You are on page 1of 6

Dibuat oleh : Ince Indra K. S. A.

(A311 08 288)

Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Hasanuddin 2012

Laporan adalah suatu cara komunikasi yang berisi informasi sebagai hasil dari sebuah tanggung jawab yang dibebankan kepada pembuatnya. Dengan kata lain, sebuah dokumentasi yang berisi fakta-fakta dari hasil penyelidikan suatu masalah sebagai bahan acuan pemikiran, penilaian serta tindakan. Laporan lebih banyak disampaikan dalam bentuk tertulis dan juga bisa disampaikan secara lisan. Tujuan penulisan laporan adalah untuk memenuhi tanggung jawab sebagai pelajar atau karyawan. Laporan dapat digolongkan menurut : 1. Maksud pelaporan

Laporan informatif, yaitu laporan yang dimaksudkan untuk memberi informasi dan bukan dimaksudkan untuk memberi analisis atau rekomendasi. Titik pentingnya adalah pemberian informasi yang akurat dan terinci. Laporan rekomendasi, yaitu laporan yang di samping memberikan informasi juga menyertakan pendapat si pelapor, dengan maksud memberikan rekomendsasi (usul yang tidak mengikat). Meski demikian akurasi dan rincian informasi tetap diperlukan supaya rekomendasi yang diberikan juga meyakinkan. Laporan analitis, yaitu laporan yang memuat sumbangan pikiran si pelapor, bisa berupa pendapat atau saran, setelah melalui analitis yang matang dan mendalam. Kebanyakan laporan akademis berada pada kategori ini. Laporan Pertanggungjawaban, di mana si pelapor memberi gambaran tentang pekerjaan yang sedang dilaksanakan (Progress report) atau sudah dilaksanakan (bersifat evaluatif). Laporan Kelayakan (feasibility report). Pelapor menganalisis suatu situasi atau masalah secara mendalam untuk menuju penilaian yang bersifat pilihan: layak atau tidak. Berbagai alternative dinanalisis, kemudian ditentukan mana yang lebih baik.

Laporan berguna untuk:

(1) alat pertanggungjawaban secara tertulis (2) pendokumentasian data (3) bahan pertimbangan (4) acuan pengambilan keputusan (5) alat merumuskan suatu penilaian (6) bahan evaluasi (7) melatih berpikir sistematis Baik berbentuk tulisan maupun lisan, kriteria penyampaian laporan yang baik dilihat dari tiga hal berikut. (1) Isi laporan mencakup kelengkapan fakta, data yang akurat, faktual, dan objektif. (2) Penyajian mencakup penggunaan bahasa yang baik, jelas dan tepat, sistematik serta menarik (3) Penyajian lisan harus disampaikan dengan vokal yang jelas, pengucapan, lafal, intonasi yang tepat dan gaya ekspresif yang sesuai. Sebelum laporan disajikan secara lisan, laporan terlebih dahulu disusun dalam bentuk tertulis secara sistematis sehingga mudah dipahami. Dari segi bentuk tertulis, laporan terbagi menjadi seperti berikut. (1) Laporan berbentuk formulir, yaitu laporan yang tinggal mengisi pada blangko yang disediakan. (2) Laporan berbentuk memorandum, yaitu laporan yang diuraikan secara singkat. Laporan ini dibuat dalam rangka proses hubungan kerja antara atasan dan bawahan atau antar-unsur-unsur dalam suatu instansi. (3) Laporan berbentuk surat, yaitu laporan yang diuraikan lebih panjang dari memorandum sebagaimana uraian dalam bentuk surat biasa. Jenis laporan ini dapat dipergunakan untuk bermacam-macam topik.

(4) Laporan berbentuk naskah, yaitu laporan yang panjang, biasanya disusun seperti makalah. Materi laporan dibagi menjadi beberapa topik dan subtopik. (5) Laporan berbentuk buku, yaitu laporan yang disusun dalam bentuk buku. Dari segi struktur penulisan, laporan terbagi seperti berikut (1) Laporan formal, yaitu laporan yang struktur penulisannya lengkap, terdiri atas: a. halaman judul b. halaman pengesahan c. kata pengantar d. daftar isi e. daftar tabel (jika ada) f. daftar grafik (jika ada) g. pendahuluan, berisi latar belakang, tujuan, ruang lingkup masalah/objek, pembatasan masalah/objek, dan sebagainya h. bagian isi, berisi uraian pembahasan tentang masalah atau objek yang dilaporkan serta hasil yang dicapai i. simpulan dan saran, berisi hal-hal pokok atau intisari dari pembahasan laporan serta penyampaian keinginan pelapor terhadap hal-hal yang berkaitan dengan laporan yang belum atau seharusnya ada. Laporan formal sangat terikat dengan struktur penulisan. Laporan formal biasanya dibuat untuk keperluan formal seperti dalam ruang lingkup pekerjaan atau pendidikan, dan umumnya bersifat berkala. Contoh laporan formal ialah laporan tentang keadaan dan perkembangan proyek yang sedang dilaksanakan, laporan penelitian ilmiah, dan laporan percobaan. (2) Laporan informal, yaitu jika laporan tidak memenuhi persyaratan sistematika di atas. Sistematika atau struktur penulisannya lebih sederhana atau memiliki

model sistematika sendiri dan tidak bersifat standar. Pembuatannya lebih cenderung memenuhi kebutuhan informasi atau untuk mendapatkan data lapangan. Yang termasuk laporan informal, ialah laporan perjalanan, laporan pengamatan, dan laporan kunjungan. Baik laporan formal maupun informal disusun dengan menggunakan bahasa yang baku. Laporan yang telah disusun bisa juga disampaikan secara lisan. Oleh sebab itu, bentuk uraian laporan dapat disajikan dengan pola penyajian narasi, deskripsi, dan ekspositoris. Pola penyajian laporan bersifat narasi lebih menekankan uraian secara kronologis, yaitu berdasarkan rangkaian waktu. Isi laporan bersifat penceritaan atau pemaparan peristiwa tentang objek yang dilaporkan yang termasuk laporan ini misalnya, laporan perjalanan, laporan peliputan peristiwa, dan laporan berita (reportase). Laporan ini bersifat pengungkapan fakta pada sebuah peristiwa atau keadaan. Oleh sebab itu, laporan ini dituntut harus faktual (berdasarkan yang ada), aktual berkaitan realita dengan kejadian yang baru terjadi, akurat berdasarkan bukti-bukti yang dapat dipertanggungjawabkan dan objektif (apa adanya). Sebagaimana sebuah berita, pengungkapan informasinya bermuatan 5 W + I H (what: apa, who: siapa, where: dimana, when: kapan, why: mengapa dan how: bagaimana). Lain lagi dengan pola penyajian laporan bersifat deskripsi. Laporan ini lebih terfokus pada penggambaran mengenai lokasi, tempat, dan bentuk fisik serta ciriciri objek yang dilaporkan yang termasuk laporan deskripsi ialah laporan pengamatan, laporan kunjungan, laporan observasi, dan sebagainya. Pola penyajian laporan bersifat ekspositoris berupa uraian yang berisi langkahlangkah kerja, proses kejadian, atau pemaparan mengenai tahapan-tahapan perkembangan objek yang dilaporkan yang termasuk laporan bersifat ekspositoris adalah laporan penelitian, laporan percobaan, laporan pertanggungjawaban uraian pekerjaan yang menggunakan tahapan, dan sebagainya. Berikut adalah contoh-contoh laporan berbentuk narasi, deskripsi, dan ekspositoris Contoh laporan narasi berupa laporan perjalanan Sibetan, Kabupaten Karang Asem, 78 kilometer sebelah timur Denpasar adalah desa tempat asal salak bali. Terletak di ketinggian 350-550 m dari permukaan laut. Desa ini dapat dicapai dari

Denpasar dalam waktu 2,5 jam melalui Padang Bai-Amlapura dengan ongkos Rp 2.000. Kendaraan umum dari Denpasar memang hanya sampai Amlapura. Sisa perjalanan sejauh 14 kilometer ke Sibetan diteruskan dengan angkutan umum Isuzu hijau dengan ongkos Rp 5.000. Sebenarnya, Sibetan bisa dicapai dalam waktu lebih singkat kalau kita mengambil jalur Denpasar-Klungkung-Besakih. Di Kota Rendang, kita turun dan menyambung perjalanan ke selat. Sayang kan, kendaraan umum Rendang-Selat hampir tidak ada sehingga memang lebih mudah datang ke Sibetan melalui Padang Bai-Amlapura.Hari Senin, setelah menempuh perjalanan selama tiga jam melalui Padang Bai-Amlapura, Trubus tiba di Sibetan pukul 14.00 WITA. Udara terasa sejuk meskipun siang itu matahari bersinar terik. Di kiri kanan jalan yang menanjak dan berkelok-kelok terlihat hamparan kebun salak dan di tengah-tengah kebun, terlihat rumah para petani.Kondisi lingkungan Sibetan memang cocok untuk salak. Iklimnya termasuk basah dengan curah hujan rata-rata 2.145 mm/tahun dan jumlah hari hujan 84 hari. Dalam situasi normal, setahun ada tujuh bulan basah (Oktober-April) dan lima bulan kering (MeiSeptember). Topografinya berbukit-bukit. Jenis tanahnya latosol cokelat kemerahmerahan. Tanah seperti ini kalau disiram air, menjadi licin dan lengket. Waktu Trubus ke sana, kebetulan hujan tidak turun sehingga walaupun jalan tanah di desa itu naik-turun, tetapi tidak licin.

You might also like