You are on page 1of 6

Kepemimpinan Oleh: Sullamulhadi Nurmawan Pengertian kepemimpinan Dalam bahasa Inggris, kepemimpinan disebut dengan leadership, sedangkan dalam

bahasa Arab disebut imamah dan khilafah. Secara etimologi kepemimpinan berarti daya memimpin atau kualitas seorang pemimpin atau tindakan dalam memimpin itu sendiri. Secara terminologi, kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan seseorang atau kelompok di dalam usaha mengarahkan tingkah laku orang lain untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Dengan kata lain, kepemimpinan adalah upaya untuk mentransformasikan potensi-potensi yang terpendam menjadi kenyataan. Kepemimpinan merupakan tindakan yang dilakukan oleh seorang pemimpinan untuk memimpin, mempengaruhi, membujuk anggota yang dipimpin agar mau bekerja sesuai dengan tujuan. Itulah sebabnya seorang pemimpin dalam bekerja harus koordinasi secara baik dengan mereka (yang dipimpin) untuk merealisasikan program kerja dengan target yang telah ditentukan. Tugas dan tanggungjawab seorang pemimpin adalah menggerakkan, mengarahkan, menuntun dan memberi motivasi orang yang dipimpinnya untuk melakukan sesuatu, guna mencapai tujuan. Sedangkan tugas dan tanggungjawab yang dipimpin adalah mengambil peran aktif dalam mensukseskan pekerjaan yang dibebankannya. Tipologi kepemimpinan Dalam kepemimpinan ada berbagai macam tipologi, diantaranya: Kepemimpinan Otoriter Tipe kepemimpinan otoriter adalah kepemimpinan yang berdasarkan kekuatan mutlak, sehingga keputusan ada di tangan pemimpin yang menganggap dirinya lebih mengetahui dalam segala hal dari anggotanya. Pemimpin semacam ini biasanya mengagungkan kekuasaan formalnya. Oleh sebab itu, biasanya ia tertutup terhadap kritik, saran dan pendapat orang lain. Pemimpin yang otoriter beranggapan bahwa pikiran dan pendapatnyalah yang paling benar, oleh karena itu harus dilaksanakan dan dipatuhi secara mutlak. Kepemimpinan Paternalistik Yang dimaksud kepemimnan paternalistik adalah model kepemimpina yang mana pemimpn menganggap yang dipimpin tidak pernah dewasa, oleh sebab itu dia jarang memberi kesempatan kepada yang dipimpinnya untuk mengembangkan daya kreasi dan inisiatif dalam mengambil keputusan pada bidang tugas yang menjadi tanggungjawabnya. Kepemimpinan ini lebih menonjolkan figur dan biasanya kalau figur tersebut telah tiada, maka organisasi akan menjadi stagnan, mundur dan runtuh. Kepemimpinan Kharismatik Pemimpin yang kharismatik adalah pemimpin yang punya daya pikat yang sangat besar. Dia memiliki pengikut yang banyak dan mau melakukan apa saja yang diperintahkan. Kepemimpinan kharismatik juga menonjolkan pada figur kharismatik, sehingga ketika figur sudah tidak ada lagi, kontinuitas organisasi cenderung mundur karena tidak dibangun sistem organisasi yang baik. Kepemimpinan Demokratis Kepemimpinan demokratis adalah sebuah model kepemimpinan yang mana pemimpinnya berusah menyinkronkan antara kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan orang

yang dipimpinnya. Pemimpim tipe ini biasanya lebih mengutamakan kerjasama. Ia lebih inklusif, mau dikritik dan menerima saran dan pendapat orang lain. Dalam mengambil keputusan dan kebijakan selalu mengutamakan musyawarah. Ia tidak khawatir disaingi oleh orang yang dipimpinnya, bahkan berusaha membinanya agar bersama-sama lebih maju. Fungsi kepemimpinan Fungsi analisa (pengolah kebutuhan, masalah, tujuan program dan keadaan yang dipimpin baik potensi dan masalahnya) Fungsi pengarahan (dengan membagi tugas dan tangungjawab, wewenang serta membimbing dan mengarahkan) Fungsi pembentuk susunan (ketertiban, keamanan, keterbukaan, kekeluargaan dan motivasi) Fungsi pemeliharaan (suasana, semangat kerja, peningkatan dan pengembangan usaha yang telah dilaksanakan) Dari penjelasan tersebut, seorang pemimpin dikatakan telah melakukan fungsinya dengan baik apabila telah mampu: 1. Memenuhi kebutuhan langsung para anggota yang dipimpinnya 2. Menyusun rencana yang jelas untuk mencapai tujuannya 3. Menyingkirkan rintangan, hambatan dan kendala yang dapat menghalangi tercapainya tujuan 4. Mampu menggali potensi dan mengasah kreasi para anggota organisasi agar dapat bermanfaat bagi oraganisasi 5. Di samping itu, seorang pemimpin juga harus mampu melakukan kaderisasi karena hal ini menjadi tanggungjawab pemimpin supaya ada kontinuitas kepemimpinan. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah pribahasa organisasi bahwa pemimpin yang besar adalah pemimpin yang mencetak (kader) pemimpin yang besar pula. Potret pemimpin ideal Kepemimpinan ideal dapat dilihat dari cir-ciri pemimpin yang baik dan berhasil. Seorang pemimpin yang baik adalah: Cerdas dan Berwibawa Jujur dan amanah Bijaksana Tegas dan bertanggungjawab Komunikatif dan egaliter Berjiwa besar dan dinamis Penuh pengabdian pada tugas Visionary thingking (berpikir ke depan) Inklusif (terbuka) Adapun ciri ciri kepemimpinan yang berhasil adalah: Mengikuti kebutuhan dan mengarahkan kepada program dan yang dipimpin Bersedia membimbing dan mengarahkan kepada program dan yang dipimpin Bersedia membagi tanggungjawab dan wewenang kepada mereka yang dipimpin Sosok dan Citra Diri Seorang Pemimpin IPNU-IPPNU IPNU-IPPNU merupakan organisasi kader muda yang bernaung di bawah jamiyyah Nahdlatul Ulama yaitu sebagai Badan Otonom NU, maka eksistensi dan keberadaannya cukup penting, disebabkan tugasnya menyiapkan kader NU pada basis yang paling dasar yaitu remaja, pelajar,

mahasiswa dan santri. Dalam menjelaskan tugasnya pemimpin IPNU-IPPNU tidak lepas dari citra dirinya sebagai landasan sikap dan menjadi pegangan bagi kader IPNU-IPPNU yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan zaman dan tidak melanggar khittah NU. Citra diri IPNU-IPPNU yang meliputi visi, misi, orientasi, karakter dasar, posisi, target group, dan bidang garapan organisasi Peran Dan Tanggungjawab Pemimpin IPNU-IPPNU 1. Bidang Organisasi Meningkatkan kualitas kelembagaan IPNU-IPPNU secara administratif maupun secara organisasi 2. Bidang kaderisasi Berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas kader melalui upaya perencanaan kaderisasi yang sistematis, terpadu dan berkelanjutan sesuai dengan segmen garapan IPNU-IPPNU 3. Bidang partisipasi Berupaya meningkatkan peran IPNU-IPPNU dalam beragama, berbangsa dan bernegara Penutup Manajemen dan kepemimpinan senantiasa berhubungan dengan manusia yang punya perbedaan yang sangat beragam, tentang kepribadian, latar belakang pendidikan, karakter serta sifat-sifat asli lainnya yang dibawa dari luar organisasi ke dalam organisasi. Oleh karena itu seorang pemimpin harus memperhatikan hal hal tersebut sehingga ia dapat memanfaatkan semua sumber daya organisasi secara efektif dan efisien.

----Email Diteruskan---Dari: lintang_soon@yahoo.com Kepada: lintang_soon@yahoo.com Kepada: lintang_soon@yahoo.com Email Keluar: Jum, 04 Des 2009 07:00 WIB Judul: Kepemimpinan Oleh: Sullamulhadi Nurmawan Pengertian kepemimpinan Dalam bahasa Inggris, kepemimpinan disebut dengan leadership, sedangkan dalam bahasa Arab disebut imamah dan khilafah. Secara etimologi kepemimpinan berarti daya memimpin atau kualitas seorang pemimpin atau tindakan dalam memimpin itu sendiri. Secara terminologi, kepemimpinan adalah proses mempengaruhi kegiatan seseorang atau

kelompok di dalam usaha mengarahkan tingkah laku orang lain untuk mencapai tujuan-tujuan yang telah ditentukan. Dengan kata lain, kepemimpinan adalah upaya untuk mentransformasikan potensi-potensi yang terpendam menjadi kenyataan. Kepemimpinan merupakan tindakan yang dilakukan oleh seorang pemimpinan untuk memimpin, mempengaruhi, membujuk anggota yang dipimpin agar mau bekerja sesuai dengan tujuan. Itulah sebabnya seorang pemimpin dalam bekerja harus koordinasi secara baik dengan mereka (yang dipimpin) untuk merealisasikan program kerja dengan target yang telah ditentukan. Tugas dan tanggungjawab seorang pemimpin adalah menggerakkan, mengarahkan, menuntun dan memberi motivasi orang yang dipimpinnya untuk melakukan sesuatu, guna mencapai tujuan. Sedangkan tugas dan tanggungjawab yang dipimpin adalah mengambil peran aktif dalam mensukseskan pekerjaan yang dibebankannya. Tipologi kepemimpinan Dalam kepemimpinan ada berbagai macam tipologi, diantaranya: Kepemimpinan Otoriter Tipe kepemimpinan otoriter adalah kepemimpinan yang berdasarkan kekuatan mutlak, sehingga keputusan ada di tangan pemimpin yang menganggap dirinya lebih mengetahui dalam segala hal dari anggotanya. Pemimpin semacam ini biasanya mengagungkan kekuasaan formalnya. Oleh sebab itu, biasanya ia tertutup terhadap kritik, saran dan pendapat orang lain. Pemimpin yang otoriter beranggapan bahwa pikiran dan pendapatnyalah yang paling benar, oleh karena itu harus dilaksanakan dan dipatuhi secara mutlak. Kepemimpinan Paternalistik Yang dimaksud kepemimnan paternalistik adalah model kepemimpina yang mana pemimpn menganggap yang dipimpin tidak pernah dewasa, oleh sebab itu dia jarang memberi kesempatan kepada yang dipimpinnya untuk mengembangkan daya kreasi dan inisiatif dalam mengambil keputusan pada bidang tugas yang menjadi tanggungjawabnya. Kepemimpinan ini lebih menonjolkan figur dan biasanya kalau figur tersebut telah tiada, maka organisasi akan menjadi stagnan, mundur dan runtuh. Kepemimpinan Kharismatik Pemimpin yang kharismatik adalah pemimpin yang punya daya pikat yang sangat besar. Dia memiliki pengikut yang banyak dan mau melakukan apa saja yang diperintahkan. Kepemimpinan kharismatik juga menonjolkan pada figur kharismatik, sehingga ketika figur sudah tidak ada lagi, kontinuitas organisasi cenderung mundur karena tidak dibangun sistem organisasi yang baik. Kepemimpinan Demokratis Kepemimpinan demokratis adalah sebuah model kepemimpinan yang mana pemimpinnya berusah menyinkronkan antara kepentingan dan tujuan organisasi dengan kepentingan dan tujuan orang yang dipimpinnya. Pemimpim tipe ini biasanya lebih mengutamakan kerjasama. Ia lebih inklusif, mau dikritik dan menerima saran dan pendapat orang lain. Dalam mengambil keputusan dan kebijakan selalu mengutamakan musyawarah. Ia tidak khawatir disaingi oleh orang yang dipimpinnya, bahkan berusaha membinanya agar bersama-sama lebih maju.. Fungsi kepemimpinan Fungsi analisa (pengolah kebutuhan, masalah, tujuan program dan keadaan yang dipimpin baik potensi dan masalahnya) Fungsi pengarahan (dengan membagi tugas dan tangungjawab, wewenang serta membimbing dan

mengarahkan) Fungsi pembentuk susunan (ketertiban, keamanan, keterbukaan, kekeluargaan dan motivasi) Fungsi pemeliharaan (suasana, semangat kerja, peningkatan dan pengembangan usaha yang telah dilaksanakan) Dari penjelasan tersebut, seorang pemimpin dikatakan telah melakukan fungsinya dengan baik apabila telah mampu: 1. Memenuhi kebutuhan langsung para anggota yang dipimpinnya 2. Menyusun rencana yang jelas untuk mencapai tujuannya 3. Menyingkirkan rintangan, hambatan dan kendala yang dapat menghalangi tercapainya tujuan 4. Mampu menggali potensi dan mengasah kreasi para anggota organisasi agar dapat bermanfaat bagi oraganisasi 5.. Di samping itu, seorang pemimpin juga harus mampu melakukan kaderisasi karena hal ini menjadi tanggungjawab pemimpin supaya ada kontinuitas kepemimpinan. Sebagaimana dijelaskan dalam sebuah pribahasa organisasi bahwa pemimpin yang besar adalah pemimpin yang mencetak (kader) pemimpin yang besar pula. Potret pemimpin ideal Kepemimpinan ideal dapat dilihat dari cir-ciri pemimpin yang baik dan berhasil. Seorang pemimpin yang baik adalah: Cerdas dan Berwibawa Jujur dan amanah Bijaksana Tegas dan bertanggungjawab Komunikatif dan egaliter Berjiwa besar dan dinamis Penuh pengabdian pada tugas Visionary thingking (berpikir ke depan) Inklusif (terbuka) Adapun ciri ciri kepemimpinan yang berhasil adalah: Mengikuti kebutuhan dan mengarahkan kepada program dan yang dipimpin Bersedia membimbing dan mengarahkan kepada program dan yang dipimpin Bersedia membagi tanggungjawab dan wewenang kepada mereka yang dipimpin Sosok dan Citra Diri Seorang Pemimpin IPNU-IPPNU IPNU-IPPNU merupakan organisasi kader muda yang bernaung di bawah jamiyyah Nahdlatul Ulama yaitu sebagai Badan Otonom NU, maka eksistensi dan keberadaannya cukup penting, disebabkan tugasnya menyiapkan kader NU pada basis yang paling dasar yaitu remaja, pelajar, mahasiswa dan santri. Dalam menjelaskan tugasnya pemimpin IPNU-IPPNU tidak lepas dari citra dirinya sebagai landasan sikap dan menjadi pegangan bagi kader IPNU-IPPNU yang pelaksanaannya disesuaikan dengan keadaan zaman dan tidak melanggar khittah NU. Citra diri IPNU-IPPNU yang meliputi visi, misi, orientasi, karakter dasar, posisi, target group, dan bidang garapan organisasi Peran Dan Tanggungjawab Pemimpin IPNU-IPPNU 1. Bidang Organisasi Meningkatkan kualitas kelembagaan IPNU-IPPNU secara administratif maupun secara organisasi

2. Bidang kaderisasi Berupaya meningkatkan kualitas dan kuantitas kader melalui upaya perencanaan kaderisasi yang sistematis, terpadu dan berkelanjutan sesuai dengan segmen garapan IPNU-IPPNU 3. Bidang partisipasi Berupaya meningkatkan peran IPNU-IPPNU dalam beragama, berbangsa dan bernegara Penutup Manajemen dan kepemimpinan senantiasa berhubungan dengan manusia yang punya perbedaan yang sangat beragam, tentang kepribadian, latar belakang pendidikan, karakter serta sifat-sifat asli lainnya yang dibawa dari luar organisasi ke dalam organisasi. Oleh karena itu seorang pemimpin harus memperhatikan hal hal tersebut sehingga ia dapat memanfaatkan semua sumber daya organisasi secara efektif dan efisien.

You might also like