You are on page 1of 5

JENIS ALAT BERAT

1. Alat Gusur / Pemindah - Bulldozer, Scrapper 2. Alat Gali - Power Shovel, Dragline, Clamshell, Cable Excavator, Backhoe 3. Alat Pemadat - Compactor, Sheepfoot Roller, dsb 4. Alat Perata - Grader 5. AlatPengangkut/Pemuat - Dumptruck, Loader 6. Alat pengangkat - Forklift 7. Lain-lain Pembagian Alat berat menurut Prime Mover-nya 1. Traktor sebagai Prime Mover a. Traktor b. Bulldozer c. Ripper d, Scrapper e. Motor Grader f. Loader 2. Excavator sebagai Prime Mover a. Backhoe b. Clamshell c. Shovel d. Skidder e. Dragline f. Crane 3. Lain-lain a. Dumptruck

b. c. d. e. f. g.

Trailler Roller Dredger Pengolah aspal Stone Crusher dsb Koefisien traksi Koefisien traksi adalah besamya tenaga mesin yang menyebabkan selip dibagi dengan berat kendaraan yang terlimpah ke roda geraknya. Tahanan Gelinding ( Rolling Resistance) Tahanan gelinding adalah besamya tenaga tarik yang diperlukan untuk menggerakkan tiap ton berat kendaraan Tahanan Tanjakan ( Grade Resistance) Tahanan tanjakan adalah besarnya tambahan tenaga yang diperlukan untuk menempuh suatu tanjakan. Kelandaian (biasanya dinyatakan dalam % ) adalah perubahan ketinggian jalan dibagi dengan panjang jalan. r y

% Kelandaian = y/r Rimpull Rimpull adalah besarnya tenaga mesin yang dilimpahkan ke roda . Biasanya pabrik pembuat alat berat memberikan grafik rimpull. Seandainya tidak maka rimpull dapat dihitung dengan rumus :

Rimpull =

375 HP Effisiensi kecepatan (mph)

Drawbar Pull Drawbar Pull adalah besamya tenaga yang tersedia pada kait dibelakang traktor Gradeability Gradeability adalah kemampuan kendaraan mendaki tanjakan. Contoh : Traktor 180 HP dengan berat 20 ton, membawa scrapper seberat 36 ton. DBP l gear ketiga 9200 kg. Tahanan gelinding traktor 80 kg/ton, tahanan gelinding scrapper 100 kg/ton. Tahanan gelinding yang sudah diperhitungkan oleh pabrik 50 kg/ton. Bila effisiensi 85 % dan tiap % landai memerlukan tambahan DBP 10 kg/ton, maka : RR traktor = ( 80 -50) kg/ton = 30 kg/ton Untuk traktor dengan berat 20 ton maka : RR traktor RR scrapper = 20 ton x 30 kg/ton RR total DBP pada gear ketiga = 0,85 x 9.200 kg Untuk mengatasi tahanan gelinding Untuk menempuh tanjakan = 600 kg = 4.200 kg = 7.820 kg = 4.200 kg = 3.620 kg = 36 ton x 100 kg/ton = 3.600 kg

Berat total kendaraan = 20 ton + 36 ton = 56 ton ( karena tiap % landai memerlukan 10 kg/ton) maka, untuk berat 56 ton, tiap % landai membutuhkan = 10 kg/ton x 56 ton = 560 kg Jadi kemampuan mendaki (3620/560 ) x 1 % = 6,5 %

Untuk traktor roda ban K= 972 T G RW T = rated engine torque, lbs.ft G = total gear reduction, pada gear yang dipilih R = rolling radius dari roda gerak diukur dari pusat roda ke permukaan tanah, inch W = berat total, ton N = rolling resistance, lbs/ton Contoh : T = 750 Ibs.ft pada 2.100 rpm G = 41 : 1 pada gear pertama R = 30 inch W = 140.000 Ibs N = 50 Ibs/ton 972 750 41 50 30 140.000 20 = 4,62 %

Dimana : K = grade ability

K=

Pengaruh ketinggian Ketinggian suatu permukaan akan mempengaruhi kerapatan udara, sehingga berpengaruh kepada kerja mesin. Setiap perlambahan ketinggian 100 m dari 750 m diatas permukaan laut, tenaga mesin berkurang 1 %. atau setiap pertambahan ketinggian 1000 ft dari 2500 ft diatas permukaan laut, tenaga mesin berkurang 3 %.

Pengaruh Temperatur Temperatur udara juga berpengaruh pada kerapatannya, sehingga mempengaruhi kinerja mesin Setiap kenaikan temperatur sebesar 10 F dari 85 F, akan mengurangi tenaga mesin sebesar 1 %

You might also like