You are on page 1of 14

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Dalam pekerjaan listrik dibutuhkan suatu alat yang dapat mengukur niilai tahanan listrik pada kumparannya. Karena hal itulah Charles Wheatstone, berhasil menciptakan instrumentasi listrik bernama Jembatan wheatstone ( wheatstone bridge ). Keluaran listrik dari transduser harus dihubungkan dengan semacam rangkaian lagi agar dapat digunakan, dan rangkaian semacam ini dikenal sebagai masukan misalnya rangkaian pembagi tegangan atau rangkaian jembatan. Penggunaan wheatstone bridge dalam suatu rangkaian dapat meningkatkan ketelitian dalam pengukuran. Penggunaan rangkaian jembatan misalnya pada berbagai penerapan untuk pengukuran tahanan,induktansi dan kapasitansi, baik pada keadaan steady maupun keadaan transien. Rangkaian listrik yang setara dari beberapa dapat dinyatakan sebagai impedansi dan sebagai akibatnya, kemampuan untuk mengukur besaranbesaran listrik lebih teliti.

I.2. Tujuan Memahami konsep dan prinsipp kerja Jembatan Wheatstone Menyusun sendiri rangkaian Jemabatan Wheatstone Menentukan besarnya hambatan yang belum diketahui dengan Jembatan Wheatstone Menghitung hambatan pengganti untuk rangkaian seri dan paralel

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

2.1 Pengertian Jembatan Wheatstone Jembatan Wheatstone merupakan suatu susunan rangkaian listrik untuk mengukur suatu tahanan yang tidak diketahui harganya (besarnya). Kegunaan dari Jembatan Wheatstone adalah untuk mengukur pada suatu hambatan dengan cara arus yang mengalir pada galvonometer sama dengan nol (karena potensial ujungnya sama besar). Sehingga dapat dirumuskan dengan perkalian silang. Cara kerja dari Jembatan Wheatstone adalah sirkuit listrik empat tahanan dan sumber tegangan yang dihubungkan melalui dua titik diagonal dan pada kedua titik diagonal yang lain dimana galvonemeter ditempatkan seperti yang diperlihatkan pada Jembatan Wheatstone (Pratama, 2009). Jembatan Wheatstone adalah alat ukur yang ditemukan oleh Samuel Hunter Christie pada 1833 dan meningkat dan dipopulerkan oleh Sri Charles Wheatstone pada tahun 1943. Ini digunakan untuk mengukur suatu yang tidak diketahui hambatan listrik dengan menyeimbangkan dua kaki dari rangkaian jembatan, satu kaki yang mencakup komponen diketahui, kerjanya mirip dengan aslinya potensiometer (Marausma, 2010). Rangkaian Jembatan Wheatstone sangat dibutuhkan untuk mengukur cepat dan tepat dari tahanan. Rangkaian Jembatan Wheatstone ditemukan pada tahun 19843 oleh ilmuwan Inggris, Charles Wheatstone. M1 dan N1 adalah resistor/tahanan yang mana telah dikalibrasikan dan x melambangkan tahanan yang tidak diketahui (Sears, 1946).

2.3 Dasar Teori Wheatstone Bridge hambatan listrik merupakan karakteristik suatu bahan pengantar listrik/ konduktor,yang dapat di gunakan untukmengatur besarnya arus listrik yang melewati suatu rangkaian. Hambatan sebuah konduktor di antara dua titik diukur dengan memasang sebuah beda potensial diantara titik-titik tersebut dan membandingkannya dengan arus listrik yang terukur. ( R=V/ I ). Cara pengukuran hambatan listrik dengan

voltmeter dan ampermeter dapat menggunakan rangkain sperti gambar (1) dan gambar (2).

Gambar 1. Pengukuran Hambatan cara pertama 1. Buktikan pengukuran gambar 1 menghasilkan harga R dalam persamaan (1)

(1)

Gambar 2. Pengukuran hambatan cara kedua

2. Buktikan pengukuran gambar 2 menghasilkan harga R dalam persamaan (2) !

(2) Metode jembatan Wheatstone dapat di gunakan untuk mengukur hambatan listrik. Cara ini tidak memerlukan alat ukur voltmeter dan amperemater,cukup satu

Galvanometer untuk melihat apakah ada arus listrik yang melalui suatu rangkaian. Prinsip dari rangkaian jembatan Wheatstone di perlihatkan pada gambar (3).

Gambar 3. Rangkaian Jembatan Wheatstone Keterangan Gambar : S: Saklar penghubung G:Galvanometer E: Sumber tegangan arus Rs:Hambatan geser Ra dan Rb:Hambatan yang sudah di ketahui nilainya. Rx: Hambatan yang akan di tentukan nilainya. Saat saklar S di tutup,maka arus akan melewati rangkaian.Jika jarum Galvanometer menyimpang artinya ada arus yang melewatinya,yaitu antara titik C dan D ada beda potensial.Dengan mengatur besarnya Ra dan Rb juga hambatan geser Rs akan dapat di capai galvanometer G tak teraliri arus,artinya tak ada beda potensial antara titik C dan D. Dengan demikian akan berlaku persamaan :

(3) Untuk menyederhanakan rangkaian dan untuk menghubungkan besarnya R

bergantung pada panjang penghantar, maka rangkaian jembatan Wheatstone dapat di ubah menggunakan kawat penghantar seperti gambar (4 ) di bawah ini:

Gambar 4. Rangkaian Jembatan Wheatstone menggunakan kontak geser di atas kawat penghantar

Pada kawat penghantar AB di berikan suatu kontak geser yang berasl dari ujung Galvanometer. Gunanya untuk mengatur agar tercapai pengukuran panjang L1dan L2 yang akan menghasilkan arus di Galvanometer sama dengan NOL. Oleh karena itu pada kawat AB perlu di lengkapi skala ukuran panjang. Dengan menghubungkan persamaan (3) dengan persamaan (4) diperoleh hasil sebagai berikut:

(5)

2.3 Sirkuit Jembatan Wheatstone Tidak ada materi kelistrikan yang dapat disebut sempurna tanpa ada sirkuit jembatan. Sirkuit ini membuat null-balance mampu membedakan 2 tegangan listrik, seperti skala keseimbangan laboratorium yang membedakan 2 berat yang mengindikasikan bahwa kedua bahan ini mempunyai nilai yang sama. Tidak seperti potensiometer yang biasanya hanya menentukan tegangan yang tidak diketahui, sirkuit jembatan ini dapat mengukur semua jenis nilai dari kelistrikan, termasuk aliran yang dikenai hambatan. Sirkuit jembatan, sering disebut dengan Jembatan Wheatstone, seperti gambar dibawah ini :

Ketika tegangan berada diantara poin 1 dan sisi negative pada baterai sama dengan tegangan berada diantara poin 2 dan pada sisi negative pada baterai, detector akan mengindikasikan nilai 0 dan jembatan wheatstone akan menyeimbangkannya. Keseimbangan pada jembatan wheatstone bergantung pada perbandingan pada Ra/Rb dan R1/R2, dan jembatan wheatstone ini dapat berdiri sendiri dengan suplai tegangan dari baterai. Untuk mengukur hambatan dengan jembatan wheatstone, hambatan yang tidak diketahui ini dihubungkan dengan Ra atau Rb, ketika nilai dari ketiga resistor lainnya diketahui. Dan ketika sudah terjadi keseimbangan, nilai dari resistior yang belum diketahui dapat diukur dari perbandingan antara resistor yang nilainya diketahui. Kebutuhan pada system ini adalah adanya resistor-resistor yang diketahui nilai hambatannya, untuk memenuhi standar dari system ini. Sebagai contoh, jika menghubungkan jembatan wheatstone untuk mengukur resistor yang nilai hambantannya tidak diketahui (Rx), kita akan mengetahui nilai pasti dari ketiga resistor pada keseimbangan system wheatstone untuk mengukur nilai dari Rx

Setiap keempat resistor pada sirkuit jembatan wheatstone berperan seperti lengan. Resistor yang belum diketahui nilai hambatannya (potensiometer) Rx merupakan rheostat dari rangkaian tersebut, dan saat kedua resistor lainnya merupakan ratio arms (lengan pembanding) dari rangkaian whratstone tersebut. Keakurasian dan kestabilan hambatan dalam sebuah rangkaian standart tidak sulit untuk menentukannya. Dalam kenyataannnya, ada alat yang digunakan untuk mengukur nilai hambatan standart. Berikut merupakan alat pengukur hambatan standart yang biasa disebut resistance standart box :

Alat ini menampilkan nilai hambatan yang akan diukur dengan menghubungkan antara dua soket yang tersedia. Dalam sebuah rangkaian untuk mendapatkan hambatan yang standart (presisi) dengan pengukuran akurasi lebih kurang sampai dengan 0,05% dapat dicapai dengan menggunakan rangkaian jembatan wheatstone. Banyak variasi dasar dari jembatan wheatstone. Rangkaian listrik DC digunakan dalam perhitungan nilai hambatan, dan saat rangkaian tadi dialirkan

listrik AC kemungkinan akan terjadi perbedaan nilai seperti adanya induktansi, kapasitansi, dan frekwensi dalam rangkain tersebut. Variasi yang unik (menarik) dalam jenis jembatan wheatstone disebut juga jembatan Kelvin Double (Kelvin Double bridge), yang digunakan untuk mengukur nilai resistansi yang sangat rendah (kurang dari 0,1 ohm). Dapat dijelaskan dalam diagram berikut :

Nilai resistor yang kecil ditampilkan dengan symbol garis tipis, dan dimana rangkaian yang disimbolkan dengan garis tebal merupakan aliran rangkaian yang mendapatkan tegangan yang besar dari sumber tegangan. Jika kita menggunakan rangkaian jembatan wheatstone yang standar untuk mengukur nilai resistasi yang rendah (kecil), terlihat seperti :

Ketika pada null detector (bisa juga sebagai pengukur tegangan) menunjukkan angka nol, kita mengetahui bahwa rangkaian sudah seimbang dimana Ra/Rx adalah RM/RN. Dimana kita bisa menghitung nilai variable resistor (dalam hal ini potensiometer) Rx dari ketiga nilai resistor yang diketahui.

Dan kita dapat menghitung besarnya hambatan pada Rx dengan rasio (perbandingan) antara RN/RM dikalikan dengan nilai Ra. Dan saat rangkaian harus mendapatkan kesimbangan di pengukuran null detektor, dengan menunjukkan angka nol.

Saat kita tidak ingin mengukur hambatan pada alur bertegangan tinggi (yang bergaris tebal), tetapi hanya mengukur hambatan Rx, kita harus menemukan beberapa jalan untuk menghubungkan null detector kedalam rangkaian yang tidak akan mempengaruhi penurunan tegangan bila melaluinya.

BAB III METODOLOGI

3.1 Bahan dan Alat 1. DC Power Supply ( 3V 6V ) 2. Galvanometer 3. Resistor (R1, R3) 4. Hambatan yang akan diukur (resistor yang tertutup gelangnya)

3.2 Prosedur Praktikum 1. Ukur resistor R1 Dan R3 2. Buat rangkaian Jembatan Wheatstone seperti pada gambar

A R1 D R2 C R3 B RX

Keterangan Gambar : S G E R2 R1, R3 RX : Saklar penghubung : Galvanometer : Sumber tegangan Arus : Hambatan geser (Potensiometer) : Hambatan yang sudah di ketahui nilainya : Hambatan yang akan dicari nilainya

VG = (

) Vs

Rx = ( R2 / R1) . R3

3. Gunakan potensiometer (R2) hingga arus yang melebihi Galvanometer menjadi Nol. 4. Hitung nilai Rx

BAB IV HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1 Hasil

V R1 R2 R3

= 4,29 Volt = 11,82 K = 10,55 K = 32,7 K

Rx

= ( R2 / R1 ) . R3 = ( 0,89 ) . 32,7 = 29,103 K

VG

=( =( =(

) Vs ) 4,29 4,29

VG

=0

4.2 Pembahasan Pada praktikum kali ini yang dilakukan adalah mengukur 2 buah nilai tahanan resistor, kemudian setelah itu melakukan pemasangan rangkaian jembatan wheatstone dengan sumber tegangan 2 buah baterai. Berdasarkan hasil pengukuran didapatkan nilai sebagai berikut : V R1 R2 R3 Dimana V = 4,29 Volt = 11,82 K = 10,55 K = 32,7 K = Sumber tegangan

R1, R3 = Resistor yang diukur nilai resistansinya R2 = Hambatan geser ( Potensiometer )

Kemudian dilakukan perhitungan untuk menghitung nilai tegangan Galvanometer dan juga nilai hambatan akhir, dari perhitungan didapatkan hasil sebagai berikut : Rx = ( R2 / R1 ) . R3 = ( 0,89 ) . 32,7 = 29,103 K VG =( =( =( VG =0 ) Vs ) 4,29 4,29

Jembatan wheatstone biasa dipakai dalam instrumen yang memerlukan nilai acuan sehingga terjadi pergeseran nilai, agar pengukuran dapat dilakukan lebih teliti lagi. Jembatan Wheatstone dapat juga digunakan untuk mengukur kapasitansi, induktansi, impedansi, dan lain-lain, seperti contohnya adalah pengukuran jumlah gas hasil pembakaran, menggunakan eksplosimeter. Aplikasinya pada kehidupan sehari-hari antara lain sebagai pengukur suhu hambatan, dapat digunakan juga untuk charger kocok untuk telepon selular dan senter kocok.

BAB V PENUTUP

5.1

Kesimpulan Kesimpulan yang dapat diambil dari praktikum kali ini adalah : 1. Jembatan Wheatstone berfungsi untuk mengetahui nilai tegangan pada suatu rangkaian listrik dan dapat juga merubah nilai tegangan sesuai dengan kebutuhan 2. Jembatan Wheatstone adalah meerupakan metode pengukurantahanan listrik dengan ketelitian yang tinggi. 3. Apabila harga R3 semakin besar maka besarnya nilai Rx yang kitacari akan semakin kecil 4. Nilai Galvanometer harus 0, maka itu menunjukkan teori wheatstone bridge ini berhasil

DAFTAR PUSTAKA

http://devitririaalhikmah.blogspot.com/2010/12/jembatan-wheatstone.html diakses pada 12:05:2011 pukul 23:11 http://sebuahnamauntukcinta.blogspot.com/2009/12/jembatan-wheatstone.html diakses pada 12:05:2011 pukul 23:15 http://basicsphysics.blogspot.com/2009/11/percobaan-jembatan-wheatstone.html diakses pada 13:05:2011 pukul 00:15 http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20081001094545AAJjRKn diakses pada 13:05:2011 00:46

You might also like