You are on page 1of 4

M. Aryocipto W.

// F1311057 Akuntansi

PEMAHAMAN TAHAP PENGAUDITAN


A. AUDIT PENDAHULUAN Beberapa hal penting yang harus diperhatikan dalam pelaksanaan audit ini, antara lain : 1. Pemahaman Auditor terhadap Objek Audit Auditor harus mendapatkan informasi tentang sumber daya (kapasitas aktivitas) yang dimiliki oleh audit dalam melaksanakan berbagai kegiatan untuk memahami tahapan ini. 2. Penentuan Tujuan Audit Dalam merumuskan tujuan audit dapat dilakukan dengan cara sebagai berikut : a. Mengidentifikasi tujuan yang ada. b. Mepertimbangkan tujuan audit yang telah ditetapkan pada masa sebelumnya. c. Membahas dengan pemberi tugas dan pengelola objek audit. Beberapa hal yang mengandung risiko kegagalan tinggi terhadap keberhasilan pencapaian tujuan objek audit yang harus diperhatikan auditor : 1. Tujuan objek audit yang beraneka ragam dan tidak konsisten. 2. Tujuan objek audit yang kurang jelas. 3. Kegiatan objek audit yang rumit dan kompleks. 4. Pengendalian yang lemah. 5. Perubahan-perubahan yang tidak terencana dan perputaran karyawan yang tinggi. 6. Perubahan lingkungan objek audit 3. Penentuan Ruang Lingkup dan Tujuan Audit Secara garis besar ruang lingkup audit manajemen terdiri atas : Bidang keuangan Ketaatan kepada peraturan dan kebijakn perusahaan Ekonominasi
1

Efisiensi Efektivitas 4. Penelaahan Terhadap Peratuaran dan Kebijakan yang Berkaitan dengan Objek Audit Hal ini bertujuan memperoleh informasi tentang peraturanperaturan yang berhubungan dengan kelompok audit baik bersifat umum maupun yang berhubungan khusus dengan berbagai program/aktivitas yang diselengarakan pada objek audit. 5. Pengembangan Kriteria Awal dalam Audit Faktor yang mempengaruhi kriteria yang akan digunakan dalam audit antara lain: Tujuan dari kegiatan yang diaudit Pendekatan audit Aktivitas tujuan, audit Kesimpulan Hasil Audit Pendahuluan Daftar bidang/kegiatan yang mengandung kelemahan. Alasan mengapa bidang/kegiatan memerlukan audit lanjutan. Temuan-temuan sementara yang diperoleh berkaitan dengan

biadang/kegiatan yang termasuk dalam daftar bidang/kegiatan yang masih mengandung kelemahan. Rekomendasi sementara yang diajukan untuk memperbaiki kelemahankelemahan. Tindakan-tindakan yang sudah dilakukan objek audit berdasarkan rekomendasi yang diberikan auditor sebelumnya. Bukti-bukti yang perlu diperoleh pada audit selanjutnya berkaitan dengan tujuan audit sementara yang telah ditetapkan

B. REVIEW TERHADAP PENGENDALIAN MANAJEMEN Sistem pengendalian manajemen merupakan sistem yang digunakan untuk mengumpulkan, menganalisis informasi, mengevaluasi, dan
2

memanfaatkannya serta berbagai tindakan yang dilakukan oleh manajemen

dalam

melakukan

pengendalian.

Karakteristik

sistem

pengendalian

manajemen yang baik mencakup hal-hal sebagai berikut: 1. Pernyataan tujuan perusahaan Tujuan suatu perusahaan harus dinyatakan dengan jelas dan disosialisasikan ke berbagai tingkatan manjemen untuk dipahami. 2. Rencana perusahaan yang digunakan untuk mencapai tujuan Rencana yang merupakan penjabaran dari tujuan perusahaan, harus disusun untuk mencapai sasaran perusahaan baik jangka pendek maupun jangka panjang, yang biasanya juga diikuti dengan penentuan strategi untuk mengimplementasikannya. 3. Kualitas dan kuantitas SDM yang sesuai dengan tanggung jawab yang dipikul dan adanya pemisahan fungsi yang memadai. Perencanaan yang telah ditetapkan perusahaan harus didukung oleh ketersediaan SDM yang memadai dalam merealisasikan rencana tersebut. 4. Sistem pembuat kebijakan dan praktik yang sehat pada masingmasing unit organisasi. 5. Sistem penelaahan yang efektif pada setiap aktivitas untuk memperoleh keyakinan bahwa kebijakan dan praktik yang sehat telah dilaksanakan dengan baik. C. AUDIT LANJUTAN Audit ini bertujuan untuk memperoleh bukti yang cukup untuk mendukung tujuan audit yang sesungguhnya, yang telah ditetapkan berdasar hasil riview dan pengendalian manajemen. Langkah-langkah audit pada tahap ini meliputi: 1. Mengumpulkan tambahan informasi latar belakang objek audit yang diperlukan. 2. Memperoleh bukti-bukti yang relevan, material, dan kompeten. Semua bukti yang diperoleh dalam audit harus memenuhi kriteria: Relevan Material Kompeten
3

Cukup 3. Membuat tingkasan atas bukti yang telah diperoleh dan

mengelompokkannya ke dalam kelompok kriteria, penyeba, dan akibat. 4. Menyusun kesimpulan atas dasar ringkasan bukti yang telah diperoleh dan mengidentifikasi bahwa akibat yang ditimbulkan dari ketidaksesuaian antara kondisi dan kriteria cukup penting dan material. Ksimpulan ini merupakan pemantapan temuan hasil audit. D. PELAPORAN Ada dua cara penyajian laporan audit manajemen yaitu : a. Cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang diperoleh selama tahapan tahapan audit. Dan, b. Cara penyajian yang mengikuti arus informasi yang menitik beratkan penyajian kepada kepentingan para pengguna laporan hasil audit. Laporan memuat kesimpulan audit tentang elemen-elemen atas tujuan audit dan rekomendasi yang diberikan untuk memperbaiki berbagai kekurangan yang terjadi serta rencana tindak lanjut dalam mengaplikasikan rekomendasi tersebut.

E. TINDAK LANJUT Penerapan tindak lanjut atas rekomendasi yang diberikan auditor merupakan bentuk komitmen manajemen dalam meningkatkan proses dan kinerja perusahaan atas beberapa kelemahan/kekurangan yang masih terjadi. Auditor tidak memiliki kewenangan memaksa dan menuntut manajemen untuk melaksanakan tindak lanjut sesuai dengan rekomendasikan, tetapi

lebih menempatkan diri sebagai supervisor atas rencana, pelaksana, dan pengendalian tindak lanjut yang dilakukan.

You might also like