You are on page 1of 14

MANUSIA, KERAGAMAN, DAN KESEDERAJATAN

Disusun Oleh Kelompok 3 :


ASADI KHANA RAHMAT NOVITA ZAHARA MUAMMAR (110130006) (110130058) (110130042) (110130016)

JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MALIKUSSALEH 2011/2012

KATA PENGANTAR
Segala puji dan syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Allah SWT, karena dengan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, akhirnya kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul MANUSIA KERAGAMAN, DAN KESEDERAJATAN . Makalah yang kami susun ini merupakan salah satu tugas matakuliah Ilmu Sosial Budaya Dasar. Kami menyadari, makalah yang kami susun ini masih jauh dari sempurna, oleh karena itu kritik dan saran sangat kami harapkan dari berbagai pihak. Sebagai manusia biasa, kami berusaha dengan sebaik-baiknya dan semaksimal mungkin, dan sebagai manusia biasa juga kami tidak luput dari segala kesalahan dan kekhilafan dalam menyusun makalah ini. Pada kesempatan ini dengan penuh rasa hormat kami haturkan terima kasih yang sebesarbesarnya kepada Bapak Fahrurrazi,Shi.M.si selaku dosen pembimbing yang telah membimbing dan sudi membagi ilmunya kepada kami sehingga dapat terselesaikannya makalah ini. Tak lupa juga kami ucapakan terima kasih kepada rekan-rekan seperjuangan dan semua pihak yang telah membantu sehingga makalah ini dapat kami selesaikan tepat pada waktunya. Untuk menyempurnakan makalah ini, kami dengan senang hati akan menerima kritik dan saran yang sifatnya membangun dari berbagai pihak. Sehingga di kemudian hari kami dapat menyempurnakan makalah ini dan kami dapat belajar dari kesalahan-kesalahan yang telah kami lakukan. Akhirnya kami berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat khusunya bagi kami dan umumnya bagi semua pihak yang berkepentingan. Amin.

Reulet, 2 Mei 2012

Penyusun

BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Keragaman budaya atau cultural diversitydan kesedarajatan manusia adalah keniscayaan yang ada di bumi Indonesia. Keragaman budaya di Indonesia adalah sesuatu yang tidak dapat dipungkiri keberadaannya. Dalam konteks pemahaman masyarakat majemuk, selain kebudayaan kelompok sukubangsa, masyarakat Indonesia juga terdiri dari berbagai kebudayaan daerah bersifat kewilayahan yang merupakan pertemuan dari berbagai kebudayaan kelompok sukubangsa yang ada didaerah tersebut. Dengan jumlah penduduk 200 juta orang dimana mereka tinggal tersebar dipulau- pulau di Indonesia. Mereka juga mendiami dalam wilayah dengan kondisi geografis yang bervariasi. Mulai dari pegunungan, tepian hutan, pesisir, dataran rendah, pedesaan, hingga perkotaan. Hal ini juga berkaitan dengan tingkat peradaban kelompokkelompok sukubangsa dan masyarakat di Indonesia yang berbeda. Pertemuan-pertemuan dengan kebudayaan luar juga mempengaruhi proses asimilasi kebudayaan yang ada di Indonesia sehingga menambah ragamnya jenis kebudayaan yang ada di Indonesia. B. Rumusan masalah Berdasarkan uraian di atas kami menentukan permasalahan sebagai berikut : 1) Jelaskan pengertian dari keragaman dan kesedarajatan manusia ? 2) Jelaskan Struktur masyarakat yang bersifat majemuk ? 3) Sebutkan apa yang dimaksud dengan Bhineka Tunggal Ika ? C. Tujuan Adapun tujuan dari pembuatan makalah ini yaitu untuk mengetahui tentang : 1) Pengertian dari keragaman dan kesedarajatan manusia ? 2) Penjelasan Struktur masyarakat yang bersifat majemuk ? 3) Pengertian dari Bhineka Tunggal Ika ?

D. Manfaat Adapun manfaat dari makalah ini bagi mahasiswa dan seluruh orang yang membacanya yaitu menambah pengetahuan dan wawasan mengenai materi keragaman dan kesederajatan manusia.

BAB II PEMBAHASAN

A. Makna Keragaman, dan Kesederajatan


1. Makna Keragaman Keragaman berasal dari kata ragam. Dalam kamus besar bahasa indonesia ragam berarti : 1) Tingkah, laku, ulah, 2) Macam, jenis, 3) Lagu, musik langgam, 4) Warna, corak, ragi. Sedangkan keragaman sendiri berarti : 1) Perihal berjenis-jenis atau beragam-ragam, 2) Keadaan beragam-ragam. Ragam juga dapat diartikan bersatu hati, rukun sehingga keragaman berarti kerukunan. 2. Makna Kesederajatan Kesederajatan berasal dari kata derajat. Dalam kamus besar bahasa indonesia derajat berarti : 1) Tingkatan, martabat, pangkat, 2) Gelar yang diberikan oleh perguruan tinggi kepada mahasiswa yang telah lulus ujian. Sederajat berarti sama tingkatannya (pangkatnya, kedudukannya) dan kesederajatan berarti perihal kesamaan tingkatan.

B. UNSUR-UNSUR KERAGAMAN DALAM MASYARAKAT


1. Suku bangsa dan ras Suku bangsa yang menempati wilayah Indonesia dari sabang sampai merauke sangat beragam. Sedangkan perbedaan ras muncul karena adanya pengelompokan besar manusia yang memiliki ciri-ciri biologis lahiriah yang sama seperti rambut, warna kulit, ukuran tubuh, mata, ukuran kepala, dan lain sebagainya. 2. Agama dan keyakinan Agama mengandung arti ikatan yang harus dipegang dan dipatuhi manusia. Ikatan yang dimaksud berasal dari suatu kekuatan yang lebih tinggi dari manusia sebagai kekuatan gaib yang tak dapat ditangkap dengan panca indra. Dalam peraktiknya fungsi agama dalam masyarakat antara lain adalah : 1) Berfungsi edukatif : ajaran agama secara hukum berfungsi menyuruh dan melarang 2) Berfungsi penyelamat 3) Berfungsi sebagai perdamaian

4) Berfungsi sebagai Social control 5) Berfungsi sebagai pemupuk rasa solidaritas 6) Berfungsi transformatif 7) Berfungsi sublimatif 3. Ideologi dan politik Ideologi adalah suatu istilah umum bagi sebuah gagasan yang berpengaruh kuat terhadap tingkah laku dalam situasi khusus karena merupakan kaitan antara tindakan dan kepercayaan yang fundamental. 4. Tatakrama Tatakrama yang dianggap arti bahasa jawa yang berarti adat sopan santun, basa basi pada dasarnya ialah segala tindakan, perilaku, adat istiadat, tegur sapa, ucap dan cakap sesuai kaidah atau norma tertentu. 5. Kesenjangan ekonomi dan sosial Masyarakat Indonesia merupakan masyarakat yang majemuk dengan bermacam tingkat, pangkat, dan strata sosial.

C. PENGARUH KERAGAMAN TERHADAP KEHIDUPAN BERAGAMA, BERMASYARAKAT, BERNEGARA, DAN KEHIDUPAN GLOBAL
Pengaruh keragaman diantaranya adalah a) Terjadinya segmentasi kebudayaan yang berbeda. b) Memiliki struktur sosial yang terbagi-bagi kedalam lembaga-lembaga yang bersifat non komplemeter. c) Kurang mengembangkan konsesus diantara para anggota masyarakat tentang nilai-nilai sosial yang bersifat dasar. d) Secara relatif sering kali terjadi konflik diantara kelompok yang satu dengan yang lainnya. e) Secara relatif intergrasi sosial tumbuh diatas paksaan dan saling ketergantungan didalam bidang ekonomi. f) Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok terhadap kelompok yang lain. kedalam kelompok-kelompok yang seringkali memiliki

Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan, besar kemungkinan tercipta masalah-masalah yang menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa seperti : 1) Disharmonisasi, adalah tidak adanya penyesuaian atas keragaman antara manusia dengan dunia lingkungannya. 2) Perilaku diskriminatif terhadap etnis atau kelompok masyarakat tertentu akan memunculkan masalah yang lain, yaitu kesenjangan dalam berbagai bidang yang tentu saja tidak menguntungkan bagi kehidupan berbangsa dan bernegara. 3) Eksklusivisme, rasialis, bersumber dari superioritas diri, alasannya dapat bermacammacam, antara lain keyakinan bahwa secara kodrati ras/sukunya kelompoknya lebih tinggi dari ras/suku/kelompok lain.

Ada beberapa hal yang dapat dilakukan untuk memperkecil masalah yang diakibatkan oleh pengaruh negative dari keragaman, yaitu : 1) Semangat Religius 2) Semangat Nasionalisme 3) Semangat Fluralisme 4) Dialog antar umat beragama 5) Membangun suatu pola komunikasi untuk interaksi maupun konfigurasi hubungan antar agama, media, masa, dan harmonisasinya.

D. PROBLEMATIKA DISKRIMINASI
Diskriminasi adalah setiap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap seseorang sekelompok orang berdasarkan ras, atau agama, suku, etnis, kelompok, golongan, status,

kelas sosial ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik, usia, orientasi seksual, pandangan ideologi, dan politik serta batas negara dan kebangsaan seseorang. Pasal 281 Ayat 2 UUD NKRI 1945 Telah menegaskan bahwa Setiap orang berhak bebas dari perlakuan yang bersifat diskriminatif atas dasar apapun dan berhak mendapatkan perlindungan terhadap perlakuan yang bersifat diskriminatif itu .

Sementara itu Pasal 3 UU No 30 Tahun 1999 tentang HAM Telah menegaskan bahwa Setiap orang dilahirkan bebas dengan harkat dan martabat yang sama dan sederajat Komunitas Internasional telah mengakui bahwa diskriminasi masih terjadi diberbagai belahan dunia, dan prinsip non diskriminasi harus mengawali kesepakatan antar bangsa untuk dapat hidup dalam kebebasan, keadilan, dan perdamaian. Pada dasarnya diskriminasi tidak terjadi begitu saja, akan tetapi karena adanya beberapa faktor penyebab antara lain adalah 1) Persaingan yang semakin ketat dalam berbagai bidang kehidupan, terutama ekonomi. 2) Adanya tekanan dan intimidasi yang biasanya dilakukan oleh kelompok yang dominan terhadap kelompok atau golongan yang lebih lemah. 3) Ketidak berdayaan golongan miskin akan intimidasi yang mereka dapatkan membuat mereka terus terpuruk dan menjadi korban diskriminasi. Dari kajian yang dilakukan terhadap berbagai kasus disintekrasi bangsa dan hancurnya sebuah negara, dapat disimpulkan adanya enam faktor utama yang sedikit demi sedikit bisa menjadi penyebab utama peruses itu, yaitu 1) Kegagalan kepemimpinan 2) Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama 3) Krisis politik 4) Krisis sosial 5) Demoralisasi tentara dan polisi 6) Interfensi asing Terciptanya Tungal Ika dalam masyarakat Bhineka dapat diwujudkan melalui Integrasi Kebudayaan atau Integrasi Nasional .

Manusia Beradab dalam keragaman Dalam hal ini maka tedapat teori yang menunjukkan penyebab konflik di tengah masyarakat antara lain: 1. Teori hubungan masyarakat, memiliki pandangan bahwa konflik yang sering muncul ditengah masyarakat disebabkan polarisasi yang terus terjadi, ketidak percayaan dan permusuhan diantara kelompok yang berbeda, perbedaan bisa dilatarbelakangi SARA bahkan pilihan ideologi politiknya.

2. Teori identitas yang melihat bahwa konflik yang mengeras di masyarakat tidak lain disebabkan identitas yang terancam yang sering berakar pada hilangnya sesuatu atau penderitaan masa lalu yang tidak terselesaikan 3. Teori kesalahfahaman antar budaya, teori ini melihat konflik disebabkan ketidakcocokan dalam cara-cara berkomunikasi diantara budaya yang berbeda. 4. Teori transformasi yang memfokuskan pada penyebab terjadi konflik adalah ketidaksetaraan dan ketidakadilan yang muncul sebagai masalah sosial budaya dan ekonomi. Faktor-Faktor Terjadinya Perubahan Social Budaya Factor-faktor pendorong yang menyebabkan terjadinya perubahan social ada 2 macam, yaitu yang berasal dari luar masyarakat dan dari dalam diri itu sendiri. Factor yang berasal dari luar masyarakat a. Akulturasi. Akulturasi atau cultural contact berarti suatu kebudayaan tertentu yang dihadapkan dengan unsure-unsur kebudayaan asing yang sedemikian rupa sehingga lambat laun unsure-unsur kebudayaan asing tersebut melebur atau menyatu kedalam kebudayaan sendiri, tetapi tidak menyebabkan hilangnya kepribadian. b. Difusi Difusi ialah penyebaran unsur-unsur kebudayaan dari satu tempat ketempat lain. Sedikit demi sedikit, hal ini berlangsung berkaitan dengan terjadinya perpindahan atau penyebaran manusia dari satu tempat ke tempat lain. c. Penetrasi Penetrasi adalah masuknya unsur-unsur masuknya kebudayaan asing secara paksa, sehingga merusak kebudayaan bangsa yang di datangi penetrasi tersebut, dinamakan Penetration Violent, misalnya ketika bangsa Spanyol dan Portugis datamg ke Amerika Latin sehingga kebudayaan maya dan inka menjadi musnah. Selain itu masih ada jenis penetrasi lain yaitu masuknya unsur kebudayaan asing dengan tidak sengaja dan tanpa paksaan dalam kebudayaan

setempat sehingga saling mempengaruhi, penetrasi semacam ini disebut Penetration Pasifique, seperti masuknya agama dan kebudayaan Hindu, Budha, Islam kedalam kebudayaan Indonesia. d. Invasi Invasi yaitu masuknya unsur-unsur kebudayaan asing kedalam kebudayaan setempat dengan peperangan (Penaklukan) bangsa asing terhadap bangsa lain, penaklukan itu pada umumnya dilanjutkan dengan penjajahan, selama masa penjajahan itulah terjadi pemaksaan masuknya unsur-unsur asing kedalam kebudayaan bangsa-bangsa terjajah. e. Asimilasi Asimilasi kebalikan dari penetrasi. Asimilasi adalah proses penyesuaian seseorang atau kelompok orang asing terhadap kebudayaan setempat. f. Hibridisasi Hibridisasi adalah perubahan kebudayaan yang disebabkan oleh perkawinan campuran antara orang asing dengan penduduk setempat. Hibridisasi umumnya bersifat individu, walaupun tidak menutup kemungkinan perubahan akibat perkawinan campuran meluas hingga ke lingkungan masyarakat sekelilingnya, akibat hibridisasi ialah munculnya kebudayaan baru, yaitu setengah kebudayaan asing dan setengah kebudayaan setempat. g. Milenarisasi Milenarisasi merupakan salah satu bentuk gerakan kebangkitan, yang berusaha mengangkat golongan masyarakat bawah yang tertindas dan telah lama menderita dalam kedudukan sosial yang rendah dan memiliki ideologi sub kultural yang baru.

Perubahan yang Terjadi karena Pengaruh dari Dalam a. Sistem Pendidikan yang Maju - Inovasi adalah pembauran unsur teknologi dan ekonomi dari kebudayaan - Discovery adalah penemuan unsur kebudayaan yang baru, baik berupa alat walaupun ide baru yang diciptakan oleh seseorang atau sekelomok orang dalam suatu masyarakat. - Namun, adapula pendapat lain menyatakan bahwa discovery adalah penemuan sesuatu yang sebelumnya telah ada - Invention adalah pendapatan atau perolehan hal-hal baru yang dilakukan melalui usaha yang sungguh-sungguh walaupun melalui trial and error. - Enkulturasi atau pembudayaan ialah suatu proses manusia mempelajari dan menyesuaikan alam fikiran serta sikapnya dengan sistem norma ( meliputi norma susila, adat, hukum dan agama) yang hidup dalam masyarakat. b. c. d. e. Menghargai hasil karya orang lain Adanya keterbukaan di dalam masyarakat Adanya toleransi terhadap perbuatan-perbuatan yang menyimpang (deviation) Penduduk yang heterogen

PENUTUP

1. Kesimpulan Dari uraian di atas dapat diambil kesimpulan sebagai berikut: a. Keragaman adalah suatu kondisi dalam masyarakat di mana terdapat perbedaan- perbedaan dalam berbagai bidang, terutama suku bangsa dan ras, agama dan keyakinan, ideologi, adat kesopanan, serta situasi ekonomi. b. Kesederajatan adalah suatu kondisi di mana dalam perbedaan dan keragaman yang ada manusia tetap memiliki satu kedudukan yang sama dan satu tingkatan hierarki. c. Unsur-unsur Keragaman dalam Masyarakat Indonesia yaitu Suku Bangsa dan Ras, Agama dan Keyakinan, Ideologi dan Politik, Tata Krama, Kesenjangan Ekonomi serta Kesenjangan Sosial d. Jika keterbukaan dan kedewasaan sikap dikesampingkan, besar kemungkinan tercipta masalah-masalah yang menggoyahkan persatuan dan kesatuan bangsa, seperti: Disharmonisasi, Perilaku diskriminatif serta Eksklusivisme, rasialis. e. Diskriminasi adalah sikap tindakan yang melakukan pembedaan terhadap seseorang atau sekelompk orang berdasarkan ras, agama, suku, etnis, kelompok, golongan, status, dan kelas sosial-ekonomi, jenis kelamin, kondisi fisik tubuh, usia, orientasi seksual, pandangan ideologi dan politik, serta batas negara dan kebangsaan seseorang. f. Problematika diskriminasi yang timbul dan harus diwaspadai adalah adanya disintegrasi bangsa. Dari kajian yang dilakukan terhadap berbagai kasus disintegrasi bangsa dan bubarnya sebuah negara, dapat disimpulkan adanya enam faktor utama yang secara gradual bisa menjadi penyebab utama proses itu, yaitu: Kegagalan kepemimpinan, Krisis ekonomi yang akut dan berlangsung lama, Krisis politik, Krisis social, Demoralisasi tentara dan polisi, serta Intervensi asing.

2.Saran Salah satu hal yang dapat dijadikan solusi adalah Bhineka Tunggal Ika yang merupakan ungkapan yang menggambarkan masyarakat Indonesia yang majemuk atau heterogen. Masyarakat Indonesia terwujud sebagai hasil interaksi sosial dari banyak suku bangsa dan beraneka ragam latar belakang kebudayaan, agama, sejarah, dan tujuan yang sama yang disebut Kebudayaan Nasional. Terciptanya tunggal ika dalam masyarakat yang bhineka dapat diwujudkan melalui integrasi kebudayaan atau integrasi nasional. Dalam hubungan ini, pengukuhan ide tunggal ika yang dirumuskan dalam wawasan nusantara dengan menekankan pada aspek persatuan disegala bidang merupakan tindakan yang positif. Namun tentu saja makna Bhineka Tunggal Ika ini harus benar-benar dipahami dan menjadi sebuah pedoman dalam berbangsa dan bernegara.

DAFTAR PUSTAKA

Arnold, Matthew. 1869. Culture and Anarchy. New York: Macmillan. Third edition, available online. Retrieved: 2006-06-28.

1882,

Barzilai, Gad. 2003. Communities and Law: Politics and Cultures of Legahkjkjl Identities. University of Michigan Press. Boritt, Gabor S. 1994. Lincoln and the Economics of the American Dream. University of Illinois Press. ISBN 978-0-252-06445-6. Alqadrie, Syarif Ibrahin. 1999. Konflik Etnis di Ambon dan Sambas, Suatu Tinjauan Sosiologis, Dalam: Jurnal Antropologi Tahun XXIII Nomor 58. Abdullah, Taufik dan AC. Van Der Leeden. 1986. Durkheim dan Pengantar Sosiologi Moralitas, Jakarta: Yayasan Obor Indonesia. Arkanudin. 2005. Perubahan Sosial Masyarakat Peladang Berpindah, Studi Kasus pada orang Dayak Ribun yang berada di sekitar PIR-Bun Kelapa Sawit Parindu Sanggau Kalimantan Barat, Bandung: Disertasi Program Doktor Program Pascasarjana Universitas Padjadjaran. Berghe, Pierre L. Van Den. 1969. Pluralism and The Polity: A Theoritical Exploration, Dalam Leo Kuper dan M.G Smith, eds, Pluralism in Africa, Berkeley and Los Angeles: University of California Press. Barth, Fredrik (ed). 1988. Kelompok Etnik dan Batasanya, Tatanan Sosial dari Perbedaan Kebudayaan, Penerjemah Nining I. Soesilo, Jakarta: UI Press. Boouman, P.J. 1957. Ilmu Masyarakat Umum. (Terjemahan), Jakarta: Dian Rakyat.

You might also like