You are on page 1of 14

KEAJAIBAN ALLAH

Awan Melukis Nama-NYA


Oleh

: Faisal Rahman Abdurrahim

) (
Kami akan memperlihatkan kepada mereka tanda-tanda (kekuasaan) Kami di segala wilayah bumi dan pada diri mereka sendiri, hingga jelas bagi mereka bahwa Al Quran itu adalah benar. Tiadakah cukup bahwa sesungguhnya Tuhanmu menjadi saksi atas segala sesuatu? ( Fushshilat : 53 ) Soon will We show them Our Signs in the (furthest) regions (of the earth), and in their own souls, until it becomes manifest to them that this is the Truth. Is it not enough that thy Lord doth witness all things? (Fussilat : 53 )

Silahkan Mengcopy Paste Isi Ebook Ini Sepanjang Tidak Mengubah Sebagian Atau Seluruh Materi-Materi Yang Terdapat Di Dalamnya. Hak Cipta Sepenuhnya Milik Allah Azza Wa Jalla

KATA PENGANTAR
Assalamu Alaikum Warahmatullahi Wabarakatuh Segala puji bagi Allah Tuhan semesta alam. Aku berlindung kepada-Nya dari godaan syaitan yang jelek dan terkutuk serta aku berlindung kepada Allah dari kajatahan diriku sendiri. Aku bersaksi tidak ada tuhan selain Allah dan Aku bersaksi Muhammad utusan Allah. Shalawat serta salam rinduku tetap tercurahkan kepada junjunganku Nabi Muhammad Shalallahu Alaihi Wasalam. Katakanlah hai umat muslim, Dia-lah Allah, Tuhan yang Esa. Allah adalah Tuhan yang bergantung kepada-Nya segala sesuatu. Dia tidak beranak dan tidak pula di peranakkan. Dan tidak ada seorang pun yang setara dengan Dia. Berawal dari mendapatkan sebuah HP baru dari Ayah, penulis suka menfoto-foto segala objek yang ada di sekitarnya, tanpa terkecuali dirinya sendiri sich . Selain daripada itu penulis juga suka memandangi awan untuk sekedar menghayal tentang seseorang yang sangat di cintai. Tanpa penulis sengaja dengan sendirinya tetapi masih dalam kekuasaan Allah Azza Wa Jalla, penulis melihat banyak sekali lukisan yang sangat cantik sekali, sebuah lukisan yang tidak pernah bisa di buat oleh makhluk manapun. Sebuah lukisan yang menggambarkan tentang NAMA ALLAH AZZA WA JALLA. Dari situlah penulis secara contined mengambil objek awan yang berlafadzkan nama Allah Azza Wa Jalla. Walau pun gambar-gambar yang di ambil merupakan gambar amatir tetapi semoga bisa menjadi Hidayah yang kemudian melahirkan Inayah dari Allah kepada para pembaca yang budiman. Dalam Ebook kali ini saya mencoba untuk menulis tentang pengalaman-pengalaman pribadi melihat Nama Allah di setiap awan yang aku lihat. Dalam Ebook ini saya mencoba juga untuk mengikut sertakan gambar-gambar yang bisa menjadi bukti nyata untuk mempertanggung jawabkan tulisan saya, namun sayangnya penulis belum bisa mengikut sertakan bentuk videonya karena dalam Ebook ini masih di buat dalam format file PDF. Semoga dengan adanya Ebook ini bisa memberikan sebuah inspirasi kepada pembaca yang budiman untuk melanjutkan tulisan yang serupa demi kesempurnaan tulisan ini. Penulis meminta maaf yang sebesar-besarnya kepada semua pembaca apabila ada katakata atau gaya bahasa yang tidak menyenangkan dan tidak sempurna dalam Ebook ini. Semua itu tidak terlepas dari sisi kemuniasaan penulis sebagai mahkluk yang tidak sempurna dan selalu berbuat khilaf. Terima kasih.

Palu, 19 Februari 2012 Penulis

Kalau menurutku sich awan itu mempunyai keistimewaan tersendiri bagi kahidupan manusia. Awan dapat melindungi kita dari sinar matahari yang terlalu panas dan juga bisa menjadi alamat kalau ada fenomena alam yang cukup besar, misalnya hujan, angin kencang atau pun yang lainnya. Tetapi aku punya pandangan tersendiri tentang awan ini, awan dapat melukis objek-objek yang tidak beraturan tetapi memiliki nilai seni yang sangat tinggi sekali dan tidak ada satu pun manusia yang dapat melakukannya. Siapa sich manusia yang bisa melukis satu objek saja di langit biru itu dengan awan?! Jika ada yang bisa, saya akan mengabulkan satu permintaan, ets! Tetapi itu masih rahasia. Baiklah, coba lihat gambar pertama yang aku ambil dari lukisan langit yang indah. Berupa awan-awan yang melafadzkan nama Allah.

Sedikit cerita tentang lafadz Allah yang aku ambil pada hari kamis 20 Mei 2010 M / 6 Jamadil Awwal 1431 H. Saat itu aku sedang puasa sunnah hari kamis, sebelum mandi untuk shalat Dzuhur Aku melihat sebuah lukisan tangan yang menurutku itu adalah sebuah karya seni yang sangat tinggi sekali. Lalu aku ambil HP di dalam kamar dan memotretnya dan beberapa saat kemudian objek yang mirip tangan itu tiba-tiba berubah menjadi huruf Ha dan ada awan lagi yang melengkapinya menjadi Lafadz Allah seperti yang terlihat pada gambar di atas. Sungguh besar keajaiban Allah yang Aku lihat saat itu. Kejadian itu adalah yang pertama kalinya Aku alami dan membuatku semakin percaya akan kekuasaan Allah dan Allah itu ada dan NYATA. Kemudian berturut-turut Aku mencari objek-objek di langit yang bisa saja membentuk sebuah keajaiban yang dapat di abadikan lewat Handphone Celurerku sambil menghayal tentang seorang Bidadari yang sangat di cintai . Kemudian coba lihat lagi objek awan yang Aku potret di bawah ini.

Gambar di atas adalah lafadz Allah yang di baca LILLAH yang berarti MILIK ALLAH. Aku ambil saat ulang tahunku di tahun Islam yaitu tepat pada peringatan Isra Miraj Nabi Muhammad shalallahu alahi wasalam, 27 Rajab 1432 H. Awan yang berlafadzkan nama Allah itu sangat besar sekali tepat tertulis di atap rumahku pada tengah hari. Aku juga punya videonya tetapi sayangnya aku tidak bisa tampilkan dalam Ebook ini karena Ebook ini hanya di buat dalam type file PDF tetapi semoga di lain kesempatan aku bisa tampilkan juga video amatirnya di Ebook dalam type yang dapat membuat vidoe.

Kalau gambar yang di atas itu aku ambil lebih awal daripada gambar yang aku ambil tepat pada peringatan Isra Miraj. Sebuah lukisan yang indah sekali dan sangat sempurna membentuk lafadz Allah dengan empat huruf ALIF, LAM, LAM DAN HA. Bagaimana menurutmu, bukankah itu sebuah tanda kebesaran yang Allah tunjukkan kepada kita semua? Mana ada tanda-tanda agama lain yang pernah di terjadi seperti apa yang terjadi dalam agama kita. Mereka ( orang-orang kafir ) dengan seenakknya mengaku bahwa mereka menyembah Tuhan tetapi tuhan yang mereka sembah tidak jelas alamatnya ada di mana dan tidak pernah Tuhan yang mereka sembah itu menunjukan keberadaannya sehingga semua manusia dapat melihatnya dan dapat menelitinya dengan ilmu teknologi. Bukan hanya tanda-tanda yang di berikan lewat pengalaman rohani dari diri sendiri atau lebih karena persaksian yang seperti

itu sangatlah lemah karena tidak dapat di teliti dengan ilmu pengetahuan. Tetapi ISLAM yang menjadi agama dan jalan lurus bagi kita telah menunjukkan berbagai tanda-tanda kekuasaan yang begitu nyata sehingga semua orang dapat menikmatinya dan dapat pula menelitinya, apakah itu sebuah buatan manusia atau buatan Tuhan yang di yakini ada.

Aku ambil pada 4 Juli 2010 M / 21 Rajab 1431 H. Sebuah lukisan yang tertiup awan dengan sangat cepat sekali di atas awan. Khawatir tulisannya tidak sempurna lagi Aku langsung memotretnya sebanyak dua kali dan hasilnya seperti di lihat pada gambar di atas.

Kalau gambar yang ada di atas itu Aku ambil saat bekerja di kebun Ubi milik Ayah. Aku lagi membersihkan rumput-rumput liar di sekitar bedengannya dan suasana saat itu lagi mendung, hampir hujan. Tiba-tiba aku melihat di arah selatan ada beberapa garis lurus yang membentuk sebuah nama yang di miliki oleh satu Pribadi yang Esa, Pribadi yang selama ini Aku sembah siang dan malam. Dialah Allah, Tuhan yang Maha Esa lagi-lagi memperlihatkan namanya padaku, aku sangat bersyukur sekali setiap aku dapat melihat sebuah keajaiban langsung dari Allah dan merasa malu karena aku hanyalah seorang hamba yang selalu lari dari-Nya serta seorang hamba yang pernah menumpahkan semua kemarahan dan rasa sesal kepada-Nya. Semoga kita termaksud dalam golongan orang-orang yang beruntung di hari kemudian. Amin!

Sebuah lafadz Allah yang Aku potret saat adzan maghrib lagi berkumandang di setiap masjid di Palu dan sekitarnya. Lafadz itu tertulis di arah timur bumi yang merupakan pantulan cahaya matahari tenggelam dari barat. Rupanya Cahaya itu berdzikir juga yach! Itu buktinya. Sama dengan manusia yang setiap nafasnya itu adalah Dzikir, di katakan Dzikir karena dalam tubuh manusia terdiri dari empat Dzikir. Keempat Dzikir tersebut adalah sebagai berikut : Dzikir Tubuh Dzikir Hati Dzikir Nyawa Dzikir Rahasia : : : : yang selalu di ucapkan dalam hati yang selalu terucapkan dalam hati alias denyut jantung adalah hembusan nafas yang keluar masuk di mulut adalah hembusan nafas yang keluar masuk di hidung

Nah, gimana Sudah pada tahu ngak Dzikir-dzikir yang terdapat dalam tubuh kita? Dalam jantung kita itu saja terdapat tanda lafadz Allah. Coba lihat dech dalam gambar berikut ini :

Kalau kamu mahasiswa kedokteran atau yang sejenisnya coba kamu masuk di laboraturium Campuzmu lalu kamu periksa sendiri jantungmu atau jantung temanmu. Pasti tepat pada daging yang berdenyut memompa darah keseluruh tubuh terdapat sebuah Lafadz Allah disitu. Itulah yang disebut dengan hati, di dalamnya terdapat sebuah Iman yang bercahaya. Seorang Muslim jika di siksa di neraka dan selama hidupnya di dunia pernah mempercayai adanya Allah sekali pun kepercayaannya itu amatlah sedikit. Maka sekali pun seluruh tubuhnya di bakar oleh api neraka, jatung itu tetap aman dan tidak pernah di sentuh oleh api neraka tersebut sampai Syafaat Nabi Muhammad shalallahu alahi wasalam datang memerdekakannya dari penjara tersebut. Di kisahkan dalam sebuah riwayat bahwa para ahli neraka menjerit yaa Hannan, yaa Mannan selama 1000 tahun,yaa Wayyum selama 1000 tahun,yaa Arrahmarrahimin selama 1000 juga. Kemudian Allah memerintahkan Malaikat Jibril untuk melihat keadaan para ahli neraka tersebut dan terjadilah dialog antara Malaikat Jibril dengan Malaikat Malik : Malaikat Malik : wahai Jibril, apa yang menyebabkan kamu datang ketempat ini? Malakat Jibril : apa yang telah kamu lakukan terhadap umat Muhammad? Malaikat Malik : alangkah buruknya dan sempitnya keadaan mereka, api telah membakar tubuh dan daging-daging mereka hingga tinggal wajah dan hati mereka yang tersisah karena Nur Keimanannya selama berada di dunia. Malaikat Jibril : bukalah tabir itu sehingga aku dapat melihat mereka! Maka Malaikat Malik memerintahkan kepada Malaikat Penjaga untuk membuka tabir tersebut. Ketika para ahli neraka melihat Malaikat Jibril dengan rupa aslinya, lalau Malaikat Malik berkata ini adalah Malaikat Jibril yang datang kepada Nabi Muhammad shalallahu alahi wasalam untuk menyampaikan wahyu Ketika mereka mendengar nama Nabi disebut maka menjeritlah mereka sejadi-jadinya sambil berkata kepada Malaikat Jibril Wahai Malaikat Jibril! Beritakanlah keadaan kami kepada Beliau yang sudah melupakan kami disini Kemudian Malaikat menghadap Allah dan menceritakan semua yang di lihatnya. Singkat cerita Allah menyuruh Malaikat Jibril datang kepada Nabi untuk menyampaikan salam tersebut sambil menangis. Sedangkan Nabi Muhammad shalallahu alahi wasalam berada dalam surga, tepatnya di bawah pohon THUBAH yang terdapat sebuah tenda yang terbuat dari Intah Putih. Tenda tersebut mempunyai 4.000 pintu da setiap pintu mempunyai daun pintu, satu terbuat dari emas dan satunya lagi terbuat dari perak putih. Singkat cerita lagi nich, Malaikat Jibril menceritakan semua yang di alaminya seperti ceritanya kepada Allah. Maka Nabi Muhammad dengan kemuliaannya berkata aku penuhi panggilanmu wahai umatku, aku penuhi panggilanmu . Kemudian sambil menangis di depan Arsy dan para Nabi dan Rasul berada di belakang Beliau. Rasulullah jatuh bersujud dan memuji Allah dengan pujian yang belum pernah di ucapkan oleh siapapun. Lalu Allah berfirman : wahai Muhammad! Angkatlah kepalamu dan memintalah. Aku akan mengabulkan permintaanmu, mintalah syafaat maka engkau akan diberi syafaat Maka

Beliau berkata wahai Tuhaku, orang-orang yang durhaka dari umatku, telah habis keputusan dan hukum perkara-Mu, janganlah siksa mereka lagi dan mohon berilah syafaatMu atasku untuk mereka maka Allah mengabulkan doa Rasulullah, setelah itu datanglah Rasulullah berserta para Nabi dan Rasul keneraka untuk membebaskan setiap manusia yang pernah mengucapkan :

Ketika para ahli nereka melihat Nabi Muhammad shalallahi alahi wasalam, menjeritlah mereka dan mengadu, Wahai Muhammad Nabiku, benar-benar api neraka telah membakar kulit dan daging kami. Telah lupakah Tuan kepada kami sehingga Tuan meninggalkan kami disini? Aku tidak mengetahui keadaan kalian berada disini Jawab Nabi. Kemudian di keluarkanlah dari merek yang pernah mengucapkan dua kalimat syahdat dan memasuki surga bersama Nabi Muhammad shalallahu alahi wasalam. Karena sudah lama berada dalam neraka wajah dan tubuh mereka menjadi hitam pekat, lalu mereka di suruh di perintahkan Nabi untuk mandi di sungat dekat Surga yang di namakan dengan sungai penghidupan. (dikutip dari buku yang berjudul AWAL PENCIPTAAN MAKHLUQ SEBELUM PENCIPTAAN ALAM SEMESTA oleh Ustadz Labib Mz. dengan sedikit perubahan. Halaman 135-138)

Pada hari minggu pagi tanggal 24 April 2011 M dan pertepatan dengan tanggal 20 Rabiul Akhir 1432 H. Allah memperlihatkan nama-Nya yang Suci lagi padaku. Sungguhnya rasa syukurku tidak putus-putus menerima Nikmat ini, betapa sayang-Nya dia kepada kita semua sehingga memperlihatkan nama-Nya yang Agung itu di atas awan dengan nilai seni yang begitu tinggi dan mahal. Sebelum memperlihatkan Wajah-Nya di surga kelak kepada kita, Dia sudah memperlihatkan nama-Nya kepada kita dengan cara yang tidak biasa dan merupakan sebuah keajaiban yang menambah nikmatnya Iman ini bersarang dalam hati yang penuh dengan Cahaya-Nya, Amin, Insya Allah! Allah Azza Wa Jalla berfirman surah Al-Qiyaamah ayat 22-23 sebagai berikut :

)( ()

Wajah-wajah (orang-orang mukmin) pada hari itu berseri-seri. Kepada Tuhannyalah mereka melihat. (Hari Kiamat (Al Qiyaamah) : 22-23) Some faces, that Day, will beam (in brightness and beauty); Looking towards their Lord; (The Resurrection (Al-Qiymah) : 22-23) Ayat yang tertulis di atas menceritakan tentang orang-orang mukmin yang sangat bahagia karena melihat WAJAH ALLAH. Ini merupakan salah satu dari kenikmatan surga yang di tunggu-tunggu oleh orang-orang yang beriman. Di dunia ini kita sering kali melihat NAMA ALLAH yang Dia perlihatkan melalui sebuah keajaiban yang terdapat setiap penjuru bumi, semua itu di tujukan bagi orang-orang yang menggunkan akalnya untuk menemukan Iman yang sesungguhnya yang pada akhirnya HIDAHAYAH itu hadir dan Insya Allah melahirkan Anugerah berupa INAYAH. Semoga kita termaksud orang-orang yang terpilih untuk melihat WAJAH ALLAH di surga kelak, amin.

Kalau yang di atas itu beda lagi tetapi bukan Lafadz Allah yang terlukis di langit. Aku juga tidak tahu itu gambar apaan, kata binatang, kepalanya seperti kepala singa, berekor pendek dan kakinya aku sama sekali tidak tahu kaya apa. Unik, hanya itu yang dapat aku katakan karena bentuknya yang aneh itu dan spesialnya dari gambar ini adalah aku potret saat kumandang Takbir Idul Fitri dua tahun lalu lagi ramai-ramainya di masjid.

Gambar yang pertama tertanggal 18-07-2010 itu aku ambil di pagi hari saat matahari mau terbit di ufuk timur. Eh ada nama Allah lagi yang terlukis di awan-awan itu. Sebenarnya sich lafadz itu terbalik sebanyak 180 derajat tetapi karena aku sudah terbiasa adalam melihat Lafadz Allah di awan, aku langsung bisa membaca tulisan itu yang terdiri dari Alif, Lam, Lam dan Ha. Sedangkan gambar kedua yang tertanggal 09-08-2010, aku ambil saat lagi

benerin atap dapur dengan Ayah, yaa kalau tidak salah ingat sich. Ah yang penting itu adalah sebuah keajaiban yang betul-betul ada dan nyata. Berikut ini karya-karyaku yang di Berikan Allah Azza Wa Jalla padaku berupa Lukisan Awan yang bernilai seni tinggi dan mahal.

Gambar pertama tertanggal 18-08-2010 aku ambil saat bulan puasa. Saat itu aku melihat ada banyak lukisan awan dengan berbagai macam bentuk objek tetapi Aku tidak tertarik dengan objek-objek yang lain selain salah satu objek yang selama ini sering Aku lihat yaitu objek Nama Allah yang Maha Esa. Gambar kedua tertanggal 16-01-2011. Aku agak lupa dimana mengambil gambar itu. Yang aku temukan hanyalah penanggalannya saja sedangkan memorinya kayanya sudah terhapus dalam memoriku. Ya maklumlah faktor usia, he he he..... Gambar yang ketiga ini juga aku lupa. Kalau gambar air yang berbentuk wajah ini Aku sangat ingat. Hari itu kami sekeluarga pergi ziarah kubur pendahulu Ibu dari keluarga yang bersuku Sangihe (baca : Sanger ). Tidak ada orang yang tertinggal di rumah, saat masuk dan minum air, Aku melihat di meja ada objek yang sangat bagus sekali untuk di jadikan karya seni. Aku potretlah objek itu dan menjadi gambar seperti yang terlihat di atas. Kalau gambar seperti manusia yang mati itu aku ambil saat puasa juga dan beberapa hari kemudian aku mengambil lagi sebuah objek yang mirip dengan seorang Perempuan

Awan. Gambar itu sebenarnya panjang sampai terlihat kakinya tetapi sayangnya camera Hanphone-ku tidak mendukung untuk mengambil keseluruhan objek Perempuan Awan itu.

Sebenarnya bukan hanya itu saja gambar-gambar yang aku miliki tetapi masih ada lagi tetapi sebatas ini, ini dulu saja yang penulis suguhkan untuk para pembaca yang budiman. Semoga bisa menjadi sebuah jalan yang mendapatkan hidayah dari Allah Azza Wa Jalla. Amin.

TENTANG PENULIS

Nama penulis adalah Faisal Rahman Abdurrahim. Lahir di Bulubete 2 Februari 1992 M atau pada tanggal 27 Rajab 1412 H. Kegiatan keseharian penulis adalah sebagai mahasiswa di STAIN Datokarama Palu dan menjadi kader di beberapa organisasi di luar kampus. Baik itu organisasi yang berbasis Islam mau pun yang berbasis Nasionalisme. Cita-cita penulis adalah ingin menjadi seorang penulis yang betul-betul bisa menjadi refrensi bagi penulis-panulis lain. Terutama di bidang Kristologi karena penulis sedang menekuni bidang perbandingan agama ini sebagai bekal menuju kebenaran Islam di atas semua agama-agama yang mengaku benar dengan ajarannya tersebut. Selain menulis dan bergabung dengan berbagai organisasi, penulis juga mendalami tentang IT (Teknologi Informatika) secara autodidak karena berhubungan dengan Jurusan Dakwah Penyiaran Islam yang di ambil penulis selama kuliah di STAIN. Ingin membuat jaringan dunia maya itu sebagai ladang dakwah yang Insya Allah dapat memperlihatkan ISLAM itu adalah sebuah agama dan satu-satunya jalan keselamatan bagi umat manusia. Mimpi penulis dalam dunia kepenulisan adalah bertemu dengan penulis idolanya yaitu Adnan Ocktar atau di kenal sebagai Harun Yahya. Seorang penulis yang sangat profesional di bidangnya. Dan juga ingin bertemu dengan tokoh-tokoh Kristogi di antaranya adalah DR. M. Yahya Waloni, Ustadz Syamsul Arifin Nababan, Lc, Ustadz H. Insan LS Mokoginta. Kristolog dunia yaitu Dr. Zakir Abdulkariem Naik yang berasal dari India dan Almarhum Syekh Ahmed Hoosen Deedat dari Afrika Selatan, semoga keselamatan tetap tercurahkan kepada beliau, amin. Ingin mempersunting seorang Bidadari yang sangat di cintai untuk menyempurnakan sebagian agama di Sisi Allah. Menjadikannya cinta yang halal untuk di cintai merupakan salah tujuan utama penulis dalam menggapai cita-cita setinggi bintang di langit. Karena hanya Bidadari itu yang di pilih penulis untuk mengisi kekosongan hati yang telah lama di tinggal pergi olehnya ( mungkin dalam hati sana sudah berdebu ) . Semoga dia selalu dalam Lindungan Allah Azza Wa Jalla, Amin Yaa Rabbal Alamin.

Kritik Dan Saran :


Facebook Email Blog : faisalrahman.abdurrahim@gmail.com : mfarabdurrahim@yahoo.co.id : http://www.mfar-abdurrahim.blogspot.com

RIWAYAT PENDIDIKAN
Pada tahun 1998 untuk pertama kalinya penulis menimbah ilmu di bangku pendidikan. Pendidikan pertama penulis dapatkan di SD Negeri Bulubete sampai pada tahun 2004. Penulis tidak pernah masuk di Sekolah TK ( Taman Kanak-kanak ) seperti temanteman saat itu karena penulis hidup dan besar di area perkebunan para petani yang cukup jauh dari keramaian masyarakat. Semua itu tidak menjadi penghalang untuk penulis dalam hal mengejar cita-citanya, selama tinggal di kebun, Ibu Penulis yang Tercinta membelikan alat tulis menulis berupa buku dan polpen. Karena ala bisa karena biasa itulah, menulis di jadikan sebagai sebuah hobi yang menyenangkan sekali. Penulis banyak membaca buku di perpustakaan sekolah yang saat itu masih sangat sederhana sekali. Buku yang sangat di gemari penulis adalah Buku Pendidikan Agama di samping dengan Buku-buku yang lain. Di kelas 4 SD, Penulis di angkat menjadi ketua kelas sampai tamat dan mulai pada kelas 5 SD sampai tamat pula, menjadi kewajiban penulis untuk memimpin ucapara setiap hari senin. Pada tahun 2004, penulis masuk di sekolah menengah yang tidak jauh dari rumah yaitu SMP Negeri 3 Dolo Bulubete. Di sekolah inilah di mulainya masa-masa ABG bagi penulis sebagai bekal utama dalam mencari jati diri dimasa dewasa kelak. Disini, penulis banyak mengukir prestasi walaupun tidak ada pengresmian atas prestasi tersebut tetapi prestasi tersebut cukup di akui oleh kawan atau pun lawan dalam kelas. Di kelas VIII, pertama kalinya penulis bertemu dengan seseorang yang selama ini menjadi inspirasi penulis untuk menulis dan meraih cita-cita yang di impikan. Seorang yang sudah banyak mengajarkan penulis tentang sebuah hal yang patut di pertahankan hakikatnya dalam hati. Seorang yang menguatkan penulis belajar dengan giat agar bisa mendapatkan perhatiannya dan alhamdulillah di kelas ujian saat semester I dan II penulis berhasil menjadi bintang kelas dan semua itu penulis persembahkan kepada kedua orang tua yang selalu mendoakan dan spesilanya untuk seseorang yang telah menjadi bagian dari Ruh dalam hati penulis. Semoga lindungan Allah Azza Wa Jalla selalu tercurahkan kepadanya. Hobi menulis ini berawal dari pemberian buku dan polpen oleh Ibu dan hobi tersebut di kembangkan penulis di SMP ini sejak mengenal masa-masa ABG. Hal itu berawal dari tulisan-tulisan pribadi tentang seseorang yang selama ini menjadi inspirasi bagi penulis. Hal itu terus berkembang dengan banyak membaca buku-buku yang bernafaskan tentang agama Islam ini sampai dengan buku-buku tentang perbandingan agama. Tahun 2007 penulis melanjutkan pendidikannya di Yayasan Pendidikan Islam Amaliah Palu. Namun karena suatu hal penulis hanya bertahan satu semester saja dan pada semester kedua panulis bersekolah di Yayasan Al-Khairaat Pusat Palu tetapi penulis hanya bertahan satu semester juga. Hal itu di karena sebuah problem pribadi yang sangat rumit sekali sebagai seorang ABG yang masih labil terhadap suatu komitmen yang di bangun bersama si pemberi inspirasi tersebut. Pertengahan tahun 2008 penulis harus mengikuti perkataan orang tua untuk sekolah di kampung lagi, walaupun keputusan tersebut amat sangat berat untuk di terima tetapi penulis tidak bisa berbuat apa-apa.

Akhirnya sekolah SMA ketiga ada di SMA N 1 Dolo Rogo, kelas jauh Dolo Selatan. Sekolah yang masih satu tahun lebih di buka dan penulis adalah angkatan yang kedua. Gedung sekolah tersebut merupakan bekas dari gedung madrasah ibdaiyah yang keadaanya sungguh memprihatinkan. Penulis tidak bisa berbuat apa-apa dengan semua itu, penulis harus berjuang keras untuk tetap sekolah walaupun hampir tiap hari pergi dan pulang sekolah dengan berjalan kaki dengan waktu tempuh kurang dari satu jam. Sebenarnya ada alternatif lain untuk cepat kesekolah yaitu dengan berkendara tetapi penulis adalah salah satu dari manusia yang di tumbuhi oleh kekurangan yang tidak di miliki oleh oran lain, yaitu penulis adalah orang yang cacat untuk berkendara. Sekali pun penulis cacat, semua itu tidak menyurutkan niat penulis untuk menggapai cita da cintanya, amin. Akhirnya pada tahun 2010, penulis menghadapi UN di sekolah induk yaitu di SMA Negeri 2 Dolo Rarampadende yang terletak di kecamatan tetangga. Namun sayangnya penulis tidak lulus dalam UN ini sehingga harus mengikuti Ujian Pengulangan dan penulis merupakan salah satu dari dua orang siswa yang mengulang semua mata pelajaran yang di Ujiankan saat itu. Alhamdulillah saat Ujian Pengulangan tersebut penulis lulus. Di tahun yang sama penulis memutuskan untuk kuliah di Modern College Palu jurusan Komputer dan Administrasi Perkantoran selama setahun. Di kampus inilah penulis belajar dasar-dasar tentang ilmu komputer sehingga setelah lulus dari disini penulis mengembakan sendiri pengetahuan yang di dapatkan selama belajar disana. Dan di kampus ini pulalah penulis pertama kalinya belajar tentang perbandingan agama karena suatu hari penulis membaca sebuah Ebook tentang dialog KH. Bahaudin Mudhary dengan seorang Kristen. Setelah lulus pada tahun 2011 dari Modern College, penulis melanjutkan kuliah di STAIN Datokarama Palu. Sebelumya penulis merasa bingung untuk melanjutkan kuliah yaitu di antara STAIN Datokarama Palu atau STIMIK Adhiguna Palu tetapi alhamdulillah setelah meminta pendapat salah seorang teman dekat, penulis memutuskan untuk kuliah di STAIN Datokarama Palu dan lulus di jurusan Dakwah Komunikasi Penyiaran Islam hingga saat ini.

You might also like