Professional Documents
Culture Documents
No & Nama Percobaan : KR02- Calori Work Minggu Percobaan Tanggal Percobaan : II : 8 Maret 2012
TUJUAN PERCOBAAN 1. Menghitung nilai kepastian kalor suatu kawat konduktor ALAT 1. Sumber tegangan yang dapat divariasikan 2. Kawat konduktor (2 gr) 3. Termometer 4. Voltmeter dan Amperemeter 5. Adjustable Power Supply 6. Camcorder 7. Unit PC beserta DAQ dan perangkat pengendali otomatis TEORI Hukum Kekekalan energi menyatakan bahwa energi tidak dapat dimusnahkan atau diciptakan. Energi hanya dapat diubah dari satu bentuk ke bentuk lain. Pada percobaan kali dilakukan dengan menghubungkan sumber energi ke sebuah kawat konduktor yang memiliki tahanan (resistansi). Daya yang dihasilkan catu daya (sumber energi) dapat dinotasikan seperti berikut:
W = v.i.t
Dimana: W : usaha/energy (Joule) v : voltage (Volt) I : electric current (Ampere) t : time (second)
Tegangan dan arus listrik yang dialirkan melalui kawat konduktor tidak sepenuhnya dialirkan karena kawat memiliki resistensi yaitu jenis kawat memiliki ketahanan terhadap arus listrik sehingga menghambat aliran arus listrik . Dengan adanya resistensi, sebagian energi listrik diubah menjadi energi panas, yaitu energi yang didisipasikan oleh penghantar. Energi yang didisipasikan oleh penghantar dinyatakan dalam kenaikan temperatur. Jumlah kalor yang diperlukan untuk menaikkan suhu zat dinyatakan dengan persamaan:
Kalor merupakan energi panas yang terdiri dari dua jenis, yaitu kalor yang menaikkan suhu zat dan kalor laten yang mengubah wujud zat. Misalnya es yang menerima kalor akan mengalami perubahan pada suhu dan wujud. Seberapa besar kalor yang mengubah suhu dan wujud suatu zat ditentukan oleh kalor jenisnya. Kalor jenis atau didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang dibutuhkan
untuk menaikkan suhu 1 kg zat sebanyak 1derajat Celcius/Kelvin. Dengan adanya jenis kalor, kapasitas kalor dapat diketahui. Kapasitas kalor didefinisikan sebagai banyaknya kalor yang dibutuhkan untuk menaikkan suhu suatu zat sebesar 1 derajat Celcius.
Sebuah kawat akan dililitkan pada sebuah sensor temperatur. Kawat tersebut akan dialiri arus listrik sehingga mendisipasikan kalor. Perubahan kalor yang terjadi akan diamati oleh sensor kemudian dicatat oleh sistem instrumentasi. Tegangan yang diberikan ke kawat dapat diubah sehingga perubahan temperature dapat bervariasi sesuai dengan tegangan yang diberikan. Hubungan kalor dan usaha dinyatakan dalam
dimana energi listrik diubah menjadi eneri panas atau kalor. Dari persamaan tersebut diketahui bahwa usaha yang dilakukan bergantung pada besar massa zat yang diberi kalor.
Tabel kalor jenis beberapa logam No Zat Panas jenis (kJ/kg.K) 1. 2. 3. 4. Aliminium Bismuth Tembaga Emas 0.9 0.123 0.386 0.126 Panas jenis (Kkal/kg.K) 0.215 0.0294 0.0923 0.0301 Kapasitas panas molar (J/ml.K) 24.3 25.7 24.5 25.6
Es (-100C) Timah hitam Perak Tungsen Seng Alkohol (Ethyl) Raksa Air
CARA KERJA Eksperimen rLab dapat dilakukan melalui rLab 1. Mengaktifan web cam (mengklik ikon videopada halaman rLab). 2. Memberikan tegangan sebesar V0 ke kawat konduktor. 3. Menghidupkan Power Supply dengan mengklik radio button di sebelahnya. 4. Mengambil data perubahan temperatur , tegangan arus listrik pada kawat konduktor tiap 1 detik dengan cara mengkllik ikon ukur. 5. Memperhatikan temperatur kawat yang terlihat di web cam, tunggulah hingga mendekati temperatur awal saat diberikan V0. 6. Mengulangi langkah 2 hingga 5 untuk tegangan V1, V2, dan V3. TUGAS DAN EVALUASI 1. Berdasarkan data yang didapat, buatlah grafik yang menggambarkan hubungan antara temperatur dan waktu untuk setiap tegangan yang diberikan ke kawat konduktor. 2. Untuk tegangan V1, V2, dan V3, hitunglah nilai kapasitas panas (c) dari kawat konduktor yang digunakan. 3. Berdasarkan nilai c yang diperoleh, tentukan jenis kawat konduktor yang digunakan.
DATA PERCOBAAN a) Data Percobaan V0 Waktu 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 I 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 23.84 V 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 Temp 21.3 21.3 21.3 21.3 21.2 21.2 21.2 21.2 21.2 21.1
b) Data Percobaan V1 Waktu 3 6 9 12 15 18 21 I 34.56 34.56 34.56 34.56 34.56 34.56 34.45 V 0.62 0.61 0.61 0.61 0.61 0.61 0.62 Temp 20.5 20.6 20.8 21.0 21.1 21.3 21.4
24 27 30
c) Data Percobaan dengan V2 Waktu 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 I 49.39 49.39 49.39 49.28 49.28 49.28 49.28 49.28 49.39 49.39 V 1.47 1.47 1.47 1.48 1.48 1.48 1.48 1.48 1.48 1.48 Temp 21.3 21.7 22.4 23.3 24.1 24.9 25.6 26.2 26.8 27.3
d) Data Percobaan V3 Waktu 3 6 9 12 15 18 21 24 27 30 I 40.95 40.95 40.95 40.95 40.95 40.95 40.95 40.95 40.95 40.95 V 0.99 0.99 0.99 0.99 0.99 0.99 0.99 0.99 0.99 0.99 Temp 21.5 21.6 22.0 22.4 22.8 23.1 23.4 23.6 23.9 24.1
TUGAS DAN EVALUASI 1.Grafik hubungan perubahan temperature dan waktu Hubungan antara waktu temperatur pada masing-masing tegangan diperoleh dengan mencari gradien, yaitu kemiringan garis kenaikan suhu terhadap waktu. Persamaan dapat dinyatakan dengan : Y = mx + b
Untuk V3,
25
20 temperatur
T0 T1
15
T2 T3 Linear (T0)
10
Linear (T3)
0 0 5 10 15 waktu 20 25 30 35
2.Kalor jenis penghantar Dalam praktikum KR-02 ini, energi listrik yang dialirkan melalui penghantar diubah menjadi energi disipasi. Kalor jenis penghantar dapat dihitung dengan:
dimana y merepresentasikan nilai usaha (w), nilai m mewakili nilai c (kapasitas kalor) dan massa dikali perubahan waktu oleh nilai x.
a) V1
x 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 0.06 y 64.2816 126.4896 189.7344 252.9792 316.224 379.4688 448.539 505.9584 569.2032 632.448 0.6 3485.32 x2 0.0036 0.0036 0.0036 0.0036 0.0036 0.0036 0.0036 0.0036 0.0036 0.0036 0.036 y2 4132.124 15999.62 35999.14 63998.48 99997.62 143996.6 201187.2 255993.9 323992.3 399990.5 1545287 xy 3.856896 7.589376 11.38406 15.17875 18.97344 22.76813 26.91234 30.3575 34.15219 37.94688 209.12
1487.52 14280.19 1735.44 19784.02 1983.36 25387.01 2231.28 31237.92 2479.2 37683.84
935.8 23662438.47
c) V3 = 1.07 X 8 7.8 8 8.6 9 9.4 Y 135.85 xy 1086.8 x2 64 60.84 64 73.96 81 88.36 y2 18455.22 73815.46 166088.85 295272.69 461366.98 664355.41
815.08 7661.752
9.8
950.93 9319.114
10.2 1086.78 11085.16 10.6 1222.62 12959.77 11 1358.47 14943.17 92.4 7471.59 73221.58
3. Nilai kalor jenis untuk tegangan V1, V2 dan V3 Diketahui bahwa C1 C2 C3 Maka diperoleh nilai rata-rata kalor jenis adalah
Dari hasil yang diperoleh, disimpulkan bahwa jenis kawat penghantar yang dipakai pada praktikum kali ini adalah penghantar yang terbuat dari logam perak, karena nilai yang diperoleh mendekati nilai kalor jenis perak (Si) yang bernilai ANALISA Praktikum KR-02 ini bertujuan untuk mengetahui kalor jenis dari kawat penghantar yang mengkonversikan energi listrik menjadi energi panas. Konversi energi panas dapat kita hitung melalui perubahan temperatur pada kawat. Dalam praktikum ini, percobaan terhadap kawat penghantar dilakukan dengan variasi tegangan yang tujuannya untuk mendapatkan data yang berbeda, dan bagaimana caranya menganalisis data untuk menghasilkan nilai yang valid. Hubungan waktu dan perubahan temperatur kita dapatkan dengan menghitung gradien yang mewakili kenaikan suhu terhadap waktu, artinya laju kenaikan suhu konstan, sementara dari data yazng kita dapatkan dihasilkan garis yang menghubungkan titik-titik temperature dalazm grafik ternyata tidak lurus. Disinilah analisis kesalahan diperlukan, akaan tetapi dengan mengetahui gradien laju kenaikan suhu, kita dapat meminimalisasi kesalahan pengukuran temperatur. Gradien menyatakan fungsi dari waktu dan suhu. Melalui pengukuran Least Square,didapaatkan: Untuk V1= 0.66 Volt, Untuk V2= 1.60 Volt, Untuk V3=1.07 Volt, 2 .
Dari persamaan tersebut dapat diketahu bahwa semakin besar usaha yang dilakukan maka semakin besar pula temperature (kalor) yang dihasilkan.
selanjutnya nilai kalor jenis yang didapat dirata-ratakan sehingga menghasilkan nilai sebesar . Nilai ini jika dibandingkan dengan referensi nilai literatur akan
mendekati nilai kalor jenis perak. Dengan begitu analisis kesalahan dapat kita nyatakan dengan:
karena instrumen
praktikum yang digunakan memiliki sensibilitas yang tinggi sehingga alat ukur mencatat setiap perubahan suhu dengan sangat cepat. Kesalahan yang timbul pada praktikum dapat juga dikarenakan pengukuran yang teburu-buru, bisa juga dikarenakan konversi energi listrik ke energy panas tidak sepenuhnya terkonversi, atau dikarenakan terganggunya koneksi PC dengan rLab dan pembulatan yang berulang mengakibatkan selisih yang tinggi.
Kesimpulan
a. Energi listrik dikonversi menjadi energi panas yang diakibatkan adanya hambatan arus listrik pada kawat penghantar, sehingga arus yang lewat didisipasikan ke lingkungan dalam bentuk panas.
b.
Jenis kawat penghantar (konduktor) yang dipakai adalah jenis logam perak yang memiliki kalor jenis
c.
Usaha yang dilakukan bergantung pada massa, kalor jenis, dan perubahan suhu suatu zat.
d.
Kapasitas kalor dapat diketahui melalui besar kalor jenis dan massa zat yang menerima kalor.