You are on page 1of 15

MAKALAH IPS

SOLUSI MASALAH EKONOMI

Kata pengantar
Puji syukur penulis panjatkan ke hadiran allah SWT.Bahwa penulis telah menyelesaikan tugas IPS dg membahas tentang Pelaku Ekonomi dan Peran dan Pola Interaksi Pelaku Ekonomi. Dalam penyusunan tugas atau materi ini, tidak sedikit hambatan yang penulis hadapi. Namun penulis menyadari bahwa kelancaran dalam penyusunan materi ini, tidak lain berkat bantuan , doronagn dan bimbingan orang tua, sehingga kendala-kendala yang penulis hadapi dapat teratasi. Oleh karena itu penulis menyucapkan terima kasih kepada : 1. Bapak guru bidang study IPS yang telah memberikan tugas, petunjuk, kepada penulis sehingga penulis termotivasi dalm menyelesaikan tugas ini. 2. Orang tua yang telah turut membantu, membimbing dan mengatasi berbagai kesulitan sehingga tugasmini selesai . Semoga materi ini dapat bermanfaat dan menjadi sumbangan pemikiran bagi pihak yang membutuhkan, khususnya bagi penulis sehingga tujuan yang di harapkan dapat tercapai, Amin

Gresik, 3 April 2012-04-13

Penulis

SOLUSI MASALAH EKONOMI

Sistem ekonomi adalah perangkat atau alat yang digunakan untuk menjawab secara tuntas masalah apa, bagaimana, untuk siapa, kapan, dan siapa pelaku produksi. Efektif atau tidaknya jawaban-jawaban yang diberikan sangat tergantung dengan sistem ekonomi yang dipilih. Menurut Bachrawi Sanusi pemilihan sistem ekonomi yang diterapkan akan dipengaruhi oleh hal-hal berikut ini. 1. 2. 3. 4. 5. Sumber-sumber historis, intelektual, cita-cita, dan keinginan-keinginan. Sumber daya alam dan iklim. Filsafat yang dimiliki dan dibela sebagian besar penduduk. Teorisasi pengalaman yang dilakukan oleh penduduk. Uji coba.

Sistem perekonomian adalah suatu sistem sosial kemasyarakatan dalam rangka mencapai kemakmuran. Pelaksanaan sistem perekonomian dipengaruhi oleh sistem kemasyarakatan sehingga sistem perekonomian yang dianut masing-masing negara, sistem perekonomian dapat di bedakan atas 3 (tiga) macam, sebagai berikut. 1. Sistem perekonomian liberal. 2. Sistem perekonomian sosialis. 3. Sistem perekonomian campurang. Berikut macam-macam sistem ekonomi yang ada. 1. Ekonomian Liberal Ekonomi liberal adalah teori ekonomi yang diuraikan oleh tokoh-tokoh penemu ekonomi klasik seperti Adam Smith atau French Physiocrats. Sistem ekonomi klasik tersebut mempunyai kaitannya dengan "kebebasan (proses) alami" yang dipahami oleh sementara tokoh-tokoh ekonomi sebagai ekonomi liberal klasik. Meskipun demikian, Smith tidak pernah menggunakan penamaan paham tersebut sedangkan konsep kebijakan dari ekonomi (globalisasi) liberal ialah sistem ekonomi bergerak kearah menuju pasar bebas dan sistem ekonomi berpaham perdagangan bebas dalam era globalisasi yang bertujuan menghilangkan kebijakan ekonomi proteksionisme. Garis berpaham ekonomi liberal telah pernah dipraktikan oleh sekolah-sekolah di Austria dengan berupa demokrasi di masyarakat yang terbuka. Paham liberali kebanyakan digunakan oleh negara-negara di benua Eropa dan Amerika Serikat|Amerika. Seperti halnya di Amerika Serikat, paham liberal dikenali dengan sebutan mild leftism estabilished. Sistem ekonomi liberal klasik Sistem ekonomi liberal klasik adalah suatu filosofi ekonomi dan politis. Mula-mula ditemukan pada suatu tradisi penerangan atau keringanan yang bersifat membatasi batasbatas dari kekuasaan dan tenaga politis, yang menggambarkan pendukungan kebebasan individu.Teori itu juga bersifat membebaskan individu untuk bertindak sesuka hati sesuai kepentingan dirinya sendiri dan membiarkan semua individu untuk melakukan pekerjaan

tanpa pembatasan yang nantinya dituntut untuk menghasilkan suatu hasil yang terbaik, yang cateris paribus, atau dengan kata lain, menyajikan suatu benda dengan batas minimum dapat diminati dan disukai oleh masyarakat (konsumen). Ciri

Semua sumber produksi adalah milik masyarakat individu. Masyarakat diberi kebebasan dalam memiliki sumber-sumber produksi. Pemerintah tidak ikut campur tangan secara langsung dalam kegiatan ekonomi. Masyarakat terbagi menjadi dua golongan, yaitu golongan pemilik sumber daya produksi dan masyarakat pekerja (buruh). Timbul persaingan dalam masyarakat, terutama dalam mencari keuntungan. Kegiatan selalu mempertimbangkan keadaan pasar. Pasar merupakan dasar setiap tindakan ekonomi. Biasanya barang-barang produksi yang dihasilkan bermutu tinggi.

Keuntungan dan kelemahan Keuntungan Ada beberapa keuntungan dari suatu sistem ekonomi liberal, yaitu:

Menumbuhkan inisiatif dan kreasi masyarakat dalam mengatur kegiatan ekonomi, karena masyarakat tidak perlu lagi menunggu perintah/komando dari pemerintah. Setiap individu bebas memiliki untuk sumber-sumber daya produksi, yang nantinya akan mendorong partisipasi masyarakat dalam perekonomian. Timbul persaingan semangat untuk maju dari masyarakat. Menghasilkan barang-barang bermutu tinggi, karena adanya persaingan semangat antar masyarakat. Efisiensi dan efektivitas tinggi, karena setiap tindakan ekonomi didasarkan motif mencari keuntungan.

Kelemahan Selain ada keuntungan, ada juga beberapa kelemahan daripada sistem ekonomi liberal, adalah:

Terjadinya persaingan bebas yang tidak sehat bilamana birokratnya korup. Masyarakat yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin. Banyak terjadinya monopoli masyarakat. Banyak terjadinya gejolak dalam perekonomian karena kesalahan alokasi sumber daya oleh individu. Pemerataan pendapatan sulit dilakukan karena persaingan bebas tersebut.

Penerapan ekonomi liberal Amerika Negara-negara yang menganut paham liberal di benua Amerika adalah Amerika Serikat, Argentina, Bolivia, Brasil, Chili, Kuba, Kolombia, Ekuador, Honduras, Kanada, Meksiko, Nikaragua, Panama, Paraguay, Peru, Uruguay, dan Venezuela. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme juga dianut oleh negara Aruba, Bahamas, Republik Dominika, Greenland, Grenada, Kosta Rika, Puerto Riko, dan Suriname. Amerika Serikat Paham liberal di Amerika Serikat (AS) disebut liberalisme modern atau liberalisme baru. Sekarang para politis di AS mengakui, bahwa paham liberalisme klasik ada kaitannya dengan kebebasan individu yang bersifat luas. Tetapi mereka menolak ekonomi yang bersifat laissez faire atau liberalisme klasik yang menuju ke pemerintahan interventionism yang berupa penyatuan persamaan sosial dan ekonomi. Umumnya, hal tersebut disepakati pada dekade pertama abad ke-20 yang tujuannya menuju keberhasilan suatu hegemoni para politis dalam negeri.Tapi, kesuksesan tersebut mulai merosot dan menghilang pada sekitar tahun1970-an. Pada saat itu konsensus liberal telah dihadapkan suatu death-blow atau yang berupa robohnya pemerintahan Bretton Woods System yang dikarenakan kemenangan Ronald Reagan dalam pemilihan presiden tahun 1980, yang menjadikan liberalisme suatu arus kuat dalam politik AS pada tahun tersebut. Liberalisme AS mulai bangkit pada awal abad ke-20 sebagai suatu alternatif ke politik nyata yang merupakan interaksi internasional yang dominan pada waktu itu. Presiden Franklin Roosevelt yang pada saat itu adalah seorang yang berpaham liberal selfproclaimed, menawarkan bangsa itu menuju ke suatu kesuksesan baru dengan cara membangun institusi kolaboratif yang berpendukungan orang-orang Amerika sendiri dan berjanji akan menarik AS keluar dari tekanan yang besar tersebut. Untuk mengantisipasi akhir Perang Dunia II, Roosevelt merancang Perserikatan Bangsa-bangsa (PBB) sebagai suatu alat berupa harapan akan kerja sama timbal balik daripada membuat ancaman dan penggunaan kekuatan perang untuk memecahkan permasalahan politis internasional tersebut. Roosevelt juga menggunakan badan tersebut (PBB) untuk memasukan orangorang Afrika yang tinggal di Amerika ke dalam militer AS serta membuat badan pendukungan hak dan kebenaran para wanita-wanita, sebagai penekanan atas kebebasan individu yang selanjutnya dilanjutkan oleh Presiden John F Kennedy dengan pembangunan Patung Liberty (1964) sebagai simbol kebebasan individu untuk hidup. Sebenarnya, liberalisme yang dianut oleh AS, sebagaimana yang ditekankan oleh Wilson dan Roosevelt adalah dengan menekankan kerja sama serta kolaborasi timbal balik dan usaha individu, bukan dengan membuat ancaman dan pemaksaan sebagai untuk pemecahan permasalahan politis baik di dalam maupun luar, sepertinya dianut oleh Presiden AS saat ini, George W Bush. Suatu paham liberal di AS itu mungkin seperti institusi dan prosedur politis yang mendorong kebebasan ekonomi, perlindungan yang lemah dari agresi oleh yang kuat, dan kebebasan dari norma-norma sosial bersifat membatasi. Karena sejak Perang Dunia II, liberalisme di AS telah dihubungkan dengan liberalisme modern, pengganti paham ideologi liberalisme klasik.

Eropa Sebagai aksi dan reaksi penentangan komunisme, Eropa membuat suatu paham yang berterminologi politis (termasuk "sosialisme" dan " demokrasi sosial"). Tapi, mereka tidak bisa memilih AS dengan pahamnya tersebut, dikarenakan pada saat itu Eropa belum begitu mengenal liberalisme yang dianut oleh AS. Tapi beberapa tahun kemudian barulah Eropa menyadari bahwa liberalisme yang dianut oleh AS. Hal itu mendorong Eropa ke suatu kebebasan individu tersendiri yang akhirnya memperbaiki keadaan ekonomi mereka tersendiri. Liberalisme di Eropa mempunyai suatu tradisi yang kuat. Di negara-negara Eropa, kaum liberal cenderung menyebut diri mereka sendiri sebagai kaum liberal, atau sebagai radical centrists yang democratic. Negara-negara penganut paham liberal yakni diantaranya adalah Albania, Armenia, Austria, Belgia, Bulgaria, Kroasia, Cyprus, Republik Cekoslovakia, Denmark, Estonia, Finlandia, Perancis, Jerman, Yunani, Hungaria, Islandia, Italia, Latvia, Lithuania, Luxembourg, Macedonia, Moldova, Netherlands, Norwegia, Polandia, Portugal, Romania, Rusia, Serbia Montenegro, Slovakia, Slovenia, Spanyol, Swedia, Switzerland, Ukraina dan United Kingdom. Negara penganut paham liberal lainnya adalah Andorra, Belarusia, Bosnia-Herzegovina, Kepulauan Faroe, Georgia, Irlandia dan San Marino. Asia Negara-negara yang menganut paham liberal di Asia antara lain adalah Indonesia, India, Iran, Israel, Jepang, Korea Selatan, Filipina, Taiwan, Thailand dan Turki. Saat ini banyak negara-negara di Asia yang mulai berpaham liberal, antara lain adalah Myanmar, Kamboja, Hong Kong, Malaysia dan Singapura. Kepulanan Oceania Negara yang menganut paham liberal di kepulauan Oceania adalah Australia dan Selandia Baru. Afrika Sistem ekonomi liberal terbilang masih baru di Afrika. Pada dasarnya, liberalisme hanya dianut oleh mereka yang tinggal di Mesir, Senegal dan Afrika Selatan. Sekarang ini, kurang lebih liberalisme sudah dipahami oleh negara Aljazair, Angola, Benin, Burkina Faso, Mantol Verde, Cte D'Ivoire, Equatorial Guinea, Gambia, Ghana, Kenya, Malawi, Maroko, Mozambik, Seychelles, Tanzania, Tunisia, Zambia dan Zimbabwe. Tokoh penemu paham liberal Niccol Machiavelli Niccol Machiavelli (Florence, 1469-1527), adalah seorang tokoh liberal terbaik yang dikenal dengan pendapatnya, Il Principe. Dia adalah pendiri realis filosofi politis yang mendukung pemerintahan republik, angkatan perang negara, divisi kekuasaan, perlindungan milik perorangan, dan pengekangan pembelanjaan pemerintah sebagai kebebasan suatu republik. Ia menulis secara ekstensif pada kebutuhan individu sebagai

suatu karakteristik yang penting sebagai kepemerintahan yang stabil. Ia berargumentasi bahwa sebaik-baiknya kebebasan individu masih perlu dilindungi oleh legitasi serta regulasi yang baik dari pemerintah. Dan bahwa orang-orang yang bisa memimpin hukum dengan benar hanyalah orang-orang yang segala ambisi dan keegoisannya bisa dihilangkan dalam memelihara kebebasannya tersendiri. Dia berpendapat bahwa realisme adalah pusat gagasan dalam pelajaran politis dan mengutamakan kebebasan republik (individu) dibawah prinsip. Anti statis kaum liberal melihat pesan-pesan utama yang dikatakan Machiavelli's bahwa ia berbicara atas nama suatu status yang kuat dibawah seorang pemimpin kuat, yang menggunakan maksud apapun untuk menetapkan posisinya, sedangkan liberalisme adalah suatu ideologi dari kebebasan individu dan aneka pilihan sukarela atau fakultatif. Beberapa hasil karyanya adalah Il Principe - 1513 dan Discorsi Sopra la Prima Deca di Tito Livio, 1512-1517. Desiderius Erasmus Desiderius Erasmus (Belanda, 1466-1536) adalah seorang tokoh liberal yang dikenal sebagai orang yang berperikemanusiaan. Dia berkata bahwa masyarakat Erasmusian melintasi Eropa sampai pada taraf tertentu sebagai jawaban atas pergolakan reformasinya. Ia berhadapan dengan kebebasan berkehendak. Dalam karyanya De Libero Arbitrio Diatribe Sive Collatio (1524), ia meneliti dengan kepintaran dan kejeniusannya untuk menghapus keterbatasan hidup sebagai pernyataan atas kebebasan manusia. Beberapa hasil karyanya Lof d Zotheid, 1509 dan De Libero Arbitrio Diatribe Sive Collatio, 1524. 2. Ekonomi Sosialis Sosialisme adalah suatu sistem perekonomian yang memberikan kebebasan yang cukup besar kepada setiap orang untuk melaksanakan kegiatan ekonomi tetapi dengan campur tangan pemerintah. Pemerintah masuk ke dalam perekonomian untuk mengatur tata kehidupan perekonomian negara serta jenis-jenis perekonomian yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara seperti air, listrik, telekomunikasi, dan lain sebagainya. Dalam sistem ekonomi sosialisme atau sosialis, mekanisme pasar dalam hal permintaan dan penawaran terhadap harga dan kuantitas masih berlaku. Pemerintah mengatur berbagai hal dalam ekonomi untuk menjamin kesejahteraan seluruh masyarakat. Ilmu Ekonomi Sosialis adalah bagian dari Ilmu Ekonomi Politik. Ilmu Ekonomi Politik termasuk dalam ilmu-ilmu pengetahuan masyarakat. Masalah yang dijadikan persoalan dalam suatu ilmu pengetahuan penting sekali artinya untuk pekerjaan, penyelidikan, mengajar dan belajar secara ilmiah. Penentuan yang benar dari masalah suatu ilmu pengetahuan mempunyai arti menentukan untuk pelaksanaannya yang berdasar atas ilmu pengetahuan itu.

Sejarah Munculnya Sosialisme

Sosialisme muncul di akhir abad ke-18 dan awal abad ke-19 sebagai reaksi dari perubahan ekonomi dan sosial yang diakibatkan oleh revolusi industri. Revolusi industri ini memang memberikan keberkahan buat para pemilik pabrik pada saat itu, tetapi di lain pihak para pekerja justru malah semakin miskin. Semakin menyebar ide sistem industri kapitalis ini, maka reaksi dalam bentuk pemikiran-pemikiran sosialis pun semakin meningkat. Meskipun banyak pemikir sebelumnya yang juga menyampaikan ide-ide yang serupa dengan sosialisme, pemikir pertama yang mungkin dapat dijuluki sosialis adalah Franois Nol Babeuf yang pemikiran-pemikirannya muncul selama revolusi Prancis. Dia sangat memperjuangkan doktrin pertarungan kelas antara kaum modal dan buruh yang di kemudian hari diperjuangkan dengan lebih keras oleh Marxisme. Para pemikir sosialis setelah Babeuf ini kemudian ternyata lebih moderat dan mereka biasanya dijuluki kaum utopian socialists, seperti de Saint-Simon, Charles Fourier, dan Robert Owen. Mereka lebih moderat dalam artian tidak terlalu mengedepan pertentangan kelas dan perjuangan kekerasan tetapi mengedepankan kerjasama daripada kompetisi. Saint-Simon berpendapat bahwa negara yang harus mengatur produksi dan distribusi, sedangkan Fourier dan Owen lebih mempercayai bahwa yang harus berperan besar adalah komunitas kolektif kecil. Karena itu kemudian muncul perkampungan komunitas (communistic settlements) yang didirikan berdasarkan konsep yang terakhir ini di beberapa tempat di Eropa dan Amerika Serikat, seperti New Harmony (Indiana) dan Brook Farm (Massachussets). Setelah kaum utopian ini, kemudian muncul para pemikir yang ide-idenya lebih ke arah politik, misalnya Louis Blanc. Blanc sendiri kemudian menjadi anggota pemerintahan provisional Prancis di tahun 1848. Sebaliknya juga muncul para anarkis seperti Pierre Joseph Proudhon dan radikalis (insurrectionist) Auhuste Blanqui yang juga sangat berpengaruh di antara kaum sosialis di awal dan pertengahan abad ke-19. Pada tahun 1840-an, istilah komunisme mulai muncul untuk menyebut sayap kiri yang militan dari Paham sosialisme. Istilah ini biasanya dirujukkan kepada tulisan Etiene Cabet dengan teori-teorinya tentang kepemilikan umum. Istilah ini kemudian digunakan oleh Karl Marx dan Friedrich Engels untuk menggambarkan pergerakan yang membela perjuangan kelas dan mengaruskan revolusi untuk menciptakan sebuah masyarakat kerjasama (society of cooperation). Karl Marx adalah anak dari pasangan Hirschel and Henrietta Marx. Ia lahir di Trier, Germany, tahun 1818. Penggunaan kata sosialisme sering digunakan dalam berbagai konteks yang berbeda oleh berbagai kelompok, namun hampir semua sepakat bahwa istilah ini berawal dari pergolakan kaum buruh industri dan buruh tani pada abad ke-19 dan ke-20, yang berdasarkan prinsip solidaritas dan memperjuangkan masyarakat egalitarian, yang dengan sistem ekonomi, menurut mereka, dapat melayani masyarakat banyak, ketimbang hanya segelintir elite. Menurut penganut Marxisme model dan gagasan sosialis dapat

dirunut hingga ke awal sejarah manusia, sebagai sifat dasar manusia sebagai makhluk sosial. Sosialisme merupakan sebagai sebuah ideologi. Karena ia memiliki ide dasar sekaligus metode pemecahan terhadap berbagai masalah kehidupan. Secara historis, gagasan sosialisme -include komunisme- merupakan antitesis dari kekuatan hegemonik di Eropa era aufklarung. Dalam Manifesto Communist, Marx mencita-citakan masyarakat tanpa kelas. Teori Dialektika materialisme menjadi metode baku yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut. Dialektika materialisme merupakan cara pandang peristiwa alam yang bersifat dialogue, yaitu metode pembahasan dan penelitian yang membongkar kontradiksi pemikiran dan benturan antar berbagai pandangan melalui diskusi atau dialog. Disamping karena argumentasi dan pandangannya terhadap berbagai peristiwa alam ini bersifat materi. Cara pandang seperti ini juga diimplementasikan dalam pembahasan tentang kehidupan masyarakat berikut berbagai kasus yang terjadi di dalamnya. Teori Marx telah memberikan inspirasi besar bagi orang-orang kritis waktu itu. Puncaknya, Vladimir Illich Ulyanov (Lenin) mendirikan negara Komunis pertama -Uni Soviet- dengan sebuah revolusi berdarah menggulingkan kekuasaan Tsar. Sebagai ideolog komunis terkemuka, Lenin telah meletakkan dasar-dasar pemerintahan komunis dengan tangan besinya. Semangat perlawanan ala Lenin juga diikuti oleh rezim-rezim komunis lainnya. Jutaan nyawa harus meregang akibat pemerintahan otoriter yang dipraktekkan oleh mereka. Amartya Sen dalam The Black Book of Communism memperkirakan jumlah orang yang tewas akibat sosialisme-komunisme mencapai angka 100 juta (Chomsky, 2003). Cita-cita sosialisme -menghapus penindasan kapitalismeternyata diganti dengan penindasan ala komunis yang tidak kalah mengerikan. Sentralisasi kekuasaan yang absolut melahirkan slogan negara adalah saya. Dalam perkembangannya, bermunculanlah berbagai varian pemikiran dari ideologi sosialisme ini.

Ciri-ciri sistem ekonomi sosialis 1. Lebih mengutamakan kebersamaan - Masyarakat dianggap sebagai satu-satunya kenyataan sosial, sedangkan individu-individu fiksi belaka. - Tidak ada pengakuan atas hak-hak pribadi (individu) dalam sistem sosialis. 2. Peran pemerintah sangat kuat - Pemerintah bertindak aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan hingga tahap pengawasan. - Alat-alat produksi dan kebijaksanaan ekonomi semuanya diatur oleh negara 3. Sifat manusia ditentukan oleh pola produksi - Pola produksi (aset dikuasai masyarakat) melahirkan kesadaran kolektivisme (masyarakat sosialis) - Pola produksi (aset dikuasai individu) melahirkan kesadaran individualisme (masyarakat kapitalis)

Tokoh-tokoh ekonomi sosialis Charles Hall Hall berpendapat bahwa ketidaksetaraan dalam kekayaan dan kemewahan produksi menyebabkan eksploitasi orang miskin, dan penderitaan mereka. Hall terkenal mengklaim bahwa eksploitasi kaum miskin begitu parah sehingga mereka "mendapatkan satu produk dari hasil kerja 8 jam. Henri de Saint-Simon Bertentangan dengan sistem feodal dan militer ia menganjurkan bentuk sosialisme negara-teknokratis, pengaturan di mana industrialis akan memimpin masyarakat dan menemukan komunitas nasional berdasarkan kerjasama dan kemajuan teknologi, yang akan mampu menghapus kemiskinan dari kelas bawah. Robert Owen FilsafatOwen didasarkan pada tiga pilar intelektual: Pertama, tak ada yang bertanggung jawab for kemauan dan tindakan sendiri karena karakter seluruh nya dibentuk secara independen dari dirinya sendiri, orang-orang adalah produk dari lingkungan mereka, maka dukungannya untuk reformasi pendidikan dan tenaga kerja, membuat dia sebagai pelopor di bidang penanaman modal manusia. Kedua, semua agama didasarkan pada imajinasi konyol yang sama, yang membuat seorang lemah, seperti hewan, dungu, fanatik,pemarah dan munafik; (meskipun dalam tahun-tahun berikutnya ia memeluk Spiritualisme). Ketiga, dukungan untuk sistem menempatkan-keluar bukannya sistem pabrik. Charles Fourier Pada awal 1808, ia berpendapat, dalam Theory of the Four Movements, bahwa perluasan kebebasan perempuan adalah prinsip umum dari semua sosial kemajuan, meskipun ia direndahkan dalam hal apapun untuk sebuah wacana tentang 'persamaan hak'. Fourier terinspirasi berdirinya masyarakat komunis disebut La Reunion dekat Dallas sekarang, Texas serta beberapa komunitas lain di Amerika Serikat, seperti Amerika Utara Phalanx di New Jersey dan Community Place dan lima tempat lainnya di New York State. William Thompson Adalah seorang penulis politik dan filosofis Irlandia dan pembaharu sosial, berkembang dari utilitarianisme menjadi kritikus awal eksploitasi kapitalis yang mempengaruhi ide-ide Koperasi, Serikat Buruh dan gerakan Chartist serta Karl Marx.

Thomas Hodgskin Lahir dari seorang ayah yang bekerja di Chatham Naval Dockyard, Hodgskin bergabung dengan angkatan laut pada usia 12. Dia bangkit dengan cepat melalui pangkat di tahun-tahun perjuangan angkatan laut dengan Prancis ke pangkat letnan satu. Setelah kekalahan angkatan laut dari peluang Perancis untuk kemajuan tertutup dan Hodgskin semakin berlari ke dalam masalah disiplin dengan atasannya, akhirnya mengarah ke pengadilan militer dan pemberhentian pada tahun 1812. Hal ini membuat buku pertamanya An Essay on Naval Disiplin (1813) kritik pedas dari rezim otoriter brutal saat itu di angkatan laut. Louis Blanc Dia tertimpa semua kejahatan yang menimpa masyarakat terhadap tekanan persaingan, dimana lebih lemah dipojokan. Dia menuntut persamaan upah, dan penggabungan kepentingan pribadi dalam kepentingan umum - " chacun selon ses besoins, de ses selon chacun facults," yang biasa diterjemahkan sebagai "dari masing-masing sesuai dengan kemampuannya, untuk masing-masing menurut kebutuhannya." Moses Hess adalah seorang filsuf Yahudi dan salah satu pendiri sosialisme dan Zionisme. Karl Marx Pemegang peran yang paling penting dalam perkembangan komunisme dan sosialis modern. Friedrich Engels Bapak dari teori komunis bersama dengan Karl Marx. Bersama mereka menciptakan The Communist Manifesto tahun 1848. Engels juga mengubah jilid dua dan tiga dari Das Kapital setelah Karl Marx meninggal.

Sosialis di Berbagai Negara Afrika Salah satu akar utama dari Sosialisme Afrika adalah Ujamaa, konsep yang membentuk dasar pembangunan kebijakan sosial dan ekonomi dari Julius Nyerere di Tanzania setelah Tanganyika merdeka dari itu kekuasaan kolonial Inggris pada tahun 1961 dan persatuan dengan Zanzibar untuk membentuk Tanzania pada tahun 1964. Pada tahun 1967, Presiden Nyerere menerbitkan cetak biru pengembangan, yang berjudul Deklarasi Arusha, di mana Nyerere menunjukkan kebutuhan untuk model Afrika pembangunan dan yang membentuk dasar dari sosialisme Afrika. Ujamaa berasal dari kata Swahili untuk keluarga diperpanjang atau familyhood dan dibedakan dengan beberapa karakteristik kunci, yaitu bahwa seseorang menjadi seseorang melalui orang atau masyarakat.

Arab Sosialisme Arab mendukung banyak program ekonomi dan sosial dari sosialisme ala Eropa Timur, intelektual yang berbeda dan fondasi spiritual dikenakan beberapa pembatasan yang revolusioner potensial: Kepemilikan atas alat-alat produksi harus dinasionalisasi, tetapi hanya dalam batas-batas tradisional nilai-nilai seperti milik pribadi dan warisan. "Primitif" struktur sosial seperti feodalisme, nomadisme, tribalisme, faksionalisme agama, dan penindasan terhadap perempuan itu harus diatasi, tetapi tidak pada biaya memutuskan ikatan sosial yang merupakan identitas Arab. Diperdebatkan, manifestasi ekonomi yang paling menonjol dari sosialisme Arab reformasi tanah di Mesir (1952), Suriah (1963), dan Irak (1970) dan nasionalisasi industri besar dan sistem perbankan di negara-negara. Di Mesir dan Suriah, banyak dari kebijakan itu kemudian terbalik. Mereka lebih berhasil di Irak, mungkin karena kekayaan minyak negara itu, sampai awal Perang Iran-Irak pada tahun 1980. China Kuomintang mempromosikan perusahaan milik Pemerintah. Pendiri Kuomintang Sun Yat-sen, sangat dipengaruhi oleh ide-ide ekonomi Henry George, yang percaya bahwa sewa diekstraksi dari monopoli alam atau penggunaan lahan milik masyarakat. Dr Sun berpendapat untuk Georgism dan menekankan pentingnya suatu ekonomi campuran, yang disebutnya "Prinsip Minsheng" dalam teorinya tentang Tiga Prinsip Rakyat. "Kereta api, utilitas umum, kanal, dan hutan harus dinasionalisasi, dan semua pendapatan dari tanah dan tambang harus berada di tangan Negara Dengan uang di tangan, Negara sehingga dapat membiayai program-program kesejahteraan sosial." Titoisme (Yugoslavia) Titoism merupakan adaptasi dari ideologi sosialis bernama setelah Josip Broz Tito, pemimpin Republik Sosialis Federal Yugoslavia, terutama digunakan untuk menggambarkan sistem sosialis tertentu di Yugoslavia yang dibangun setelah penolakan atas Resolusi 1948 dari Cominform, ketika Partai Komunis Yugoslavia menolak untuk mengambil lebih lanjut mendikte dari Uni Soviet. Maoism (China, Peru, India, dan Nepal) Maoisme, juga dikenal sebagai Mao Zedong Thought adalah varian dari Marxisme, yang merupakan satu bentuk komunisme, berasal dari ajaran pemimpin politik Mao Zedong Cina (1893-1976). Dikembangkan selama tahun 1950-an dan 1960-an, itu secara luas diterapkan sebagai ideologi pedoman politik dan militer di Partai Komunis Cina (BPK) dari kekuasaan Mao untuk kepemimpinan sampai pesta diambil alih oleh Deng Xiaoping, yang menerapkan Deng Xiaoping Teori dan Cina reformasi ekonomi pada tahun 1978. Namun, meskipun tidak sepenuhnya dianut oleh pemerintah Republik Rakyat Cina lagi karena reformasi, partai-partai Maois dan kelompok ada di seluruh dunia, terutama di Peru, India, dan Nepal, di yang terakhir yang, partai Maois memenangkan pemilu tahun 2008.

3. Ekonomi Campuran Sistem ekonomi campuran merupakan perpaduan antara sistem liberal dan sistem sosialis, yang mengambil garis tengah antara kebebasan dan pengendalian, yang berarti juga garis tengah antara peran mutlak negara/kolektif dan peran menonjol individu. Garis tengah disesuaikan dengan keadaan di mana perpaduan itu terjadi, sehingga peran situasi dan lingkungan sangat memberi warna pada sistem perpaduan/campuran tersebut. Ciri-ciri sistem ekonomi campuran :

Kegiatan ekonomi dilakukan oleh pemerintah dan oleh swasata Transaksi ekonomi terjadi di pasar, dan ada campuran tangan pemerintah Ada persaingan serta masih ada control dari pemerintah

Kebaikan sistem ekonomi campuran


Kebebasan berusaha Hak individu berdasarkan sumber produksi walaupun ada batas Lebih mementingkan umum dari pada pribadi

Kelemahan sistem ekonomi campuran


Beban pemerintah berat dari pada beban swasta Pihak swasta kurang memaksimalkan keuntungan

Sulit menentukan batas ekonomi yang dilakukan oleh pemerintah dan swasta Sistem ekonomi campuran banyak dianut oleh Negara berkembang.

Sistem Perekonomian Indonesia


Kemunculan suatu aliran ekonomi di dunia, akan selalu terkait dengan aliran ekonomi yang muncul sebelumnya. Begitu pula dengan garis hidup perekonomian Indonesia. Pergulatan kapitalisme dan sosialisme begitu rupa mempengaruhi ideologi perekonomian Indonesia. Era pra-kemerdekaan adalah masa di mana kapitalisme mencengkeram erat Indonesia, dalam bentuk yang paling ekstrim. Pada masa ini, Belanda sebagai agen kapitalisme benar-benar mengisi tiap sudut tubuh bangsa Indonesia dengan ide-ide kapitalisme dari Eropa. Dengan ide kapitalisme itu, seharusnya bangsa Indonesia bisa berada dalam kelas pemilik modal. Tetapi, sebagai pemilik, bangsa Indonesia dirampok hak-haknya. Sebuah bangsa yang seharusnya menjadi tuan di tanahnya sendiri, harus menjadi budak dari sebuah bangsa asing. Hal ini berlangsung hingga bangsa Indonesia mampu melepaskan diri dari penjajahan belanda. Perekonomian Indonesia berdasarkan atas asas kekeluargaan. Demikianlah kira-kira substansi pokok sistem perekonomian Indonesia paska kemerdekaan. Lalu apa hubungan

substansi ini dengan dua aliran utama perekonomian dunia? Adakah korelasi sistem perekonomian Indonesia paska kemerdekaan ini dengan dua mainstrem tadi? Atau malah kapitalisme dan sosialisme sama sekali tidak berperan dalam melahirkan sistem perekonomian Indonesia? Sebelum menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas ada baiknya kita cari tahu dahulu seperti apakah sistem perekonomian Indonesia. Dengan melihat seperti apakah sistem perekonomian Indonesia secara tidak langsung kita sedikit-banyak akan menjawab pertanyaan-pertanyaan di atas. Di atas disinggung bahwa sistem perekonomian Indonesia beradasarkan asas kekeluargaan. Lalu, apa asas kekeluargaan itu? Dalam UUD 1945 pasal 33 ayat 1 yang berbunyi, Perekonomian disusun atas usaha bersama berdasar atas asas kekeluargaan, di sini secara jelas nampak bahwa Indonesia menjadikan asas kekeluargaan sebagai fondasi dasar perekonomiannya. Kemudian dalam pasal 33 ayat 2 yang berbunyi, Cabang-cabang produksi yang bagi negara dan yang menguasai hajat hidup orang banyak dikuasai oleh negara, dan dilanjutkan pada pasal 33 ayat 3 yang berbunyi, Bumi dan air dan kekayaan alam yang terkandung di dalamnya dikuasai oleh negara dan di pergunakan untuk sebesar-besar kemakmuran rakyat, dari bunyinya dapat dilihat bahwa dua pasal ini mengandung intisari asas itu. Hal ini tercemin dari penguasaan negara akan sumber-sumber daya alam dan kemudian tindak lanjutnya adalah kembali pada rakyat, secara tersirat di sini nampak adanya kolektivitas bersama dalam sebuah negara. Meskipun dalam dua pasal ini tidak terlalu jelas kandungan asas kekeluargaanya, namun melihat pasal sebelumnya, kedua pasal inipun akan jadi terkait dengan asas kekeluargaan itu. Kemudian dalam pasal 27 ayat dua yang berbunyi, Tiap-tiap warga negara berhak atas pekerjaan dan penghidupan yang layak bagi kemanusiaan. Makna kekeluargaan di sini lebih jelas di bandingkan pasal 33 ayat 2 dan 3. Ada hak yang menjembatani antara negara dan warga negara. Hubungan ini tidak hanya sekedar apa yang harus di lakukan dan bagaimana memperlakukan. Tetapi ada nilai moral khusus yang menjadikannya istimewa. Dan nilai moral itu adalah nilai-nilai yang muncul karena rasa kekeluargaan. Dan hal ini pun tidak jauh beda dengan yang ada dalam pembukaan UUD, di dalamnya asas kekeluargaan juga muncul secara tersirat. Mengacu pada pasal-pasal di atas, asas kekeluargaan dapat digambarkan sebagai sebuah asas yang memiliki substansi sebagai berikut; kebersamaan, idealis keadilan, persamaan hak, gotong-royong, menyeluruh, dan nilai-nilai kemanusiaan. Menilik dari substansi-substansi itu dapat diketahui bahwa sosialisme telah mengakar ke dalam tubuh perekonomian Indonesia. Ada bagian-bagian aliran sosialisme yang menjadi bagian sistem ekonomi kita. Dan yang perlu di garis bawahi, bagian-bagian aliran sosialisme yang diadopsi itu bukanlah bagian secara keseluruhan, melainkan hanya bagian-bagian yang dianggap sesuai dan baik untuk Indonesia. Kemudian bagaimana dengan kapitalisme? Kapitalisme lahir di Eropa dengan ide-ide pasar bebasnya. Tapi apakah hanya itu saja ide-ide kapitalisme? Dengan lantang kita akan menjawab tidak, sistem pasar bebas sendiri hanya

bagian umum dari ide-ide kapitalisme, jadi tentu ada bagian-bagian yang lebih substantif dalam kapitalisme. Sebut saja, kebebasan bertindak, kepemilikan hak, kebebasan mengembangkan diri, dan banyak lagi, tentu ini adalah substansi kapitalisme yang baik, di luar itu lebih banyak lagi substansi-substansi kapitalisme yang tidak sesuai dengan sistem perekonomian Indonesia. Sejenak kita berfikir bahwa substansi-substansi itu bukankah ada dalam sistem ekonomi Indonesia. Jadi antara kapitalisme dan sistem ekonomi Indonesia memang memiliki kaitan yang cukup erat, seperti halnya hubungan sosialisme dengan sistem ekonomi indonesia . Hal ini juga dipertegas dalam UUD45, dalam pasal 27 ayat 2 yang telah dibahas di atas. Selain ada unsur sosialisme ternyata dalam pasal ini juga mengandung unsur kapitalisme. Hak untuk memilik pekerjaan ternyata juga termasuk hak kepemilikan yang merupakan substansi kapitalisme. Selain itu dalam pasal ini juga tersirat bahwa kewajiban negara adalah sebagai agen pelindung individu-individu sebagai warga negara. Tanggung jawab negara terhadap hak-hak individu ini adalah bagian dari substansi kapitalisme yang menjadikan individu-individu sebagai subjek.

You might also like