You are on page 1of 15

Asuhan Kebidanan Komprehensif (Contoh)

Posted on July 7, 2011, 6:46 pm, by admin, under Komprehensif. PENDAHULUAN 1.1 Latar belakang Kehamilan merupakan sesuatu yang unik dan penuh misteri bagi pasangan suami istri. Setiap kehamilan diharapkan dapat berakhir dengan aman dan sejahtera baik bagi ibu maupun janin, oleh karena itu, pelayanan kesehatan maternal sangatlah penting dan semua perempuan diharapkan mendapatkan akses terhadap pelayanan kesehatan tersebut. Tingkat kesehatan ibu dan anak masih rendah dan perlu ditingkatkan secara intensif dan berkelanjutan. Indonesia masih juga belum mampu mengatasi tingginya angka kematian ibu (AKI) 307 per 100.000 kelahiran hidup dan angka kematian bayi (AKB) 35 per 1.000 kelahiran hidup. Itu berarti setiap tahun ada 13.778 kematian ibu atau setiap dua jam ada dua ibu hamil, bersalin, nifas yang meninggal karena berbagai penyebab (Kompas online, 2004). Berdasarkan penelitian yang dilakukan bahwa ternyata penyulit yang terjadi pada kehamilan sebenarnya dapat dideteksi secara dini sejak masa kehamilan. Penanganan kegawatdaruratan dapat dilakukan dengan tepat, apabila ibu dan keluarga memperoleh informasi yang cukup sejak masa kehamilannya (Konsep Asuhan Kebidanan, Pusdiknakes, 2003). Tingginya angka kesakitan dan kematian ibu disebabkan oleh perdarahan pada masa persalinan, komplikasi, sepsis dan lain sebagainya. Hal ini dapat dicegah dengan pemberian asuhan yang baik pada kehamilan, persalinan sampai nifas. Untuk menjamin kualitas asuhan kebidanan, maka bidan sebagai pemberi pelayanan bagi ibu dapat menggunakan Manajemen Kebidanan Varney. Untuk mendokumentasikan semua asuhan yang telah diberikan digunakan dengan pendekatan SOAP, yang terdiri dari 4 langkah yang disarikan dari proses pemikiran penatalaksanaan kebidanan. Metoda SOAP ini digunakan karena merupakan kemajuan informasi yang sistematis yang mengorganisir penemuan dan kesimpulan menjadi suatu rencana asuhan. Berdasarkan uraian di atas penulis tertarik untuk melakukan Asuhan Kebidanan Pada Ny. N sejak usia kehamilan 36 minggu sampai dengan masa nifas. 1.2 Rumusan masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan masalahnya adalah: bagaimana melaksanakan Asuhan Kebidanan pada Ny. N sejak kehamilan 36 minggu sampai dengan masa nifas sesuai standar pelayanan kebidanan? 1.3 Tujuan 1.3.1 Tujuan umum Untuk dapat melakukan asuhan kebidanan yang komprehensif dari kehamilan, persalinan, nifas, dan bayi baru lahir. 1.3.2 Tujuan khusus 1. Dapat melakukan pengumpulan data dasar (data subjektif dan objektif). 2. Dapat menginterpretasikan data dasar untuk mengidentifikasi diagnosa/masalah. 3. Dapat mengidentifikasikan diagnosa/masalah potensial dan mengantisipasi masalah. 4. Dapat menetapkan kebutuhan terhadap tindakan segera untuk menentukan konsultasi, kolaborasi dengan tenaga kesehatan lain berdasarkan kondisi klien. Dapat memberikan asuhan kebidanan sejak kehamilan 36 minggu, persalinan, masa nifas, dan bayi baru lahir sesuai Standar

Asuhan Kebidanan. 5. Dapat menyusun rencana asuhan yang menyeluruh dengan tepat dan rasional. 6. Dapat melakukan pelaksanaan langsung asuhan dengan efisien dan aman. 7. Dapat mengevaluasi keefektifan hasil asuhan kebidanan yang telah diberikan. 1.4 Manfaat 1.4.1 Bagi penulis 1. Memberikan pengalaman bagi penulis untuk dapat melakukan asuhan kebidanan secara komprehensif dari masa kehamilan,persalinan, nifas dan bayi baru lahir. 2. Menumbuhkan sikap positif dan percaya diri atas profesionalismenya untuk dapat memacu lebih baik lagi. 1.4.2 Bagi institusi Memberikan pendidikan, pengalaman dan kesempatan bagi mahasiswinya dalam melakukan asuhan kebidanan komprehensif, sehingga dapat menumbuhkan dan menciptakan bidan yang terampil dan professional. 1.4.3 Bagi BPS Sebagai salah satu gambaran pelaksanaan pelayanan kesehatan dalam hal memberikan asuhan kebidanan dan sebagai bahan pertimbangan untuk pemberian asuhan kebidanan selanjutnya yang lebih baik di masa yang akan datang. 1.4.4 Bagi klien Dengan dilakukannya asuhan kebidanan komprehensif, diharapkan klien mendapatkan asuhan yang dibutuhkan dan dapat menjalani kehamilan, persalinan, nifas dan bayi baru lahir dengan baik, dan sebagai deteksi dini agar mendapatkan penanganan segera. 1.5 Tahap Kegiatan Study Kasus Tahapan kegiatan studi kasus dilakukan selama menjalani praktik PKK 1 dalam kurun waktu 45 hari yakni 5 Oktober s.d. 19 November 2009. Tabel 1: Tahap kegiatan study kasus No Hari/Tanggal Jam Kegiatan Keterangan 1 Senin/ 19-10-2009 16.15 a. Pemeriksaan kehamilan (Antenatal ). b. Pemeriksaan HB. BPS ? Senin/ 26-10-2009 16.30 Pemeriksaan kehamilan BPS 3 Rabu/28 2810-2009 23.00 a. Pemeriksaan INC b. Persiapan APN. c. Melakukan asuhan BBL a. Melakukan pemeriksaan ibu post partum (8 jam PP). b. Melakukan pemeriksaan BBL 8 jam. BPS 4 31-102009 14.00 a. Melakukan pemeriksaan Neonatus 3 hari Postpartum. b. Melakukan pemeriksaan Ibu Nifas 3 hari postpartum. c. Melakukan senam Nifas. d. Melakukan Pijat Bayi. e. Melakukan pemeriksaan lab pada ibu. Kunjungan Rumah 5 03-11-2009 07.00 a. Kunjungan Ulang ke rumah klien b. Pemeriksaan Ibu nifas 6 hari postpartum. Rumah klien BAB II TINJAUAN TEORI 2.1 Kehamilan 2.1.1 Pengertian Masa kehamilan dimulai dari konsepsi sampai lahirnya janin. Lamanya hamil normal adalah 280 hari (40 minggu atau 9 bulan 7 hari) dihitung dari hari pertama haid terakhir. Kehamilan dibagi dalam 3 triwulan: 1. Triwulan pertama dimulai dari konsepsi sampai 3 bulan. 2. Triwulan kedua dari bulan keempat sampai 6 bulan. 3. Triwulan ketiga dari bulan ke 7 sampai 9 bulan. (Sarwono Prawirahardjo, 2007). 2.1.2 Pemeriksaan kehamilan Pemeriksaan yang dilakukan terhadap ibu hamil, yaitu : 1. Anamnesa 2. Pemeriksaan Umum 3. Pemeriksaan Khusus Kebidanan meliputi : a. Inspeksi b. Palpasi Cara pemeriksaan palpasi menggunakan pemeriksaan Leopold yang dibagi menjadi 4 tahap, yaitu : 1) Leopold I : Untuk mengetahui tinggi fundus uteri, dengan demikian umur kehamilan dapat diketahui. Umur kehamilan disesuaikan dengan HPHT. 2) Leopold II : Untuk mengetahui letaj janin di dalam

perut ibu dan mengetahui bagian apa dari janin yang mengisi sebelah kanan dan kiri perut ibu. 3) Leopold III : Untuk mengetahui bagian apa yang terdapat di sebelah bawah perut ibu dan apa yang terdapat di bagian bawah tersebut sudah terpegang atau belum oleh atas panggul. 4) Leopold IV : Untuk mengetahui seberapa jauh bagian terbawah janin telah masuk ke pintu atas panggul. 5) Perkiraan tinggi fundus uteri (1) Menurut speilberg adalah dengan jalan mengukur tinggi fundus uteri dari simfisis diperoleh tabel sebagai berikut : Tabel ?: Umur Kehamilan Menurut Speilberg Umur Kehamilan TFU 22-28 mg 24-25 cm di atas simfisis 28 mg 26,7 cm di atas simfisis 30 mg 29,5-30 cm di atas simfisis 32 mg 29,5-30 cm di atas simfisis 34 mg 31 cm di atas simfisis 36 mg 32 cm di atas simfisis 38 mg 33 cm di atas simfisis 40 mg 37,7 cm di atas simfisis Sumber : Mochtar, 1998 (?) Menurut Mac Donald adalah modifikasi Speilberg, yaitu jarak fundus-simfisis dan cm dibagi 3,5 merupakan tuanya kehamilan dalam bulan. (3) Rumus Johnson Tausak: BB = (mD 12) x 155 BB = berat badan, mD = jarak simfisis fundus uteri. c. Auskultasi Dilakukan dengan stetoskop untuk mendengarkan berbagai macam bunyi. Yang didengar dari janin adalah mendengar DJJ, bising tali pusat, gerakan janin. Sedangkan dari ibu untuk mendengar bising rahim, bunyi aorta dan bising usus. (Prof. Sulaiman, 1983) d. Pemeriksaan Dalam Guna pemeriksaan dalam adalah untuk mengetahui : 1) Bagian terbawah janin 2) Kalau bagian yang terbawah adalah kepala, dapat ditentukan posisi uuk, uub, dagu, hidung, orbita, mulut, dan sebagainya. 3) Kalau letak sungsang, dapat diraba anus, sakrum, dan tuber ischii 4) Pembukaan serviks, turunya bagian terbawah janin, kaput suksedaneum, dan sebagainya 5) Secara umum dapat dievaluasi keadaan vagina, serviks, dan panggul 6) Pelvimetri klinik : pemeriksaan dalam memakai jari telunjuk dan jari tengah dengan mencoba meraba promotorium. Bila teraba, batasnya ditandai dengan telunjuk tangan kiri lalu telunjuk dikeluarkan dan diukur. 4. Pemeriksaan Laboratorium a. Darah: Dari pemeriksaan darah perlu di tentukan Hb, sekali 3 bulan karena pada orang hamil sering timbul anemia defisiensi Fe. b. Air kencing: Terutama diperiksa glukosa, adanya glukosa dalam urine ibu hamil harus dianggap sebagai gejala penyakit diabetes. (Prof. Sulaiman, 1983) 5. Indeks Masa Tubuh (IMT) Indeks masa tubuh (IMT) merupakan prediksi derajat lemak tubuh dan pengukurannya direkomendasikan federal untuk mengklasifikasikan kelebihan berat badan dan obesitas. IMT dihitung dengan membagi berat badan dalam kilogram dengan kuadrat tinggi badannya dalam meter (kg/m2). Perhitungan Indeks Masa Tubuh (IMT) Tabel 3: Klasifikasi Indeks Massa Tubuh (IMT) Klasifikasi BMI Kenaikan BB yang dianjurkan Rendah < 19,8 12,5 18 kg Normal 19,8 hingga 26 11,5 - 16 kg Tinggi > 26 hingga 29 7,0 11,5 kg Sumber : Varney, 2007 2.2 Persalinan Persalinan adalah rangkaian proses yang berakhir dengan pengeluaran hasil konsepsi oleh ibu. Proses ini dimulai dengan kontraksi persalinan sejati, yang ditandai oleh perubahan progresif pada serviks, dan diakhiri dengan pelahiran placenta. (Helen Varney, 2008). Persalinan terdiri dari 3 kala: 2.2.1 Kala 1 Kala I terdiri dari fase laten dan fase laten, fase laten mulai dari ibu merasakan mules-mules sampai pembukaan 4 cm. Fase aktif dari mulai pembukaan empat sampai pembukaan 10 cm (lengkap). 2.2.2 Kala II Tanda dan gejala kala II: 1. Dorongan ingin meneran 2. Tekanan pada anus

3. Perineum menonjol 4. Vulva dan perineum membuka. 2.2.3 Kala III Kala III persalinan terjadi setelah kelahiran bayi dan melibatkan uterus yang berkontraksi dan mengecil . 2.2.4 Kala IV Kala IV dimaksudkan untuk melakukan observasi karena perdarahan post partum paling sering terjadi pada 2 jam pertama. (Prof. Dr. Azrul Anwar, 2007) 2.3 Nifas Periode pasca partum adalah masa dari kelahiran plasenta dan selaput janin (menandakan akhir periode intrapartum) hingga kembalinya traktus reproduksi wanita pada kondisi tidak hamil. (Helen Varney, 2008) 2.3.1 Masa nifas dibagi dalam 3 periode, yaitu : 1. Puerperium dini yaitu kepulihan dimana ibu telah diperbolehkan berdiri dan berjalan-jalan. Di dalam agama Islam, dianggap telah bersih dan boleh bekerja setelah 40 hari. 2. Puerperium intermedial yaitu kepulihan menyeluruh alat-alat genitalia yang lamanya 6-8 minggu. 3. Remote puerperium adalah waktu yang diperlukan untuk pulih dan sehat sempurna terutama bila selama hamil atau waktu persalinan mempunyai komplikasi. Waktu untuk sehat sempurna bisa berminggu-minggu, bulanan atau tahunan. 2.4.2 Perubahan masa nifas 1. Perubahan fisik 2. Involusi uterus dan pengeluaran lokhia 3. Laktasi/pengeluaran air susu ibu 4. Perubahan sistem tubuh lainnya 5. Perubahan psikis. 2.4.3 Asuhan masa nifas Asuhan masa nifas diperlukan pada periode ini karena merupakan masa kritis baik ibu maupun bayinya. Diperkirakan bahwa 60% kematian ibu akibat kehamilan terjadi setelah persalinan, dan 50% kematian masa nifas terjadi dalam 24 jam pertama. Tujuan asuhan masa nifas 1. Menjaga kesehatan ibu dan bayi, baik fisik maupun psikologik. 2. Melaksanakan skrining yang komprehensif, mendeteksi masalah, mengobati atau merujuk bila terjadi komplikasi pada ibu maupun bayi. 3. Memberikan pendidikan kesehatan tentang perawatan kesehatan diri, nutrisi, keluarga berencana, menyusui, pemberian imunisasi kepada bayi dan perawatan bayi sehat. 4. Memberikan pelayanan keluarga berencana. (Prawirahardjo, 2007) 2.4.4 Infeksi nifas Infeksi nifas adalah infeksi bakteri yang berasal dari saluran reproduksi selama persalinan atau nifas. (Helen Varney, 2008). Pada masa nifas sering kali terjadi Infeksi nifas, salah satunya adalah bendungan ASI. 1. Bendungan ASI Bendungan ASI adalah peningkatan aliran vena dan limfe pada payudara dalam rangka mempersiapkan diri untuk laktasi (Prawirahardjo, 2002) a. Etiologi 1) Kelenjer-kelenjer susu tidak dikosongkan dengan sempurna 2) Bayi tidak menyusu dengan baik. b. Gejala 1) Mamma panas dan keras serta nyeri 2) Suhu badan tidak naik 3) Puting susu mendatar. 4) Pengeluaran asi terhambat. c. Penanganan Sebaiknya selama hamil atau dua bulan terakhir dilakukan massage atau perawatan puting susu dan areola mamae untuk mencegah terjadinya puting susu kering dan mudah mencegah terjadinya payudara bengkak. 1) Bila ibu menyusui bayinya : a) Bila ibu menyusui dan bayi tidak menetek, bantulah memerah air susu dengan tangan dan pompa. b) Jika ibu menyusui dan bayi mau menetek: Bantu ibu agar menetek lebih sering pada kedua payudara tiap kali meneteki. c) Beri penyuluhan cara meneteki yang baik d) Mengurangi nyeri sebelum meneteki: Berikan kompres hangat pada dada sebelum meneteki atau mandi air hangat, pijat punggung dan leher, memeras susu cara manual sebelum meneteki dan basahi puting agar bayi mudah menetek. e) Mengurangi nyeri setelah meneteki: gunakan bebat atau kutang, Kompres dingin pada dada untuk mengurangi bengkak, terapi parasetamol 500 mg per oral. 2) Bila ibu tidak menyusui a)

Berikan bebat dan kutang ketat b) Kompres dingin pada dada untuk mengurangi bengkak dan nyeri c) Hindari pijat atau kompres hangat d) Berikan parasetamol 500 mg per oral. e) Evaluasi 3 hari (Sarwono Prawirahardjo, 2002) 2.4.5 Kunjungan masa nifas Kunjungan masa nifas minimal dilakukan 4 kali kunjungan, tujuannya untuk menilai status ibu dan bayi baru lahir, dan untuk mencegah, mendeteksi dan menangani masalah-masalah yang terjadi. Tabel 4: Jadwal kunjungan masa nifas Kunjungan Waktu Tujuan 1 6-8 jam setelah persalinan 1. Mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri 2. Mendeteksi dan merawat penyebab perdarahan: rujuk bila perdarahan berlanjut 3. Memberikan konseling pada ibu atau salah satu anggota keluarga bagaimana mencegah perdarahan masa nifas karena atonia uteri. 4. Pemberian ASI awal 5. Melakukan hubungan antara ibu dan bayi baru lahir. 6. Menjaga bayi tetap sehat dengan cara mencegah hipotermia. Jika petugas kesehatan menolong persalinan, ia harus tinggal ibu dan bayi pada 2 jam pertama setelah kelahiran, atau sampai ibu dan bayi dalam keadaan stabil. ? 6 hari setelah persalinan 1. Memastikan involusi uterus berjalan normal: Uterus berkontraksi, fundus di bawah umbilikus, Tidak ada perdarahan abnormal, tidak ada bau. 2. Menilai adanya tanda-tanda demam, infeksi atau perdarahan abnormal. 3. Memastikan ibu mendapatkan cukup makanan, cairan dan istirahat. 4. Memastikan ibu menyusui dengan baik dan tidak memperlihatkan tandatanda penyulit. 5. Memberikan konseling pada ibu mengenai asuhan pada bayi, tali pusat, menjaga bayi tetap hangat dan merawat bayi sehari-hari. 3 2 minggu setelah persalinan Sama seperti diatas (6 hari setelah persalinan) 4 6 minggu setelah persalinan 1. Menanyakan pada ibu tentang penyulit-penyulit yang ibu atau bayi alami 2. Memberikan konseling untuk KB secara dini. (Sarwono Prawirahardjo, 2007) 2.5 Bayi baru lahir 2.5.2 Asuhan bayi baru lahir Dalam waktu 24 jam, bila bayi tidak mengalami masalah apapun berikanlah asuhan berikut : 1. Pertahankan suhu tubuh bayi 2. Lanjutkan pengamatan pernapasan, warna dan aktifitasnya 3. Pemeriksaan fisik bayi 4. Berikan vitamin K 5. Identifikasi bayi. (Prof. Dr. Azrul Anwar, 2007) 2.5.3 Tanda-tanda bahaya yang harus diwaspadai pada bayi baru lahir 1. Pernapasan : sulit atau lebih dari 60 kali/menit 2. Kehangatan : terlalu panas (> 38 0C atau terlalu dingin < 36 0C). 3. Warna : kuning (terutama pada 24 jam pertama), biru atau pucat, memar. 4. Pemberian makan : hisapan lemah, mengantuk berlebihan, banyak muntah. 5. Tali pusat : merah, bengkak, keluar cairan, bau busuk berdarah. 6. Infeksi : suhu meningkat, merah, bau busuk, bengkak, keluar cairan (nanah), pernapasan sulit. 7. Tinja/ kemih : tidak berkemih dalam 24 jam, tinja lembek, sering, hijau tua, ada lendir atau darah pada tinja. 8. Aktifitas : menggigil, menangis tidak biasa, lemas, lunglai, kejang halus (Prawirorahardjo, 2007) BAB III TINJAUAN DAN PEMBAHASAN KASUS 3.1 Format Pengkajian Manajemen Asuhan Kebidanan 3.1.1 Asuhan Kebidanan Antenatal 1. Kunjungan antenatal pertama No Register BPS / RB : BPS Bidan Nina Kaniawati. Am.Keb Nama Mahasiswi : Dede Elis Siti Aisah Tanggal Pengkajian : Senin, 19 Oktoberr 2009 Waktu pengkajian : 16.15 wib a. Identitas/Biodata Tabel 5: Identitas No Identitas Istri Suami 1 Nama Ny. Nuraeni Tn. Suhara 2 Umur 22 tahun 29 tahun 3 Pekerjaan IRT Wiraswasta 4 Agama Islam Islam 5 Pend.terakhir SD SLTP 6 Golongan darah - - 7 No.tlp - - 8 Alamat Kp. Cicayur 01/12 Desa Cimenyan, Kab. Bandung b. Data Subyektif 1) Keluhan : Peningkatan frekuensi berkemih 2) Riwayat sosial ekonomi a) Status perkawinan : Menikah, pernikahan ke 2 b) Lama perkawinan : 1 Tahun c) Bahasa yang digunakan : Sunda d) Dukungan selama hamil : ibu mengatakan suami dan keluarga sangat mendukung pada kehamilan ini. e) Status kesehatan suami : Sehat f) Imunisasi TT : 2x, TT 1 pada UK 16 Minggu dan TT 2 pada UK 24 Minggu g) Beban kerja selama hamil : ibu biasa melakukan pekerjaan rutin rumah tangga. h) Pengambilan keputusan dalam keluarga : Suami i) Rencana tempat bersalin : rumah/tempat praktek bidan j) Rencana penolong persalinan : bidan 3) Riwayat kesehatan

keluarga Di keluarga tidak ada yang menderita penyakit, seperti alergi, asma, diabetes melitus, epilepsi, hepatisis, penyakit ginjal, penyakit jantung atau TBC. 4) Riwayat kesehatan ibu Ibu tidak pernah menderita penyakit, seperti alergi, asma, diabetes, hipertensi, penyakit jantung, penyakit ginjal, TBC dan tidak pernah ada riwayat operasi. 5) Riwayat penyakit menular seksual Ibu tidak pernah menderita penyakit menular seksual. 6) Riwayat ginekologi Ibu tidak pernah mempunyai riwayat ginekologi. 7) Riwayat menstruasi a) Usia Menarche : 12 tahun b) Siklus Menstruasi : 30 hari c) Lama dan banyaknya : 5-6 hari,2-3x ganti pembalut d) Rasa sakit pada saat menstruasi (dismenorhea): tidak ada 8) Riwayat kontrasepsi a) Metode yang pernah digunakan : tidak menggunakan KB b) Kapan berhenti dan alasanya : - c) Lama penggunaan alat kontrasepsi sebelum hamil : - 9) Riwayat kehamilan sekarang a) HPHT : 27-02-09 b) TP : 05-112009 c) Gerakan janin pertama: 16 minggu d) Pergerakan janin dalam 24 jam terakhir : Masih dirasakan ibu dan gerakan janin aktif, Pergerakan janin 10-12x/hari e) Obatobatan yang dikonsumsi : Fe, kalsium dan vitamin (dari budan). f) Kekhawatiran-kekhawatiran khusus : ibu khawatir pada kehamilannya yang sekarang meskipun sebelumnya sudah berpengalaman. 10) Riwayat kehamilan yang lalu Tabel 6: Riwayat kehamilan yang lalu No Thn partus Tempat partus Usia kehamilan Jenis persalinan Penolong Persalinan Penyulit Komplikasi Jenis kelamin BB Lahir 1 2004 Rumah Aterm Spontan Paraji Tidak ada Tidak ada Perempuan 3000 gr 2 2007 Rumah Aterm Spontan Paraji Tidak ada Tidak ada Laki-laki 2700 gr 3 Hamil ini - - - - - - - - 11) Pola aktivitas sehari-hari a) Makan (1) Frekuensi : 3-4 x/hari (2) Jenis : nasi, sayuran, tahu, tempe (3) Pantangan : tidak ada (4) Masalah :tidak ada b) Minum (1) Frekuensi : < 8 gelas/hari (2) Jenis : air putih, air teh, teh manis, kadang susu (3) Pantangan : tidak ada (4) Masalah : tidak ada c) Olahraga (1) Frekuensi : - (2) Jenis : - (3) Masalah : ibu kurang suka olahraga d) Eliminasi (1) BAK : 8 kali perhari (2) BAB :1-2 kali perhari (3) keluhan : tidak ada e) Istirahat dan tidur (1) Tidur malam : 7 jam (2) Tidur siang : 1-2 jam (3) Keluhan : tidak ada f) Pola hidup (1) Merokok : tidak (2) Konsumsi alkohol : tidak (3) Obat-obatan terlarang : tidak 12) Tanda bahaya kehamilan a) Perdarahan :tidak ada b) Pengeluaran cairan : tidak ada c) Demam : tidak ada d) Nyeri perut yang hebat : tidak ada e) Sakit kepala yang hebat : tidak ada f) Bengkak pada muka dan tangan : tidak ada g) Pandangan kabur dan nyeri ulu hati : tidak ada b. Data Obyektif 1. Keadaan umum : baik 2. Antropometri a. Berat badan sebelum hamil : 47 kg b. Berat badan saat ini : 56 kg c. Tinggi Badan : 153 cm d. IMT= BB/TB [m]? IMT sebelum hamil= 47/ [1,53] ?= 47/ 2,34 = 20, 08 IMT saat ini= 53/ [1,53] ?= 53/ 2,34 = 22, 64 3. Tanda-tanda vital a. Tekanan darah : 120/80Mmhg b. Nadi : 84 x/menit c. Respirasi : 18 x/menit d. Suhu : 36,7 0C 4. Kepala dan leher a. Rambut 1) Kebersihan : baik 2) Distribusi rambut : merata 3) Infeksi/masalah lain : tidak ada b. Wajah 1) Oedema : tidak ada 2) Cloasma : tidak ada 3) Masalah lain : tidak ada c. Mata 1) Conjungtiva : merah muda / tidak anemis 2) Sclera : putih 3) Masalah lain : tidak ada d. Mulut 1) Kebersihan : baik 2) Kelembaban : baik 3) Keadaan lidah : baik 4) Kebersihan gigi : terdapat gigi berlubang tetapi tidak ada keluhan 5) Caries : tidak ada 6) Luka/infeksi/masalah lain : tidak ada 5. Leher a. Pembesaran kelenjar tiroid : tidak ada b. Pembesaran pembuluh limfe : tidak ada c. Peningkatan vena jugularis : tidak ada 6. Payudara a. Bentuk : simetris b. Tandatanda kehamilan : ada, areola menghitam c. Kondisi puting : menonjol d. Colostrum : belum

keluar e. Kondisi kulit : baik f. Masalah lain : tidak ada 7. Tangan dan kaki a. Tangan 1) Nyeri dan perih pada saat menggenggam : tidak ada 2) Pucat pada telapak tangan dan ujung jari : tidak ada 3) Oedema : tidak ada 4) Masalah lain : tidak ada b. Kaki 1) Oedema : tidak ada 2) Varices : tidak ada 3) Reflex patella : + / + 4) Masalah lain : tidak ada 8. Abdomen a. Bekas luka operasi : tidak ada b. Tanda-tanda kehamilan : ada, pembesaran perut c. Gerakan janin : ada, dihitung ketika setelah ibu makan dan beristirahat d. Nyeri pada abdomen : tidak ada e. Palpasi abdomen 1) Masa : tidak ada 2) Tinggi Fundus Uteri : 33 cm 3) Leopold I : teraba bagian bulat, lunak dan tidak melenting di fundus (bokong) 4) Leopold II : Teraba tahanan terbesar di sebelah kanan dan bagian-bagian kecil di sebelah kiri (puki) 5) Leopold III : bagian terendah teraba keras dan sudah masuk PAP 6) Leopold IV : divergen 7) Denyut Jantung Janini : 132 x/m Reguler 9. Pemeriksaan lipat paha a. Kebersihan : bersih b. Pembengkakan kelenjar limfe: tidak ada 10. Vulva dan perinium a. Warna labia : kemerahan b. Nyeri : tidak ada c. Pembengkakan : tidak ada d. Pengeluaran cairan : tidak ada e. Luka : tidak ada 11. Pemeriksaan laboratorium a. Hb : 11 gr% b. Protein urin : negatif c. Glukosa : negatif c. Analisis G3P2A0 gravida 36 minggu janin tunggal hidup intrauterin dengan keadaan ibu dan janin baik, dengan ketidaknyamanan yang normal. 1) Dasar : a) Ibu mengatakan kehamilan ketiga dan belum pernah mengalami keguguran b) HPHT 27-02-09 c) DJJ d) Leopold e) Peningkatan frekuensi berkemih 2) Masalah : Peningkatan frekuensi berkeming Dasar : ibu mengatakan sering BAK >10x/hari 3) Kebutuhan : pendidikan kesehatan tentang personal hygine, memberikan informasi tentang ketidaknyamanan yang normal yang biasa dialami oleh ibu hamil Dasar : ketidaktahuan tentang ketidaknyamanan yang normal yang biasa dialami oleh ibu hamil. d. Penatalaksanaan 1) Memberitahu ibu mengenai hasil pemeriksaan. Evaluasi: Ibu mengetahui hasil pemeriksaan 2) Memberikan konseling tentang mengenai keluhan yang dialami ibu: a) Peningkatan frekuensi berkemih (beser) Peningkatan frekuensi berkemih dalam kehamilan adalah hal yang normal, karena adanya penurunan kepala kedalam pintu atas panggul, sehingga menekan kandung kencing yang menyebabkan kapasitas urine di dalam kandung kencing sedikit. (1) Klien dianjurkan jangan pernah menunda keinginan buang air kecil (?) Klien dianjurkan jangan kurang minum agar tidak dehidrasi. Minumlah minimal 8 gelas air putih sehari. (3) Klien diberikan informasi mengenai cara cebok yang benar, dengan cara cebok dari depan ke belakang. (4) Klien dianjurkan untuk sering ganti celana dalam (5) Klien dianjurkan bila ada tanda-tanda infeksi, segera pergi ke tenaga kesehatan terdekat. Evaluasi: Ibu mengerti cara mengatasi masalah peningkatan frekuensi berkemih. b) Nutrisi Menganjurkan ibu untuk mengkonsumsi makanan yang bergizi sesuai dengan nutrisi yang dibutuhkan oleh ibu hamil. Evaluasi: Ibu akan mengkonsumsi makanan bergizi c) Olahraga ringan (1) Menganjurkan ibu senam hamil yang mudah dilakukan dirumah seperti memutar-mutar pergelangan kaki, membentuk lingkaran untuk menghindari kram pada kaki. Evaluasi: Ibu bersedia senam hamil (?) Ibu juga di anjurkan untuk berjalan-jalan, untuk membantu sirkulasi khususnya aliran darah balik. Evaluasi: Ibu bersedia untuk ber jalan-jalan d) Tanda-tanda bahaya kehamilan (1) Perdarahan (?) Pengeluaran cairan (3) Demam tinggi (4) Nyeri perut yang hebat (5) Sakit kepala yang hebat (6) Bengkak pada muka dan tangan (7) Pandangan kabur (8) Bayi kurang bergerak. Evaluasi: Ibu mengetahuidan mengerti tanda-tanda bahaya kehamilan. e) Tanda-tanda persalinan (1) Kontraksi terasa lebih kuat atau semakin sering (2) Ibu merasakan hal yang beda dalam hatinya (3) Feses berubah (4) keluar lendir (5) Kantung amnion mulai pecah Evaluasi: Ibu mengetahui tanda-tanda persalinan. 7. Memberikan konseling mengenai rencana persalinan, ibu dan keluarga memilih untuk melahirkan ditolong oleh bidan. Evaluasi: Ibu merencanakan bersalin di bidan dan ditolong oleh bidan. 8. Memberikan tablet Fe untuk dikonsumsi ibu 1 tablet setiap hari dan menganjurkan ibu untuk meminumnya dengan air

putih atau sari buah. Evaluasi: Ibu mengetahui cara minum tablet Fe. 9. Membuat kesepakatan jika ibu terdapat keluhan atau tanda-tanda persalinan sudah ada maka ibu segera datang ke petugas kesehatan Evaluasi: Ibu akan datang apabila menemui keluhan atau tanda-tanda persalinan. 10 Pendokumentasian. 2. Kunjungan ulang antenatal Hari/tanggal : senin, 26 oktober 2010-03-01 Tempat pemeriksaan : BPS Bidan Nina Kaniawati, AmKeb Waktu pengkajian : 16.30 wib a. Data Subyektif Ibu mengatakan terasa mules-mules tapi tidak sering, Ibu juga mengatakan kadang-kadang merasa panas di punggung dan sering kencing. Ibu mengatakan tidak ada tanda-tanda bahaya dan ibu masih merasakan adanya gerakan janin. b. Data Obyektif 1) Keadaan umum : Baik 2) Tanda-tanda vital a) Tekanan darah : 120/80 mmHg b) Respirasi : 18 x/menit c) Nadi : 90 x/menit d) Suhu : 36,4?c 3) Pemeriksaan abdomen: a) Tidak ditemukan luka bekas operasi b) Tinggi Fundud Uteri: 33 cm c) Leopold I : teraba bagian bulat, lunak dan tidak melenting di fundus (bokong) d) Leopold II : Teraba tahanan terbesar di sebelah kanan dan bagian-bagian kecil di sebelah kiri (puki) e) Leopold III : bagian terendah teraba keras dan sudah masuk PAP f) Leopold IV : divergen g) DJJ : 135 x/m Reguler 4. Tangan dan kaki a) Tangan (1) Oedema : tidak ada (2) Pucat pada telapak tangan dan ujung jari : tidak ada (3) Masalah lain : tidak ada b) Kaki (1) Oedema : tidak ada (2) Varices : tidak ada (3) Reflex patella : + / + (4) Masalah lain : tidak ada c. Analisa G3 P2 A0 gravida 37 minggu janin tunggal hidup intrauterin, keadaan ibu dan janin baik dengan his palsu. 1) Dasar : a) Ibu mengatakan kehamilan ketiga dan belum pernah mengalami keguguran b) HPHT 27-02-09 c) DJJ d) Leopold 2) Masalah : HIS palsu Dasar : ibu mengatakan terasa mules-mules tapi jarang 3) Kebutuhan : pendidikan kesesehatan tentang tanda-tanda persalinan Dasar : ketidaktahuan tentang tanda-tanda persalinan (antara his palsu dengan his tanda akan segera melahirkan). d. Penatalaksanaan 1) Memberitahukan hasil pemeriksaan Evaluasi: Ibu mengetahui hasil pemeriksaan 2) Menjelaskan bahwa mules-mules yang ibu rasakan masih merupakan his palsu, sebagai tanda bahwa ibu dalam beberapa hari kedepan akan segera melahirkan. Evaluasi: Ibu mengerti dan mengetahui bahwa his yang ibu rasakan adalah his royan (His palsu) 3) Menjelaskan kembali tanda-tanda persalinan Evaluasi: Ibu mengetahui tanda-tanda persalinan 4) Menjelaskan kepada ibu jika ibu menemui tanda-tanda persalinan tersebut maka ibu harus segera datang ke petugas kesehatan terdekat. Evaluasi: Ibu akan segera ke fasilitas kesehatan apabila menemui tanda-tanda persalianan. 3.1.2 Asuhan Kebidanan Intranatal Hari/tanggal pengkajian : Rabu, 28 oktober 2009 Waktu pengkajian : 23.30 wib 1. Kala 1 a. Data subyektif Ibu mengatakan merasa mules-mules sejak tadi pagi jam 16.00 WIB yang semakin lama semakin sering disertai lendir bercampur darah, belum mengeluarkan air ketuban, pergerakan janin masih dirasakan ibu. Makan terakhir jam 20.00 WIB, BAB terakhir jam 19.00 WIB, BAK terakhir jam 21.20 WIB. b. Data Obyektif 1) Keadaan Umum : Baik 2) Tanda-tanda vital : a) Tekanan darah : 110/70 mmHg b) Nadi : 88 x/menit c) Respirasi : 18 x/menit d) Suhu : 36,7 0c 3) Mata : a) Conjungtiva : tidak anemis b) Sclera : tidak ikterik 4) Abdomen a) His : 3X10 , lamanya > 20 b) TFU : 32 cm c) Denyut jantung janin: 135 x/ menit regular 5) Pemeriksaan dalam a) Pembukaan : 6 cm b) Ketuban : (+) utuh c) Presentasi : kepala H II-III d) Portio : masih teraba, konsistensi tebal-lunak 6) Ekstremitas a) Atas : tidak ada oedema b) Bawah : Oedem,dan varices tidak ada, reflek patella kiri/kanan +/+ c. Analisa G3P2A0 parturient 37 minggu kala I fase aktif janin tunggal hidup intrauterine keadaan ibu dan janin baik. d. Penatalaksanaan 1) Menjelaskan hasil pemeriksaan Evaluasi: Ibu dan keluarga telah mengetahui hasil pemeriksaan. 2) Memberikan dukungan kepada klien dan keluarga. Evaluasi: Ibu merasa lebih tenang 3) Menyiapkan alat-alat, obatobatan, tempat dan lingkungan persalinan yang nyaman. Alat dan obatan yang akan dipakai untuk menolong persalinan adalah oksitosin, lidokain, methergin. Bahan yang digunakan yaitu

kain, baju bayi, pembalut, ember, dll. Siapkan tempat yang sesuai standar untu menolong persalinan. Evaluasi: Alat dan obat-obatan telah disiapkan dengan baik untuk proses persalinan. 4) Setiap tindakan selalu memperhatikan teknik pencegahan infeksi. Evaluasi: Pencegahan infeksi telah dilakukan 5) Mengizinkan klien untuk memilih orang yang akan menemani selama proses persalinan untuk memberikan rasa nyaman pada klien. Evaluasi: Ibu memilih suami untuk pendampingan saat persalinan. 6) Membantu klien mobilisasi dan perubahan posisi untuk memberikan kenyaman pada klien. Evaluasi: Ibu masih bisa jalan-jalan. 7) Memfasilitasi klien dalam pemenuhan kebutuhan nutrisi, hidrasi, eliminasi, dan rasa nyaman, dengan cara memberikan minum apabila klien haus, mengantar ke kamar mandi bila klien ingin BAK apabila klien masih kuat berjalan, dan membuat klien nyaman. Evaluasi: Kebutuhan nutrisi, hidrasi, eliminasi dan rasa nyaman terpebuhi. 8) Melakukan observasi keadaan ibu, janin, kemajuan persalinan serata mencatat dalam lembar observasi dan partograf. Evaluasi: Observasi kemajuan persalianan di catat pada lembar partograf (lampiran) 2. Kala II Hari/ tanggal : kamis, 29 oktober 2009 Waktu : 01.45 wib a. Data subyektif Ibu mengeluh mulesnya sudah semakin kuat, sering dan lama , Ibu mengaku mulesnya seperti ingin BAB, Ibu sudah ingin mengedan. b. Data Obyektif 1) Inspeksi a) Dorongan ingin meneran : ada b) Tekanan anus : ada c) Perineum menonjol : ada d) Vulva membuka : ada e) Cairan ketuban : 2) Palpasi a) Kontraksi : frekuensi : 5 x 10 b) Lamanya : 50 c) Auskultasi : denyut jantung janin : 140 x/menit 3) Pemeriksaan dalam 1) Vulva/Vagina : vulva membuka 2) Pembukaan : 10 cm (lengkap) 3) Portio : tidak teraba 4) Ketuban : (-) di pecahkan, dengan indikasi pembukaan sudah lengkap tetapi ketuban belum pecah. 5) Penurunan kepala : H III-IV c. Analisa G3 P2 AO Parturient 37 Minggu kala II janin tunggal hidup intrauterine, keadaan ibu dan janin baik. d. Penatalaksanaan 1) Menjelaskan hasil pemeriksaan pada klien dan keluarga bahwa klien sudah lengkap pembukaannya dan siap untuk dipimpin mengedan. Evaluasi: Ibu dan keluarga mengetahui hasil pemeriksaan 2) Menilai cairan ketuban dan memastikan tidak ada bagian lain yang ikut turun. Evaluasi: Cairan ketuban berwarna jernih dan tidak berbau 3) Menawarkan pada klien makan dan minum diantara his. Evaluasi: Ibu minum saat his tidak ada 4) Memfasilitasi klien untuk memilih posisi pada waktu persalinan Evaluasi: Ibu memilih posisi setengah duduk. 5) Membimbing klien mengedan dengan baik jika ada his dan istirahat di sela-sela kontraksi. Cara mengedan yang baik ambil nafas dari hidung keluarkan dari mulut dan mata terbuka kepala diangkat, dagu menyentuh dada. Evaluasi: Ibu telah di pimpin untuk mengedan dan cara mengedan ibu cukup baik. 6) Memeriksa DJJ dan His setiap setelah kontraksi dan hasilnya his kuat 510 lamanya 50 , DJJ 144 x/menit. Evaluasi: His dan kontraksi kuat. 7) Melakukan tehnik manuver tangan untuk mencegah laserasi Evaluasi: Telah dilakukan tehnik manuver 8) Membantu kelahiran kepala, jika kepala janin sudah 5-6 cm membuka vulva dan di pimpin mengedan jika ada his Evaluasi: Melahirkan kepala 9) Membersihkan mulut dan hidung bayi dengan kassa DTT dan memeriksa lilitan tali pusat Evaluasi: Mulut dan hidung bayi telah di bersihkan 10) Membiarkan bayi memutar pada posisi anterior posterior Evaluasi: Bayi memutar ke posisi anterior posterior 11) Melakukan kelahiran bahu dan seluruh badan bayi Evaluasi: Bahu dan seluruh badan bayi telah lahir 12) Meletakan bayi diatas perut ibu, mengeringkan, melakukan rangsangan taktil dan melakukan penilaian bayi baru lahir Evaluasi: Bayi langsung menangis dan merespon rangsangan. 13) Melakukan penjepitan dan pemotongan tali pusat Evaluasi: Tali pusat telah d jepit dan dipotong 14) Melakukan inisiasi menyusui dini di danletakan di badan ibu untuk mendekap bayinya untuk skin to skin dan keluarga mendampingi ibu. Evaluasi: Bayi mendapatkan ASI pertama. 3. Kala III Hari/tanggal : Kamis, 29 oktober 2009 Waktu : 02.30 wib a. Data subyektif Ibu mengatakan lega setelah anaknya lahir, ibu bersedia dilakukan IMD, Ibu mengatakan mules tetapi tidak

sekuat sebelum melahirkan, Ibu mengeluh lelah. b. Data Obyektif 1) Terlihat tanda-tanda pelepasan plasenta a) Tali pusat memanjang b) Semburan darah c) Uterus membundar 2) Kontraksi : ada 3) Palpasi janin ganda : tidak ada 4) TFU : sepusat 5) Kandung kemih : kosong 6) Perdarahan : ? 100 cc 7) Robekan jalan lahir : tidak ada c. Analisa P3 A0 postpartum kala III keadaan ibu baik d. Penatalaksanaan 1) Menjelaskan hasil pemeriksaan pada klien dan keluarga dari hasil pemeriksaan klien dalam keadaan baik. Evaluasi: Ibu dan keluarga Mengetahui hasil pemeriksaan. 2) Memberikan dukungan dan informasi kepada klien dan keluarga mengenai tindakan yang akan dilakukan. Evaluasi: Ibu dan keluarga mengetahui tindakan yang akan di lakukan. 3) Setiap tindakan selalu memperhatikan teknik pencegahan infeksi. Evaluasi: Tindakan di lakukan dengan memperhatikan tekni pencegahan infeksi. 4) Melakukan manajemen aktif kala III diantaranya adalah memeriksan bayi ke-2, massege uterus, memberikan suntikan oksitos 10 IU dengan cara IM paha anterolateral Evaluasi: Ibu mendapatkan suntikan oksitosin 10 IU 5) Menilai tanda-tanda pelepasan plasenta yaitu adanya semburan darah, tali pusat memanjang , uterus membulat. Evaluasi: Terlihat tanda-tanda pelepasan plasenta. 6) Melakukan penegangan tali pusat terkendali pada saat uterus berkontraksi dan tangan kiri menekan uterus secara dorso cranial. Evaluasi: Dilakukan peregangan tali pusat terkendali. 7) Melakukan masase fundus uteri searah jarum jam selama 15 detik sampai uterus berkontraksi . Evaluasi: Kontraksi uterus baik 8) Mengajarkan keluarga untuk massage uterus. Jika keraba sesuatu yang keras di perut ibu maka kontraksi baik sedangkan jika teraba lembek maka uterus tidak berkontraksi dengan baik. Evaluasi: Ibu dan keluaraga mengetahui cara massage uterus, Kontraksi baik 9) Melakukan evaluasi kelengkapan plasenta dan selaput janin, dengan cara plasenta dan selaput ketuban dan kotiledon diletakan di tempat yang datar untuk di lihat kelengkapannya. Evaluasi: Plasenta lengkap. 10) Memeriksa laserasi jalan lahir Evaluasi: tidak ada laserasi atau robekan jalan lahir 11) Melakukan deteksi dini adanya kelainan Evaluasi: Tidak ada kelainan. 4. Kala IV Hari/tanggal : Kamis, 29 oktober 2009 Waktu : 02.30 wib a. Data subyektif Ibu mengatakan masih merasa mules, Ibu mengeluh lelah, Ibu merasa senang dan bahagia. b. Data Obyektif Keadaan : Compos mentis Mata : Sclera tidak ikterik, conjunctiva tidak anemis. Tabel 7: Pemantauan persalinan kala IV Jam Ke Waktu Tekanan Darah Nadi Suhu TFU kontraksi Kandung kemih perdarahan 1 03.00 120/70 78 36,2 Sepusat Baik Kosong ? 40 cc 03.15 110/70 80 _ Sepusat Baik Kosong ? 30 cc 03.30 110/70 82 _ Sepusat baik kosong ? 25 cc 03.45 120/70 80 _ 1 jari Bawah pusat baik kosong ? 25 cc 04.00 120/70 84 2 jari bawah pusat baik kosong ? 25 cc 2 04.30 120/70 82 _ 2 jari bawah pusat Baik kosong ? 25 cc 05.00 120/80 86 _ 3 jari bawah pusat Baik kosong ? 25 cc c. Analisa P3A0 partus maturus spontan kala IV keadaan ibu baik d. Penatalaksanaan 1) Memberitahukan hasil pemeriksaan pada klien dan keluarga bahwa keadaan ibu baik. Evaluasi: Ibu dan keluarga mengetahui hasil pemeriksaan 2) Melakukan pemantauan kala IV: TD, nadi, suhu, TFU, kontraksi, kandung kemih, perdarahan dan laserasi perineum setiap 15 menit pada 1 jam pertama dan setiap 30 menit pada 1 jam kedua Evaluasi: Kala IV terpantau dengan baik. 3) Mengucapkan selamat pada ibu atas kelahiran bayinya Evaluasi: Ibu tersenyum bahagia 4) Membersihkan Ibu daerah vulva dan perineum dengan air bersih, serta kenakan pembalut dan pakaian yang bersih. Evaluasi: Ibu terlihat rapih dan bersih 5) Membersihkan dan melakukan dekontaminasi alat-alat dengan cara direndam di larutan klorin 0,5 % selama 10 menit dan rebus sampai mendidih. Evaluasi: Alat-alat telah di dekontaminasi 6) Memberikan dukungan untuk menyusui bayinya supaya ASI dapat keluar secara maksimal. Evaluasi: Ibu menyusui bayinya dengan baik 3.1.3 Asuhan Kebidanan Postnatal dan bayi baru lahir 1. Asuhan 8 jam post partum Hari/tanggal pengkajian : kamis,29 Oktober 2009 Waktu pengkajian : Jam 11.00 wib a. Data Subyektif Ibu mengatakan masih merasakan mules tapi

sedikit, buang air kecil lancar. b. Data Obyektif 1) Pemeriksaan fisik a) Tanda-tanda vital (1) Tekanan darah : 110/70 mmHg (2) Nadi : 82 x/menit (3) Respirasi : 18 x/menit (4) Suhu : 36,4 0C b) Mata (1) Conjungtiva : tidak anemis (2) Sclera : tidak ikterik c) Payudara (1) Putting susu : Menonjol kanan dan kiri (2) Pengeluaran ASI : Ada, masih sedikit (3) Infeksi : tidak ada d) Abdomen (1) Kontraksi rahim : masih ada tapi tidak kuat (2) Involusi uterus : baik (3) Vulva : Tidak ada Lesi dan masih terasa nyeri, loochia rubra e) Kaki: Tidak ada oedema 2) Pemeriksaan penunjang a) Hb : 11 gr% b) ProteinUrine : negatif c) Glukosa urine : negatif. c. Analisa P3 A0 postpartum 8 jam, dengan keadaan baik d. Penatalaksanaan 1. Menjelaskan hasil pemeriksaan kepada ibu dan keluarga. Evaluasi: ibu dan keluarga mengetahui hasil pemeriksaan 2. Memberitahu ibu tentang tanda-tanda bahaya masa nifas tandanya adalah jika lokia berbau, keluar darah dari jalan lahir. Evaluasi: Ibu mengerti dan mengetahuinya. 3. Memberitahu tentang manfaat kolostrum, ASI dan tehnik menyusui yang benar. Kolostrum sangat bermanfaat bagi kekebalan bayi Teknik menyusi berpengaruh bagi pengeluaran ASI. Evaluasi: Ibu mengerti dan mengetahu manfaat colostrum, asi dan tehnik menyusui yang benar. 4. Merencanakan kunjungan rumah 3 hari yang akan datang atau bila ada keluhan. Evaluasi: Ibu bersedia untuk di lakukan kunjungan rumah 3 hari yang akan datang. 5. Menjelaskan tentang senam nifas dan mengajak ibu senam nifas supaya dapat di praktekan dirumah sendiri. Evaluasi : Ibu mampu melakukan senam nifas tahap awal 2. Asuhan bayi baru lahir 8 jam Hari/tanggal : kamis, 29 oktober 2009 Tempat pemeriksaan : BPS Bidan Nina Kaniawati, AmKeb Waktu pengkajian : 10.30 wib a. Data Subyektif 1) Identitas orang tua Tabel 8: Identitas orang tua No Identitas Ibu Bapak 1 Nama Ny. Nuraeni Tn. Suhara 2 Umur 22 thn 29 thn 3 Pekerjaan IRT Wiraswasta 4 Agama Islam Islam 5 Pend.terakhir SD SLTP 6 Golongan darah - 7 No.tlp - 8 Alamat Kp. Cicayur 01/12 Desa Cimenyan, Kabupaten Bandung 2) Identitas bayi Nama bayi : Bayi Ny. N / Tn. S Tanggal lahir : Kamis, 29 januari 2009, jam 02.20 wib 3) Riwayat a) Faktor Ibu dan perinatal Selama masa kehamilannya ibu memeriksakan diri secara rutin yaitu setiap 1 bulan sekali, setelah menginjak kehamilan 8 bulan 2 minggu 1 kali, dan setelah 9 bulan 1 minggu sekali. Selama hamil ibu juga sudah mendapat imunisasi TT sebanyak 2 kali. Pada saat ibu hamil muda ibu mengalami mual dan muntah (ngidam), tetapi ibu tetap berusaha memenuhi kebutuhan nutrisi dengan makan dengan porsi kecil namun sering. Proses persalinan berjalan dengan lancar dan tidak mengalami penyulit yang mengakibatkan gangguan pada bayi. b) Faktor Neonatal Proses persalinan berjalan dengan lancar, bayi lahir segera menangis dan penilaian awal bayi baru lahir baik. c) Faktor Genetik Keluarga dan saudara ibu tidak ada yang menderita cacat bawaan, cacat fisik maupun cacat mental. Di garis keturunan juga tidak ada riwayat yang melahirkan kembar. d) Faktor sosial Kelahiran bayi ini sangat diinginkan oleh ibu, suami dan keluarga. Dalam merawat bayi selama masa nifas dibantu suami dan saudara ibu sesuai tradisi yang berlaku di daerah ibu tinggal e) lingkungan Rumah terdapat di pedesaan, keadaan rumah bersih dan nyaman, ibu tinggal bersama suami dan anak yang baru di lahirkan. Di rumah tidak ada yang merokok. b. Data obyektif 1) Pemeriksaan fisik a) Keadaan umum : baik (1) Kesadaran : compos mentis (2) Ukuran keseluruhan : profesional (3) Kepala, badan, ekstremitas : normal (4) Warna kulit : merah (5) Tangisan bayi : kuat b) Tanda-tanda vital (1) Pernafasan : 49x/menit (2) Denyut jantung : 130x/menit (3) Suhu : 36, 5?C c) Antropometri (1) Berat badan : 2900 gr (2) Panjang badan : 48 Cm d) Kepala (1) Ubun-ubun kecil : datar (2) Moulage : tidak ada (3) Caput sucedaneum : tidak ada (4) Cepal haematom : tidak ditemukan (5) Sutura : teraba (6) Penonjolan : tidak ada (7) Lingkar kepala : 32 cm e) Telinga Letak telinga sejajar dengan sudut mata f) Mata (1) Bentuk : simetris (2) Conjuctiva : tidak anemis (3) Seclera : tidak ikterik (4) Pengeluaran secret : tidak ada (5) Tanda-tanda infeksi : tidak ada g) Hidung dan mulut (1) Lubang hidung : ada (2) Pernafasan

cuping hidung : tidak ada (3) Mulut : merah muda (4) Bibir :Tidak ada bibir sumbing (5) Langitlangit dan palatum : Tertutup (6) Refleks rooting : (+) (7) Refleks sucking : (+) (8) Refleks swallowing : (+) h) Leher (1) Pembengkakan : tidak ada (2) Benjolan : tidak ada (3) Refleks tonikneck : (+) i) Dada (1) Bentuk : Simetris (2) Puting susu : +/+ (sejajar) (3) Bunyi nafas : + (bersih) (4) Bunyi jantung : + (reguler) (5) Tarikan dinding dada : tidak ada j) Bahu, lengan dan tangan (1) Gerakan : + (2) Jumlah jari : lengkap kiri dan kanan masing-masing (3) Bentuk ekstremitas : simetris (4) Refleks gasping : (+) k) Sistem syaraf (1) Refleks moro : + l) Abdomen (1) Bentuk : simetris (2) Penonjolan sekitar tali pusat saat menangis : tidak ada (3) Perdarahan tali pusat : tidak ada (4) Perut saat menangis : lembek (5) Tanda-tanda infeksi : tidak ada m) Panggul (1) Tanda klik : (-) n) Kelamin (1) Jenis kelamin : laki-laki (2) Keadaan testis : baik (3) Lubang penis : + o) Tungkai dan kaki (1) Gerakan : aktif (2) Jumlah jari : lengkap kanan dan kiri (3) Refleks babinsky : (+) (4) Masalah : tidak ada p) Punggung dan anus (1) Benjolan : tidak ada (2) Pembengkakan/ada cekungan: tidak ada (3) Lubang anus : (+) q) Kulit (1) Verniks : ada, sedikit (2) Warna kulit dan bibir : merah muda (3) Tanda lahir : tidak ada (4) Pembengkakan/bercak hitam : tidak ada b) Pemeriksaan laboratorium : tidak dilakukan c. Analisa Neonatus 8 jam dengan keadaan baik d. Penatalaksanaan 1) Memberitahukan kepada ibu dan keluarga hasil pemeriksaan bayinya, bahwa bayi dalam keadaan baik dan normal tidak ada cacat bawaan. Evaluasi: Ibu mengetahui hasil pemeriksaan 2) Menjaga bayi agar tetap kering dan hangat Evaluasi: Bayi terjaga kehangatannya 3) Mengajak ibu untuk melihat bayinya dimandikan dan mengajarkan perawatan tali pusat Evaluasi: Ibu tahu dan akan melakukan prosedur sesuai yang telah di ajarkan 4) Memberikan informasi tentang tanda-tanda bahaya bayi baru lahir, yaitu bayi tidak mau menetek, kejang, kaki dan tangan terabadingin dan panas, badan bayi kuning, tali pusat basah dan bau, bayi tidur terus. Evaluasi: Ibu mengerti dan mengetahui tanda-tanda bahaya pada bayi. 5) Memberika informasi pada ibu tentang ASI Eksklusif dan rencana pemberian ASI, ibu akan menyusui bayinya sampai usia 2 tahun. Evaluasi : Ibu mengetahui dan mengerti tentang ASI eksklusif 6) Memfasilitasi ibu untuk menyusui bayinya denagn posisi yang benar Evaluasi: Ibu mampu menyusui bayinya dengan benar. 7) Menganjurkan untuk segera membawanya kepada petugas kesehatan bila tanda-tanda tersebut timbul Evaluasi: Ibu akan segera ke petugas kesehatan apabila menemui tanda2 bahaya. 8) Menjadwalkan kunjungan rumah 3 hari Evaluasi: Ibu bersedia untuk di lakukan kunjungan rumah 9) Melakukan pendokumentasian. 3. Asuhan nifas hari ke 3 Tanggal : 31 oktober 2009 Waktu : 07.00 a. Data Subyektif Ibu mengatakan ibu mengeluh kalau payudaranya terasa agak keras. Ibu tidak mengalami pusing berlebihan, perdarahan, demam, dan nyeri perut, tetapi Ibu juga mengatakan sudah mulai mengerjakan pekerjaan rumah tangga yang ringan. b. Data Obyektif 1) Keadaan umum : baik 2) Kesadaran : Compos mentis 3) Tanda-tanda Vital : Tekanan darah : 110/70 mmHg Respirasi : 18 X/menit Nadi : 80 X/menit Suhu : 36, 3?C 4) Pemeriksaan fisik a) Conjungtiva : merah muda b) Skelera : putih c) Payudara : colostrum sudah keluar, bayi menetek tapi payudara terasa keras d) Abdomen: kontraksi uterus : baik TFU : pertengahan pusat symphisis Kandung kencing : kosong e) Ekstremitas: Atas : tidak ada oedema, kuku tidak pucat Bawah: tidak ada oedema, tidak ada varises, refleks patella +/+ f) Perineum : luka jahitan : tidak ada perdarahan : 30 cc c. Analisa P3A0 3 hari postpartum dengan bendungan ASI d. Penatalaksanaan 1) Memberitahu ibu dan keluarga bahwa kondisinya semakin baik Evaluasi: Ibu merasa senang dan bersyukur 2) Melakukan perawatan payudara Evaluasi: Ibu mendapatkan asuhan perawatan payudara 3) Memberitahu ibu bahwa ibu boleh melakukan aktivitas seperti biasa tetapi jangan yang beratberat. Evaluasi: Ibu tidak melakukan pekerjaan berat 4) Mendiskusikan dengan ibu mengenai

rencana kontrasepsi Evaluasi: Ibu berencana ingin menggunakan KB suntik setelah 40 hari post partum 5) Menjadwalkan kunjungan rumah 3 hari kemudian Evaluasi: Dilakukan setelah 3 hari dan ibu menyetujuinya. 4. Asuhan BBL hari ke 3 Tanggal : 31 oktober 2009 Waktu : 07.30 wib a. Data Subyektif Ibu mengatakan bahwa bayinya aktif menyusui hampir setiap 2 jam satu kali. Hisapan bayi kuat, buang air besar sudah tidak hitam lagi, kencing sering dan bayi tidak rewel. b. Data Obyektif 1) Keadaan Umum Keadaan umum tampak baik, tingkat aktivitas baik, warna kulit dan bibir merah muda, tangis bayi kuat 2) Tanda-tanda vital Denyut jantung : 128 X/menit Pernapasan : 50X/menit Suhu : 36,6?C 3) Pemeriksaan fisik a) Berat badan : 2700 gr b) Mata : skelera putih, conjungtiva merah muda c) Perut : tali pusat bersih dan kering d) Kulit : tidak ada ruam popok, bagian wajah agak kuning c. Analisa Neonatus 3 hari dengan keadaan baik d. Penatalaksanaan 1) Memberitahukan hasil pemeriksaan. Evaluasi : ibu mengetahui hasil pemeriksaan bayinya 2) Memberitahu ibu untuk menjaga bayinya agar tetap hangat, jangan membiarkan bayinya tidur di dekat pintu atau jendela yang terbuka dan hindarkan dari barang-barang yang dapat mencederai bayinya. Evaluasi: Ibu akan selalu menjaga bayinya tetap hangat. 3) Memberitahu ibu agar memberikan ASI sesuai dengan keinginan bayi dan membangunkannya bila bayi tidur terus dan tidak menetek. Evaluasi: Ibu selalu memberikan ASI sesuai keinginan bayinya. 4) Memberitahu ibu agar tidak menyusui bayinya sambil tiduran untuk menghindari tersedak. Evaluasi: Ibu mengerti bahwa tidak boleh menyusui bayinya sambil tiduran 5) Menganjurkan ibu untuk menjemur bayinya di bawah sinar matahari selama 30 menit. Evaluasi: Ibu mengerti dan akan selalu menjemur bayinya pada pagi hari 6) Memberitahu ibu untuk selalu mencuci tangan sebelum merawat dan menyusui bayinya. Evaluasi: Ibu mengerti dan akan selalu mencuci tangan sebelum merawat dan memegang bayinya. 7) Memberitahu ibu agar tidak meninggalkan bayinya untuk menghindari cedera pada bayinya Evaluasi: Ibu tidak pernah meninggalkan bayinya sendirian. 8) Memberitahu ibu untuk selalu menjaga tali pusat supaya selalu bersih dan tidak membubuhkan apapun Evaluasi: Ibu mengetahui dan mengerti mengenati perawatan tali pusat. 5. Asuhan Nifas hari ke-6 Tanggal : 03 november 2009 Waktu : 07.30 wib a. Data Subyektif Ibu merasa sehat, tidak ada keluhan dan jumlah ASI banyak b. Data Obyektif 1) Keadaan umum : baik 2) Kesadaran : Compos mentis 3) Tanda-tanda Vital : Tekanan darah : 110/70 mmHg Respirasi : 18 X/menit Nadi : 78 X/menit Suhu : 36,8?C 4) Pemeriksaan fisik a) Conjungtiva : merah muda b) Skelera : putih c) Payudara : pengeluaran ASI banyak, bayi menetek d) Payudara : Bengkak tidak ada, puting susu menonjol, pengeluaran ASI banyak. e) Abdomen : kontraksi uterus baik, TFU pertengahan pusat -simpisis, kontraksi uterus baik, kandung kencing kosong f) Ekstremitas Atas : tidak ada oedema, kuku tidak pucat Bawah : tidak ada oedema, tidak ada varises, refleks patella +/+ g) Perineum: tidak ada luka jahit, lochea serosa c. Analisa P3A0 6 hari post partum bendungan ASI. d. Penatalaksanaan 1) Memberitahu ibu dan keluarga bahwa keadaan ibu baik Evaluasi: Ibu mengetahui haisil pemeriksaan 2) Melakukan perawatan payudara Evaluasi: Setelah di lakukan perwatan payudara ibu merasa lebih baik dari hari-hari sebelumnya, bendungan ASI sudah berkurang dan ASI lebih banyak. 3) Memberitahu ibu tentang posisi menyusui yang baik dan benar Evaluasi: Ibu mengerti dan mengetahuinya 4) Mengingatkan ibu untuk tetap mengkonsumsi zat besi dan cara meminumnya sesuai aturan yang dianjurkan bidan. Evaluasi: Ibu selalu minum tablet Fe sesuai anjuran bidan

5) Memberitahu kembali ibu untuk selalu menjaga personal hygiene Evaluasi: Ibu selalu menjaga personal hygienes 6) Mengingatkan kembali kepada ibu mengenai tanda-tanda bahaya nifas. Ibu mengerti dan mengetahuinya. 6. Asuhan BBL hari ke-6 Tanggal : 03 november 2009 Waktu : 08.10 wib a. Data Subyektif Ibu mengatakan bahwa bayinya sehat, BAB 2-3X/hari, tidak mencret. BAK sering lebih dari 6 kali/hari. Ibu juga mengatakan bahwa bayinya menyusu kuat. b. Data Subyektif 1) Keadaan Umum Keadaan umum tampak baik, tingkat aktivitas baik, warna kulit dan bibir merah muda, tangis bayi kuat 2) Tanda-tanda vital Denyut jantung : 128 X/menit Pernapasan : 48X/menit Suhu : 36,7?C 3) Pemeriksaan fisik a) Berat badan : 2700 gr b) Mata : skelera putih, conjungtiva merah muda c) Mulut : tidak ada monaliasiskan d) Perut : tali pusat bersih dan kering e) Kulit : tidak ada ruam popok c. Analisa Neonatus 6 hari dengan keadaan baik d. Penatalaksanaan 1) Memberitahu ibu mengenain keadaan bayinya bahwa bayinya sehat Evaluasi: Ibu mengetahui hasil pemeriksaan 2) Memberitahu ibu bahwa bayinya sudah harus mendapatkan imunisasi dan ibu mengizinkan bayinya untuk di imunisasi Evaluasi: Ibu mengetahui bahwa bayinya harus diberikan imunisasi 3) Memberikan imunisasi HB 1 dan polio 1 pada bayi. Evaluasi: Bayi telah mendapatkan imunisasi Hb0 dan polio 4) Mengingatkan ibu untuk tetap menjaga tali pusat agar tetap kering selama belum puput pusar. Evaluasi: Ibu mengerti dan akan selalu menjaga tali pusat tetap kering. 3.3 Pembahasan kasus 3.3.1 Antenatal Pemeriksaan antenatal pertama dilakukan pada tanggal 19 oktober 2009 di BPS Bidan Nina Kaniawati dan pemeriksaan kedua dilakukan pada tanggal 26 oktober 2009. Dari kedua hasil pemeriksaan dan pengkajian pada Ny. N, penyusun mengidentifikasikan masalah pada masa kehamilan yaitu peningkatan frekuensi berkemih. Berdasarkan teori Varney, 2008. Peningkatan frekuensi berkemih merupakan ketidaknyamanan nonpatologis pada kehamilan sering terjadi pada dua kesempatan yang berbeda selama antepartum. Metode yang dapat dilakukan untuk mengurangi frekuensi berkemih adalah mengurangi asupan cairan sebelum tidur malam sehingga wanita tidak perlu bolak balik ke kamar mandi pada saat mencoba tidur. 3.3.2 Intranatal Tanggal 29 oktober 2009 pukul 23.00 Ny. N dan keluarga datang ke BPS Bidan Nina K mengeluh mules-mules disertai keluar lendir bercampur darah dari jalan lahir, lalu dilakukan pemeriksa dalam dan pembukaan 6 cm dan pada pukul 02.20 lahir bayi laki-laki spontan dengan keadaan ibu dan bayi baik. Pertolongan persalinan dilakukan secara mandiri dengan 58 langkah asuhan persalinan normal sesuai teori Azwar, 2007. 3.3.3 Postnatal Pada hari ketiga postnatal dilakukan pemeriksaan, dari hasil pemeriksaan terdapat permasalahan pada payudara: Ibu mengeluh bahwa pengeluaran ASI kurang, dan payudara terasa agak panas. Berdasarkan data yang di dapat penulis melihat klien memiliki permasalah bendungan ASI, hal tersebut sesuai teori Prawirahardjo, 2002, bendungan ASI biasanya terjadi pada minggu-mingu pertama postnatal. Pada klien ini, diberikan asuhan perawatan payudara, dan ibu disarankan untuk sering meneteki bayinya, meneteki yang baik, sebelum meneteki berikan kompres hangat pada dada sebelum meneteki atau mandi air hangat, pijat punggung dan leher, memeras susu cara manual sebelum meneteki dan basahi puting agar bayi mudah menetek. Setelah diberikan perawatan dalam beberapa hari, ibu merasa lebih baik dan produksi ASI menjadi lebih banyak, sehingga bayipun mendapatkan ASI secara eksklusif. 3.3.4 Bayi baru lahir Setelah lahir, bayi langsung

disimpan di atas perut ibu dan dijaga kehangatannya, selain itu bayi dilakukan inisiasi menyusu dini untuk menggapai puting susu dan mendapatkan air susu pertama, hal ini sesuai teori Azrul inisiasi menyusu dini dilakukan selama 30-60 menit. BAB IV KESIMPULAN DAN SARAN 4.1 Kesimpulan Asuhan kebidanan secara komprehensif pada seorang ibu dimulai segera setelah ada kemungkinan kehamilan, bersalin hingga masa nifas serta pemberian asuhan pada bayi baru lahir. Asuhan yang di berikan kepada Ny. N di lakukan sejak usia kehamilan 36 minggu sampai nifas. Pada masa kehamilan dan persalinan Ny. N tidak menemui permasalahan yang berat dan mendapatkan asuhan yang baik. Pada hari ke 3 postnatal ibu mengalami bendungan ASI. Untuk penatalaksanaan kasus ini, Ny. N mendapatkan asuhan perawatan payudara, dan di sarankan agar menyusui bayinya sesering mungkin, cara menyusui yang benar, mengompres dengan air hangat, dan sebelum disusukan peras ASI sedikit dan oleskan ke sekitar puting susu. 4.2 Saran 4.2.1 Bagi BPS Di lihat dari fasilitas pelayanan kesehatan, pembirian asuhan kebidanan di BPS sudah baik, tingkatkan kualitas pelayanan dan jaga kebersihan di tempat praktik. 4.2.2 Bagi Institusi 1. Pihak lembaga lebih efektif dalam melakukan bimbingan dan pengawasan kepada mahasiswa dalam melaksanakan kegiatan Praktik Klinik Kebidanan (PKK). 2. Pihak lembaga lebih mengoptimalkan dalam melakukan pendekatan kepada pihak yang dijadikan lahan untuk praktik sehingga akan terjalin kerjasama yang baik dalam upaya menempatkan mahasiswa di lapangan dan melakukan bimbingan pada mahasiswa. 3. Kegiatan praktik klinik kebidanan berikutnya di harapkan lebih baik dari praktik klinik yang sekarang. 4.2.3 Bagi Mahasiswa Belajar dari pengalaman, diharapkan untuk angkatan selanjutnya bisa lebih baik dalam melakukan manajemen asuhan kebidanan antenatal, intranatal, postnatal, dan bayi baru lahir secara komprehensif. Dan lebih mempersiapkan skill maupun teori sebelum terjun ke lapangan. 4.2.4 Bagi klien Diharapkan klien dapat memperhatikan asuhan-asuhan yang diberikan terutama asuhan perawatan payudara untuk mencegah dari bendungan ASI menjadi mastitis, dan klien di harapkan sering melakukan kunjungan baik untuk memeriksakan bayi maupun ibunya.

You might also like