You are on page 1of 15

Depresiasi/Penyusutan Aktiva Tetap

Metode Garis Lurus/Straight Line Method


Depresiasi suatu aktiva tetap dilihat dari anggapan bahwa lamanya suatu aktiva tetap dalam peranannya dalam usaha mendapatkan penghasilan, peranan aktiva tetap tersebut sama besarnya tanpa memandang lama atau barunya aktiva tetap tersebut. Nilai sisa atau nilai residu dapat diikutsertakan dalam perhitungan. Pembelian melewati tanggal 15 bulan berjalan, depresiasi dihitung pada bulan berikutnya. Rumus Depresiasi aktiva tetap metode Garis Lurus : = (100%/umur ekonomis) x Nilai Perolehan Ilustrasi : PEMBELIAN AWAL TAHUN

CV. Gapura Jaya membeli sejenis aktiva sejenis peralatan pada tanggal 3 Januari 2007 seharga Rp. 60.000.000,- dengan nilai sisa diperkirakan sebesar 20% dari harga perolehan. Depresiasi 2007 = ( 100% /4) x Rp.48.000.000 = Rp. 12.000.000,Jurnal pada tanggal 31 Desember 2007 : D : Beban Depresiasi-Peralatan= Rp.12.000.000,K : Akumulasi Depresiasi-Peralatan======Rp. 12.000.000 Depresiasi 2008 = 25% x Rp. 48.000.000 Jurnal pada tanggal 31 Desember 2008 : D : Beban Depresiasi-Peralatan=Rp. 12.000.000 K : Akumulasi Depresiasi-Peralatan======Rp. 12.000.000 Depresiasi 2009 = 25% x Rp.48.000.000 Jurnal pada tanggal 31 Desember 2009 :. D : Beban Depresiasi-Peralata=Rp.12.000.000 K : Akumulasi Depresiasi-Peralatan======Rp.12.000.000 Depresiasi 2010 = 25% x Rp.48.000.000

Jurnal pada tanggal 31 Desember 2010 : D : Beban Depresiasi-Peralatan=Rp.12.000.000 K : Akumulasi Depresiasi-Peralatan======Rp.12.000.000 Ilustrasi : PEMBELIAN TAHUN BERJALAN

UD. Halimun Pagi membeli mesin bubut pada tanggal 23 September 2006 seharga Rp. 48.000.000 umur 4 tahun. Depresiasi 2006 = {(100%/4)x } x 3/12 x Rp.48.000.000 = Rp. 3.000.000 Jurnal pada tanggal 31 Desember 2006 : D : Beban Depresiasi-Mesin Bubut=Rp. 3.000.000,K : Akumulasi Depresiasi-Mesin Bubut=======Rp. 3.000.000,Depresiasi 2007 = 25% x Rp.48.000.000= Rp.12.000.000 Jurnal pada tanggal 31 Desember 2007 : D : Beban Depresiasi-Mesin Bubut=Rp. 12.000.000 K : Akumulasi Depresiasi-Mesin Bubut=======Rp. 12.000.000 Depresiasi 2008 = 25% x Rp.48.000.000= Rp.12.000.000 Jurnal pada tanggal 31 Desember 2008 : D : Beban Depresiasi-Mesin Bubut=Rp.12.000.000 K : Akumulasi Depresiasi-Mesin Bubut=======Rp.12.000.000 Depresiasi 2009= 25% x Rp.48.000.000 = Rp. 12.000.000 Jurnal pada tanggal 31 Desember 2009 : D : Beban Depresiasi-Mesin Bubut=Rp. 12.000.000 K : Akumulasi Depresiasi-Mesin Bubut=======Rp.12.000.000 Depresiasi 2010 = 25% x Rp.48.000.000 x 9/12 = Rp.9.000.000 Jurnal pada tanggal 30 September 2010 : D : Beban Depresiasi-Mesin Bubut=Rp. 9.000.000 K : Akumulasi Depresiasi-Mesin Bubut======Rp.9.000.000

Depresiasi/Penyusutan Aktiva Tetap Metode Saldo Menurun/Declining Balance Method


Depresiasi suatu aktiva tetap dilihat dari anggapan bahwa aktiva tetap baru sangat besar peranannya dalam usaha mendapatkan penghasilan, peranan aktiva tetap tersebut semakin lama semakin mengecil seiring dengan semakin tuanya aktiva tetap tersebut. Nilai sisa atau nilai residu tidak diikutsertakan dalam perhitungan. Satu-satunya metode depresiasi yang menggunakan nilai buku. Pembelian melewati tanggal 15 bulan berjalan, depresiasi dihitung pada bulan berikutnya. Rumus Depresiasi Saldo Menurun : = { (100%/umur ekonomis) x 2 } x Nilai Perolehan/Nilai Buku Ilustrasi : PEMBELIAN AWAL TAHUN

CV. Matahari Fajar membeli peralatan pada tanggal 3 Januari 2007 seharga Rp. 50.000.000,- dengan nilai sisa diperkirakan sebesar 5% dari harga perolehan. Umur ekonomis 4 tahun ( nilai sisa tidak digunakan hanya jebakan saja). Depresiasi 2007 ={ ( 100% /4) x 2 } x Rp. 50.000.000 = Rp. 25.000.000,Jurnal pada tanggal 31 Desember 2007 : D : Beban Depresiasi-Peralatan= Rp. 25.000.000,K : Akumulasi Depresiasi-Peralatan========Rp. 25.000.000 Depresiasi 2008 = 50% x ( Rp. 50 jt 25 jt ) = Rp. 12.500.000 Jurnal pada tanggal 31 Desember 2008 : D : Beban Depresiasi-Peralatan=Rp. 12.500.000 K : Akumulasi Depresiasi-Peralatan========Rp. 12.500.000 Depresiasi 2009 = 50% x (Rp 50 jt-25jt-12,5jt) = Rp. 6.250.000 Jurnal pada tanggal 31 Desember 2009 : D : Beban Depresiasi-Peralata=Rp. 6.250.000 K : Akumulasi Depresiasi-Peralatan========Rp. 6.250.000 Depresiasi 2010 = Rp.50 jt 25jt-12,5jt-6,25jt = Rp. 6.250.000

Jurnal pada tanggal 31 Desember 2010 : D : Beban Depresiasi-Peralatan=Rp. 6.250.000 K : Akumulasi Depresiasi-Peralatan========Rp.6.250.000 Ilustrasi : PEMBELIAN TAHUN BERJALAN

UD. Halimun Pagi membeli mesin bubut pada tanggal 23 September 2006 seharga Rp. 30.000.000 umur 4 tahun. Depresiasi 2006 = {(100%/4)x 2 } x 3/12 x Rp.30.000.000 = Rp. 3.750.000 Jurnal pada tanggal 31 Desember 2006 : D : Beban Depresiasi-Mesin Bubut=Rp. 3.750.000,K : Akumulasi Depresiasi-Mesin Bubut=======Rp. 3.750.000,Depresiasi 2007 = 50% x (Rp. 30jt-3,75jt) = Rp.13.125.000 Jurnal pada tanggal 31 Desember 2007 : D : Beban Depresiasi-Mesin Bubut=Rp. 13.125.000 K : Akumulasi Depresiasi-Mesin Bubut=======Rp. 13.125.000 Depresiasi 2008 = 50% x ( Rp.30jt-3,75jt-13,125jt)= Rp. 6.562.500 Jurnal pada tanggal 31 Desember 2008 : D : Beban Depresiasi-Mesin Bubut=Rp. 6.562.500 K : Akumulasi Depresiasi-Mesin Bubut=======Rp. 6.562.500 Depresiasi 2009= 50% x (Rp.30jt-3,75jt-13,125jt-6,5625jt)=Rp. 3.281.250 Jurnal pada tanggal 31 Desember 2009 : D : Beban Depresiasi-Mesin Bubut=Rp. 3.281.250 K : Akumulasi Depresiasi-Mesin Bubut=======Rp. 3.281.250 Depresiasi 2010 = Rp. 3.281.250 ( sisanya saja) Jurnal pada tanggal 30 September 2010 : D : Beban Depresiasi-Mesin Bubut=Rp. 3.281.250 K : Akumulasi Depresiasi-Mesin Bubut=======Rp3.281.250

Mengenai PENGELUARAN (EXPENDITURES) dalam fase pengunaan aktiva tetap telah dibahas dalam artikel sebelumnya. Pada artikel ini akan dibahas mengenai PENYUSUTAN AKTIVA TETAP (DEPRECIATION).

Penyusutan (Depreciation) merupakan salah satu konsekwensi atas penggunaan aktiva tetap, dimana aktiva tetap akan mengalami ke-aus-an atau penurunan fungsi.

Apa Itu Penyusutan (Depreciation) ?


Logika umum : Penyusutan (Depreciation) merupakan cadangan yang nantinya digunakan untuk membeli aktiva baru untuk menggantikan aktiva lama yang sudah tidak produktif lagi . Bandingkan dengan yang dibawah ini Logika Akuntansi : Penyusutan (Depreciation) adalah Harga Perolehan Aktiva Tetap yang di alokasikan ke dalam Harga Pokok Produksi atau Biaya Operasional akibat penggunaan aktiva tetap tersebut. atau ; Cost/Exepenses yang diperhitungkan (dibebankan) dalam Harga Pokok produksi atau biaya operasional akibat pengunaan aktiva di dalam proses produksi dan operasional perusahaan secara umum. Pencatatan (Jurnal) Atas Penyusutan : Bentuk Jurnalnya : [-Debit-]. Depreciation = xxxx [-Credit-]. Accumulated Depreciation = xxxx Saat pencatatan : Biasanya dicatat (dibukukan) pada saat penutupan buku (entah : akhir bulan, akhir kwartal, akhir tahun buku). Besar-nya : Dicatat sebesar nilai penyusutannya, tergantung berbagai faktor (lebih rincinya, lanjutkan ke

sub pokok bahasan berikut ini).

Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Biaya Penyusutan


1. Harga Perolehan (Acquisition Cost) Harga Perolehan adalah faktor yang paling berpengaruh terhadap biaya penyusutan. Mengenai "Harga Perolehan" telah kita bahas secara rinci pada artikel sebelumnya, yang belum membaca, silahkan [-baca-] 2. Nilai Residu (Salvage Value) Merupakan taksiran nilai atau potensi arus kas masuk apabila aktiva tersebut dijual pada saat penarikan/penghentian (retirement) aktiva. Nilai residu tidak selalu ada, ada kalanya suatu aktiva tidak memiliki nilai residu karena aktiva tersebut tidak dijual pada masa penarikannya alias di jadikan besi tua, hingga habis terkorosi. Tentu saja ini tidak dianjurkan, alangkah bagusnya jika di daur ulang. 3. Umur Ekonomis Aktiva (Economical Life Time) Sebagian besar, aktiva tetap memiliki 2 jenis umur, yaitu : Umur fisik : Umur yang dikaitkan dengan kondisi fisik suatu aktiva. Suatu aktiva dikatakan masih memiliki umur fisik apabila secara fisik aktiva tersebut masih dalam kondisi baik (walaupun mungkin sudah menurun fungsinya).

Umur Fungsional : Umur yang dikaitkan dengan kontribusi aktiva tersebut dalam penggunaanya. Suatu aktiva dikatakan masih memiliki umur fungsional apabila aktiva tersebut masih memberikan kontribusi bagi perusahaan. Walaupun secara fisik suatu aktiva masih dalam kondisi sangat baik, akan tetapi belum tentu masih memiliki umur fungsional. Bisa saja aktiva tersebut tidak difungsikan lagi akibat perubahan model atas produk yang dihasilkan, kondisi ini biasanya terjadi pada aktiva mesin atau peralatan yang dipergunakan untuk membuat suatu produk. Atau aktiva tersebut sudah tidak sesuai dengan jaman (not fashionable), kondisi ini biasanya terjadi pada jenis aktiva yang bersifat dekoratif

(misalnya : furniture/mebeler, hiasan dinding, dsb). Dalam penentuan beban penyusutan, yang dijadikan bahan perhitungan adalah umur fungsional yang biasa dikenal dengan umur ekonomis. 4. Pola Penggunaan Aktiva Pola penggunaan aktiva berpengaruh terhadap tingkat ke-aus-an aktiva, yang mana untuk mengakomodasi situasi ini biasanya dipergunakan metode penyusutan yang paling sesuai.

Metode-metode Penyusutan (Depreciation Method)


Ada berbagai metode penyusutan, hanya beberapa metode saja yang biasa dipergunakan. Berikut adalah 2 metode penyusutan yang paling banyak dipergunakan, karena paling mudah dan paling relevan dengan perlakuan akuntansi.

Metode Garis Lurus (Straight Line Method) Konsep dasarnya : Metode ini menganggap aktiva tetap akan memberikan kontribusi yang merata (tanpa fluktuasi) disepanjang masa penggunaannya, sehingga aktiva tetap akan mengalami tingkat penurunan fungsi yang sama dari periode ke periode hingga aktiva diarik dari penggunaannya. Metode ini termasuk yang paling luas dipakai. Untuk penerapan Matching Cost Principle, metode garis lurus dipergunakan untuk menyusutkan aktiva-aktiva yang fungsionalnya tidak terpengaruh oleh besar kecilnya volume produk/jasa yang dihasilkan. Misalnya : bangunan, peralatan kantor. Formula :

Atau dengan menggunakan rate prosentase, dengan formula :

Contoh Kasus : Sebuah mesin diperoleh pada tanggal 1 Januari 2007 dengan harga Rp 8,000,000 ditaksir memiliki umur ekonomis 8 tahun, dan apabila nanti ditarik diperkirakan besi tuanya dapat dijual seharga Rp 150,000. Tambahan informasi : Perusahaan menggunakan metode garis lurus. Beban penyusutan untuk tahun 2007, dihitungan dengan cara : Depreciation Cost = 12/12 x [(Rp 8,000,000150,000) : 8] = Rp 981,250,Jika aktiva tetap tersebut diperoleh pada tanggal 05 Pebruari 2007, maka dihitung dengan cara = 11/12 x [(Rp 8,000,000 150,000) : 8] Jika diperoleh pada tanggal 20 Pebruari 2007, maka dihitung 10/12 x [(Rp 8,000,000 150,000) : 8]

.dan seterusnya Jika tanpa nilai residu, maka variable nilai residu tidak diperhitungkan (lihat formula di atas). Atas pembebanan penyusutan ini dicatat sebagai berikut : [-Debit-]. Depreciation = Rp 981,250,[-Credit-]. Accumulated Depreciation = Rp 981,250,Jika aktiva tersebut diperoleh di awal tahun (01~14 Januari), maka tabel Jadwal Penyusutan Aktiva selama umur ekonomisnya, akan menjadi sebagai berikut :

Bandingkan kedua tabel di atas : Bagian mana yang berbeda ?.

Pada tabel pertama (dengan memperkirakan adanya salvage value), di akhir tahun ke-8, terlihat masih ada NILAI BUKU (Book Value) aktiva sebesar Rp 150,000, INILAH YANG DISEBUT NILAI RESIDU (Salvage Value) dimana jika aktiva tersebut dijual pada akhir

penggunaannya nanti diperkirakan akan laku seharga Rp 150,000,-. Di sisi lainnya, biaya penyusutan yang dibebankan tidak sepenuhnya Rp 1,000,000 per tahunnya. Pada tabel kedua (dengan tidak memperkirakan adanya salvage value), pada akhir tahun ke-8, NILAI BUKU (Book Value) benar-benar Nihil (nol), artinya : perusahaan memperkirakan aktiva tersebut tidak akan menghasilkan arus kas (tidak bisa dijual) pada akhir masa penggunaannya nanti. Di sisi lain, penyusutan dibebankan sepenuhnya Rp 1,000,000 setiap tahunnya.

Metode Saldo Menurun (Declining Balance Method) Konsep Dasarnya : Aktiva tetap dianggap akan memberikan kontribusi terbesar pada periode diawal-awal masa penggunaanya, dan akan mengalami tingkat penurunan fungsi yang semakin besar di periode berikutnya seiring dengan semakin berkurangnya umur ekonomis atas aktiva tersebut. Metode ini sesuai jika dipergunakan untuk jenis aktiva tetap yang tingkat kehausannya tergantung dari volume produk yang dihasilkan, yaitu jenis aktiva mesin produksi. Formula :

Contoh Kasus : Mempergunakan contoh kasus sebelumnya..... Cari "rate penyusutan (d%)" terlebih dahulu, perhatikan perhitungan dibawah :

Dengan menggunakan rate di atas, yaitu sebesar 39%, Jadwal Penyusutan menggunakan Declining Balance Method dapat dibuat, seperti dibawah :

Memperhatikan table di atas, dapat dilihat bahwa dengan menggunakan Metode Saldo menurun (Declining Balance Method), salvage value di akhir tahun ke delapanpun hasilnya kurang lebih sama dengan jika menggunakan Metode Garis Lurus (Straight Line Method) yaitu Rp 150,000. Hanya saja, jika kita perhatikan pada kolom Depreciation (penyusutan) nampak bahwa dengan menggunakan metode Saldo Menurun, harga perolehan yang dialokasikan ke dalam penyusutan (dibebankan pada Harga Pokok Penjualan) dialokasikan sebagian besar pada awal-awal penggunaan aktiva tersebut. Hal ini didasari oleh konsep yang dianut oleh metode ini, dimana suatu aktiva (khusunya mesin produksi) dianggap memberikan best performance diawal-awal penggunaannya.

Jurnal pembebanan penyusutan pada methode ini sama saja dengan metode garis lurus. Catatan Penting : Dimungkinkan untuk menggunakan metode yang manapun untuk jenis aktiva yang manapun, yang terpenting :

(-). Metode apapun yang dipergunakan, hendaknya diterapkan secara konsisten. (-). Jika perusahaan mengganggap perlu melakukan perubahan atas metode penyusutan yang diterapkan, hendaknya dicantumkan dalam penjelasan atas sistem akuntansi yang dipergunakan pada laporan keuangan, disertai dengan alasannya.

Dasar-Dasar Pengetahuan Tentang Aktiva dan kewajiban Pengetahuan tentang account dapat membuat hidup lebih mudah. Jika Anda berinvestasi dalam bisnis baru atau bergabung dengan bisnis nenek moyang Anda, merencanakan untuk mengambil pinjaman beberapa, mencari pekerjaan di perusahaan pemasaran, keinginan untuk menjadi manajer perusahaan multinasional atau memiliki tanggung jawab untuk mengelola aset sendiri dan kewajiban, mengetahui beberapa dasar-dasar piutang menjadi wajib. Secara umum, akuntansi mendua menjadi dua kategoriBasis Akuntansi Kas Akrual Akuntansi Kas Berdasarkan akuntansi berkaitan dengan pengelolaan transaksi pribadi seseorang moneter. Dalam hal ini, ia terus melacak uang ia mengundurkan diri, disimpan, memberikan atau menerima dari seseorang dll akuntansi ini datang untuk hidup ketika transaksi tunai yang sebenarnya terjadi. Akuntansi Akrual membutuhkan seorang akuntan yang mencatat transaksi bahkan jika tidak ada uang sebenarnya telah ditukar. Metode ini bekerja pada prinsip membandingkan atau melihat rasio biaya untuk pengeluaran. Jika pengeluaran lebih, Anda perlu mengurangi kemewahan Anda, jika tidak maka selalu baik untuk memiliki tabungan untuk masa depan. Jenis akuntansi memberitahu Anda jumlah yang akan Anda berutang; ini mungkin tidak cocok dengan sosok saldo bank Anda. Dalam bahasa akuntansi ada beberapa istilah kunci yang satu harus akrab dengan. Beberapa yang penting ini dibahas di bawahAset-aset milik mereka umumnya individu yang mempunyai nilai pasar yang baik atau cukup berharga. Aktiva terutama diklasifikasikan menjadi tiga jenisAktiva Lancar-uang adalah aset yang paling dasar dari setiap individu. Uang yang sedang diselenggarakan di rekening seperti pemeriksaan dan tabungan juga termasuk dalam uang tunai. Juga termasuk adalah surat berharga dalam bentuk obligasi, saham, saham dll Uangnya dipinjamkan atau pembayaran piutang dari klien, bahkan membentuk bagian dari itu. Aset tetap terdiri dari semua hal berharga yang nyata seperti properti, mesin, peralatan, tanah dan sejenisnya yang tidak dimaksudkan untuk dijual. Aset tidak berwujud menggabungkan semua hal tersentuh seperti hak cipta, paten, merek dagang dan lain-lain yang memiliki signifikansi moneter yang luar biasa. Hukum yang bertentangan mengatur alam; di mana ada aset, akan ada kewajiban. Ini

adalah hutang yang harus Anda bayar kembali ke kreditor Anda. Ini dapat dilakukan melalui pemberian uang tunai atau pun aset lain seperti perhiasan, beberapa barang lain sebagainya Kewajiban lagi ada dua macam1. The Lancar Kewajiban-kewajiban yang harus dibayar kembali dalam batas waktu tertentu dan paling sering melalui aktiva lancar Anda. Ini termasuk jenis account yaitu tagihan hutang bahwa Anda harus bulanan, Notes Hutang-pinjaman yang diambil dari bank berarti akan dibayar kembali dalam waktu 30 hari dan masih harus dibayar Biayabiaya yang wajib seperti pajak, upah, dll kepentingan mana tagihan tidak menerima tapi saldo masing-masing harus dibayar kembali. 2. Kewajiban Jangka Panjang-orang utang yang dapat dilunasi pada kemudahan untuk masa ini adalah lebih dari sebulan.

Keuangan Modal-adalah modal ekonomi. Ini adalah setiap medium cair atau barang dagangan yang berdiri untuk kekayaan atau gaya lainnya atau modal. Ada empat cara untuk mengelola dan menampilkan modal keuangan. Pertama, modal ini diperlukan bila kontrak dibuat dengan apapun aset modal. Instrumen keuangan bekerja dalam bentuk mata uang dalam kasus penjualan, pembelian atau perdagangan barang yaitu media pertukaran. Kedua, ia bekerja sebagai media menetap atau modus seperti emas untuk Standar Pembayaran tangguhan. Ketiga, Unit Rekening memiliki nilai pasar yang melekat padanya yang pada gilirannya bervariasi dengan perekonomian negara. Keempat, Sumber Nilai berkaitan dengan modal keuangan yang perlu diselamatkan dan dipulihkan. Ini adalah kumpulan hal-hal seperti emas, real estate, koleksi dll Kas Kecil merupakan faktor penting dalam bisnis. Ini adalah kisah yang terkecil dalam lingkungan bisnis atau uang tunai dalam mata uang tagihan dan harus membayar biaya sedikit. Jenis Usaha-ada beberapa jenis satu bisnis harus sadar seperti Kepemilikan tunggal-di mana satu individu yang mulai bisnis ini memiliki juga. Kemitraan-perusahaan atau bisnis dimulai oleh dua orang atau lebih di mana mereka conjointly itu sendiri. Korporasi-banyak melibatkan banyak pemegang saham atau investor yang bertanggung jawab dalam mengambil keputusan bagi perusahaan. Perseroan Terbatas-bisa dikatakan menjadi saudara dari perusahaan. Di sini para anggota bisnis tidak berada di bawah kewajiban hukum untuk membayar utang jika bisnis gagal.

Gaji-gaji istilah yang menunjuk cara di mana Anda akan membayar karyawan perusahaan Anda dan bahkan diri Anda sendiri. Banyak perusahaan multinasional melayani penggajian perusahaan penyedia layanan yang melakukan pekerjaan yang cukup efisien. Ini adalah beberapa pedoman yang luas yang akan membantu Anda memahami dasardasar akuntansi. Sangat penting untuk memiliki beberapa kebijaksanaan seperti piutang seperti yang bermanfaat di semua kalangan.

You might also like