You are on page 1of 67

Sifat Cahaya

Cahaya sebagai gelombang


Cahaya dihasilkan dari getaran-listrik dan getaran magnet yang merambat sehingga cahaya merupakan gelombang elektromagnetik Cahaya merambat tanpa memerlukan medium dengan kecepatan 300 000 000 m/s.

Cahaya merambat lurus


Cahaya yang dipancarkan sumber cahaya akan merambat kesegala arah dengan lurus. Karena cahaya merambat lurus, dan mengenai benda, maka dibelakang benda tidak akan terkena cahaya dan gelap. Ruang gelap di belakang benda yang terkena cahaya disebut bayang-bayang. Bayang-bayang ada dua jenis, yaitu bayang-bayang gelap (inti/umbra) dan bayangbayang kabur (penumbra)

Bayang-bayang Inti Bayangan inti terbentuk bila cahaya berasal dari sumber cahaya yang kecil.

Bayang-bayang kabur
Bayang-bayang kabur terbentuk bila cahaya berasal dari sumber cahaya yang besar.

Benda dan Cahaya


Berdasarkan daya tembus terhadap cahaya, benda digolongkan menjadi: - benda bening: benda yang meneruskan semua cahaya yang mengenainya, misalkan kaca - Benda tembus cahaya: benda yang meneruskan sebagian cahaya yang mengenainya, misalkan kertas tipis - Benda tidak tembus cahaya: benda yang sama sekali tidak meneruskan cahaya yang mengenainyamisalkan kayu

Benda dan cahaya

Pemantulan cahaya
Cahaya sebagai gelombang dapat memantul bila mengenai suatu benda. Pemantulan cahaya sesuai dengan hukum pemantulan yang dikemukakan oleh Snellius yaitu: 1. Sinar datang, sinar pantul dan garis normal terletak pada satu bidang datar 2. Sudut datang sama dengan sudut pantul
i=r

Macam-macam pemantulan
Pemantulan teratur, yaitu bila cahaya mengenai permukaan yang datar Pemantulan baur, yaitu bila cahaya mengenai permukaan yang tidak rata

Pembentukan Bayangan
Bayangan terbentuk karena berkas cahaya mengenai suatu benda yang rata akan dipantulkan secara teratur. Bayangan yang terbentuk ada dua jenis, yaitu bayangan nyata: bayangan yang dapat ditangkap oleh layar dan bayangan maya: bayangan yang tidak dapat ditangkap oleh layar

Bayangan pada cermin datar

h S S S S

Dari gambar di atas, sifat bayangan pada cermin datar adalah: - tegak - sama besar - sama jarak - terbalik kiri-kanan - maya

Sifat cermin datar

Panjang cermin minimum


Berapakah panjang minimum cermin yang diperlukan untuk melihat bayangan seluruh badan kita? Perhatikan gambar! Panjang minimum cermin yang dibutuhkan adalah setengah dari tiggi badan kita.

h h

Jumlah bayangan Berapakah banyaknya bayangan yang terbentuk bila kita berada di depan dua buah cermin yang membentuk sudut ? Banyaknya bayangan yang terbentuk dapat kita hitung dengan persamaan: 360
n=

-1

n = banyaknya bayangan = besar sudut

Cermin Cekung
Cermin cekung adalah cermin lengkung dengan lapisan mengkilap pada bagian dalam. Cermin cekung memiliki sifat mengumpulkan cahaya

Tiga sinar utama pada cermin cekung

Pembentukan bayangan pada cermin cekung

Persamaan Cermin Cekung


Cermin cekung memiliki fokus positif Cermin cekung memiliki persamaan: 1 1 1 = + f s s s h
M= s = h
Ket. f = fokus s = letak benda s = letak bayangan M = perbesaran bayangan h = tinggi benda h = tinggi bayangan

Contoh: Sebuah benda yang tingginya 20 cm diletakkan 10 cm didepan sebuah cermin cekung yang memiliki fokus 15 cm. Hitunglah: a. letak bayangan s = -30 cm (maya, tegak) b. perbesaran bayangan c. tinggi bayangan Dik. h = 20 cm b. M = |s/s| f = 15 cm = 30/10 s = 10 cm = 3 (diperbesar) Dit. a. s = b. M = c. M = h/h c. h = Jawab: a. 1/f = 1/s + 1/s 3 = h/20 1/15 = 1/10 + 1/s h =20 x 3 1/s = 1/15 1/10 = 60 cm = 2/30 3/30 = -1/30

Penggunaan cermin cekung Kaca rias Cermin cekung dengan fokus yang besar dapat dijadikan kaca rias, karena menghasilkan bayangan yang diperbesar Parabola Cermin cekung banyak digunakan sebagai parabola karena sifatnya yang mengumpulkan gelombang Teropong Cermin cekung digunakan pada teropong pantul pengganti lensa okuler

Cermin Cembung
Cermin cembung adalah cermin lengkung dengan lapisan cermin di bagian luar. Cermin cembung bersifat menyebarkan cahaya.

Tiga sinar utama pada cermin cembung

Pembentukan bayangan

Sifat bayangan: tegak maya diperkecil

Persamaan Cermin Cembung


Cermin cembung memiliki fokus dan jarak bayangan negatif. Cermin cembung memiliki persamaan: 1 =1 +1 s h M= = f s s s h
Ket. f = fokus (selalu negatif) s = letak benda s = letak bayangan (selalu negatif) M = perbesaran bayangan h = tinggi benda h = tinggi bayangan

Contoh: Sebuah benda yang tingginya 20 cm diletakkan 10 cm didepan sebuah cermin cembung yang memiliki fokus 15 cm. Hitunglah: a. letak bayangan s = -30/5 b. perbesaran bayangan = -6 cm c. tinggi bayangan Dik. h = 20 cm b. M = |s/s| f = -15 cm = 6/10 s = 10 cm = 0,6 Dit. a. s = b. M = c. M = h/h c. h = 0,6 = h/20 Jawab: a. 1/f = 1/s + 1/s h =20 x 0,6 1/-15 = 1/10 + 1/s = 12 cm 1/s = -1/15 1/10 = -2/30 3/30 = -5/30

Cermin Cembung dalam kehidupan sehari-hari


Cermin cembung memiliki sifat selalu membentuk bayangan yang tegak, maya dan diperkecil, sehingga cermin ini mampu membentuk bayangan benda yang sangat luas. Dengan sifat ini maka cermin cembung banyak digunakan pada: - kaca spion pada kendaraan - kaca pengintai pada supermarket - kaca spion pada tikungan jalan

Pembiasan Cahaya
Pembiasan cahaya adalah pembelokan arah rambat cahaya. Pembiasan cahaya terjadi jika cahaya merambat dari suatu medium menembus ke medium lain yang memiliki kerapatan yang berbeda. Misalkan dari udara ke kaca, dari air ke udara dan dari udara ke air.

Bila sinar datang dari medium rapat ke medium kurang rapat maka sinar dibiaskan menjauhi garis normal
N renggang

rapat

N rapat

renggang

Pemantulan Sempurna
Sudut i merupakan sudut kritis, yaitu sudut datang yang menyebabkan sudut bias 90 terhadap garis normal Bila sudut datang lebih besar dari sudut kritis, cahaya tidak dibiaskan melainkan dipantulkan dengan sempurna

Indeks Bias
Indeks bias suatu zat adalah perbandingan cepat rambat cahaya di ruang hampa dengan cepat rambat cahaya dalam zat tersebut

B A O

c n = cn
Indeks bias suatu zat dapat dicari dengan cara metode snellius ( lihat gambar)

OA n= OB

Pembiasan pada Prisma


Prisma adalah benda optik berbentuk segitiga atau piramit r

r disebut sudut deviasi

Dispersi Cahaya
Dispersi cahaya adalah penguraian warna-warna cahaya. Suatu berkas sinar putih bila melalui prisma akan terurai menjadi warna merah, jingga, kuning, hijau, biru dan ungu (perhatikan gambar)

Penyebab dispersi cahaya


Dispersi cahaya terjadi karena setiap warna cahaya memiliki panjang gelombang yang berbeda sehingga sudut biasnya berbeda-beda. Cahaya putih terdiri dari gabungan beberapa warna, yaitu merah, hijau dan biru. Putih disebut warna polikromatik, yaitu warna cahaya yang masih bisa diuraikan lagi menjadi warna-warna dasar. Merah, hijau dan biru merupakan warna dasar atau warna monokromatik, yaitu warna cahaya yang tidak dapat diuraikan kembali.

Pembiasan dan Pemantulan sempurna pada kehidupan sehari-hari


Pembiasan sinar bintang Karena cahaya bintang merambat dari ruang hampa ke atmosfer yang kerapatannya berbeda-beda, maka cahaya tersebut dibiaskan mendekati garis normal, sehingga bintang yang kita lihat tidak tepat pada posisi aslinya.

Pembiasan dan Pemantulan sempurna pada kehidupan sehari-hari


Kayu yang bengkok dan kolam yang dangkal. Bila kita memasukkan sebagian kayu kedalam air, maka kita melihat kayu membengkok. Dan bila kita perhatikan dasar kolam, kolam akan tampak lebih dangkal.

Pembiasan dan Pemantulan sempurna pada kehidupan sehari-hari


Pelangi Pelangi adalah hasil dari pembiasan dan dispersi cahaya oleh titik-titik air yang ada di udara

Fatamorgana Pada siang hari yang panas terik kita sering melihat bayangan air pada jalan. Hal ini disebabkan oleh cahaya matahari yang mengalami pemantulan sempurna karena perbedaan kerapatan udara diatas jalan.

Pembiasan dan Pemantulan sempurna pada kehidupan sehari-hari

Di sana sepertinya ada air?

Lensa
Lensa adalah benda optik yang salah satu atau keduanya merupakan bidang lengkung. Lensa ada dua jenis, yaitu: - lensa cembung - lensa cekung

Lensa Cembung
Lensa cembung biasa disebut juga lensa positif atau lensa konvergen atau lensa konvex Lensa cembung memiliki ciri tebal dibagian tengah. Lensa cembung ada 3 jenis, yaitu: a. lensa cembung-cembung (biconvex) b. lensa cembung-datar (plan convex) c. lensa cembung-cekung (concave convex)

Jenis Lensa Cembung

Biconvex

plan convex

concave convex

Sifat Lensa Cembung


Lensa cembung memiliki sifat mengumpulkan cahaya (perhatikan gambar)

Menggambar lensa cembung


+

R1

f1

f2

R2

Tiga Sinar Utama pada Lensa Cembung +


R1 f1 f2 R2

+
R1 f1 f2 R2

+
R1
f1

f2

R2

Menggambar bayangan pada lensa cembung +

R2

f2

f1

R1

Sifat bayangan: nyata terbalik, sama besar Sifat bayangan: maya, tegak, diperbesar Sifat bayangan: nyata, terbalik, diperbesar, jarak tak terhingga Sifat bayangan: nyata, terbalik diperbesar Sifat bayangan: nyata, terbalik, diperkecil

Persamaan Lensa Cembung


Lensa cembung memiliki persamaan: 1 1 1 = + f s s
Ket: f = fokus s = letak benda s = letak bayangan M = perbesaran bayangan h = tinggi benda h = tinggi bayangan s positif bayangan nyata s negatif bayangan maya M < 1 bayangan diperkecil M > 1 bayangan diperbesar M = 1 bayangan sama besar

s h M=| |= s h

Lensa Cekung
Lensa cekung biasa disebut juga lensa negatif atau lensa divergen atau lensa concave Lensa cekung memiliki ciri lebih tipis pada bagian tengah Lensa cekung ada 3 jenis, yaitu: a. lensa cekung-cekung (biconcave) b. lensa cekung-datar (plan-concave) c. lensa cekung-cembung ( convex-concave)

Jenis Lensa Cekung

biconcave

plan-concave

convex-concave

Menggambar Lensa Cekung


_

R2

f2

f1

R1

Sifat Lensa Cekung


Lensa cekung memiliki sifat menyebarkan cahaya (lihat gambar)

Tiga Sinar Utama pada Lensa Cekung _


R2 f2 f1 R1

R2

f2

f1

R1

R2

f2

f1

R1

Menggambar bayangan pada lensa cekung _

R2

f2

f1

R1

Sifat bayangan: tegak, maya, diperkedcil

Persamaan Lensa Cekung


Lensa cekung memiliki persamaan: 1 1 1 = + f s s
Ket: f = fokus s = letak benda s = letak bayangan M = perbesaran bayangan h = tinggi benda h = tinggi bayangan f selalu negatif s positif bayangan nyata s negatif bayangan maya M < 1 bayangan diperkecil M > 1 bayangan diperbesar M = 1 bayangan sama besar

s h M=| |= s h

Kekuatan Lensa
Kekuatan lensa adalah kemampuan lensa untuk mengumpulkan cahaya Kekuatan lensa berbanding terbalik dengan fokus lensa. Lensa dengan fokus kecil memiliki kekuatan lensa yang besar. Kekuatan lensa ( P ) dapat dihitung dengan persamaan:

1 P= f dalam meter f 100 P= f dalam cm f

Kekuatan lensa dihitung dengan satuan dioptri

Lensa cembung memiliki kekuatan lensa positif dan lensa cekung memiliki kekuatan lensa negatif

MATA

CORNEA & CRYSTALLINE LENS


CORNEA The cornea represents the strongest part of the refracting power of the eye, providing about 80% of the power of the system. The index of refraction of the cornea is about 1.376. Rays pass from the cornea into the watery fluid known as the aqueous humor which has an index of refraction of about 1.336, so most of
Crystalline Lens About 9mm in diameter and 4 mm thick, the crystalline lens provides perhaps 20% of the refracting power of the eye. Hecht likens it to a tiny transparent onion with some 22,000 fine layers. The index ranges from about 1.406 at the center to about 1.386 in outer layers, making it a gradient index lens. It is pliable, and changes shape to accomplish accommodation for close focusing. The term cataract is used to describe the condition of clouding or darkening of this lens.

AQUEOUS / VITREOUS HUMOR


Aqueous Humor The anterior chamber of the eye is filled with the watery "aqueous humor" which has an index of refraction of about 1.336. It is positioned immediately behind the cornea . The larger chamber of the eye is filled with the gelatinous "vitreous humor", which has an index of refraction of about 1.337 .

Vitreous Humor
The large chamber of the eye is filled with the gelatinous "vitreous humor", which has an index of refraction of about 1.337 . The front chamber of the eye, immediately behind the cornea, is filled with the watery "aqueous humor" which has an index of refraction of about 1.336.

Cataracts
When the inner lens of the eye becomes darkened or opaque, the condition is called a cataract. The lens may be surgically replaced with a plastic lens. This can have dramatic results in restoring vision to the eye. The implanted lens is of fixed focal length, so it is not capable of accommodation like the natural lens. This is usually not a major concern, because persons who develop cataracts after age 60 do not have much accommodation remaining anyway because the inner lens has become less pliable with age.

The Retina
The retina is a light-sensitive layer at the back of the eye that covers about 65 percent of its interior surface. Photosensitive cells called rods and cones in the retina convert incident light energy into signals that are carried to the brain by the optic nerve. In the middle of the retina is a small dimple called the fovea or fovea centralis. It is the center of the eye's sharpest vision and the location of most color perception. "A thin layer (about 0.5 to 0.1mm thick) of light receptor cells covers the inner surface of the choroid. The focused beam of light is absorbed via electrochemical reaction in this pinkish multilayered structure. The human eye contains two kinds of photoreceptor cells; rods and cones. Roughly 125 million of them are intermingled nonuniformly over the retina. The ensemble of rods(each about 0.002 mm in diameter in some respects has the characteristics of a high-speed, black and white film(such as Tri-X). It is exceedingly sensitive, performing in light too dim for the cones to respond to, yet it is unable to distinquish color, and the images it relays are not well defined."(Hecht) "In contrast, the ensemble of 6 or 7 million cones (each about 0.006 mm in diameter) can be imagined as a separate, but overlapping, low-speed color film. It performs in bright light, giving detailed colored views, but is fairly insensitive at low light levels."(Hecht)"

The optic nerve


The optic nerve is the cable of nerve fibers with carries the electrical signals from the retina to the brain for processing. The point of departure of that optic nerve through the retina does not have any rods or cones, and thus produces a "blind spot".

Otot siliar

Common Vision Defects

Correction of Common Vision Defects

You might also like