You are on page 1of 9

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN ISPA

SATUAN ACARA PEMBELAJARAN

I. Pendahuluan Penyakit Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) mencakup penyakit saluran nafas atas dan saluran nafas bagian bawah, ISPA bukan hanya mencakup infeksi saluran pernafasan atas saja. Sebagaimana dimaklumi, Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) merupakan salah satu penyebab utama kematian bayi dan Balita. Mengingat hal ini maka tujuan utama pemberantasan penyakit ialah untuk menurunkan angka kematian akibat ISPA pada bayi / anak balita. Untuk mencapai hasil tersebut pemberantasan ISPA perlu dilaksanakan secara terpadu dengan mengikut sertakan masyarakat secara aktif. Kepada masyarakat luas terutama bagi Ibu perlu diberikan penjelasan tentang penyakit batuk dan ISPA agar para Ibu dapat mengenal tanda-tanda penyakit ISPA dan tahu kapan dimana bisa mendapat layanan pengobatan. Mengingat hal itu penyuluhan kesehatan tentang ISPA perlu diberikan. Topik kegiatan Hari / Tanggal Waktu Sasaran Tempat Pelaksana TIU : Penyuluhan Kesehatan tentang ISPA : Selasa, 20 Desember 2005 : 30 menit : Pengunjung Puskesmas (umum) : Ruang Tunggu : : Setelah dilakukan pendidikan kesehatan tentang ISPA selama 30 menit diharapkan peserta mampu mengerti dan memahami tentang ISPA TIK : Setelah diberikan pendidikan kesehatan tentang ISPA diharapkan peserta mampu 1. Menjelaskan kembali pengertian ISPA

2. Menyebutkan terjadinya ISPA

faktor-faktor

yang

mempengaruhi

3. Menyebutkan kembali tanda, gejala ISPA 4. Menyebutkan pencegahan ISPA 5. Menyebutkan perawatan ISPA Materi Media : Terlampir : Lembar balik, Leaflet, sendok makan, kecap, jeruk nipis / batu Metode : Ceramah, tanya jawab, Demontrasi

Strategi Pelaksanaan Pembukaan Waktu 5 menit Salam terapeutik Evaluasi / Validasi (menanyakan kondisi klien) Kontrak / menyampaikan kontrak yang telah disepakati sebelumnya

Pelaksanaan Waktu 20 menit Menjelaskan tujuan dari penyuluhan kesehatan Menjelaskan pengertian ISPA Menjelaskan faktor yang mempengaruhi ISPA / penyebab Menjelaskan kembali tanda dan gejala Menjelaskan pencegahan ISPA Menjelaskan perawatan ISPA

Penutup Waktu 5 menit Evaluasi (Menanyakan kembali materi yang telah disampaikan) Rencana tindak lanjut (Menganjurkan klien untuk mencegah / menghindari ISPA dan bila sudah terkena segera lakukan pengobatan dan perawatan).

Kriteria Hasil

Struktur SAP (Satuan Acara Pembelajaran / pre planning telah disusun dan dikonsultasikan pembimbing) Media sudah tersedia Tempat sudah tersedia Sudah kontrak dengan petugas kesehatan

Proses Klien mengikuti penyuluhan dari awal sampai akhir Klien datang tepat waktu Klien kooperatif Klien mampu memahami materi yang disampaikan

Hasil 80% TIK dari penyuluhan dapat tercapai

MATERI ISPA

A. Pengertian Infeksi Saluran Pernafasan Akut (ISPA) adalah batuk pilek yang disertai sesak atau infeksi saluran pernafasan yang berlangsung sampai 14 hari. Jika infeksi berlangsung lebih dari 14 hari maka sudah tergolong dalam infeksi kronik, bukan lagi termasuk ISPA (Depkes RI, 1996).

B. Penyebab Terjadinya ISPA disebabkan oleh : 1. Kuman Kuman penyebab ISPA kadang-kadang dapat dijumpai pada orang sehat. Kuman seperti ini bisa menimbulkan penyakit jika daya tahan tubuh orang tersebut lemah. Penularan ISPA terjadi melalui pernafasan. Kuman masuk kedalam tubuh penderita jika kuman tersebut terhisap ke jalan nafas kuman ditularkan dari penderita ke orang lain melalui udara pernafasan atau percikan ludah. 2. Daya tahan tubuh menurun Daya tahan tubuh lemah adalah kemampuan tubuh untuk mencegah masuk dan berkembang biaknya kuman-kuman didalam tubuh, daya tahan tubuh dipengaruhi oleh beberapa faktor, antara lain : a. Keadaan gizi : Kurang gizi b. Keadaan kekebalan : Imunisasi tidak lengkap 3. Keadaan lingkungan yang buruk Lingkungan perumahan sangat berpengaruh pada terjadinya dan tersebarnya ISPA.

1. Rumah yang kurang mempunyai jendela menyebabkan pertukaran udara tidak dapat berlangsung dengan baik misalnya : asap rokok, asap kompor, dapat terkumpul didalam rumah. 2. Rumah yang lembab dan basah karena banyak air yang terserap didinding tembok dan matarahari pagi sukar masuk kedalam rumah. 3. Rumah yang padat dan perkampungan yang padat menyebabkan berkembang biaknya berbagai kuman.

C. Tanda dan Gejala Tanda dan gejala timbulnya ISPA sesuai dengan berat ringannya ISPA dibagi menjadi 3 yaitu : 1. ISPA Ringan Seseorang dinyatakan menderita ISPA ringan jika ditemukan tanda dan gejalanya adalah Batuk, pilek, demam, tidak ada nafas cepat, 40x / menit tidak ada tarikan dinding dada kedalam 2. ISPA Sedang Seseorang dinyatakan menderita ISPA, jika ditemukan tanda dan gejalanya adalah sesak nafas, suhu lebih dari 390C, bila bernafas mengeluarkan suara seperti mengorok 3. ISPA Berat Seseorang dinyatakan menderita ISPA berat, jika ditemukan tanda dan gejalanya adalah kesadaran menurun, nadi cepat / tidak teraba, nafsu makan menurun, bibir dan ujung jari membiru, gelisah, rewel, cuping hidung kembang kempis waktu bernafas (DEPKES RI, 1999).

D. Pencegahan Cara mencegah ISPA antara lain sebagai berikut : 1. Menghindari kuman penyebab ISPA dengan cara : Jangan berdekatan dengan penderita ISPA / menghindarkan anak dengan penderita ISPA

Pisahkan peralatan makan dan handuk penderita ISPA

2. Meningkatkan daya tahan tubuh dengan cara: Menjaga gizi agar tetap baik Menjaga kebersihan diri Memberikan imunisasi yang lengkap pada saat masih bayi

3. Memperbaiki lingkungan rumah dan lingkungan sekitar dengan cara: Menambah ventilasi/jendela rumah Kurangi asap yang masuk/asap tidak boleh berkumpul di dalam rumah Sinar matahari pagi dapat masuk ke dalam ruangan di dalam rumah Rumah harus kering/lantai tidak boleh lembab Kebersihan luar dan dalam rumah harus dijaga Mempunyai jamban dan air bersih Tempat pembuangan sampah dan limbah rumah tangga harus diatur dengan baik agar tidak mencemari lingkungan (Heru Adi S, 1995)

E. Perawatan 1. Bila penderita demam Kompres dengan air kran / air es Beri obat penurun panas (parasetamol)

2. Bila penderita pilek Anjurkan banyak minum air putih Anjurkan untuk berbaring/banyak istirahat Anjurkan membersihkan ingus dengan kain bersih

3. Bila penderita batuk Beri obat yang beredar di pasaran Beri obat tradisional, misalnya jeruk nipis ditambah kecap manis. Cara membuat dan memberikan obat batuk tradisional Misalnya: jeruk nipis ditambah kecap manis a. Sediakan 1 buah jeruk nipis dan kecap manis sendok teh

b. Potong jeruk nipis secara melintang hingga terbagi 2 bagian, ambil 1 bagian kemudian diperas c. Campurkan air perasan jeruk nipis (1/2 sendo teh) dengan sendok teh kecap manis d. Aduk sebentar e. Berikan 3x sehari habis makan sampai batuknya berhenti Pada dasarnya ISPa ringan dapat diobati sendiri di rumah oleh keluarga. Sedangkan ISPA sedang harus mendapat pertolongan tenaga kesehatan dan ISPA berat harus dirawat di rumah sakit/instansi kesehatan lain yang mempunyai fasilitas pemberian infus dan oksigen. (Buku Kesehatan Ibu dan Anak)

Daftar Pustaka Heru, Adi, Dr. MSC, Kadar Kesehatan Masyarakat, Editor Yasmin Asih Edisi 2, Cetakan 2, Jakarta, EGC, 1995 Depkes RI, Buku Kesehatan Ibu dan Anak, Jakarta : EGC. 1999.

LAPORAN HASIL PELAKSANAAN

Topik Kegiatan Hari / Tanggal Waktu Sasaran Tempat Pelaksana

: Penyuluhan Kesehatan tentang ISPA : Selasa, 20 Desember 2005 : Jam 08.00 : Pengunjung Puskesmas Bulu lor (Umum) : Ruang Tunggu Puskesmas Bulu lor : Sudarwati

Evaluasi 1. Struktur Penyuluhan dilaksanakan di ruang tunggu Puskesmas Bulu Lor Media yang digunakan adalah lembar balik Peserta adalah pengunjung Puskesmas bulu lor yang masih menunggu antrian obat, untuk berobat 100% Alat sudah tersedia sebelum penyuluhan dimulai 90% tempat sudah disusun sesuai rencana

2. Proses 80% pengunjung mengikuti penyuluhan tentang ISPA dari awal sampai akhir 70% pengunjung bisa menjawab pertanyaan dari Mahasiswa tentang ISPA yang telah dijelaskan 3. Hasil 70% pengunjung mampu menyebutkan pengertian, penyebab, tanda dan gejala, pencegahan, perawatan serta pemanfaatan pelayanan kesehatan

You might also like