You are on page 1of 4

Metode Newton-Raphson

Kategori: DPK & Anum Diposting oleh Chemeng Sai pada Selasa, 30 Maret 2010 [3581 Dibaca] [4 Komentar] MetodeNewton-Raphson ( umumnya disebut dengan metode Newton ) merupakan metode penyelesaian persamaan non-linear yang sering digunakan diantara metode lainnnya, karena metode ini memberikan konvergensi yang lebih cepat dibandingkan dengan metode lainnya. Metode Newton ini dapat dijabarkan dengan persamaan sebagai berikut :

Dimana : xi+1 xi fi fi = nilai x pada iterasi ke i + 1 = nilai x pada iterasi ke i = nilai fungsi F(x) = nilai fungsi turunan pertama dari F(x)

Cara kerja metode newton ini adalah dengan menggunakan garis singgung untuk menentukan nilai x selanjutnya atau xi+1 , garis singgung ini tentunya menyinggung grafik persamaan fungsi F(x) yang ada, seperti yang terlihat pada gambar dibawah ini :

Gambar 1 Misalkan kita memiliki sebuah fungsi F(x), dengan akar persamaan seperti yang ditunjukkan pada gambar diatas. Jika nilai awal tebakan adalah x0, maka nilai fungsinya adalah F0, sebuah garis singgung ( disebut juga garis tangen atau gradien ) dibuat pada titik ( x0,F0 ) yang diteruskan memotong sumbu x pada x1, dengan menggunakan nilai x1 ini dihitung nilai fungsi F(x) yaitu pada F1, garis singgung berikutnya dibuat pada titik (x1,F1) memotong sumbu x pada x2, begitu seterusnya ( secara berurutan , sequence ) hingga mendekati akar persamaan yang diinginkan. Melalui persamaan garis singgung ( tangen atau gradien ) kita dapat menurunkan metode newton ini : Lihat garis singgung 1, garis tersebut dapat dibuat dari dua titik yaitu ( x 0,F0 ) dan ( x1,0 ), gradien garis tersebut adalah :

Persamaan ini disusun kembali menjadi :

Atau dapat juga ditulis menjadi :

Dengan fI 0 Perhitungan iterasi ini akan dihentikan apabila < atau | xi+1 xi | < Kita dapat membuat listing code Metode Newton ini dengan menggunakan Fortran77 sebagai berikut : C PROGRAM MENCARI AKAR HAMPIRAN C DENGAN METODE NEWTON-RAPHSON C DIMANA FX1(N) MERUPAKAN TURUNAN PERTAMA FUNGSI FX(N) C BY ARI SAI/ARIANA

Contoh : Misalkan kita memiliki fungsi, F(x) = x2-4x-4, dengan F(x)=2x-4 diminta untuk mencari nilai akar yang memenuhi F(x) = 0, dengan tebakan awal x = 0 dan nilai epsilon, = 0.0001. bandingkan hasil perhitungan dengan metode iterasi satu titik Penyelesaian :

Buka program Notepad ( bisa diakses dari Accessories Notepad ), lalu copykan listing code program diatas dan simpan dengan nama misalnya Newton.For ( ekstensi .For jangan lupa, jika tidak maka file tersebut tidak dapat dieksekusi ). Jangan lupa untuk mengedit kembali listing code diatas, karena susunan code program bisa saja berantakan, pastikan setiap baris berada pada kolom 7, kecuali jika terdapat Label ( letakkan pada kolom 5 ) serta comment (letakkan pada kolom 1 ). Setelah diedit lalu lakukan eksekusi ( dari DOS ), lalu akan didapatkan hasil sebagai berikut :

Gambar 2 Nilai awal x0 = 0, Metode Newton Konvergensi didapatkan dalam 3 kali iterasi. Akar hampiran adalah 0.82843. Jika kita bandingkan dengan metode iterasi satu titik hasilnya sebagai berikut :

Gambar 3 Penyelesaian dengan metode iterasi satu titik Konvergensi tercapai pada iterasi ke 10 dengan akar hampiran -0.82845 Salah satu kelemahan dari metode ini adalah penggunaan turunan pertama dari fungsi yang bersangkutan. Untuk fungsi sederhana mungkin mudah untuk dicari turunan pertamanya, tetapi bagaimana dengan fungsi yang cukup rumit tentulah mungkin agak sukar untuk mencari turunan pertama dari fungsi tersebut. Apabila persamaan F(x) memiliki lebih dari satu akar, dengan pemilihan x0 yang berbeda kita dapat menemukan akar yang lainnya. Pada persamaan F(x) = x2-4x-4 diketahui memiliki akar ganda, jika pada kasus diatas x0 = 0 menghasilkan akar hampiran = 0.82843, maka dengan x0 = 3 maka dihasilkan akar hampiran = 4.82843.

Gambar 4 Nilai awal x0 = 3, Metode Newton

Gambar 5 Akar akar persamaan F(x) = x2-4x-4 Pada gambar 2 dengan x0 = 0, x1 yang didapat adalah = -1 yang berada pada sebelah kiri Akar 1, jika diteruskan maka cenderung untuk menemukan akar hampiran = akar 1 , sedangkan pada gambar 4 dengan nilai x0 = 3, nilai x1 adalah = 6.5, berada pada sebelah kanan akar 2 dan hasil akar hampiran yang diperoleh cenderung kepada Akar 2. Oleh sebab itu kemampuan menebak nilai awal x0 menjadi salah satu faktor yang penting dalam metode ini. Sumber : 1. Ari Kurniawan, Metode Numerik dengan Fortran77 dan Quick Basic 4.5, 2005, tidak dipublikasikan 2. Richard M.Felder dan Ronald W. Rousseau, Elementary Principal of Chemical Process 2nd Ed, 1986, John Wiley & Sons. 3. Rinaldi Munir, Metode Numerik, 2003, Informatika Bandung 4. Steven C.Chapra dan R.P.Canale, Metode Numerik untuk Teknik dengan Penerapan pada Komputer Pribadi, 1991, UI Press

You might also like