You are on page 1of 11

TUGAS MAKALAH

SEL
ANDRE WENUR 090711532 FAKULTAS HUKUM

BAB I Pendahuluan

A. Latar belakang

1. SEJARAH PENEMUAN SEL Galileo Galilei (Awal abad dengan alat dua lensa menggambarkan struktur tipis dari mata serangga Galilei sesungguhnya bukan seorang biologiwan Orang pertama yang mencatat hasil pengamatan biologi melalui mikroskop Robert Hook (1635-1703) melihat gambaran suatu sayatan tipis gabus suatu kompartemen atau ruang-ruang disebut dengan nama Latin cellulae (ruangan kecil) Anton van Leeuwenhoek (October 24, 1632 - August 26, 1723) Menggunakan lensa-lensa untuk melihat beragam protista, spermatozoa, bakteri Robert Brown (1773-1858 ) Pada tahun 1820 merancang lensa yang dapat lebih fokus untuk mengamati sel Mengamati adanya adanya titik buram yang selalu ada pada sel telur, sel polen, sel dari jaringan anggrek yang sedang tumbuh . Titik buram disebut sebagai nukleus

Matthias Jakob Schleiden Pada tahun 1838 berpendapat bahwa ada hubungan yang erat antara nukleus dan perkembangan sel Theodor Schwann (1810-1883). Sel adalah bagian dari organisme.

Rudolf Virchow (1821-1902) Seorang ahli fisiologi Menyatakan bahwa sel membelah menjadi dua sel Setiap sel berasal dari sel yang sudah ada 2. TEORI SEL Analisis mikroskopis pada tahun pertengahan abad 19 membuktikan bahawa sel adalah unit terkecil kehidupan Kehidupan yang berlangsung terus menerus berasal dari pertumbuhan dan pembelahan sel tunggal Konsep-konsep tersebut menjadi teori sel

B. Tinjaun Pustaka Ada 2 jenis sel: 1. SEL PROKARIOT Ukurannya relatif kecil ( 0,5-1 m) Tidak memiliki membran nukleus (inti) DNAnya kontak dengan sitoplasmanya secara tidak langsung Dalam sitoplasmanya mengandung ribosom Sel dibungkus oleh plasma membran, dinding luar sel yang kompleks, pili, kadang-kadang berflagela

2. SEL EUKARIOT Ukurannya relatif besar ( 10-100 m) Bagian dalam sangat kompleks dengan organelorganel yang dibatasi membran maupun yang tidak dibatasi membran Memiliki inti sejati yang dibatasi membran Organel lain yang dibatasi membran adalah endoplasmik retikulum, Golgi aparatus, mitokondria, lisosom, dan mikrobodies. Organel yang tidak dibatasi membran adalah ribosom, mikrotubul, sentriol, flagela, dan sitoskeleton Sel eukariot hewan dibatasi oleh plasma membran saja, sering juga dengan flagela Tidak memiliki dinding sel Sel eukariot tanaman dibatasi plasma membran dan dinding sel yang kaku Memiliki vakuola pusat, kloroplast, tidak mempunyai sentriol, biasanya tidak mempunyai flagela

C. Tujuan Makalah Tujuan dari makalah ini agar mahasiswa dapat mengetahui tentang sel-sel makhluk hidup.

BAB II ISI A. Pengertian Sel merupakan unit organisasi terkecil yang menjadi dasar kehidupan dalam arti biologis. Semua fungsi kehidupan diatur dan berlangsung di dalam sel. Karena itulah, sel dapat berfungsi secara autonom asalkan seluruh kebutuhan hidupnya terpenuhi. Makhluk hidup (organisme) tersusun dari satu sel tunggal (uniselular), misalnya bakteri, Archaea, serta sejumlah fungi dan protozoa) atau dari banyak sel (multiselular). Pada organisme multiselular terjadi pembagian tugas terhadap sel-sel penyusunnya, yang menjadi dasar bagi hirarki hidup. B. Struktur sel Secara umum setiap sel memiliki

membran sel, sitoplasma, dan inti sel atau nukleus. Sel tumbuhan dan sel bakteri memiliki lapisan di luar membran yang dikenal sebagai dinding sel. Dinding sel bersifat tidak elastis dan membatasi perubahan ukuran sel. Keberadaan dinding sel juga menyebabkan terbentuknya ruang antarsel, yang pada tumbuhan menjadi bagian penting dari transportasi hara dan mineral di dalam tubuh tumbuhan.

C. Sel-sel khusus

Sel Tidak Berinti, contohnya trombosit dan eritrosit (Sel darah merah). Di dalam sel darah merah, terdapat hemoglobin sebagai pengganti nukleus (inti sel).

Sel Berinti Banyak, contohnya Paramecium sp dan sel otot Sel hewan berklorofil, contohnya euglena sp. Euglena sp adalah hewan uniseluler berklorofil.

Sel pendukung, contohnya adalah sel xilem. Sel xilem akan mati dan meninggalkan dinding sel sebagai "tulang" dan saluran air. Kedua ini sangatlah membantu dalam proses transpirasi pada tumbuhan.

D. SEL TUMBUHAN Sel tumbuhan adalah bagian terkecil dari setiap organ tumbuhan. Sel tumbuhan adalah penggerak dari suatu tumbuhan itu sendiri. Sel tumbuhan cukup berbeda dengan sel organisme eukariotik lainnya. Fitur-fitur berbeda tersebut meliputi:

Vakuola yang besar (dikelilingi membran, disebut tonoplas, yang menjaga turgor sel dan mengontrol pergerakan molekul di antara sitosol dan getah.

Dinding sel yang tersusun atas selulosa dan protein, dalam banyak kasus lignin, dan disimpan oleh protoplasma di luar membran sel. Ini berbeda dengan dinding sel fungi, yang dibuat dari kitin, dan prokariotik, yang dibuat dari peptidoglikan.

Plasmodesmata, merupakan pori-pori penghubung pada dinding sel memungkinkan setiap sel tumbuhan berkomunikasi dengan sel berdekatan lainnya. Ini berbeda dari jaringan hifa yang digunakan oleh fungi.

Plastida, terutama kloroplas yang mengandung klorofil, pigmen yang memberikan warna hijau bagi tumbuhan dan memungkinkan terjadinya fotosintesis.

Kelompok tumbuhan tidak berflagella (termasuk konifer dan tumbuhan berbuga) juga tidak memiliki sentriol yang terdapat di sel hewan.

Tipe sel

Sel Parenkim - Sel ini memiliki fungsi untuk menyokong berdirinya tumbuhan, juga merupakan dasar bagi semua struktur dan fungsi tumbuhan. Sel parenkim memiliki dinding primer yang tipis, dan sitoplasma yang sangat fungsional. Sel ini hidup saat dewasa, dan bertanggung jawab terhadap fungsi biokimia.

Sel kolenkim Sel skelerenkim

Tipe jaringan Jaringan epidermis - jaringan paling luar yang membungkus tumbuhan Jaringan pengangkut - berperan dalam pengangkutan di dalam tubuh tumbuhan Jaringan tanah - melakukan fotosintesis, penyimpanan makanan, dan penyokong struktur.
o

Parenkim - Dinding primer tipis, tidak memiliki dinding sekunder; dapat berkembang menjadi jaringan tumbuhan yang lebih terspesialisasi.

Kolenkim - Dinding primer yang tebal, bergabung untuk menyokong bagian tumbuhan yang sedang tumbuh.

Sklerenkim - Dinding sekunder tebal, menyokong bagian tumbuhan yang tidak tumbuhan

Bagian

Membran sel, Dinding sel, Plasmodesma, Vakuola (Tonoplas, Kristal), Plastida (Kloroplas, Leukoplas, Kromoplas), Badan golgi, Ribosom, Retikulum endoplasma, Mitokondrion, Mikrotubula, Mikrofilamen, Lisosom, Tubuh mikro,Hyaloplasma, Nukleus (Membran nuclear, Pori-pori nuclear, DNA, Kromatin, RNA (RNA duta, RNA transpor))

Inti sel dalam selaputnya yang tembus air mengandung dua jenis molekul asam nukleat, yakni asam deoksiribonukleat yang biasanya disingkat dengan DNA, serta asam ribonukleat atau RNA. Kedua jenis molekul tersebut menentukan tumbuhan. DNA dalam kromosom memuat kode genetik. Di antara pembelahan sel, DNA memperbanyak diri. Keterangan DNA masuk RNA dan RNA ini pindah dari nukleolus yang bulat kecil ke sitoplasma untuk mengatur semua fungsi sel Dinding sel itu tipis, berlapis-lapis, dan pada tahap awalnya lentur. Lapisan dasar yang terbentuk pada saat pembelahan sel terutama adalah pektin, zat yang membuat agar-agar mengental. Lapisan inilah yang merekatkan sel-sel yang berdekatan. Setelah pembelahan sel, tiap belahan baru membentuk dinding dalam dari serat selulosa. Dinding ini terentang selama sel tumbuh serta menjadi tebal dan kaku setelah tumbuhan dewasa. Kloroplas adalah benda terbesar dalam sitoplasma. Kloroplas yang berkembang dalam batang dan sel daun mengandung pigmen hijau yang dalam fotositesis menyerap tenaga matahari untuk mengubah karbon dioksida menjadi gula, yakni sumber energi kimia dan makanan bagi tetumbuhan. Kloroplas memperbanyak diri dengan memisahkan diri secara bebas dari pembelahan inti sel.

E. SEL HEWAN Sel hewan adalah nama umum untuk sel eukariotik yang menyusun jaringan hewan. Sel hewan berbeda dari sel eukariotik lain, seperti sel tumbuhan, karena mereka tidak memiliki dinding sel, dan kloroplas, dan biasanya mereka memiliki vakuola yang lebih kecil, bahkan tidak ada. Karena tidak memiliki dinding sel yang keras, sel hewan bervariasi bentuknya. Sel manusia adalah salah satu jenis sel hewan.

Perbedaan pertumbuhan dan perkembangan sel hewan dan sel tumbuhan Hewan Terdapat sentriol Tidak ada pembentukan dinding sel Tidak ada sentriol Terdapat sitokinesis dan pembentukan dinding sel Tidak ada perbedaan kutub embriogenik, yang ada semacam epigeal dan hipogeal Jaringan sel tumbuhan tumbuh menjadi bentuk yang berbeda Terdapat proses histodiferensiasi Tumbuhan

Ada kutub animal dan vegetal

Jaringan sel hewan bergerak menjadi bentuk yang berbeda Terdapat proses gastrulasi Tidak terdapat jaringan embrionik seumur hidup Terdapat batasan pertumbuhan (ukuran tubuh)

Meristem sebagai jaringan embrionik seumur hidup

Tidak ada batasan pertumbuhan, kecuali kemampuan akar dalam hal menopang berat tubuh bagian atas

Apoptosis untuk perkembangan jaringan, Tidak ada "Apoptosis", yang ada lebih ke arah melibatkan mitokondria dan caspase proteksi diri, tidak melibatkan mitokondria

Sel tumbuhan dan sel bakteri memiliki lapisan di luar membran yang dikenal sebagai dinding sel. Dinding sel bersifat tidak elastis dan membatasi perubahan ukuran sel. Keberadaan dinding sel juga menyebabkan terbentuknya ruang antarsel, yang pada tumbuhan menjadi bagian penting dari transportasi hara dan mineral di dalam tubuh tumbuhan.

BAB III PENUTUP

A. Kesimpulan

Tiga konsep mengenai sel: 1. Semua organisme tersusun atas satu atau lebih sel 2. Sel adalah unit terkecil yang memiliki semua persyaratan hidup 3. Keberlangsungan kehidupan secara langsung berasal dari pertumbuhan dan pembelahan sel

KATA PENGANTAR

Puji dan syukur saya panjatkan kepada Tuhan YME, yag telah member kita kenikmatan dan kemampuan akal sehingga dapat menimba ilmu di Universitas yang kita cintai ini. Terima kasih juga saya ucapkan kepada dosen yang yang telah memberikan kesempatan untuk menyusun makalah ini. Makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan kita mengenai sel makhluk hidup. Tak ada gading yang tak retak, begitu pula dengan makalah ini yang masih memiliki kekurangan baik isi maupun penyusunannya. Saran dan kritik yang membangun sangat diharapkan.

Manado,

Mei 2010

Andre A. Wenur

You might also like