You are on page 1of 6

Metode Penetapan Harga

Ada beberapa metode yang dapat digunakan sebagai rancangan dan variasi, dalam penetapan harga menurut Marras (1999. hal. 181-185), harga dapat ditentukan atau dihitung : a) Harga didasarkan pada biaya total ditambah laba yang diinginkan (cost plus pricing method). Metode penetapan harga ini adalah metode yang paling sederhana di mana penjualan atau produsen menetapkan harga jual untuk satu barang yang besarnya dengan jumlah biaya per unit ditambah dengan suatu jumlah untuk laba yang diinginkan (margin) pada tiap-tiap unit tersebut sehingga formula menjadi: Cost plus pricing method = Biaya total + laba = Harga jual Metode ini mempertimbangkan bahwa ada bermacam-macamjenis biaya dan biaya ini dipengaruhi secara berbeda oleh kenaikan atau penurunan keluaran (output) = hasil nyata. Mark Up Pricing Method Variasi lain dari melode cost plux adalah mark up pricing method yang banyak dipakai oleh pedagang. Para pedagang yang membeli barang-barang dagangan akan menentukan harga jualnya setelah menambah harga belinya sejumlah markup (kelebihan harga jual di atas harga belinya). Jadi formulanya menjadi: Harga Beli + Mark Up = Harga Jual b) Harga yang berdasarkan pada keseimbangan antara permintaan dan suplai. Metode penetapan harga yang lain adalah metode menentukan harga terbaik demi tercapainya laba yang optimal melalui keseimbangan antara biaya dengan permintaan pasar. Metode ini memang paling cocok bagi perusahaan yang tujuan penetapan harga-harganya memaksimalkan laba. Dalam menentukan harga dan mendayagunakannya tentunya perlu pemahaman tentang konsep-konsep istilah berikut seperti: 1) Biaya tetap total (Total fixed cost). 2) Biaya variabel (Variable cost). 3) Biaya total (Total cost). 4) Biaya marginal (Marginal cost). Analisa suplai dan permintaan yang dipakai sebagai dasar penetapan harga kurang didayagunakan dalam kalangan bisnis. Menurut mereka analisa ini hanya bisa dipakai untuk mempelajari perkembangan harga masa lalu, tidak bisa didayagunakan sebagai pegangan praktis dalam penetapan harga sekarang dan akan datang. c) Penetapan harga yang ditetapkan atas dasar kekuatan pasar. Penetapan harga yang ditetapkan atas dasar kekuatan pasar adalah suatu metode penetapan harga yang berorientasi pada kekuatan pasar di mana harga akan menentukan harga jualnya setelah menambah harga belinya sejumlah mark up (kelebihan harga di atas harga belinya) Jadi furmulanya menjadi: Harga beli + Makr Up = Harga Jual d)Harga yang berdasarkan keseimbangan antara suplai dan permintaan. Metode ini memang paling cocok bagi perusahaan yang tujuan penetapan harga-harganya memaksimalkan laba. Analisa permintaan dan suplai yang dipakai sebagai dasar penetapan harga kurang didayagunakan dalam kalangan bisnis. Menurut mereka analisa ini hanya bisa digunakan untuk mempelajari perkembangan harga masa lalu, tidak dapat dipergunakan sebagai peganganpraktis dalam penetapan harga sekarang dan akan datang.

e) Penetapan harga atas dasar kekuatan pasar. Penetapan harga ini merupakan suatu metode penetapan harga yang berorientasi pada kekuatan pasar dimana harga jual dapat ditetapkan sama dengan harga jual pesaing, di atas harga pesaing atau di bawah harga pesaing. 1) Penetapan harga sama dengan harga saingan. Penetapan harga seperti ini memang akan lebih menguntungkan jika dipakai pada saat harga dalam persaingan itu tinggi. Dan pada umumnya digunakan oleh penjual untuk barang-barang standar. 2) Penetapan harga di bawah harga saingan. Penetapan harga seperti ini biasanya digunakan oleh para pengecer dan seringkali produsen tidak mengetahui adanya praktek-praktek yang demikian. Pengecer pada dasarnya melihat bahwa nama baik produsen ikut membawa nama baik pengecer. Metode Penetapan Harga Dengan Pendekatan Biaya: a. Penetapan Harga Biaya Plus (Cost Push Pricing Method) Dengan metode ini, harga jual per unit ditentukan dengan menghitung jumlah seluruh biaya per unit ditambah jumlah tertentu untuk menutupi laba yang dikehendaki pada unit tersebut (disebut margin) Dengan demikian, harga jual produk dapat dihitung dengan rumus: BIAYA TOTAL + MARGIN = HARGA JUAL Contoh: Seorang pengusaha kecil untuk memenuhi pelanggannya telah memproduksi sepatu 10 pasang. Biaya yang akan dikeluarkan diperkirakan sebesar Rp 800.000,- Bila perusahaan menginginkan laba 10 % dari biaya total, maka harga jual sepatu itu adalah : Rp 800.000 + 10% (Rp 800.000) = Rp 880.000,-. b. Penetapan Harga Mark-Up Yaitu dimana para pedagang membeli barang-barang dagangannya untuk dijual kembali dan harga jualnya dengan menambahkan mark-up tertentu terhadap harga beli. Rumus yang digunakan adalah: HARGA BELI + MARK-UP = HARGA JUAL Jadi, mark-up merupakan kelebihan harga jual di atas harga belinya. Keuntungan diperoleh dari mark-up tersebut. c. Penetapan harga BreakEven Yaitu penetapan harga yang didasarkan pada permintaan pasar dan masih mempertimbangkan biaya. Perusahaan dikatakan break-even apabila penerimaan sama dengan biaya yang dikeluarkannya, dengan anggapan bahwa harga jualnya sudah tertentu. Untuk menghitung titik break-even digunakan rumus sebagai berikut: Biaya Tetap Total Titik Break Even (dlm unit) = --------------------------------------------------Harga Jual Perunit Biaya Variabel Per unit

Biaya Tetap Total Titik Break Even (dlm Rp) = -------------------------------------------------1 - BVR/H dimana : H = harga jula perunit BVR = Biaya Variabel Rata-rata Contoh: Sebuah perusahaan akan mengeluarkan biaya tetap sebesar Rp 250.000,- biaya variabel = Rp 30.000,- per unit. Jika dikehendaki harga jual per unit Rp 80.000,- maka : 250 Titik Break-Even (dlm unit) = ------------------ = 5 unit 80 -30 250 Titik Break-Even (dlm Rp) = ------------------ = Rp 400.1 30/80

(2) Metode Penetapan Harga Untuk Menghadapi Pasar/Pesaing Untuk menarik dan meraih para konsumen dan para pelanggan, perusahaan biasanya menggunakan strategi harga. Penerapan strategi harga jual juga bisa digunakan untuk mensiasati para pesaingnya, misalkan dengan cara menetapkan harga di bawah harga pasar dengan maksud untuk meraih pangsa pasar Sebagai contoh: Produk motor Cina menetapkan harga motor di bawah harga motor buatan Jepang dengan maksud untuk meraih pangsa pasar. Bila pangsa pasar sudah diraihnya dan dikuasainya maka loyalitas konsumen akan beralih ke motor China. Dan ada juga yang menetapkan harga di atas harga pasar yang tinggi. Ini dilakukan bagi produk-produk baru dengan penemuan-penemuan teknik rekayasa baru. Pada mulanya ditetapkan harga yang tinggi kemudiaan bila pasar sudah tergantung pada produk penemuan baru tersebut harga tahap demi tahap dikurangi sesuai dengan masa dari hidup produk. Mungkin saja produk-produk tersebut sudah mulai jenuh dipasar.

Diskriminasi Harga Perusahaan monopoli seringkali menerapkan strategidiskriminasi harga. Dengan kebijakan diskriminasi hargaterhadap komoditas yang sama akan dikenakan harga yangberbeda.Perbedaan harga bukan didasarkan pada perbedaan biaya produksi Syarat-syarat Diskriminasi Harga 1. Pasar sasaran benar-benar terpisah sehingga komoditastidak dapat dipindahkan dari satu pasar ke pasar lainnya 2. Komoditas yang dijual memungkinkan dilakukannyaperbedaan harga

3. Adanya perbedaan sifat dan elastisitas permintaan dimasing-masing pasar 4. Monopolis dapat mengeksploitasi sikap tidak rasionalkonsumen 5. Monopolis harus mempunyai kekuatan pasar Terapan Kebijakan DiskriminasiHarga 1. Kebijakan diskriminasi harga oleh perusahaan monopolimilik pemerintah 2. Kebijakan diskriminasi oleh jasa profesional 3. Tarif sarana rekreasi di hari libur dan hari kerja 4. Perbedaan harga jual buku untuk keperluan pribadidengan keperluan perpustakaan

Jenis Diskriminasi Harga 1. Diskriminasi harga derajat pertama= harga yang berbedauntuk tiap jumlah komoditas yang beda 2. Diskriminasi harga derajat kedua= harga beda untuk golongan barang pada pasar yang berbeda 3. Diskriminasi harga derajat ketiga= harga beda untuk langganan pada pasar berbeda 4. Two part tariff 5. Intertemporal price discrimination

PENETAPAN HARGA PRODUK BERGANDA Strategipenetapan harga ditentukan oleh keputusan manajemen tentang bauran produk, kualitasproduk, dan merek produk. Strategi distribusi juga mempengaruhi pilihan mengenai bagaimanaharga akan berhasil di dalam kombinasi strategi periklanan dengan armada penjualan. Strategipenetapan harga mempengaruhi keputusan elemen bauran pemasaran lainnya. Karena, hargaitu sendiri merupakan salah satu elemen bauran pemasaran. Dalam prosesnya strategipenentapan harga berlangsung penentuan tujuan, analisis situasi, pemilihan strategi,penentuan harga khusus dan kebijakan. Banyak

bisnis menggunakan strategi penetapan hargauntuk mencapai satu atau lebih tujuan. Hal tersebut, ialah untuk mendapatkan posisi pasar,mencapai kinerja keuangan, penentuan posisi produk, dan mempengaruhi persaingan. Selaindemikian dua kecenderungan pun hadir dalam penggunaan harga sebagai variabel strategis.Pertama, bisnis merancang harga secara fleksibel untuk mengatasi perubahan danketidakpastian. Kedua, harga seringkali digunakan sebagai elemen strategis bisnis danpemasaran secara aktif. Analisis terhadap situasi penetapan harga dilakukan untukmengembangkan strategi terhadap kurva lini produk atau memilih strategi penetapan hargaterhadap suatu produk maupun merek baru. Penekanan formulasi strategi ditempatkan padabeberapa kegiatan penting yang mencakup analisis pasar, analisis produk, analisis persaingantermasuk pertimbangan hukum dan etika. Analisis tersebut, menunjukan luasnya daya lentingpenetapan harga. Penetapan harga dapat didekati dari strategi sangat aktif, aktif, hampir aktif.Penetapan harga khusus dilakukan berdasarkan biaya, persaingan dan atau permintaan. Dalamkeberadaannya pelaksanaan dan pengelolaan strategi penetapan harga mencakup penetapankebijakankebijakan. Akhirnya, beberapa pertimbangan penetapan harga khususterungkap,yaitu: saluran distribusi, daur hidup produk, hubungan kualitas dengan harga yang tidak selamanya berbanding lurus KETERKAITAN PERMINTAAN PRODUK Penentuan harga untuk beberapa jenis produk Penentuan harga berbagai jenis produk yangmemiliki keterkaitan permintaan Produk-produk yang dijual oleh sebuah perusahaan biasmemiliki keterkaitan sebagai barang subtitusi atau barang komplementer. Dalam menentukanharga pokok yang memiliki keterkaitan, sebuah perusahaan mempertimbangkan dampak dariperubahaan harga salah satu produknya terhadap permintaan produk lainnya. Alasannyaadalah karena pengurangan harga sebuah produk menyebabkan turunnya perusahaan yangsama dan permintaan produk subtitusi yang dijual oleh naiknya permintaan terhadap produkmenyebabkan komplementer. Dengan demikian untuk memaksimalkan laba, perusahaan harus menetapkantingkat output dan harga dari berbagai jenis produk yang dihasilkan secara bersamaan dan tidaksecara terpisah. Hubungan antara permintaan (demand interrelationship) mempengaruhikeputusan penentuan harga yang dilakukan oleh perusahaan penghasil beberapa jenis produk,melalui dampaknya terhadap penerimaan marjinal. Pemanfaatan kapasitas pabrik danpenentuan harga produk yang optimal Salah satu alasan penting bagi perusahaan untukmengahsilkan lebih dari satu jenis produk adalah agar bias lebih memanfaatkan kapasitaspabrik dan kapasitas produksinya. Sebuah perusahaan yang memiliki kapasitas berlebihan, bisamencari produk lain untuk dihasilkan sehingga bisa lebih maksimal memanfaatkan kapasitaspabrik dan kapasitas produksinya. Sepanjang penerimaan marjinal dari produk-produk ini lebihtinggi dari biaya marginalnya, laba perusahaan akan meningkat. Jadi, ketimbang menghasilkansebuah produk tunggal pada tingkat MR=MC dan menyisakan banyak kapasitas berlebih,perusahaan akan memperkenalkan produk baru, sesuai dengan urutan tingkat laba yangdihasilkannya, sampai dimana penerimaan marginal dan biaya marginal dari unit terakhirproduk yang paling kecil labanya, mencapai nilai yang samaPenentuan harga optimal untuk produk gabungan yang diproduksi dalam proporsi tetap Produkyang dihasilkan oleh sebuah perusahaan bisa memiliki keterkaitan tidak hanya dalam halpermintaan, tetapi juga dalam hal produksi. Keterkaitan produksi muncul ketika produkdihasilkan secara gabungan. Produk bisa dihasilkan secara gabunhgan dalam proporsi yangtetap atau berubah-ubah.

Sumber Reffrensi http://www.scribd.com/doc/44057645/DISKRIMINASI-HARGA http://www.scribd.com/doc/44310520/Penetapan-Harga-Produk-Berganda http://labsistemtmip.wordpress.com/2009/02/25/silabus-ekonomi-manajerial/ http://id.shvoong.com/business-management/entrepreneurship/1947342-metode-penetapanharga-dengan-pendekatan/

You might also like