You are on page 1of 13

1

KATA PENGANTAR

Puji senantiasa terlantun dalam nada syahdu dzikir pada Ilahi, yang memberikan
damai dengan mengabulkan segala permohonan, memberikan senyuman dan ketentraman
dalam dkegelisahan.
Shalawat dan salam semoga terlimpah curahkan kepada junjunan nabi
Muhammad saw, keluarga beserta sahabat-sahabatnya hingga sampai kepada kami selaku
umatnya hingga akhir zaman. Terpekur syukur karena kuasanya, penulis dapat
menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tal lain semangat yang tinggi sangat
mempengaruhi dalam setiap untaian kata yang diukir oleh goresan pena. Semua tidak
terlepas dari harapan dan dukungan pribadi serta banyak pihak lain.
Manusia tiada sempuna, segala dosa tertumpuk pada-Nya, karena memang
manusia tempatnya kesalahan dan lupa sekalipunterhadap kewajibannya. Sebagai
manusia biasa, penulis menyadari makalah ini terbentuk tanpa adanya kesempurnaan.
Oleh karena itu, penulis berharap adanya kritik dan sarannya yang bersifat membangun
demi perbaikan di masa yang akan datang.

Bandung, Maret 2011


Penulis




2


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.i
DAFTAR ISI....ii
BAB I
PENDAHULUAN..1
BAB II PEMBAHASAN
HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI ..2
a. Kewajiban Suami...2
b. Hak Suami...3
c. Kewajiban istri...4
d. Hak istri...5
e. Kewajiban Suami Dan Istri.......6
f. Hak Bersama Suami Istri......7
g. Hak dan kewajiban suami istri menurut kompilasi hukum
Islam.......8
BAB III
PENUTUP..9
DAFTARPUSTAKA10




3


BAB I
PENDAHULUAN

Hubungan antara seorang laki-laki dan perempuan adalah merupakan tuntunan
yang telah diciptakan oleh Allah SWT dan untuk menghalalkan hubungan ini maka
disyariatkanlah akad nikah itu. Pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang diatur
dengan penikahan ini akan membawa keharmonisan, keberkahan dan kesejahteraan baik
bagi laki-laki maupun perempuan, bagi keturunan antara keduanya bahkan bagi
masyarakat yang berada disekeliling kedua insan tersebut.
Berbeda dengan pergaulan antara laki-laki dan perempuan yang tidak dibina
dengan sarana pernikahan akan membawa kepada malapetaka. Baik bagi kedua insan itu,
bagi keturunannya dan bagi masyarakat disekelilingnya. Pergaulan yang diikat dengan
tali pernikahan membawa mereka menjadi satu dalam urusan kehidupan sehingga antara
keduannya itu dapat menjalin hubungan saling tolong-menolong, dapat menciptakan
kebaikan bagi keduanya dan menjaga kejahatan yang mungkin akan menimpa kedua
belah pihak itu. Dengan pernikahan seseorang juga akan terpelihara dari kebinasaan hawa
nafsunya.
Dengan adanya tali pernikahan yang sah antara laki-laki dan perempuan, itu
maka dengan otomatis melahirkan adanya hak dan kewajiban antara keduanya.
Kewajiban suami adalah hak bagi istri dan begitu juga sebaliknya kewajiban istri
merupakan hak bagi suami. Di samping itu ada kewajiban bersama bagi suami istri yang
merupakan hak bagi anak-anak mereka dan kaum kerabatnya yang lain. Maka dengan
adanya seperti itu insya Allah penulis dalam makalah ini akan sedikit memaparkan
tentang hak dan kewajiban suami istri.






4


BAB II
PEMBAHASAN
HAK DAN KEWAJIBAN SUAMI ISTRI

Tidaklah mudah untuk membentuk keluarga yang damai, aman, bahagia,
sejahtera. Diperlukan pengorbanan serta tanggungjawab dari masing-masing pihak dalam
menjalankan peran dalam keluarga. Rasa cinta, hormat, setia, saling menghargai dan lain
sebagainya merupakan hal wajib yang perlu dibina baik suami maupun istri. Dengan
mengetahui dan memahami hak dan kewajiban suami isteri yang baik diharapkan dapat
mempermudah kehidupan keluarga berdasarkan ajaran agama dan hukum yang berlaku.
Berikut ini adalah beberapa hak dan kewajiban pasangan suami isteri yang baik :
A. Kewajiban Suami
1. Memberi nafkah keluarga agar terpenuhi kebutuhan sandang, pangan dan papan.
Malik berpendapat bahwa besarnya nafkah itu tidak ditentukan berdasrkan
ketentuan syara, tetapi berdasarkan keadaan masing-masing suami-istri, dan ini
akan berbeda-beda berdasarkan perbedaan tempat, waktu dan keadaan. Pendapat
ini juga dikemukakan oleh Abu Hanifah. Syafii berpendapat bahwa nafkah itu
ditentukan besarnya. Atas orang kaya dua mud (1 mud = kurang lebih 1,5 kg) atas
orang yang sedang satu setengah mud dan orang yang miskin satu mud.
1

2. Menjadi pemimpin, pembimbing dan pemelihara keluarga dengan penuh tanggung
jawab demi kelangsungan dan kesejahteraan keluarga. Firman Allah Swt dalam
surat An-Nisa : 34
N~E}@O- ]ON`O~ O>4N
g7.=Og)4- E) _ +.-
__u4 _O>4N *u4
.E)4 W-OE^ ;}g`
)_g4O^` _ eE)UO
7e4-gL~ egEO

1
Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, (Jakarta, Pustaka Amani 2007), hlm 518

5

U^O4Ug E) E^gEO +.-
_ /--4 4pOC`
;-EeO=e ;-OOg
O}-NOu--4 O)
;7__E^-
O}-O+)O;g-4 W up)
:4LuC E W-O7l>
O}jgOU4N EO):Ec Ep) -.-
]~E 1)U4N -LOO): ^@j
Artinya :
Kaum laki-laki itu adalah pemimpin bagi kaum wanita, oleh karena Allah telah
melebihkan sebahagian mereka (laki-laki) atas sebahagian yang lain (wanita),
dan karena mereka (laki-laki) telah menafkahkan sebagian dari harta mereka.
sebab itu Maka wanita yang saleh, ialah yang taat kepada Allah lagi memelihara
diri ketika suaminya tidak ada, oleh Karena Allah Telah memelihara (mereka).
wanita-wanita yang kamu khawatirkan nusyuznya, Maka nasehatilah mereka dan
pisahkanlah mereka di tempat tidur mereka, dan pukullah mereka. Kemudian jika
mereka mentaatimu, Maka janganlah kamu mencari-cari jalan untuk
menyusahkannya. Sesungguhnya Allah Maha Tinggi lagi Maha besar.
B. Hak Suami
1. Isteri melaksanakan kewajibannya dengan baik sesuai ajaran agama seperti
mendidik anak, menjalankan urusan rumah tangga, dan sebagainya.
2. Mendapatkan pelayanan lahir batin dari istri
3. Menjadi kepala keluarga memimpin keluarga
Yang lebih jelasnya mengenai hak-hak suami, beberapa diantaranya telah
disebutkan dalam sabda Nabi saw Hak suami atas itrinya yaitu bermalam ditempat
tidurnya, menenangkan janinya, menaati perintah-perintahnya, tidak keluar terkecuali
seizinnya, tidak memasukan ke dalam rumah orang yang dibenci oleh suaminya.(HR.
Thabrani)
6

Diantara sekian banyak ayat dan hadist mengenai hak suami atas istrinya, pada
intinya adalah bahwa seorang istri hendaknya menjaga ketaatan pada suaminya, dan
menjaga lisannya terhadap suami tidak menyakiti suami dengan perkataannya.
2

B. Kewajiban Isteri
1. Menjaga ketaatan kepada suami selama itu bukan kemaksiatan.
Rasulullah saw brsabda,Seandainya aku diizinkan untuk memerintahkan
seseorang bersujud kepada orang lain, niscay aku akan memerintahkan wanita agar
bersujud pada suaminya.(Hr. Tirmidzi dari Abu Hurairah)
3

Dan juga telah menjadi kewajiban bagi kaum istri supaya memiliki sikap pemalu
terhadap suaminya sepanjang waktu. Tidak banyak membantah perkataan suami,
merendahkan pandangannya dihadapan suami. Mentaati perintah-perintahnya, dan siap
mendengarkan kata-kata yang diucapkan suaminya selama bukan kemaksiatan.
Menyongsong kedatangan suami dan mengantarkannya ketika hedak keluar rumah.
Menampakan rasa cinta dan bergembira dihadapannya, menyerahkan dirinya secara
penuh disisi suaminya ketika di tempat tidur. (Al-Fatti, 1993).
2. Menjaga kehormatan suami.
Abu Hurairah r.a berkata bahwa Rasulullah saw, bersabda Sebaik-baik istri
ialah wanita yang apabila kamu memandangnya, ia menyenangkanmu, apabila kamu
menyuruhnya, ia menaatimu dan apabila kamu tidak ada, ia memelihara dirinya dan
harrtamu.
Ibnu Abbas r.huma, berkata bahwa Rasulullah saw, bersabda Perempuan
manapun yang keluar dari rumah tanpa izin suaminya niscaya ia akan dilaknat oleh
segala sesuatu yang disinari matahari dan bulan sehingga ia kembali kerumah suaminya.
3. Menjaga Harta suami,
Muawiyah r.a pernah mendengar Rasulullah saw. Bersabda, Wanita manapun
yang mengambil harta suaminya tanpa izin suaminya, maka dosanya sama dengan
70.000 pencuri.
4


2
Musthafa Sayani, Kemuliaan Wanita Shalihah, (Bandung, Pustaka Rhamadan, 1424),hlm88
3
Musthafa Sayani,Ibid, hlm 88
4
Musthafa Sayani,Ibid, hlm 89
7

Abu Ayun Al-Anshori r.a berkata bahwa Rasulullah saw, bersabda,Allah
menciptakan 70.000 malaikat di langit duniayang tugasnya melaknat setiap wanita yang
berkhianat terhadap harta suaminya. Dan kelak pada hari kiamat, wanita itu akan
digiring bersama para tukang sihir dan para dukun walaupun ia telah menghabiskan
seluruh umurnya untuk berkhidmat (melayani) suaminya.
Bahkan menurut pendapat mayoritas Ulama bahwa, seorang istri tidak boleh
mempergunakan hartanya juga sekalipun harta itu mutlak miliknya sendiri, terkecuali
telah mendapat restu suami. Sebab kedudukan istri itu seperti orang yang menanggung
hutang banyak yang harus membatasi penggunaannya hartanya.
5

4. Menjaga lisan
Abu Bakar r.a berkata bahwa Rasulullah saw, bersabda. siapa saja perempuan
yang menyakiti suaminya dengan lidahnya (ucapannya), maka ia akan mendapat kutukan
dan kemurkaan dari Allah swt, para malaikat, dan seluruh manusia.
Abdurrahman bin Auf r.a berkata bahwa Rasulullah saw bersabda, perempuan
manapun yang membuat susah dan sedih terhadap suaminya karena urusan nafkah, atau
melaksanakan sesuatu diluar kemampuan suaminya, maka Allah tidak akan menerima
segala amal ibadahnya dan juga tebusannya.
6

D. Hak Istri
1. Mendapatkan nafkah batin dan nafkah lahir dari suami, ecara adil dan baik.
Sebagaimana Firman Allah swt dalam surat An-Nisa:19
E_GC^4C =}Cg~-.-
W-ON44`-47 Og4 7 p
W-O@O> 47.=Og)4-
6-OE W 4 O}-OU_u>
W-O+lE-'O4-g ^*u4l) .4`
O}-O+uO>-47 ) p
4-g>4C lO4=E)
lOE4)O4:G` _ O}-+O=4N4
NOuE^) _ p)

5
Abbas Al-Fatti,Hak Dan Kewajiban Suami Istri Untuk Membina Keluarga Bahagia,( Jakarta,
Rica Grafika,1993),hlm 9
6
Musthafa Sayani, Ibid, hlm 90
8

O}-O+u-@OE -/=OE p
W-O-4O'> 6*^OE- E^_4
+.- gO1g -LOOE= -LOOg1
^_
Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita
dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka Karena hendak
mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya,
terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. dan bergaullah
dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka
bersabarlah) Karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah
menjadikan padanya kebaikan yang banyak.
7

2. Menerima maskawin dari suami ketika menikah.
8

3. Diperlakukan secara manusiawi dan baik oleh suami tanpa kekerasan dalam
rumah tangga.
4. Mendapat penjagaan, perlindungan dan perhatian suami agar terhindar dari hal-
hal buruk.
E. Kewajiban Suami dan Istri
1. Memelihara anak-anak dengan penuh tanggung jawab, baik yang berkaitan
dengan memberikan makanan, pakaian ataupun keperluan jasmani yang lain dan
yang tidak kalah pentingnya ialah memberikan pendidikan islam agar mereka
kelak kemudian hari dapat hidup dengan sejahtera baik didunia maupun diakhirat.
2. Berbuat baik kepada semua family baik dari keluarga suami maupun keluarga istri
dan kaum kerabat yang lain. Saling bantu membantu dan saling memberikan kasih
sayangantara suami istri sesuai dengan tuntutan islam. Saling menutupi
kekurangan dan kesalahan dalam rumah tangga dan selalu berusaha menjaga
kebutuhannya.
9

3. Saling mencintai, menghormati, setia dan saling bantu lahir dan batin satu sama
lain.

7
http://budiwiyono.com/2009/10/22/kewajiban-suami-istri-dalam-islam
8
Al-Hamdani,Risalah Nikah,(Jakarta, Pustaka Amani, 2002),hlm 130

9
Amir Abyan, Fiqih,( Semarang, CV. Toha Putra,1996),hlm 25

9

4. Memiliki tempat tinggal tetap yang ditentukan kedua belah pihak.
5. Menegakkan rumah tangga.
6. Melakukan musyawarah dalam menyelesaikan problema rumah tangga tanpa
emosi.
7. Menerima kelebihan dan kekurangan pasangan dengan ikhlas.
8. Saling setia dan pengertian.
9. Tidak menyebarkan rahasia / aib keluarga.
F. Hak Bersama Suami Istri
1. Suami, istri hendaknya saling menumbuhkan suasana mawaddah dan rahmah,
sebagaimana al-Quran menyebutkan dalam surat Ar-Rum ayat 21:
;}g`4 gOg-4C-47 up 4-UE
7 ;}g)` 7O^
~w}4^e W-EONL7O4g
E_^1) EE_4 :4LuO4
LEE14OE` OE;O4O4 _ Ep) O)
ElgO e4CE Og
4pNO-E4-4C ^g
Dan di antara tanda-tanda kekuasaan-Nya ialah dia menciptakan untukmu isteri-
isteri dari jenismu sendiri, supaya kamu cenderung dan merasa tenteram
kepadanya, dan dijadikan-Nya diantaramu rasa kasih dan sayang. Sesungguhnya
pada yang demikian itu benar-benar terdapat tanda-tanda bagi kaum yang
berfikir.
2. Hendaknya saling mempercayai dan memahami sifat masing-masing
pasangannya, Sebagaimana Firman Allah Swt dalam Surat Al-Hujurat:10
E^^) 4pONLg`u^- E4Ou=)
W-O)U; 4u-4 7uC4OE= _
W-OE>-4 -.- u7+UE
4pO+EOO> ^
Orang-orang beriman itu Sesungguhnya bersaudara. sebab itu damaikanlah
(perbaikilah hubungan) antara kedua saudaramu itu dan takutlah terhadap Allah,
supaya kamu mendapat rahmat.
10

3. Hendaknya menghiasi dengan pergaulan yang harmonis. Firman Allah swt An-
Nisa 19
E_GC^4C =}Cg~-.-
W-ON44`-47 Og4 7 p
W-O@O> 47.=Og)4-
6-OE W 4 O}-OU_u>
W-O+lE-'O4-g ^*u4l) .4`
O}-O+uO>-47 ) p
4-g>4C lO4=E) lOE4)O4:G`
_ O}-+O=4N4
NOuE^) _ p)
O}-O+u-@OE -/=OE p
W-O-4O'> 6*^OE- E^_4
+.- gO1g -LOOE= -LOOg1
^_
Hai orang-orang yang beriman, tidak halal bagi kamu mempusakai wanita
dengan jalan paksa dan janganlah kamu menyusahkan mereka Karena hendak
mengambil kembali sebagian dari apa yang telah kamu berikan kepadanya,
terkecuali bila mereka melakukan pekerjaan keji yang nyata. dan bergaullah
dengan mereka secara patut. Kemudian bila kamu tidak menyukai mereka, (maka
bersabarlah) Karena mungkin kamu tidak menyukai sesuatu, padahal Allah
menjadikan padanya kebaikan yang banyak.
4. Hendaknya saling menasehati dalam kebaikan. (muttafaqun Alaih)
G. Hak dan kewajiban suami istri menurut kompilasi hukum Islam
1. Suami istri memikul kewajban yang luhur untuk menegakan rumah tangga
yang sakinah, mawaddah, warohmah yang menjadi sendi dasar dari susunan
masyarakat.
2. Suami istri wajib saling mencintai, saling menghormati setia dan memberi
bantuan lahir bathin yang satu kepada yang lain.
3. Suami istri memikul kewajiban untuk mengasuh dan memelihara anak-anak
mereka, baik mengenai pertumbuhan jasmani, rohani maupun keceerdasan
dan pendidikan agamanya.
4. Suami istri wajib memelihara kehormatannya.
11

5. Jika suami atau istri melalaikan kewajibannya, masing-masing dapat
mengajukan gugatan kepada pengadilan Agama
6. Suami istri harus mempunyai tempat kediaman dan tetap.
7. Rumah kediaman yang dimaksud dalam ayat (1), ditentukan oleh suami istri
bersama.
10



10
Al-Hamdani,Op.Sit, hlm146

12


BAB III
PENUTUP

Kesimpulan
Apabila akad sudah sah dan berlaku, maka ada beberapa akibat hukum yang
harus dilaksanakan dalam kehidupan suami istri.
1. Kewajiban suami
2. Hak suami
3. Kewajiban istri
4. Hak istri
5. Kewajiban suami istri
6. Hak bersama suami istri
Apabila suami istri melaksanakan kewajibannya dengan bijaksana, sebagai
teman hidup, masing-masing merasa bertanggung jawab atas kewajibannya, maka suami
istri itu akan mendapat kebahagiaan yang luar biasa. Insya Allah keduanya akan hidup
dengan keridhoan Allah Subhanahu Wataala.







13


DAFTAR PUSTAKA

Ibnu Rusyd, Bidayatul Mujtahid, Jakarta, Pustaka Amani 2007.
Musthafa Sayani, Kemuliaan Wanita Shalihah, Bandung, Pustaka Rhamadan, 1424
Abbas Al-Fatti,Hak Dan Kewajiban Suami Istri Untuk Membina Keluarga Bahagia,
Jakarta, Rica Grafika,1993
Al-Hamdani,Risalah Nikah,Jakarta, Pustaka Amani, 2002
Amir Abyan, Fiqih, Semarang, CV. Toha Putra,1996
http://organisasi.org/hak-dan-kewajiban-suami-isteri-dalam-keluarga-rumah-tangga-
demi-kebahagiaan-lahir-batin
http://budiwiyono.com/2009/10/22/kewajiban-suami-istri-dalam-islam

You might also like