2.1.1 Tujuan Laporan Keuangan Tujuan laporan keuangan menurut PSAK No.1 (2009: 1.5-1.

6) adalah memberikan informasi mengenai posisi keuangan, kinerja keuangan, dan arus kas entitas yang bermanfaat bagi sebagian besar kalangan pengguna laporan keuangan dalam pembuatan keputusan ekonomi. Laporan keuangan juga menunjukan hasil pertanggungjawaban manajemen atas penggunaan sunber daya yang dipercayakan kepada mereka. Dalam rangka mencapai tujuan tersebut, laporan keuangn menyajikan informasi mengenai entitas yang meliputi: 1. Aset, 2. Liabilitas, 3. Ekuitas, 4. Pendapatan dan beban termasuk keuntungan dan kerugian, 5. Kontribusi dari dan distribusi kepada pemilik dalam kapasitasnya sebagai pemilik, dan 6. Arus kas. Informasi tersebut, beserta informasi lain yang terdapat dalam catatan atas laporan keuangan, membantu pengguna laporan keuangan dalam memprediksi arus kas masa depan dan khususnya dalam hal waktu dan kepastian diperolehnya kas dan setara kas. 2.1.2 Bentuk-bentuk Laporan Keuangan Weygandt et al. (2011: 21-24) menyatakan bahwa laporan keuanga yang disiapkan oleh perusahaan ada empat laporan keuangan dari data akuntansi, yaitu: 1. Statement of Financial Position (Neraca)

A statement of financial position (sometimes referred to as a balance sheet) reports the assets, liabilities, and equity of a company at a specific date. Neraca adalah sebuah laporan posisi keuangan yang melaporkan aset, kewajiban, dan ekuitas perusahaan pada tanggal tertentu. Jadi, tujuan neraca adalah untuk menunjukan posisi keuangan suatu perusahaan pada suatu tanggal tertentu, biasanya pada waktu di mana buku-buku ditutupdan ditentukan sisanya pada suatu akhir tahun kalender, sehingga neraca sering disebut dengan Balace Sheet. 2. Income Statement (Laporan Laba Rugi) An income statement presents the revenues and expenses and resulting net income or net loss of a company for a specific period of time. Laporan laba rugi merupakan laporan utama melaporkan kinerja dari suatu perusahaan dalam satu periode tertentu yang menyajikan pendapatan, beban, dan laba bersih/rugi bersih. Informasi tentang suatu kinerja perusahaan, terutama tentang profatibilitas dibutuhkan untunk mengambil keputusan tentang sumber ekonomi yang dikelolah oleh suatu perusahaan di masa yang akan datang.

3. Retained Earnings Statement (Laporan Saldo Laba) A retained earnings statements summarizes the changes in retained earnings for a specific period of time. laporan saldo laba merangkum perubahan laba ditahan untuk jangka waktu tertentu yang berasal dari kolom saldo laba dan dari laporan laba rugi. Baris pertama dari pernyataan itu menunjukkan awal mempertahankan jumlah pendapatan, kemudian di tambah laba bersih dan dividen. Saldo laba ditahan akhir adalah jumlah akhir pada pernyataan itu. Informasi yang diberikan oleh pernyataan itu menunjukkan alasan

mengapa laba ditahan meningkat atau menurun selama periode tersebut. Jika ada kerugian bersih, itu dikurangi dengan dividen dalam laporan laba ditahan. 4. Statement of Cash Flows (Laporan Arus Kas) A statement of cash flows summarizes information concerning the cash inflows (receipts) and outflows (payments) for a specific period of time. laporan arus kas merangkum informasi mengenai aliran uang masuk (penerimaan) dan arus kas keluar (pembayaran) untuk jangka waktu tertentu. Pernyataan dalam laporan arus kas yaitu: 1) Efek kas dari operasi perusahaan selama suatu periode, 2) Transaksi dalam berinvestasi, 3) Pembiayaan transaksi, 4) Kenaikan bersih atau penurunan kas selama periode tersebut, 5) Jumlah kas pada akhir periode. Laporan ini berguna bagi manajer dalam mengevaluasi operasi masa lalu dan dasar merencanakan aktivitas investasi serta pembiayaan di masa depan. Laporan ini juga berguna bagi investor, kreditor dan pihak lainnya dalam menilai potensi laba perusahaan. Selain itu, laporan ini menyediakan dasar untuk menilai kemampuan perusahaan membayar hutangnya yang telah jatuh tempo. Weygandt, Kimmel, dan Kieso. (2011). Financial Accounting, IFRS Edition. United States of America: WILEY.