You are on page 1of 16

GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG MENSTRUASI PROPOSAL PENELITIAN GAMBARAN PENGETAHUAN REMAJA PUTRI TENTANG MENSTRUASI DI DESA

GAMEL KECAMATAN PLERED KABUPATEN CIREBON

DISUSUN OLEH : NAMA : elham NPM : 000000 3B AKADEMI KEPERAWATAN MUHAMMADIYAH CIREBON 2008/2009 KATA PENGANTAR Segala puji dan syukur, penulis panjatkan kehadirat Allah SWT. karena atas segala rahmat, hidayah serta inayahNya penulis dapat menyelesaikan proposal penelitian dengan judul Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menstruasi Di Desa Gamel Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon. Dengan segala keterbatasan yang dimiliki oleh penulis, maka penulis berusaha semaksimal mungkin untuk menyusun proposal ini dengan sebaik-baiknya. Penulis proposal ini hendak berterima kasih dari bantuan dan bimbingan dari semua pihak, terutama bimbingan dari pembimbing yang telah membantu penulis dari awal sampai akhir hingga tersusunnya proposal penelitian ini. Tidak lupa pula penulis ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada yang terhormat: Bapak Ahmad Farid Rivai, MPH. selaku Direktur Akademi Keperawatan Muhammadiyah Cirebon. Ibu NS. Ruswati, S. Kep. selaku koordinator MA Riset Keperawatan. Ibu NS. Yani Trihandayani, S. Kep. selaku pembimbing yang meluangkan waktu untuk membimbing dan memberikan pengarahan yang sangat berharga dalam menyusun proposal penelitian. Rekan-rekan seperjuangan mahasiswa-mahasiswi D III Keperawatan Muhammadiyah Cirebon terima kasih atas partisipasinya dan dukungan yang telah diberikan. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan proposal penelitian ini banyak kekurangannya oleh sebab itu, dengan segala hormat dan kerendahan hati, penulis mengharapkan kritik dan saran yang bersifat membangun guna menyempurnakan Ilmu Keperawatan. Akhirnya penulis berharap kiranya proposal penelitian ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi penulis sendiri dan umumnya bagi para pembaca.

Cirebon, Februari 2009

Penulis

SURAT PERSETUJUAN MENJADI RESPONDEN (INFORMED CONCENT) Saya yang bertanda tangan di bawah ini : Nama : Umur : Secara sukarela dan tanpa ada paksaan dari pihak manapun untuk menjadi responden dalam penelitian yang akan dilakukan di Desa Gamel Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon dan bersedia untuk menjawab pertanyaan yang akan diberikan. Demikian sutar persetujuan ini saya buat tanpa ada paksaan dari pihak manapun.

Cirebon, Februari 2009

(Nama lengkap responden)

BAB I PENDAHULUAN Latar Belakang Haid atau menstruasi keluarnya darah dari dalam rahim melalui vagina. Keadaan seperti ini biasanya terjadi sebulan sekali dan mulai pada usia 12-15 tahun. Biasanya masa haid antara 3-7 hari. Perasaan kurang enak biasanya dialami pada maa haid. Jika terasa nyeri yang hebat, hal ini disebabkan karena keadaan tidak normal. Siiklus menstruasi bervariasi pada tiap wanita dan hamper 90 % wanita memiiki siklus 25-35 hari dan hanya 10-15 % yang memiliki siklus 28 hari, namun beberapa wanita memiliki siklus yang tidak teratur dan hal ini bias menjadi indikasi adanya masalah kesuburan. Panjang siklus menstruasi dihitung dari hari pertama periode menstruasi, hari dimana pendarahan dimulai disebut sebgai hari pertama yang kemudian dihitung sampai dengan hari terakhir, yaitu 1 hari sebelum pendarahan menstruasi bulan berikutnya dimulai. Pre menstruasi sindrom atau dikenal sebagai gejala dating bulan banyak wanita mengalami ketidaknyamanan fisik selama beberapa hari sebelum periode menstruasi datang. Kira-kira setengah dari seluruh wanita menderita akibat dismenore (nyeri menstruasi). Gejala-gejala dari gangguan menstruasi dapat berupa payudara melunak,

putting susu yang nyeri; bengkak dan mudah tersinggung. Beberapa wanita mengalami gangguan yang cukup berat seperti keram yang disebabkan oleh kontraksi otot-otot alus rahim, sakit kepala, sakit bagian tengah perut, gelisah, letih, hidung tersumbat dan ingin menangis. Dalam bentuk yang paling berat melibatkan depresi dan kemaraan. Gangguan menstruasi / haid, ketegangan prahaid merupakan keluhan-keluahan yang biasanya mulai satu minggu sampai beberapa hari sebelum datangnya haid dan menghilang sesudah haid datang walaupun kadang-kadang berlangsung etrus sampai haid berhenti. Dismenore adalah nyeri haid menjelang atau selama haid nyeri sering bersamaan dengan rasa mual, sakit kepala, perasaan mau pingsan, lekas marah. Amenore merupakan tidak adanya menstruasi selama 3 bulan atau lebih. Hipermenore (menorrhagia) adalah pendarahan haid yang jumlahnya banyak. Hipomenore adalah pendarahan dengan jumlah darah sedikit. Metroragia adalah pendarahan dari vagina pada seorang wanita yang tidak teratur tanpa ada hubungan dengan siklus haid. Berdasarkan studi pendahuluan yang penulis lakukan di Desa Gamel Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon, dari 8 remaja putrid yang ditemui peneliti hanya 4 orang yang pengetahuannya cukup baik tentang menstruasi. Melihat fenomena di atas penulis merasa tertarik untuk melakukan penelitian yang berjudul Gambaran Pengetahuan Remaja Putri Tentang Menstruasi di Desa Gamel Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon. Rumusan Masalah Bagaimana gambaran pengetahuan remaja putri tentang menstruasi di desa Gamel Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon?

Tujuan Penelitian Tujuan Umum Untuk mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang menstruasi di desa Gamel Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon. Tujuan Khusus Mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang pengertian menstruasi di desa Gamel Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon. Mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang siklus menstruasi di desa Gamel Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon. Mengetahui gambaran pengetahuan remaja putri tentang gangguan menstruasi di desa Gamel Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon. Manfaat Bagi Peneliti Hasil penelitian ini diharapkan dapat dijadikan data dasar untuk penelitian selanjutnya.

BAB II STUDI KEPUSTAKAAN

2.1 Definisi 2.1.1 Pengertian Pengetahuan Pengetahuan (knowledge) diartikan sebagai hasil tahu yang terjadi setelah sekarrang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu. Penginderaan terjadi melalui panca indera manusia. Sebagian besar pengetahuan manusia diperoleh melalui mata dan telinga. Pengetahuan dipengaruhi oleh intensitas perhatian dan persepsi manusia terhadap suatu objek tertentu. Karakteristik untuk menentukan intensistas tersebut dibagi menjadi 6 tingkatan pengetahuan, yaitu: 2.1.1.1 Tahu (Know) Artinya suatu kemampuanuntuk mengingat kembali terhadap suatu memori yang telah dipelajari sebelumnya. Maksudnya mengingat kembali terhadap sesuatu yang spesifik dari seluruh bahan yang dipelajari atau tangan yang telah diterima. 2.1.1.2 Memanami (Comprehention) Memahami diartikan sebagai suatu kemampuan menjelaskan secara benar tentang objek yang diketahui dan dapat menginterpretasikan materi tersebut secara benar. Orang yang telah paham terhadap objek atau materi harus dapat menjelaskan dan menyebutkannya.

2.1.1.3 Aplikasi (Application) Aplikasi diartiakn sebagai kemampuan untuk menggunakan materi yang telah dipelajari. Pada situasi atau kondisi rill (sebenarnya) aplikasi ini dapat diartikan aplikasi atau penggunaan hokum-hukum, rumus metode, prinsip dan bagaimana dalam konteks atau situasi yang lain. 2.1.1.4 Analisis (Analysis) Analisis adalah kemampuan untuk menjabarkan materi atau suatu objek ke dalam komponen-komponen, tetapi masih dalam satu struktur organisasi tersebut dan masih ada kaitan satu sama lain. Kemampuan analisis ini dapat dilihat dari penanganan kata-kata kerja dapat menggambarkan (membuat bagan, membedakan, memisahkan, mengelompokkan dan sebagainya). 2.1.1.5 Sintesis Sintesis menunjukkan kepada suatu kemampuan untuk melakukan junstifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang ada. 2.1.1.6 Evaluasi Evaluasi berkaitan dengan kemampuan untuk melakukan junstifikasi atau penilaian terhadap suatu materi atau objek. Penilaian-penilaian ini berdasarkan suatu kriteria yang ditentukan sendiri atau menggunakan kriteria yang ada.

2.1.2 Faktor-faktor yang mempengaruhi pengetahuan 2.1.2.1 Tingkat pengetahuan Pengetahuan adalah upaya untuk memberikan pengetahuan sehingga terjadi perubahan yang meningkat. 2.1.2.2 Informasi Memberikan kabar atau berita tentang suatu informasi dapat diperoleh melalui penyuluhan, media elektronik,

majalah, surat kabar dan sebagainya. Sesorang yang mendapat sumber informasi yang lebih banyak akan mempunyai pengetahuan lebih baik. 2.1.2.3 Budaya Tingkah laku suatu kelompok manusia dalam memenuhi kebutuhan yang meliputi sikap. 2.1.2.4 Pengalaman Pengalaman adalah sesuatu yang pernah dialami seseorang akan menambah pengetahuan atau wawasan yang bersifat non formal. 2.1.3 Cara pengukuran pengatahuan Pengetahuan dapat diukur dengan melakukan wawancara yang menyatakan tentang isi materi yang ingin diukur dari objek penelitian. 2.1.4 Pengukuran pengetahuan Berdasarkan pengertian pengetahuan yang dikemukakan oleh Bloom dan Skinner, maka pengukuran dapat diketahui dengan cara yang bersangkutan mengungkapkan apa yang diketahui dalam bentuk bukti atau bentuk jawaban baik tulisan maupun lisan. Pertanyaan (test) dapat digunakan untuk pengukuran pengetahuan. Secara umum dapat dikelompokkan menjadi 2 jenis: 2.1.4.1 Pertanyaan Subjektif, contohnya pertanyaan essay. 2.1.4.2 Pertanyaan Objektif, contoh pertanyaan pilihan ganda, bentuk salah benar dan pertanyan menjodohkan. Dari kedua jenis pertanyaan tersebut, pertanyaan objektif khususnya dengan pilihan ganda lebih disukai atau dijadikan akar pengukuran karena lebih mudah disesuaikan dengan pengetahuan yang akan diukur dan lebih cepat dinilai. 2.2 Remaja Istilah adolescence atau remaja berasal dari kata latin adolescere (kata bedanya, adolecentia yang bearti remaja) yang berarti tubuh atau tumbuh menjadi dewasa. Dalam bahasa ingris murahaqoh adalah adoecence yang berarti at-tadaruj (berangsur-angsur). Jadi artinya adalah berangsur-angsur menuju kematangan secara fisik, akal, kejiwaan dansosial serta emosional. Dalam islam secara etimologi, kalimat remaja berasal dari murahaqoh, kata kerjanya adalah raahaqo yang berarti al-latirab (dekat. Secara terminology. Berarti mendekati kematangan secara fisik, akal dan jiwa serta social. Istilah adolescence juga mempunyai arti yang lebih luas, mencakup kematangan mental, emosional, social dan fisik pandangan ini diungkapkan oleh plaget. Secara psikologis, masa remaja adalah usia saat individu berintegrasi dengan masyarakat dewasa. Usia saat anak tidak lagi merasa diawah tingkat orang-orang yang lebih tua. Melainkan berada dalam tingkatan yang sama. Sekurang-kurangnnya dalam masalah hak. 2.2.1 Batas Usia Remaja Secara teoritis dan empiris dari segi sikologis, rentang usia remaja berada dalam usia 12 tahun bagi wanita dan 13-22 tahun bagi laki-laki remaja awal berada dalam usia 12/13 tahun sampai 17/18 tahun dan remaja akhir dalam rentang usia 17/18 tahun sampai 21/22 tahun. Adapun periode sebelum masa remaja ini disebut sebagai ambang pintu masa remaja / sering disebut sebagai periode pubertas. Meskipun bertumpang tindih dengan masa remaja awal pubertas berbeda dengan masa remaja.

2.2.2 Ciri-Ciri Umum Masa Remaja 2.2.2.1 Masa Yang Penting Pada masa ini adanya akibat yang langsung terhadap sikap dan tingkah laku serta akibat-akibat jangka panjangnya menjadikan periode remaja lebih penting dari pada periode lainnya. Baik akibat langsung maupun akibat jangka panjang serta pentingnya bagi remaja karena adanya akibat fisik dan akibat psikologis. 2.2.2.2 Masa Transisi Merupakan tahap peralihan dari satu tahap perkembangan ketahap berikutnya, maksudnya, apa yang telah terjadi sebelumnya akan membekas pada apa yang terjadi sekarang dan yang akan dating. 2.2.2.3 Masa Perubahan Selama masa remaja, tingkat perubahan sikap dan perilaku sejajar dengan tingkat perubahan fisik. Perubahan yang terjadi pada masa remaja memang beragam, tetapi ada perubahan yang terjadi pada semua remaja. Emosi yang tinggi Perubahan tubuh, minat dan peran yang diharapkan oleh kelompok social menimbulkan masalah baru. Perubahan nilai-nilai sebagai konsekuensi perubahan minat dan pola tingkah laku Bersikap ambivalen terhadap setiap perubahan. Remaja menghendaki dan menuntut kebebasan, tetapi sering takut bertanggung jawab akan resikonya dan meragukan kemampuannya untuk mengatasinya. 2.2.2.4 Masa Bermasalah Setiap periode memliki masalah sendiri, masalah masa remaja termasuk masalah yang sulit diatasi, baik oleh anak laki-laki maupun anak perempuan karena pada masa remaja dia ingin mengatasi masalahnya sendiri, dia sudah mandiri. 2.2.2.5 Masa Pencarian Identitas Menyesuaikan diri dengan standar kelopok dianggap jauh lebih penting bagi remaja dari pada individual. Bagi remaja penyesuaian diri dengan kelompok pada tahun-tahun awal masa remaja adalah penting. Secara bertahap, mereka mulai mengharapkan identitas diri dan tidak lagi merasa puas dengan adanya kesamaan dalam segala haldengan teman-teman sebayanya. 2.2.2.6 Masa Munculnya Ketakutan Persepsi negative terhadap remaja seperti tidak dapat dipercaya, cenderung merusak dan perilaku merusak, mengidikasikan pentingnya bimbingan dan pengawasan orang dewasa. Demikian pula terhadap kehidupan remaja muda yang cenderung tidak simpatik dan takut bertanggung jawab. 2.2.2.7 Masa Yang Tidak Realistik Mereka memandang diri sendiri dan orang lain berdasarkan keinginannya, dan bukan berdasarkan kenyataan yang sebenarnya. Apabila dalam hal cita-cita yang tidak realistic ini erakibat pada tingginya emosi yang merupakan ciri awal masa remaja. 2.2.2.8 Masa Menuju Masa Dewasa Saat usia kematangan kian dekat, para remaja merasa gelisah untukeninggalkan stereotip usia belasan tahun yang indahdisatu sisi, dan harus bersiap-siap menuju usia dewasa disisi lainnya. 2.3 Ciri-ciri Remaja Awal Masa remaja awal dimulai ketika usia seorang anak telah genap 12/13 tahun dan berakhir pada usia 17/18 tahun. Anak usia belasan tahun sering ditujukan bagi remaja awal. Gejala-gejala yang disebut gejala fase negartif biasa terjadi pada perubahan akhir periode pubertas/perubahan awal masa remaja awal oleh karena itu, periode

pubertas sering disebut sebagai fase negative, selain itu masa remaja awal juga memiliki ciri khas yang tidak dimiliki masa-masa yang lain. Diantaranya adalah berikut ini : Tidak Stabil Emosi Menurut Granvellie Stanley hall, perasaan masa ini sangatlah peka, yaitu perasaan dan emosinya laksana hembusan badai dan topan dalam kehidupan. Lebih Menonjolnya Sikap Dan Moral Matangnya organ-organ seks mendorong remaja untuk mendekati lawan seksnya, sehingga terkadang berperilaku berlebihan yang dinilai tidak sopan oleh sebagian masyarakat. Mulai Sempurnanya Kemampuan Mental Dan Kecerdasan Pada remaja awal, kemampuan mental atau kemampuan berfikirnya mulai sempurna. Gejala ini terjadi pada usia antara 12-16 tahun Membingungkannya Status Hal yang tidak hanya sulit ditentukan, tetapi membingungkan adalah status remaja awal, sehingga orang dewasa sering memperlakukannya secara berganti-ganti, karena masih rasa member tanggung jawab dengan alasan mereka masih kanak-kanak Masa Yang Kritis Kebimbangan remaja dalam menghadapi dan memecahkan atau menghindari suatu masalah menjadi indikasi kritisnya masa ini. Seheinfield berpebdapat tentang berbagai perubahan interaksi antara remaja laki-laki dan perempuan sepanjang periode pubertas dan masa remaja awal. Pada usia 9-11 tahun : anak laki-laki merasa bermusuhan atau tidak peduli terhadap teman perempuan, sedangkan anak perempuan mulai menunjukkan perhatiannya kepada teman sejenisnya. Pada usia 11-14 tahun : menjalin kerja sama dalam berbagai kelompok, dan ada pula yang mulai menjalin cerita. Pada usia 15-16/17 tahun: tidak sedikit diantara remaja laki-laki dan perempuan yang mulai berpacaran. 2.4 Ciri-ciri Remaja Akhir Di indonesia, batasan usia remaja akhir adalah antara 17-21 tahun bagi wanita, 18-22 tahun bagi laki-laki. Diantara batasan usia ini, terjadi proses penyempurnaan pertumbuhan fisik dan perkembangan aspek-aspek psikis yang telah dimulai sejak masa-masa sebelumnya, yang mengarah pada kematangan yang sempurna. Cirriciri khas yang membedakannya dengan remaja awal, yaitu sebagai berikut: Mulai Stabil Dalam aspek-aspek fisik dan psikis, laki-laki muda dan wanita muda menunjukkan peningkatan kestabilan emosi Lebih Realistik Pada masa ini dia mulai menilai dirinya apa adanya, menghargai apa yang dimiliki keluarganya, orang-orang lain seperti keadaan yang sebenarnya Lebih Matang Menghadapi Masalah Masalah yang dihadapi remaja akhir relative sama dengan remaja awal. Cara menghadapi masalah itulah yang membedakannya. Kemampuan berfikir remaja akhir yang telah lebih sempurna dan pandangan yang lebih realistis itulah yang menjadikan remaja akhir mampu memecahkan berbagai masalah secara lebih matang dan realistis Lebih Tenang Perasaannya

Secara umum, pada paruh akhir masa remaja akhir, remaja lebih tenang dalam menghadapi masalah-masalahnya dibanding pada paruh awal masa remaja akhir.

2.5 Menstruasi 2.5.1 Pengertian Perempuan dewasa yang sehat dan tidak hamil, setiap bulan secara teratur mengeluarkan darah dari alat kandungannya. 2.5.2 Cyclus Menstruasi (haid) Selaput rahim (endometrium), mengalami perubahan-perubahan selama 1 bulan, dibedakan masa: Stadium Menstruasi (Desquamasi) Pada masa ini endometrium dicampakkan dari dinding rahim disertai perdarahan, hanya lapisan tipis yang tinggal (stratum basale) berlangsung 4 hari. Haid adalah darah, potongan-potongan endometrium dan lendir dari serviks. Darah tidak membeku karena ada fermen yang mencegah pembekuan darah dan mencairkan potongan-potongan mukosa Banyaknya perdarahan selama haid normal 50 cc Stadium Post Menstruasi atau Regenerasi Luka yang terjadi karena endometrium di lepaskan berangsur-angsur ditutup kembali oleh selaput lendir baru yang terjadi dari cestel kelenjar-kelenjar endometrium. Saat ini tebalnya endometrium 0,5 mm. Berlangsung 4 hari Stadium Intermenstruasi atau stadium Proliferasi Tebal endometrium 3,5 mm. Kelenjar tumbuhnya 7 cepat dari jaringan yang lain berkelok Berlangsung dari hari ke 5 hari ke 14 dari pertama haid

Stadium Premenstruasi atau Stadium Sekresi Bentuk kelenjar berubah menjadi panjang dan berliku dan mengeluarkan getah Endometrium sudah tertimbun Glycogeen dan kapur yang kelak diperlukan sebagai makanan untuk telur (mempersiapkan endoetrium untuk menerima telur) Endometrium disini dapat dibedakan: Stratum Compactum Lapisan atas yang pada 1 yang hanya ditembus saluran-saluran keluar dari kelenjar-kelenjar Stratum Spongiosom Lapisan mampung, yang banyak lubang-lubangnya dari rongga dari kelenjar-kelenjar Stratum basale (lapisan bawah) Berlangsung dari hari ke 14-28 Kalau tidak terjadi kehamilan maka endometrium dilepaskan dengan perdarahan dan berulang lagi siklus menstruasi

2.5.3 Pre Menstruasi Sindrom (PMS)

Sindrom pramenstruasi (PMS) adalah kumpulan gejala fisik, psikologis, dan emosi yang terkait dengan siklus menstruasi wanita. PMS merupakan kumpulan gejala akibat perubahan hormonal yang berhubungan dengan siklus saat ovulasi (pelepasan sel telur dari ovarium) dan haid, sindrom itu akan menghilang pada saat menstruasi dimulai sampai beberapa hari setelah selesai haid. Penyebab munculnya sindrom ini memang belum jelas, beberapa teori menyebutkan antara lain karena factor hormoral yakni ketidak keseimbangan antara hormone estrogen dan progesterone teori lain bilang, karena hormon estrogen yang berlebihan. Kemungkinan lain, itu berhubungan dengan gangguan perasaan, factor kejiwaan, masalah social, atau fungsi serotonin yang dialami penderita. Sindrom ini biasanya lebih mudah terjadi pada wanita ysng lebih peka terhadap perubahan hormoral dalam siklus haid. Akan tetapi ada beberapa factor yang meningkatkan fisiko terjadinya PMS antara lain: Wanita yang pernah melahirkan (PMS semakin berat setelah melahirkan beberapa anak, terutama bila pernah mengalami kehamilan dengan komplikasi seperti foksimia)

Status perkawinan ( wanita yang sudah menikah lebih banyak mengalami PMS dibandingkan yang belum) Usia (PMS semakin sering dan mengganggu dengan bertambahnya usia, terutama antara usia (30-35) Stress (factor stress memperberat gangguan PMS) Diet (factor kebiasaan makan seperti tinggi gula, garam, teh, kopi, coklat, minuman bersoda, produk susu, makanan olahan, mempererat gejala PMS) Kekurangan zat-zat gizi seperti kurang vitamin B (terutama B6), vitamin E, vitamin C, magresium, zat besi, seng, mangan, asam lemak unoleat. Kebiasaan merokok dan minum alcohol juga dapat mempererat gejala PMS. Kegiatan fisik (kurang berolah raga dan aktivitas fisik menyebabkan semakin beratnya PMS). Tipe PMS bermacam-macam. Dr guy E. Abraham, ahli kandungan dan kebidanan dari fakultas kedokteran UCLA, AS. Membagi PMS menurut gejalanya yakni PMS tipe A, H, C, dan D. 80% gangguan PMS ermasuk tipe A. penderita tipe H sekitar 60%, PMS C 40% dan PMS D 20%. Kadang-kadang seorang wanita mengalami gejala gabungan, misalnya tipe A dan D secara bersamaan.

2.5.3.1 PMS tipe A (anxiety) ditandai dengan gejala seperti rasa cemas, sensitive, saraf tegang, perasaan lebih. Bahkan beberapa wanita mengalami depresi ringan sampai sedang saat sebelum mendapatkan haid. Gejala ini timbul akibat ketidak seimbangan hormone estrogen dan progesterone, hormone estrogen terlalu tinggi dibandingkan dengan hormone progesterone. Penderita PMS A sebaiknya banyak mengkonsumsi makanan berserat dan mengurangi atau membatasi minum kopi. 2.5.3.2 PMS tipe H (chyperhedration) memiliki gejala edema (pembengkakan), perut kembung, nyeri pada buah dada, pembengkakan tangan dan kaki, peningkatan berat badan sebelum haid. Pembengkakan itu terjadi akibat berkumpulnya air pada jaringan diluar sel (ekstrasel) karena tingginya asupan garam / gula pada diet penderita. Untuk mencegah terjadinya gejala ini penderita dianjurkan mengurangi asupan garam dan gula pad diet makanan serta membatasi minum sehari-hari. 2.5.3.3 PMS tipe C (craving) ditandai dengan rasa lapar ingin mengkonsumsi makanan yang manis-manis (biasanya coklat) dan karbohidrat sederhana (biasanya gula). Pada umumnya sekitar 20 menit setelah menyantap gula dalam jumlah banyak, timbul gejala hipogukemia seperti kelelahan, jantung berdebar, pusing kepala yang terkadang sampai pingsan. Hiplogikemia timbul karena pengeluaran hormone insulin dalam tubuh meningkat. Rasa ingin menyantap makanan manis dapat disebabkan oleh stress. Tingginya garam dalam diet makanan, tidak terpenuhinya asam lemak esensial (omega 6) atau kurangnya magnesium. 2.5.3.4 PMS tipe D (depression) ditandai dengan gejala rasa depresi, ingin menangis, lemah, gangguan tidur, pelupa bingung, sulit dalam mengucapkan kata-kata (verbalisasi) bahkan kadang-kadang muncul rasa ingin bunuh diri atau mencoba bunuh diri. Biasanya PMS tipe D berlangsung bersamaan dengan PMS tipe A. PMS tipe D murni disebabkan oleh ketidak seimbangan hormone progesterone dan estrogen, dimana hormone progesterone dalam siklus haid terlalu tinggi di bandingkan dengan hormone estrogennya. Kombinasi PMS D dan A dapat disebabkan oleh beberapa factor yaitu stress.kekurangan asam amino tyrosine, penyerapan dan penyimpanan timbale ditubuh, atau kekurangan magnesium dan vitamin B (terutama B 6). Meningkatkan konsumsi makanan yang mengandung vitamin B 6 dan magnesium dapat membantu mengatasi gangguan PMS tipe D yang terjadi bersamaan dengan PMS tipe A.

2.5.3.5 Diet Tepat Mencegah PMS Pencegahan PMS (sindrom pra-menstruasi) dapat dilakukan melalui diet yang tepat dengan memperhatikan halhal sebagai berikut: batasi konsumsi makanan tinggi gula, tinggi garam, daging merah, (sapi dan kambing), alcohol, kopi, teh, coklat, serta minuman bersoda. Kurangi rokok atau berhenti merokok Batasi konsumsi protein (sebaiknya sebanyak 1,5 gr/kg berat badan per orang) Meningkatkan konsumsi ikan, ayam, kacang-kacangan dan biji-bijian sebagai sumber protein. Batasi konsumsi makanan produk susu dan olah raga (keju,ice crem dan lainnya) dan gunakan kedelai sebagai pengantinya. Batasi konsumsi lemak dari bahan hewan dan lemak dari makanan yang di goreng. Meningkatkan konsumsi sayuran hijau. Disamping diet, perhatikan pula hal-hal berikut ini untuk mencegah munculnya PMS. Melakukan olah raga dan aktifitas fisik secara teratur Menghindari dan mengatasi stress Menjaga berat badan, berat badan yang berlebihan dapat meningkatkan resiko penderita PMS Catat jadwal siklus haid anda serta kenali gejala PMSnya Perhatikan pula apakah anda sudah dapat mengatasi PMS pada siklus-siklus dating bulan berikutnya.

2.5.4 Gangguan Menstruasi Adalah proses alamiah pada perempuan. Normalnya, menstruasi terjadi setiap 22-35 hari, selama 2-7 hari. Terdapat lima gangguan menstruasi yang paling sering muncul, yaitu: Ougomenore adalah jangka waktu haid terlalu lama Polimenore adalah terlalu sering haid Hipermenorea adalah darah haid terlalu banyak Hipomenorea adalah darah haid terlalu sedikit

Amenore adalah tidak haid sama sekali

Ada 2 penyebab utama gangguan menstruasi. Pertama, kelainan organ seperti miamo, kanker atau polip. Kedua , kelainan hormonal. Dan kelima gangguan menstruasi diatas, ada yang berbahaya dan ada yang tidakberbahaya. Ougomenore tidak berbahaya, namun perempuan dapat memiliki potensi sulit hamil, karena tidak terjadi ovulasi. Polienore dan hipermenore adalah gangguan menstruasi yang berbahaya. Terlalu sering haid (polimenore) misalnya 2 minggu sekali dapat menyebabkan anemia, begitu juga dengan hipermenore dapat menyebabkan anemia. Polimenore dan hipermenore juga berhubungan dengan gangguan bekuan darah dan miamo. Polimenore yang terkait dengan ganguan hormoral, dapat terjadi pada perempuan yang mengalami peralihan dari masa subur kemasa menopause. Polimenore juga dapat terjadi pada perempuan muda menjelang haid pertama kali. Factor penyebab hipermenore adalah miamo uteri. Polip endeetrium, endometritis, dan la-n-lain. Suntuk KB pil atau suntik, oligomenore berhubungan dengan penyakit polikistik ovarium. Yang menyebabkan perempuan tidak dapat menghasilkan sel telur, sehingga terjadi ovulasi yang pada akhirnya dapat menimbulkan gangguan hormone, akibatnya jangka watu haid sangat lama. Perempuan dikatakan amenorea jika tidak menstruasi lebih dari 5 bulan sejak menstruasi terakhir. Amenore dibagi menjadi dua yaitu primer dan skunder. Amenore primer terjadi pada perempuan yang tidak pernah mendapatkan haid, tapi kemudian berhenti karena anovulasi. Amenore primer biasanya disebabkan oleh gengguan dari lahir. Sedangkan amenore skunder dapat disebabkan karena kehamilan, penggunaan KB. Dan lainlain.

BAB III METODE PENELITIAN 3.1 Kerangka Pemikiran Kerangka penelitian pada dasarnya adalah kerangka hubungan antara konsep-konsep yang ingin diamati atau diukur melalui penelitian-penelitian yang akan dilakukan

Keterangan : Untuk mengetahui pengetahuan remaja putri tentang pengertian menstruasi, siklus menstruasi, pre menstruasi sindrom dan ganguan menstruasi. Pengertian tersebut kemudian dikategorikan baik, cukup, kurang. 3.2 Definisi Konseptual dan Operasional 3.2.1 Definisi Konseptual Pengetahuan adalah hasil dari tahu, setelah orang melakukan penginderaan terhadap suatu objek tertentu

penginderaan terjadi pada panca indra manusia yakni penginderaan penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan raba. (Notoatmodjo, S. 2002). Remaja adalah individu baik wanita maupun laki-laki yang berada pada masa atau usia antara anak-anak dan dewasa. Batasan remaja dalam hal ini adalah usia 10-19 tahun menurut klasifikasi WHO sementara united nasional menyebutkan sebagai anak muda (youth) untuk usia 15-24 tahun ini kemudian disatukan dalam batasan kaum muda atau remaja yang mencakup usia 15-20 tahun. (BKKBN, 2004). Menstruasi adalah pelepasan dinding rahim (endometrium) yang disertai dengan perdarahan dan terjadi setiap bulannya kecuali pada saat kehamilan. (Sastrawinata, R. Sulaiman). Siklus menstruasi bervareasi pada tiap wanita, terjadi setiap 22-35 hari berlangsung selama 2-7 hari. (www.google.com Ida Rosida). PMS adalah kumpulan gejala fisik, psikologis, dan emosi yang terkait dengan siklus menstruasi wanita yang disebabkan krena akor hormoral yakn ketidak seimangan antara hormone estrogen dan pogesteron. (www.google.com inslikopedia). Gangguan menstruasi adalah proses alamiah pada perempuan, terdapat 5 gangguan menstruasi yang sering muncul oligomenore, polimenore, Hipermenorea, hiromenorea dan Amenore. ( www.web blog com Atriabirama S). 3.2.2 Definisi Operasional Pengetahuan remaja putri mengenai menstruasi merupakan kemampuan yang dimiliki responden tentang pengetahuan menstruasi meliputi pengertian menstruasi, silus menstruasi, pre- menstruasi sindrom, dan gangguan menstruasi. Tingkat pengetahuan remaja putri tentang menstruasi dengan batasan: Baik, apabila pertanyaan dijawab dengan benar oleh responden (76-100%) Cukup, apabila pertanyaan dijawab dengan benar oleh responden (56-75%) Kurang, apabila pertanyaan dijawab ole responden 55% Parameter tingkat pengetahuan remaja putri tentang menstruasi meliputi Mengetahui pengertian menstruasi Mengetahui siklus menstruasi Mengetahui pre menstruasi sindrom Mengetahui gangguan menstruasi Alat ukur dengan menggunakan kuesioner Hasil ukur data kategori skala ordinal 3.3 Metode Penelitian 3.3.1 Jenis Penelitian Jenis penelitian ini menggunakan metode deskriptif yaitu metode penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk membuat gambaran, digunakan untuk memecahkan atau menjawab permasalahan yang sedang terjadi pada situasi sekarang. 3.3.2 Variabel dan Sub Variabel 3.3.2.1 Variable Variable adalah ukuran atau ciri yang dimiliki oleh anggota-anggota suatu kelompok lain. Variable pada penelitian ini adalah gambaran pengetahuan remaja putri tentang menstruasi di Desa Gamel Kecamatan Plered Kabupaten

Cirebon 3.3.2.2 Sub Variable Sub Variabel adalah suatu bagian yang mempengaruhi Variabel lainnya. Sub Variabel dalam penelitian ini adalah pengertian menstruasi, siklus menstruasi, pre menstruasi sindrom, dan ganguan menstruasi. Populasi dan Sampel 3.3.1 Populasi Populasi adalah suatu objek atau subjek dengan karakteristik tertentu yang akan diteliti. Populasi pada penelitian ini adalah remaja putri yang berada di Desa Gamel Kecamatan Plered Kabupaten Cirebon yang mau dan bersedia menjadi responden. Jumlah populasi adalah 40 orang. 3.3.2 Sampel Sampel penelitian adalah sebagian / wakil dari populasi yang diteliti teknik yang diambil dari penelitian ini dengan menggunakan accidental sampling yaitu teknik penentuan sampel berdasarkan factor spotanitas (siapa saja yang secara tidaksengaja bertemu dengan peneliti dan sesuai dengan karakteristik, maka orang tersebut dapat digunakan sebagai sampel. Sampel pada penelitian ini adalah remaja putri yang berusia 12-17 tahun yang berada si Desa Gamel kecamatan Plered Kabupaten Cirebon yang mau dan bersedia menjadi responden Dalam menentukan jumlah sampel dengan derajat kepercayaan 95% dan presisi relative 10% dimana jumlah remaja putri 40 orang sampel yang diambil 20% dari remaja putri 40 orang sehingga mendapatkan hasil 40x20 % = 8 orang. 3.3.4 Instrumen Penelitian Instrument yang digunakan dalam penelitian ini adalah kuesioner (angket tertutup). Kuesioner terdiri dari 15 pertanyaan tertutup. Tolak ukur penilaian kuesioner dalam penelitian ini adalah: Responden yang menjawab pertanyaan dengan jawaban benar, maka nilainya adalah I Responden yang menjawab pertanyaan dengan jawaban yang salah, maka nilainya 0 Pertanyaan dari kuesioner tersebut antaranya yaitu: Pertanyaan demografi terdiri dari nama, umur, pendidikan terakhir Pertanyaan terdiri dari pengertian menstruasi, siklus menstruasi, PMS dan gangguan menstruasi 3.4 Teknik Pengumpulan Data Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, yaitu langsung diambil dari responden dimana cara untuk memperoleh data tersebut adalah dengan menggunakan kuesioner yang berisi pertanyaan tertutup Editing Dalam tahap ini dilakukan pemeriksaan antara lain kesesuaian jawaban, kelengkapan pengisian serta konsistensi jawaban. Coding Adalah memberikan tanda untuk memudahkan dalam pengolahan data-data. Dalam hal ini dilakukan dengan memberikan skor pada masing-masing pertanyaan. Tabulating Adalah memasukkan data yang diperoleh kedalam bentuk table untuk pembacaan data 3.5 Teknik Analisa Data Adalah suatu proses untuk memperoleh gambaran-gambaran / informasi yang dapat menggambarkan suatu situasi, perbedaan, atau situasi perkembangan hubungan antar Variabel yang kemudian dilakukan perbaikan

kesimpulan data yang diperoleh, dikumpulkan kedalam bentuk table dengan perhitungan sebagai berikut : P = n/N x 100%

Keterangan : P : Presentasi n : Jumlah pertanyaan yang dijawab dengan benar N : Jumlah seluruh pertanyaan Setelah hasil diperoleh, kemudian dimasukkan kedalam kategori pengetahuan, yaitu : Kategori baik, apabila pertanyaan dijawab dengan benar oleh responden sebanyak (76-100%) Kategori cukup, apabila pertanyaan dijawab dengan benar oleh responden sebannyak (56-75%) Kategori kurang, apabila dijawab dengan benar oleh responden sebanyak (55% 3.6 Etika Penelitian Penelitian ini tidak mengandung resiko yang mengancam rasa aman responden sebelum melakukan penelitian klien, yang bersedia menjadi responden, kepada klien akan dijelaskan tujuan penelitian dan manfaat penelitian. Setelah klien mengerti dan paham penjelasan tersebut, apabila bersedia ikut serta dalam penelitian maka harus menandatangani lembar persetujuan. Penelitian akan menjamin hak-hak subjek penelitian serta tidak ada paksaan dan dapat mengundurkan diri setiap saat. Mengurus perizinan penelitian di daerah atau wilayah yang akan diteliti, penelitian mengadakan pendekatan kepada remaja putrid yang akan dijadikan responden.

3.7 Jadwal Kegiatan No Kegiatan Januari Februari I II III IV I II III IV 1. PENGAJUAN Proposal 2. Administrasi Perizinan 3. Pengumpulan Data 4. Pengolahan Data 5. Analisa Data 6. Pelaporan Hasil Penelitian 3.8 Sarana Penelitian 1. Alat Tulis 2. Kuesioner 3. Lomputer Pengolahan Data 4. Bahan Kepustakaan

DAFTAR PUSTAKA Arikunto S. 1998. Prosedur Penelitian suatu pendekatan Praktek. Jakarta : Rineka Cipta.

Muhammad Al-Mighwar, M. Ag, 2006. Psikologi Remaja, Bandung : Pustaka Setia

http//weblog/Gg Menstru Asiatriabiramas/com

Notoatmodjo, S. 2002. Metodologi Penelitian dan Ilmu Kesehatan, Jakarta : Rineka Cipta

Notoatmodjo. S, 2003. Ilmu KesehatanMasyarakat. Jakarta : Rineka Cipta

Sastrawinata, R Sulaiman. Ginekologi, Bandung: Bagian Obstetic dan Ginekologi Fakultas Kedokteran UNPAD

http//google.com/ensiklopedia.Pms

http//google.com/ Ida Rosidah/Menstruasi

You might also like