You are on page 1of 4

1. Kenali Wilayah atau Daerah.

Menjadi sangat penting untuk mengetahui keadaan daerah sendiri atau daerah tempat keberadaan saat ini. Jika ternyata rawan gempa atau berdekatan dengan daerah rawan gempa maka penting pula diketahui mana daerah dataran rendah dan mana daerah dataran tinggi. Juga penting diketahui gedung-gedung atau pohon-pohon besar yang bisa dijadikan sebagai lokasi penyelamatan dan sekaligus mengetahui jalur aman dan tepat untuk menghindar. Jangan sampai justru berlari ke arah yang mendekat ke lautan. Hal ini penting karena daya kejar gelombang tsunami sangat kencang. Dalam kasus tsunami Aceh banyak sekali anggota masyarakat yang kalah kencang dengan kejaran tsunami. Daya cengkram gelombang tsunami juga sangat kuat sehingga mereka yang tidak punya pengalaman berenang di laut akan sangat mudah lemas dan akhirnya kalah. 2. Berusahalah untuk Tetap Tenang. Kepanikan adalah kekalah yang dipercepat. Jika gempa besar terjadi dan apalagi jika disertai dengan bunyi alarm peringatan tsunami maka kepanikan sangat mudah melanda banyak orang. Kalau sudah panik maka orang-orang akan mudah berteriak, berlari kesana kemari, dan akhirnya berdesak-desakan dijalanan karena semuanya ingin mencari selamat. Kepanikan justru membuat ruang gerak menjadi semakin sempit dan umumnya akan mudah diserang disorientasi ingatan. Tidak tahu harus melakukan apa dan hendak kemana. Disinilah kecelakaan bisa saja terjadi. Mereka yang membawa kendaraan akan lebih memilih untuk tancap gas dan kerap mengabaikan orang-orang di kiri kanan yang sama paniknya. Ingat, dalam keadaan tertentu kepanikan bisa saja dimunculkan oleh orang-orang yang memiliki maksud tertentu (penjahat penjarah). 3. Bawa Barang yang Tidak Menjadi Beban. Jika sudah yakin atau sudah memilih untuk mencari keselamatan ada baiknya untuk tidak berpikir membawa banyak barang. Jangan berpikir untuk bawa komputer atau laptop agar bisa menulis di kompasiana dulu. Kalau pun mau membawa maka bawalah yang memang sangat diperlukan dan tidak memberatkan. Alat komunikasi seperti hape sebaiknya jangan ditinggalkan. Tapi juga jangan berusaha untuk kembali lagi ke rumah hanya gara-gara hape ketinggalan ketika sudah hampir sampai ke tempat atau daerah yang aman. Biarkan hape tinggal dan tidak akan ada yang mau membaca sms dan melihat gambar simpanan. Kalau tsunami datang hape pasti basah dan rusak. 4. Lakukan Kontak Komunikasi. Berkomunikasi dengan pihak luar jika mempunyai alat komunikasi sesegera mungkin karena bisa jadi akan segera terputus. Komunikasi menjadi penting agar pihak luar bisa segera mengambil langkah-langkah memberi bantuan dan juga berkoordinasi dengan pihak-pihak terkait. 5. Setelah Sedih, Segera Bangkit. Sedih dan menangis wajar tapi jangan sampai kehilangan kendali pada emosi. Gempa pasti akan membawa kerusakan yang hebat pada banggunan dan tsunami yang kuat juga akan menambah daya rusak. Jangan putus asa dan mulailah melakukan hal-hal kecil yang mungkin dan bisa untuk dilakukan. Berserah dirilah kepada Tuhan dan berdoa agar bencana ini bukan kutukan melainkan sebuah ujian dari kemanusiaan kita yang masih hidup di atas bumi.

Jika sedang berada di dalam rumah, tetaplah di ruangan. Berlindunglah di kolong meja atau tempat tidur. Jauhi dinding, lemari, jendela, pintu, dan sumber api (listrik). Jangan berlari keluar rumah ketika bangunan rumah sedang digoyang gempa, sebab bisa tertimpa reruntuhan atau terkena lemparan jendela. Jika berada di dalam gedung tinggi, jauhi jendela dan jangan berada di sisi tembok. Berlindung di bawah meja di dekat pilar atau tembok bagian dalam. Jangan gunakan lift atau elevator. Jika sedang berada di luar rumah, carilah lapangan terbuka, jauhi bangunan, tiang listrik, atau gedung yang bisa menimpa Anda. Jika sedang mengendarai mobil, hentikan mobil dengan hati-hati. Arahkan kendaraan ke jalan yang lebih sepi. Jangan berhenti di bawah jembatan, di jalan layang, di bawah pohon, papan reklame, tiang listrik, lampu lalu lintas, lampu penerangan jalan. Tetaplah berada di dalam kendaraan sampai gempa berhenti. Jika sedang berada di gunung, waspadailah terhadap kemungkinan terjadi tanah longsor atau pohon tumbang. Jika berada di pantai, waspada terhadap kemungkinan bahaya tsunami.

SEBELUM LETUSAN: 1. Cari tahu tentang system pengamanan di komunitas daerah masingmasing serta bagan alur keadaan darurat 2. Waspadai mengenai bahaya yang menyertai letusan gunungapi yaitu : - Lahar dan banjir bandang - Longsor dan hujan batu (material gunung api) - Gempa bumi - Hujan abu dan hujan asam - Tsunami 3. Lakukan rencana evakuasi - Apabila anda tinggal di daerah rawan bencana gunung api, harus ingat route mana yang aman untuk dilalui. - Bentuk komunitas bahaya bencana gunungapi - Apabila anggota keluarga tidak berkumpul ketika terjadi letusan (misalnya yang dewasa sedang bekerja dan anak-anak sedang sekolah) usahakan untuk berkumpul dalam keluarga jangan terpisah. - Mintalah keluarga yang tinggal berjauhan untuk saling mengontak sebagai hubungan keluarga sebab sehabis terjadi bencana biasanya lebih mudah untuk kontak jarak jauh. Tiap anggota keluarga usahakan untuk mengetahui nama, alamat dan nomor telepon anggota keluarga yang lain. 4. Buatlah persediaan perlengkapan darurat seperti :

- Batere/ senter dan extra batu batere - Obat-obatan untuk pertolongan pertama - Makanan dan air minum untuk keadaan darurat. - Pembuka kaleng - Masker debu - Sepatu - Pakailah kacamata dan gunakan masker apabila terjadi hujan abu. 5. Hubungi pihak-pihak yang berwenang mengenai penanggulangan bencana. 6. Walaupun tampaknya lebih aman untuk tinggal di dalam rumah sampai gunungapi berhenti meletus, tapi apabila anda tinggal di daerah rawan bahaya gunungapi akan sangat berbahaya. Patuhi instruksi yang berwenang dan lakukan secepatnya SELAMA LETUSAN: 1. Ikuti perintah pengungsian yang diperintahkan oleh yang berwenang. 1 / 3 TIPS MENGHADAPI BAHAYA LETUSAN GUNUNG API Kamis, 05 Oktober 2006 00:00 2. Hindari melewati searah dengan arah angin dan sungai-sungai yang berhulu di puncak gunung yang sedang meletus. 3. Apabila terjebak di dalam ruangan/ rumah : - Tutup seluruh jendela, pintu-pintu masuk dan lubang /keran - Letakkan seluruh mesin ke dalam garasi atau tempat yang tertutup. - Bawa binatang atau hewan peliharaan lainnya ke dalam ruang yang terlindung 4. Apabila berada di ruang terbuka: - Cari ruang perlindungan . - Apabila terjadi hujan batu, lindungi kepala dengan posisi melingkar seperti bola. - Apabila terjebak dekat suatu aliran, hati-hati terhadap adanya aliran lahar.Cari tempat yang lebih tinggi terutama - Lindungi diri anda dari hujan - Kenakan pakaian kemeja lengan panjang dan celana - Gunakan kacamata untuk melindungi mata anda - Gunakan masker debu atau gunakan kain/ sapu tangan untuk melindungi pernapasan anda - Matikan mesin mobil atau kendaraan lainnya kalau mendengar adanya aliran lahar 5. Hindari daerah bahaya yang telah ditetapkan oleh pemerintah/ lembaga yang berwenang/lihat peta daerah bahaya gunung api 6. Akibat letusan gunungapi bisa dirasakan berkilo meter jauhnya dari gunung api yang sedang meletus. Aliran lahar dan banjir bandang, kebakaran hutan bahkan aliran awan panas yang mematikan dapat mengenai anda yang bahkan tidak melihat ketika gunung api meletus.

Hindari lembah-lembah sungai dan daerah yang rendah. Mencoba mendekati gunung api yang sedang meletus merupakan ide yang dapat membawa maut. 7. Apabila anda melihat permukaan aliran air sungai naik cepat-cepat cari daerah yang lebih tinggi. Apabila aliran lahar melewati jembatan jauhi jembatan tersebut. Aliran lahar memiliki daya kekuatan yang besar , membentuk aliran yang mengandung lumpur dan bahan gunung api lainnya yang dapat bergerak dengan kecepatan 30-60 kilometer perjam. Awan panas yang mengandung debu gunungapi dapat membakar tumbuhan yang dilaluinya dengan amat cepat. Dengarkan berita dari radio atau televisi mengenai situasi terakhir bahaya letusan gunung api PASCA LETUSAN: 1. Apabila mungkin, hindari daerah-daerah zona hujan abu. 2. Apabila berada di luar ruangan: - Tutup mulut dan hidung anda. Debu gunungapi dapat mengiritasi system pernapasan anda. - Gunakan kacamata untuk melindungi mata anda. 2 / 3 TIPS MENGHADAPI BAHAYA LETUSAN GUNUNG API Kamis, 05 Oktober 2006 00:00 - Lindungi kulit anda dari iritasi akibat debu gunungapi. - Bersihkan atap dari hujan debu gunungapi - Hujan debu yang menutupi atap sangat berat dan dapat mengakibatkan runtuhnya atap bangunan. Hati-hati ketika bekerja di atap bangunan rumah. 3. Hindari mengendarai kendaraan di daerah hujan abu yang lebat. 4. Mengendarai kendaraan mengakibatkan debu tersedot dan dapat merusak mesin kendaraan tersebut. 5. Apabila anda punya penyakit pernapasan, hindari sedapat mungkin kontak dengan debu gunung api. 6. Tinggallah di dalam rumah sampai keadaan dinyatakan aman di luar rumah. 7. Ingat untuk membantu tetangga yang mungkin membutuhkan pertolongan seperti orang tua, orang yang cacat fisik, anak-anak yang tidak memiliki orang tua dan sebagainya

You might also like