You are on page 1of 17

Embrio hewan bersel banyak mengalarni kesamaan perkembangan embrio, berawal dari zygot blastula gastrula, kemudian mengalami

mi diferensiasi sehingga terbentuk bermacam-macam alat tubuh. Ernest Haeckel, mengatakan tentang adanya peristiwa ulangan ontogeni yang serupa dengan peristiwa filogeninya, dia sebut teori rekapitulasi. Contoh: adanya rekapitulasi adalah perkembangan terjadinya jantung pada mamalia yang dimulai dengan perkembangan yang menyerupai ikan, selanjutnya menyerupai embrio amfibi, selanjutnya menyerupai perkembangan embrio reptil.

Dalam bukunya tahun 1868 Natrliche Schpfungsgeschichte (Sejarah Penciptaan Alamiah) Ernst Haeckel menjelaskan bahwa ia telah membuat berbagai macam perbandingan menggunakan embrio manusia, monyet dan anjing. Gambar-gambar yang ia hasilkan berupa embrio-embrio yang hampir serupa. Berdasarkan gambar-gambar ini, Haeckel lalu menganggap bahwa makhluk-makhluk hidup tersebut memiliki asal-usul yang sama.

Itulah yang dikemukakan sebagai karya ilmiah (!) yang dikutip oleh Darwin sebagai rujukan dalam bukunya The Descent of Man (Garis Keturunan Manusia). Pada kenyataannya, sebagian orang telah menyadari bahwa gambaran Haeckel adalah sebuah penyimpangan bahkan sebelum Darwin menulis bukunya. Menyusul pemaparan kebohongan tersebut, Haeckel sendiri telah mengakui kebohongan ilmiah besar yang telah ia lakukan:

Tetapi demi menjaga agar ajaran Darwinisme tetap tertopang kokoh, terdapat kebutuhan untuk menyatakan bahwa satu dari bukti-bukti palsu yang ada di tangan mereka itu adalah benar-benar bukti evolusi. Penipuan yang dilakukan atau pengetahuan Darwinis tentang hal itu bukanlah hal penting; yang penting dalam pandangan Darwinis adalah agar hal tersebut digembargemborkan sebagai bukti evolusi, sekalipun itu penipuan.

Dukungan

darwin

Pada

Gambar

Embrio

Palsu

Walaupun penipuan itu telah terbongkar, Darwin dan para pakar biologi yang mendukungnya terus menganggap gambar-gambar Haeckel sebagai sumber rujukan. Dan itu semakin membuat Haeckel bersemangat. Pada tahun-tahun berikutnya dia membuat serangkaian gambar perbandingan embrio selanjutnya. Ia menyajikan gambar-gambar yang menunjukkan embrioembrio ikan, salamander (sejenis kadal amfibi), kura-kura, ayam, kelinci, dan manusia secara berdampingan. Sisi yang layak dicermati tentang hal ini adalah bagaimana embrio-embrio dari makhluk-makhluk hidup yang berbeda ini pada awalnya sangat menyerupai satu sama lain dan secara bertahap berubah menjadi semakin berbeda seiring proses perkembangannya.

Kemiripan antara embrio manusia dengan embrio ikan pada khususnya sungguh sangatlah mencolok. Begitu hebatnya sehingga insang bohongan dapat terlihat pada gambar embrio manusia, sebagaimana terlihat pada embrio ikan. Dengan kedok ilmiah yang dia berikan pada gambar-gambar ini, Haeckel mengajukan teori rekapitulasinya: Ontology Repeats Phylogeny (Ontologi Mengulangi Filogeni). Arti dari slogan itu adalah sebagai berikut; menurut Haeckel, selama proses perkembangan yang dialami di dalam telur atau rahim induk, semua makhluk hidup mengulang sejarah evolusi spesiesnya, dari awal permulaan sekali. Sebagai contoh, embrio manusia di rahim ibu pertama-tama menyerupai ikan dan kemudian, pada mingguminggu berikutnya, menyerupai salamander, reptil dan mamalia, dan pada akhirnya berevolusi menjadi manusia.

Tapi

ini

adalah

penipuan

akbar.

Sebuah artikel tentang gambar gambar Haeckel, yang telah lama dipertahankan dalam daftar sebagai bukti palsu evolusi, muncul di majalah Science edisi 5 September 1997 dengan judul Haeckels Embryos: Fraud Rediscovered (Embrio-embrio Haeckel: Penipuan Diungkap Kembali), yang setelahnya seluruh kalangan dunia ilmiah sependapat bahwa telah terjadi pemalsuan. Artikel tersebut berisi baris-baris berikut:

Tidak hanya Haeckel telah menambahkan atau menghilangkan ciri-ciri, papar Richardson dan rekan-rekannya, tetapi ia juga telah memalsukan ukurannya untuk membesar-besarkan kemiripan antara spesies-spesies, bahkan ketika terdapat perbedaan 10 kali lipat dalam ukuran. Haeckel lebih lanjut mengaburkan perbedaan dengan cara tidak menamai spesies dalam kebanyakan kasus, seolah-olah satu sampel cukup akurat untuk mewakili seluruh kelompok hewan. Dalam kenyataannya, Richardson dan rekan-rekannya mencermati, bahkan embrio-embrio yang berkerabat dekat seperti embrio-embrio ikan sedikit berbeda dalam tampilan dan alur perkembangannya. Sepertinya, itu (gambar-gambar Haeckel) menjadi salah satu pemalsuan paling terkenal dalam bidang biologi,

Pada bulan Maret tahun 2000 evolusionis dan paleontolog dari Universitas Harvard, Stephen Jay Gould, mengatakan bahwa ia telah lama mengetahui penipuan ini. Tetapi ia memilih untuk tetap diam, sebagaimana diharuskan oleh sistem Dajjal. Segera setelah masyarakat mengetahui bahwa gambar-gambar itu palsu, Gould menyatakan bahwa adalah sebuah pembunuhan akademis untuk tetap menggunakan gambar-gambar itu dan mengatakan : Kita memang, menurut saya, memiliki hak untuk terkejut dan dipermalukan sekaligus oleh abad pendaur-ulangan ceroboh yang menyebabkan tetap tampilnya gambar-gambar ini di banyak, jika bukan kebanyakan, buku pelajaran modern.

Hackel

Dinyatakan

Bersalah

Oleh

Pengadilan

Penipuan Haeckel sedemikian nyata dan sedemikian besar sehingga ia didakwa penipuan oleh lima profesor berbeda dan dinyatakan bersalah oleh pengadilan Universitas Jena.

Gambar-gambar palsu buatan Haeckel ini pada kenyataannya mencapai tujuan yang diinginkan atas nama evolusi. Walaupun telah dinyatakan palsu, gambar-gambar itu tetap memiliki dampak buruk karena banyak orang yang menganggap gambar-gambar tersebut asli, dan walaupun tidaklah absah secara ilmiah gambar-gambar itu tetap secara merugikan telah mengubah

pandangan umum tentang manusia dan diri mereka sendiri pada orang-orang yang masih menuntut ilmu di sekolah-sekolah. Henry M. Morris, pendiri Creation Research Society dan Institute of Creation Research mengkaji keadaan ini dalam kalimat berikut:

Sejak Darwin dan terutama sejak Freud psikolog telah beranggapan bahwa manusia hanyalah binatang yang berevolusi dan telah meneliti masalah perilaku berlandaskan pijakan hewaniyah. Percobaan dengan monyet atau binatang lain (bahkan dengan serangga) digunakan sebagai panduan untuk menangani masalah-masalah manusia

Buah pahit dari teori rekapitulasi itu (yang sejak lama tidak dipercaya secara ilmiah) terus berkembang di banyak wilayah masyarakat

Cukup mengherankan, gambar-gambar palsu Haeckel, yang digambarkan sebagai aib ilmiah memalukan dan disikapi dengan keheranan bahkan oleh sebagian evolusionis ketika ditampilkan sebagai bukti, tetap bertahan di tempatnya di berbagai buku pelajaran. Keadaan mengejutkan ini menunjukkan besaran sesungguhnya penipuan Darwinis. Ahli biologi molekuler dari Universitas California Jonathan Wells menggambarkan keadaannya sebagai berikut:

Banyak buku pelajaran menggunakan embrio buatan Haeckel yang sedikit diubah. Salah satu contohnya adalah edisi tahun 1999 buku Biologi karangan Peter Raven dan George Johnson, yang menyertakan keterangan ini pada gambar-gambarnya: Perhatikanlah bahwa tahap-tahap embrionik awal dari vertebrata-vertebrata ini menunjukkan kemiripan mencolok antara satu dengan yang lain. Buku pelajaran itu juga memberitahu siswa: Sebagian dari bukti anatomis terkuat yang mendukung evolusi berasal dari perbandingan mengenai bagaimana organisme berkembang. Dalam banyak kasus, sejarah evolusi suatu organisme dapat diketahui menunjukkan penampakan seiring perkembangannya, dengan embrio yang menunjukkan cirriciri dari embrio leluhurnya.

Walaupun kaum Darwinis bersukacita dalam waktu singkat karena kebohongan yang direncanakan oleh dajjal telah diajukan sebagai bukti palsu untuk teori sesat dan telah

menimbulkan dampak yang sedemikian, kebohongan itu pada kenyataannya mempertunjukkan kekecewaan besar bagi mereka. Melalui gambar-gambar Haeckel, orang-orang menyaksikan ukuran penipuan yang bakal ditempuh seorang ilmuwan kawakan atas nama Darwinisme. Sehingga hal itu sekali lagi membuktikan bagaimana Darwinisme senantiasa membutuhkan kebohongan. Orang-orang dapat secara jelas melihat bagaimana evolusionis menolak mengakui pemalsuan.

Penipuan Haeckel adalah satu lagi potongan bukti penting dari kehancuran teori evolusi . Penipuan ini boleh saja dihadapi oleh kebisuan di abad ke-20, namun abad ke-21 telah menyaksikan hal ini dan penipuan-penipuan serupa terbongkar dan bukti ilmiah asli diperlihatkan. Semakin banyak kepalsuan yang telah terbongkar dan semakin banyak bukti ilmiah asli yang dihasilkan, bertambah hancurnya Darwinisme telah menjadi semakin nyata.

Si Biang Kerok

Ironisnya Sampai Skrng Pelajaran Biologi SMP - SMA Masih Menggunakan..Teori Evolusi Darwin...

sumber : harunyahya.com KESAMAAN EMBRIO MAKHLUK HIDUP? awalnya manusia sama kayak ikan, ayam, kura-kura, salamander?

Ini dan dan ternyata

yang buku-buku

aku

temukan lainnya pernah ini

di

koding, acuan terbayangkan buat

buku lulus

paket unas

biologi, 2009. kalau ?

sebagai

apakah

bagaimana palsu

** Yang disebut dengan "teori rekapitulasi" telah lama dihapus dari kepustakaan ilmiah, namun masih disajikan sebagai sebuah kenyataan ilmiah oleh sebagian media evolusionis. Istilah "rekapitulasi" (rangkuman) adalah pemadatan istilah "ontogeni merangkum filogeni" yang diajukan oleh ahli biologi evolusi Ernst Haeckel pada akhir abad ke-19. Teori Haeckel ini menganggap bahwa embrio hidup mengalami ulangan proses evolusi seperti yang dialami moyang-palsunya. Haeckel berteori bahwa selama perkembangan di dalam rahim ibunya, embrio manusia kali pertama memperlihatkan sifat-sifat seekor ikan, lalu reptil, dan akhirnya manusia. Sejak itu telah dibuktikan bahwa teori ini sepenuhnya omong kosong. Kini telah diketahui bahwa "insang-insang" yang disangka muncul pada tahap-tahap awal embrio manusia ternyata adalah taraf-taraf awal saluran telinga dalam, kelenjar paratiroid, dan kelenjar gondok. Bagian embrio yang diserupakan dengan "kantung kuning telur" ternyata kantung yang menghasilkan darah bagi si janin. Bagian yang dikenali sebagai "ekor" oleh Haeckel dan para pengikutnya sebenarnya tulang belakang, yang mirip ekor hanya karena tumbuh mendahului kaki. Inilah fakta-fakta yang diterima luas di dunia lmiah, dan bahkan telah diterima oleh para evolusionis sendiri. Dua pemimpin neo-Darwinis, George Gaylord Simpson dan W. Beck telah mengakui: Haeckel keliru menyatakan azas evolusi yang terlibat. Kini telah benar-benar diyakini bahwa ontogeni tidak mengulangi filogeni. 319

Dengan

gambar-gambar

embrio

palsunya, Ernst Haeckel telah menipu dunia ilmiah selama seabad.

Berikut ini tertulis di dalam sebuah artikel New Scientist tertanggal 16 Oktober 1999: [Haeckel] menyebutnya hukum biogenetis, dan gagasan ini menjadi dikenal luas sebagai rekapitulasi. Nyatanya, hukum Haeckel yang keras itu segera diperlihatkan sebagai keliru. Misalnya, embrio awal manusia tak pernah memiliki insang-insang yang berfungsi seperti ikan, dan tak pernah melalui tahap-tahap yang terlihat seperti seekor reptil dewasa atau kera.320 Dalam sebuah artikel yang diterbitkan pada American Scientist, kita membaca: Tentunya hukum biogenetis benar-benar mati. Hukum ini akhirnya dibersihkan dari buku-buku acuan biologi pada tahun [19]50-an. Sebagai sebuah pokok penyelidikan teoretis yang sungguhsungguh, hukum ini punah di tahun [19]20-an321 Segi menarik lain dari "rekapitulasi" adalah Ernst Haeckel sendiri, seorang pemalsu yang mereka-reka gambar-gambar demi mendukung teori yang diajukannya. Pemalsuan Haeckel bermaksud menunjukkan bahwa embrio-embrio ikan dan manusia mirip satu sama lain. Ketika tertangkap basah, satu-satunya pembelaan yang diberikan Haeckel adalah bahwa para evolusionis lain telah melakukan kejahatan serupa: Sesudah pengakuan "pemalsuan" ini, saya wajib menganggap diri saya terkutuk dan sirna jika saja tidak merasa lega saat melihat di kiri-kanan saya di dalam ruang tahanan ratusan teman para bajingan, di antara mereka banyak peneliti paling terpercaya dan ahli biologi paling terhormat. Sebagian terbesar gambar di dalam buku-buku acuan, makalah-makalah, dan majalah-majalah biologi terbaik akan menuai tuduhan pemalsuan dengan derajat yang sama, sebab semuanya tidak pasti, serta lebih kurang diubah-ubah, diatur-atur, dan direka-reka. 322

Pada terbitan 5 September 1997 majalah ilmiah Science, sebuah artikel diterbitkan yang mengungkapkan bahwa gambar-gambar embrio Haeckel adalah karya penipuan. Artikel berjudul "Haeckels Embryos: Fraud Rediscovered" (Embrio-embrio Haeckel: Mengungkap Ulang Sebuah Penipuan) ini mengatakan: Kesan yang dipancarkan [gambar-gambar Haeckel] itu, bahwa embrio-embrio persis serupa, adalah keliru, kata Michael Richardson, seorang ahli embriologi pada St. Georges Hospital Medical School di London Maka, ia dan para sejawatnya melakukan penelitian perbandingan, memeriksa kembali dan memfoto embrio-embrio yang secara kasar sepadan spesies dan umurnya dengan yang dilukis Haeckel. Sim salabim dan perhatikan! Embrio-embrio "sering dengan mengejutkan tampak berbeda," lapor Richardson dalam Anatomy and Embryology terbitan Agustus [1997]. 323

Pada terbitan 5 September 1997, majalah terkemuka Science menyajikan sebuah artikel yang menyingkapkan bahwa gambar-gambar embrio milik Haeckel telah dipalsukan. Artikel ini menggambarkan bagaimana embrio-embrio sebenarnya sangat berbeda satu sama lain...

Penelitian di tahun-tahun terakhir telah menunjukkan

bahwa embrio-embrio dari spesies yang berbeda tidak saling mirip, seperti yang ditunjukkan Haeckel.

Perbedaan besar di antara embrio-embrio mamalia, reptil, dan kelelawar di atas adalah contoh nyata hal ini.

Science menjelaskan bahwa, demi menunjukkan bahwa embrio-embrio memiliki kemiripan, Haeckel sengaja menghilangkan beberapa organ dari gambar-gambarnya atau menambahkan organ-organ khayalan. Belakangan, di dalam artikel yang sama, informasi berikut ini diungkapkan:

Bukan hanya menambahkan atau mengurangi ciri-ciri, lapor Richardson dan para sejawatnya, namun Haeckel juga mengubah-ubah ukuran untuk membesar-besarkan kemiripan di antara spesies-spesies, bahkan ketika ada perbedaan 10 kali dalam ukuran. Haeckel mengaburkan perbedaan lebih jauh dengan lalai menamai spesies dalam banyak kesempatan, seakan satu wakil sudah cermat bagi keseluruhan kelompok hewan. Dalam kenyataannya, Richardson dan para sejawatnya mencatat, bahkan embrio-embrio hewan yang berkerabat dekat seperti ikan cukup beragam dalam penampakan dan urutan perkembangannya. "Itu (gambar-gambar Haeckel) agaknya menjadi salah satu pemalsuan paling tersohor dalam biologi," Richardson menyimpulkan. 324 Artikel Science membahas bagaimana pengakuan-pengakuan Haeckel atas masalah ini ditutuptutupi sejak awal abad ke-20, dan bagaimana gambar-gambar palsu ini mulai disajikan sebagai fakta ilmiah di dalam buku-buku acuan: Pengakuan Haeckel lenyap setelah gambar-gambarnya kemudian digunakan dalam sebuah buku tahun 1901 berjudul Darwin and After Darwin (Darwin dan Sesudahnya) dan dicetak ulang secara luas di dalam buku-buku acuan biologi berbahasa Inggris. 325 Singkatnya, fakta bahwa gambar-gambar Haeckel dipalsukan telah muncul di tahun 1901, tetapi seluruh dunia ilmu pengetahuan terus diperdaya olehnya selama satu abad. http://www.harunyahya.com/indo/buku/menyanggah11.htm ***

aku nggak suka dengan keambiguan kayak gini. Kenapa kalau memang evolusi sudah banyak ditolak di dunia, di kurikulum-kurikulum sekolah internasional, bahkan ada bukti-bukti nyata, pemerintah masih memasukkan hal-hal ambigu yang sama sekali dari kita juga percaya nggak percaya ke dalam KURIKULUM ? what the heaven!

wallahu'alambisshowab

Diposkan oleh dibadibu di 15:34 GAMBAR EMBRIO BUATAN HAECKEL ADALAH PEMALSUAN Dalam bukunya tahun 1868 Natrliche Schpfungsgeschichte (Sejarah Penciptaan Alamiah) Ernst Haeckel menjelaskan bahwa ia telah membuat berbagai macam perbandingan menggunakan embrio manusia, monyet dan anjing. Gambar-gambar yang ia hasilkan berupa embrio-embrio yang hampir serupa. Berdasarkan gambar-gambar ini, Haeckel lalu menganggap bahwa makhluk-makhluk hidup tersebut memiliki asal-usul yang sama. Tetapi keadaan sebenarnya sangatlah berbeda. Haeckel telah membuat gambar hanya dari sebuah embrio, dan kemudian membuat embrio manusia, monyet dan anjing Dengan gambar-gambar yang dari gambar tersebut dengan melakukan perubahandipalsukannya, Ernst Haeckel perubahan yang sangat kecil. Dengan kata lain, hal membohongi dunia ilmu pengetahuan tersebut adalah sebuah kebohongan. selama seabad Itulah yang dikemukakan sebagai karya ilmiah (!) yang dikutip oleh Darwin sebagai rujukan dalam bukunya The Descent of Man (Garis Keturunan Manusia). Pada kenyataannya, sebagian orang telah menyadari bahwa gambaran Haeckel adalah sebuah penyimpangan bahkan sebelum Darwin menulis bukunya. Menyusul pemaparan kebohongan tersebut, Haeckel sendiri telah mengakui kebohongan ilmiah besar yang telah ia lakukan: Setelah pengakuan penengahan dari pemalsuan ini saya semestinya patut menganggap diri saya sendiri terkutuk dan terbinasakan jika saja saya tidak memiliki pelipur lara dengan melihat secara berdampingan dengan saya di ruang tahanan ratusan orang penjahat, di antara mereka banyak yang merupakan pengamat paling tepercaya dan ahli biologi paling terhormat. Sebagian besar dari gambar-gambar di buku pelajaran, acuan dan jurnal biologi terbaik akan mengundang tuduhan pemalsuan setimpal, karena kesemuanya itu tidak cermat, dan kurang atau lebih diselewengkan, diubah dan direkayasa. [i] Tetapi demi menjaga agar ajaran Darwinisme tetap tertopang kokoh, terdapat kebutuhan untuk menyatakan bahwa satu dari bukti-bukti palsu yang ada di tangan mereka itu adalah benar-benar bukti evolusi. Penipuan yang dilakukan atau pengetahuan Darwinis tentang hal itu bukanlah hal penting; yang penting dalam pandangan Darwinis adalah agar hal tersebut digembargemborkan sebagai bukti evolusi, sekalipun itu penipuan. Walaupun penipuan itu telah terbongkar, Darwin dan para pakar biologi yang mendukungnya terus menganggap gambar-gambar Haeckel sebagai sumber rujukan. Dan itu semakin membuat Haeckel bersemangat. Pada tahun-tahun berikutnya dia membuat serangkaian gambar perbandingan embrio selanjutnya. Ia menyajikan gambar-gambar yang menunjukkan embrioembrio ikan, salamander (sejenis kadal amfibi), kura-kura, ayam, kelinci, dan manusia secara berdampingan. Sisi yang layak dicermati tentang hal ini adalah bagaimana embrio-embrio dari makhluk-makhluk hidup yang berbeda ini pada awalnya sangat menyerupai satu sama lain dan secara bertahap berubah menjadi semakin berbeda seiring proses perkembangannya. Kemiripan antara embrio manusia dengan embrio ikan pada khususnya sungguh sangatlah mencolok. Begitu hebatnya sehingga insang bohongan dapat terlihat pada gambar embrio manusia, sebagaimana terlihat pada embrio ikan. Dengan kedok ilmiah yang dia berikan pada

gambar-gambar ini, Haeckel mengajukan teori rekapitulasinya: Ontology Repeats Phylogeny (Ontologi Mengulangi Filogeni). Arti dari slogan itu adalah sebagai berikut; menurut Haeckel, selama proses perkembangan yang dialami di dalam telur atau rahim induk, semua makhluk hidup mengulang sejarah evolusi spesiesnya, dari awal permulaan sekali. Sebagai contoh, embrio manusia di rahim ibu pertama-tama menyerupai ikan dan kemudian, pada mingguminggu berikutnya, menyerupai salamander, reptil dan mamalia, dan pada akhirnya berevolusi menjadi manusia.

Tapi ini adalah penipuan akbar. Pada tahun 1900-an ahli embriologi Inggris Michael Richardson meneliti embrio vertebrata dengan mikroskop dan menyimpulkan ketidakmiripan dengan gambaran Haeckel. Menindaklanjuti penelitian mereka, Richardson dan timnya menerbitkan foto-foto asli embrioembrio di jurnal Anatomy and Embryology terbitan Agustus 1997. Terlihat bahwa Haeckel telah mengambil bermacam-macam rancangan pola dan mengubahnya dengan berbagai cara agar embrio-embrio tersebut menyerupai satu sama lain. Dia menambahkan organ-organ khayalan pada embrio, menghilangkan organ dari embrio yang lain dan menggambarkan embrio-embrio yang berbeda ukuran sebagai embrio yang memiliki skala sama. Celah yang digambarkan Haeckel sebagai insang pada embrio manusia nyatanya tidak ada hubungannya sama sekali dengan insang. Celah itu sebenarnya adalah saluran telinga bagian tengah dan permulaan dari kelenjar paratiroid dan kelenjar timus. Embrio-embrio tersebut pada kenyataannya sama sekali tidak menyerupai satu sama lain. Haeckel telah membuat segala macam pengubahan pada gambaran-gambarannya. Sebuah artikel tentang gambar gambar Haeckel, yang telah lama dipertahankan dalam daftar sebagai bukti palsu evolusi, muncul di majalah Science edisi 5 September 1997 dengan judul Haeckels Embryos: Fraud Rediscovered (Embrio-embrio Haeckel: Penipuan Diungkap Kembali), yang setelahnya seluruh kalangan dunia ilmiah sependapat bahwa telah terjadi pemalsuan. Artikel tersebut berisi baris-baris berikut:

Tidak hanya Haeckel telah menambahkan atau menghilangkan ciri-ciri, papar Richardson dan rekan-rekannya, tetapi ia juga telah memalsukan ukurannya untuk membesar-besarkan kemiripan antara spesies-spesies, bahkan ketika terdapat perbedaan 10 kali lipat dalam ukuran. Haeckel lebih lanjut mengaburkan perbedaan dengan cara tidak menamai spesies dalam kebanyakan kasus, seolah-olah satu sampel cukup akurat untuk mewakili seluruh kelompok hewan. Dalam kenyataannya, Richardson dan rekan-rekannya mencermati, bahkan embrio-embrio yang berkerabat dekat seperti embrio-embrio ikan sedikit berbeda dalam tampilan dan alur perkembangannya. Sepertinya, itu (gambar-gambar Haeckel) menjadi salah satu pemalsuan paling terkenal dalam bidang biologi, [ii] Pada bulan Maret tahun 2000 evolusionis dan paleontolog dari Universitas Harvard, Stephen Jay Gould, mengatakan bahwa ia telah lama mengetahui penipuan ini. Tetapi ia memilih untuk tetap diam, sebagaimana diharuskan oleh sistem Dajjal. [iii] Segera setelah masyarakat mengetahui bahwa gambar-gambar itu palsu, Gould menyatakan bahwa adalah sebuah pembunuhan akademis untuk tetap menggunakan gambar-gambar itu dan mengatakan : Kita memang, menurut saya, memiliki hak untuk terkejut dan dipermalukan sekaligus oleh abad pendaurulangan ceroboh yang menyebabkan tetap tampilnya gambar-gambar ini di banyak, jika bukan kebanyakan, buku pelajaran modern. [iv] Penipuan Haeckel sedemikian nyata dan sedemikian besar sehingga ia didakwa penipuan oleh lima profesor berbeda dan dinyatakan bersalah oleh pengadilan Universitas Jena. [v] Sir Gavin de Beer, dari Museum Sejarah Alam Inggris, menggambarkan perbuatan sangat memalukan ini sebagai berikut: Jarang-jarang pernyataan seperti pada Teori Rekapitulasi Haeckel, yang mudah, rapi dan masuk akal, diterima secara luas tanpa pemeriksaan kritis, telah mengakibatkan banyak kerusakan kepada ilmu pengetahuan. [vi] Gambar-gambar palsu buatan Haeckel ini pada kenyataannya mencapai tujuan yang diinginkan atas nama evolusi. Walaupun telah dinyatakan palsu, gambar-gambar itu tetap memiliki dampak buruk karena banyak orang yang menganggap gambar-gambar tersebut asli, dan walaupun tidaklah absah secara ilmiah gambar-gambar itu tetap secara merugikan telah mengubah pandangan umum tentang manusia dan diri mereka sendiri pada orang-orang yang masih menuntut ilmu di sekolah-sekolah. Henry M. Morris, pendiri Creation Research Society dan Institute of Creation Research mengkaji keadaan ini dalam kalimat berikut: Sejak Darwin dan terutama sejak Freud psikolog telah beranggapan bahwa manusia hanyalah binatang yang berevolusi dan telah meneliti masalah perilaku berlandaskan pijakan hewaniyah. Percobaan dengan monyet atau binatang lain (bahkan dengan serangga) digunakan sebagai panduan untuk menangani masalah-masalah manusia... Buah pahit dari teori rekapitulasi itu (yang sejak lama tidak dipercaya secara ilmiah) terus berkembang di banyak wilayah masyarakat [vii] Cukup mengherankan, gambar-gambar palsu Haeckel, yang digambarkan sebagai aib ilmiah memalukan dan disikapi dengan keheranan bahkan oleh sebagian evolusionis ketika ditampilkan sebagai bukti, tetap bertahan di tempatnya di berbagai buku pelajaran. Keadaan mengejutkan ini menunjukkan besaran sesungguhnya penipuan Darwinis. Ahli biologi molekuler dari Universitas California Jonathan Wells menggambarkan keadaannya sebagai berikut: Banyak buku pelajaran menggunakan embrio buatan Haeckel yang sedikit diubah. Salah satu contohnya adalah edisi tahun 1999 buku Biologi karangan Peter Raven dan George Johnson, yang menyertakan keterangan ini pada gambar-gambarnya: Perhatikanlah bahwa tahap-tahap embrionik awal dari vertebrata-vertebrata ini menunjukkan kemiripan mencolok antara satu

dengan yang lain. Buku pelajaran itu juga memberitahu siswa: Sebagian dari bukti anatomis terkuat yang mendukung evolusi berasal dari perbandingan mengenai bagaimana organisme berkembang. Dalam banyak kasus, sejarah evolusi suatu organisme dapat diketahui menunjukkan penampakan seiring perkembangannya, dengan embrio yang menunjukkan cirriciri dari embrio leluhurnya. Contoh lain termasuk edisi 1998 buku Biologi karangan Cecie Starr dan Ralph Taggart:The Unity dan Diversity of Life, yang menyertai gambar-gambar itu dengan penyataan salah berbunyi embrio permulaan vertebrata sangat menyerupai satu sama lain; edisi terakhir dari buku Biological Science karya James Gould dan William Keeton, yang memuat: Satu fakta embriologi yang mendorong Darwin ke arah gagasan evolusi adalah bahwa embrio awal dari sebagian besar vertebrata sangatlah menyerupai satu sama lain; dan buku teks Burton Guttman tahun 1999, Biology, yang menemani salinan gambar ulang dari embrio buatan Haeckel dengan pernyataan berikut: Perkembangan embrionik suatu binatang memiliki petunjuk tentang bentuk nenek moyangnya. [viii] Fakta bahwa gambar-gambar palsu Haeckel masih tetap digunakan di buku pemalsuan biologi, seolah-olah merupakan bukti evolusi, tidak diragukan lagi bukanlah kesalahan sederhana. Walaupun hasil pemalsuan, gambar-gambar ini secara sengaja dimasukkan dalam buku-buku pelajaran. Alasan utama untuk hal ini tidak diragukan lagi adalah karena gambar-gambar itu menampilkan bukti-bukti palsu atas kunci utama Darwinisme, kepalsuan yang menyatakan bahwa manusia adalah binatang yang tidak memiliki tanggung jawab. Jonathan Wells membuat ulasan tentang kebohongan ini yang secara sengaja dipertahankan oleh para ilmuwan Darwinis: Embrio-embrio Haeckel tampaknya memberikan bukti sedemikian sangat kuat bagi teori Darwin sehingga sebagian turunan gambar itu dapat ditemukan di hampir semua buku pelajaran modern yang membahas evolusi. Tetapi para ahli biologi telah mengetahui lebih dari seabad bahwa Haeckel memalsukan gambar-gambarnya; embrio vertebrata tidak pernah terlihat semirip buatannya. Lebih jauh lagi, tahap yang Haeckel beri tanda sebagai awal sebenarnya berada di tengah-tengah perkembangan; kemiripan yang ia besar-besarkan didahului oleh perbedaan mencolok di tahap-tahap lebih awal perkembangan. Walaupun Anda mungkin tidak pernah mengetahuinya dari membaca buku pelajaran biologi, sehimpunan fakta terkuat milik Darwin adalah sebuah contoh yang bertahan lama tentang bagaimana bukti bisa dipelintir agar cocok dengan suatu teori. [ix] Walaupun kaum Darwinis bersukacita dalam waktu singkat karena kebohongan yang direncanakan oleh dajjal telah diajukan sebagai bukti palsu untuk teori sesat dan telah menimbulkan dampak yang sedemikian, kebohongan itu pada kenyataannya mempertunjukkan kekecewaan besar bagi mereka. Melalui gambar-gambar Haeckel, orang-orang menyaksikan ukuran penipuan yang bakal ditempuh seorang ilmuwan kawakan atas nama Darwinisme. Sehingga hal itu sekali lagi membuktikan bagaimana Darwinisme senantiasa membutuhkan kebohongan. Orang-orang dapat secara jelas melihat bagaimana evolusionis menolak mengakui pemalsuan. Penipuan Haeckel adalah satu lagi potongan bukti penting dari kehancuran teori evolusi dan sistem dajjal. Penipuan ini boleh saja dihadapi oleh kebisuan di abad ke-20, namun abad ke-21 telah menyaksikan hal ini dan penipuan-penipuan serupa terbongkar dan bukti ilmiah asli diperlihatkan. Semakin banyak kepalsuan yang telah terbongkar dan semakin banyak bukti ilmiah asli yang dihasilkan, bertambah hancurnya Darwinisme telah menjadi semakin nyata. ----------------

[i] Francis Hitching, The Neck of the Giraffe: Where Darwin Went Wrong, New York: Ticknor and Fields 1982, h. 204 [ii] Science, 5 September 1997, Elizabeth Pennisi [iii] Ann Coulter, Godless The Church of Liberalism, Crown Forum Publishing, 2006, h. 240 [iv] http://www.arn.org/docs/richards/jr_sciedreport.htm [v] Hank Hanegraaff, Fatal Flaws "What Evolutionists Don't Want You To Know", W Publishing Group, 2003, h. 70 [vi] Hank Hanegraaff, Fatal Flaws "What Evolutionists Don't Want You To Know", W Publishing Group, 2003, h. 70 [vii] Henry M. Morris, The Long War Against God, Master Books, 2000, h. 32 [viii] Jonathan Wells, Icons of Evolution, Regnery Publishing, Inc., h. 103 [ix] Jonathan Wells, Icons of Evolution, Regnery Publishing, Inc., h. 82, 83 2010-01-27 13:47:56

You might also like