You are on page 1of 6

EKONOMI SYARIAH DAN MASA DEPAN EKONOMI INDONESIA

Sofyan Syafri Harahap


Universitas Trisakti 1. Pengantar Sebagai muslim, sebagai orang yang tertindas atau orang yang merasa terpinggirkan (petani, buruh, nelayan, muslim) sudah selayaknya kita menolak secara terus menerus penerapan konsep dan sistem ekonomi kapitalis karena telah terbukti merugikan alam, umat, hubungan antara manusia, masa depan kita serta kehidupan setelah dunia ini. Sebenarnya resistensi terhadap ekonomi kapitalis ini sudah lama mulai dari Karl Marx, penganut sosialis dan akhir-akhir ini umat Islam. Islam sebagai way of life yang mengatur semua segi kehidupan juga memiliki filosofi dan konsep ekonomi yang sesuai dengan tuntunan Allah dan dipraktikkan oleh Nabi Muhammad SAW beserta para sahabatnya. Output dari penerapan ekonomi berdasarkan tuntunan Allah SWT ini telah membuktikan lahirnya masyarakat madani yang marhamah material dan spritual. Sehingga Quran menyebutnya sebagai khoiro ummat, atau ummatan washatan . Apakah kita masih bisa mewujudkan masyarakat seperti ini?. Kebetulan kajian ekonomi Islam ini sudah demikian maju dan bahkan sudah sampai pada tahap penerapan dalam kehidupan sehari-hari. Sistem ekonomi Islam ini bisa diterapkan dalam tataran makro (pembangunan nasional, daerah, masyarakat) dan juga pada tataran mikro (bisnis, perusahaan). Dari berbagai data menunjukkan bahwa lembaga ekonomi syariah yang telah berkembang saat ini lebih banyak memberikan komitmen terhadap pengembangan dan kepentingan masyarakat bukan seorang per orang. Kinerjanya juga relatif baik. Jika demikian halnya maka alangkah baiknya dalam era meningkatnya religiosity masyarakat, dalam era desentralisasi yang telah dicanangkan oleh pemerintah sejak bergulirnya era reformasi Pemerintah Pusat dan Daerah dapat memakai, merencanakan, memprogramkan, dan menerapkan sistem ekonomi syariah dalam pembangunan ekonomi daerahnya secara bertahap. Sistem ekonomi syariah ini diharapkan akan memberikan dampak yang lebih baik bagi kepentingan masyarakat. Beberapa indikasi menunjukkan bahwa peanerpan syariah justru berdampak positif bagi rakyat. Misalnya mereka (a.l. salah satu Kabupaten Sulawesi Selatan) yang menerapkan sistem zakat bukan pajak memberikan dampak positif pada peningkatan Pendapatan Asli Daaerah sampai 400%. Penerapan sistem sistem hukum pidana syariah (Aceh dan salah satu di Sulawesi Selatan) dapat menurunkan tingkat kriminalitas di daerahnya. 2. Bagaimana dengan Sistem Ekonomi Kapitalis? Sistem ekonomi kapitalis tidak terbantahkan telah mampu mengolah alam menjadi barang yang dapat dimanfaatkan manusia baik untuk kepentingan primer, sekunder maupun tertier. 1

Ilmu pengetahuan, kegiatan penelitian juga berkembang namun sifatnya terdistorsi hanya pada kebutuhan material dan dunia saja sehingga dinilai kering dan tidak melahirkan harmonisasi dengan makhluk penghuni alam ini (stakeholders), akibatnya terjadi berbagai problema bentrokan antara manusia dan alam. Alam (flora dan fauna) dan manusia tidak bersahabat bahkan bersaing sehingga saling mematikan seperti yang belakangan terjadi di Aceh, Nias, Jember, Banjarnegara dan sebagainya. Sistem kapitalisme disusun dengan filsafat dasar sekuler dimana Tuhan di kesampingkan sesuai dengan konsep Nihilisme. Dalam situasi ini maka sistem ekonomi dan moneter di desain untuk kepentingan pemilik modal. Akibatnya yang kaya semakin kaya, yang miskin semakin miskin, kemudian berdampak pada munculnya berbagai masalah sosial dan berbagai dampak negatif lainnya. Dan yang lebih parah tidak ada linkage antara satu dengan yang lain termasuk antara dunia dengan akhirat. Berbagai dampak negatif itu antara lain: 1. Hilangnya kasih sayang, dehumanisasi 2. Tidak peduli bagaimana nasib setelah mati? 3. Kemarahan dan Kerusakan alam, lingkungan, habitat non manusia terancam akhirnya mereka marah 4. Keserakahan dan kezaliman elit penguasa politik dan ekonomi 5. Kesenjangan kaya miskin melebar, ketidak adilan meluas 6. Liberalisasi Sex, kegiatan Pornography and Pornoaction semakin terbuka dan lembaga pernikahan semakin hilang kemudian menimbulkan - HIV/AIDS (Korban saat ini sebesar 23 Juta orang Dewasa) 7. Single Parent dan munculnya perceraian dan hilangnya lembaga perkawinan, jumlah penduduk berkurang (Amerika, negara Barat, Rusia, Jepoang, Taiwan) 9. Dominasi MNC/Kapitalis, uang menjadi segala-galanya. 10. Iklan/Makanan berbahaya semakin banyak 11. Menurunnya peranan etika dan moralitas 12. Konflik sosial akan meningkat, kriminal meluas 3. Kritik terhadap Ekonomi Kapitalis Sebenarnya secara praktik, politik, ekonomi, ilmiah, agama sudah banyak mengkritik keberadaan filosofi dan konsep ekonomi kapitalis ini beberapa yang terkenal misalnya: Das Capital (Karl Marx), Sosialis, Marxis The Death of Economics (Paul Ormerod, 1994) The Future of Economics (Lester Thurow, 1996) The Great Depression of 1990 (Ravi Batra, 1985) Umer Chapra, Masudul Alam Choudhury, Khursid Ahmad, M A Mananan EF Schumacher dalam Small is Beautiful, dan kelompok pendukungnya Capitalism and Catastrophe (Stephen Rousseas, 1979), Joseph Stiglitz, George Sorors, John Perkins, dll Sedangkan Kritikus dari kelompok NGO/lembaga non pemerintah misalnya: Jubelium 2000

Greenpeace, KTT Iklim Dunia Club of Rome, KTT BUMI Enviromentalist, Friends of Earth Kelompok Socialist, humanis Kaum Religious atau seluruh penganut dan konsep Agama 4. Corpocracy MNC Kelembagaan ekonomi kapitalis bermuara dan mengerucut pada institusi Korporasi. Bahkan oleh John Perkins (2005) dalam bukunya The Confession of Economic Hit Man menyatakan dan mengalami bagaimana lembaga corporacy ini memiliki kekuasaan yang sungguh luar biasa sampai pada bidang politik dan menguasai dan mengatur kebijakan negara maupun kebijakan internasional melalui berbagai lembaga internasional seperti IMF, Bank Dunia, atau PBB. Terlepas dari adanya secercah manfaat, namun beberapa kritik terhadap lembaga MNC (Multi National Corporation) ini dapat kita sebutkan sbb: Merusak Neraca Pembayaran Mengeser peran manajer/kapitalis lokal Melahirkan ketimpangan pendapatan Merusak alam dan lingkungan, Melahirkan Pelarian Modal dari negara sedang berkembang ke negara maju. 6. Melahirkan ketergantungan negara miskin ke negara maju. Bagaimana dengan Konsep Ekonomi Islam? Berbeda dengan konsep, filosofi dan sistem ekonomi kapitalis, sistem ekonomi Islam mengakui adanya Tuhan, adanya kehidupan yang lebih kekal setelah dunia, mengutamakan nilai-nilai moral, tidak semua bebas tapi ada batasan-batasan tertentu, lebih menekankan pada kepentingan sosial dan bersama. Pola hubungan antar pihak didasarkan pada kerjasama bukan persaingan individu. Apakah kita masih merasa nyaman dengan terus menerapkan ekonomi kapitalis? Merupakan pertanyaan yang mengelitik terutama bagi pejuang ummat yang memperhatikan masa depan bangsa, negara dan generasi muda dan penegakan syariah di bumi Allah ini. Dimana tanggungjawab kita bagi generasi masa depan dan dihadapan Allah SWT. Menurut hemat kami hanya satu jawaban yang tepat yaitu kembali ke ajaran syariah, kembali ke mata air (syariah) yang berasal dari Allah SWT sebagai al Khaliq yang menciptakan segalanya dan yang lebih tahu tentang ciptaannya. Karena Dari fakta empiris menunjukkan bahwa Agama Kapitalisme tidak bisa membahagiakan masyarakat banyak, Tidak bisa mengharmoniskan alam dengan manusia, tidak bisa menjamin keselamatan di akhirat. Islam adalah solusi karena menurut keyakinan dan fakta histories, dan ilmiah Islam tinggi dan tidak ada yang lebih tinggi di atasnya, Agama yang diridhoi Allah hanyalah Islam. Sistem Ekonomi Kita

Dalam berbagai pidato dan tulisan Ekonomi Indonesia dinamai dengan berbagai istilah seperti Ekonomi Pancasila, Ekonomi Campuran, Ekonomi Kerakyatan dan istilah lainnya. Namun kalau kita teliti lebih kritis sebenarnya sistem ekonomi kita adalah sistem ekonomi Kapitalis. Bahkan dalam hal hal tertentu sistem ekonomi kita lebih kapitalis dari sistem kapitalsi di negara kampiun kapitalis seperti halnya di Amerika apalagi di Eropa. Sistem ekonomi kapitalis yang diterapkan di Indonesia semakin ganas karena kelemahan sistem hukum dan sistem demokrasi. Dampaknya adalah bahwa kapitalis dengan mudahnya menikmati keuntungan material dari berbagai kebijakan ekonomi nasional yang dipaksakannya untuk dianut termasuk memaksakan keinginannya melalui aparat dan birokrat yang korup. Jika dilihat dari segi siapa yang diuntungkan oleh sistem kapitalis saat ini maka dapat dipastikan bahwa bahwa yang diuntungkan adalah sang kapitalis. Kalau di Dunia maupun Amerika kemajuan ekonomi dalam beberapa decade terakhir ini dinikmati alebih besar oleh orang kaya. Coba kita lihat bagian yang diterima oleh masyarakat %: No 1 2 3 4 5 Penduduk Termiskin 20% Termiskin ke 2 20% Terkaya ke 3, 20% Terkaya ke 2, 20% Paling kaya , 20% 1965 2,3 2,9 4,2 21,3 69,5 1970 2,2 2,8 3,9 21,3 70,0 1980 1,7 2,2 3,5 18,3 75,4 1990 1,4 1,8 2,1 11,3 83,4

Sumber: Korzeniewics dan Moran 1997 Dari statistik ini dapat disimpuylkan bhawa semaklin lama yang kaya semakin kaya dan yang miskin semakin miskin. Sistem kapitalisme memang akan menghasilkan situasi seperti ini. Di Indonesia kejadian yang sama juga terjadi (%) Distribusi pendapatan penduduk Indonesia 2002-2004: No Penduduk 2002 42,2 36,9 20,9 20003 42,3 37,1 20,6 2004 42,1 37,1 20,8

1 Pendapatan tertinggi 20% 2 Pendapatan Menengah 40% 3 Pendapatan Termiskin, 20% Diolah Mustafa Edwin Nasution dari BPS

6. Amerika Latin dan Peluang Ekonomi Syariah: Di Amerika Latin ternyata masyarakatnya sudah mulai secara pasti menunjukkan ketidak sukaannya kepada sistem kapitalisme. Hal ini terbutki dari banyaknya pemimpin negara Amerika Latin yang sudah terpilih menjadi Presiden. Misalnya Fidel Castro dari Cuba, Michele Brachet dari Chili, Hugo Chavez dari Venezuela, Luiz Inazio Lula da Silva dari Brazil dan Alfredo Palacio dari Ekuador, dan Nestor Kirchner dari Argentina. Walau

memiliki berbagai aliran namun semuanya adalah pemimpin beraliran kiri atau sosialis yang berseberangan dengan Kapitalisme yang diinginkan Amerika.. Kapan Asia bangkit? Amerika Latin dan Asia sebenarnya sudah sama sama mengalami pahitnya dampak dari ekonomi kapitalis manakala krisis ekonomi melanda dua benua itu. Krisis Asia terakhir pda tahun 1997/1998 sebenarnya sudah cukup bagi Asia belajar dari kesalahannya. Sudah sebaiknya negara negara Asia terutama yang masih dinilai dalam proses berkembang mereview sistem ekonomi kapitalismenya yang berdampak negatif pada ekonomi rakyat. Dari situasi yang dijelaskan di muka maka sangat jelas bahwa kalau kita ingin menyelamatkan bangsa dan mayoritas penduduk yang masih berada dalam kemiskinan maka kita harus keluar dari belenggu sistem kapitalisme. Upaya upya untuk keluar dari sistem ini harus dilakukan sesuai dengan keadaan dan situasi yang kita hadapi. Semakin cepat akan semakin bagus. 7. Kesimpulan dan Agenda Masa depan Sebagai muslim seharusnya kita sudah bertekad bulat untuk meninggalkan sistem ekonomi kapitalis secara pelan-pelan, sistematis, berencana, bijak dan smart. Baik selaku muslim (emosional) maupun selaku saintis (rasionalis) ekonomi Islam adalah layak dan memiliki keunggulan kooperatif dalam menyelesaikan permasalahan ummat, internasional yang sekarang kita hadapi. Selaku muslim baik praktisi, birokrat, politikus, maupun akademisi harus secara bersama-sama menjalin hubungan sinergis untuk mewujudkan rencana ini. Untuk maksud meletakkan dasar untuk penerapan ekonomi syariah maka agenda kita di masa depan adalah: 1. Tegakkan kalimat tauhid dalam diri anda dan dimana saja anda berada Kita harus menciptakan masyarakat Islam yang sebenar-benarnya 2. Melakukan transformasi sehingga sistem ekonomi yang kita anut harus sesuai dengan kepentingan agama, bangsa dan rakyat seluruhnya. Memperbanyak melahirkan lembaga (bisnis dan sosial) yang dijalankan sesuai syariah sehingga pada saatnya semua sudah berbasis syariah Melakukan proses pengajaran atau pendidikan ekonomi syariah sehingga merupakan keinginan semua rakyat untuk menerapkannya. Sesuai strategi Aa Gymnastiar: Konsep ini mulai dari diri sendiri, dari yang kecil dan sekarang juga Namun dalam proses transisi ini maka pola yang harus kita anut adalah mari kita sosialisasi konsep ekonomi Islam itu secara bijaksana, rasional, jangan memaksa, sabar, istiqamah, konsisten, dan professional. Galang semua potensi secara kooperatif dan sinergis untuk mencapai tujuan ini. Momentum hijriyah ini sudah selayaknya dijadikan sebagai titik pacu dan sekaligus milestone untuk melaksanakan tugas luhur ini.

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH PROF DR HAMKA

PROGRAM PASCASARJANA

SEMINAR EKONOMI SYARIAH

SABTU 11 MARET 2006

You might also like