You are on page 1of 10

Makalah Belajar dan Pembelajaran tentang Sumber Belajar dan Media Pembelajaran

Kelompok 4 Irmala Sari Luqmanul Hakim Muttaqin Selvi Surya Atika

Universitas Negeri Padang 2011

BAB I Pendahuluan A. Latar Belakang Dalam kegiatan pembelajaran guru harus mencari, memilih, dan menggunakan sumber belajar dan media pembelajaran yang tepat sesuai dengan tujuan dan materi pembelajaran tersebut. Penggunaan media dan sumber belajar yang tepat akan memberikan sumbangan positif terhadap keefektifann pembelajaran. Oleh jarena itu sebagai seorang guru, anda perlu mengetahui berbagai jenis sumber belajar dan media pembelajaran serta karakteristiknya. B. Rumusan Masalah a. membedakan pengertian sumber belajar dengan media pembelajaran b. menjelaskan manfaat penggunaan sumebr belajar dan media pembelajaran c. menjelaskan berbagai jenis sumber belajar dan media pembelajaran d. menjelaskan hal-hal yang perlu dipertimbangkan dalam pemilihan dan penggunaan media pembelajaran. C. Tujuan Setelah perkuliahan mahasiswa dapat membedakan pengertia sumber belajar dan media pembelajaran, serta dapat mengerti jenis-jenis sumber dan media pembelajaran. Setelah itu juga, agar nantinya ketika memulai suatu kegiatan belajar dan pembelajaran mahasiswa dapat memilih dalam menggunakan sumber dan media pembelajaran yang sesuai dengan pembahasan dan keadaan dari siswa yang diajarkan.

BAB II Pembahasan Sumber Belajar dan Media Pembelajaran 1. Sumber Belajar a. Pengertian Sumber Belajar Menurut Association Educational Comunication and Tehnology AECT (Asari, 2007) sumber belajar yaitu berbagai atau semua sumber baik berupa data, orang dan wujud tertentu yang dapat digunakan siswa dalam belajar, baik secara terpisah maupun terkombinasi sehingga mempermudah siswa dalam mencapai tujuan belajar. Sumber belajar menurut AECT (Suratno, 2008) meliputi semua sumber yang dapat digunakan oleh pelajar baik secara terpisah maupun dalam bentuk gabungan, biasanyadalam situasi informasi, untuk memberikan fasilitas belajar. Sumber itu meliputi pesan, orang, bahan, peralatan, teknik dan tata tempat. Menurut University of Wollongong NSW 2522,AUSTRALIA pada website-nya, Web Page last updated: August 1998,Teaching is defined as the process of creating and sustaining an effective environmentforlearning. (Melaksanakan pembelajaran diartikan sebagai proses menciptakan dan mempertahankan suatu lingkungan belajar yang efektif.

b. Jenis-Jenis Sumber Belajar Sedangkan Bernd Weidenmann,1994 dalam buku Lernen mit Bildmedien mengelompokkan menjadi tiga besar: 1. Auditiv yang menyangkut radio,kaset, piringan hitam. 2. Visual (visuell) yang menyangkut Flipchart, gambar (Wandbild), film bisu (Stumm film), video bisu (Stumm video), program komputer, bahan tertulis dengan dan tanpa gambar 3. Audio visual (audio visuell) yang menyangkutberbicara dengan, pertunjukan suara dan gamba, dan film/ video. Dari berbagai pendapat di atas dapat disarikan bahwa bahan ajar adalah merupakan seperangkat materi yang disusun secara sistematis sehingga tercipta lingkungan/suasana yang memungkinkan siswa untuk belajar.

Sebuah bahan ajar paling tidak mencakup antara lain : a. Petunjuk belajar (Petunjuk siswa/guru) b. Kompetensi yang akan dicapai c. Content atau isi materi pembelajaran d. Informasi pendukung e. Latihan-latihan f. Petunjuk kerja, dapat berupa Lembar Kerja (LK) g. Evaluasi h.Respon atau balikan terhadap hasil evaluasi

c. Manfaat Sumber Belajar 1. Meningkatkan produktivitas pendidikan. Siswa belajar tidak tergantung pada satusatunya sumber, seperti guru, melainkan dapat memanfaatkan berbagai sumber lain. 2. Memberikan kemungkinan terlaksananya pembelajaran yang sifatya lebih individual. 3. Memberikan dasar yang lebih ilmiah terhadap pembelajaran, misalnya perencanaan program-program pemberlajaran dapat dibuat lebih sistematis, dan guru dapat pula melakukan pengembangan bahan pembelajaran melalui penelitian.

2. Media Pembelajaran a. Pengertian Media Pembelajaran Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berarti perantara atau pengantar. Kalau ditinjau dari perkembangannya, media pembelajaran itu dahulunya dikenal sebagai alat bantu mengajar yang terutama berfungsi sebagai alat peraga dan jenisnya juga mula-mula terbatas pada alat visual yang dapat memberikan pengalaman kongkret melalui penglihatan, antara lain: gambar, model dan benda nyata. Sejak pertengahan abad ke-20, alat bantu yang digunakan dalam pembelajaran juga mengalami perkembangan menjadi alat bantu audio visual yaitu berupa alat dan bahan untuk menyampaikan materi pembelajaran yang dapat diterima siswa melalui indera pendengaran dan penglihatan. Pada akhir tahun 1950-an, dengan masuknya pengaruh teori komunikasi dalam penggunaan alat bantu audio visual, fungsi alat bukan lagi sekedar alat peraga tetapi meningkat menjadi alat penyalur informasi atau materi pembelajaran. Disamping itu, sesuai dengan perkembangan ilmu dan tekhnologi, jenis media pembelajaran yang dikembangkan juga semakin banyak dan beragam. Selanjutnya pada periode tahun 1960-1965, teori behaviorisme dari B. F. Skinner mulai berpengaruh terhadap pengembangan media pembelajaran yang mengutamakan pemberian penguatan untuk terjadinya perubahan tingkah laku sebagai hasil belajar. Pada waktu itu, media yang dikembangkan bukan hanya untuk digunakan oleh guru di kelas, tetapi ditunjukkan untuk dapat digunakan sebagai sumber belajar oleh siswa atau warga belajar tanpa kehadiran guru. Pada tahun 1965-1970, pendekatan sistem mulai pula terlihat pengaruhnya dalam sistem pembelajaran. Dengan diterapkannya pendekatan sistem, media pembelajaran menjadi bagian integral dalam program pembelajaran dan pemilihan serta penggunaannya sudah ditetapkan dengan penuh pertimbangan di saat membuat rancangan pembelajaran. Schramm (1977) mendefinisikan media pembelajaran sebagai tekhnologi pembawa informasi yang dapat dimangaatkan untuk proses belajar mengajar, sedangkan briggs mendefinisikan sebagai sarana fisik untuk menyampaikan materi pelajaran. Apabila dikaitkan dengan uraian mengenai sumber belajar di atas, dapat disimpulkan bahwa media pembelajaran adalah alat dan bahan yang digunakan dalam proses pembelajaran untuk menyampaikan materi pembelajaran, baik dengan guru ataupun tidak.

b. Rasional Penggunaan Media Pembelajaran. Media pembelajaran digunakan dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas proses belajar mengajar yang pada gilirannya diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Ada beberapa alasan pentingnya penggunaan media pembelajaran. Namun, alasan utamanya adalah terkait dengan kemampuan media dalam membuat materi pelajaran yang bersifat abstrak menjadi lebih konkret dan lebih jelas. Alasan lainnya terkati dengan manfaat yang dapat diperoleh melalui penggunaan media itu sendiri, yaitu: 1. Dapat membuat proses belajar mengajar lebih menarik dan lebih interaktif. 2. Dapat mengatasi keterbatasn ruang, waktu, dan daya indera karena rumit dapat digunakan untuk memanipulasi objek dan peristwia, antara lain: Objek yang berbahaya, terlalu besar atau kecil, terlalu rumit. Dapat dipelajari melalui gambar atau model. Peristiwa atau proses yang perlu diamati secara berulang, dalam mempelajarinya dapat direkam/difoto dan ditampilkan kembali melalui rekaman video/audio atau difilmkan. 3. Dapat memperjelas, menyeragamkan dan mengefisienkan penyajian materi pembelajaran dengna dapatnya media dipersiapkan terlebih dahuli, banyak hal yang dapat dipetimbangkan dan dilakukan untuk membuat penyajian materi pembelajaran lebih jelas, sistematis dan efisien. c. Jenis Media Pembelajaran Jenis media pembelajaran semakin banyak dan beragam, namun secara garis besar dapat dikelompokkan menjadi: 1. Media cetak dan media cetak 2. Media elektronik dan media non elektronik 3. Media sederhana dan media rumit 4. Media yang dirancang dan media yang dimanfaatkan

Ada banyak hal yang dapat dipakai sebagai dasar pengelompokkan media oleh para ahli. Scramm (1997) membagi media atas tiga kelompok daya liputnya atau ukuran banyaknya audiens yang dapat dijangkau oleh media tersebut, yaitu; 1. Media masal yaitu media yang liputannya luas, dapat menjangkau banyak orang ditempat yang tersebar, contohnya: televisi, radio. 2. Media klasikal yaitu media yang liputannya terbatas, dapat menjangkau sekelompok orang dalam tempat tertentu seperti di kelas, contoh: Film, video, slide. 3. Media individual yaitu media yang dipakai untuk belajar secara perorangan, contoh: telpon, media cetak. Pengelompokkan media yang lebih rinci dilakukan oleh para ahli berdasarkan ciri atau karakteristiknya. Bretz dalam Arief dkk. (1968) misalnya, mengelompokkan media pembelajaran ke dalam delapan kelompok besar, yaitu: 1. Media cetak, unsur utamanya simbol verbal 2. Media audio, unsur utamanya suara 3. Media semi gerak, unsur utamanya garis, simbol verbal, dan gerak 4. Media visual diam, unsur utamanya garis, simbol verbal, dan gambar 5. Media visual gerak, unsur utamanya gambar, garis, simbol verbal, dan gerak. 6. Media audio semi gerak, unsur utamanya suara, garis, simbol verbal dan gerak 7. Media audio visual diam, unsur utamanya suara, gambar, garis, dan simbol verbal 8. Media audio visual gerak, unsur utamanya mencakup kelima unsur diatas. Berbeda dengan Bertz, Kemp (1985) mengelompokkan media pembelajaran berdasarkan cara pengoperasiannya,yaitu: 1. Bentuk nyata, contoh: benda, peralatan, model 2. Bahan yang tidak diproyeksikan, contoh: behan cetak, papan tulis, duiagram, grafik 3. Rekaman audio, contoh: rekaman dalam kaset atau piringan 4. Gambar diam yang diproyeksi, contoh: slide, program komputer 5. Gambar bergerak yang diproyeksikan, contoh: film, rekaman video 6. Gabungan beberapa media, contoh: slide dengan pita audio, film rangkai dengan pita audio, komputer dengan video dan audio.

d. Kriteria pemilihan dan Penggunaan Media Pembelajaran Ada beberapa hal yang harus dipertimbangkan dalam pemilihan media untuk pembelajaran,yaitu: Pertama dan terutama sekali adalah kesesuaian dengan materi dan tujuan pembelajaran yang ingin dicapai. Faktor-faktor lain seperti karakteristik siswa, strategi pembelajaran, dan alokasi waktu juga perlu dipertimbangkan. Kedua, media yang memerlukan fasilitas pendukung perlu dipertimbangkan apakah fasilitas itu tersedia atau tidak, dan bagi media yang biaya pembuatannya mahal juga perlu dipertimbangkan. Adakalanya media yang mahal tapi dapat digunakan berulang-ulang dan dalam waktu yang lama juga sebaliknya ada media yang murah dan bisa di pergunakan dalam waktu yang cukup lama.

BAB III Penutup A. Kesimpulan media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang berarti perantara atau pengantar. Kalau ditinjau dari perkembangannya, media pembelajaran itu dahulunya dikenal sebagai alat bantu mengajar yang terutama berfungsi sebagai alat peraga dan jenisnya juga mula-mula terbatas pada alat visual yang dapat memberikan pengalaman kongkret melalui penglihatan, antara lain: gambar, model dan benda nyata. Sserta terdapat banyak jenis-jenis sumber dan media belajar yang dapat kita manfaatkan untuk membantu dalam menunjang kegiatan pembelajaran sehingga kegiatan tersebut dapat berjalan dengan baik dan maksimal. Sumber dan media pembelajaran yang bervariatif juga dapat menimbulkan keaktifan dan kekreatifan siswa sehingga kegiatan belajar menjadi lebih menarik. B. Saran Untuk menjadi guru yang berkompetensi dan profesional, wajiblah kita sebagai calon guru untuk dapat menguasai berbagai sumber dan media pembelajaran, agar nantinya ketika dihadapkan dengan kegiatan yang sebenarnya, kita sudah siap.

Sumber Referensi Tim Mata kuliah belajar dan pembelajaran. 2003. Bahan Ajar Belajar dan Pembelajaran. Padang: Fakultas Ilmu Pendidikan Universitas Negeri Padang

You might also like