Professional Documents
Culture Documents
= =
2
' '
'
v
v u u v
y
=
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.Si
EKONOMI MANAJERIAL
Contoh :
3 4
5
3
+
=
x
x
y , maka
2
3 2
) 3 4 (
) 4 ( 5 ) 15 )( 3 4 (
+
+
= =
x
x x x
dx
dy
y
2
3 3
2
3 2 3
) 3 4 (
45 40
) 3 4 (
20 45 60
'
+
+
=
+
+
=
x
x x
x
x x x
y
6. Turunan fungsi dari fungsi (fungsi berantai)
Jika y = ](u) dimana u = g(x) maka
Contoh : y = (2x
2
+ 3)
4
; dimana u = 2x
2
+ 3
y =
3 2 3 2
) 3 2 ( 16 ) 4 ( ) 3 2 ( 4 + = + = x x x x
dx
dy
Turunan Kedua
Turunan kedua
)
`
2
2
dx
y d
mengukur tingkat perubahan turunan pertama
)
`
dx
dy
atau
turunan kedua adalah turunan pertama dari turunan pertama.
Notasi turunan kedua dapat dinyatakan dengan ] (x) dan y
Contoh : y = 2x
4
+ 5x
3
+ 3x
2
x x x
dx
dy
6 15 8
2 3
+ + =
6 30 24
2
2
2
+ + = x x
dx
y d
dx
du
v
du
dy
dx
dy
y + = = '
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.Si
EKONOMI MANAJERIAL
Maksimasi dan Minimisasi Suatu Fungsi
- Suatu fungsi untuk mencari suatu maksimum atau minimum relatif maka fungsi
tersebut harus berada pada suatu dataran (yaitu tidak menaik juga tidak menurun
pada titik tersebut.
- Jika suatu fungsi tidak menaik juga tidak menurun, maka turunan dari fungsi
tersebut pada titik tersebut sama dengan nol.
- Syarat pertama dan penting (necessary condition) agar suatu fungsi mencapai
maksimum atau minimum relatif adalah turunan pertama dari fungsi tersebut harus
sama dengan nol.
Sedangkan syarat kedua yang mencukupi (sufficient condition) adalah turunan kedua
harus negatif untuk maksimum relatif dan turunan kedua harus positif untuk minimum
relatif.
Untuk suatu maksimum relatif : 0 0
2
2
< =
dx
y d
dan
dx
dy
Untuk suatu minimum relatif : 0 0
2
2
> =
dx
y d
dan
dx
dy
Sebuah masalah dapat timbul ketika derivatif dipergunakan untuk menentukan
maksimum dan minimum. Derivatif pertama dari fungsi total memberikan ukuran
apakah fungsi tersebut menaik atau menurun di setiap titik. Untuk dimaksimumkan
atau diminimumkan, fungsi tersebut harus tidak menaik dan tidak pula menurun ; yaitu,
kemiringan seperti diukur oleh derivatif pertama harus nol. Tetapi, karena nilai marginal
atau derivatif akan nol baik untuk nilai maksimum maupun nilai minimum dari sebuah
fungsi, analisis lebih lanjut diperlukan untuk menetapkan apakah nilai maksimum atau
minimum yang ditentukan.
Jika laba total ditetapkan dengan persamaan t = a bQ + cQ
2
= dQ
3
, maka derivatif
pertama mendefinisikan fungsi laba marginal sebagai :
2
3 2 dQ cQ b M
dQ
d
= + = = t
t
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.Si
EKONOMI MANAJERIAL
Menemukan Nilai Maksimum dan Minimum dari Sebuah Fungsi
Derivatif kedua dari sebuah fungsi selalu negatif ketika mengevaluasi titik maksimum
dan positif di titik minimum.
Derivatif kedua dari fungsi laba total tersebut adalah derivatif dari fungsi laba marginal
ini, Persamaan 2.7 :
dQ c
dQ
dM
dQ
d
6 2
2
2
= =
t t
Sama seperti derivatif pertama mengukur kemiringan fungsi laba total, derivatif kedua
mengukur kemiringan derivatif pertama atau, dalam kasus ini, kemiringan kurva laba
marginal. Kita dapat menggunakan derivatif kedua untuk membedakan titik maksimal
atau titik minimal, yaitu positif jika minimal dan negatif jika maksimal.
Contoh lain dapat memperjelas konsep ini. Asumsikan bahwa fungsi laba total
ditunjukan oleh persamaan berikut ini :
Laba Total = t = -$3.000 - $2.400Q + $350Q
2
- $8.333Q
3
Laba Marginal diketahui berdasarkan derivatif pertama dari fungsi laba total
tersebut.
Laba Marginal 0 25 $ 700 $ 400 . 2 $
2
= + = Q Q
dQ
dt
Laba total dapat dimaksimumkan atau diminimumkan di titik dimana derivatif pertama
(laba marginal) adalah nol yaitu, dimana
0 5 $ 70 $ 400 . 2 $
2
= + = Q Q
dQ
dt
Jumlah keluaran sebesar 4 dan 24 unit memenuhi Persamaan 2.10 dan karena itu
merupakan laba maksimum atau minimum.
Evaluasi derivatif kedua dari fungsi laba total tersebut di setiap tingkat keluaran ini
akan menunjukkan apakah turunan kedua itu minimum atau maksimum. Derivatif
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.Si
EKONOMI MANAJERIAL
kedua dari fungsi laba total ditentukan dengan mengambil derivatif dari fungsi laba
marginal, Persamaan 2.9 :
Q
dQ
dM
dQ
d
50 $ 700 $
2
2
= =
t t
Misalnya, pada jumlah keluaran Q = 4 :
500 $ ) 4 ( 50 $ 700 $
2
2
= =
dQ
d t
Karena derivatif kedua ini positif, yang menunjukkan bahwa laba marginal menaik, laba
total diminimumkan pada Q = 4 unit.
Dengan mengevaluasi derivatif kedua Q = 24 unit, kita memperoleh :
500 $ ) 24 ( 50 $ 700 $
2
2
= =
dQ
d t
Karena derivatif kedua ini negatif pada Q = 24 unit, yang menunjukkan bahwa laba
marginal menurun, fungsi laba total tersebut mencapai maksimum pada tingkat output
Q=24.
Menggunakan Marginal untuk Memaksimumkan Selisih antara Dua Fungsi
Contoh lain dari pentingnya konsep marginal dalam ekonomi manajerial diberikan oleh
kesimpulan mikroekonomi yang penting dan terkenal bahwa penerimaan marginal
(MR) sama dengan biaya marginal (MC) di titik maksimisasi laba.
Sebuah contoh akan membantu menjelaskan penggunaan marginal ini. Pertimbangan
fungsi pendapatan, biaya, dan laba berikut ini :
Pendapatan Total = TR = $41,5Q - $1,1Q
2
Biaya Total = TC = $150 + $10Q - $0,5Q
2
+ $0,02Q
2
Laba Total = t = TR TC
Keluaran yang memaksimumkan laba dapat ditemukan dengan mensubstitusi fungsi
pendapatan total dan fungsi biaya total ke dalam fungsi laba, lalu menganalisis derivatif
pertama dan kedua dari persamaan itu :
t = TR - TC
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.Si
EKONOMI MANAJERIAL
= $41,5Q - $1,1Q
2
($150 + $10Q - $0,5Q
2
+ $0,0
3
)
= $41,5Q - $1,1Q
2
- $150 + $10Q - $0,5Q
2
+ $0,02Q
3
= - $150 + $31,5Q - $0,6Q
2
+ $0,02Q
3
Laba marginal, derivatif pertama dari fungsi laba tersebut, adalah :
2
06 , 0 $ 2 , 1 $ 5 , 31 $ Q Q
dQ
d
M = =
t
t
Dengan menetapkan laba marginal sama dengan nol dan menggunakan persamaan
kuadrat untuk memecahkan kedua akar, kita memperoleh Q
1
= -35 dan Q
2
= +15.
Karena jumlah keluaran negatif tidak mungkin, Q
1
merupakan tingkat keluaran yang
tidak layak dan dapat ditolak.
Evaluasi terhadap derivatif kedua dari fungsi laba tersebut di Q = 15 akan
menunjukkan apakah ini merupakan titik maksimisasi laba atau minimisasi laba.
Derivatif kedua tersebut diketahui :
Q
dQ
dM
dQ
d
12 , 0 $ 2 , 1 $
2
2
= =
t t
Pendapatan Total, Biaya Total, dan Maksimisasi Laba
Hubungan pendapatan marginal dan biaya marginal dengan maksimisasi laba dapat
juga diperlihatkan dengan mempertimbangkan ekspresi laba umum t = TR TC. Laba
marginal, derivatif dari fungsi laba total, adalah :
dQ
dTC
dQ
dTR
dQ
d
M = =
t
t
Dengan diketahui bahwa dTR/dQ berdasarkan definisi merupakan ekspresi dari
pendapatan marginal MR, dan dTR/dQ mewakili biaya marginal MC, kita memiliki :
MC MR M = t
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.Si
EKONOMI MANAJERIAL
Karena maksimisasi setiap fungsi mengharuskan bahwa derivatif pertama harus sama
dengan nol, maksimisasi laba akan terjadi ketika :
0 = = MC MR Mt
atau dimana
MC MR=
Dengan melanjutkan contoh menarik di atas, pendapatan marginal dan biaya marginal
ditemukan dengan menghitung diferensial dari fungsi pendapatan total dan biaya total :
Q
dQ
dTR
MR 2 , 2 $ 5 , 41 $ = =
2
06 , 0 $ 10 $ Q Q
dQ
dTC
MC + = =
Ditingkat keluaran yang memaksimumkan laba, MR = MC ; jadi,
MC Q Q Q MR = + = =
2
06 , 0 $ 10 $ 2 , 2 $ 5 , 41 $
Dengan menggabungkan bagian-bagian ini, kita memperoleh :
0 06 , 0 $ 2 , 1 $ 5 , 31 $
2
= Q Q
yang merupakan ekspresi yang sama dengan yang diperoleh ketika derivatif pertama
dari fungsi laba ditetapkan di nol.
Mencari akar dari persamaan ini (sekali lagi dengan menggunakan rumus kuadrat)
menghasilkan Q
1
= -35 dan Q
2
= 15, nilai-nilai yang sama yang ditentukan sebelumnya.
Hal ini mengkonfirmasikan bahwa pendapatan margin sama dengan biaya marginal di
tingkat keluaran di mana laba dimaksimumkan. Contoh ini juga mengilustrasikan
bahwa walaupun MR harus sama dengan MC di tingkat kegiatan yang
memaksimumkan laba, sebaiknya tidak berlaku. Laba tidak pasti dimaksimumkan di
setiap titik di mana MR = MC, seperti dalam contoh di Q = -35 dalam masalah ini.
Untuk menyimpulkan contoh ini, Gambar 2.8 menyajikan grafik fungsi pendapatan,
biaya dan laba. Bagian atas dari grafik ini memperlihatkan fungsi pendapatan dan
fungsi biaya; pada 15 unit keluaran, kemiringan kedua kurva sama, dan MR = MC.
Bagian bawah Gambar ini memperlihatkan fungsi laba, dan keluaran yang
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.Si
EKONOMI MANAJERIAL
memaksimumkan laba diperlihatkan sebesar 15 unit, dimana keluaran dt/dQ = 0 dan
d2t/dQ2 < 0. Laba dimaksimumkan di Q = 15, dimana MR = MC = $8.50 dan Mt = 0.
Optimisasi Multivariat
Karena banyak hubungan ekonomi melibatkan lebih dari dua variabel, berguna bagi
kita untuk meneliti konsep optimisasi multivariat untuk persamaan-persamaan dengan
tiga variabel atau lebih. Pertimbangan fungsi permintaan untuk sebuah produk dimana
jumlah yang diminta, Q, ditentukan oleh harga yang dikenakan, P, dan tingkat
pengeluaran periklanan, A. Fungsi seperti ini akan ditulis sebagai berikut.
) , ( A P f Q =
Ketika menganalisis hubungan multivariat, seperti dalam persamaan 2.11, kita harus
mengetahui pengaruh marginal dari setiap variabel independen terhadap variabel
dependen. Dengan kata lain, optimisasi dalam kasus ini memerlukan analisis tentang
bagaimana perubahan dalam setiap variabel independen mempengaruhi variabel
dependen, sambil mempertahankan pengaruh semua variabel independen lainnya
tetap konstan. Derivatif parsial adalah konsep yang dipergunakan untuk analisis
marginal seperti ini.
Dengan menggunakan fungsi permintaan dalam Persamaan 2.11, kita dapat meneliti
dua derivatif parsial :
1. Parsial dari Q dalam kaitannya dengan harga P Q c c /
2. Parsial dari Q dalam kaitannya dengan pengeluaran periklanan = A Q c c /
Peraturan untuk menetapkan derivatif parsial pada dasarnya sama dengan peraturan
untuk derivatif sederhana. Karena konsep derivatif parsial melibatkan asumsi bahwa
semua variabel tidak berubah, kecuali variabel yang bersangkutan dimana derivatif
tersebut diambil, variabel-variabel tersebut diperlakukan sebagai konstanta dalam
proses perhitungan diferensial. Pertimbangan persamaan :
2
1 . 0 25 . 0 39 50 200 . 3 A PA A P Q + + = 2.12
Dalam fungsi ini, terdapat dua variabel independen, P dan A, sehingga dua derivatif
parsial dapat dievaluasi. Untuk menetapkan parsial dalam kaitannya dengan P, catat
bahwa fungsi tersebut dapat ditulis ulang sebagai :
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.Si
EKONOMI MANAJERIAL
2
1 . 0 ) 25 . 0 ( 39 50 200 . 3 A P A A P Q + + = 2.12a
Karena A diperlakukan sebagai sebuah konstanta, derivatif parsial dari Q dalam
kaitannya dengan P adalah :
0 25 , 0 0 50 0 + + =
c
c
A
P
Q
= - 50 + 0,25A
Dalam menetapkan turunan parsial dari Q dalam kaitannya dengan A, P diperlakukan
sebagai sebuah konstanta, sehingga kita dapat menulis :
2
1 . 0 ) 25 . 0 ( 39 50 200 . 3 A P A A P Q + + = 2.12b
dan derivatif parsial dalam kaitannya dengan A adalah :
A P
A
Q
2 , 0 25 , 0 39 0 0 + + =
c
c
= 39 + 0,25P 0,2A
0 0 =
c
c
=
c
c
A
Q
dan
P
Q
0 25 , 0 50 = + =
c
c
A
P
Q
(1)
0 2 , 0 25 , 0 39 = + =
c
c
A P
A
Q
(2)
0,25A = 50 A =
25 , 0
50
= 200 substitusikan
ke persamaan (2) 39 + 0,25P 0,2(200) = 0
39 + 0,25P 40 = 0 0,25P = 1 P =
25 , 0
1
= 4
untuk melihat maximum/minimum :
Pusat Pengembangan Bahan Ajar - UMB Ir. Sahibul Munir SE, M.Si
EKONOMI MANAJERIAL
maksimum
A
Q
P
Q
0 2 , 0
0
2
2
2
2
< =
c
c
=
c
c
Q maksimum = 3200 50(4) + 39(200) + 0,25(4) (200) 0,1 (200)
2
= 7000