Professional Documents
Culture Documents
perubahan sesaat dari arus listrik yang mengalir melaluinya: V = L dI/dt, di mana V adalah tegangan listrik yang dihasilkan, dI/dt adalah laju perubahan arus listrik, dan L adalah sifat dari alat yang dinamakan induktansi. Satuan SI dari induktansi adalah henry (H) Secara sederhana induktor adalah kumparan (kumpulan dari sejumlah lilitan) kabel seperti ditunjukkan pada gambar baik memiliki inti maupun tidak, di bagian tengahnya.: Suatu periode waktu tertentu agar arus mencapai nilai tetapnya (maksimal): Persamaan untuk i adalah mirip dengan V pada kapasitor: Konstruksi dasar induktor komersial ditentukan dengan persamaan:
Permiabilitas adalah ukuran properti kemagnetan dari bahan dan nilainya ditentukan dengan persamaan: Induktor-induktor yang terhubung seri mempunyai nilai ekivalen seperti dalam hubungan seri pada hambatan sehingga: Sedangkan untuk induktor-induktor terhubung paralel ditentukan melalui persamaan: Pada induktor hubungan tegangan dan arus sesaatnya ditentukan dengan persamaan: Energi yang disimpan oleh induktor dinyatakan oleh persamaan:
8
Pada umumnya nilai kapasitas dari sebuah kapasitor nonpolar digambarkan dengan kode angka. Untuk lebih jelasnya dapat dilihat pada contoh berikut.
Courtesy : www.wima.com Pada kode angka yang ditampilkan pada baris A untuk mengetahui berapa nilai kapasitas-nya adalah dengan melihat pada bagianC apaci t ance/ Vol t age yang terletak pada bagian depan, disana tertulis 0.01/100 yang artinya kapasitor ini memiliki kapasitas 0,01nF dan tegangan maksimum-nya adalah 100V. Sedangkan untuk nilai toleransi-nya diperlihatkan pada bagian belakang, disana tertulis angka 10 yang artinya 10%. Pada kode angka yang ditampilkan pada baris B, kode angka dibubuhkan pada bagian atas kapasitor. Pada bagian tersebut tertulis 1,0J63 yang berarti kapasitor tersebut memiliki kapasitas sebesar 1nF, tegangan maksimum-nya 63V, sedangkan toleransi-nya ditandai oleh huruf J yang mana pada keterangan gambar memiliki nilai 5%. Kedua contoh kode diatas nilai kapasitas kapasitor-nya selalu dalam nF (nano Farad). Selain dua contoh diatas ada satu lagi contoh pengkodean pada kapasitor, seperti berikut. Pada gambar diatas kode yang tertera adalah 101, angka pertama merupakan digit pertama, angka kedua merupakan digit kedua dan angka ketiga merupakan faktor pengali dalam satuan pF (pico Farad). Jadi nilai
9
kapasitor tersebut adalah 10 x 101 = 100pF. Contoh lain; Jika kode yang tertera adalah 223 maka nilai kapasitasnya adalah 22 x 103 = 22000pF = 22nF
10
potensiometer kapasitor memiliki tuas untuk diputar atau biasa disebut rotor, dan bagian yang diam disebut stator. Kapasitor variabel dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran, nilai kapasitas-nya mulai dari beberapa pF hingga ratusan pF keatas. Kapasitor variabel biasa terdapat pada pesawat radio penerima, biasanya kapasitor variabel digunakan sebagait uni ng untuk mencari frekuensi radio dari pemancar. Simbol kapasitor variabel diperlihatkan seperti gambar sebelah kiri diatas. Sepertipotensiometer kapasitor memiliki tuas untuk diputar atau biasa disebut rotor, dan bagian yang diam disebut stator. Kapasitor variabel dibuat dalam berbagai bentuk dan ukuran, nilai kapasitas-nya mulai dari beberapa pF hingga ratusan pF keatas. Kapasitor variabel biasa terdapat pada pesawat radio penerima, biasanya kapasitor variabel digunakan sebagait uni ng untuk mencari frekuensi radio dari pemancar 2.5 Menghitung Nilai Kapasitor Untuk mencari nilai dari kapasitor biasanya dilakukan dengan melihat angka/kode yang tertera pada badan kapasitor tersebut. Untuk kapasitor jenis elektrolit memang mudah, karena nilai kapasitansinya telah tertera dengan jelas pada tubuhnya. Sedangkan untuk kapasitor keramik dan beberapa jenis yang lain nilainya dikodekan. Biasanya kode tersebut terdiri dari 4 digit, dimana 3 digit pertama merupakan angka dan digit terakhir berupa huruf yang menyatakan toleransinya. Untuk 3 digit pertama angka yang terakhir berfungsi untuk menentukan 10n, nilai n dapat dilihat pada tabel dibawah. Misalnya suatu kapasitor pada badannya tertulis kode 474J, berarti nilai kapasitansinya adalah 47 + 104 = 470.000 pF = 0.47F sedangkan toleransinya 5%. Yang harus diingat didalam mencari nilai kapasitor adalah satuannya dalam pF (Pico Farad).
11
BABIII INDUKTOR
3.1 Pengertian
Induktor adalah komponen yang tersusun dari lilitan kawat. Induktor termasuk juga komponen yang dapat menyimpan muatan listrik. Bersama kapasitor induktor dapat berfungsi sebagai rangkaian resonator yang dapat beresonansi pada frekuensi tertentu.
Kumparan/coil ada yang memiliki inti udara, inti besi, atau inti ferit. Nilai/harga dari inductor disebut sebagai induktansi dengan satuan dasarh en ry.
Simbol Induktor :
13
Lilitan silinder
L = induktansi
0 = permeabilitas vakum
K = koefisien Nagaoka
N = jumlah lilitan
r = jari-jari lilitan
l = panjang lilitan
Kawat lurus
L = induktansi
l = panjang kawat
d = diameter kawat
L = induktansi (H)
N = jumlah lilitan
L = induktansi (H)
N = jumlah lilitan
L = induktansi
N = jumlah lilitan
d = tebal lilitan
Inti toroid
L = induktansi
0 = permeabilitas vakum
N = jumlah lilitan
r = jari-jari gulungan
D = diameter keseluruhan
Sumber :
http://ilmu-elektronika.co.cc/index.php/komponen-elektronika/resistor.html http://abisabrina.wordpress.com/2010/07/14/komponen-dasar-elektronika-induktor/ http://id.wikipedia.org/wiki/Induktor http://abisabrina.wordpress.com/2010/07/13/komponen-dasar-elektronika-kapasitor/
Kapasitor (C) Kapasitor adalah komponen elektronika yang berfungsi sebagai penyimpanan muatan elektron Kamampuan untuk menyimpan muatan a Kapasitas Kapasitor Rumus : C=Q V Keterangan : C = Kapasitas Kapasitor (farad =F a 1 F = 1 C/V) Q = Muatan Kapasitor (coulomb = C)
V = Tegangan Kapasitor (volt = V) Induktor (L) Induktor adalah suatu komponen elektronika berupa kawat penghantar yang digulung seperti kumparan, dimana pada gulungan kawat itu dapat ditempatkan suatu inti besi Simbol induktor : Induktor digunakan untuk menyimpan energi dalam bentuk medan magnet Satuan atau besarnya induksi pada induktor diukur dalam Henry (H) Yang menentukan besarnya induktansi pada induktor adalah : 1. 2. 3. 4. Jumlah lilitan kawat Luas penampang lilitan Bahan inti yang ditempatkan pada kumparan Panjang lilitan
Induktor mempunyai sifat sukar dilalui oleh arus bolak-balik. Semakin tinggi frekuensi arus bolak-balik, maka semakin sukar melewati induktor. Diode Diode : Alat elektronika yang berfungsi sebagai penyearah arus Simbol diode : Diode dibuat dengan cara menggabungkan semikonduktor tipe-p dan semikonduktor tipe-n Diode hanya dapat menghantarkan arus apabiala diberi tegangan maju, dan tidak dapat menghantarkan arus apabila diberi tegangan mundur. Karena hanya dapat mengalirkan arus satu arah, maka diode hanya dapat digunakan untuk mengubah arus AC menjadi DC. Transistor Transistor : alat yang berfungsi sebagai penguat arus, penguat tegangan adan sakelat elektronik Transistor terbagi 2 yaitu : 1. Transistor jenis NPN 2. Transistor jenis PNP Kegunaan transistor dalam kehidupan sehari-hari :
Sebagai penguat arus seperti amplifier Sebagai sakelar otomatis untuk mengalirkan & mematikan arus, contohnya pada alarm, bel listrik dll Sebagi pembangkit getaran frekuensi radio (osilator) Sebagai stabilisator pada adapto