You are on page 1of 12

RINGKASAN TEORI

A. Pengertian dan tujuan analisis laporan keuangan Analisis keuangan merupakan suatu proses untuk membedah laporan keuangan kedalam unsur-unsurnya,menelaah masing-masing unsur tersebut,dan menelaah hubungan diantara unsur-unsur tersebut,dengan tujuan untuk memperoleh penertian dan pemahaman yang baik atas laporan keuangan itu sendiri. Tujuan analisis laporan keuangan akan lebih baik jika dimulai dengan mengkonfirmasi antara kepentingan pemakai laporan keuangan,khususnya dalam rangka pengambilan keputusan ekonomi. Tujuan analisis keuangan misalnya saja: 1. sebagai alat screening awal dalam memilih alternatif investasi atau merger. 2. sebagai alat forecasting mengenai kondisi dan kinerja keuangan dimasa datang. 3. sebagai proses diagnosis terhadap masalah-masalah nanajemen. 4. untuk digunakan sebagai alat evaluasi terhadap manajemen. 5. untuk memberi dasar pertimbangan dalam rangka untuk memprediksi apa yang akan terjadi dimasa yang akan datang. 6. dan yang utama yaitu untuk mengurangi ketergantungan para pengambil keputusan pada dugaan murni,terkaan,dan intuisi.

B. Pentingnya analisis laporan keuangan Arti pentingnya analisis laporan keuangan dapat dijelaskan dengan melihat karakteristik dari laporan keuangan itu sendiri dan mengaitkannya dengan kebutuhan atau fokus perhatian para pemakai laporan keuangan dalam peroses pengambilan keputusan.

C. Karakteristik laporan keuangan

Sebagai mana hasil dari proses kegiatan akuntansi, laporan keuangan disusun dengan memperhatikan kaidah-kaidah (aturan-aturan) yang berlaku. Laporan keuangan yang akan disusun oleh setiap perusahaan di Indonesia, harus mengacu pada atuaran yang berlaku, yaitu seperti tertuang pada Standarn Akuntansi Keuangan, yang disusun oleh Ikatan Akuntansi Indonesia, disamping harus memenuhi pula aturan perpajakan. Laporan keuangan harus memenuhi kerangka dasar penyusunan dan penyajian laporan keuangan, yang antara lain meliputi tujuan umum, karakteristik kualitatif informasi keuangan dan definisi unsur-unsur laporan keuangan, termasuk pengakuan dan pengukuhannya. Selain itu, penyusunan laporan keuangan didasarkan beberapa konsep dasar akuntansi, yang salah satunya adalah konsep akrual. Perlu disadari pula bahwa ternyata laporan keuangan juga mempunyai beberapa sifat dan keterbatasan, seperti misalnya bersifat historis. Tanpa mempermasalahkan bagaimana cermatnya suatu laporan keuangan disusun, semua laporan keuangan pada dasarnya merupakan dokumen historis dan statis yang melaporkan apa yang telah terjadi selama periode tertentu dan informasi yang paling berharga bagi kebanyakan para pemakai laporan keuangan adalah informasi mengenai apa yang mungkin terjadi pada masa yang akan datang.

D. Kepentingan para pemakai laporan keuangan Secara umum pihak yang berkepentingan terhadap laporan keuangan diketegorikan menjadi dua,yaitu pihak intern dan ekstern. Pihak intern meliputi antara lain para manajer,dewan direksi,dan karyawan. Pihak ekstern antara lain investor,kreditor,instansi pemerintah,dan pemakai lainnya.

E. Macam-macam metode atau alat analisa laporan keuangan.

1. Metode Perbandingan a.Tujuan Analisa

Laporan keuangan merupakan suatau alat yang sangat penting untuk memperoleh informasi yang berhubungan dengan possi keuangan dan hasil-hasil yang telah dicapai oleh perusahaan yang bersangkutan. Data perusahaan tersebut akan lebih berarti bagi pihakpihak yang berkepentingan apabila data tersebut dperbandingkan untuk dua periode atau lebih, dan dianalisa lebh lanjut sehingga dapat diperoleh data yang akan dapat mendukung keputusan yang akan diambil. Dalam menganalisa dan menilai posisi keuangan dan potensi atau kemajuankemajuan perusahaan, factor yang paling utama untuk mendapatkan perhatian oleh penganalis adalah :

1. Likuiditas, adalah menunjukkan kemapuan suatu perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangan yang harus segera dipenuhi, atau kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban perusahaan pada saat ditagih. Kewajiban keuangan suatu perusahaan pada dasarnya dapat digolongkan menjadi dua : a. kewajiban perusahaan yang berhubungan dengan pihak luar perusahaan. b. kewajiban keuangan perusahaan yang berhubungan dengan proses produksi. c. Solvabilitas, adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk memenuhi kewajiban keuangannya apabila perusahaan tersebut

dilikwidasikan, baik keuangan jangka pendek maupun jangka panjang. 2. Rentabilita/profitabilitas, adalah menunjukkan kemampuan perusahaan untuk menghaslkan laba selama periode tertentu. 3. Stabiltas usaha, adalah menunjukkan kemampauan perusahaan untuk melakukan usahanya dengan stabil, yang diukur dengan mempertimbangkan kemampuan perusahaan untuk beban bunga atau hutangnya dan akhirnya membayar kembali hutang-hutang tersebut tepat pada waktunya, serta kemampuan perusahaan untuk 4

membayar dividend secara teraturkepada para pemegang saham tanpa mengalami hambatan/kerisis keuangan.

b. Analisa Pembandingan Laporan Keuangan.

Neraca menunjukkan aktiva, hutang, dan modal pada suatu saat tertentu, dengan demikian Neraca yang diperbandingkan menunjukkan aktiva, hutang serta modal perusahaan pada dua tanggal atau lebih untuk satu perusahaan, atau pada tanggal tertentu untuk dua perusahaan yang berbeda. Dengan mempertimbangkan neraca untuk dua tanggal/lebih akan dapat diketahui perubahan-perubahan yang terjadi, dimana perubahan neraca dalam suatu periode disebabkan karena : 1. Laba atau rugi yang bersifat operasionil maupun yang insidentil. 2. Diperolehnya aktiva baru maupun adanya perubahan bentuk aktiva. 3. Timbulnya atau lunasnya hutang maupun adanya perubahan bentuk hutang yang satu ke hutang yang lain. 4. Pengeluaran/pembayaran/penarikan kembali modal saham.

Apabiala laporan keuangan dianalisa dengan mengadakan perbandingan dari laporan-laporan beberapa periode, maka analisa yang demikian dinamakan analisa horizontal/dinamis. Sedang apabila laporan keuangan yang dianalisa hanya melput satu periode saja, maka analisa yang demikian itu disebut analisa vertical/statis. Dengan mengadakan atau menggunakan analisa yang dinamis akan diperoleh hasil yang lebih memuaska, karena dengan laporan keuangan yang dibandingkan untuk beberapa periode akan diketahui sifat dan tendensi perusahaan yang terjadi dalam perusahaan tersebut. Dalam metode pembandingan ini dapat ditunjukkan dalam : 1. Data absolute atau jumlah-jumlah dalam rupiah. 2. Kenaikan/penurunan dalam jumlah rupiah. 3. Kanaikan/penurunan dalam prosentase. 4. Perbandingan yang dinyatakan dalam ratio. 5. Dinyatakan dalam prosentase dari total.

c. Tahun Pembandingan

Apabila laporan keuangan yang diperbandingkan terdiri dari dua neraca atau laporan rugi laba dari dua periode, atau antara neraca dan laporan rugi laba yang direncanakan (budget) dengan realisasinya maka penentuan data pembandingnya tidak akan ditemukan kesulitan, yaitu bahwa data tahun sebelumnya atau data menurut budget yang digunakan sebagai pembanding. Tetapi kalau data/laporan keuangan yang diperbandingkan lebih dari dua periode atau tahun, maka yang digunakan sebagai tahun pembanding sebagai berikut : 1. Tahun yang digunakan sebagai tahun pembanding. 2. Pembandingan dapat dilakukan dengan data keuangan dari tahun sebelumnya. 3. Dasar pembandingannya adalah rata-rata dari jumlah komulatif seluruh periode yang bersangkuta.

Setalah diadakan perhitungan terhadap data yang diperoleh, maka langkah berikutnya dilakukan analisa terhadap perubahan-perubahan yang terjadi. Langkahlangkah dalam analisa ini dimulai dari analisa terhadap perubahan jumlah totalnya, kemudian analisa terhadap perubahan sub total dan kemudian diadakan analisa terhadap perubahan-perubahan yang terjadi dalam masing-masing pos, dengan memperbandingkan atau menghubugkan antara perubahan yang satu dengan perubahan lainnya sehingga akhirnya akan dapat ditarik berbagai kesimpulan dari hasil analisa tersebut.

d. Trend Dalam Prosentase

Untuk dapat menghitung ternd yang dinyatakan dalam prosentase ini diperlukan dasar pengukurnya atau tahun dasarnya. Biasanya data atau laporan keuangan dari tahun yang paling awal dalam deretan laporan keuangan yang dianalisa tersebut dianggap sebagai tahun dasar. Pemilihan tahun yang paling awal sebagai tahun dasar ini bukan merupakan suatu keharusan, karena tahun yang paling awal tersebut belum tentu menunjukkan keadaan yang normal/representative. Sedapat mungkin periode atau laporan keuangan yang digunakan 6

sebagai tahun dasar adalah tahun yang paling normal di antara tahun-tahun yang dianalisa tersebut.

e. Laporan dengan Prosentase Per Komponen (Command Size Percentase) Teknik-teknik analisa laporan keuangn seperti yang telah diuraikan diatas, mempunyai kelemahan-kelemahan yaitu bahwa penganalisa tidak bisa membandngkan atau tidak memperoleh gambaran tentang perubaha-perubahan dalam masing-masing pos dari tahun ketahun dalam hubungannya dengan total aktiva atau total penjualan.

Apabila laporan keuangan disajikan dalam prosentase-prosentase, yaitu prosentase dari masing-masing pos aktiva terhadap total aktivanya masing-masing pos pasiva terhadap total pasivanya serta pos-pos rugi-laba terhadap total penjualan nettonya, maka akan diperoleh suatu dasar atau ukuran umum yang dapat digunakan sebagai pembanding. Laporan yang disajikan atau dinyatakan dalam prosentase-prosentase ini disebut Command size statement atau Laporan dengan prosentase per komponen.

Metode untuk merubah jumlah-jumlah rupiah dalam suatu laporan keuangan menjadi prosentase-prosentase tersebut dapat dilakukan sebagai berikut : 1. nyatakan total aktiva, total pasiva, serta total penjualan netto masing-masing dengan 100% 2. hitunglah ratio dari tiap-tiap pos atau komponen dalam laporan tersebut dengan cara membag jumlah rupiah dari masing-masing pos aktiva dengan total aktiva, jumah rupiah masing-masing pos pasiva dengan total pasivanya dan masingmasing pos rugi laba dengan total enjualan nettonya, dikalikan 100%.

2. Metode Analisa Sumber dan Penggunaan Modal Kerja Tujuan utama metode ini adalah untuk mengetahui bagaimana dana digunakan dan bagaimana kebutuhan dana tersebut dibelanjai. Laporan sumber dan penggunaan dana suatu perusahaan sangat penting artinya bagi Bank,dalam menilai permintaan kredit yang diajukan kepadanya. Sebagai langkah awal dalam analisa metode ini adalah menyusun Laporan Perubahan Neraca yang disusun atas dasar dua neraca pada dua waktu. Dari 7

laporan perubahan neraca tersebut dengan bantuan dari laporan laba ditahan dapat disusun laporan sumber dan penggunaan dana. Pengertian dana dalam metode ini dalam artian sempit yaitu kas,dan dalam artian luas yaitu Modal Kerja.

a. Dana dalam aliran kas Adapun perubahan dari elemen-elemen neraca antara dua waktu yang efeknya menambah kas,ini dikategorikan sebagai sumber-sumber dana dan diantaranya yaitu : 1. berkurangnya aktiva lancar selain kas 2. berkurangnya aktiva tetap 3. bertambahnya setiap jenis utang 4. bertambahnya modal 5. adanya keuntungan dari operasi perusahaan. ( EAT ) Mengenai perubahan yang efeknya memperkecil kas,ini dikategorikan sebagai penggunaan dana dan diantaranya yaitu : 1. bertambahnya aktiva lancar selain kas 2. bertambahnya aktiva tetap 3. berkurangnya setiap jenis utang 4. berkurangnya modal 5. pembayaran kas deviden 6. adanya kerugian dalam operasi perusahaan

b. Dana dalam aliran modal kerja Yang dimaksud Modal kerja dalam artian neto yaitu kelebihan aktiva lancar diatas utang lancar. Adapun sumber-sumber modal kerja yaitu : 1. berkurangnya aktiva tetap 2. bertambahnya utang jangka panjang 3. bertambahnya modal 4. adanya keuntungan dari operasi perusahaan Penggunaan modal kerja diantaranya : a. bertambahnya aktiva tetap 8

b. berkurangnya utang jangka panjang c. berkurangnya modal d. pembayaran cash deviden e. adanya kerugian dalam operasi perusahaan

3. Metode Arus Kas

a. Tujuan Dan Kegunaan Laporan Arus Kas

Informasi tentang arus kas berguna bagi para pemakai lapran keuangan sebagai dasar untuk menilai kemampuan perusahaan dalam menghasikan kas dan setara kas, dan menilai kebutuhan perusahaan untuk menggunakan arus kas tersebut. Dalam peroses pegambilan ekonomi, para pemakai laporan keuangan perlu melakukan evaluasi terhadap kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas setara kapasitas perolehannya. Arus kas merupakan jiwa (lifeblood) bagi setiap perusahaan dan fundamental bagi eksistensi sebuah perusahaan serta menunjukkan dapat tidaknya sebuah perusahaan membayar semua kewajibannya. Laporan arus kas disusun dengan tujuan utama untuk memberikan periode tertentu, dan memberikan infomasi tentang aktivitas operasi, invertasi dan pendanaan dengan basis kas (cash basis) Laporan arus kas disusun dengan tujuan untuk memberikan informasi histories mengenai perubahan kas dan setar kas dari suatu perusahaan, dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan selama periode akuntansi tertentu. Dengan demikian, tujuan utam laporan arus kas adalah untuk memberikan kepada para pengguna, informasi tentang mengapa posisi kas perusahaan berubah selama periode akuntansi. Selain itu laporan juga menunjukkan efek aktivitas investasi dan pendanaan. Apabila digunakan dengan laporan keuangan lainnya, seperti neraca, laporan labarugi, laporan saldo laba, laporan araus kas mempunyai kegunaan memberikan informasi untuk: 1. mengetahui perubahan aktiva bersih, struktur keuangan dan kemampuan

mempengaruhi arus kas. 9

2. menilai kemampuan perusahaan dalam menghasilkan kas dan setara kas 3. mengembangkan modal untuk menilai dan membandingkan nilai sekarang arus kas masa depan dari berbagai perusahaan 4. dapat menggunakan informasi arus kas histories sebagai indicator jmlah waktu, dan kepastian arus kas msa depan 5. meneliti kecermatan taksiran arus kas masa depan dan menentukan hubungan antar profitabilitas dan arus kas bersih serta dampak perubahan harga laporan arus kas melaporkan penerimaan kas, pengeluaran kas, dan perubahan bersih kas, baik yang berasal dari aktivitas operasi, investasi maupun pendanaan. Informasi tersebut dapat membantu menunjukkan bagaimana mungkin sebuah perusahaan yang melaporkan kerugian tetap dapat membeli aktiva tetap atau membayar deviden. Pelaporan kenaikan dan penurunan bersih kas menjadi berguna karena investor, kreditor dan pihak lainnya ingin mengetahui apa yang sedang terjadi dengan sumber dana perusahaan yang paling likuid yaitu kas.

b. Kas Dan Setara Kas

Kas merupakan kosnsep dana yang paling berguna, karena keputusan para investor, kreditor dan pihak lain yang terfokus pada penilaian arus kas di masa datang. Perusahaan akan memfaatkan kas menganggur dengan menanamkannya pada investasi jangka pendek yang sangat likuid. Dalam pengertian kas ini tercakup pula pengertian setara kas. Kas terdiri atas saldo kas (cash on hand) dank as yang ada di bank dalam bentuk rekening Koran atau giro (cash in bank). Setara kas (cash equivalent) adalah investasi yang sifatnya sangat likuid, berjangka pendek dan yang sangat cepat dapat dijadikan kas dalam jumlah tertentu tanpa menghadapi risiko perubahan nilai ag signifikan. Sedangkan arus kas (cash flow) adalah arus masuk (inflow) dan arus keluar (outflow) kas dan setara kas. Arus kas tidak mencakup mutasi diantara pos-pos yang termasuk dalam kas dan setara kas.

c. Klasifikasi Arus Kas

10

Laporan arus kas harus melaporkan arus kas selama periode tertentu dan haru mengklasifikasi arus kas tersebut menurut aktivitas operasi, investasi dan pendanaan. Penyajian arus kas menurut klasifikasi tersebut dilakukan dengan cara yang paling sesuai dengan karakteristik bisnis suatu perusahaan.

Aktivitas operasi adalah aktivitas penghasil utama pendapatan perusahaan dan aktivitas lain yang bukan merupakan aktivitas investasi dan pendanaan.

Aktivitas investasi adalah aktivitas perolehan dan pelepasan aktiva jangka panjang dan investasi yang tidak termasuk dalam pengertian setara kas. Aktivitas pendanaan adalah aktivitas yang mengkibatkan perubahan dalam jumlah dan komposisi kewajiban jangka panjang dan modal perusahaan.

d. Pelaporan Arus Kas Aktivitas Operasi.

Untuk menentukan dan menyajikan laporan arus kas aktivitas operasi digunakan salah satu dari dua metode yaitu :

dapat

e. Metode Langsung

Metode langsung adalah metode yang sederhana, yang hanya terdiri atas arus kas operasi yang dikelompokkan menjadi dua kategori, yaitu penerimaan kas dan pengeluaran kas. Dengan metode ini, kelompok utama penerimaan bruto dan pengeluaran kas bruto diungkapkan. Metode langsung pada dasarnya merupakan laporan laba-rugi, berbasis tunai atau kas. Pada metode langsung,rekening penghasilan dan baya yang dilaporkan dengan basis akrual dikonversikan menjadi penghasilan dan biaya dengan basis kas. Arus kas dari aktivitas operasi ini dihitung dari jumlah pendapatan dan beban,disesuaikan dengan perubahan rekening aktiva atau utang lancar yang berkaitan. Perusahaan yang melaporkan arus kas dengan menggunakan metode ini,minimum melaporkan secara terpisah klasifikasi penerimaan dan pengeluaran operasi sebagai berikut : 1. kas diterima dari pelanggan termasuk pendapatan sewa,lisensi,dan semacamnya. 11

2. bunga dan deviden yang diterima. 3. penerimaan kas lainnya. 4. kas dibayarkan untuk pegawai dan pemasok barang dan jasa,termasuk saldo persediaan 5. pajak yang dibayarkan. 6. pengeluaran kas operasi lainnya.

f. Metode Tak Langsung

Dengan metode ini untuk menentukan dan menyajikan jumlah arus kas bersih yang sama dari aktivtas operasi dapat dilakukan dengan menyesuaikan laba bersih berbasis akrual dengan perubahan aktiva atau utang lancar yang berkaitan. Penyesuaian yang dilakukan pada metode ini dimaksudkan untuk mengeluarkan : 1. Pengaruh transaksi bukan kas, seperti, depresiasi, amortisasi, penyisihan, pajak ditangguhkan, keuntungan atau kerugian valas. 2. Pengaruh diferel arus kas masa lalu (misal perubahan saldo persediaan) dan akrual dan arus kas yang diharapkan di masa datang (misalnya perubahan piutang utang) dan 3. Pengaruh semua unsur pendapatan dan biaya yang berkaitan dengan arus kas investasi dan pendanaan,seperti laba atau rugi penjualan.

4. Metode rasio Dalam mengadakan interpretasi dan analisa laporan finansiil suatu perusahaan,seorang penganalisa finansiil memerlukan adanya ukuran atau yard stick yaitu ratio. Ratio adalah alat yang dinyatakan dalam arithmatical terms yang dapat digunakan untuk menjelaskan hubungan antara dua macam data finansiil. Penganalisa finansiil dalam mengadakan analisis ratio pada dasarnya dapat melakukan dengan 2 cara pembandingan yaitu: a. membandingkan ratio sekarang (present ratio) dengan ratio-ratio dari waktu yang lalu (ratio historis) atau dengan ratio-ratio yang diperkirakan untuk waktu-waktu yang akan datang dari perusahaan yang sama. 12

b. membandingkan ratio-ratio dari suatu perusahaan dengan ratio-ratio semacam dari perusahaan lain yang sejenis atau industri (ratio standard/ratio rata-rata) untuk waktu yang sama. Untuk mengetahui apakah perusahaan yang bersangkutan dalam aspek finansiil tertentu berada diatas rata-rata industri. Macam-macam ratio finansiil dilihat dari sumbernya maka ratio dapat digolongkan menjadi 3 golongan yaitu : 1. ratio-ratio neraca (balance sheet ratios) ialah ratio yang disusun dari data neraca. 2. ratio-ratio laporan rugi/laba (income statement ratio) ialah ratio yang disusun dari data yang berasal dari income statement. 3. ratio-ratio antar laporan (inter statement ratios) ratio yang disusun dari data neraca dan dari data lain. Ada pula yang mengelompokkan ratio-ratio dalam ratio likuiditas,ratio laverage,ratio aktivitas,dan ratio profitabilitas. a. ratio likuiditas adalah ratio yang dimaksudkan untuk mengukur likuiditas perusahaan. b. Ratio leverage ratio yang digunakan untuk mengukur sampai berapa jauh aktiva perusahaan dibiayai dengan utang. c. Ratio aktivitas adalah ratio yang digunakan untuk mengukur sampai berapa besar afektifitas perusahaan dalam mengerjakan sumber-sumber dananya. d. Ratio profitabilitas adalah ratio yang menunjukkan hasil akhir dari sejumlah kebijaksanaan dan keputusan-keputusan .

13

You might also like