You are on page 1of 8

KONTRASEPSI

A. Pengertian Kontrasepsi Kontrasepsi berasal dari kata Kontra berarti mencegah atau melawan, sedangkan konsepsi adalah p e r t e m u a n a n t a r a sel telur

(sel wanita) yang matang dan sel sperma (sel pria) yan g mengakibatkan kehamilan. Maksud dari kontrasepsi adalah menghindari/mencegah terjadinyakehamilan sebagai akibat pertemuan antara sel telur yang matang dengan sel sperma tersebut. Alat kontrasepsi bawah kulit adalah alat kontrasepsi yang disusupkan dibawah kulit lengan atas sebelah dalam berbentuk kapsul silastik (lentur) panjangnya sedikit lebih pendek dari pada batang korek api dan dalam setiap batang mengandung hormon levonorgestrel yang dapat mencegah terjadinya kehamilan (BKKBN, 2006).

B. Cara kerja KontrasepsiBermacam-macam tetapi pada umumnya mempunyai fungsi sbb : Mengusahakan agar tidak terjadi ovulasi Melumpuhkan sperma .Menghalangi pertemuan sel telur dengan sperma

C. Macam macam metode kontrasepsi Implan Bentuk : Macam macam implan ada 3 : 1. Non Biodegrable Implan a. Implant 6 kapsul, berisi hormon levonargestrel daya kerja 5 tahun b. Norplant 2 kapsul, berisi hormon levonagestel daya kerja 3 tahun c. Norplant 1 kapsul, berisi hormon ST 1435, daya kerja 2 tahun d. Norplant 1 kapsul 1 batang berisi hormon 3 ketodesogastrel, daya kerja 2,5 4 tahun Norplant terdiri dari 6 batang silastik lembut berongga dengan panjang 3,4 cm dengan diameter 2,4 mm, yang berisi dengan 36 mg levonorgestrel dan lama kerjanya 5 tahun.

Saat ini diuji coba di Indonesia, implant 1 kapsul dengan panjang 4 cm, diamater luar 2 mm, terdiri dari suatu intraeva (ethylinevinil acetate) berisi 60 mg 3 ketodesogestrel yang dikelilingi suatu membran eva berdaya kerja 2 3 tahun

2. Biodegradable Yang sedang diuji saat ini : a. Copronor PP Suatu kapsul polymer berisi hormon levronorgastel dengan daya kerja 18 bulan

3. Yang Paling Sering Dipakai a. Norplant Dipakai sejak tahun 1987 Terdiri dari 6 kapsul silastik (karet silicone) yang berisi dengan hormon levonorgestrel dan ujung ujung kapsul ditutup dengan silastik adhesive Sangat efektif untuk mencegah kehamilan 5 tahun Saat ini norplan yang paling banyak dipakai Norplant merupakan alat kontrasepsi jangka panjang yang bisa digunakan untuk jangka waktu 5 tahun. Hormon ini lepas secara perlahan-lahan melalui dinding kapsul sampai kapsul diambil dari lengan pemakai. Kapsul-kapsul ini bisa terasa dan kadangkala terlihat seperti benjolan atau garisgaris. Pemasangan norplant (Maryani, H., 2003) biasanya dilakukan di bagian atas (bawah kulit) pada lengan kiri wanita (lengan kanan bagi yang kidal), agar tidak mengganggu kegiatan. Norplant dapat dipasang pada waktu menstruasi atau setelah melahirkan oleh dokter atau bidan yang terlatih. Sebelum pemasangan dilakukan pemeriksaan kesehatan terlebih dahulu dan juga disuntik untuk mencegah rasa sakit. Luka bekas pemasangan harus dijaga agar tetap bersih, kering, dan tidak boleh kena air selama 5 hari.

Pemeriksaan ulang dilakukan oleh dokter seminggu setelah pemasangan. Setelah itu, setahun sekali selama pemakaian dan setelah 5 tahun norplant harus diambil/dilepas.

b. Implanon 1) Dipakai sejak tahun 1987 2) Terdiri dari 2 batang silatik yang padat panjang tiap batang 40 mm, diameter 2,4 mm 3) Masing masing batang diisi dengan 68 mg 3 ketodesogastrel di 2 matriks batang 4) Sangat efektif untuk mencegah kehamilan selama 3 tahun 5) terdiri dari 1 batang putih lentur dengan panjang kira-kira 40 mm, dan diameter 2 mm, yang berisi dengan 68 mg ketodesogestrel dan lama kerjanya 3 tahun.

c. Jadena dan indoplant Terdiri dari 2 batang yang diisi dengan 75 mg levonorgastrel dengan lama kerja 3 tahun

Efektif : 5 tahun untuk Norplant, 3 tahun untuk Jadena, Indoplant, atau Implanon, Nyaman. Dapat dipakai oleh semua Ibu dalam usia reproduksi. Pemasangan dan pencabutan oleh bidan/dokter terlatih. Kesuburan segera kembali setelah implan dicabut. Sangat efektif (kegagalan 0,2 - 1 kehamilan per 100 perempuan)

Efek samping utama : berupa perdarahan tidak teratur, perdarahan bercak dan amenora

Cara Kerja Pada kapsul implant yang mengandung levonorgastrel melalui membran dengan kecepatan yang lambat dan konstan. Dalam 24 jam ssetelah insersi kadar hormon dalam plasma darah sudah cukup tinggi untuk mencegah ovulasi

Pelepasan hormon setiap harinya berkisar antara 50 85 minggu pada tahun pertama, kemudian menurun sampai 30 35 minggu perhari untuk 5 tahun berikutnya. Seperti kontrasepsi lain yang hanya berisi progestin saja Lendir serviks menjadi kental, Menggangu proses pembentukan endometrium sehingga sulit terjadi implantasi, Mengurangi transportasi sperma, Menekan ovulasi

Keuntungan Kontrasepsi Daya guna tinggi Perlindungan jangka panjang (3 tahun untuk Jadena) Pengembalian tingkat kesuburan yang cepat setelah pencabutan Aman dipakai pada masa laktasi. Tidak memerlukan pemeriksaan dalam Bebas dari pengaruh estrogen Tidak menggangu kegiatan senggama Tidak menggangu ASI Klien hanya perlu kembali ke klinik bila ada keluhan Dapat dicabut setiap saat sesuai dengan kebutuhan

Timbulnya keluhan-keluhan seperti : Nyeri kepala peningkatan/penurunan berat badan nyeri payudara, mual-mual Pening/pusing kepala, perubahan perasaan (mood) atau kegelisahan Membutuhkan tindakan pembedahan minor untuk insersi dan pencabutan Tidak memberikan efek protektif terhadap infeksi menular seksual termasuk AIDS Klien tidak menghentikan sendiri pemakaian kontrasepsi ini sesuai dengan keinginan, akan tetapi harus pergi ke klinik untuk pencabutan Efektifitasnya menurun bila menggunakan obat-obat tuberkulosis atau obat epilepsy Terjadinya kehamilan ektopik sedikit lebih tinggi (1,3 per 100.000 wanita pertahun)

Yang Boleh Menggunakan Implan Wanita dalam usia reproduksi Telah atau belum memiliki anak Menginginkan kontrasepsi jangka panjang (3 tahun untuk Jadena) Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi Pascapersalinan dan tidak menyusui Pascakeguguran Tidak menginginkan anak lagi, tetapi menolak kontrasepsi mantap Riwayat kehamilan ektopik Tekanan darah <180/110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah, atau amenia bulan sabit (sickle cell) Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen Sering lupa menggunakan pil

Yang Tidak Boleh Menggunakan Implan Hamil atau diduga hamil Perdarahan pervaginan yang belum diketahui penyebabnya Benjolan/kanker payudara atau riwayat kanker payudara Tidak dapat menerima perubahan pola haid yang terjadi Miom uterus dan kanker payudara Ganguan toleransi glukosa Peringatan khusus bagi Pengguna Implan Terjadinya keterlambatan haid yang sebelumnya teratur, kemungkinan telah terjadi kehamilan Nyeri perut bagian bawah yang hebat, kemungkinan terjadi kehamilan ektopik Terjadi perdarahan banyak dan lama Adanya nanah atau perdarahan pada bekas insersi (pemasangan) Ekspulsi batang implant Sakit kepala migran, sakit kepala berulang yang berta, atau penglihatan menjadi kabur

Indikasi implant

Dalam usia reproduksi Telah memiliki anak ataupun yang belum Menghendaki kontrasepsi yang memiliki efektivitas tinggi dan menghendaki pencegahan kehamilan jangka panjang Menyusui dan membutuhkan kontrasepsi Pacsa persalinan dan tidak menyusui Pasca keguguran Tidak menjanjikan anak lagi, tetapi menolak sterilisasi Riwayat kehamilan ektopik Tekanan darah < 180 / 110 mmHg, dengan masalah pembekuan darah atau anemia bulan sabit (sickle cell)

Tidak boleh menggunakan kontrasepsi hormonal yang mengandung estrogen

Sering lupa minum pil

Waktu mulai menggunakan implan Setiap saat selama siklus haid ke 2 ke 7 Bila saat setelah hari ke 7 siklus haid hendaknya menggunakan barrier 7 hari bila coitus Bila tidak haid, asal tidak hamil hendaknya menggunakan barrier 7 hari bila coitus Bila setelah 6 minggu melahirkan dan telah terjadi haid kembar hendaknya menggunakan barrier 7 hari bila coitus Bila kontrasepsi sebelumnya adalah kontrasepsi non hormonal (kecuali AKDR) dan klien ingin menggantinya dengan nonplant, insersi norplant dapat dilakukan setiap saat, asal saja di yakni tidak hamil. Tidak perlu menunggu sampai datangnya haid berikutnya Bila kontrasepsi sebelumnya adalah AKDR dan klien ingin menggantinya dengan implant, norplant dapat diinsersikan pada saat haid ke 7 dan klien jangan melakukan hubungan seksual selama 7 hari atau gunakan metode kontrasepsi lain untuk 7 hari saja. AKDR segera dicabut

Perencanaan

Lakukan pendekatan pad pasien dengan komunikasi terapeutik Rasional : Dengan mengadakan pendekatan terapeutik, ibu dapat lebih kooperatif dengan petugas kesehatan

Lakukan pemeriksaan kondisi fisik klien Rasional : Dengan pemeriksaan kondisi fisik secara menyeluruh akan mempermudah petugas kesehatan untuk mengambil keputusan apakah kondisi fisik klien cocok dan sesuai dengan metode KB yang di inginkan Klien

Berikan informasi tentang hasil pemeriksaan Rasional : Dengan menjelaskan kepada klien. Klien dapat mengerti tentang kondisinya

Berikan HE tentang indikasi dan efek samping penggunaan KB implant Rasional : Dengan memberikan HE dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman klien

Berikan HE tentang keuntungan dan kerugian pemakaian implant Rasional : Dengan memberikan HE dapat meningkatkan pengetahuan dan pemahaman klien

Berikan ibu lembar persetujuan tindakan medis (informed cosent) Rasional : Dengan memberikan informed consent pada klien akan membentuk rasa kepercayaan antara klien dan petugas (tanggung jawab dan tanggung gugat)

Lakukan pemasangan KB sinomplant pada klien Rasional : Dengan melakukan pemasangan KB implanon yang sesuai dengan standart dan prosedur yang berlaku akan meningkatkan keamanan dan kenyamanan pada klien

Berikan HE tentang cara perawatan pasca pemasangan implanon yang dilakukan secara mandiri pada klien Rasional : Dengan HE akan meningkatkan pengetahuan dan pemahaman pada klien

Implan atau susuk KB adalah batang kecil yang terbuat dari plastik lentur berukuran besar korek api, dan berisi hormon yang diletakan di bawah kulit lengan wanita. Selama jangka waktu 3 tahun, Anda tidak perlu memikirkan kontrasepsi. Bila Anda menginginkan anak, susuk KB dapat dicopot kapan pun.

Susuk KB memiliki kelebihan yakni biayanya murah dan pemakaian yang tidak merepotkan. Namun susuk Kb juga memiliki Kekurangan seperti tidak melindungi dari PMS, menyebabkan sakit kepala dan jerawat pada beberapa wanita, dan sekitar 20 persen wanita akan mengalami haid yang tidak teratur atau bahkan tidak lagi mendapatkan haid.

D. Daftar pustaka
Manuaba, Ida Bagus Gde. Prof.dr.DOSG. 1998. Ilmu Kebidanan, Penyakit Kandungan dan KB untuk Pendidikan Bidan, Jakarta : EGC DEPKES. RI. 2004. Buku Panduan Praktis Pelayanan Kontrasepsi, Jakarta : YBP-SP.

You might also like