You are on page 1of 6

Analisa Praktikum 1

1. Kecepatan putar tanpa beban dengan tegangan jangkar variabel Pada percobaan ini adalah dilakukan pengaturan kecepatan putar tanpa beban dengan mengatur tegangan jangkar motor menggunakan potensiometer. Tegangan jangkar yang diberikan adalah bervariasi sehingga dihasilkan kecepatan putar motor yang bervariasi pula. Berdasarkan hasil praktikum, dapat dianalisis bahwa semakin besar nilai tegangan jangkar yang diberikan maka semakin besar juga nilai kecepatan motor. Hal ini dapat dilihat pada tabel dan grafik karakteristik no (rpm) terhadap Va (tegangan jangkar) bahwa RPM berbanding lurus dengan tegangan jangkar.

2. Tegangan generator dengan kecepatan putar variabel Pada percobaan kali ini, motor DC dibebani dengan generator DC untuk mengetahui karakteristik tegangan generator dengan kecepatan putar variabel. Pada percobaan ini perlu diperhatikan polaritas tegangan jangkar yang berpengaruh pada arah putaran motor. Jika tegangan jangkar bernilai negatif maka arah putaran motor akan berlawanan arum jam (CCW), sedangkan jika tegangan jangkar bernilai positif maka arah putaran motor searah jarum jam (CW). Kemudiann jika kecepatan putar motor semakin besar, maka tegangan generator pun akan semakin besar. Hal ini dapat dilihat dari tabel dan grafik karakteristik n (rpm) terhadap Vgen (tegangan generator) bahwa RPM berbanding lurus dengan besarnya nilai tegangan, untuk polaritas tegangan hanya berpengaruh terhadap arah putaran motor.

3. Diagram karakteristik kecepatan putar - momen putar pada field weakening Percobaan ketiga yang dilakukan pada bab ini kami menggunakan field weakening yang berfungsi mengendalikan tegangan stator agar tidak melebihi batas maksimum tegangan yang dapat dicatu inverter ke motor DC. Pada percobaan ini IE (Arus Medan) di set pada kondisi maksimum, setelah itu arus jangkar rata rata diukur dengan menggunakan osiloskop digital, kemudian nilai momen putar motor dihitung dengan menggunakan 6 jenis pembebanan yang berbeda. Pada grafik dapat terlihat bahwa semakin besar nilai pembebanan

maka momen putar yang dihasilkan akan semakin kecil dan kecepatan putar yang dihasilkan semakin bertambah.

4. Diagram karakteristik kecepatan putar - momen putar dengan hambatan seri jangkar Percobaan keempat yang dilakukan pada bab ini mirip dengan percobaan ketiga, yang berbeda adalah pada jangkar diberi beban tambahan yang dirangkaikan secara seri. Berdasarkan hasil percobaan dapat dilihat bahwa hasilnya mirip dengan percobaan ketiga, dapat dilihat pada grafik bahwa semakin besar nilai pembebanan maka momen putar yang dihasilkan akan semakin kecil dan kecepatan putar yang dihasilkan semakin bertambah. Kesimpulan Pada percobaan pertama dan kedua dapat disimpulkan bahwa besarnya kecepatan putar motor no (rpm) berbanding lurus dengan besarnya Va (tegangan jangkar), yang artinya semakin besar tegangan jangkar yang diberikan maka putaran motor akan semakin cepat, baik tanpa maupun menggunakan beban. Pada percobaan ketiga dan keempat dapat disimpulkan bahwa besarnya pembebanan berbanding terbalik dengan momen putar dan berbanding lurus dengan kecepatan motor, yang artinya semakin be*sar nilai pembebanan maka momen putar yang dihasilkan akan semakin kecil dan kecepatan putar yang dihasilkan akan semakin besar.

Analisa Praktikum 3
Pada praktikum kali ini digunakan modul pengendali motor 4 kuadran sebagai pengontrol motor DC. Sebelum melakukan praktikum, dilakukan observasi terlebih dahulu mengenai cara mengoperasikan modul tersebut dengan cara membaca datasheet terlebih dahulu. Setelah melakukan observasi, maka didapat pengaturan pada modul sebagai berikut 1. Input yang digunakan adalah 180 VDC. 2. Arus yang dilewatkan adalah 7.5 A. 3. Pengaturan motor yang digunakan adalah pengaturan speed. 4. Mode pengereman yang digunakan adalah mode RTS (Regenerative to stop) yaitu pengereman motor dengan waktu yang bisa diatur. 5. Semua potensiometer pengatur berada di posisi minimum. 1. Bentuk gelombang tegangan dan arus jala-jala saat operasi tanpa dan dengan beban Pada praktikum ini, saat pengukuran tegangan jala jala saat tanpa maupun dengan beban, bentuk gelombang tidak bisa terukur karena terlalu besar, sementara saat pengukuran arus jala jala saat operasi pengereman motor didapat bahwa bentuk gelombang bergeser ke atas pada bagian positif dan bergeser ke bawah pada bagian negatif baik tanpa maupun dengan beban.

2. Bentuk gelombang tegangan dan arus jangkar saat operasi tanpa beban dan dengan beban Pada praktikum ini didapatkan hasil berupa data berupa gelombang Va dimana saat tanpa bentuk gelombang Va adalah lebih kecil dibandingkan saat dihubungkan dengan dengan beban, artinya untuk mempertahankan putaran yang sama saat tanpa maupun dengan beban, maka tegangan jangkar akan berubah menjadi lebih besar seiring dengan besarnya beban.

Kesimpulan Praktikum 3 1. Sebelum melakukan praktikum, pastikan telah membaca prosedur praktikum dan mengerti cara kerja dari alat atau modul yang digunakan dengan cara membaca datasheet demi keamanan dan keselamatan pada saat praktikum praktikum. 2. Gelombang tegangan maupun arus pada penggerak motor 4 kuadran memiliki bentuk yang sama untuk tanpa beban dan dengan beban. Untuk gelombang pada jangkar dengan beban memiliki nilai yang lebih besar dari gelombang jangkar tanpa beban.

Analisa Praktikum 4
Pada praktikum ini digunakan modul penggerak motor induksi SPWM. Pada awal praktikum dilakukan pengaturan pengaturan pada dasar modul untuk mengetahui cara kerja modul dan juga dilakukan pengaturan yang sifatnya untuk membatasi putaran motor, tegangan dan arus yang akan dilewatkan pada beban. 1. Tingkah laku pada operasi pengereman dan percepatan Pada percobaan diukur waktu percepatan dari motor untuk mencapai kecepatan maksimal (2000 rpm) dan waktu perlambatan dari motor sampai motor benar-benar berhenti. Dengan pengaturan waktu percepatan dan perlambatan selama 5 detik, didapatkan waktu motor bekerja dari berhenti sampai dengan putaran maksimum adalah selama 3,73 detik dan dari maksimum hingga berhenti selama 3,65 detik Kemudian pada pengaturan waktu percepatan dan perlambatan selama 20 detik, didapatkan data 15,51 detik saat percepatan dan 15,29 detik saat perlambatan.

2. Tingkah laku pada operasi pembalikan putaran Pada operasi pembalik putaran, maka Fr pada modul SPWM perlu diatur pada posisi 1. Dengan pengaturan percepatan dan perlambatan selama 5 detik didapat data waktu percepatan selama 3,81 detik dan perlambatan selama 3,77 detik.

3. Tegangan dan arus jala-jala saat operasi tanpa dan dengan beban Pada percobaan ini, gelombang tegangan jala jala dengan atau tanpa beban memiliki bentuk gelombang sinusoidal. Sementara gelombang arus pada operasi ini tidak terukur dengan baik karena adanya noise baik saat dengan atau tanpa beban.

4. Tegangan antar fasa, arus fasa dan tegangan fasa beban saat beban resistor sama besar dan terhubung Y Pada praktikum ini, pada pengukuran gelombang tegangan VUV didapatkan bentuk gelombang sinusoidal dengan noise pada permukaan atas

dan bawahnya. Kemudian pada pengukuran gelombang fasa beban didapatkan gambar gelombang seperti pada grafik.

5. Tegangan antar fasa, arus fasa motor saat motor tanpa beban Pada percobaan ini, didapatkan gelombang VUV sama seperti gelombang VUV pada praktikum no 4, kemudian pada pengukuran arus, gelombang yang terukur adalah gelombang sinusoidal namun tidak sempurna, karena adanya noise di sekelilingnya.

Kesimpulan
Kesimpulan yang didapat setelah melakukan praktikum ini yaitu bahwa penggerak motor induksi SPWM memiliki banyak fitur dalam pengontrolan motor induksi yaitu pengaturan kecepatan, pengaturan percepatan dan perlambatan kerja motor, pengaturan arah motor dan lain sebagainya.

You might also like