You are on page 1of 8

Kaidah Bahasa dan Warna Kebahasaan Oleh : Andry Sutanto, Gusmardani Jefryanto, Rido Zarli Rahmat, Roki Handika

1. Latar Belakang Dalam pemahaman umum, bahasa Indonesia sudah diketahui sebagai alat berkomunikasi. Setiap situasi memungkinkan seseorang memilih variasi bahasa yang akan digunakannya. Berbagai faktor turut menentukan pemilihan tersebut, seperti penulis, pembaca, pokok pembicaraan, dan sarana. Dalam berbahasa Indonesia, tingkat kesadaran dan kepatuhan akan kaidah-kaidah kebahasaan secara jelas tergambarkan melalui perilaku berbahasa kita, baik ketika kita menggunakan bahasa Indonesia dalam bentuk lisan maupun dalam bentuk tulisan. Tata bahasa baku bahasa Indonesia pada dasarnya merupakan rambu-rambu yang harus disadari dan sekaligus dipatuhi oleh para pemakai bahasa Indonesia agar perilaku berbahasa mereka tetap memperlihatkan ciri kerapian dan kecermatan. Kerapian dan kecermatan berbahasa ini hanya mungkin apabila bahasa Indonesia itu sendiri sebagai alat komunikasi memang telah siap untuk digunakan secara rapi dan cermat. Ada dua hal mendasar yang harus dipenuhi oleh bahasa Indonesia agar bahasa persatuan dan bahasa negara milik bangsa Indonesia itu tetap mantap dapat digunakan sebagai alat komunikasi yang efektif dan efisien. Pertama, kaidah-kaidah kebahasaannya harus mantap. Kedua, perbendaharaan kata dan peristilahannya harus kaya dan lengkap. Apabila kedua macam persyaratan itu terpenuhi, bahasa Indonesia telah siap untuk digunakan secara rapi dan cermat untuk berbagai keperluan komunikasi, termasuk dalam konteks upaya mencerdaskan kehidupan bangsa. Rumusan Masalah Berdasarkan uraian latar belakang diatas, maka masalah yang mungkin akan muncul adalah. a. Benarkah untuk menyeragamkan pemakaian maka disusunnya kaidah bahasa? b. Apakah penyeragaman itu merupakan suatu wujud pengingkaran terhadap fakta keberagaman?

c. Apakah cara orang berbahasa cara berbicara seseorang dapat menunjukan kepribadian dari seseorang? Dan dari rumusan masalah yang ada, kami akan membahasnya dalam makalah yang kami buat dengan anfaat yang diperoleh dari pembuatan makalah kaidah-kaidah kebahasaan ini adalah untuk mengetahui secara lebih detail dan terperinci tentang kaidah-kaidah kebahasaan bahasa Indonesia yang benar menurut tata bahasa baku bahasa Indonesia. Kaidah-kaidah kebahasaan yang dimaksud adalah kaidah dalam hal ejaan, istilah, dan tata bahasa. Setelah mengetahui kaidah-kaidah kebahasaan yang benar, mahasiswa akan mampu membuat kesimpulan dan membandingkannya dengan bahasa yang telah mereka gunakan selama ini, apakah sudah sesuai dengan kaidah kebahasaan yang berlaku atau belum sama sekali.

2. Tinjauan Pustaka

Tata Bahasa Tata bahasa adalah ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah yang mengatur penggunaan bahasa. Ilmu ini merupakan bagian dari bidang ilmu yang mempelajari bahasa yaitu linguistic Tata Ejaan Ejaan ialah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi-bunyi ujaran melalui huruf, menetapkan tanda-tanda baca, memenggal kata, dan bagaimana menggabungkan kata. Tata Istilah Istilah bermakna: (1) kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas bidang tertentu; (2) sebutan; nama: janda muda disebut dengan istilah janda kembang; (3) kata atau ungkapan khusus. Di samping kata istilah, ada pula kata turunan istilah yang lain, yaitu peristilahan dan pengistilahan. Peristilahan bermakna perihal istilah, sedangkan pengistilahan bermakna proses, cara, perbuatan mengistilahkan.

3. Pengertian, Asal-Usul Kaidah Bahasa dan Warna Kebahasaan Kaidah-kaidah kebahasaan yang kita pakai sekarang pada awal mulanya adalah hasil dari sekumpulan sederetan penelitian di dalam bidang bahasa. Selain merupakan hasil penelitian, aturan-aturan kebahasaan juga merupakan hasil pemikiran para ahli linguistik. Pada saat hasil temuan penelitian dan hasil dari pemikiran para ahli linguistik diformalisasikan menjadi pedoman resmi, jadilah kaidah-kaidah kebahasaan tersebut dianggap sebagai ketentuan-ketentuan yang mengikat sifatnya mengatur. Karena aturan-aturan dalam kebahasaan itu bersifat mengikat, sehingga perlunya kesepakatan bersama dari setiap masyarakat pengguna bahasa. Tetapi walaupun bersifat mengikat dan dari kesepakatan bersama masyarakat pengguna bahasa tidak dimaksudkan sebagai aparatus penyeragaman. Di Indonesia sendiri orang yang meneliti dan mempelajari bahasa Indonesia termasuk bahasa daerah yang tersebar di Nusantara merupakan orang-orang dari daratan Eropa yang dulunya mempunyai misi religi bukan didominasi oleh putra-putra daerah kita sendiri kendatipun mereka sudah lama menggunakan bahasa mereka dalam hidupnya sehari-hari. Jadi arti dari kaidah bahasa adalah aturan-aturan yang dibuat dan disepakati oleh masyarakat pengguna bahasa itu dari hasil penelitian dan pembelajaran yg dilakukan para ahli dan aturan itu punya sifat yang mengikat penggunanya Sedangkan warna bahasa adalah dialek-dialek atau cara seseorang dalam berbicara atau berbahasa dalam kehidupannya sehari-hari dan disetiap daerah biasanya mempunyai warna bahasa yang berbeda-beda karna itu dia dapat menunjukan suatu kepribadian seseorang atau ciri khas dari masyarkat yang bertempat tinggal disuatu daerah.

4. Kaidah-Kaidah Kebahasaan Kaida-kaidah kebahasaan terdiri dari 3 kelompok besar tata bahasa: A. Tata Bahasa

Tata bahasa adalah ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah yang mengatur penggunaan bahasa. Ilmu ini merupakan bagian dari bidang ilmu yang mempelajari bahasa yaitu linguistik. Tata bahasa mencakup: a) Fonetik b) Fonologi c) Morfologi d) Sintaks e) Semantik B. Tata Ejaan Ejaan ialah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi-bunyi ujaran melalui huruf, menetapkan tanda-tanda baca, memenggal kata, dan bagaimana menggabungkan kata. Jadi, bagaimana menuliskan bahasa lisan dengan aturan-aturan tersebut itulah yang berhubungan dengan ejaan. Dari segi bahasa, ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi bahasa (kata, kalimat) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf dan tanda baca). Lingkup pembahasan dalam ejaan meliputi hal-hal sebagai berikut: a) Pemakaian Huruf Kapital dan Huruf Miring b) Penulisan Kata c) Penulisan Unsur Serapan d) Pemakaian Tanda Baca e) Penomoran C. Tata Istilah Pengertian istilah, peristilahan merupakan hal yang penting dalam sebuah bahasa. Sebuah bahasa pasti mempunyai istilah tertentu dalam mengungkapkan suatu bidang tertentu. Demikian juga halnya dengan bahasa Indonesia. Bahasa

Indonesia menggunakan istilah tertentu untuk mengungkapkan hal atau bidang tertentu. Istilah dapat pula diartikan: a) Kata atau gabungan kata yang dengan cermat mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas bidang tertentu b) Sebutan; nama: janda muda disebut dengan istilah janda kembang c) Kata atau ungkapan khusus. Ada pula kata turunan istilah yang lain, yaitu peristilahan dan pengistilahan. Peristilahan bermakna perihal istilah, sedangkan pengistilahan bermakna proses, cara, perbuatan mengistilahkan. Istilah-istilah dalam bahasa Indonesia a) Homonim adalah kata yang tulisan dan cara pelafalannya sama tetapi memiliki makna yang berbeda. Contoh genting = keadaan genting = gawat genting = genting rumah = atap b) Homofon adalah kata cara pelafalannya sama tetapi penulisan dan maknanya berbeda. Contoh : kol = sayur kol = tanaman kol = naik colt = kendaraan c) HOMOGRAF adalah kata yang tulisannya sama tetapi pelafalan dan maknanya berbeda. Contoh : seri = berseri-seri = gembira :

seri = bermain seri = seimbang d) SINONIM adalah persamaan makna antara dua kata atau lebih. Contoh : agar = supaya ahli = pakar

5. Fungsi Kaidah Bahasa dan Warna Kebahasaan Setelah diformalisasikan, kaidah-kaidah kebahasaan mempunyai fungsi antara lain:
a) Sebagai dasar acuan bagi pemakaian bahasa di dalam kehidupan sehari-

hari dimasyarakat, sesuai dengan ranah-ranah kebahasaan yang sasarannya telah ditentukan. b) Bagi para ahli, kaidah-kaidah kebahasaan yang telah ada dan dibakukan tersebut digunakan sebagai dasar untuk melangkah membuat temuantemuan linguistik lanjutan. Jadi jelas kaidah bahasa itu disusun pada awalnya bukuan untuk tujuan uniformasi atau penyeragaman ( penghindaran terhadap fakta keanekaragaman bahasa dengan aneka macam latar belakang sosialkultulnya). Bahkan ragam-ragam bahasa selain variasa yang telah dibakukan tetaap saja dibiarkan terus digunakan dan dipersilahkan berkembang dalam lingkup hidupnya sendiri secara wajar proposional. Dan benar bahwa warna bahasa dan cara-cara berbahasa dari seseorang akan dapat menunjukan mencerminkan pribadi dan sifat seseorang. Bahkan dengan warna bahasa dapat menimbulkan sebuah aparatus atau rasa senasib sepenanggungan bagi sekelompok masyarakat yang menggunakan warna bahasa yang sama. Sehingga warna bahasa itu menjadi karakter, ciri khas, identitas atau jati diri dari seseorang maupun masyarakat banyak yang mempunyai warna bahasa yang sama. Apalagi di Indonesia pasti mempunyai warna bahasa yang banyak, karena di Indonesia memiliki banyak suku yang memiliki warna bahasa yang berbeda-beda.

6. Kesimpulan Kaidah-kaidah kebahasaan terdiri dari tiga kelompok besar, yaitu kaidah ejaan, kaidah istilah, dan kaidah tata bahasa.
A. Tata bahasa adalah ilmu yang mempelajari kaidah-kaidah yang mengatur

penggunaan bahasa. Ilmu ini merupakan bagian dari bidang ilmu yang mempelajari bahasa yaitu linguistik (tentang pengertian mengenai tata bunyi, pengertian mengenai pembentukan kata, pengertian mengenai kalimat, dan pengertian mengenai wacana ) B. Tata bahasa mencakup: Fonetik Fonologi Morfologi Sintaks Semantik C. Ejaan ialah keseluruhan peraturan bagaimana melambangkan bunyi-bunyi ujaran melalui huruf, menetapkan tanda-tanda baca, memenggal kata, dan bagaimana menggabungkan kata. D. Dari segi bahasa, ejaan adalah kaidah-kaidah cara menggambarkan bunyi-bunyi bahasa / penulisan bahasa (kata, kalimat) dalam bentuk tulisan (huruf-huruf dan tanda baca). E. Peristilahan merupakan hal yang penting dalam sebuah bahasa.
F. Dan istilah dapat bermakna: (1) kata atau gabungan kata yang dengan cermat

mengungkapkan makna konsep, proses, keadaan, atau sifat yang khas bidang tertentu; (2) sebutan; nama: janda muda disebut dengan istilah janda kembang; (3) kata atau ungkapan khusus.

7. Daftar Pustaka http://tiyapoenya.blogspot.com/2010/09/kaidah-bahasa-semester-5.html Anonim. Tata Bahasa. http://id.wikipedia.org/wiki/-24 September 2010 Anonim, Tata Bahasa Morfem. http://www.tutor.com.my/stpm/morfem/tatabahasamorfem.htm-24 September 2010 Anonym,Konsepperkataan.http://www.tutor.com.my/stpm/konsep %20perkataan/konsep_perkataan.htm-24 September 2010 Anonim,PembentukanKata.http://www.tutor.com.my/stpm/Proses%20pembentukan %20kata/proses_pembentuan_kata.htm-24 September 2010 Sudiana.TataIstilah.http://imadesudiana.wordpress.com/2010/04/23/tata-istilah/-25 September 2010 Prapatanprod.http://prapatanprod.blogspot.com/p/pengertian-tata-istilah.html-25 September 2010 Alwi, Hasan. 1998. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Moeliono, Anton M. 1988. Tata Bahasa Baku Bahasa Indonesia. Jakarta: Balai Pustaka. Tarigan, Henry Guntur. 1984. Pengajaran Sintaksis. Bandung: Angkasa. Dr. Cece Sobarna. Kaidah dan Penerapan Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. http://juwie.wordpress.com/2009/03/24/kaidah-dan-penerapan-ejaanbahasa-indonesia-yang-disempurnakan-eyd/. 24 September 2010. Wikipedia. Pedoman Umum Ejaan Bahasa Indonesia yang Disempurnakan. http://id.wikisource.org/wiki/Pedoman_Umum_Ejaan_Bahasa_Indonesia_yang_Disem purnakan/Bab_V. 24 September 2010. Wikipedia. Pedoman Ejaan dan Penulisan Kata. http://id.wikipedia.org/wiki/Wikipedia:Pedoman_ejaan_dan_penulisan_kata. 24 September 2010.

You might also like