You are on page 1of 13

MAKALAH PENDIDIKAN PANCASILA

PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA

Disusun oleh:

Rion Faizah Muamaroh Narita Ayu Maharani Wardatus Soleha Nyco Hendrawan Noni Elina Kristiani

(101810401002) (101810401003) (1018104010) (1018104010) (110110401015)

MATA KULIAH UMUM UNIVERSITAS JEMBER 2012

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, berkat serta karunia-Nya sehinggakami mampu menyelesaikan penyusunan makalah pendidikan Pancasila ini yang berjudul PENGAMALAN PANCASILA DALAM KEHIDUPAN BERBANGSA DAN BERNEGARA. Makalah pendidikan pancasila ini kami buat dalam rangka memenuhi penilaian tugas kelompok mata kuliah Pendidikan Pancasila. Ucapan terima kasih tidak lupa penyusun sampaikan kepada pihak-pihak yang turut menyelesaikan penyusunan makalah ini : 1. Yang terhormat Drs.Iwan ,SH selaku dosen pengampu mata kuliah pancasila yang telah membimbing kami dalam penyusunan mkalah ini. 2. Yang tercinta kedua orang tua kami yang telah memberikan dukungan moril dan motivasinya sehingga makalah ini dapat terselesaikan. 3. Serta teman-teman kami yang memberikan semangat dan motivasi sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah ini. Penyusun menyadari dalam penyusunan makalah ini jauh dari kata sempurna, untuk itu kami selaku penyusun memohon saran dan kritik yang membangun dari pembaca. Kami berharap dalam penyusunan makalah ini dapat memberikan informasi yang sifatnya membangun dan bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari pembaca.

Penyusun, 12 Maret 2012

penyusun

DAFTAR ISI

LEMBAR JUDUL .............................................................................................................. i Kata Pengantar ..................................................................................................................... ii Daftar Isi ............................................................................................................................. iii

BAB I PENDAHULUAN A.Latar Belakang Pancasila yang merupakan pandangan hidup Bangsa dan Dasar Negara Republik Indonesia perlu dihayati dan diamalkan secara nyata untuk menjaga kelestarian dan keampuhannya demi terwujudnya tujuan Nasional serta cita-cita Bangsa seperti tercantum dalam pembukaan UUD 1945. Sebagai warga yang baik, setia kepada nusa dan bangsa, sudah sepantasnya mempelajari dan menghayati pandangan hidup bangsa yang sekaligus sebagai dasar filsafat negara, seterusnya untuk diamalkan dan dipertahankan. Pancasila selalu menjadi pegangan bersama bangsa Indonesia, baik ketika negara dalam kondisi yang aman maupun dalam kondisi negara yang terancam. Hal ini terbukti dalam sejarah dimana pancasila selalu menjadi pegangan ketika terjadi krisis nasional dan ancaman terhadap eksitensi bangsa Indonesia. Pancasila merupakan cerminan dari karakter bangsa dan negara Indonesia yang beragam. Semua itu dapat terlihat dari fungsi dan kedudukan pancasila, yakni sebagai; jiwa bangsa Indonesia, kepribadian bangsa, pandangan hidup bangsa, sarana tujuan hidup bangsa Indonesia, dan pedoman hidup bangsa Indonesia. Oleh karena itu, penerapan pancasila dalam setiap aspek kehidupan berbangsa dan bernegara sangat penting dan mendasar oleh setiap warga negara, dalam segala aspek kenegaraan dan hukum di Indonesia. Pengalaman pancasila yang baik akan mempermudah terwujudnya tujuan dan cita-cita bangsa Indonesia.

B. Rumusan Masalah Adapun masalah pokok yang akan dibahas dalam makalah ini adalah: 1. Makna sila-sila dalam Pancasila 2. Pengamalan pancasila secara subjektif dan objektif 3. Pola pelaksanaan pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari

4. Faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pengamalan Pancasila dalam kehidupan sehari-hari C.Tujuan Adapun tujuan pembuatan makalah ini adalah: 1. Dapat mengerti akan suatu hal yang berupa landasan paham berbangsa dan bernegara 2. Dapat mengerti tentang pengamalan Pancasila D.Manfaat Adapun manfaat dari pembuatan makalah ini adalah 1. Mahasiswa dapat mengerti makna yang terkandung dalam Pancasila 2. Mahasiswa dapat mengerti akan pengamalan pancasila secara subjektif dan objektif 3. Mahasiswa dapat mengerti pola pelaksanaan pengamalan pancasila dalam kehidupan sehari-hari 4. Mahasiswa dapat mengerti faktor pendukung dan penghambat pelaksanaan pengamalan pancasila dalam kehidupan sehari-hari

BAB II PEMBAHASAN A.Pengertian Pancasila Arti Pancasila berasal dari bahasa sansekerta India (kasta brahmana). sedangkan menurut Muh Yamin, dalam bahasa sansekerta , memiliki dua macam arti secara leksikal yaitu : panca : yang artinya lima, syila : vokal i pendek, yang artinya batu sendi, alas, atau dasar. Syiila vokal i panjang artinya peraturan tingkah laku yang baik atau penting. Namun secara umum nama pancasila terdiri dari dua kata dari Sansekerta: paca berarti lima dan la berarti prinsip atau asas. Pancasila merupakan rumusan dan pedoman kehidupan berbangsa dan bernegara bagi seluruh rakyat Indonesia. Lima sendi utama penyusun Pancasila adalah Ketuhanan Yang Maha Esa, kemanusiaan yang adil dan beradab, persatuan Indonesia, kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, dan keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia, dan tercantum pada paragraf ke-4 Preambule 1 Undang-undang Dasar 1945. Dalam kehidupan bangsa indonesia diakui bahwa nilai pancasila adalah pandangan hidup (filsafat hidup) yang berkembang dalam sosio-budaya Indonesia. nilai pancasila dianggap sebagai nilai dasar dan puncak (sari-sari) budaya bangsa, karenanya nilai ini diyakini sebagai jiwa dan kepribadian bangsa. Pancasila seperti yang tercantum dalam Pembukaan Undang-Undang Dasar 1945 merupakan kesatuan yang bulat dan utuh dari kelima sila yaitu Ketuhanan Yang Maha Esa, Kemanusiaan yang adil dan beradab, Persatuan Indonesia, Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan, Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia. Pancasila yang bulat dan utuh itu memberi keyakinan kepada rakyat dan bangsa Indonesia bahwa kebahagiaan hidup akan tercapai apabila didasarkan atas keselarasan dan keseimbangan, baik dalam hidup manusia sebagai pribadi, dalam hubungan manusia dengan masyarakat, dalam hubungan manusia dengan alam, dalam hubungan bangsa dengan bangsa

Pembukaan

lain, dalam hubungan manusia dengan Tuhannya, maupun dalam mengejar kemajuan lahiriah dan kebahagiaan rohaniah. Dengan berpangkal tolak dari kodrat manusia sebagai mahluk Tuhan Yang Maha Esa, yang merupakan mahluk pribadi dan sekaligus mahluk sosial, maka penghayatan dan pengamalan Pancasila akan ditentukan oleh kemauan dan kemampuan seseorang dalam mengendalikan diri dan kepentingannya agar dapat melaksanakan kewajiibannya sebagai warga Negara dan warga masyarakat. Untuk memenuhi kewajibannya sebagai warga Negara dan warga masyarakat menggunakan pedoman sebagai berikut:

A. Makna sila-sila Pancasila - Sila pertama


Sila pertama Ketuhanan Yang Maha Esa, memiliki makna bahwa ; 1. Bangsa Indonesia menyatakan kepercayaannya dan ketakwaannya terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 2. Manusia Indonesia percaya dan takwa terhadap Tuhan Yang Maha Esa, sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing menurut dasar kemanusiaan yang adil dan beradab. 3. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama antara pemeluk agama dengan penganut kepercayaan yang berbeda-beda terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 4. Membina kerukunan hidup di antara sesama umat beragama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa. 5. Agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa adalah masalah yang menyangkut hubungan pribadi manusia dengan Tuhan Yang Maha Esa. 6. Mengembangkan sikap saling menghormati kebebasan menjalankan ibadah sesuai dengan agama dan kepercayaannya masing-masing. 7. Tidak memaksakan suatu agama dan kepercayaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa kepada orang lain.

- Sila kedua
Kemanusiaan Yang Adil dan Beradap, sila kedua ini memilki makna bahwa masyarakat indonesia ;

1. Mengakui dan memperlakukan manusia sesuai dengan harkat dan martabatnya sebagai makhluk Tuhan Yang Maha Esa. 2. Mengakui persamaan derajat, persamaan hak, dan kewajiban asasi setiap manusia, tanpa membeda-bedakan suku, keturunan, agama, kepercayaan, jenis kelamin, kedudukan sosial, warna kulit dan sebagainya. 3. Mengembangkan sikap saling mencintai sesama manusia. 4. Mengembangkan sikap saling tenggang rasa dan tepa selira. 5. Mengembangkan sikap tidak semena-mena terhadap orang lain. 6. Menjunjung tinggi nilai-nilai kemanusiaan. 7. Gemar melakukan kegiatan kemanusiaan. 8. Berani membela kebenaran dan keadilan. 9. Bangsa Indonesia merasa dirinya sebagai bagian dari seluruh umat manusia. 10. Mengembangkan sikap hormat menghormati dan bekerjasama dengan bangsa lain.

- Sila ketiga
Persatuan Indonesia, sila ketiga ini bermakna bahwa masyarakat indonesia sebagai warga negara yang baik ; 1. Mampu menempatkan persatuan, kesatuan, serta kepentingan dan keselamatan bangsa dan negara sebagai kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. 2. Sanggup dan rela berkorban untuk kepentingan negara dan bangsa apabila diperlukan. 3. Mengembangkan rasa cinta kepada tanah air dan bangsa. 4. Mengembangkan rasa kebanggaan berkebangsaan dan bertanah air Indonesia. 5. Memelihara ketertiban dunia yang berdasarkan kemerdekaan, perdamaian abadi, dan keadilan sosial. 6. Mengembangkan persatuan Indonesia atas dasar Bhinneka Tunggal Ika. 7. Memajukan pergaulan demi persatuan dan kesatuan bangsa. -

Sila keempat
Kerakyatan yang Dipimpin oleh Hikmat Kebijaksanaan dalam Permusyawaratan/Perwakilan, bermakna bahwa masyarakat indonesia ;

1. Sebagai warga negara dan warga masyarakat, setiap manusia Indonesia mempunyai kedudukan, hak, dan kewajiban yang sama. 2. Tidak boleh memaksakan kehendak kepada orang lain.

3. Mengutamakan musyawarah dalam mengambil keputusan untuk kepentingan bersama. 4. Musyawarah untuk mencapai mufakat diliputi oleh semangat kekeluargaan. 5. Menghormati dan menjunjung tinggi setiap keputusan yang dicapai sebagai hasil musyawarah. 6. Dengan iktikad baik dan rasa tanggung jawab menerima dan melaksanakan hasil keputusan musyawarah. 7. Di dalam musyawarah diutamakan kepentingan bersama di atas kepentingan pribadi dan golongan. 8. Musyawarah dilakukan dengan akal sehat dan sesuai dengan hati nurani yang luhur. 9. Keputusan yang diambil harus dapat dipertanggungjawabkan secara moral kepada Tuhan Yang Maha Esa, menjunjung tinggi harkat dan martabat manusia, nilai-nilai kebenaran dan keadilan mengutamakan persatuan dan kesatuan demi kepentingan bersama. 10. Memberikan kepercayaan kepada wakil-wakil yang dipercayai untuk melaksanakan pemusyawaratan.

- Sila kelima
Sila kelima yaitu Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia memiliki makna bahwa masyarakat indonesia mampu untuk ; 1. Mengembangkan perbuatan yang luhur, yang mencerminkan sikap dan suasana kekeluargaan dan kegotongroyongan. 2. Mengembangkan sikap adil terhadap sesama. 3. Menjaga keseimbangan antara hak dan kewajiban. 4. Menghormati hak orang lain. 5. Suka memberi pertolongan kepada orang lain agar dapat berdiri sendiri. 6. Tidak menggunakan hak milik untuk usaha-usaha yang bersifat pemerasan terhadap orang lain. 7. Tidak menggunakan hak milik untuk hal-hal yang bersifat pemborosan dan gaya hidup mewah. 8. Tidak menggunakan hak milik untuk bertentangan dengan atau merugikan kepentingan umum. 9. Suka bekerja keras.

10. Suka menghargai hasil karya orang lain yang bermanfaat bagi kemajuan dan kesejahteraan bersama. 11. Suka melakukan kegiatan dalam rangka mewujudkan kemajuan yang merata dan berkeadilan sosial.

B.Pengamalan Pancasila secara Subjektif dan Objektif


Nilai-nilai Pancasila juga mempunyai sifat Subjektif dan Objektif. 1.Pengamalan secara Subjektif Pengamalan pancasila pengamalan pancasila yang subyektif adalah pelaksanaan dalam pribadi seseorang,warga negara, individu, penduduk, penguasa, dan orang Indonesia. Pengamalan pancasila yang subyektif ini justru lebih penting dari pengamalan yang karena pengamalan yang subyektif merupakan syarat pengamalan pancasila yang obyektif. Dengan demikian pelaksanaan pancasila yang subyektif ini berkaitan dengan kesadaran, ketaatan, serta kesiapan individu untuk mengamalkan pancasila. Dalam pengertian inilah akan terwujud jika suatu keseimbangan kerohanian yang mewujudkan suatu bentuk kehidupan dimana kesadaran wajib hukum telah berpadu menjadi kesadaran wajib moral. Sehingga dengan demikian suatu perbuatan yang tidak memenuhi wajib melaksanakan pancasila. Dalam pengamalan pancasila yang subyektif ini bilamana nilai-nilai pancasila telah dipahami,diresapi, dan dihayati oleh seseorang maka orang itu telah memiliki moral pancasila dan jika berlansung terus menerus sehingga melekat dalam hati maka disebut dengan kepribadian pancasila. Pengertian kepribadian bangsa Indonseia dapat dikembalikan kepada hakikat manusia. Sifat Subjektif dari nilai-nilai Pancasila dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Nilai-nilai Pancasila timbul dari bangsa Indonesia sebagai hasil penilaian dan hasil pemikiran filsafati dari bangsa Indonesia. Dilihat dari subjek yang menemukannya, nilai-nilai Pancasila memiliki nilai yang subjektif. b. Nilai-nilai Pancasila adalah merupakan filsafat hidup (jiwa kepribadian, pandangan hidup, sarana tujuan hidup, pedoman hidup) yang tepat bagi bangsa Indonesia, paling baik, dan paling sesuai bagi bangsa Indonesia.

c. Nilai-nilai Pancasila mengandung 4 macam nilai kerohanian, sebagaimana diuraikan di muka (nilai kebenaran, niali kebaikan, nilai keindahan, dan nilai religius) yang merupakan manifestasi dari hakikat sifat budi nurani bangsa Indonesia.

2.Pengamalan secara Objektif Pengamalan pancasila yang obyektif adalah pelaksanaan dalam bentuk realisasi dalam setiap penyelengaraan negara, baik di bidang legislatif,eksekutif, maupun yudikatif. Dan semua bidang kenegaraan terutama realisasinya dalam bentuk peraturan perudang-undangan negara Indonesia. Sifat objektif dari nilai-nilai Pancasila dapat dijelaskan sebagai berikut: a. Rumusan dari sila-sila Pancasila itu berintikan pada ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, kerakyatan dan keadilan, yang menunjukan sifat abstrak, umum universal, yang berdasarkan pada pengertian adanya Tuhan, manusia satu rakyat dan adil sebagai kenyataan. Jadi nilai-nilai Pancasila adalah Objektif, sesuai dengan kenyataanya. b. Inti dari sila-sila Pancasila akan tetap ada sepanjang masa dalam kehidupan bangsa Indonesia (mungkin juga pada bangsa-bangsa lain), baik dalam adat kebiasaan, dalam kebudayaan, dalam hidup keagamaan dan lain-lain. Hal ini disebabkan karena di dalam Pancasila terkandung hubungan hidup kemanusiaan yang mutlak harus ada (antara manusia dengan Tuhan, antara sesama manusia, dan antara manusia dengan alam). Dengan demikian nilainilai Pancasila adalah mutlak tidak berubah, jadi objektif. c. Pancasila yang terkandung dalam Pembukaan UUD 1945 menurut ilmu hukum memenuhi syarat sebagai pokok kaidah fundamental negara, ditetapkan oleh Pembentuk Negara, yakni Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) yang merupakan wakil-wakil dari rakyat Indonesia. Hal ini sesuai dengan fakta sejarah yang sifatnya objektif. Pancasila ini tidak dapat dirubah oleh siapapun selama rakyat Indonesia setia pada Negara Proklamasi, oleh karena itu nilai-nilai Pancasila akan tetap ada sepanjang masa, jadi bersifat objektif.

BAB III PENUTUP 3.1 Kesimpulan


Dari materi yang telah tertulis di atas kita dapat menarik sebuah kesimpulan bahwa dari sejarah pancasila yang penuh perjuangan telah di hasilkan dasar negara yang mutlak. Hingga saat ini Pancasila lah yang

Sadar bahwa Pancasila adalah pandangan hidup Bangsa dan dasar Negara Republik Indonesia serta merasakan bahwa Pancasila adalah sumber kejiwaan masyarakat dan Negara Republik Indonesia, maka manusia Indonesia menjadikan pengalaman pancasila sebagai perjuangan utama dalam kehidupan kemasyarakatan dan kehidupan kenegaraan. Oleh karena itu pengalamannya harus dimulai dari setiap warga Negara Indonesia, setiap penyelenggaraan Negara yang secara meluas akan berkembang menjadi pengamalan Pancasila oleh setiap lembaga kenegaraan dan lembaga kemasyarakatan, baik di pusat maupun di daerah. Dengan demikian Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa dan dasar Negara Republik Indonesia akan mempunyai arti nyata bagi manusia Indonesia dalam hubungannya dengan kehidupan masyarakat kenegaraan. Pembudayaan pancasila sebagai ideologi negara adalah proses total yang berjalan singkron dengan pembangunan bangsa dalam segala aspeknya tanpa terjebak dalam dogmatism dan determinisme. Di samping pelembagaannya dari atas diperlukan pula penghayatan melalui gerakan sosial yang berakar dan berpangkal pada core groups. Core groups yang paling kecil tidak nialah keluarga, maka proses penghayaan yang kontinyu dan intensif perlu digalakkan dari keluarga di samping lewat lembaga formal dari pemerintah. Demikianlah manusia dan bangsa Indonesia menjamin kelestarian dan kelangsungan hidup Negara Republik Indonesia yang merdeka, bersatu dan berkedaulatan rakyat berdasarkan Pancasila serta penuh semangat membangun masyarakat Indonesia yang maju, sejahtera, adil dan makmur. Saran

DAFTAR PUSTAKA Darmodiharjo, Darji. dkk.1978. Pedoman Penghayatan dan Pengamalan Pancasila. Malang : Lembaga Penerbitan Universitas Brawijaya malang. Kansil, C.S.T.1995. Sistem Pemerintahan Indonesia . Jakarta : Bumi Aksara. Prof. Dr. Sartono Kartodirdjo.1994. Pembangunan Bangsa . Yogyakarta: Aditya Media.

You might also like

  • Evolusi Kura
    Evolusi Kura
    Document1 page
    Evolusi Kura
    Rion Faizah MuamMaroh
    No ratings yet
  • Evolusi Kura Kura
    Evolusi Kura Kura
    Document1 page
    Evolusi Kura Kura
    Rion Faizah MuamMaroh
    No ratings yet
  • Asal
    Asal
    Document1 page
    Asal
    Rion Faizah MuamMaroh
    No ratings yet
  • Transport Aktif
    Transport Aktif
    Document6 pages
    Transport Aktif
    Rion Faizah MuamMaroh
    No ratings yet
  • Asal
    Asal
    Document1 page
    Asal
    Rion Faizah MuamMaroh
    No ratings yet
  • Asal Usul Evolusi Kura
    Asal Usul Evolusi Kura
    Document2 pages
    Asal Usul Evolusi Kura
    Rion Faizah MuamMaroh
    No ratings yet
  • Evolusi Kura
    Evolusi Kura
    Document1 page
    Evolusi Kura
    Rion Faizah MuamMaroh
    No ratings yet
  • Bedakan Archaebacteria dan Eubacteria
    Bedakan Archaebacteria dan Eubacteria
    Document4 pages
    Bedakan Archaebacteria dan Eubacteria
    Rion Faizah MuamMaroh
    No ratings yet
  • A. Bentuk Media
    A. Bentuk Media
    Document3 pages
    A. Bentuk Media
    Rion Faizah MuamMaroh
    No ratings yet
  • Nutrisi Bakteri
    Nutrisi Bakteri
    Document3 pages
    Nutrisi Bakteri
    Rion Faizah MuamMaroh
    No ratings yet
  • Nutrisi Bakteri
    Nutrisi Bakteri
    Document3 pages
    Nutrisi Bakteri
    Rion Faizah MuamMaroh
    No ratings yet
  • Transport Nutrien Ke Dalam
    Transport Nutrien Ke Dalam
    Document5 pages
    Transport Nutrien Ke Dalam
    Rion Faizah MuamMaroh
    No ratings yet
  • Transport Aktif
    Transport Aktif
    Document6 pages
    Transport Aktif
    Rion Faizah MuamMaroh
    No ratings yet
  • A. Bentuk Media
    A. Bentuk Media
    Document3 pages
    A. Bentuk Media
    Rion Faizah MuamMaroh
    No ratings yet
  • Inoculating
    Inoculating
    Document3 pages
    Inoculating
    Rion Faizah MuamMaroh
    No ratings yet
  • Mario T
    Mario T
    Document1 page
    Mario T
    Rion Faizah MuamMaroh
    No ratings yet
  • Home
    Home
    Document2 pages
    Home
    Rion Faizah MuamMaroh
    No ratings yet
  • Fisiologi Mikroba
    Fisiologi Mikroba
    Document7 pages
    Fisiologi Mikroba
    Rion Faizah MuamMaroh
    100% (1)
  • Data Parameter Fisika
    Data Parameter Fisika
    Document2 pages
    Data Parameter Fisika
    Rion Faizah MuamMaroh
    No ratings yet
  • Lebih Banyak Orang Terluka Oleh Ketidak
    Lebih Banyak Orang Terluka Oleh Ketidak
    Document1 page
    Lebih Banyak Orang Terluka Oleh Ketidak
    Rion Faizah MuamMaroh
    No ratings yet
  • Pengaruh Bakteri Probiotik
    Pengaruh Bakteri Probiotik
    Document9 pages
    Pengaruh Bakteri Probiotik
    Rion Faizah MuamMaroh
    No ratings yet
  • Molekul Mesin Untuk Fotosintesis Bio
    Molekul Mesin Untuk Fotosintesis Bio
    Document5 pages
    Molekul Mesin Untuk Fotosintesis Bio
    Rion Faizah MuamMaroh
    No ratings yet
  • Mario T
    Mario T
    Document1 page
    Mario T
    Rion Faizah MuamMaroh
    No ratings yet
  • Fisiologi Mikroba
    Fisiologi Mikroba
    Document7 pages
    Fisiologi Mikroba
    Rion Faizah MuamMaroh
    100% (1)
  • Mario T
    Mario T
    Document1 page
    Mario T
    Rion Faizah MuamMaroh
    No ratings yet
  • Home
    Home
    Document2 pages
    Home
    Rion Faizah MuamMaroh
    No ratings yet
  • Home
    Home
    Document2 pages
    Home
    Rion Faizah MuamMaroh
    No ratings yet
  • Fisiologi Mikroba
    Fisiologi Mikroba
    Document7 pages
    Fisiologi Mikroba
    Rion Faizah MuamMaroh
    100% (1)
  • Home
    Home
    Document2 pages
    Home
    Rion Faizah MuamMaroh
    No ratings yet
  • Mario T
    Mario T
    Document1 page
    Mario T
    Rion Faizah MuamMaroh
    No ratings yet