Professional Documents
Culture Documents
STAT - 1
Retno Aulia Vinarti
Nominal dan Ordinal termasuk data kategorikal, sedangkan Interval dan Ratio termasuk data numerikal.
Skala Nominal
Skala nominal adalah skala yang digunakan untuk menggantikan sesuatu status bukan strata. Contohnya variabel Jenis Kelamin terdiri dari dua status, yaitu Laki-laki dan perempuan. Contoh lainnya adalah agama, terdiri dari 6 status, Islam, Kristen Protestan, Kristen Katolik, Hindu, Budha dan Kong Hu Cu. Masing-masing skala tidak memiliki tingkatan mana yang lebih baik atau mana yang tidak lebih baik. Skala nominal hanya membedakan setiap golongan yang ada pada responden. Contoh dalam kuesioner Apa Jenis Pekerjaan anda: ( ) PNS ( ) BUMN ( ) Wiraswasta
Skala Ordinal
Skala Ordinal merupakan tipe data kategorikal sama dengan skala nominal, namun perbedaan dengan skala nominal adalah terdapatnya tingkatan pada skala ordinal. Contohnya variable tingkat pendidikan, terdiri dari 4 strata yaitu SD, SMP,
SMU, dan PT. SD memiliki tingkatan yang lebih rendah dibandingkan SMP, dan berlaku berikutnya. Contoh lainnya adalah skala ukuran baju, yaitu S, M, L dan XL, dimana ukuran M lebih besar dari S, L lebih besar dari M. Selain membedakan ukuran baju satu dengan yang lain, skala ordinal juga memiliki tingkatan/strata. Contoh dalam kuesioner Apa Tingkat Pendidikan Terakhir anda: ( ) SD ( ) SMP ( ) SMA ( ) Perguruan Tinggi
Skala Interval
Skala interval adalah skala yang termasuk tipe numerical. Skala ini merepresentasikan value dari variable dengan jelas, memiliki interval namun tidak memiliki nilai nol mutlak. Contohnya nilai UAS Mata Kuliah Statistik Budi bernilai 75. Apabila Budi berkuliah di ITS, maka nilai Budi bernilai AB, karena di ITS menganut sistem penilaian A (81-100) dan AB (75-80). Namun apabila Budi berkuliah di Perguruan Tinggi lainnya, budi akan mendapatkan nilai B, karena Perguruan Tinggi tersebut menganut interval nilai yang berbeda A (85-100) dan B (75-84).
Hal tersebut dikarenakan skala interval tidak memiliki nilai nol mutlak, sehingga pihak yang berbeda dapat menggeser nilai nol tersebut sesuai dengan kebijakan dan kebutuhan masing-masing. Skala Interval dapat digunakan sebagai penentu tingkatan, sama seperti skala Ordinal, namun skala Interval memiliki jarak tingkatan yang lebih memiliki nilai dibandingkan skala Ordinal. Contoh dalam kuesioner Bagaimana pendapat anda terhadap mutu Restoran X: Rasa Enak 7 6 5 4 3 2 Tidak Enak Pelayanan Memuaskan 7 6 5 4 3 2 Mengecewakan Harga Murah 7 6 5 4 3 2 Mahal
Skala Ratio
Skala Ratio memiliki sedikit perbedaan dengan skala interval. Perbedaannya hanya terletak pada kepemilikan nilai nol mutlak. Contohnya Tingkat Pengeluaran dari seorang pegawai pada hari ini adalah 100.000 rupiah, sedangkan kemarin pegawai tersebut tidak mengeluarkan uang sepeser pun (munculnya nilai nol mutlak). Hal ini berarti pegawai tersebut memang benar-benar tidak mengeluarkan uang pada hari kemarin. Bukan berarti hari kemarin tidak dilakukan pendataan. Contoh dalam kuesioner
Berapa usia anda: .............. tahun Secara singkat, perbedaan keempat skala pengukuran tersebut dapat dipahami dari tabel berikut Skala Pengukuran Nominal Ordinal Interval Ratio Sifat Pembeda x X X x Ada Strata x X X Ada Interval Ada Nol Mutlak
X x
Pada SPSS terdapat sedikit perbedaan pengukuran skala, di SPSS tidak dikenali empat macam pengukuran, melainkan 3 macam pengukuran. Untuk skala Ratio dan Interval tergabung menjadi satu skala pengukuran yaitu skala Scale.