifat withdrawal bleeding, bukan merupakan suatu haid yang didahului oleh ovulasi.

Sumber: Berbagai Sumber Rating: 4.7/10 (3 votes cast) Rating: +1 (from 1 vote)

Artikel Sejenis

Bagaimana Cara Me

Read more: http://doktersehat.com/amenorea-gangguan-haid/#ixzz1p4iftHt3

You might also like