You are on page 1of 123

BAB 2 BAHAN PEMBELAJARAN I STRUKTUR, FUNGSI DAN PENYAKIT PADA KULIT

2.1 Pendahuluan Kulit merupakan organ tubuh yang penting yang merupakan permukaan luar organisme dan membatasi lingkungan dalam tubuh dengan lingkungan luar. 2.2 Sasaran Pembelajaran Memahami Ide-ide dasar kulit dan konsep contohnya 2.3 Proses Pembelajaran Kuliah (ceramah), diskusi dan latihan (responsi) 2.4 Pencapaian Sasaran Kemampuan menjelaskan ide-ide dasar kulit dan konsep contohnya 2.5 Uraian bahan pembelajaran: Struktur, fungsi dan penyakit pada kulit. 2.6 Bahan Pembelajaran Kulit merupakan organ terbesar yang membentuk permukaan terluar organisme dan membatasi lingkungan luar dengan lingkungan dalam tubuh. Kulit berfungsi :

18

melindungi jaringan terhadap kerusakan kimia dan fisika, terutama kerusakan mekanik dan terhadap masuknya mikroorganisme, mencegah terjadinya pengeringan berlebihan, akan tetapi penguapan air secara fisiologi tetap terjadi (kehilangan air secara transdermal), bertindak sebagai pengatur suhu tubuh dengan melakukan konstriksi atau dilatasi pembuluh darah kulit serta pengeluaran keringat, sebagai organ panca indera dengan berbagai reseptor yang dimilikinya memperantarai rangsangan tekanan, suhu dan rasa sakit.

2.6.1 Susunan kulit Kulit terdiri atas epidermis (kulit luar) dengan kelengkapannya (kelenjar, rambut, kuku), dan korium (dermis, kulit jangat).

Epidermis dan korium bersama-sama disebut kutis (lihat gambar B 9-1). Di bawah kutis, terdapat sub kutis (jaringan kulit dalam, Tela. subcutanea) yang langsung terdapat di bawah korium (tanpa batas yang jelas) dan yang menghubungkan kutis dengan lapisan di bawahnya. 2.6.1.1 Epidermis Epidermis terdiri atas beberapa lapis epitel pipih bertanduk dengan ketebalan 40 m sampai 1,6 mm. Epidermis yang paling tipis yaitu di kelopak mata dan yang paling tebal adalah pada bagian yang paling banyak digunakan (telapak kaki dan tangan). Epidermis mendapat pasokan makanan dari korium yang berhubungan dengannya melalui papil berbentuk bulat dan melalui kelenjar dan folikel rambut. Epidermis sebagian besar terdiri atas keratinosit, di mana terdapat melanosit yang menghasilkan melanin, sel-sel langerhans yang mempresentasikan antigen. Lapisan epidermis. Keratinosit yang dibentuk dalam stratum basale (lihat di bawah) berjalan menuju permukaan dengan meningkatnya diferensiasi menjadi sel pipih dan bertanduk. Karena peristiwa ini lapisan epidermis dari luar ke dalam dibedakan atas: stratum corneum (lapisan tanduk),
19

stratum granulosum (lapisan bergranul) dan stratum germinativum (lapisan yang bertumbuh), yang dapat dibagi lagi menjadi stratum spinosum (lapisan berduri) dan stratum basal (lapisan basal).

Stratum corneum terdiri atas sel pipih, mengalami keratinisasi sempurna dan tak berinti (korneosit) yang secara terus-menerus terlepas dalam bentuk sisik-sisik kecil. Stratum korneum menggambarkan sistem pelindung dan sistem penyimpan dari kulit. Stratum korneum mencegah penguapan air yang berlebihan maupun mencegah masuknya senyawa asing dan mengikat berbagai senyawa yang kemudian melepaskannya kembali secara lambat. PH 5 berarti bagi mikroflora (bakteri dan jamur) kulit yang komponen utamanya adalah stapilokokkus, bakteri propioni dan jenis pitirosporum, yang kegunaan relatifnya bergantung tempat. Stratum granulosum hanya terdiri atas 2-5 lapis sel pipih dengan inti yang kecil. Dalam lapisan kulit ini keratinosom dilepaskan ke dalam ruang intersel. Stratum granulosum mengandung ceramida, komponen penting dari lipid epidermal, yang bertanggung jawab untuk fungsi pelindung dari stratum korneum. Dalam 4-8 lapis berikut dari Stratum spinosum adalah sel-sel poligonal (yang menyusut) yang dihubungkan satu sama lain oleh desmosom, pengikatan sel-sel tersebut dengan lebih kuat dilakukan oleh tonofibril. Regenerasi epidermis terjadi dalam Stratum basal, yang merupakan satu lapis sel silindris dengan inti oval. Kompartemen epidermal memiliki kapasitas metabolisme yang besar misalnya oleh esterase. 2.61.2 Korium (dermis) dan subkutis Korium (dermis). Kulit, yang didapat dengan penyamakan kulit hewan, dibangun dari stratum papillare dan stratum reticulare. Stratum papillare kaya akan fibril halus, maupun sel (histiosit, mastosit) dan kapiler. Stratum reticulare terdiri atas kumpulan serabut kolagen yang kuat yang berjalin satu sama lain, dan serabut elastis (elastin dan mikrofibril) yang memberikan keelastikan kepada kulit, maupun fibroblast. Subkutis. Tanpa batas yang jelas, korium diikuti oleh subkutis, suatu jaringan ikat longgar

20

yang tersusun secara lamelar. Pada lapisan ini terdapat cukup banyak jaringan lemak (panniculus adiposus) yang tersusun dalam bentuk lobus. Jaringan lemak subkutan ini terutama berfungsi memberi perlindungan terhadap dingin dan di samping itu merupakan cadangan energi. Pasokan darah. Dalam septum jaringan ikat subkutan terdapat arteri dan vena (maupun pembuluh limfa), yang pada korium yang lebih bawah akan membentuk pleksus yang dalam. Dari sini akan naik pembuluh-pembuluh (arteriol, venula) ke jaringan pembuluh kedua di lapisan teratas stratum reticulare yaitu pleksus permukaan. Pleksus ini memberi pasokan kapiler pada corpus papillare. Dari sana epidermis yang tidak mempunyai pembuluh diberi pasokan makanan melalui proses difusi. Pasokan syaraf. Sistem persyarafan kulit sangat kompleks, fungsi beberapa struktur syaraf hingga saat ini masih belum diketahui. Indra peraba dan keseimbangan maupun pencatat tekanan, vibrasi, suhu, rasa sakit terlokalisasi dalam kulit. 2.61.3 Kelengkapan kulit Organ yang melengkapi kulit adalah kuku, rambut, kelenjar lemak kelenjar apokrin (kelenjar bau) dan kelenjar keringat

Kuku. Bagian yang terpenting dari organ kuku, merupakan pelat keratin yang lentur, yang menutupi punggung jari tangan dan kaki dan bertindak sebagai alat pelindung dan tempat melekatnya reseptor sentuh. Pelat kuku terletak di atas dasar kuku, pembentukan pelat kuku yang baru berasal dari matriks kuku yang terdapat pada tepi kuku bagian belakang (lunula). Rambut. Rambut merupakan benang keratin yang mudah dibengkokkan dan terpasang dengan kuat pada kulit dengan ketebalan 5-200 m. Bagian rambut yang menonjol di atas kulit disebut helai rambut, bagian di dalam kulit disebut akar rambut. Bagian ini terdapat dalam kantung epitel permukaan (folikel rambut, lihat gambar B 9-1) dan di ujung bawah
21

terdapat-papilla rambut yang bertugas memasok makanan dan menebal menjadi umbi rambut. Umbi rambut ini mengandung sel matriks yang belum berdiferensiasi dan melanosit. dari sinilah rambut tumbuh sekitar 0,4 mm setiap hari. Dibedakan folikel rambut terminal yang mencapai sub kutan, yang membentuk rambut yang tebal dan folikel rambut velus yang berakhir dalam korium, tempat rambut yang kecil dan tipis berasal. Uban disebabkan oleh kurangnya pembentukan pigmen atau adanya udara dalam rambut. Botak terjadi karena atrofi papilla secara sempurna. Penyebab kebotakan biasanya meningkatnya aktivasi testosteron menjadi dihidrotestosteron yang disebabkan secara genetika (lihat hal 448 dst) serta meningkatnya pembentukan reseptor androgen di daerah ini. Kelenjar lemak Umumnya kelenjar lemak berasal dari epitel dasar rambut dan bermuara dalam folikel rambut (lihat gambar B 9-1). Dan karena itu disebut kelenjar lemak rambut. Kelenjar lemak bebas yang tidak terdapat bersama rambut ada di lubang hidung, di bibir dan di daerah genital. Kelenjar lemak terdiri atas sel-sel poligonal yang besar, yang awalnya mengandung banyak tetesan lemak (lemak sebum) dan kemudian terurai seluruhnya menjadi sebum. Dari kelenjar lemak kemudian sebum akan masuk ke dalam kantung rambut, dari sini akan menuju permukaan kulit dan akan melindungi kulit dan rambut dengan suatu lapisan lemak pelindung. Fungsi kelenjar lemak yang meningkat oleh hormon androgen, mempunyai arti yang penting secara dermatologik: pasien yang produksi lemaknya berlebih (seborhoik) akan mempunyai penyakit kulit yang berlainan dari pasien yang produksi lemaknya kurang (sebostatik) dan karena itu harus diobati dengan cara yang lain. Kelenjar apokrin, Kelenjar bau. Kelenjar bau yang juga bermuara dalam folikel rambut pada manusia hanya terdapat di ketiak, pada saluran telinga luar, pada puting susu, pada kelopak mata dan di daerah genital. Kelenjar ini menghasilkan sekret berlemak yang sifatnya basa. Kelenjar keringat. Kelenjar keringat yang tersebar di seluruh permukaan tubuh berjumlah sekitar 2 juta buah, tidak bergantung pada folikel rambut gambar B 9-1). Sekret kelenjar ini (keringat) mengandung garam-garam, asam-asam dan urea. 2.62. Gejala penyakit pada kulit

22

Untuk mendiagnosis suatu penyakit kulit dan untuk melakukan penanganan terapeutik, maka harus dapat dikenali perubahan pada kulit yang dapat diamati secara klinis yaitu efloresen. Dapat dibedakan atas efloresen primer dan sekunder. Efloresen primer terdapat pada kulit normal, sedang efloresen sekunder berkembang pada kulit yang berubah. Efloresen primer Bercak (macula) merupakan perubahan warna pada kulit, misalnya oleh adanya dilatasi pembuluh darah (eritema), masuknya darah ke dalam jaringan, hiperpigmentasi atau depigmentasi. Urtica adalah bentol-bentol pada kulit yang berwarna merah muda sampai putih dan disebabkan oleh udem. Papula (berdasarkan besarnya papula atau nodulus) bentuknya sebesar kepala jarum pentul sampai sebesar kacang hijau terjadi karena penebalan epidermis secara lokal dan/atau adanya perbanyakan sel dalam korium. Tuber (nodus) mirip dengan papula, akan tetapi tuber jauh lebih besar. Vesikel besarnya sebesar kepala jarum pentul sampai sebesar biji kapri merupakan rongga beruang satu atau banyak yang berisi cairan. Vesikel ini terdapat pada jaringan subepitel atau intraepitel. Bulla mirip dengan vesikel hanya agak besar dan biasanya beruang satu. Pustula merupakan vesikel yang berisi nanah, yang biasanya ada pada kulit yang berubah karena peradangan atau ada pada folikel rambut. Efloresen sekunder Ketombe (squama) terdiri dari pecahan-pecahan stratum corneum. Crusta terbentuk akibat mengeringnya eksudat, nanah, darah atau obat. Biasanya di bawahnya terdapat kulit yang berubah, misalnya erosio atau ulcer. Erosio merupakan kerusakan kulit permukaan yang ada dalam epidermis. Penyembuhan terjadi tanpa pembentukan luka parut. Ulcus disebabkan oleh hilangnya komponen kulit pada bagian yang lebih dalam, epidermis, korium, dan kelengkapannya juga rusak. Penyembuhan biasanya terjadi dengan pembentukan luka parut.

23

Rhagade merupakan kerusakan kulit dalam bentuk celah. Ini terjadi pada daerah kulit yang banyak digunakan, bagian kulit yang menjadi pecah-pecah (misalnya pada telapak tangan, ujung bibir atau di antara jari kaki). Atrofi terjadi pengecilan semua lapisan kulit, jumlah kelenjar keringat dan kelenjar sebasea berkurang, rambut tidak ada, kulit berkerut dan mudah diangkat dari lapisan di bawahnya. Luka parut (Cicatrix) terjadi akibat perbaikan yang tak sempurna dari suatu jaringan yang rusak oleh jaringan ikat, yang dengan bertambahnya usia akan berkerut, tetapi kadangkadang jumlahnya bertambah. 2.6.3 Penyakit kulit Suatu gambaran mengenai penyakit kulit terpenting saja (dermatosis) akan memenuhi buku ini. Karena itu hanya dapat diterangkan dengan singkat penyakit kulit yang khas saja secara acak. 2.6.3.1 Psoriasis vulgaris Psoriasis vulgaris merupakan suatu dermatosis-eritematosquamosa, ditandai oleh sangat cepatnya proliferasi dan terganggunya diferensiasi keratinosit. Selain itu terjadi infiltrasi radang dari kulit. Penyakit ini merupakan penyakit turunan multifaktorial, yang juga sangat dipengaruhi oleh faktor lingkungan. Sebagai efloresen primer biasanya terjadi bercak merah yang ditutupi oleh sisik-sisik putih secara berkala, yang kemudian membesar dan bergabung, dan pada saat yang sama akan terbentuk bercak baru di tempat lain. Jika dicoba untuk menghilangkan sisik-sisik itu akan terjadi perdarahan setempat. Pembentukan kembali bercak ini terjadi dengan depigmentasi atau hiperpigmentasi tanpa pembentukan luka parut. Yang paling sering sering terkena adalah siku, lipatan kaki, kepala yang berambut serta kuku. Pada sekitar 5-10% kasus psoriasis terjadi bersama Artritis deformans pada jari kelingking dan sendi lain (Psoriasis arthropathica). 2.6.3.2 Akne Yang dimaksud dengan akne yaitu penyakit folikel kelenjar lemak. Akibat adanya gangguan keratinisasi folikel (keratosis folikel) disertai produksi sebum yang meningkat

24

(seborea), dapat terjadi penyumbatan aliran sebum, maka timbul efloresen primer akne yaitu komedo (bisul). Kemudian akan timbul papula, pustula dan nodus. Disposisi akne merupakan bawaan, manifestasinya juga disebabkan oleh faktor-faktor tambahan lainnya. Misalnya oleh androgen, proliferasi epitel folikel kelenjar sebum akan meningkat. Meskipun akne bukan pioderma primer, bakteri terutama Propionibacterium acnes ikut berperan pada terjadinya akne, karena produk metabolisme bakteri membantu peradangan komedo. Selain itu akne dapat diakibatkan oleh nokse kimia atau fisika. Sesuai dengan itu akne dibedakan atas akne endogen dan akne eksogen

Akne endogen dibagi lagi menjadi akne vulgaris dan berbagai bentuk istimewa lain (mis acne conglobata dan aknetetrade). Acne vulgaris yang timbul pada awal pubertas biasanya akan sembuh dengan spontan pada usia tigapuluhan. Pada akne eksogen terutama akne klor, yang disebabkan oleh hidrokarbon aromatis terklorinasi (bandingkan dioksin hal 979) dan akne karena obat. Yang terakhir ini misalnya dapat terjadi setelah pemberian senyawa iod atau senyawa brom (akne iod atau akne brom), isoniazida, fenitoin atau glukokortikoid. 2.6.3.3 Eksem Eksem dibedakan atas eksem kontak alergi atau toksik (dermatitis kontak), eksem atopik (endogen) dan eksem seboroik.

Secara histiologi, eksem ditandai dengan adanya reaksi peradangan dalam stratum papillare dan dalam epidermis, di mana epidermis ikut dalam proses peradangan melalui edema intrasel dan antar sel (spongiosis) dan masuknya sel-sel radang (umumnya limfosit). Eksem kontak. Pada eksem kontak harus dibedakan antara bentuk toksik dan alergi. Bentuk toksik merupakan kerusakan akut yang kuat atau kerusakan derajat ringan terusmenerus akibat rangsang masing-masing di bawah nilai ambang, tetapi berlangsung untuk waktu yang lama, misalnya oleh basa encer, gips, semen atau pelarut organik (eksem toksik kumulatif). Eksem kontak alergi merupakan alergi tipe lambat, yang biasanya sebelumnya
25

terjadi kerusakan selaput tanduk. Dengan demikian alergen dapat mencapai sel-sel imun yang terdapat dalam lapisan kulit yang lebih dalam dan dengan demikian menyebabkan sensibilisasi. Bersama-sama atau setelah eksem kontak terjadi eritema, papula dan vesikula yang dapat diikuti dengan pembentukan krusta dan pembentukan squama. Jika eksem berlangsung lama terjadi likhenifikasi, yaitu menjadi kasarnya permukaan kulit. Eksem atopik. Eksem atopik berbeda dengan eksem kontak konditional, merupakan konstitusional, yaitu penyakit kulit dipastikan secara genotipik. Biasanya dimulai dengan eksem muka endogen, eksem susu, pada fase pertumbuhan menjadi eksem flexurarum (eksem pada lipatan tangan dan lipatan kaki) dengan daerah yang berlikhenifikasi pada lipatan sendi besar. Dan pada usia dewasa menjadi stadium pruriginosa (bentuk pruriogo, ditandai dengan tuber yang gatal). Secara bersamaan atau bergantian pasien dapat menderita asma bronkial atau rinitis alergica. Setelah usia 5 tahun biasanya penyakit agak membaik. Juga biasanya pada musim panas penampakan kulit diamati membaik, pada musim dingin diamati memburuk. Eksem seboreik. Pada bentuk eksem ini ditemukan biasanya eritema bersisik yang mempunyai batas yang jelas, bulat atau lonjong, selain itu dapat terjadi papula. Lokasinya terutama pada kepala berambut (Seborrhoea capitis), lipatan nasolabial, bagian kulit di atas tulang dada dan pada alur keringat di punggung. Sebagai penyebab penyakit adalah reaksi yang tidak cukup pada ragi Malassezia furfur (istilah lain: Pityrosporum ovale) yang juga terdapat pada kulit yang sehat, diduga karena kerusakan imun sebagian. 2.6.3.4 Urtikaria dan angiedema Urtikaria adalah terjadinya urtika yang biasanya gatal. Masing-masing efloresen terbentuk dan menghilang dengan cepat. Urtikaria disebabkan oleh degranulasi sel-sel mast kutan, yang timbul diperantarai oleh IgE, maupun oleh aktivasi komplemen, sitokin, faktor saraf (senyawa P, lihat hal 208) atau pelepasan histamin secara langsung. Mediator yang dilepaskan (lihat hal 455 dst) kemudian menyebabkan pembentukan urtika. Sekitar 25% manusia sekurang-kurangnya sekali dalam hidupnya menderita urtikaria akut (pembentukan kembali dalam waktu 1-2, maksimal 6 minggu) yang biasanya sembuh

26

spontan. Dengan demikian merupakan penyakit kulit tersering. Penyakit ini dapat disebabkan oleh makanan dan minuman, gigitan serangga dan obat (terutama antibiotika-blaktam, sulfonamida, komponen darah dan ekstrak yang mengandung alergen). Tetapi sering penyebabnya tidak diketahui. Jika timbulnya setelah menggunakan obat dalam kaitannya dengan suatu infeksi, maka obat yang sama kemudian biasanya aman digunakan tanpa komplikasi. Urtikaria kronis terjadi, jika penyakit lamanya lebih dari 6 minggu. Biasanya menyerang orang dewasa, rangsang gatal yang menyiksa dapat bertahan hingga beberapa bulan dan tahun. Dengan meningkatnya lama penyakit, menurun harapan untuk sembuh. Angiedema yang terutama timbul pada wanita muda (edema angioneuritik, edema quincke) adalah suatu pembengkakan kulit akut, yang cepat terbentuk kembali akibat edema di subkutan, biasanya disebabkan oleh reaksi alergi segera (lihat hal 89 dst). Bentuk yang lebih jarang adalah edema angioneurotik herediter yang disebabkan oleh defisiensi C1esterase-inhibitor karena bawaan sejak lahir. Sering angiedema terdapat bersama-sama dengan urtikaria atau terjadi karena reaksi anafilaktik. Terutama terjadi pada kelopak mata, bibir dan genital; bahaya tecekikterdapa tpada edema glotis atau edema larings akut. Penyebab sering adalah makanan, bahan tambahan pada makanan atau obat-obatan (mis penghambat ACE). 2.6.3.5 Piodermia Piodermia merupakan penyakit kulit yang disebabkan oleh stapilokokus dan atau streptokokus, terutama oleh Staphylococcus aureus dan Streptococcus pyogenes. Syarat terjadinya penyakit infeksi oleh bakteri ini, yang pada beberapa orang senantiasa ada pada mukosa nasofarings, adalah melemahnya daya tahan tubuh (misalnya akibat kurang gizi, sindrom defisiensi antibodi atau pemberian glukokortikoida) atau karena adanya luka kecil..Berdasarkan lokalisasi dan penyebarannya dibedakan atas piodermia folikel dan piodermia epidermal rata. Piodermia folikel. Piodermia yang umumnya disebabkan oleh stafilokokus di daerah folikel rambut dan kelenjar keringat. Furunkel adalah merupakan folikulitis dan perifolikulitis yang dalam dan bernanah. Ini

27

dimulai dengan pustula folikel atau segera terjadi nodus yang amat sakit pada lapisan kulit yang lebih dalam. Pada abses kelenjar keringat (Hidradenitis suppurativa axillaris) merupakan kelompok nodus kutan yang besarnya seperti kemiri pada ketiak, yang menjadi abses dan akhirnya mengeluarkan nanah. Gambaran penyakit saat ini dipahami sebagai bentuk khusus dari penyakit akne (Acne inversa). Piodermia epidermis rata. Yang termasuk piodermia epidermis rata, yang sebagian besar timbul pada usia kanak-kanak, a.l. Streptogene impetigo yang merupakan bula kecil. Dimulai dari vesikula sebesar kepala jarum pentul, yang dikelilingi oleh daerah berwarna merah, yang dengan cepat dirusak . Dasar vesikula kemudian ditutup dengan krusta tebal dan berwarna kuning madu. Batas penyakit masih tetap jelas dan akan sembuh tanpa pembentukan parut. Yang terutama diserang adalah wajah. Kemungkinan penyebaran infeksi tinggi. Bentuk kedua yang sering adalah Impetigo staphylogene, di mana bulla relatif besar dan penutup bulla juga lebih kuat. Setelah ini dihilangkan terjadi erosio yang memerah dan tampak seakan-akan ditutupi dengan vernis. 2.6.3.6 Dermatomikosis Dari dermatomikosis, penyakit jamur dapat disebut a.l. tinea, kandidosis (Soor) dan Pityriasis versicolor

Tinea. Yang termasuk di sini adalah semua infeksi dermatophyta dari kulit, kuku dan rambut. Bakteri tersering adalah Trichophyton rubrum, Trichophyton mentagrophytes dan Epidermophyton floccosum. Yang khas untuk Tinea adalah timbulnya satu atau beberapa massa eritematosa dengan tepi yang jelas dan bersisik. Dalam massa ini dapat terjadi pustula, yang kadang-kadang menunjukkan adanya infeksi sekunder bakteri. Terutama yang sering terjadi adalah Tinea pedis, penyakit jamur pada kaki. Yang sama pada berbagai bentuk (interdigital, hiperkeratosis dan bentuk dishidrotik) yaitu kadang-

28

kadang terasa gatal dan paling banyak terjadi pada musim panas. Ini akan ditunjang oleh sepatu yang tidak dapat dilewati oleh oleh uap air. Tempat penyebaran penting adalah tempat pemandian umum. Kandidosis. Jenis Candida yang termasuk kelompok ragi atau jamur Saccharomyces menimbulkan geiala penyakit yang berbeda-beda: dengan eritema,. pustula atau erosio. Di samping menyerang kulit, penyakit ini dapat juga menyerang mukosa. Soor-mikosis intertriginosa, yang terutama terjadi di daerah alat kelamin ditandai dengan adanya eritema berwarna merah anggur dengan gerigi halus dan daerah sekitarnya berupa massa berbentuk silinder. Pada usia bayi dan usia lanjut sering terjadi terutama orale Kandidosis (soor mulut, Schwammchen). Di sini lidah, gusi dan rahang akan tertutup dengan bercak-bercak kecil putih di atas dasar merah. Meningkatnya terjadinya soor mikosis terutama disebabkan penggunaan antibiotika, yang mengganggu kesetimbangan biologik antara bakteri dan jamur, kontraseptiva oral, yang kemungkinan menguntungkan kandidosis vaginal, dan Immunsupresiva (Glukokortikoida dll), yang memperburuk pertahanan imunologik tubuh. Terutama juga orang yang terinfeksi HIV dan penderita diabetes sering terserang kandidosis. Infeksi soor seringkali menyerang penderita diabetes. Pityriasis versicolor. Penyakit jamur yang disebabkan Malassesia furfur (Pityrosporum ovale) ini menyerang terutama tubuh bagian atas. Di sini terjadi bercak berbentuk kacang hijau sampai sebesar uang logam, yang berwarna kekuningan sampai kecoklatan dengan sisik berbentuk semanggi. 2.6.3.7 Infeksi virus Yang termasuk penyakit virus pada kulit adalah Infeksi varizella-Zoster varicella (cacar, air) dan Zoster (variola, sabuk merah jambu), Herpes simpleks yang disebabkan oleh Herpes-simpleks dan Kutil yang disebabkan oleh virus-Pappova.

Cacar air dan Zoster. Infeksi primer oleh virus varizella-Zoster adalah cacar air, suatu
29

penyakit anak-anak yang sangat menular, yang ditandai oleh adanya papulopustula dari berbagai stadium secara bersamaan. Sabuk merah jambu menggambarkan manifestasi kedua yang biasanya timbul setelah reaktivasi dari saraf perifer, virusnya tetap ada secara laten. Pada daerah inervasi dari satu atau sejumlah saraf spinal tiba-tiba muncul sekelompok vesikula pada setengah sisi dan tersusun secara segmentar di atas dasar yang merah dan mengalami edema, yang dapat diikuti oleh nyeri di daerah yang terkena. Setelah beberapa saat vesikula mongering dan membaik dengan menimbulkan luka parut. Tempat terdapatnya terutama pada batang tubuh sehingga disebut sabuk merah jambu. Herpes simplex. Pada infeksi oleh virus herpes simplex ditemukan vesicula berkelompok di atas permukaan yang memerah sebesar kepala jarum pentul, yang kemudian menjadi pustula dan dapat cepat membesar. Ciri khas penyakit ini yaitu pada fase erupsi timbul rasa gatal yang amat sangat disertal perasaan tegang. Karena antigenitas yang kecil dan karena itu pembentukan antibodi kurang, maka sering terjadi serangan ulang. Yang terutama diserang adalah daerah tempat kulit kemudian menjadi mukosa (herpes labialis, nasalis, biasanya disebabkan oleh Virus-Herpes-simpleks tipe-1, atau Herpes genitalis oleh tipe-2). Kutil atau Virusakantoma. Virusakantoma (kutil menular) merupakan penyakit hiperplasia epitel menular, yang disebabkan oleh virus Papova. Orang awam mengenal juga kutil biasa (Verrucae vulgares) yang merupakan tonjolan sebesar kepala jarum pentul sampai sebesar kacang polong dengan permukaan yang jelas, yang terdapat tunggal atau berkelompok di tangan atau kaki atau juga di kepala. Verrucae planae juveniles di samping terdapat pada ekstremitas ditemukan juga terutama di daerah muka sebagai papula datar yang umumnya tidak jelas. Condylomata acuminata (kutil kondilom, kutil runcing) yang terjadi terutama pada orang dewasa di daerah anogenital. Papula yang mula-mula sebesar kepala jarum pentul segera menjadi massa yang lebih besar dan dapat membentuk pertumbuhan seperti bunga kol. Pada wanita dapat berkembang dari penyakit yang ditularkan melalui hubungan seksual karzinoma serviks. 2.6.3.8 Parasitosis kulit Skabies disebabkan oleh kutu betina (Sarcoptes scabiei), yang melubangi secara membabi

30

buta jalanan ke dalam lapisan tanduk. Terutama yang diserang adalah ruang antara dua jari kaki atau jari tangan, ketiak, puting susu dan penis. Karena gatal yang hebat timbul efek garukan dan infeksi sekunder bakteri pada daerah kulit yang telah digaruk. Kutu kepala, kutu pakaian dan kutu wol adalah ektoparasit (pedikulosis) yang menyerang manusia. Penularan melalui kontak dari manusia ke manusia. 2.6.3.9 Penyakit tumor kulit Tumor kulit terpenting terbentuk melalui degenerasi sel-sel epitel atau sel-sel melanosit, yang merupakan Basalioma, Karzinoma spinoseluler dan Melanoma.

Semua tumor ini diinduksi terutama oleh sinar UV (penyinaran matahari yang intensif). Perubahan sikap terhadap waktu senggang di negara industri barat dengan meningkatnya kesejahteraan menyebabkan peningkatan tumor. Basalioma. Basalioma yang relatif sering (tumor sel basal) dimulai dari lapisan epidermis dan folikel rambut. Ini merupakan papula yang tumbuh secara lambat, tersebar luas di kulit atau papula yang terbenam pada pusat dengan konsistensi yang keras. Telangiektasia (pelebaran pembuluh yang berwarna merah darah melalui permukaan kulit yang halus) dapat dikenali. Basalioma bertumbuh secara lokal secara infiltrasi dan mendestruksi, akan tetapi biasanya tidak mengalami metastase (tumor semi maligna). Terutama ditemukan pada orang dengan kulit yang peka terhadap matahri, akan tetapi dapat juga senyawa arsen menyebabkan pembentukan basalioma (lihat hal 973 dst). Melanoma maligna. Melanoma yang biasanya berwarna coklat tua hingga hitam bentuk bermacam-macam (mis melanoma tuber primer, kebiruan, yang memiliki

superficial blade melanome, lentigo-maligna-melanom), biasanya berkembang dari kulit normal. Akan tetapi sekitar 30% dari kasus terbentuk dari dasar sel naevus. Karena limfogennnya yang menonjol dan terbentuknya awal dan/atau metastase hematogen (terutama dalam paru-paru dan otak), melanoma tergolong tumor ganas yang khusus. Yang bertanggung jawab adalah kenyataan bahwa melanosit normal juga adalah sel-sel yang bergerak, yang tidak bertumbuh dalam sistem jaringan dan tidak membentuk kontak

31

intrasel. Terapi diperberat oleh berkembangnya resistensi yang cepat karena tingginya kecepatan mutasi gen yang mengkode reseptor. Insiden penyakit ini adalah 6-14 penderita baru per 100.000 penduduk setiap tahun. Lain daripada kedua tumor kulit yang lain, yang terutama ditemukan pada pasien usia tua, pada melanoma maligna ini yang dikenai orang pada usia menengah. 2.6.3.10 Luka bakar Luka bakar adalah kerusakan jaringan yang timbul akibat kerja suhu yang tinggi. Derajat dan besarnya kerusakan akibat panas ini tergantung kepada besarnya suhu dan lama kontak. (Radang karena kedinginan penampakannya mirip dengan luka bakar.) Derajat luka bakar. Akibat terbakar ini dapat dibagi menjadi 4 stadium : Pada luka bakar derajat I, pada daerah kerja terjadi pemerahan, pembengkakan ringan pada kulit, yang disertai rasa tegang dan rasa nyeri. Pada luka bakar derajat Il, terutama terjadi pembentukan bulla. Akibat kerja panas ini, sel akan rusak dan musnah dan pada saat ini akan dibebaska.n mediator radang. Senyawa-senyawa ini akan memperhesar permeabilitas pembuluh dan akan mendorong keluarnya plasma ke jaringan (plasma ekstravasasi). Jika plasma yang keluar ini melampaui tekanan tertentu, makajernbatan protoplasma antara masingmasing sel epidermis akan terkoyak, dan akan terjadi bulla. Luka bakar derajat III akan menyebabkan kerusakan permanen pada epitel dan seluruh kelengkapan kulit lainnya. (denaturasi protein dan nekrosis sampai ke lapisan korium, subkutis atau bahkan lebih dalam lagi). Luka bakar derajat IV terjadi jika telah terjadi pengarangan. Di sini jaringan tidak hanya berkoagulasi tetapi akibat kerja panas yang hebat jaringan akan hitam mengarang. Karena pada luka bakar stadimn I dan H, stratum germinativum tetap utuh, maka kulit tetap dapat beregenerasi clan dapat terjadi penyembuban tanpa pembentukan parut.

32

2.7 Ringkasan
Akibat lanjut luka bakar. Di samping menganalisis-luka bakar yang terjadi termasuk stadiuim yang mana, untuk prognosis luka bakar penting diketahui sampai seberapa jauh jaringan yang terkena. Pada luka bakar yang mencakup daerah yang luas, akibat luka bakar tidak hanya terbatas pada daerah yang terkena saja, akan tetapi akibat nyeri yang hebat, meningkatnya pembebasan amin biogenik, banyaknya plasma yang hilang dan terganggunya mikrosirkulasi akibat syok luka bakar, penyakit akibat luka bakar akan berkembang menyeluruh. Pada bimbingan yang intensif secara medisin saat ini orang yang menderita luka bakar dapat bertahan hidup hingga 70%.

2.8 Soal-Soal
1 Struktur, fungsi dan penyakit pada kulit.

2.9 Bahan Evaluasi


Buku1 : hal.431 Buku2 : hal.106

2. 10 Daftar Bacaan
1. Konrad Herrmann, Dermatologie und Medizinische Kosmetik, "Leitfaden fr die Kosmetische Praxis, 2007, 2. Auflage, Springer Medizin Verlag, Heidelberg. 2. Tharwad F Thadros, Colloids in Cosmetics and Personal Care, 2008, Weinheim: WileyVCH Verlag. 3. Kerscher Martina, Dermatokosmetik, 2005, Steinkopf Darmstadt. 4. Jrgen Stellpflug, Die Groe Kosmetikliste, 2004, Frankfurt am Main. 5. Wolfgang Raab, Pflegekosmetik ein Leitfaden, 99 Tabellen, 4 Auflage, 2004, Wissenschaftliche Verlagsgesellschaft, Stuttgart. 6. Lockwood Brian, Nutraceuticals, 2007, Second Edition, Pharmaceutical Press, USA. 7. Scholz Eberhard, May-Manke Antje, Saur Ralph, Nahrungsergnzungsmittel, 2007, Wissenschaftliche Verlagsgesellschaft, Stuttgart. 8. Lisa Rapport, Handbook of Nutraceutical, 2005, Pharmaceutical Press, USA.

33

BAB 3 BAHAN PEMBELAJARAN 2 DERMATOTERAUPETIKA


3.1 Pendahuluan Untuk terapi penyakit kulit, di samping senyawa obatnya sendiri, bahan pembantu, bentuk sediaan dan cara aplikasi sangat berperan. Sebagai contoh untuk salep harus disesuaikan dengan jenis kulit - apabila kulit kering atau kulit berminyak - bentuk sediaan (puder, mikstura kocok, pasta dan sebagainya) disesuaikan dengan situasi saat itu (lembab, gatal, akut, kronis) dan perbedaan absorpsi obat dipertimbangkan pada penggunaan berbagai teknik pembalutan (misalnya pembalut biasa atau pembalut oklusio). 3.2 Sasaran Pembelajaran Memahami Ide-ide dasar penanganan kulit berminyak dan konsep contohnya 3.3 Proses Pembelajaran Kuliah (ceramah), diskusi dan latihan (responsi) 3.4 Pencapaian Sasaran Kemampuan menjelaskan ide-ide dasar penanganan kulit berminyak dan konsep contohnya 3.5 Uraian bahan pembelajaran: Ide-ide dasar mekanika kuantum; radiasi benda hitam, efek foto listrik, efek compton dualisme gelombang partikel, prinsip ketidak pastian Heisenberg.

34

3.6 Bahan Pembelajaran


3.6.1 Bahan pembantu (bahan dasar) Juga pelepasan dengan demikian penetrasi zat aktif ke dalam kulit sangat ditentukan oleh teknologi pembuatan preparat. Pelepasan terbaik dicapai jika zat aktif mempunyai kelarutan lebih tinggi maupun afinitas pada komponen kulit daripada dalam basisnya. Oleh karena itu berbagai sediaan dengan zat aktif yang sama tidak dilihat sebagai bioequivalent, melainkan terdapat perbedaan yang besar dalam kekuatan efeknya. Hal ini akan menyulitkan pada penggantian suatu sediaan jadi dari obat topika yang kuat dengan obat yang diresepkan yang harus dibuat di apotek. Pembalut lembab. Karena air menguap dengan cepat maka ia berefek mendinginkan, menghambat radang dan menghentikan rangsang gatal, juga melunakkan penutupan luka dan mempercepat terjadinya pembentukan epitel. Puder. Puder mempunyai efek mendinginkan yang lemah, menghentikan gatal dan mengeringkan serta mencegah gosokan pada daerah intertriginosa. Pada penyakit kulit yang sangat basah, pemakaian puder kurang menyenangkan karena akan terbentuk krusta, karena itu puder tidak digunakan pada daerah kulit yang meradang akut. Mikstura kocok. Obat ini juga berefek mendinginkan, serta adstringen dan menghambat radang. Pada penggunaan yang lama terjadi bahaya pengeringan kulit. Minyak. Selain digunakan minyak murni (minyak zaitun, minyak kacang) juga digunakan suspensi minyak dari seng oksid dan talk atau titan dioksida untuk melarutkan krusta dan untuk mengobati gangguan kulit dengan permukaan luas. Pada penggunaan salep, krem (= salep yang mengandung banyak air) dan pasta (= salep yang mengandung banyak komponen bubuk) sangat bergantung pada dasar salep, mana yang digunakan (vaselin, minyak parafin, minyak. atau lemak hewan, pembentuk gel anorganik atau organik) dan apakah sediaan ini merupakan emulsi minyak dalam air atau emulsi air dalam minyak. Emulsi air dalam minyak umumnya memberi lemak dan melindungi akan tetapi masih dapat membebaskan sedikit cairan. Bentuk sediaan ini cocok untuk pasien sebostatik, sedangkan pada pasien seboroik lebih baik digunakan emulsi minyak dalam air. Krem semacam ini mudah dicuci, cepat masuk melalui kulit dan berefek mendinginkan.
35

Salep lemak umumnya terdiri dari basis hidrokarbon dan trigliserida. Menghindarkan penguapan kulit dan berefek suatu pembengkakan lapisan tanduk. Sehingga penetrasi zat aktif dapat diperbaiki. Selain daripada itu yang tergolong bentuk obat yang mudah dioleskan adalah gel, yang harus dibedakan antara lipogel (gel yang mengandung minyak atau bahan-bahan berminyak), mikroemulsigel dan hidrogel. Hidrogel juga dibutuhkan untuk menghasilkan preparat, yang zat aktifnya terdapat di dalam liposom. Meskipun sistem pembawa tanpa zat aktif dapat mempengaruhi dermatosis. Sehingga plester luka sintetik (disebut juga plester hidrokoloid, sistem berlapis-lapis yang tidak dapat dilalui uap air atau plastik yang dapat mengembang kuat; Cutinova ) membantu penyembuhan luka bakar dan Ulcera cruris mirip dengan plester okklusio - dengan mengatur suhu dan kelembaban setempat. Sekret luka, sisa-sisa jaringan yang rusak dan kotoran diambil oleh bahan tersebut dan dibuang pada saat plester diganti. 9.4.2 Zat aktif untuk pengobatan infeksi kulit 9.4.2.1 Desinfektan Senyawa ini, yang cocok untuk terapi infeksi kulit oleh bakteri. 3.6.2.2 Antimikotika Senyawa aktif yang digunakan untuk pengobatan infeksi jamur digambarkan pada B 11.4, hal 831 dst). Bentuk sediaan galenik khusus untuk anti mikotika pada kulit adalah suatu preparat liposom dengan zat aktif econazol (Pevaryl lipogel) maupun kombinasi bifonazol dan urea (Mycospor-Nagelset). Oleh urea pada okklusio dengan plester yang ditambahkan - plat kuku yang berubah dalam 1-2 minggu dilepaskan dengan hati-hati, sehingga penetrasi zat aktif dimudahkan ke dalam dasar kuku yang terinfeksi. Terapi Pityriasis versicolor berbeda dengan penyakit jamur yang lain. Umumnya penggunaan Selen(IV)-sulfida dalam bentuk pasta (Ellsurex). Selain itu saat ini juga digunakan antimikotika tipe imidazol (mis ketokonazol, lihat hal 833 dst), sebagian dalam bentuk shampoo (Terzolin) lebih dipilih untuk mengobati penyakit yang disebabkan oleh jamur Pityriasis versicolor. 3.6.2.3 Zat anti parasit
36

Untuk terapi kudis digunakan

g-heksaklorsikloheksana (Jacutin)
Pyrethroida (JacutinN, Spregal) dan Benzilbenzoat (antiskabiosum)

g-heksaklorsikloheksana (lihat hal 766 dst) dioleskan pada seluruh tubuh orang dewasa
kecuali kepala selama 3 malam dan pada esok harinya dihilangkan dengan mandi. Dikontraindikasikan pada orang hamil dan menyusui. g-heksaklorsikloheksana dan pyrethroida (lihat hal 767 dst) juga berefek terhadap kutu. Sediaan diberikan pada daerah kulit dan rambut yang terkena dan setelah 3 hari dicuci kembali. Wanita hamil dan menyusui dan anak-anak yang terkena kutu diobati dengan benzilbenzoat (emulsi anti scabiosum). Selain dipakai untuk terapi skabies, benzilbenzoat juga digunakan untuk menghilangkan kutu dalam kursi, karpet, dsb (Acarosan). Dengan usaha demikian alergi kutu rumah dapat diperbaiki. 3.6.2.4 Obat yang digunakan untuk mengobati kutil genital Pengobatan kutil genital selama ini berhasil terutama dengan bantuan larutan alkohol podophylin 25%, suatu ekstrak dari Podophyllon peltatum (lihat hal 895) serta senyawa aktif utama podophylotoksin (Condylox). Imiquimod (Aldava) menunjukkan prinsip kerja yang unik.Imunmodulator topikal memperbaiki pertahanan tuan rumah sebagai antivirus melalui perbanyakan sintesa sitokin. Penggunaan dilakukan tiga kali seminggu. Khasiatnya pada wanita lebih baik daripada pada laki-laki, yang menunjukkan perbedaan dalam penetrasi. Dermatika aman digunakan, sebagai efek samping dapat terjadi iritasi lokal. 3.6.3 Antiphlogistika 3.6.3.1 Glukokortikoida Sifat farmakologi glukokortikoid yang diindikasikan pada berbagai penyakit kulit, telah

37

ditulis pada B 2.7.2.3, hal 423 dst. Oleh sebab itu di sini hanya apek khusus yang dibahas, yaitu yang menyangkut penggunaan glukokortikoida secara topikal. Glukokortikoida merupakan suatu senyawa terpenting untuk pengobatan topikal (dan sistemik) pada penyakit kulit. Pada jenis pengobatan ini antiflogistika dan antiproliferatif (anti mitotikum) immunsuppresan antipruriginosa (menekan rangsang gatal) vasokonstriktor

efek glukokortikoida sangat penting. Selain daripada itu efek positifnya adalah sebagai

Hubungan antara struktur dan efek Gugus -OH bebas pada C-11 penting untuk efeknya. Kenaikan efek dari hidrokortison yang relatif lemah mungkin selain dengan mengesterkan gugus OH pada C-17, yang selain berefek sistemik juga menaikkan afinitas pada reseptor kortisol (lihat hal 63 dst). Selain daripada itu kenaikan sifat lipofil dengan mengesterkan pada C-17 dan C-21 memperbaiki penetrasi glukokortikoda ke dalam kulit dengan demikian lebih memperkuat efeknya. Gambar B 9-2. Struktur glukokortikoida topikal dengan hubungan yang lebih baik pada kegunaan/resiko (soft steroid) Tabel B 9-2. Glukokortikoida untuk penggunaan topikal (pembagian menurut Miller dan Munro; perbedaan pembawa dapat dibedakan pada kekuatan kerjanya pada senyawa aktif yang sama Gambar B 9-3. Hubungan kegunaan/resiko dari glukokortikoida topikal; penentuan secara in vitro berdasarkan penghambatan pembentukan IL-1 dalam keratinosit (kegunaan) dan fibroblas (resiko). Glukokortikoida terbaik terdapat pada kuadran kiri atas (penghambatan yang kuat pada keratinosit = antiradang kuat, penghambatan yang kecil pada fibroblas = antiproliferatif lemah, atrophogenik lemah). BM betametason; BMV betametason-1738

valerat; DCE desoksimetason-21-sinamat; DM desoksimetason; PC prednicarbat; PD prednisolon; PEC prednisolon-17-etilkarbonat; PPA prednisolon-17-etilkarbonat-21fenilasetat (dari Gysler dan Schaefer-Korting) Pembagian: Menurut kekuatan efeknya maka topikal glukokortikoida dibagi atas beberapa golongan: Tabel B 9-2 menceritakan kembali pembagian menurut Miller dan Munro (kelas I-IV). Soft-steroids. Glukokortikoida yang hubungan antara efek dan efek sampingnya terutama menguntungkan (lihat di bawah) disebut soft-steroids. Yang termasuk di sini adalah prednicarbat, metilprednisolon aseponat, hidrokortison aseponat dan hidrokortison buteprat maupun mometason furoat (lihat gambar B 9-2). Yang penting untuk toleransi yang lebih baik tampaknya adalah perbedaan biotransformasi obat-obat ini dalam keratinosit dan fibroblast sel-sel terpenting dalam kulit dan juga adanya perbedaan intervensi pada sintesa interleukin-1 (IL-1) sel-sel ini. Soft steroids secara jelas menghambat pembentukan proinflammatory sitokin dalam keratinosit, sebaliknya dalam fibroblast berefek sedikit membantu proliferasinya (gambar B 9-3).. Sehingga dapat dijelaskan adanya resiko yang kecil terhadap suatu atrophi (lisutnya) kulit (lihat di bawah). Kinetika: Absorpsi glukokortikoida pada penggunaan topikal seperti yang telah disebutkan -sangat ditentukan oleh daerah kulit (lihat gambar B 9-4) dan bentuk sediaan galenika. Pada penggunaan salep secara umum lebih banyak zat aktif yang diabsorpsi daripada penggunaan krim dan gel. Biasanya 1-10% dari dosis diabsorpsi dan selama beberapa hari disimpan dalam lapisan tanduk. Zat yang diabsorpsi akan diekskresi melalui ginjal, pemutusan ikatan ester telah terjadi sebagian dalam kulit secara hidrolitik. Indikasi dan dosis. Pengobatan topikal dengan glukokortikoida diindikasikan pada sejumlah penyakit kulit terutama eksem yang bukan infeksi, psoriasis, penyakit autoimun (Lupus erythematodes, penyakit pempfigus), dermatosis kulit yang meradang yang disebabkan oleh cahaya dan penyakit prurigo (bandingkan tabel B 9-3). Untuk menghindarkan efek samping sedapat mungkin harus selalu dipilih suatu zat aktif yang

39

mempunyai kekuatan efek yang kecil (pada eksem atopik digunakan glukokortikoida yang mempunyai kekuatan efek yang sedang). Di samping itu sebaiknya pengobatan kontinyu (satu atau beberapa kali sehari) diubah menjadi pengobatan tandem atau interval (alternativ pemberian sediaan yang mengandung glukokortikoda dengan suatu basis salep atau basis krim yang sesuai yang tidak mengandung zat aktif diberikan bergantian harian atau mingguan). Gambar B 9-4. Penetrasi hidrokortison dalam kulit manusia (menurut feldman dan Maibach) Tabel B 9-3. Khasiat glukokortikoida pada pengobatan topikal dari dermatosis Penyembuhan yang cepat I eksem eksem kontak alergi eksem atopik pada anak-anak eksem seboroik II. Psoriasis Psoriasis vulgaris III. Dermatosis lain-lain Terbakar oleh matahari Pruritus dalam daerah genitoanal Lichen simplex Alopecia areata hipertropi luka parut Lupus erythematodes diskoid Psoriasis pada telapak tangan, telapak kaki, (terutama pada muka dan daerah siku dan lutut eksem atopik pada orang dewasa sering penyembuhan yang lambat

Efek samping: Bergantung pada lamanya pengobatan, kekuatan kerja glukokortikoida dan jenis pemakaian maka efek samping lokal yang dapat timbul adalah (misalnya dalam bentuk striae terbentuknya garis pita pada kulit orang yang hamil), telangiektasia (pelebaran kapiler yang menetap), perioral dermatitis (radang di sekitar mulut) dan pergeseran pigmen. Kadang-kadang timbul purpura (perdarahan dalam kulit atau selaput lendir), folikulitis

40

(radang folikel rambut) setelah pemakaian pembalut okklusif maupun alergi kontak. Softsteroids tidak menginduksi atropi kulit yang jelas. Di samping itu terutama pada penggunaan glukokortikoda yang sangat kuat pada permukaan yang luas, dan lapisan tanduk yang rusak terdapat bahaya efek samping yang sitemik dengan menekan sumbu hipofisa-korteks anak ginjal maupun terjadi cushingsindrom. Pada anak-anak terdapat bahaya penghambatan pertumbuhan. Sediaan hidrokortison 0,25% yang berefek lemah yang dapat diperoleh tanpa resep dokter secara umum mempunyai toleransi yang baik. 3.6.3.2 Senyawa lain yang dapat menghambat peradangan Di samping glukokortikoida dalam jumlah yang kecil juga digunakan senyawa lain untuk pengobatan kulit meradang yang bukan infeksi secara topikal. Yang termasuk di sini adalah preparat ter dan minyak-minyak bitumin yang disulfonasi (lihat hal 726 dst). Selain daripada itu dengan efek yang masih tanda tanya digunakan bufeksamak (duradermal, Parfenac) dan fitofarmaka seperti sediaan dari camomile dan hamamelis (Kamillosan, Hametum) maupun senyawa yang disintesa dari fitofarmaka, terutama senyawa samak (gerbstoff).(Tannolact, Tannosynt). Pada peradangan yang tampak jelas senyawasenyawa ini tidak cukup efektif. Efek samping bufeksamak adalah alergi. 3.6.4 Obat yang menghentikan rangsang gatal (antipruriginosa) Rangsang gatal merupakan gejala yang timbul pada berbagai jenis penyakit kulit, yang bagi pasien seringkali lebih menyiksa daripada nyeri. Jika pengobatan dengan basis yang berefek mendinginkan (krim, losio) tidak cukup, digunakan zat aktif yang dapat meringankan atau menghilangkan rangsang gatal, seperti urea (salep Eucerin 10% urea) yang menaikkan kapasitas pengikatan air dari lapisan tanduk atau anastetika permukaan misalnya polidocanol (komponen dari Anaesthesult) yang menurunkan kepekaan syaraf kulit yang sensitif.

41

Selain daripada itu isoprenalin (Ingelan; lihat hal 334) yang diberikan secara lokal berefek anti pruriginosa, tentu saja toleransinya lebih jelek daripada obat-obat yang disebutkan di atas. Sebagai alternativ dipertimbangkan pemberian secara sistemik H1-antihistamin (lihat hal 456 dst). 3.6.5 Obat keratolitik Gangguan pembentukan lapisan tanduk yang penting adalah psoriasis (bandingkan 9.3.1) dan akne (bandingkan 9.3.2). Psoriasis. Untuk mengobati psoriasis digunakan: dithranol Psoralen (PUVA-terapi) Preparat ter dan minyak bitumin yang tersulfonasi Retinoida Asitretin dan Taazaroten Analoga Vitamin D3 dan Imunsupresan (metotreksat dan siklosporin)

Pengobatan penyakit ini hingga saat ini tidak mungkin, kebanyakan sering terjadi setelah terjadinya fase bebas gejala yang singkat atau lama gejala-gejalanya muncul kembali. Glukokortikoida (lihat hal 423 dst) meskipun memiliki khasiat yang baik, tidak lagi digunakan saat ini sebagai pilihan pada psoriasis karena dapat menguntungkan berulangnya penyakit. Akne. Untuk mengobati akne digunakan: Benzoilperoksida Anti infeksi Asam azelain Retinoida-retinoida asam vitamin A, isotretinoin dan adapalen (lihat hal 727 dst) maupun

42

Anti androgen (lihat hal 452 dst).

Selain itu dapat digunakan pengobatan dengan pengelupasan. Sediaan dalam perdagangan yang dapat digunakan adalah partikel aluminium oksida (Brasivil) atau damar silikon (Jaikin N) . 3.6.5.1 Ditranol Untuk penanganan psoriasis maupun alopesia areata digunakan juga ditranol (Anthralin, Cignolin; Micanol). Senyawa ini mempunyai efek rangsangan yang kuat pada kulit, pada daerah psoriasis menurunkan kecepatan pembelahan dan menurunkan infiltrasi radang. Efek berdasarkan pembentukan jenis oksigen aktif (lihat gambar B 9-5). Pada pemakaian dalam bentuk sediaan yang mengandung urea (Psoradexan) dan preparat yang mengandung asam salisilat (Psoralon MT) efeknya akan meningkat. Diduga bahwa penetrasi yang lebih baik ke dalam kulit sebagai sebabnya, selain daripada itu asam salisilat dapat melindungi ditranol dari katabolisme oksidatif. Terapi dimulai dengan konsentrasi ditranol yang amat rendah (0,05%), karena toleransi dapat berkembang selama pengobatan maka kadar ditranol harus dinaikkan menjadi 1-3%. Ditranol dapat diabsorpsi lebih baik pada daerah psoriasis dibandingkan dengan kulit yang sehat. Dengan bantuan terapi jangka pendek, di mana sediaan ditranol kemudian dihilangkan setelah 10-30 menit pemakaian, dapat mereduksi efek iritasi efek pucat dari kulit dan efek luntur dari pakaian yang tidak diinginkan oleh produk oksidasi dari ditranol (coklat cignolin) tanpa mengurangi efek. Pemakaian ditranol dikontraindikasikan pada daerah muka, lipatan kulit, pada oklusio karena efek iritasi yang kuat. 3.6.5.2Psoralen Psoralen merupakan turunan furokumarin fotoaktif, yang terdapat pada berbagai tanaman (misalnya Umbelliferae). Dengan pengaruh cahaya zat ini akan bereaksi dengan basa pirimidin DNA yang akan membentuk monoaddukt dan integrasi strang dan dengan demikian ia berefek antimitosis. Psoralen menurunkan misalnya proliferasi sel-sel epidermis dan limfosit. Pada terapi PUVA selain dipakai psoralen juga digunakan sinar
43

ultraviolet yang mempunyai panjang gelombang yang panjang (UV-A). Suatu terapi PUVA diindikasikan pada berbagai penyakit kulit terutama psoriasis dan Mycosis fungoides, suatu limfoma kulit. Senyawa yang paling banyak digunakan adalah metoksalen (ammoidin, tablet 8metoksipsoralen, atau larutan pekat meladinin). Karena kelarutan yang rendah dan oleh karena itu terjadi problem pelepasan maupun efek lintas pertama maka ketersediaan hayati senyawa sangat bervariasi antar individu dan intraindividu pada pemberian oral. Pada pemakaian topikal metoksalen berpenetrasi ke dalam epidermis; di dalam darah kadarnya tidak terukur. Metoksalen digunakan pada melebarnya penampakan kulit sebagai obat dalam (0,6 mg/kg 2 jam sebelum penyinaran) atau dengan mandi (0,4 mg/l segera sebelum penyinaran). Pada pemakaian luar bahaya efek samping sistemik kecil (lihat di bawah), selain daripada itu hasil terapi tidak dipengaruhi oleh ketersediaan hayati yang sangat beragam. Oleh karena itu maka pengobatan topikal lebih dipilih. Sebagai efek samping pada pemberian sistemik sering timbul mual. Karena bahaya terjadinya kerusakan mata (katarak) setelah 6-8 jam pengobatan, pasien masih tetap diharuskan memakai kaca mata yang mencegah masuknya sinar UV gelombang panjang ke dalam mata. Karena fotosensibilitas yang tampak jelas maka penyinaran dengan UV-A sedikit di atas dosis akan menimbulkan luka bakar yang berat, bahkan pada kasus tertentu mematikan. Karena kemungkinan terdapat kerja mutagen dan karsinogen, terutama pada penggunaan jangka panjang, indikasinya harus diamati dengan tegas. Di samping itu perlu mengawasi pasien dengan teliti.

3.6.5.3 Preparat ter dan minyak bitumin yang tersulfonasi Ter adalah campuran berbagai komponen terutama senyawa hidrokarbon aromatis yang komponennya berubah-ubah (bergantung asal dan suhu). Untuk pengobatan yang terutama digunakan adalah ter batu arang (Pix lithantracis). Ter yang berasal dari bagian tanaman yang dulu banyak digunakan (Pix betulina =

44

Birkenteer, Pix liquida = ter kayu) saat ini sudah jarang digunakan. Ter menghambat perbanyakan sel, mungkin melalui pengikatan DNA. Efek anti proliferasi dapat ditingkatkan dengan penyinaran UV (lihat di bawah). Selain itu ter berefek menghambat peradangan, anti eksem, menghilangkan rangsang gatal (efek anastesi dari komponen fenol) dan anti mikroba lemah. Ter batu arang diindikasikan pada psoriasis (juga dikombinasikan dengan sinar UV), eksema infiltrasi kronis dan eksema terlikhenifikasi serta pada pruritus. Pada furunkula senyawa ini dapat menghilangkan bekas dengan cepat. Ter batu arang biasanya digunakan pada pembalut dalam bentuk tak diencerkan atau sebagai komponen dalam salep atau pasta. Jika kerja ter yang tak terlalu intensif sudah mencukupi maka dapat digunakan Lithantracis picis liquor. (Pix lithanthracis 20% dalam. tingtur Quillaja). Efek samping yang berarti dari sediaan ter adalah fotosensibilitas, folikulitis, akne akibat ter. Dalam hewan uji preparat ter berefek kanserogenik karena pada biotransformasi terbentuk epoksida. Tumor sering terjadi pada orang-orang yang bekerja dengan ter dalam jangka waktu lama. Oleh karena itu indikasinya harus ketat dilaksanakan. Terutama pemakaian dalam jangka waktu yang lama harus dihindarkan. Dermatosis basah merupakan kontra indikasi. Minyak bitumin tersulfonasi, misalnya amoniumbituminosulfonat (Ichthyol, Ichtolan), memiliki efek yang mirip dengan ter. Akan tetapi resiko efek genotoksik lebih kurang dibandingkan dengan ter, karena amoniumbituminosulfonat mengandung senyawa hidrokarbon polisiklik aromatik yang kurang. Sebagai efek samping yang berarti adalah iritasi lokal. 3.6.5.4 Analoga Vitamin-D3 Pada pengobatan psoriasis derivat Vitamin D3 yang digunakan adalah Calcipatriol (Daivonex, Psorkutan) dan Tacalcitol (Curatoderm)

45

Calcipotriol dan Tacalcitol berbeda dari Calcitriol, bentuk aktif dari Vitamin D3 (lihat hal 741 dst), hanya oleh perubahan suatu rantai samping. Jika kedua turunan Vitamin D3 berdasarkan pengaruhnya pada perbanyakan sel dan differensiasi sama dengan Calcitriol, maka pengaruhnya pada metabolisma kalsium pada pemberian topikal sangat berkurang karena senyawa tersebut setelah diabsobsi segera mengalami metabolisme. Calcipotriol dan Tacalcitol diindikasikan pada terapi lokal Psoriasis. Salepnya mengandung zat aktif dengan konsentrasi 50 g/g atau 4 g/g. Sebagai efek samping terjadi iritasi lokal terutama pada penggunaan untuk wajah. Resiko terjadinya suatu hiperkalsemia karena absorbsi dari kedua senyawa tersebut mengharuskan pembatasan dosis.

3.6.5.5 Immunsupresan Pada bentuk resitensi terapi psoriasis yang terberat (misalnya Psoriasis artropatika) terbukti methotrexat (lihat hal 884 dst) dan siklosporin (lihat hal 931 dst) berhasil. Efeknya berdasarkan atas adanya penghambatan sel-sel T yang sitokinnya pada Psoriasis membantu hiperproliferasi keratinosit. Karena dosis yang lebih rendah maka efek hepatotoksik dari metotrexat (10-15 mg sekali dalam seminggu) dan bahaya kerusakan ginjal pada siklosporin (dosis harian maksimal 5 mg/kg) lebih kecil dibandingkan dengan pengobatan tumor maupun kedokteran transplantasi. Meskipun demikian kerusakan hati dapat juga terjadi pada pemberian methotrexat dosis rendah, terutama pada pasien Diabetes melitus, gangguan metabolisme lemak dan penyalahgunaan alkohol. 3.6.5.6 Retinoid Yang dimaksud dengan retinoid adalah turunan secara alami (mis tretinoin dan isotretinoin) maupun turunan sintetik dari vitamin A (lihat hal 738 dst). Senyawa yang tidak memiliki struktur aromatis -seperti prototipe alami- disebut sebagai retinoid generasi pertama, senyawa monoaromatis disebut sebagai retinoid generasi kedua dan senyawa poliaromatis disebut retinoid generasi ketiga. Retinoid digunakan terutama untuk terapi hiperkeratosis dan diskeratosis (misalnya psoriasis, Ichtyosis vulgaris, akne). Tretinoin digunakan juga

46

untuk pengobatan leukimia. Secara teraupetik retinoida digunakan (tabel B 9-4) Retinoid generasi pertama asam vitamin A (tretinoin) dan 13-cis-isomer isotretinoin (13- sis asam retin), Retinoid generasi asitretin maupun Retinoid generasi ketiga adapalen dan tazaroten.

Karena toleransinya yang relatif baik maka isotretinoin dan asitretin dapat diberikan secara sistemik, sedangkan prototipe yang lain dari golongan senyawa ini hanya untuk pemberian secara topikal. Efek. Seperti vitamin A, retinoid menormalkan pertumbuhan dan differensiasi sel-sel kulit dan sel-sel mukosa, sehingga peningkatan kecepatan pembelahan terjadi pada sel-sel epidermis dalam daerah psoriasis dapat direduksi. Dengan mengganggu pembentukan keratin, lapisan tanduk menjadi longgar, permukaan sel dapat dengan mudah terkelupas. Peningkatan daya lekat dari sel-sel tanduk dalam kanal folikel pada akne berkurang. Selain itu retinoid berefek menstimulasi sistem imun (lihat hal 925) dan menghambat peradangan. Isotretinoin menurunkan produksi sebum dengan jalan memperpanjang fase pematangan dari sel-sel sebosit. Mekanisme kerja. Seperti hormon steroid dan hormon kelenjar tiroid maupun vitamin D, retinoid melekat pada reseptor intra seluler (lihat hal 63). Dewasa ini ada dua jenis reseptor asam vitamin A yang dikenal yaitu RAR dan RXR dimana masing-masing memiliki 3 subtipe (a, b dan g). Dalam epidermis RAR g adalah dominan. Jika tretinoin dan isotretinoin pada semua reseptor RAR mempunyai afinitas yang sama, maka retinoid generasi ketiga hanya mempunyai afinitas terhadap RAR b dan g. Sebaliknya RXR berinteraksi dengan isoform dari asam vitamin A yaitu 9-cis-asam vitamin A. Setelah pengikatan ligan pada salah satu dari reseptor tersebut maka akan terbentuk homodimer (RAR-RAR) atau heterodimer (RAR-RXR), dimana sebagai faktor transkripsi mempengaruhi ekspresi gen. Dalam hal ini retinoid menurunkan peningkatan proliferasi sel dengan jalan menghambat aktifator protein-1 (AP1) dan mengganggu pembentukan sitokin (gambar B 9-6).
47

Gugus karboksil dari senyawa aktif penting untuk pengikatan pada RAR dan RXR. Ester tasaroten adalah suatu prodrug dari asam tasaroten yang dibebaskan dalam kulit. Gambar B 9-6. Mekanisme kerja retinoid: membantu diferensiasi dan menghambat proliferasi serta efek antiflogistika dengan bekerja pada ekspresi gen: memperbanyak pembentukan protein yang diinduksi oleh retinoid, menghambat pembentukan protein yang diinduksi AP-1 meningkat, menurun Kinetika. Parameter farmakokinetika yang penting terdapat pada tabel B 9-5. Tidak ada satupun retinoid yang digunakan tersimpan dalam tubuh selama beberapa minggu. Tetapi asitretin dimetabolisme sebagian menjadi etretinat, asitretin-etil-ester. Karena sifat lipofilnya yang tinggi, maka asitretin-etil-ester mempunyai afinitas yang khusus terhadap jaringan lemak sehingga hanya dieliminasi secara lambat. Dahulu etretinat sendiri digunakan untuk pengobatan psoriasis, kemudian ester ini diganti dengan asam bebas, karena asam bebas ini memiliki waktu paruh yang jelas lebih pendek (50 jam dibandingkan 120 hari). Karena asitretin sebagian dimetabolime menjadi etretinat maka harapan suatu keamanan terapi yang jauh lebih baik tidak terpenuhi. Tabel B 9-5. Farmakokinetika retinoid Terapi lokal. Tretinoin, isotretinoin dan adapalen digunakan untuk pengobatan akne vugaris secara topikal pada sediaan dengan konsentrasi 0,025-0,1%. Tazaroten terdapat dalam bentuk gel dengan konsentrasi zat aktif 0,05 dan 0,1% untuk pengobatan psoriasis ringan hingga sedang. Karena perubahan yang bersifat meradang pada komedo dalam minggu pertama pengobatan suatu akne dengan retinoid, sering terbentuk papula dan pustula yang banyak (yang disebut sebagai memekarnya akne), yang selain daripada itu dapat menimbulkan iritasi pada kulit. Meskipun demikian pengobatan dilanjutkan secara konsekuen dengan syarat dosis harus dikurangi karena tanda-tanda ini beberapa saat kemudian berangsur-

48

angsur menghilang dan kulit terlihat mengalami regenerasi. Suatu iritasi kulit tambahan misalnya efek cahaya yang intensif atau efek iritasi dari senyawa lain sebaiknya dihindari. Berdasarkan toleransi lokalnya, adapalen jelas-jelas mengungguli tretionoin Retinoid untuk terapi oral. Berbeda dengan asam vitamin A yang hanya dapat digunakan secara lokal, isotretinoin dan asitretin dapat digunakan secara oral. Isotretinoin diindikasikan terutama untuk bentuk akne yang berat (misalnya akne konglobata), asitretin untuk psoriasis parah dan gangguan keratinisasi lainnya (misalnya ichthyosis vulgaris). Pemberian dosis disesuaikan dengan efek klinis serta apakah obat dapat diterima dengan baik (Dosis pemeliharaan rata-rata dari isotretinoin 0,5 mg/kg per hari, asitretin 30-75 mg/hari). Dosis keseluruhan dari 120 mg/kg isotretinoin menyebabkan suatu penyakit tidak sembuh secara tuntas dalam waktu yang lama. Efek semacam ini tidak diperoleh pada cara pengobatan akne yang lain. Efek samping dan kontraindikasi pada pemakaian sistemik. Karena efek sampingnya yang amat besar, penggunaan isotretinoin dan asitretin hanya dilakukan setelah dilakukan pemeriksaan yang teliti. Efek samping yang terjadi di samping radang bibir (cheilitis) yang hampir dipastikan selalu ada, juga pruritus, deskuamasi pada telapak tangan dan kaki, iritasi dan pengeringan kulit serta mukosa dan pada sekitar 30% pasien diamati adanya kerontokan rambut yang reversibel dan tergantung dosis yang digunakan. Kadang-kadang dapat terjadi peningkatan kadar transaminase dalam serum dan peningkatan kandungan lipida dalam serum. Karena pasien yang berusia muda maka risiko pemakaian obat-obat ini pada terapi akne lebih kecil dibandingkan dengan pengobatan psoriasis dan ichtyosis. Serupa dengan vitamin A, retinoid yang diberikan secara sistemik berefek teratogen. Oleh karena itu penggunaanya pada wanita usia subur (relatif) dikontraindikasikan. Jika pemberiannya tidak dapat dihindarkan maka selama pemakaian dan juga hingga zat aktif habis diekskresi dari tubuh, harus menggunakan kontrasepsi yang ketat. Sehingga dianjurkan untuk tidak hamil pada saat memakai isotretinoin hingga akhir siklus menstruasi, atau bahkan dua tahun setelah pengobatan dihentikan.

49

Interaksi. Pada pemberian oral isotretinoin yang dikombinasi dengan tetrasiklin, menaikkan resiko terjadinya pseudo-tumor serebri. Oleh karena itu pemberian secara bersama-sama dari kedua obat akne tersebut tidak diperbolehkan. Pemakaian preparat kombinasi sediaan dari tretinoin dan eritromisin (lihat hal 806 dst; Clinesfar) tampaknya lebih efektif dan lebih mampu diterima oleh tubuh jika dibandingkan dengan pemberian tretinoin saja.

3.6.5.7 Benzoilperoksida dan Asam Azelain Benzoilperoksida. Preparat yang lazim (Aknefug-oxid, Akneroxid, Benzaknen, Cordes BPO, Klinoxid, PanOxil, Sanoxit) mengandung benzoilperoksida dalam konsentrasi 3 dan 10%. Dengan membebaskan oksigen, benzoilperoksida bekerja mendisinfeksi, terutama terhadap bakteri anaerob, termasuk juga Propionibacterium acnes. Di samping itu juga menimbulkan reaksi radang pada kutis diikuti dengan pembentukan sisik. Seperti asam vitamin A, senyawa ini berefek komedolitik walaupun kerjanya lebih lemah. Benzoilperoksida yang diabsorpsi akan dibiotransformasi menjadi asam benzoat dan setelah mengalami konyugasi akan diekskresi sebagai asam hipurat. Benzoilperoksida (Aknefug-oxid, Akneroxid, Benzaknen, Cordes BPO, Klinoxid, PanOxil, Sanoxit) Efek samping yang terjadi yaitu rasa gatal dan rasa terbakar pada kulit. Efek merangsang pembentukan tumor tidak dapat dipastikan secara absolut. Benzoilperoksida tidak boleh berkontak dengan mata atau mukosa. Asam azelain. Pada asam azelain (Skinoren) suatu asam dikarbonat yang juga mereduksi jumlah bakteri dalam folikel kelenjar sebum, kemungkinan membantu penghambatan hiperkeratosa folikel untuk khasiatnya pada akne. Pada zat aktif yang diabsorbsi akan diekskresi sebagian melalui ginjal. Di samping itu

50

dikatabolisme melalui b-oksidasi menjadi asam asetat dan asam malonat. Sebagai efek samping timbul iritasilokal. 3.6.5.8 Anti infeksi dalam pengobatan akne. Untuk pengobatan topikal terutama digunakan eritromisin (lihat hal 806 dst; Aknefug-EL, Aknemycin, dikombinasi dengan asam vitamin A atau ion zink adalah komponen dari Clinesfar atau zineryt) dan clindamycin (lihat hal 809 dst; larutan akne Basocin). Resistensi dan resistensi silang dari P. acnes yang semakin meningkat setelah pengamatan jangka panjang tentu saja menuntut suatu pemikiran tentang efek/resiko pemakaian eritromisin dalam pengobatan akne. Secara sistemik disamping eritromisin digunakan tetrasiklin (lihat hal 805 dst). Pada obat-obatan ini penurunan jumlah bakteri dalam folikel kelenjar sebum bertanggung jawab untuk efeknya terhadap akne. 3.6.6 Obat keratolitik dan obat korosif Zat yang paling sering digunakan untuk menghilangkan ketombe dan melunakkan keratin adalah asam salisilat. Yang umum digunakan adalah vaselin salisil, spiritus salisil, dan kolodium salisil (2-10%). Plester asam salisilat (Guttaplast) memiliki arti penting pada pengobatan kutil. Resorsin dan urea pada konsentrasi tinggi (5-20% atau 20-40%) dan belerang (dalam bentuk endapan) juga memiliki efek keratolitik. Untuk granulasi luka yang tumbuh atau rhagade, karena kerja korosifnya digunakan Argentum nitricum dan berbagai asam (asam triklor asetat, asam laktat). 3.6.7 Preparat enzim Berbagai protease (tripsin, kollagenase, fibrinolisin, desoksiribonuklease, streptodornase dan lain-lain) digunakan untuk mengobati ulserasi, dimana material nekrotiknya bersamasama dengan nanah dan darah menyebabkan infeksi pada luka, sehingga menunda proses penyembuhan. Protease dapat menyembuhkan luka dengan jalan mempercepat peruraian sel-sel yang mati tersebut (material nekrotik). Preparat dagang: Fibrolan, Varidase.

51

3.6.8 Obat yang digunakan untuk terapi gangguan pigmentasi. 3.6.8.1 Zat aktif yang membantu proses pigmentasi Proses pigmentasi kulit dapat dibantu pada penderita Vitiligo idiopatik, yang ditandai dengan adanya bercak-bercak pada daerah kulit yang tidak mengalami proses pigmentasi (depigmentasi). Untuk pengobatan digunakan metoksalen (lihat hal 726) seperti yang telah dibicarakan pada 3.6.5.2. Selain dari pada itu, mungkin dilakukan pencoklatan kulit buatan dengan kosmetik dihidroksi aseton (Roche Posay Auto Helios, Vichy Selbsbruner), yang terbentuk dengan melalui ikatan kovalen zat aktif pada gugus amino dari keratin atau asamasam amino bebas. Disarankan terutama untuk pasien-pasien ini diberikan perlindungan terhadap cahaya yang sempurna (lihat di bawah), karena dengannya proses depigmentasi akan tampak berkurang. dihidroksi aseton (Roche Posay Auto Helios, Vichy Selbsbruner) 3.6.8.2 Zat-zat yang dapat menghilangkan pigmentasi Untuk terapi hiperpigmentasi yang diperoleh (misalnya hiperpigmentasi yang disebabkan oleh ACTH pada M. Addison, pada dermatitis/berlock akibat pemakaian parfum pada kulit yang terkena sinar matahari) atau hiperpigmentasi bawaan (Sommersprossen=bercak merah akibat cahaya matahari) digunakan hidrokinon, terutama dalam kombinasi dengan tretinoin (komponen dari Pigmanorm). Hidrokinon menghambat secara reversibel sintesa melanin dalam melanosom. Karena melanin yang sudah ada tidak dapat diganggu maka depigmentasi akan terjadi setelah melanin tersebut terurai, yaitu kira-kira 2-4 bulan setelah awal terapi. 3.6.9 Senyawa pelindung cahaya Pelindung cahaya adalah perlindungan kulit (dan kalau perlu pada tubuh keseluruhan) terhadap kerusakan oleh penyinaran cahaya. Pada kulit yang sehat, cahaya UV-B dengan jangkauan panjang gelombang 280-320 nm dapat menimbulkan kerusakan kulit akut (dermatitis solaris, Sonnenbrand (terbakar matahari)). Hal ini menyebabkan reaksi fotokimia sekunder, dimana radikal bebas dapat bereaksi dengan komponen DNA. Pada

52

gambar B 9-7 diberikan khasiat eritema relatif sesuai besarnya panjang gelombang cahaya. Di samping UV-B ternyata UV-A berpanjang gelombang tinggi dan sinar tampak juga berefek merusak pada beberapa dermatosis oleh cahaya tertentu (lihat tabel B 9-6). Senyawa tubuh sendiri (misalnya porfirin) dan senyawa yang asing bagi tubuh (misalnya etakridin, ter, minyak Hipericum perforatum) dapat berefek fotosensibilisasi. Tabel B 9-6 Daerah panjang gelombang yang menimbulkan dermatosis cahaya (menurut Bandmann) Dermatosis Urtikaria cahaya Dermatosis cahaya poilmorti yang kronis Dermatitis fototoksik Dermatitis fotoalergik Porfiria Xeroderma pigmentosum + UV-B UVA sinartampak IR + + (+) + + + + + (+) + + +

Kerusakan kronis akibat cahaya (kerusakan sumasi cahaya) adalah kulit menua (Cutis senilis), keratosis aktinik serta basalioma, karsinoma spinoseluler dan melanom maligna (lihat B 9.3.9, hal 718 dst). Untuk mencegah kerusakan pada kulit yang diakibatkan oleh berkurangnya lapisan ozon yang dideteksi pada beberapa tahun belakangan ini, disarankan mengurangi eksposisi cahaya matahari. Perlindungan terhadap cahaya secara alamiah didapat dengan pembentukan lapisan keratin yang banyak (hiperkeratosis) dan terutama oleh pembentukan melanin di kulit. Perlindungan terhadap cahaya secara buatan dapat dilakukan selain dengan pakaian juga dengan penggunaan (senyawa pelindung cahaya) yaitu senyawa yang menyerap cahaya atau senyawa yang merefleksikan cahaya

Pada penggunaan senyawa yang menyerap cahaya, yang juga disebut penyaring cahaya, dibedakan bedasarkan pada letak puncak absorpsi dan letak pita absorpsi terdapat berbagai jenis:

53

Penyaring UV-B (asam p-aminobenzoat, asam cinnamat, derivat benzimidazol) Penyaring UV-A (senyawa dengan struktur dibenzoil metan) Penyaring spektrum luas (derivat benzofenon).

Dalam tabel B 9-7 disusun beberapa senyawa pelindung cahaya beserta absorpsi maksimumnya. Terutama titan dioksida (Microsun 20) berefek merefleksikan cahaya Penyaring UV-B sudah digunakan sejak lama dalam sediaan pelindung cahaya. Tugasnya adalah menyerap sebanyak mungkin sinar yang menimbulkan eritema, sehingga hanya eritema ringan saja yang terjadi, yang diperlukan untuk menimbulkan warna coklat pada kulit sesuai dengan keinginan. Kerja pelindung cahaya ini dinyatakan dalam apa yang disebut faktor pelindung cahaya. Faktor ini menunjukkan berapa kali lebih lama kulit dengan sediaan pelindung ini dibandingkan dengan kulit tanpa sediaan pelindung dapat berkontak dengan penyinaran sinar matahari hingga timbulnya eritema. Untuk faktor pelindung cahaya yang lebih besar dari 15 disebut sebagai Sunblock. Kerugian pada penyaring UV-B murni adalah karena resiko yang kecil terjadinya luka terbakar matahari (Sonnenbrand), maka penyinaran oleh sinar matahari dapat diperpanjang berkali-kali. Sehingga bahaya kerusakan yang ditimbulkan oleh UV-A yang kurang berbahaya, akan meningkat. Oleh karena itu sediaan pelindung cahaya masa kini juga melindungi kulit terhadap UV-A. Sebagai contoh dari sediaan pelindung cahaya yang modern adalah Daylong16 yang mengandung zat aktif asam P-metoksisinamat-2-ester-etilheksil maupun 2-hidroksi-4metoksibensofenon. Liposom sebagai pembawa zat aktif menjamin ketersediaan hayati dari senyawa pelindung cahaya dalam stratum korneum sepanjang hari, bahkan terhadap pengaruh air (keringat, mandi dan lain-lain).

3.7 Ringkasan

54

Pelindung cahaya adalah perlindungan kulit (dan kalau perlu pada tubuh keseluruhan) terhadap kerusakan oleh penyinaran cahaya. Pada kulit yang sehat, cahaya UV-B dengan jangkauan panjang gelombang 280-320 nm dapat menimbulkan kerusakan kulit akut (dermatitis solaris, Sonnenbrand (terbakar matahari)). Hal ini menyebabkan reaksi fotokimia sekunder, dimana radikal bebas dapat bereaksi dengan komponen DNA. Pada gambar B 9-7 diberikan khasiat eritema relatif sesuai besarnya panjang gelombang cahaya. Di samping UV-B ternyata UV-A berpanjang gelombang tinggi dan sinar tampak juga berefek merusak pada beberapa dermatosis oleh cahaya tertentu (lihat tabel B 9-6). Senyawa tubuh sendiri (misalnya porfirin) dan senyawa yang asing bagi tubuh (misalnya etakridin, ter, minyak Hipericum perforatum) dapat berefek fotosensibilisasi.

3.8 Soal-Soal
1. Sebutkan pengaruh cahaya terhadap kulit.

3.9 Bahan Evaluasi


Buku1 : hal.431 Buku2 : hal.106

3. 10 Daftar Bacaan
1. Konrad Herrmann, Dermatologie und Medizinische Kosmetik, "Leitfaden fr die Kosmetische Praxis, 2007, 2. Auflage, Springer Medizin Verlag, Heidelberg. 2. Tharwad F Thadros, Colloids in Cosmetics and Personal Care, 2008, Weinheim: WileyVCH Verlag. 3. Kerscher Martina, Dermatokosmetik, 2005, Steinkopf Darmstadt. 4. Jrgen Stellpflug, Die Groe Kosmetikliste, 2004, Frankfurt am Main. 5. Wolfgang Raab, Pflegekosmetik ein Leitfaden, 99 Tabellen, 4 Auflage, 2004, Wissenschaftliche Verlagsgesellschaft, Stuttgart. 6. Lockwood Brian, Nutraceuticals, 2007, Second Edition, Pharmaceutical Press, USA. 7. Scholz Eberhard, May-Manke Antje, Saur Ralph, Nahrungsergnzungsmittel, 2007, Wissenschaftliche Verlagsgesellschaft, Stuttgart. 8. Lisa Rapport, Handbook of Nutraceutical, 2005, Pharmaceutical Press, USA.

55

BAB 4 BAHAN PEMBELAJARAN 3 KOSMETIK DAN PENCEGAHAN PENUAAN DINI


4.1 Pendahuluan Kosmetik meliputi semua aspek yang berhubungan dengan kecantikan. Profesi ini berkonsentrasi pada perawatan kulit, melindungi kulit dan memperbaiki penampakannya. Istilah kosmetik berasal bahasa Yunani yang berarti kosmesis (memperindah) atau kosmeo (untuk mangatur). Seorang kosmetisian adalah seseorang yang bekerja di bidang kosmetika, yang pekerjaannya adalah memelihara, mencegah dan memperbaiki penampakan kulit, sedangkan dermatologi adalah mendiagnosis dan mengobati penyakit kulit, rambut dan kuku. 4.2 Sasaran Pembelajaran Memahami peranan kosmetik dalam pencegahan penuaan dini. 4.3 Proses Pembelajaran Kuliah (ceramah), diskusi dan latihan (responsi) 4.4 Pencapaian Sasaran Kemampuan menjelaskan peranan kosmetik dalam pencegahan penuaan dini.

56

4.5 Uraian bahan pembelajaran: Definisi dari Suatu Produk Kosmetik, pencegahan penuaan dini

4.6 Bahan Pembelajaran


4.6.1 Definisi Dasar 4.6.1.1 Definisi dari Suatu Produk Kosmetik Menurut Food, Drug and Cosmetic (FDC) Amerika mendefinisikan kosmetik sebagai: (1) Bahan-bahan yang digunakan dengan cara digosok, ditaburi atau disemprot pada tubuh manusia atau pada bagian-bagian tubuh manusia yang berfungsi untuk mencuci, mempercantik, menambah daya tarik atau mengubah penampilan dan (2) Bahan-bahan yang digunakan adalah tidak termasuk sabun. 4.6.1.2 Klasifikasi Sediaan Kosmetika Sediaan kosmetika diklasifikasikan menurut fungsinya yaitu untuk: Memperbaiki penampilan dan kecantikan. Perawatan kulit Pelindung kulit 4.6.1.2.1 Memperbaiki Penampilan dan Kecantikan Tujuannya adalah memperbaiki penampilan dengan menekankan pada bagian muka atau tubuh yang terlihat lebih baik supaya penglihatan orang terfokus pada bagian tersebut. Pada saat yang bersamaan dibuat untuk menyamarkan bagian yang kurang menarik dan memperbaiki lesi kulit, jika dibutuhkan. Yang termasuk kategori ini adalah makeup, pewarna rambut dan cat kuku dan sebagainya. 4.6.1.2.2 Perawatan Kulit Kosmetika digunakan untuk mencapai dan mempertahankan kehalusan dan kelenturan kulit. Bahan yang termasuk di sini adalah pelembab dan pencuci muka. Beberapa bahan memiliki efek pelindung.

57

4.6.1.2.3 Pelindung Kulit Tujuannya adalah melindungi kulit dari matahari, angin, dingin dan lain-lain. Sediaan sunscreen termasuk dalam kategori ini. Pelembab juga memiliki efek pelindung kulit. Sabun yang mengandung bahan-bahan antimikroba juga termasuk dalam kategori ini karena mengandung bahan antibakteri yang melindungi kulit dari bakteri. Definisi Antara Obat dan Kosmetika Dahulu, pembagian antara produk kosmetika dan obat jelas. Hampir semua kosmetika tidak lebih dari pelembab, pembersih dan produk pewarna. Saat ini batasan antara produk obat dan kosmetika untuk perawatan kulit menjadi samarsamar. Banyak kosmetika dipasarkan dengan pernyataan sebagai berikut: Mempercepat pembentukan sel-sel kulit baru Membangun jaringan penunjang kulit Memperbaiki kerusakan kulit Memperbaiki skin aging. Semua efek di atas hanya dapat dicapai dengan menggunakan obat, karena berhubungan dengan perubahan fungsi dan struktur jaringan. Biasanya perbedaan antara produk kosmetika dan obat terletak pada konsentrasi bahan aktif. Seperti misalnya pada konsentrasi rendah, fungsi asam hidroksi sebagai pelembab; hanya jika pada konsentrasi lebih tinggi, asam hidroksi memiliki efek yang signifikan terhadap epidermis. 4.6.1.3.Kosmesetikal Istilah kosmesetikal diperkenalkan pertama kali oleh seorang dermatologist, Professor Albert Kligman pada pertengahan tahun 1980-an. Istilah ini merupakan gabungan antara istilah kosmetik dan obat dan merujuk pada sediaan di antara kedua kelompok ini. Berdasarkan pada definisi FDC, produk kosmetika tidak dimaksudkan untuk mengubah atau mempengaruhi struktur atau fungsi jaringan tubuh. Setiap sediaan kosmetika dan setiap bahan, yang sederhana sekalipun dapat mengubah kulit pada derajat tertentu. Derajat perubahan bergantung pada konsentrasi bahan dan lama kontak. Istilah kosmesetikal (kosmetika aktif) didefinisikan sebagai produk yang memiliki efek menguntungkan pada kulit tetapi tidak memiliki efek terapi biologis yang jelas. Produk klasik yang berefek

58

kosmesetikal adalah sediaan retinol, yang merupakan bahan yang lebih kurang potent daripada tretinoin. Produk lain yang didefinisikan sebagai kosmesetikal adalah asam a-hidroksi, asam b-hidroksi dan beberapa bahan pemutih. 4.6.2 PENCEGAHAN PENUAAN DINI Kita semua telah mengetahui proses penuaan. Seorang yang masih muda memiliki kulit yang halus dan elastic, seiring dengan waktu terlihat tanda-tanda penuaan: berkembangnya dan dalamnya kerutan, tampaknya bintik-bintik hitam dan mengendurnya kulit. Perubahan ini terjadi pada semua lapisan kulit dan dapat diklasifikasikan sebagai berikut: 1. Perubahan karena proses penuaan yang alami yang disebut sebagai chronological aging. Penuaan kulit adalah ekspresi alami dari seseorang yang umurnya sudah tua. Faktor-faktor genetika sangat menentukan kualitas kulit. Genetika menentukan kecepatan kulit menjadi tua dengan jalan mengontrol beberapa factor seperti: Daya tahan kulit Mekanisme hormonal Ketebalan kulit (kulit yang tebal cenderung untuk sedikit mengerut)

2. Penuaan yang disebabkan oleh faktor-faktor lingkungan: faktor terpenting adalah sinar matahari. Perubahan ini tentu saja hanya terjadi pada bagian-bagian yang terpapar sinar matahari. Penipisan Kulit Penipisan kulit mulai terjadi sekitar umur 45 tahun, terjadi penipisan kulit secara perlahanlahan pada semua lapisan, termasuk epidermis, dermis dan sub kutan. Proses ini lebih terlihat pada wanita dibanding laki-laki. Juga terjadi secara perlahan pemipihan secara perlahan ikatan antara epidermis dan dermis. Lapisan lemak menjadi lebih tipis. Kehilangan lapisan lemak lebih banyak terjadi pada beberapa area: muka, tangan. Proses degenerasi disebut atropi.

59

Gambar 1: kulit atrophi yang sangat tipis Semua perubahan di atas menyebabkan kerut dan kehilangan elastisitas kulit. Kehilangan kekuatan dan ketebalan kulit , dan lapisan di atasnya, menyebabkannya lebih berkerut. Dengan meningkatnya umur, terdapat kecenderungan hemorrhage local sebagai suatu hasil trauma minimal. Hal ini disebabkan oleh kurangnya kualitas kulit dan juga meningkatnya fragilitas pembuluh darah. Perubahan Lain yang Terjadi dengan Umur Dengan semakin bertambahnya umur, terjadi perubahan yang signifikan pada kulit yang mempengaruhi: Kadar kelembaban Kecepatan dan lokasi pertumbuhan rambut Pigmentasi Dan ukuran kelenjar sebasea

Kandungan Kelembaban Dengan bertambahnya umur, kulit menjadi lebih kering. Kulit kering sebagian disebabkan oleh berkurangnya aktivitas kelenjar sebasea. Pengurangan aktivitas ini tampak nyata pada wanita yang menopause dan pada umur yang lebih tua pada laki-laki. Produksi sebum dari kelenjar sebasea membentuk lapisan lipida halus di atas permukaan kulit. Oleh karena itu penurunan produksi sebum menyebabkan kulit menjadi lebih kering. Terdapat juga penurunan kemampuan kulit untuk mempertahankan kadar air. Kulit yang sangat kering pada orang tua dapat menyebabkan gatal-gatal hebat. Istilah medis untuk kekeringan yang ekstrim adalah xerosis.

60

Gambar kulit yang kering, pecah-pecah dan xerosis Perubahan Pertumbuhan Rambut Rambut yang tipis terdapat pada semua bagian tubuh, jumlah rambut menurun juga ketebalannya. Akan tetapi proses sebaliknya terjadi pada daerah tertentu, seperti pada telinga dan alis pada laki-laki: rambut yang sebelumnya tidak tampak pada area ini menjadi lebih tebal dan lebih hitam, menyebabkan masalah estetika yang berarti. Perubahan Pigmentasi Dengan bertambahnya umur, terjadi penurunan jumlah melanosit pada kulit, yang menyebabkan penurunan produksi melanin. Secara keseluruhan kulit menjadi lebih putih. Penurunan melanin menyebabkan fungsi kulit sebagai lapisan pelindung radiasi sinar matahari menjadi lebih kurang efektif. Sebaliknya, pada kulit yang terpapar sinar matahari terjadi perbanyakan sel-sel melanosit. Ini dapat dilihat pada bintik-bintik hitam pada kulit. Pembesaran Kelenjar Sebasea Pada daerah tertentu, meskipun terjadi penurunan jumlah sebum yang diproduksi oleh kulit, akan tetapi kelenjar sebasea membesar. Sebagai akibatnya pori-pori kulit membesar. Karena besarnya kerapatan kelenjar sebasea pada hidung, maka proses ini akan mempertebal, memperbesar mengubah bentuk hidung. PHOTOAGING: PENUAAN KULIT AKIBAT PAPARAN SINAR MATAHARI Paparan sinar matahari adalah penyebab utama kerusakan kulit, bersama-sama dengan factor eksternal lain seperti udara dingin dan angin. Sebagaimana yang telah disebutkan

61

factor utama pembentukan kerut dan kehilangan kekuatan kulit adalah rusaknya serabut elastin. Rusaknya serabut ini, yang terjadi secara alami, diperparah oleh paparan yang lama dengan sinar matahari. Kerusakan elastin adalah sebagai akibat paparan sinar matahari dapat berlanjut. Terdapat perbedaan antara penuaan alami dan penuaan akibat paparan sinar matahari PHOTOAGING: Penuaan Kulit Akibat Paparan Sinar Matahari Paparan dengan sinar matahari penyebab utama kerusakan lingkungan akibat lingkungan, bersama-sama dengan suhu dingin dan angin. Sebagaimana yang telah dijelaskan, faktor utama pada pembentukan kerut dan kehilangan kekuatan kulit adalah adanya kerusakan elastin. Degenerasi serabut ini, yang terjadi secara alami pada kulit secara perlahan-lahan, yang diperkuat oleh paparan sinar matahari. Penuaan, yang terjadi secara alami, dengan berjalannya waktu, berbeda dengan penuaan dini akibat paparan sinar matahari, karena lebih banyak sel diproduksi di epidermis, sehingga terjadi penebalan kulit yang tidak teratur. Hal ini bertolak belakang dengan tipisnya epidermis, yang terjadi selama penuaan kulit secara alami yang bukan terjadi karena paparan sinar matahari. Karakteristik lain dari penuaan akibat paparan sinar matahari adalah pigmentasi yang tidak teratur, tampaknya age spot (solar lentigines), kemungkinan terjadinya kanker, pelebaran pembuluh darah (telangiectasia).

(Solar lentigines (age

62

spots).

Telangiectases pada kulit muka

Karakteristik Penuaan Kulit Degenerasi serabut elastin dan kolagen terjadi penuaan kulit baik alami maupun karena paparan sinar matahari. Perubahan ini dapat menyebabkan: Kerutan halus Garis ekspresi yang jelas Kulit berkantung

Bagaimana Mengontrol Penuaan Kulit Proses penuaan kulit belum sepenuhnya diketahui. Saat ini belum ada cara untuk mencegah proses ini. Akan tetapi ada beberapa hal yang dapat meminimalkan proses ini antara lain: Mencegah paparan sinar matahari yang berlebih Hindari merokok Hindari peregangan kulit yang tidak penting Ubah kebiasaan ekspresif muka Gunakan sediaan topical tertentu Gaya hidup fisik dan emosional yang sehat.

Penggunaan Produk Topikal Penuaan kulit, baik alami maupun yang diinduksi oleh sinar matahari, tidak reversible. Sejumlah produk yang dapat menghambat proses penuaan telah banyak dikembangkan, antara lain: asam retinoat, asam ahidroksi

63

Beberapa produk pelembab dipasarkan memiliki kualitas antiaging. Penggunaan produk pelembab memiliki beberapa keuntungan: Mencegah kerusakan kulit akibat kekeringan yang berlebihan. Lapisan minyak pada permukaan kulit dapat memproteksinya dari paparan berbagai factor lingkungan seperti debu, kotoran, dll. Kulit yang lembab, tampak lebih halus dan lebih segar. Karena kulit sedikit mengembang, sehingga kerutan halus tidak akan tampak. Pori-pori tampak lebih kecil, karena kulit di sekitarnya mengembang. Pelembab direkomendasikan untuk kulit normal dan kering, tetapi tidak untuk kulit berminyak. Akan tetapi selama paparan dengan kondisi lingkungan tertentu, seperti udara kering dan udara dingin juga dibutuhkan pelembab bagi kulit berminyak. Orang yang sudah tua, yang kulitnya biasanya lebih kering, membutuhkan pelembab lebih sering. Faktor-faktor Alami yang dapat mencegah kulit kering Kulit diproteksi secara alami dari kekeringan oleh lapisan minyak dan suatu factor pelembab alami. Lapisan Lipid Lapisan lemak menurunkan penguapan air. Bahan ini berefek lapisan oklusiva di atas lapisan keratinosit. Lapisan ini adalah kombinasi produk lemak di atas permukaan kulit, terutama sebum yang disekresi oleh kelenjar sebasea dan berbagai produk degradasi lipida, yang dibentuk selama proses pematangan kulit. Pada saat sel-sel epidermis bergerak ke atas, perubahan kimia terjadi. Kematian sel yang terjadi dan berbagai produk degradasi adalah sebagian lipid. Faktor Pelembab Alami Faktor pelembab alami adalah kombinasi dari beberapa senyawa yang dihasilkan oleh kulit, presentasinya sekitar 20-25% pada lapisan keratin. Senyawa-senyawa ini mempertahankan kandungan air pada lapisan keratin. Beberapa senyawa yang membentuk factor pelembab alami:

64

Urea Asam laktat Asam glikolat Fosfolipida Asam malat Asam piruvat Dan garam-garam pirolidon asam karboksilat

Pelembab: Oklusiva dan Humektan Ada dua prinsip untuk mempertahankan kelembaban kulit: Oklusiva Humektan

Oklusiva Oklusiva menghasilkan lapisan minyak pada kulit, memperkaya lapisan lemak alami kulit, yang mencegah penguapan air.

Produk-produk ini lebih efektif jika dipakai setelah mencuci muka, karena dapat memerangkap air yang terdapat di bawahnya. Senyawa-senyawa yang biasa digunakan antara lain: Lemak mineral seperti paraffin, petroleum dan ketomakrogol. Senyawa-senyawa ini sangat efektif digunakan tetapi bersifat lengket dan berpasir. Dianjurkan untuk

65

orang yang memiliki kulit yang sangat kering atau pada yang memiliki problem kesehatan kulit. Lemak hewan, seperti lanolin, dan turunannya (berasal dari bulu domba). Lemak nabati seperti minyak zaitun, minyak gandum, minyak kacang tanah, minyak samin dan lain-lain. Lemak jenis ini memiliki efek oklusiva yang rendah. Humectants Humektan menyerap air. Beberapa senyawa yang termasuk dalam kelompok ini dapat berpenetrasi ke dalam lapisan keratin dan meningkatkan kadar air lapisan keratin. Senyawa lain dari golongan ini memiliki molekul besar yang tidak berpenetrasi melalui lapisan keratin, tetapi membentuk lapisan higroskopis (penyerap air) pada kulit. Efektifitas beberapa bahan masih diperdebatkan. Pada lingkungan yang kering, dia akan menyerap air dari kulit, akan tetapi pada lingkungan yang lembab, akan menyerap air dari udara. Dapat disimpulkan, bahwa humektan efeknya tidak sebaik produk oklusiva pada suhu dingin dan lingkungan kering.Oleh karena itu, pelembab yang baik untuk suhu dingin dan kering, sebaiknya mengandung suatu kombinasi oklusiva dan humektan. Pada pemakaian seharihari, pelembab hanya dibuat dari bahan penyerap air yang disebut non-oily moisturizers. Jenis-jenis humektan Senyawa yang memiliki berat molekul kecil yang memiliki kemampuan menyerap: o Gliserol o Sorbitol o Propilen glikol Makromolekul Produk-produk yang tersusun dari molekul-molekul besar yang tidak dapat berpenetrasi pada lapisan keratin. Yang termasuk dalam kelompok ini adalah: o Glikosaminoglikan (seperti asam hyaluronat o Elastin o Kolagen o Dan protein lain Komponen-komponen lain yang merupakan factor pelembab alami adalah

66

o Garam natrium dari asam karboksilat pirolidon. o Urea (10-20%) o Asam laktat dan o Fosfolipida Bagaimana memilih Pelembab? Faktor terpenting dalam menyeleksi suatu pelembab pada kulit adalah kandungan lipid kulit. Untuk seseorang dengan kulit wajah yang kering, menggunakan pelembab yang hanya mengandung humektan saja tidak cukup. Dibutuhkan pelembab yang mengandung oklusiva. Jika kulit normal dan tidak kering , seseorang sebaiknya menggunakan sediaan yang memiliki efek oklusiva dan humektan. Seseorang dengan kulit berminyak atau cenderung berminyak tidak memerlukan pelembab (kecuali pada waktu musim dingin atau udara kering). Demikian juga sebaiknya dihindari pada kulit berjerawat. Untuk kulit normal atau cenderung normal, seseorang sebaiknya menggunakan sediaan yang kurang berminyak. Dalam hal ini direkomendasikan humektan. Jika tipe kulit adalah kombinasi, seseorang sebaiknya menghindari penggunaan pelembab di daerah T. Bagian muka yang lain, sebaiknya digunakan produk non-oily (mengandung humektan). Selain tipe kulit, variable lain mempengaruhi pilihan pelembab: o Konsistensi: tekstur produk dan konsistensi adalah factor yang signifikan. Suatu produk yang tidak menyenangkan untuk disentuh, seperti lengket atau berminyak, sebaiknya tidak bisa dipilih. o Aditif: pengharum dan pengawet dapat mengiritasi dan mensensitisasi. o Sunscreen: direkomendasikan untuk menggunakan pelembab yang mengandung sunscreen, jika jika digunakan pada bagian yang terpapar sinar matahari di siang hari. o Bahan Eksotik seperti alantoin, gelatin, vitamin, protein, royal bee jelly tidak terbukti secara ilmiah memiliki aktivitas anti-aging. Petunjuk Penggunaan Pelembab Seseorang yang memiliki kulit kering sebaiknya menghindarkan mencuci muka sesering

67

mungkin dengan sabun; sebaiknya juga menghindari angin dingin dan udara kering. Penggunaan pelembab setelah mencuci muka sangat direkomendasikan, yang dikenakan pada saat kulit masih lembab. Kulit kering akan membutuhkan aplikasi pelembab sesering mungkin. Pelembab sebaiknya dipakai pada muka dan leher. Jika daerah T berminyak (dahi, pipi dan dagu), sebaiknya dihindari penggunaan pelembab.

4.7 Ringkasan
Kesimpulan Pelembab terdiri dari bahan oklusiva, bahan penyerap air (humektan) atau kombinasi keduanya. Pelembab yang digunakan bergantung pada jenis kulit. Jenis kulit kering, dibutuhkan pelembab yang mengandung oklusiva dengan konsentrasi tinggi. Kulit normal atau cenderung normal, disarankan menggunakan pelembab yang mengkombinasikan oklusiva dan humektan. Semakin kering kulit, semakin sering pelembab digunakan. Pelembab sebaiknya dioleskan secara lembut, setelah kulit dibersihkan dan dicuci dengan air.

4.8 Soal-Soal
1. Sebutkan penyebab penuaan dini

4.9 Bahan Evaluasi


Buku1 : hal.431 Buku2 : hal.106

4.10 Contoh Latihan 4. 11 Daftar Bacaan


1. Konrad Herrmann, Dermatologie und Medizinische Kosmetik, "Leitfaden fr die Kosmetische Praxis, 2007, 2. Auflage, Springer Medizin Verlag, Heidelberg.

68

2. Tharwad F Thadros, Colloids in Cosmetics and Personal Care, 2008, Weinheim: WileyVCH Verlag. 3. Kerscher Martina, Dermatokosmetik, 2005, Steinkopf Darmstadt. 4. Jrgen Stellpflug, Die Groe Kosmetikliste, 2004, Frankfurt am Main. 5. Wolfgang Raab, Pflegekosmetik ein Leitfaden, 99 Tabellen, 4 Auflage, 2004, Wissenschaftliche Verlagsgesellschaft, Stuttgart. 6. Lockwood Brian, Nutraceuticals, 2007, Second Edition, Pharmaceutical Press, USA. 7. Scholz Eberhard, May-Manke Antje, Saur Ralph, Nahrungsergnzungsmittel, 2007, Wissenschaftliche Verlagsgesellschaft, Stuttgart. 8. Lisa Rapport, Handbook of Nutraceutical, 2005, Pharmaceutical Press, USA.

69

BAB 5 BAHAN PEMBELAJARAN 4 PEMUTIH DAN SEDIAAN PEMUTIH


2.1 Pendahuluan Pemutih digunakan untuk kulit hitam yang tidak merata seperti bintik-bintik hitam, bintikbintik akibat matahari (sun spots), luka parut yang terjadi akibat kondisi hormonal dan lainlain. 2.2 Sasaran Pembelajaran Memahami Ide-ide dasar mekanika kuantum dan konsep contohnya 2.3 Proses Pembelajaran Kuliah (ceramah), diskusi dan latihan (responsi) 2.4 Pencapaian Sasaran Kemampuan menjelaskan ide-ide dasar mekanika kuantum dan konsep contohnya

2.5 Uraian bahan pembelajaran:

70

Ide-ide dasar mekanika kuantum; radiasi benda hitam, efek foto listrik, efek compton dualisme gelombang partikel, prinsip ketidak pastian Heisenberg.

2.6 Bahan Pembelajaran


Warna Kulit dan Melanin Warna kulit ditentukan oleh beberapa factor, antara lain: Ketebalan kulit. Pembuluh darah kulit, densitas dan vasodilatasi (semakin rapat pembuluh darah dan semakin melebar pembuluh darah, semakin merah kulit terlihat. Jumlah oksigen dalam darah, semakin tinggi konsentrasi oksigen dalam darah, semakin segar wajah seseorang Adanya pigmen yang mengubah warna kulit, misalnya karoten, suatu senyawa yang struktur kimianya sama dengan struktur vitamin A, memberikan warna kekuningan. Faktor terpenting adalah melanin yang diproduksi oleh sel melanosit bergantung pada etnisitas (orang kulit hitam menghasilkan lebih banyak melanin), factor turunan, factor hormonal dan paparan sinar matahari. Kulit Berbintik-bintik (Freckles) Freckles adalah bintik-bintik coklat pucat, biasanya ditemukan pada kulit putih dengan rambut pirang. Biasanya kecil dengan diameter kira-kira 5 mm. Freckle tampak pada anakanak antara 2-4 tahun. Biasanya terjadi pada daerah kulit yang terpapar oleh sinar matahari: wajah (terutama pada hidung), bahu dan punggung. Pada musim panas, freckles cenderung menjadi lebih gelap , sedangkan pada musim dingin, cenderung menjadi lebih kecil dan lebih lemah dan kebanyakan hilang. Pencegahan timbulnya freckle adalah dengan mencegah paparan sinar matahari. Beberapa bahan pemutih dapat memutihkan freckles, tetapi sediaan ini hanya efektif sebagian dan tidak dapat menghilangkan freckles secara sempurna.

71

Freckles

Sun Spots Nama ilmiah untuk sun spot adalah solar lentigines, dapat juga disebut liver spots, atau old-age spots. Merupakan bintik-bintik hitam, mulai warna coklat hingga hitam kecoklatan. Biasanya berbentuk bulat atau oval, tetapi dapat memiliki bentuk lain. Bintikbintik hitam terjadi mulai umur 40 tahun. Proses ini biasanya terjadi pada kulit yang mengalami kerusakan yang sangat parah sebagai hasil dari paparan sinar matahari dalam jangka lama.

Sun spots pada bagian belakang tangan

72

Melasma (Kloasma Pregnancy Mask) Melasma adalah distribusi pigmen pada wajah dengan bentuk yang unik. Biasanya tampak pada wanita hamil. Melasma ditandai dengan adanya penampakan warna coklat muda sampai coklat tua pada kulit muka, biasanya terdistribusi secara simetri. Terjadi sebagai akibat proses hormonal yang belum diketahui. Meskipun melasma terjadi selama kehamilan, juga dapat terjadi karena penggunaan kontrasepsi atau sediaan hormonal lain. Kadang-kadang melasma terlihat intensif sebelum periode menstruasi. Pada banyak wanita tidak ada alas an yang jelas. Jika melasma terjadi pada saat kehamilan, lesinya biasanya lebih ringan pada masa kehamilan.

Melasma Sebelum penggunaan sediaan pemutih untuk melasma terdapat tahap penting yang harus dilakukan mengurangi paparan sinar matahari. Postinflamatory Lesi Pigmentasi Daerah kulit terhiperpigmentasi tampak pada kulit yang meradang seperti Akne Dermatitis kontak Trauma atau kulit terbakar Dalam hal ini, pengobatan dengan bahan pemutih terbatas, karena pigment terdapat pada lapisan kulit bagian dalam. Jika pengobatan sejak awal dimulai, akan diperoleh perubahan lebih baik.

73

Hal-hal umum yang Perlu Diperhatikan pada Sediaan Pemutih Banyak kosmetika yang bisa menyebabkan hiperpigmentasi akibat paparan sinar matahari. Oleh karena itu, pada saat menggunakan sediaan pemutih, matahari sebaiknya dihindari atau jika matahari tidak bisa dihindari, sebaiknya digunakan sunscreen. Pemutih sebaiknya dipakai pada malam hari, dan pemakaian sunscreen pada kulit yang terpapar sinar matahari. Kombinasi yang umum dipakai terdiri dari hidroquinon dan asam retinoat. Pemutih sebaiknya tidak digunakan pada kulit yang terbakar, kulit kering, teriritasi atau inflamasi. Sebaiknya ditunggu sampai kondisinya normal sebelum digunakan pemutih. Tipe-tipe Sediaan Pemutih Hidroquinon Hidroquinon adalah bahan pemutih yang paling sering digunakan pada lesi hiperpigmentasi. Hidrokuinon memperlambat dan mencegah produksi melanin kulit. Produk dagang mengandung hidrokuinon dengan konsentrasi hingga 4%. Pada konsentrasi hingga 2% dapat diperdagangkan tanpa resep dokter. Pada beberapa kasus, dokter-dokter meresepkan sediaan yang mengandung hidroquinon hingga 10% dan kadang-kadang lebih dari 10%. Akan tetapi, pada kadar lebih dari 5% bisa meningkatkan resiko iritasi kulit, yang terlihat sebagai kemerahan dan gatal-gatal pada kulit dan perasaan terbakar. Di Negaranegara Uni-Eropa, hidrokuin tidak lagi bisa diperdagangkan secara bebas, tetapi harus diberikan sesuai resep dokter. Cara Penggunaan Sediaan sebaiknya digunakan dua kali sehari pagi hari dan sebelum tidur. Hidrokuinon dapat dikombinasi dengan sunscreen. Setelah kulit dibersihkan dan dikeringkan, dioleskan selapis tipis dari pemutih. Pemutih dapat hanya terdiri dari hanya hidrokuinon atau dengan senyawa n atau kombinasi hidrokuinon dengan bahan pemutih lain atau dengan steroida. Pada melasma, hidrokuinon diberikan dengan konsentrasi hingga 10%. Sebaiknya diberikan pemutih sekali seminggu, selama setahun hingga sekitar dua tahun setelah melasma menjadi lebih putih. Setelah beberapa minggu pemberian, seseorang biasanya baru merasakan lesi akibat bahan pemutih. Penggunaan sediaan berbahan aktif hidroquinon menghasilkan efek pada 70-80%. Jika setelah 4 hingga 5 bulan penggunaannya, perbaikan

74

selanjutnya belum terjadi, maka disarankan untuk menghentikan penggunaannya. Jika efek yang diinginkan sudah diperoleh, pemakaian sediaan sebaiknya dihentikan, tetapi sunscreen tetap dipakai. Pada beberapa kasus, efek pemutih biasanya hanya beberapa saat dan setelah beberapa waktu tanpa penggunaan pemutih, kulit menjadi kembali hitam seperti semula. Dalam hal ini, ada beberapa pilihan yang biasa dilakukan oleh seorang dokter: Penggunaaan sediaan hidrokuinon dengan konsentrasi tinggi Penggunaan kombinasi hidrokuinon dengan bahan pemutih lain.

Efek Samping dan Pencegahan Hidroquinon dapat mewarnai kuku orange. Kontak dengan kuku sebaiknya dihindari pada saat penggunaan hidrokuinon. Kadang-kadang ditemukan iritasi berupa gatal-gatal dan kemerahan pada penggunaan hidrokuinon. Jika hal tersebut terjadi, maka pemakaian hidrokuinon sebaiknya dihentikan dan dikonsultasikan dengan dokter. Hidrokuinon sebaiknya tidak boleh digunakan oleh wanita hamil dan menyusui. Okhronosis Okhronosis adalah efek samping yang jarang terjadi pada pemakaian hidrokuinon. Biasanya digambarkan pada orang berkulit hitam yang menggunakan hidrokuinon berdosis tinggi selama beberapa tahun, tetapi juga pada penggunaan hidrokuinon berkadar rendah. Okhronosis dimanifestasikan sebagai penghitaman area kulit yang ditreatment dengan sediaan hidrokuinon. Contoh sediaan yang mengandung Hidrokinon, di berbagai Negara:

Alphaquin HP Eldopaque Eldoquin Esomed Esoterica Melanex Lustra Melpaque

75

Viquin Forte

Formula Kligman Formula Kligman adalah sediaan yang merupakan kombinasi beberapa senyawa yang digunakan untuk memutihkan lesi pigmentasi. Formula original salep yang mengandung hidrokuinon 5%, asam retinoat 0,1%, dan deksametason 1%. Hidrokuinon Monobenzil Eter (HMBE) Hidrokinon monobenzil eter secara kimia sama dengan hidrokuinon, tetapi jika diaplikasikan pada kulit, efeknya tidak dapat dikontrol. Seperti misalnya efek pemutih dapat terjadi pada daerah yang jauh dari tempat pengolesan dan efek pemutih dapat berlanjut selama beberapa bulan atau lebih setelah pasien telah menghentikan penghentian produk. Oleh sebab itu bahan ini tidak bisa digunakan untuk memutihkan lesi kulit hitam yang mengalami hiperpigmentasi. Penggunaan HMBE hanya digunakan pada penyakit yang disebut vitiligo, di mana kondisinya tersebar luas di sebagian besar kulit. Pada vitiligo, ruam putih terhipopigmentasi tampak pada kulit dengan sebab tidak diketahui. Karena pada vitiligo ruam putih tidak dapat dibuat gelap, maka untuk memperoleh warna kulit yang seragam adalah memutihkan kulit yang tidak putih menggunakan HMBE. Keseluruhan kulit menjadi terhipopigmentasi, sehingga kulit memiliki warna yang sama. Penanganan ini memerlukan supervise dokter yang ketat. Asam Retinoat Efek asam retinoat terbukti pada penuaan kulit dan lesi akne. Senyawa ini secara tunggal maupun kombinasi dengan bahan lain, memiliki efek yang pada pemutihan kulit yang hitam, ruam kulit yang terhiperpigmentasi. Sediaan yang memiliki senyawa aktif asam retinoat (hanya dengan resep dokter) dengan konsentrasi 0,025%, 0,05% dan 0,1%. Contoh sediaan yang mengandung asam retinoat

Airol Avita Locacid Renova Retin-A Retisol-A


76

Vesanoid

Asam Azelaic Asam azelaic menghambat produksi melanin di kulit; oleh karena itu dapat berefek memutihkan lesi kulit terhiperpigmentasi. Sediaan mengandung asam azelaic biasanya tersedia dengan konsentrasi hingga 20% dan dipakai 2 kali sehari selama beberapa bulan. Senyawa ini juga digunakan untuk mengobati akne. Asam ahidroksi Asam a-hidroksi memiliki beberapa efek pada pemutihan kulit. Kombinasi antara asam ahidroksi dengan pemutih lainnya dapat dipertimbangkan. Telah ditunjukkan bahwa penambahan asam glikolat, suatu asam a-hidroksi yang berasal dari gula tebu, dapat meningkatkan kedalaman penetrasi hidrokinon ke dalam kulit. Glabridin Dua puluh tahun yang lalu ilmuwan Jepang telah mengidentifikasi senyawa kimia tertentu pada ekstrak kayu manis sebagai bahan pemutih. Sejak saat itu glabridin telah digunakan sebagai pemutih. Sediaan yang mengandung glabridin digunakan sebagai kosmetik dan tidak membutuhkan resep dokter. Asam Kojak Asam kojak berasal dari ragi dan berefek mencegah pembentukan melanin pada kulit. Senyawa ini dikembangkan oleh industri Jepang. Sediaan Lain yang Digunakan untuk Memutihkan Ruam hiperpigmentasi seperti Catharanthus roseus, Chamomilla recutita, Theaceae (the hijau), and kedelai. Arbutin adalah bahan pemutih yang diekstraksi dari Arctostaphylos uva orsi (bearberry). Selain itu, vitamin C dapat diperoleh dalam beberaapa sediaan pemutih. Dua senyawa lain telah diperkenalkan antara lain boldine diasetil, diekstraksi dari kulit batang pohon Chilean boldo dan fenilalanin undecylenoyl. Hidrogenperoksida dapat juga memutihkan melanin melalui
77

oksidasi, tetapi biasanya tidak digunakan pada kulit, karena dapat menyebabkan iritasi kulit. Penggunaan utama saat ini dari hydrogen peroksida adalah untuk memutihkan rambut. BENTUK PENGOBATAN LAIN YANG DAPAT DILAKUKAN OLEH DERMATOLOGIST Dermatologists dapat menggunakan bahan kimia lainnya dan perawatan fisik. Pengobatan ini mungkin, dalam banyak kasus, lebih efektif daripada pengobatan dijelaskan sampai sekarang, tergantung pada sifat dari masalah kulit. Dari banyak perawatan yang digunakan adalah: Pembekuan menggunakan nitrogen cair, Laser (atau cahaya), Pengupasan lokal dengan asam trikloroasetat, dan Pengupasan lokal dengan asam-a-hidroksi.

Dokter kulit yang memutuskan bentuk khusus pengobatan yang digunakan untuk lesi dan hiperpigmentasi area, tergantung pada jenis masalah kulit dan latar belakang medis pasien. Ambil, misalnya, bintik matahari, seperti dijelaskan sebelumnya dalam bab ini (lihat gambar di halaman 160). Karena distribusi ini, bintik-bintik kecil yang terisolasi di bagian belakang tangan, pada latar belakang bidang besar kulit normal, pengobatan pilihan tampaknya akan memperlakukan setiap tempat berpigmen secara terpisah oleh salah satu dari empat kemungkinan yang disebutkan di atas. Perawatan ini sering lebih baik untuk aplikasi jangka panjang kulit-pemutihan zat ke bagian belakang tangan yang, pada kenyataannya, sebagian besar terdiri dari normal kulit berwarna. CATATAN: Banyak dermatologists lebih memilih untuk menghindari penyemprotan dan pembekuan bintik-bintik pigmen oleh cairan nitrogen dalam kasus "lentigines surya." Meskipun mungkin bermanfaat bagi pasien banyak, dalam beberapa kasus, lesi mungkin nanti kembali warna gelapnya, sehingga tidak responsif untuk setiap perawatan pemutihan setelahnya. Perawatan dengan mengupas kulit juga dapat efektif dalam pengobatan bercak gelap. Tingkat perbaikan terutama tergantung pada kedalaman pengelupasan, persiapan

78

yang digunakan, jenis lesi kulit, dan tingkat pigmentasinya.

2.7 Ringkasan
Lesi kulit gelap yang dikenal dalam istilah medis sebagai lesi hiperpigmentasi, dan mungkin termasuk bintik-bintik, bintik matahari, topeng kehamilan, dan lesi lainnya. Berbagai zat digunakan dalam pengobatan lesi kulit hiperpigmentasi: hidrokuinon, asam retinoat, asam hidroksi, ekstrak kayu manis (glabridin), dan asam kojak antara lain. Setiap senyawa dapat digunakan secara terpisah atau dapat dikombinasikan dengan bahan lain, misalnya, dengan satu yang digunakan di pagi hari dan satu lagi di malam hari. Setiap kali lesi hiperpigmentasi muncul pada kulit, pasien harus meminimalkan paparan ke matahari dan berkonsultasi dengan dokter kulit.

2.8 Soal-Soal
1. Sebutkan mekanisme kerja pemutih pada kulit

2.9 Bahan Evaluasi


Buku1 : hal.431 Buku2 : hal.106

2.10 Contoh Latihan


1. Konrad Herrmann, Dermatologie und Medizinische Kosmetik, "Leitfaden fr die Kosmetische Praxis, 2007, 2. Auflage, Springer Medizin Verlag, Heidelberg. 2. Tharwad F Thadros, Colloids in Cosmetics and Personal Care, 2008, Weinheim: WileyVCH Verlag. 3. Kerscher Martina, Dermatokosmetik, 2005, Steinkopf Darmstadt. 4. Jrgen Stellpflug, Die Groe Kosmetikliste, 2004, Frankfurt am Main. 5. Wolfgang Raab, Pflegekosmetik ein Leitfaden, 99 Tabellen, 4 Auflage, 2004, Wissenschaftliche Verlagsgesellschaft, Stuttgart. 6. Lockwood Brian, Nutraceuticals, 2007, Second Edition, Pharmaceutical Press, USA.

79

7. Scholz Eberhard, May-Manke Antje, Saur Ralph, Nahrungsergnzungsmittel, 2007, Wissenschaftliche Verlagsgesellschaft, Stuttgart. 8. Lisa Rapport, Handbook of Nutraceutical, 2005, Pharmaceutical Press, USA.

BAB 6 BAHAN PEMBELAJARAN V SEDIAAN DALAM DERMATOLOGI


6.1 Pendahuluan Bab ini memberikan informasi tentang persiapan yang umum digunakan. Hal ini tidak dimaksudkan bahwa orang yang tidak sah, dapat memperlakukan dirinya sendiri atau orang lain atas dasar informasi dalam bab ini. Dalam setiap kasus penyakit kulit, dokter harus dikonsultasikan. 6.2 Sasaran Pembelajaran Memahami Ide-ide dasar mekanika kuantum dan konsep contohnya 6.3 Proses Pembelajaran Kuliah (ceramah), diskusi dan latihan (responsi) 6.4 Pencapaian Sasaran Kemampuan menjelaskan ide-ide dasar mekanika kuantum dan konsep contohnya 6.5 Uraian bahan pembelajaran: Astringen dan Penggunaannya, Komposisi astringents, Antibiotik, Agen antijamur, Antiseptik dan Sediaan yang mengandung kortikosteroid

80

6.6 Bahan Pembelajaran


6.6.1 Astringen dan Penggunaannya Astringents digunakan untuk memberikan kulit perasaan yang menyegarkan, kencang, dan dingin, untuk secara sementara menyempitkan pori-pori kulit dan menghilangkan lapisan luar minyak dari kulit. Astringen memiliki nama lain dalam industri kosmetik. Mereka juga disebut, misalnya, "tonik kulit" atau "toner kulit". Mereka biasanya diberikan dalam bentuk larutan, meskipun beberapa dalam bentuk gel astringen diberikan setelah membersihkan kulit. Bentuk paling umum darinya, sebagai kosmetik, adalah dalam bentuk produk aftershave. CATATAN: Tidak semua klaim yang dibuat tentang astringen telah diuji secara ilmiah. Pertanyaan tentang bagaimana keuntungannya untuk kulit belum benar-benar terjawab. Kami berasumsi bahwa keuntungannya pada kulit bervariasi tergantung pada sifat dari produk tertentu dan jenis kulit digunakan. KOMPOSISI Astringen adalah larutan yang mengandung campuran alkohol dan air dalam berbagai porsi. Astringen yang digunakan pada kulit kering harus mengandung konsentrasi alkohol minimal (yang cenderung mengeringkan kulit). Untuk kulit sangat kering, astringen yang mengandung zat pelembab yang harus digunakan. Di sisi lain, astringent yang digunakan pada kulit berminyak memiliki konsentrasi alkohol yang lebih tinggi. Astringents biasanya mengandung garam aluminium atau seng, yang dapat menyempitkan pori-pori. Efek ini belum diuji secara ilmiah. Jika hal itu benar, mungkin ada beberapa keuntungan untuk konstriksi pori-pori berikut pembersihan wajah, untuk mencegah masuknya kotoran, partikel jelaga dan debu ke pori-pori. Larutan astringent umumnya mengandung zat yang dingin dan menyegarkan, seperti mentol atau kamper. Zat-zat ini memiliki beberapa jenis aroma "medis" tentang mereka. Alkohol juga memberikan perasaan kesejukan karena penguapan yang cepat dari kulit. Solusi juga mungkin mengandung pewarna dan wewangian. Kadang-kadang bahan-bahan "eksotis" yang berasal dari tumbuhan, yang memberikan kulit yang segar, kencang, dan perasaan dingin, dapat juga dimasukkan. Ekstrak witch hazel, misalnya, berasal dari daun pohon virginiana Hamamelis, ditemukan

81

di Amerika Utara. Ekstrak ini memiliki sifat anti-inflamasi. Karena sifat astringent yang terkenal, itu adalah bahan umum di astringents dan persiapan aftershave. Ekstrak tanaman lain yang dikatakan memiliki efek astringen termasuk spesies ek (Quercus), di mana ekstrak dihasilkan dari kulit kayu, atau Tilia, di mana ekstrak berasal dari bunga. Komentar Penggunaan astringents berikut membersihkan wajah sekali memiliki tujuan-mereka tambahan membantu untuk menghilangkan sisa-sisa sabun yang tertinggal di kulit. Saat ini, dengan meningkatnya penggunaan modern sabun ("soapless" sabun), membilas wajah dengan air biasanya cukup untuk menghilangkan sisa sabun sepenuhnya, sehingga fungsi dari zat ini adalah tidak perlu. Aftershave persiapan terbuat dari zat yang sama seperti yang astringents, mereka juga mengandung air dan alkohol. Asumsinya adalah bahwa bahkan konsentrasi rendah alkohol hadir dalam aftershave yang memiliki beberapa efek antiseptik, yang sangat membantu dalam menangani luka kecil atau lecet di kulit (beberapa dari mereka bahkan tidak terlihat atau merasa) yang terjadi selama mencukur. Lagi di sini, seng atau aluminium garam dalam produk dikatakan mengerut pori-pori kulit yang membesar mengikuti membilas wajah dengan air hangat. Aftershave lotion memberikan perasaan kesegaran dan kesejukan-biasanya karena penambahan mentol. Sehubungan dengan persiapan aftershave, satu-satunya yang nyata perbedaan antara berbagai merek adalah aroma unik dari masing-masing. Nilai praktis dari astringents adalah kontroversial. Ini belum ditampilkan dalam literatur medis bahwa mereka memang memiliki efek yang menguntungkan. SEDIAAN DALAM DERMATOLOGI Di lemari obat keluarga rata-rata, seseorang biasanya dapat menemukan sisa-sisa berbagai zat banyak digunakan dalam dermatologi. Terlalu sering, orang mencoba untuk mengobati lesi kulit dengan persiapan ini tanpa knowledge.Treatment sesuai dengan persiapan yang salah mungkin memperburuk kulit masalah. Bahkan mungkin membuat sulit bagi dokter untuk sampai pada diagnosa yang tepat dan mengobati pasien dengan benar. Sebagai contoh, menggunakan krim yang mengandung kortikosteroid untuk mengobati kulit lesi

82

yang disebabkan oleh jamur akan topeng dan mengubah penampilan klinis sehingga bahkan seorang dokter berpengalaman tidak mungkin dapat mendiagnosa masalah dengan benar. Dalam bab ini, kita membatasi pembahasan kita pada agen-agen yang paling banyak digunakan, seperti persiapan berisi: antibiotik, agen antijamur, antiseptik, dan kortikosteroid. Ini jenis zat yang akrab bagi kebanyakan dari kita. Mereka juga terjadi untuk menjadi zat-zat yang secara statistik yang paling disalahgunakan. ANTIBIOTIK Antibiotik aktif melawan bakteri. Obat-obat ini dapat membunuh bakteri atau menghambat pertumbuhan mereka. Secara tradisional, antibiotik yang dihasilkan dari berbagai bakteri atau jamur tertentu (cetakan). Namun, saat ini, istilah "antibiotik" juga mencakup agen antibakteri diproduksi secara sintetis seperti sulfonamida dan kuinolon. Antibiotik bekerja dalam berbagai cara. Umumnya, aktivitas mereka ini dilakukan dengan merusak dan melanggar dinding sel bakteri, ini adalah diberikan secara oral (tablet, kapsul, sirup), disuntikkan ke dalam otot, atau diberikan secara intravena (infus ke pembuluh darah). Antibiotik untuk digunakan pada kulit biasanya dalam bentuk larutan, krim, atau salep. Mereka digunakan untuk lesi kulit yang terinfeksi oleh bakteri. Berikut ini adalah beberapa contoh agen antibiotik untuk aplikasi pada kulit: bacitracin fusidic asam neomisin kloramfenikol gentamisin oxytetracycline chlortetracycline mupirocin tetrasiklin. Untuk antibiotik digunakan dalam pengobatan jerawat. AGEN ANTIJAMUR Zat yang tercantum di sini adalah untuk pengobatan infeksi kulit yang disebabkan oleh jamur. yang paling modus umum dari tindakan agen-agen antijamur adalah untuk mengganggu dengan produksi zat yang dibutuhkan jamur untuk membangun dinding selnya. Akibatnya, dinding sel mengembangkan "lubang" yang menghentikan pertumbuhan jamur dan akhirnya menyebabkan kematiannya. Agen antijamur yang dibagi menjadi beberapa kelompok, tergantung pada komposisi kimianya: Zat terdiri dari senyawa dari kelompok imidazol: bifonazole isoconazole clotrimazole

83

ketokonazol ekonazol mikonazo ? Zat di mana bahan aktif ciclopiroxolamine? Lain agen: nistatin tolnaftate terbinafine seng undecylenate Agen-agen antijamur dapat diterapkan dalam bentuk larutan, krim, shampoo, bedak, atau bentuk lain, tergantung pada daerah yang akan dirawat. Ada kombinasi zat yang mengandung kortikosteroid atau antibiotik di samping ke agen antijamur. Ini digunakan dalam kasus-kasus di mana ada baik jamur dan bakteri infeksi, dan infeksi jamur telah menyebabkan peradangan parah dari kulit, untuk yang menggunakan dari agen yang mengandung steroid mungkin dianjurkan. Penyakit kulit tertentu dapat menghasilkan gambaran klinis yang sugestif infeksi jamur. Inappropriate penggunaan agen antijamur pada lesi kulit yang belum tentu infeksi jamur dapat memperburuk kondisi. Terlepas dari fakta bahwa beberapa zat tercantum di atas dapat dibeli tanpa resep dokter, disarankan untuk menggunakannya hanya pada saran seorang dokter. Antiseptik Antiseptik adalah zat yang membunuh atau menghambat pertumbuhan bakteri dan mikroorganisme lainnya. Mereka diproduksi secara sintetis. Alasan kita mengkategorikan antara antibiotik dan antiseptik yang karena mekanisme yang berbeda tentang tindakan. Antibiotik bertindak melawan bakteri dengan menggunakan tertentu modus tindakan, unik untuk tiap kelas antibiotik. Sebaliknya, antiseptik yang nonselektif. Mereka kerusakan jaringan hidup. Kerusakan mungkin tidak terbatas pada bakteri menyinggung, tetapi mungkin diarahkan sel manusia juga. Jenis Antiseptik Antiseptik untuk Handwashing klorheksidin, dan dan? Disinfecting tinggi Kulit Sebelum Pengobatan solusi. Antiseptik untuk mencuci tangan dan disinfeksi kulit sebelum pengobatan medis meliputi: hexachlorophene,? konsentrasi alkohol Konsentrasi tinggi alkohol solusi memiliki sifat antiseptik yang sangat efektif. Akibatnya, solusi alkohol banyak digunakan di klinik kosmetik, klinik medis dan rumah sakit. Alkohol dalam konsentrasi 70% digunakan untuk mensterilkan kulit sebelum prosedur medis. Selain itu, instrumen medis didesinfeksi dengan menjadi direndam dalam larutan

84

terkonsentrasi dari alkohol. Catatan: agen pembersih tertentu dalam konsentrasi tinggi juga dapat membunuh bakteri secara efektif, misalnya, amonium kuartener senyawa, yang termasuk dalam kelompok surfaktan kationik. Cetrimide, yang termasuk kelompok ini, dalam konsentrasi rendah adalah komponen dari shampo rambut dan dalam konsentrasi yang lebih tinggi antiseptik ampuh digunakan terutama untuk membersihkan peralatan medis. Agen antiseptik untuk Mengobati Kulit Daerah Terinfeksi. Ini antiseptik digunakan dalam bentuk larutan, di mana bahan aktif hadir dalam konsentrasi rendah, misalnya, larutan kalium permanganat atau solusi berdasarkan klorin. Lemahnya solusi kalium permanganat pink / ungu di warna. Mereka digunakan untuk terinfeksi daerah kulit, kulit terutama menangis, seperti infeksi pada anggota badan, dimana dahan bisa direndam dalam larutan kalium permanganat selama beberapa menit, 02:58 kali sehari. Metode lain merawat kulit menangis terinfeksi adalah dengan membasahi wilayah berulang kali. Untuk ini, kain kapas yang dibasahi larutan antiseptik ditempatkan pada daerah yang terinfeksi untuk beberapa menit, dua atau tiga kali sehari. Solusi klorin diencerkan juga dapat digunakan untuk tujuan ini.

Membasahi kulit yang terinfeksi dengan kapas kain direndam dalam larutan kalium permanganat. Hidrogen Peroksida Hidrogen peroksida adalah antiseptik yang kuat, yang datang sebagai larutan encer dalam air. Karena hidrogen peroksida itu sendiri dapat merusak jaringan tubuh, tidak biasanya digunakan sebagai disinfektan. Hidrogen peroksida juga digunakan untuk rambut

85

pemutih.Yodium Berbasis Solusi. Tidak jelas persis bagaimana yodium membunuh bakteri dan mikroorganisme lainnya, tetapi efektif dan cepat dalam aksinya. Ini tersedia dalam bentuk sebagai berikut: * Iodoform adalah senyawa yang melepaskan yodium dan memiliki efek antibakteri yang relatif lemah. * Povidone iodine adalah campuran dari yodium dengan polimer yang melepaskan yodium perlahan. Hal ini tersedia sebagai bedak, salep, atau kekuninganbrownlotion. Povidon iodin senyawa digunakan untuk pengobatan kulit daerah tertular. Dalam bentuk cair, mereka juga digunakan sebagai sebelum prosedur medis antiseptik persiapan. Sebelum digunakan, disarankan untuk menentukan apakah persiapan hendak digunakan mengandung alkohol. Jika tidak, itu tidak boleh digunakan pada luka terbuka, karena dapat menyebabkan sensasi terbakar parah dan, sampai batas tertentu, dapat menyebabkan kerusakan jaringan. Povidone iodine senyawa yang mengandung alkohol yang terbaik dilindungi untuk digunakan sebagai antiseptik persiapan sebelum prosedur medis. * Tingtur yodium didasarkan pada yodium diencerkan dengan alkohol dan digunakan untuk tujuan yang sama sebagai povidone iodine. Pewarna Sintetis Pewarna sintetis meliputi gentian violet dan hijau brilian. Pewarna sintetis ini dulunya digunakan sebagai persiapan antibakteri. Mereka telah digantikan oleh zat-zat baru sudah dibahas. PERSIAPAN MENGANDUNG KORTIKOSTEROID Steroid (atau kortikosteroid atau glukokortikoid) adalah generalnamegiven kepada sekelompok hormon yang diproduksi secara alami dalam tubuh. Di antara banyak fungsi mereka penting adalah antiradang mereka aktivitas, itulah sebabnya mereka banyak digunakan dalam persiapan dermatologis untuk pengobatan gangguan berbagai peradangan kulit. Kortikosteroid dapat diberikan secara oral, atau disuntikkan ke dalam otot atau pembuluh darah. Selain itu, kortikosteroid persiapan dapat diterapkan ke daerah yang terkena kulit. Seperti disebutkan, dermatologists telah tersedia berbagai macam persiapan yang

86

mengandung kortikosteroid dari berbagai tingkat potensi, yang dapat dipilih tergantung pada intensitas peradangan kulit.Dalam dermatologi, kortikosteroid topikal digunakan untuk penyakit kulit alergi, serta alergipenyakit (misalnya, psoriasis). Mereka juga dapat digunakan dalam rangka untuk mengurangi inflamasi respon yang menyertai kondisi medis tertentu, seperti infeksi jamur. Apa itu Unit ujung jari? Istilah ini diciptakan pada 1990-an. Ini adalah cara praktis untuk mengklarifikasi jumlah salep atau krim harus diterapkan pada area kulit tertentu. Asumsinya adalah bahwa persiapan dioleskan secara merata, dalam lapisan tipis, dalam jumlah yang cukup untuk menutup seluruh daerah yang akan dirawat. Menggunakan jumlah yang akurat adalah sangat penting untuk obat tertentu, terutama dengan steroid topikal. Satu jari Unit ujung didefinisikan sebagai jumlah krim atau salep yang diperlukan untuk menutupi ujung jari telunjuk, dari lipatan kulit sampai akhir dari jari, jika persiapan ini diperas keluar dari tabung dengan diameter pembukaan 5-mm. Jumlah rata-rata sekitar 0,5 g pada pria dewasa dan 0,4 g pada wanita dewasa. Pada bayi sampai satu tahun, jumlah yang sekitar 25% dari orang dewasa. Jumlah persiapan (krim atau salep) yang diperlukan untuk diterapkan bervariasi sesuai ke daerah permukaan kulit. Sebagai contoh, untuk satu tangan satu unit ujung jari diperlukan. Wajah dan leher memerlukan 2,5 unit ujung jari. Untuk satu satu lengan harus menggunakan sekitar tiga unit ujung jari.Kortikosteroid topikal dapat menghasilkan efek samping yang tidak diinginkan, terutama jika digunakan untuk periode waktu yang lama. Efek samping pada kulit meliputi: * Kulit dapat menjadi tipis dan rapuh, istilah medis untuk yang atrofi kulit. * Daerah kecil perdarahan di dalam kulit dapat muncul, istilah medis untuk yang purpura. * Jerawat mungkin muncul sebagai akibat dari penggunaan kortikosteroid berkepanjangan disebut jerawat steroid. * Sebuah jaringan pembuluh darah halus dapat muncul pada kulit, disebut sebagai telangiectases (kadang-kadang disebut "couperose"). * Mungkin ada peningkatan jumlah rambut di daerah steroid diobati, istilah medis untuk

87

yang hirsutisme. Selain itu, penggunaan jangka panjang kortikosteroid mengurangi kemampuan kulit untuk menyembuhkan luka. Ini juga membuat kulit lebih rentan terhadap berbagai macam infeksi kulit. Perhatikan bahwa ketika besar daerah kulit yang diobati dengan kortikosteroid (terutama ketika potensi tinggi-steroid digunakan), mereka mungkin diserap melalui kulit ke dalam darah dan, sebagai hasilnya, mungkin memiliki yang tidak diinginkan efek sistemik.

Purpura dan penggunaan jangka panjang telangiektasia berikut persiapan steroid.

Telangiectasia penggunaan jangka panjang berikut persiapan steroid. Apa itu "Rebound Effect"? Gangguan kulit yang telah meningkatkan dengan terapi kortikosteroid topikal dapat

88

memburuk ketika pengobatan dihentikan tiba-tiba. Fenomena di dikenal sebagai efek rebound. Dalam untuk mencegah kemungkinan efek rebound, dokter biasanya menyarankan pasien yang perbaikan klinis telah terjadi, untuk secara bertahap lancip off frekuensi aplikasi steroid, bukan untuk menghentikan pengobatan tiba-tiba. Atau, dalam stadium lanjut terapi, persiapan steroid kurang kuat daripada yang awalnya diterapkan dapat digunakan. Karena efek samping potensial, kortikosteroid tidak boleh digunakan tanpa pandang bulu atau tanpa konsultasi medis. Di banyak negara, termasuk Amerika Serikat dan Amerika Kerajaan, persiapan hanya yang mengandung konsentrasi rendah hidrokortison (0,5% sampai 1%) bisa dibeli over-the-counter. Persiapan kortikosteroid lain yang tersedia dengan resep saja. Lamanya pengobatan harus ditentukan oleh dokter, dan steroid tidak boleh digunakan selama lebih dari periode yang direkomendasikan. Selanjutnya, persiapan corticosteroidcontaining tidak boleh berlebihan pada wajah, bahkan dengan steroid relatif ringan. Seperti yang dinyatakan sebelumnya, ada berbagai persiapan kortikosteroid dengan kekuatan yang berbeda. Faktor utama yang menentukan kekuatan adalah jenis steroid yang digunakan, dan konsentrasi. Namun, ada faktor lain yang terlibat, seperti sifat sediaan itu sendiri, dengan demikian, untuk Misalnya, salep lebih kuat daripada krim yang mengandung kortikosteroid yang sama. Demikian pula, dibandingkan dengan lotion atau solusi. Dalam tabel berikut, persiapan dibagi menjadi tujuh derajat potensi. Kelas I termasuk "sangat ampuh" persiapan, sementara Kelas VII termasuk "ringan" persiapan. Penggunaan zat ini, terlepas dari kelas, membutuhkan dokter kulit saran. Hal ini terutama penting dalam dua kasus: (1) ketika mereka diterapkan untuk wajah dan (2) ketika merawat anak-anak (dan terutama bayi), karena mereka lebih rentan terhadap efek samping efek kortikosteroid. Hal ini sangat penting ketika daerah yang luas kulit diperlakukan. Dalam kasus seperti itu, disarankan untuk (1) menggunakan kortikosteroid topikal potensi terendah, (2) menerapkan minimal jumlah persiapan topikal, dan (3) mempertahankan pengobatan untuk periode sesingkat mungkin. Examples of Generic Name Type of Preparation Brand Names mengingat kortikosteroid topikal yang sama, itu akan lebih kuat ketika dimasukkan ke dalam krim,

89

Class I Clobetasol propionate 0.05% Cream/ointment/lotion Cream/ointment/scalp application Dermovate Temovate Halobetasol propionate 0.05% Ointment Ultravate Betamethasone dipropionate 0.05% Ointment Ointment Dicorten Diprolene Class II Betamethasone dipropionate 0.05% Cream Ointment/cream Diprolene Diprosone Fluocinonide 0.05% Cream Fluonex Lidex Halcinonide 0.1% Cream Cream Cream Halciderm Halog Halog-E Deoximetasone 0.25% Ointment/cream Topicort Class III Betamethasone propionate 0.05% Lotion/ointment/cream Diprosone Triamcinolone acetonide 0.5% Cream Aristocort Amcinonide 0.1% Cream/lotion Cyclocort Fluocinonide 0.05% Cream Lidex E

90

Diflorasone diacetate 0.05% Cream Ointment Maxiflor Florone E Mometasone furoate 0.1% Ointment Elocon Elocom Class IV Triamcinolone acetonide 0.1% Ointment Cream/lotion Aristocort Kenalog Mometasone furoate 0.1% Cream Elocon Elocom Fluocinolone acetonide 0.2% Ointment Synalar HP Desoximetasone 0.05% Cream Topicort LP Betamethasone valerate 0.1% Ointment Betnovate Betacorten Class V Betamethasone valerate 0.1% Cream/lotion Betatrex Valisone Betnovate Betacorten Betamethasone benzoate 0.025% Ointment UtiCort Fluticasone propionate 0.1% Cream Cutivate Fluocinolone acetonide 0.025% Ointment Synalar Hydrocortisone butirate 0.1% Ointment Locoid Class VI Triamcinolone acetonide 0.1% Cream Aristocort Triamcinolone acetonide 0.025% Lotion Kenalog Fluocinolone acetonide 0.01% Solution Synalar

91

Desonide 0.05% Cream Tridesilon Betamethasone valerate 0. 1% Lotion Valisone Class VII Various preparations containing hydrocortisone in concentrations Alphaderm Anusol HC Bactine HC Caldecort Cetacort Cortaid CortoDome Dermacort Eldecort Hytone Lacticare HC Lanacort Nutracort PeneCort SyneCort TexaCort LIPOSOM Istilah liposom telah menjadi populer di bidang kosmetik. Dalam banyak kasus, orang penjualan di konter kosmetik akan menyarankan pelanggan untuk membeli produk tertentu mengklaim bahwa, "berisi itu liposom." Untuk memahami apa liposom, kita memperjelas beberapa konsep dasar tentang bagaimana zat menembus kulit. Hambatan utama untuk bagian zat dari luar ke dalam. Epidermis adalah lapisan (terangsang) keratinous. Sel-sel luar yang diatur dalam lapisan kompak dan mengandung sejumlah besar materi horny. Liposom yang digunakan dalam upaya untuk menciptakan sebuah metode baru untuk of 0.25%, 0.5%, or 1% Cream/lotion/ointment

92

mentransfer produk aktif ke dalam epidermis dan dermis. ZAT PENETRASI KE DALAM KULIT Faktor utama yang menentukan kemampuan menembus zat ke dalam kulit adalah molekul ukuran. Melampaui ukuran tertentu, molekul-molekul tidak dapat menembus kulit hanya relatif molekul kecil dapat melakukannya. Sebagai contoh, kolagen, yang merupakan produk inmanycosmetic hadir, memiliki molekul relatif besar yang tidak dapat menembus kulit. Selain itu, produk berminyak cenderung untuk menembus kulit lebih mudah daripada air berbasis persiapan. Zat dengan kelarutan minyak yang lebih baik dapat menembus lebih baik ke dalam kulit.

Membran sel terbentuk dari dua lapisan fosfolipid. Ini struktur organisasi mencegah perjalanan zat yang tidak diinginkan ke dalam, atau keluar dari, yang sel, dan memungkinkan untuk mengatur masuk dan keluar dari berbagai zat.

93

APA ITU LIPOSOM? Liposom adalah vesikel bulat, dengan pusat berisi air. Diameter diukur dalam mikrometer (mikron, yaitu, beberapa seperseribu milimeter). Membran yang membentuk Struktur bola terdiri dari satu atau banyak lapisan. Berbagai obat (ditandai dengan warna merah) dapat dimasukkan ke dalam vesikel liposom. Liposom dapat unilamellar (terdiri dari satu lapisan) atau multilamellar (berlapis-lapis).

DASAR PENGGUNAAN LIPOSOM Ide dasar dari menggunakan liposom berasal dari fakta bahwa membran sel tubuh (Termasuk kulit, tentu saja) terdiri dari fosfolipid. Oleh karena itu, liposom bola kecil itu sendiri terdiri dari fosfolipid dapat berfungsi sebagai carrier untuk zat aktif. Zat, seperti obat-obatan, dapat dimasukkan ke dalam liposom. Sebuah produk aktif dapat dimasukkan ke inti liposom, atau dapat berlabuh ke permukaan membran. Dalam istilah praktis, itu belum clearhowthis transportasi dicapai. Satu kemungkinan mekanisme transportasi dan pengiriman akan sekering membran liposom dengan membran sel, sehingga memungkinkan penetrasi ke dalam sel kulit. Hal ini tidak jelas apakah mekanisme hipotetis adalah benar. Kebanyakan penelitian menunjukkan bahwa liposom yang hancur pada permukaan kulit atau di luar lapisan tanduk. Zat aktif Fromhere dapat berkembang lebih dalam ke substansi kulit-masing-masing menembus menurut sifat individu. Penelitian lain meningkatkan kemungkinan bahwa, karena kesulitan yang dihadapi dalam menembus lapisan tanduk, sebagian besar liposom memasuki kulit melalui pori-pori.

94

APA YANG DILAKUKAN ZAT MENGANDUNG LIPOSOM? Dalam dermatologi, obat antijamur adalah area utama penggunaan untuk liposom. Liposom saat ini juga sedang diselidiki berkaitan dengan penggunaan antibiotik, kortikosteroid, dan retinoid. Industri kosmetik saat ini memfokuskan banyak pada liposom. Apakah ini dibenarkan belum ditetapkan. Satu cukup bisa berasumsi bahwa molekul kolagen dan elastin terlalu besar untuk menembus kulit, dan penyisipan mereka ke dalam liposom tidak mungkin menyebabkan mereka menyusut. Namun, zat dengan molekul yang lebih kecil dapat menembus kulit lebih efisien. Industri kosmetik menggunakan liposom sebagian besar untuk pelembab. Selain itu, produk yang mengandung berbagai vitamin telah diciptakan. Namun, nilai ini, apakah atau tidak mereka diselimuti liposom, adalah kontroversial. SISTEM BARU: NIOSOMES Dalam rangka meningkatkan kemampuan untuk menembus kulit, niosomes dikembangkan. Istilah ilmiah yang penuh vesikel surfaktan nonionik. Mereka adalah serupa dalam komposisi untuk liposom, dan terstruktur bola juga. Membran vesikel dari niosomes terdiri dari berminyak senyawa eter atau alkohol.

95

APAKAH LIPOSOM EFEKTIF? Beberapa studi telah meneliti efektivitas dari produk menyelimuti liposomal system.Anactive dalam liposom dibandingkan dengan produk yang sama di sebuah pangkalan minyak biasa. Beberapa studi membuktikan efikasi meningkat untuk penggunaan liposom, terutama mengenai penggunaan oral berkaitan medications.With tertentu untuk penggunaan obat topikal (misalnya, obat yang akan diterapkan secara eksternal pada kulit), masalah masih kontroversial. Beberapa ilmuwan menganggap masalah daya pikat pemasaran untuk industri kosmetik. Lainnya menganggap hal itu sebagai titik balik yang signifikan dalam kosmetik dan dermatologi. Isu saat ini diselidiki, sehingga kesimpulan yang pasti tentang khasiat liposom digunakan dalam persiapan topikal belum dapat didirikan. Perhatikan bahwa fungsi utama dari liposom adalah untuk membawa bahan-bahan aktif ke dalam kulit. Oleh karena itu, efek menguntungkan potensial dari persiapan yang berisi liposom ditentukan terutama oleh sifatsifat biologis dari bahan-bahan tertentu yang dibawa oleh liposom. MANFAAT TAMBAHAN LIPOSOM Liposom, terdiri dari substansi berminyak, membentuk film tipis berminyak pada permukaan kulit. Ada efek oklusi yang lemah dan peningkatan moisture.However kulit, tidak ada keuntungan yang signifikan jika dibandingkan dengan pelembab lainnya. Kontak antara sel-sel kulit dan zat aktif atau obat topikal menurun saat ini diselimuti liposom. Hal ini dapat menurunkan atau memodifikasi reaksi alergi.

6.7 Ringkasan
Di lemari obat keluarga rata-rata, seseorang biasanya dapat menemukan sisa-sisa berbagai zat banyak digunakan dalam dermatologi. Terlalu sering, orang mencoba untuk mengobati lesi kulit dengan persiapan ini tanpa knowledge.Treatment sesuai dengan persiapan yang salah mungkin memperburuk kulit masalah. Bahkan mungkin membuat sulit bagi dokter untuk sampai pada diagnosa yang tepat dan mengobati pasien dengan benar. Sebagai contoh, menggunakan krim yang mengandung kortikosteroid untuk mengobati kulit lesi

96

yang disebabkan oleh jamur akan topeng dan mengubah penampilan klinis sehingga bahkan seorang dokter berpengalaman tidak mungkin dapat mendiagnosa masalah dengan benar. Dalam bab ini, kita membatasi pembahasan kita pada agen-agen yang paling banyak digunakan, seperti persiapan berisi: antibiotik, agen antijamur, antiseptik, dan kortikosteroid. Ini jenis zat yang akrab bagi kebanyakan dari kita. Mereka juga terjadi untuk menjadi zat-zat yang secara statistik yang paling disalahgunakan. Liposom tidak zat aktif dalam diri mereka. Mereka bertindak sebagai media untuk penetrasi aktif produk dalam kulit. Keberhasilan mereka untuk persiapan topikal belum ditetapkan.

6.8 Soal-Soal
1. Sebutkan mekanisme dan jenis sediaan dalam dermatologi.

6.9 Bahan Evaluasi


Buku1 : hal.431 Buku2 : hal.106

6.11 Daftar Bacaan


1. Konrad Herrmann, Dermatologie und Medizinische Kosmetik, "Leitfaden fr die Kosmetische Praxis, 2007, 2. Auflage, Springer Medizin Verlag, Heidelberg. 2. Tharwad F Thadros, Colloids in Cosmetics and Personal Care, 2008, Weinheim: WileyVCH Verlag. 3. Kerscher Martina, Dermatokosmetik, 2005, Steinkopf Darmstadt. 4. Jrgen Stellpflug, Die Groe Kosmetikliste, 2004, Frankfurt am Main. 5. Wolfgang Raab, Pflegekosmetik ein Leitfaden, 99 Tabellen, 4 Auflage, 2004, Wissenschaftliche Verlagsgesellschaft, Stuttgart. 6. Lockwood Brian, Nutraceuticals, 2007, Second Edition, Pharmaceutical Press, USA. 7. Scholz Eberhard, May-Manke Antje, Saur Ralph, Nahrungsergnzungsmittel, 2007, Wissenschaftliche Verlagsgesellschaft, Stuttgart. 8. Lisa Rapport, Handbook of Nutraceutical, 2005, Pharmaceutical Press, USA.

97

BAB 7 BAHAN PEMBELAJARAN VI PEELING KULIT


7.1 Pendahuluan Pengupasan kulit secara kimia adalah metode pengelupasan lapisan luar kulit dengan menciptakan luka bakar secara kimia. Sebagai membakar menyembuhkan, lapisan luar baru dari bentuk kulit. Kulit baru yang muncul adalah halus, Pinker, tegang, dan memiliki tekstur yang seragam amore. Setelah chemical peeling, bintik matahari (solar lentigines) pada kulit menjadi pucat. Demikian pula, keriput merapikan sampai batas tertentu, dan beberapa bahkan hilang sepenuhnya. Paragraf-paragraf berikut menjelaskan teknik kimia mengupas informasi dan bunga saja. Dalam situasi yang kami sarankan bahwa teknik ini digunakan untuk selftreatment. Kimia mengupas kulit hanya harus dilakukan oleh seorang dokter yang berpengalaman dalam teknik ini. 7.2 Sasaran Pembelajaran Memahami Ide-ide Pengupasan kulit secara kimia 7.3 Proses Pembelajaran Kuliah (ceramah), diskusi dan latihan (responsi) 7.4 Pencapaian Sasaran Kemampuan menjelaskan pengupasan kulit secara kimia 7.5 Uraian bahan pembelajaran: * Agent Peeling * Chemical Peeling Dalam * Prosedur untuk chemical peeling kulit

98

* Tingkat rasa sakit dengan chemical peeling kulit * Kursus mengelupas kulit kimia berikutnya * Kemungkinan komplikasi dan manajemen chemical peeling kulit * Ringkasan

7.6 Bahan Pembelajaran


Pengupasan kulit secara kimia terutama digunakan untuk mengobati kerusakan surya dalam bentuk bintik matahari, untuk kelancaran keluar kulit dan menghilangkan keriput. Untuk kerutan halus, dangkal mengelupas cukup. Untuk kerutan yang lebih dalam, seperti yang ditemukan di sekitar mulut dan di sudut-sudut mata, lebih dalam mengupas diperlukan. Demikian pula, kulit mengelupas dapat meningkatkan pigmentasi kelainan lain dalam bentuk gelap bercak pada wajah, seperti "topeng kehamilan" (melasma), serta bekas jerawat yang dangkal. Superfisial dan kedalaman menengah (lihat di bawah) pengelupasan kulit, meskipun membantu dalam mengobati masalah yang disebutkan di atas, tidak efektif dalam memecahkan masalah kulit kendur. Sebaliknya, lebih dalam mengupas mungkin kontrak kulit sampai batas tertentu, sebagian mengobati masalah kulit kendur. Namun, prosedur ini tidak dapat mencapai hasil yang sama seperti bedah face-lift sebagai dilakukan oleh seorang ahli bedah plastik. PEELING AGEN Zat berikut ini biasanya digunakan untuk kulit chemical peeling: * "Es kering" (karbon dioksida salju); * Jessner solusinya, yang mengandung resorsinol, asam salisilat, dan asam laktat;? *-Hidroksi asam; * asam trikloroasetat (TCA); * fenol.

99

Ada juga zat lain yang digunakan untuk chemical peeling, beberapa zat dapat dicampur dalam produk "kombinasi" untuk mengupas. Setiap dokter memilih suatu substansi yang sesuai, tergantung pada kedalaman pengelupasan yang akan dicapai, jenis kulit pasien, dan pengalaman pribadi dokter dengan produk tertentu.

1. Sangat dangkal mengelupas kulit ari saja. 2. Dangkal mengelupas, epidermis dan dermis luar. 3. Sedang mengupas, lebih dalam dermis. Dalam mengupas, kedalaman dermis. KIMIA PEELING KEDALAMAN Kimia mengupas kulit dapat dilakukan untuk mencapai empat kedalaman yang berbeda penetrasi, masing-masing dimaksudkan untuk mencapai hasil akhir yang berbeda. Ini adalah sebagai berikut: * Sangat dangkal mengelupas, yang hanya melibatkan epidermis. Ada juga mungkin minimal keterlibatan dermis. * Dangkal mengelupas, yang meliputi epidermis dan bagian terluar dari dermis. * Media mengupas, yang mencapai dermis yang lebih dalam dari yang dangkal

100

mengelupas. * Dalam mengupas, yang mencapai lebih dalam dermis, untuk sekitar setengah kedalaman. Semakin dalam mengupas, yang lebih signifikan pengaruhnya pada kulit wajah. Dengan meningkatnya kedalaman pengelupasan, kemungkinan keringanan berbagai bercak dan menghapus keriput relatif mendalam meningkat secara substansial. Tidak jarang, prosedur pengelupasan dangkal harus diulang beberapa kali sampai diperoleh hasil yang memuaskan. REGENERASI KULIT SETELAH CHEMICAL PEELING Jika mengupas dangkal, kulit akan beregenerasi dari sel-sel pada epidermis yang meniru, mengalikan, dan menghasilkan lapisan baru dari epidermis. Jika lebih dalam mengupas mencapai dermis, epidermis destroying di jalan, how apakah kulit beregenerasi setelah prosedur tersebut? Dalam kasus ini, regenerasi terutama dari sel-sel lapisan folikel rambut, yang turun cukup jauh ke dalam dermis. Meskipun sel-sel ini terletak, deep, dalam dermis, mereka, pada kenyataannya, sel-sel epidermis. Sel-sel ini mereplikasi dan membagi sampai mereka menutupi seluruh area yang gundul oleh mengelupas. Dalam, bentuk kolagen dermis jaringan baru, yang menggantikan kolagen dihancurkan oleh perlakuan kimia. Sebagai ilustrasi ini menunjukkan, bahkan pada kedalaman dermis mana folikel rambut memperpanjang, ada sel-sel epidermis. Hal ini dari sel-sel kulit baru yang melahirkan berikut dalam mengelupas. Utama faktor yang menentukan kedalaman luka bakar yang dihasilkan dari mengupas adalah: * bahan kimia atau campuran bahan kimia yang digunakan, * konsentrasi, * lamanya waktu kontak dengan kulit, dan * apakah saus oklusif digunakan.

101

Beberapa faktor lain termasuk ketebalan kulit dan penggunaan pengobatan awal lainnya sebelum mengupas (seperti aplikasi sehari-hari asam retinoat selama kurang lebih dua minggu sebelum chemical peeling). Beberapa Persiapan Digunakan dalam kulit Chemical Peeling * Sangat dangkal mengelupas dapat dilakukan menggunakan 10% sampai 20% asam trikloroasetat, Jessner, solusi AOS, * Hidroksi asam (lihat bab 18). * Mengupas superfisial dapat dilakukan menggunakan asam trikloroasetat 35% atau 50% sampai 70% *-Hidroksi asam Sedang mengupas dapat dilakukan dengan menggunakan asam trikloroasetat 35% dikombinasikan dengan kering es atau dengan Jessner, AOS solusi. Mendalam mengupas biasanya menggunakan fenol. Ada banyak metode pengelupasan kulit selain dari yang telah disebutkan. Setiap dokter menggunakan teknik yang dia / dia merasa paling nyaman dan dengan yang memiliki yang paling pengalaman. PROSEDUR UNTUK CHEMICAL PEELING KULIT Sebagai contoh, kita menjelaskan prosedur untuk kulit chemical peeling menggunakan asam trikloroasetat.

102

1.Pembersihan Cleansing.

2. Menerapkan asam trikloroasetat ke kulit dengan menggunakan kapas aplikator-Dalam waktu singkat, kulit mengembangkan warna abu-abu-putih karena penghancuran kimia dari lapisan luar kulit, seperti yang ditunjukkan dalam ilustrasi. Menerapkan asam trikloroasetat ke kulit: paparan berikut untuk asam trikloroasetat, epidermis perubahan warna.

3. Membilas zat setelah dua menit kulit pasien kontak-akan merasakan ketidaknyamanan tingkat tertentu, tergantung pada konsentrasi zat. Membilas zat off.

103

4. Penerapan krim antibiotik rias oklusif juga dapat diterapkan. Sebelum Chemical Peeling Kulit Persiapan Manyphysicians recommendapplying asam retinoat untuk menghadapi pada malam hari selama kurang lebih dua minggu sebelum mengupas kulit pengobatan. Perawatan ini ternyata meningkatkan persiapan penetrasi zat aktif ke dalam kulit mengelupas, dan penyembuhan berikutnya daerah dikupas lebih cepat dan lebih efektif. Berkulit gelap pasien harus menjalani persiapan dengan agen pemutih kulit sebelum kulit mengelupas. Hal ini mencegah munculnya daerah berpigmen gelap kulit berikut peeling. Salah satu persiapan yang biasa digunakan untuk tujuan ini adalah solusi Kligman itu, yang berisi hidroquinon, hidrokortison, dan asam retinoat. Ini harus diterapkan setiap hari selama tiga minggu sebelum kulit mengelupas. Sebuah bulan atau lebih sebelum mengupas, sebuah "tempat ujian" harus dilakukan dengan menggunakan kecil jumlah persiapan yang akan digunakan untuk mengupas. Tes ini dilakukan pada daerah kulit yang tidak mudah terlihat, seperti di belakang telinga. Selama beberapa minggu berikutnya, setiap reaksi tak diinginkan substansi (seperti peradangan atau penggelapan kulit) akan menjadi jelas, dalam hal ini chemical peeling pengobatan tidak harus dilakukan. TINGKAT NYERI DENGAN KULIT CHEMICAL PEELING Mengupas kulit dangkal dikaitkan dengan sensasi terbakar ringan pada saat pengobatan, yang dalam jumlah kasus tidak lebih dari ketidaknyamanan ringan. Sedang kulit mengelupas (terutama jika dilakukan dengan asam trikloroasetat) dikaitkan dengan nyeri

104

tertahankan selama pengobatan, yang reda dengan cepat setelahnya. Dalam mengupas, menggunakan fenol, menyebabkan sakit parah selama pengobatan dan selama dua hari sesudahnya. Pasien harus diberikan obat analgesik intravena, atau anestesi umum, tergantung pada dokter dan pilihan pasien. KURSUS KULIT PEELING KIMIA SUPERFICIAL PEELING Superfisial mengupas, jika dilakukan hanya sekali, hampir tidak ada efek yang jelas, tetapi jika pengobatan diulang beberapa kali selama bulan, hasil yang baik dapat dicapai. Tak lama setelah perawatan, kulit menjadi merah, dan dalam dua hari itu mengembangkan warna coklat. Sensasi terbakar ringan, yang bersifat sementara, dapat diatasi dengan menerapkan kompres dingin atau dengan mengarahkan aliran udara dingin dari kipas ke hari skin.Within 04:57, lapisan permukaan kulit mulai mengelupas. Penyembuhan hampir selesai seminggu setelah pengobatan. Secara keseluruhan, pengobatan ini sederhana, risiko yang minimal, dan penyembuhan cepat. Mengupas kulit dangkal dapat diulang pada interval pendek (setiap beberapa minggu) dalam rangka mencapai kupas lebih dalam dengan setiap perlakuan. MEDIUM PEELING Kemerahan pada kulit muncul sekitar satu jam setelah pengobatan, dan terpisah dari dingin kompres atau aliran udara dingin di atas wilayah tersebut, biasanya ada pengobatan lebih lanjut diperlukan. Kemudian, wajah menjadi bengkak, dan 5-7 hari kemudian, kulit mulai mengelupas. Diperlukan waktu sekitar dua minggu untuk penyembuhan terjadi, di mana waktu yang baru, halus, kulit halus mencakup daerah tersebut. Bintik matahari jauh kurang jelas, dan kerutan halus menjadi diratakan. Kemerahan wajah berlangsung selama beberapa minggu dan kemudian secara bertahap menghilang. PEELING DALAM Penyembuhan berikut mendalam mengupas lebih lambat dari yang dangkal berikut atau media mengelupas. Wajah menjadi lebih membengkak dibandingkan dengan media

105

mengelupas, dan kemerahan jauh lebih jelas. Pembengkakan dan kemerahan berlangsung selama tiga sampai enam bulan. Selama periode itu, pasien tidak dapat mentoleransi setiap kosmetik pada wajah, dan mereka tidak harus digunakan. Bahkan pewarna rambut bisa menyebabkan gatal-gatal parah. Dalam mengupas dapat membantu dalam penghapusan keriput relatif mendalam sekitar mulut dan mata. HARUSKAH DOKTER KULIT HINDARI CHEMICAL PEELING? Ada beberapa situasi di mana seorang dokter yang cerdas akan memilih untuk tidak melakukan chemical peeling kulit. Siapa pun jatuh ke dalam salah satu kategori berikut seharusnya tidak pengobatan ini: *Pasien dengan kecenderungan untuk membentuk jaringan parut yang berlebihan. ? Pasien dengan kulit relatif gelap *Pasien yang akan terkena sinar matahari setelah pengobatan (karena mereka pekerjaan atau karena mereka tidak mungkin untuk mengikuti instruksi untuk menghindari paparan). * Pasien yang secara emosional tidak stabil atau berlebihan, harapan yang tidak realistis dari hasil dari perawatan. * Dalam kasus tertentu, pasien-pasien ini dapat mengalami dangkal mengelupas. *Perokok. Lebih baik bagi perokok untuk tidak menjalani chemical peeling kulit, kulit mereka sebagai kemampuan untuk menyembuhkan umumnya tidak sebagus yang dari bukan perokok. Mereka juga memiliki risiko yang lebih tinggi dari kulit Infeksi perawatan berikut, dan kerutan lebih mungkin untuk kambuh. MANAJEMEN KOMPLIKASI CHEMICAL PEELING KULIT Komplikasi kulit mengelupas biasanya dicegah dan diobati, dan berpengalaman dokter tahu bagaimana untuk menghindari mereka. INFEKSI BAKTERI Risiko infeksi bakteri dapat diminimalkan jika dokter membayar perhatian kepada teknik pengobatan yang benar dan pasien dengan hati-hati mengikuti saran dokter setelah

106

pengobatan. Semakin dangkal mengelupas, semakin sedikit kemungkinan infeksi. Pigmentasi Kulit perubahan dalam Warna kulit dapat menjadi baik pucat atau lebih gelap. Menggunakan konsentrasi fenol yang terlalu tinggi dapat menyebabkan kulit pucat daerah muncul (hipopigmentasi). Trikloroasetat asam, pada sisi lain, biasanya menyebabkan daerah gelap dari pigmentasi (hiperpigmentasi). Untuk meminimalkan hal ini risiko, dokter harus berhati-hati untuk menggunakan konsentrasi yang tepat dari substansi mengupas,? pasien harus dianjurkan untuk menghindari paparan sinar matahari setelah mengelupas, dan? pada pasien dengan kulit gelap (yang cenderung untuk mengembangkan mengupas berikut hiperpigmentasi), adalah disarankan untuk mempersiapkan kulit sebelum pengobatan dengan agen pemutih kulit. Jaringan parut. Alasan paling umum untuk munculnya bekas luka setelah mengupas adalah infeksi (virus atau bakteri) kulit yang tidak dirawat dengan benar. Perawatan teliti dalam mengambil langkah-langkah pencegahan yang tepat, dan pengobatan segera dan efektif pada tanda pertama infeksi, secara signifikan akan mengurangi risiko jaringan parut. Kurang umum, bekas luka bisa muncul jika konsentrasi zat mengupas secara tidak sengaja terlalu tinggi. Seorang dokter yang bijaksana akan memilih untuk menggunakan konsentrasi sedikit kurang dari apa yang "resmi" yang direkomendasikan, dalam rangka memberikan margin keamanan untuk memungkinkan kemungkinan kesalahan dalam penyusunan produk. Sebagai contoh, menggunakan 60% fenol, bukan 50% mungkin memiliki efek yang drastis pada kulit. Virus herpes Infeksi di Area Kupas.Ini adalah praktek umum untuk mencegah komplikasi ini dengan rutin memberikan antivirus pasien obat secara oral, mulai dari hari sebelum pengobatan sampai beberapa hari setelahnya. Para pengobatan saat ini diterima adalah dengan tablet yang mengandung asiklovir. Baru persiapan untuk pencegahan dan pengobatan infeksi virus termasuk famsiklovir dan valasiklovir. Sensitivitas terhadap Dingin. Sensitivitas dingin ditandai wajah dapat terjadi pengelupasan kimia berikut. Kemerahan berkepanjangan. Berkepanjangan dapat terjadi kemerahan kimia berikut mengelupas. Ini mungkin disertai dengan gatal dan intoleransi untuk kosmetik tertentu. MASALAH JANTUNG DAN GINJAL

107

Ada laporan dari komplikasi yang melibatkan gangguan irama jantung dan kemungkinan kerusakan ginjal setelah penggunaan fenol untuk kimia yang mendalam mengupas karena penyerapan ke dalam aliran darah. Oleh karena itu, pasien yang menjalani pengobatan ini mungkin perlu terhubung ke monitor jantung untuk melihat perubahan mungkin dalam irama jantung. Juga harus diberikan cairan intravena untuk mencegah kerusakan ginjal. EFEK SUNLIGHT Paparan sinar matahari mengikuti prosedur mengelupas dapat menyebabkan perubahan pigmentasi kulit, mengakibatkan munculnya bercak-bercak gelap di kulit baru yang tumbuh kembali berikut mengelupas. Oleh karena itu, pasien harus diberitahu untuk secara ketat menghindari paparan sinar matahari setelah pengobatan ini. Panjang periode yang ketat menghindari sinar matahari bervariasi, tergantung pada kedalaman pengelupasan, dan ditentukan oleh dokter. Namun setelah periode yang ketat, menghindari sinar matahari total, masih disarankan untuk menghindari paparan matahari sebagai sebanyak mungkin. Jika tidak mungkin untuk benar-benar menghindari paparan sinar matahari, tingkat tinggi pelindung tabir surya harus digunakan di luar ruangan. Kulit yang mengelupas regrows terutama lembut dan sensitif, dan efek berbahaya dari sinar matahari pada kulit baik. MENGHINDARI KOSMETIK Ada intoleransi untuk persiapan kosmetik berikut dalam mengupas, dan pasien harus disarankan untuk menahan diri dari penerapan kosmetik untuk wajah selama beberapa minggu atau bulan-bulan berikutnya setelah chemical peeling, tergantung pada kedalaman pengelupasan. Pada wanita yang lebih tua yang mengalami kerusakan surya untuk kulit, peeling yang "terlalu" efektif tidak mungkin bermanfaat. Kontras antara kulit wajah mulus, bebas dari keriput, dan kulit tidak diobati sangat keriput di leher, dengan bintik-bintik matahari yang tersebar di atasnya, bukan hasil yang diinginkan estetis. PENGGUNAAN LASER Kemampuan laser untuk mengobati berbagai kondisi dermatologis didasarkan pada dua sifat dasar: kemampuan mereka untuk menghasilkan sinar, cahaya yang kuat terfokus yang justru menghancurkan jaringan diperlakukan, dan kemampuan sinar laser untuk rumah di

108

atas target tertentu, tergantung pada warna dan karakteristik lain dari jaringan target. Kemampuan warna-spesifik sasaran secara signifikan mengurangi kerusakan pada jaringan sekitarnya yang warnanya berbeda dari jaringan target. Ini mengikuti dari atas bahwa ada berbagai jenis instrumen laser dirancang untuk mengobati lesi kulit berbagai warna: Ruby laser adalah efektif dalam pengobatan lesi kulit tertentu yang memiliki warna biru atau coklat, dan berdenyut-dye laser dapat digunakan untuk mengobati lesi yang sangat vaskuler (yaitu, mengandung banyak pembuluh darah), dan karena itu instrumen yang tepat untuk mengobati jaringan denda pembuluh darah (telangiectases) yang muncul pada kulit atau pertumbuhan berbagai berasal dari pembuluh darah di kulit. Selain ini, ada laser dirancang untuk mengobati berbagai macam penyakit kulit, termasuk kutil, kulit tag, bekas luka, dan tumor kulit dari berbagai jenis. Kegunaan lain dari laser, seperti di kulit wajah mengelupas dan hair removal, akan dibahas secara rinci di bawah. Sebuah lesi terdiri dari pembuluh darah (istilah medis adalah "vena danau") sebelum (kiri) dan sesudah (kanan) pengobatan dengan laser. MENGHILANGKAN TATO DENGAN MENGGUNAKAN LASER Perangkat laser yang digunakan untuk menghilangkan tato adalah Q-switched Nd: YAG, Alexandrite QS tersebut, dan ruby laser. Hasil dari pewarna tato menembus kulit. Cahaya laser bahwa memancarkan secara selektif diserap oleh pewarna, menyebabkan ia "meledak" menjadi partikel kecil. Partikel-partikel kemudian ditelan oleh subkelompok khusus dari sel darah putih (makrofag). Karena kulit normal di wilayah itu tidak memiliki warna yang sama sebagai pewarna, itu tidak menyerap energi laser dan, karenanya, tidak rusak. Untuk metode ini untuk menjadi efektif, laser yang digunakan harus dipilih sesuai dengan warna (s) dari tato. Hasil akhir tergantung terutama pada jenis pewarna yang digunakan untuk tato dan warna kulit pasien dirawat. Hal ini biasanya lebih baik di "amatir" tato. Dalam tato profesional lebih, efek menguntungkan mungkin hanya parsial, jika sama sekali. Oleh karena itu, dalam beberapa kasus, akan lebih baik untuk menghilangkan tato semacam ini pembedahan. Sebuah tato, sebelum (kiri) dan sesudah (kanan) perawatan laser. Profesor R. Anderson Rox, Amerika Serikat, seorang tokoh terkemuka dalam pengembangan perangkat laser

109

yang sangat maju, mengembangkan konsep inovatif tato dilepas. Dia menyarankan penggunaan menit "bola" yang mengandung pewarna khusus ditujukan untuk tato. Bola ini pewarna dapat menjaga bahan yang terkandung dalam mereka untuk hidup. Namun, jika salah satu penyesalan dan ingin untuk menghapus tato, bola pewarna yang mudah dihilangkan dengan terapi laser. Energi laser merusak lapisan luar bola, melepaskan pewarna ke dalam kulit dimana secara bertahap menghilang. Dalam hal ini, satu pengobatan laser akan cukup, berbeda dengan perawatan laser konvensional untuk tato, yang biasanya membutuhkan sesi terapi berulang, dengan ada kepastian untuk hasil akhir. MENGOBATI PEMBULUH DARAH Laser instrumen yang ditujukan untuk mengobati pembuluh darah Pulsed Dye Laser, dan Nd: YAG (Itrium Aluminium Garnet). Cahaya berdenyut intens juga dapat digunakan untuk tujuan ini. Lesi biasanya diobati jaringan denda pembuluh darah (telangiectases) yang muncul pada kulit, atau pertumbuhan berbagai berasal dari pembuluh darah di kulit. Instrumen laser juga memungkinkan mengobati buncit (varises) pembuluh darah tungkai bawah. Dalam beberapa kasus, pengobatan dikombinasikan dengan langkah-langkah lain, seperti energi listrik frekuensi gelombang radio. LASER KULIT PEELING Prinsip di balik kulit mengelupas menggunakan laser (juga disebut "kulit resurfacing") adalah sama dengan bahwa kulit chemical peeling. Dalam kedua kasus, tujuannya adalah untuk menciptakan luka bakar superfisial pada kulit wajah, sehingga sebagai menyembuhkan luka bakar, kulit baru akan muncul diremajakan. Kemajuan dalam teknologi laser telah menyebabkan pengembangan instrumen laser yang dapat menghasilkan pulsa sangat pendek (kurang dari seperseribu detik). Ini berarti bahwa waktu sebenarnya balok berada dalam kontak dengan kulit yang lebih pendek, sehingga memungkinkan laser untuk diperkenalkan untuk kulit mengelupas. Sebagai hasil dari kemajuan teknis, operator sekarang dapat menentukan kedalaman yang tepat di kulit yang menembus sinar laser, dan karena itu dapat mencapai persis kedalaman mengupas

110

diperlukan. Para instrumen laser standar yang digunakan dalam beberapa tahun terakhir untuk peremajaan kulit adalah: * laser CO2, dan * erbium: YAG laser. Perangkat ini terutama digunakan untuk menghilangkan bekas jerawat dan dalam pengobatan keriput sekitar mata dan mulut. Lebih keriput, yang dihasilkan dari pergerakan otot-otot wajah (Seperti kerutan di dahi atau di antara alis), kurang menanggapi. Efek menguntungkan dari mengupas kulit laser berlangsung selama sejumlah variabel waktu, berbeda dari orang ke orang. Kemungkinan efek samping merugikan dari pengelupasan kulit dengan laser mirip dengan orang-orang kulit kimia berikut mengelupas. Potensi masalah utama adalah kemerahan pada wajah yang dapat berlangsung sampai tiga bulan setelah perawatan, pengembangan bekas luka, dan perubahan pigmentasi (warna) kulit. Satu juga harus diingat bahwa prosedur yang menyakitkan, membutuhkan anestesi topikal. Modus ini mengupas kulit laser telah dianggap sebagai prosedur yang relatif aman, yang disediakan bahwa operator terampil dan bahwa pengobatan yang dilakukan sesuai dengan yang diterima pedoman medis. ONINVASIF lASER Dalam pencarian untuk mode novel pengobatan yang dapat mengubah dan memperbaiki struktur kolagen, sambil meminimalkan risiko efek samping, peneliti telah mengembangkan teknologi non-invasif, seperti laser inframerah dan cahaya berdenyut intens. Perangkat ini didasarkan pada konsep terapi mengklaim bahwa kolagen baru dapat diproduksi, dengan mendatarkan akibatnya keriput tetapi tanpa kerusakan eksternal pada kulit. Empat sampai enam sesi terapi yang diperlukan satu bulan interval. Mereka dianggap relatif aman, tetapi kurang efektif dibandingkan dengan laser standar yang digunakan untuk kulit resurfacing seperti theCO2 laser dan erbium: YAGlaser. Kebanyakan dokter setuju bahwa laser noninvasif juga dapat menghapus pembuluh darah kecil dan lesi berpigmen, tetapi keefektifan mereka dalam mengobati keriput adalah kurang optimal. PECAHAN PHOTOTHERMOLYSIS Dalam rangka untuk menggabungkan keuntungan dari laser invasif dan noninvasif, teknik lain diperkenalkan pada tahun 2003. Teknik ini menggunakan sinar laser non-invasif yang

111

memancarkan cahaya dengan panjang gelombang 1550 nm. Sinar laser ditransmisikan ke dalam kulit melalui lensa khusus. Balok tidak mempengaruhi jaringan seragam tetapi dalam bentuk yang parsial, yang menyerupai jaring sangat halus (maka istilah "pecahan"). Sinar laser menghasilkan kecil, luka termal mikroskopis. Luka-luka kecil mengarah pada pengembangan mikroskopis "colokan" yang memajukan dan habis dalam waktu dua minggu ke permukaan kulit, sementara digantikan oleh jaringan baru. Kerusakan yang signifikan pada kulit (seperti terlihat dalam pengobatan laser standar atau chemical peeling) dihindari. Ada kemerahan ringan, mirip dengan kulit terbakar, yang sementara dan menghilang dalam waktu beberapa hari. Beberapa sesi perawatan yang diperlukan dalam rangka untuk mendapatkan perbaikan terlihat. Fractional Resurfacing Kulit ablatif oleh Erbium dan Laser CO2. Metode ini menerapkan prinsip kerusakan parsial pada kulit, seperti yang sudah dijelaskan, untuk Laser instrumen seperti laser CO2 dan erbium. Seperti dalam pecahan photothermolysis metode, penggunaan erbium atau laser CO2 resurfacing hasil dalam jaring-seperti kulit, dengan penghapusan epidermis, dermis sementara mengalami kerusakan termal diatur. Efek samping tampaknya lebih ringan daripada yang laser ciri invasif atau kulit chemical peeling (paling mungkin karena aktivitas parsial) dan termasuk kemerahan, rasa terbakar, dan ketidaknyamanan yang cenderung menghilang dalam beberapa hari. Laser ini tampaknya lebih efektif dalam peremajaan kulit dibandingkan laser noninvasif, dan mereka harus dipertimbangkan sebagai pilihan terapi untuk kulit photoaged, keriput, dan bekas jerawat. REMOVAL RAMBUT MENGGUNAKAN LASER Ide menghilangkan rambut laser menggunakan teknologi pertama kali diterbitkan pada tahun 1995. Beberapa jenis perangkat laser yang digunakan untuk tujuan ini: Alexandrite, dioda, dan Nd: YAG. Intens berdenyut cahaya dapat digunakan untuk hair removal juga. Jenis laser yang digunakan harus disesuaikan sesuai dengan warna kulit dan daerah yang akan dirawat. Prinsip pengobatan ini yang didasarkan adalah bahwa ada perbedaan warna antara folikel rambut dan kulit, energi cahaya diserap oleh pigmen gelap di folikel rambut

112

menyebabkan kerusakan pada folikel, sehingga mengurangi pertumbuhan rambut. Pemantik kulit dan rambut gelap, semakin selektif laser akan mempengaruhi folikel dan bukan jaringan di sekitarnya. Efek samping utama dari pengobatan ini adalah: ketidaknyamanan ringan selama pengobatan (biasanya tertahankan, tapi mungkin membutuhkan anestesi lokal) lokal kemerahan, yang dapat berlangsung dari beberapa menit sampai beberapa jam, dan luka bakar dangkal, biasanya menyelesaikan tanpa meninggalkan tanda-tanda sisa. Catatan: Dalam pandangan di atas, perawatan laser untuk menghilangkan rambut pada orang dengan kulit gelap tidak diinginkan karena ada perbedaan yang cukup antara warna rambut dan warna kulit, yang adalah apa yang membutuhkan perawatan laser untuk itu menjadi efektif dan aman. Dalam orang berkulit gelap, perawatan laser dapat menyebabkan luka bakar dan / atau hipopigmentasi, yaitu, meringankan kulit, sekitar folikel rambut. Dalam kebanyakan kasus, bagaimanapun, fenomena ini menyelesaikan dengan sendirinya dalam waktu. Demikian pula, rambut cahaya tidak dapat diobati dengan teknik laser. PERAWATAN LASER DAN SIKLUS KEHIDUPAN RAMBUT. Efisiensi pengobatan laser untuk hair removal sebagian tergantung pada fase diperlakukan rambut masuk Laser yang paling efektif dalam menangani bulu-bulu yang berada di fase pertumbuhan (anagen fase). Pada rambut yang dalam fase telogen, terapi laser telah dianggap kurang efektif, karena rambut yang akan merosot terletak jauh dari tempat di folikel dari mana rambut baru akan tumbuh. (Fase-fase dari siklus hidup rambut dijelaskan dalam bab 30 pada struktur rambut.) Dalam prakteknya, bagaimanapun, ada beberapa respon terhadap pengobatan laser bahkan dalam fase telogen, yang dihubungkan dengan laser-induced kerusakan pembuluh darah di papila dermis. Telogen rambut, akan merosot. Tahap berikutnya: rambut baru mulai tumbuh dari titik lain (tidak diobati dengan laser). Penangkapan perawatan laser masa aktif pertumbuhan rambut dirawat lama periodekadang-kadang selama beberapa tahun. Respon bervariasi sesuai dengan daerah tubuh yang diobati, jenis kulit, dan usia pasien. Misalnya, rambut di ketiak, pangkal paha, dan kaki lebih responsif terhadap perawatan laser dari rambut wajah. Perawatan laser ini kurang efektif pada kulit gelap. Juga, individu yang lebih muda biasanya membutuhkan sesi pengobatan yang lebih. Respon terhadap pengobatan juga dapat bervariasi dari orang ke

113

orang, untuk alasan yang tidak sepenuhnya dipahami. Namun, dalam banyak kasus, 6 sampai 12 sesi perawatan biasanya cukup. Rambut yang belum muncul dalam waktu satu tahun setelah pengobatan tidak diharapkan untuk tumbuh kembali. Hasil yang diperoleh hingga saat ini pasien frommany adalah mendorong dan membenarkan terus penggunaan laser untuk menghilangkan rambut. Harus diingat, bagaimanapun, bahwa teknik laser terusmenerus diperbaiki dan perkembangan lebih lanjut dapat diharapkan. BERAPA UMUR TEPAT UNTUK MULAI DENGAN LASER HAIR REMOVAL? Pendekatan yang paling direkomendasikan akan memulai terapi laser setelah remaja. Selama remaja, ada peningkatan tingkat hormon tertentu yang merangsang pertumbuhan rambut di berbagai daerah tubuh. Hal ini juga menyebabkan penebalan rambut, membuat mereka target yang lebih baik untuk energi laser. Oleh karena itu, perawatan laser sebelum masa remaja tidak akan cukup efektif. Selain itu, pengobatan yang menyakitkan dan bisa kesusahan anak-anak dirawat. Selain itu, penghapusan rambut vellous di wajah di preadolescence sebenarnya dapat menyebabkan stimulasi pertumbuhan rambut, memperparah masalah. LASER UNTUK PENGOBATAN BINTIK MATAHARI Nama ilmiah untuk bintik matahari adalah "matahari lentigo" (jamak "lentigines surya"). Laser yang digunakan untuk mengobati bintik matahari adalah Q-switched Nd: YAG laser dan ruby. Dalam kebanyakan kasus, hasil estetika yang cukup baik. Jumlah sesi terapi yang dibutuhkan adalah antara satu dan tiga. Catat bahwa beberapa opsi lain untuk mengobati lesi tersebut tersedia. Dalam kasus apapun, menggunakan agen pemutih sebelum dan setelah pengobatan akan diinginkan. INTENS CAHAYA BERDENYUT Sebagaimana disebutkan di atas, alat laser menghasilkan sinar, cahaya yang kuat terfokus, terdiri dari panjang gelombang konstan. Pada tahun 1993, modus baru diperkenalkan disebut terapi cahaya berdenyut intens, paling umum dikenal sebagai IPL. Ini menggunakan lampu xenon, yang memancarkan cahaya untuk waktu yang sangat singkat, diukur dalam

114

milidetik. Cahaya yang dihasilkan oleh IPL tidak terdiri dari satu panjang gelombang tunggal, seperti halnya dengan perangkat laser. IPL menghasilkan pulsa cahaya dalam spektrum 400-1200 nm. Dalam rangka untuk mengadaptasi perangkat IPL untuk indikasi tertentu, filter yang berbeda yang digunakan, yang memungkinkan hanya melalui segmen panjang gelombang cahaya yang diperlukan untuk mengobati masalah kulit. IPL tidak memiliki spesifisitas laser dengan satu, seragam panjang gelombang, dan cenderung menghasilkan lebih banyak efek samping yang merugikan. Namun, sebagai lawan dari perangkat laser, yang masing-masing dirancang untuk mengobati jenis tertentu lesi sesuai dengan panjang gelombang yang dipancarkan, setiap perangkat IPL dapat digunakan untuk mengobati beberapa jenis lesi.

7.7 Ringkasan
Kimia mengupas kulit adalah teknik dimana lapisan luar kulit dikupas pergi dengan cara membakar kimia. Zat kimia yang digunakan untuk mencapai mengupas termasuk es kering, Jessner solusi, hidroksi asam, asam trikloroasetat, fenol, dan zat lainnya. Kimia mengupas kulit ini digunakan terutama untuk meringankan bercak kulit gelap (seperti "bintik matahari") dan untuk kelancaran keluar atau membasmi keriput. Terlepas dari semua keuntungan dari perawatan laser dibahas di sini, harus diingat bahwa laser bukanlah jawaban definitif untuk semua masalah kulit. Medis masalah yang memerlukan laser yang pengobatan harus dibedakan dari mereka yang terbaik dikelola oleh metode lain. Untuk misalnya, Perlakuan direkomendasikan dan diterima untuk keratosis surya 5-fluorouracil (5-FU) persiapan, imiquimod, dan nitrogen cair. Belum tentu laser. Perawatan laser bukan metode yang diterima untuk mengobati lesi yang mungkin ganas. Dalam kasus tersebut, lesi harus benar-benar dipotong, dengan marjin keselamatan yang tepat di sekitarnya, dan dikirim untuk pemeriksaan mikroskopis. Mol (Nevi melanositik) pasti tidak diperlakukan dengan laser. Dalam beberapa kasus, dokter kulit akan lebih memilih untuk melakukan pengelupasan kulit (untuk menghilangkan kerutan di kulit) menggunakan zat kimia yang mengelupas daripada laser. Laser tidak harus dianggap sebagai menjadi-semua dan semua

115

untuk akhir perawatan kosmetik. Secara umum, sebelum memulai

7.8 Soal-Soal
1. Jelaskan tentang cara menguas kulit secara kimia 2. Terangkan aplikasi laser pada kulit

7.9 Bahan Evaluasi


Buku1 : hal.431 Buku2 : hal.106

7.10 Daftar Bacaan


1. Konrad Herrmann, Dermatologie und Medizinische Kosmetik, "Leitfaden fr die Kosmetische Praxis, 2007, 2. Auflage, Springer Medizin Verlag, Heidelberg. 2. Tharwad F Thadros, Colloids in Cosmetics and Personal Care, 2008, Weinheim: WileyVCH Verlag. 3. Kerscher Martina, Dermatokosmetik, 2005, Steinkopf Darmstadt. 4. Jrgen Stellpflug, Die Groe Kosmetikliste, 2004, Frankfurt am Main. 5. Wolfgang Raab, Pflegekosmetik ein Leitfaden, 99 Tabellen, 4 Auflage, 2004, Wissenschaftliche Verlagsgesellschaft, Stuttgart. 6. Lockwood Brian, Nutraceuticals, 2007, Second Edition, Pharmaceutical Press, USA. 7. Scholz Eberhard, May-Manke Antje, Saur Ralph, Nahrungsergnzungsmittel, 2007, Wissenschaftliche Verlagsgesellschaft, Stuttgart. 8. Lisa Rapport, Handbook of Nutraceutical, 2005, Pharmaceutical Press, USA.

116

BAB 8 BAHAN PEMBELAJARAN VII PENGISIAN DAN AUGMENTASI JARINGAN LUNAK


8.1 Pendahuluan Kehilangan volume wajah dapat sebagian dipulihkan oleh injeksi pengisi jaringan lunak ke dalam kulit jaringan subkutan. Dengan perkembangan teknologi yang luas dalam beberapa dekade terakhir, banyak yang berbeda pengisi jaringan lunak telah tersedia. Augmentasi jaringan lunak kini telah menjadi salah satu prosedur yang paling populer kosmetik noninvasif. Pengisi dapat dibagi menjadi biodegradable dan nonbiodegradable. Biodegradable pengisi, seperti asam hyaluronic, yang disuntikkan dan tetap, inert, sampai tubuh resorbs mereka. Pengisi Nonbiodegradable, seperti silikon, menimbulkan respon host granulomatosa, yang menjamin efek yang lebih tahan lama. 8.2 Sasaran Pembelajaran Memahami ide-ide pengisi jaringan lunak ke dalam kulit jaringan subkutan 8.3 Proses Pembelajaran Kuliah (ceramah), diskusi dan latihan (responsi) 8.4 Pencapaian Sasaran Kemampuan menjelaskan pengisi jaringan lunak ke dalam kulit jaringan subkutan

117

8.5 Uraian bahan pembelajaran: Pengisi dan Augmentation Soft Tissue,Tinjauan Sejarah, pemilihan pasien, pengisi jaringan lunak: Biodegradable pengisi biodegradable vs nonbiodegradable Nonbiodegradable, Komplikasi pengisi

8.6 Bahan Pembelajaran


Augmentasi jaringan lunak kini telah menjadi salah satu prosedur yang paling populer kosmetik non-invasif. Pengisi dapat dibagi menjadi biodegradable dan nonbiodegradable. Biodegradable pengisi, seperti asam hyaluronic, yang disuntikkan dan tetap, inert, sampai tubuh resorbs mereka. Pengisi Nonbiodegradable, seperti silikon, menimbulkan respon host granulomatosa, yang menjamin efek yang lebih tahan lama. Kehilangan volume wajah adalah salah satu faktor penentu yang paling penting dari penuaan wajah.

Sebutir kismis adalah anggur berkerut.

Sebutir kismis adalah anggur yang

kehilanganvolume. Sebuah prinsip yang sama berlaku untuk hilangnya volume dalam jaringan

subkutan.Dengan usia, kulit menipis dan perusahaan lemak subkutan dan dukungan tulang secara bertahap hilang. Garis wajah seorang wanita dan neneknya. Perhatikan hilangnya volume pipi dengan usia.

118

SEJARAH Dari zaman dahulu, manusia telah berusaha keindahan dan mencoba untuk memperlambat penuaan. Dengan munculnya anestesi dan operasi menjelang akhir abad ke-19, kosmetik lebih invasif prosedur menjadi tersedia, termasuk pengisi jaringan lunak. Lemak pengisi jaringan pertama lunak untuk digunakan setelah trauma dan masih banyak digunakan saat ini. Namun, lemak transplantasi dianggap prosedur yang relatif besar, karena memerlukan pengangkatan dari jaringan lemak dari situs lain, dan hasilnya mungkin variabel. Menjelang akhir abad ke-19, minyak parafin digunakan untuk pemulihan volume dan simetri. Namun, penggunaannya didampingi oleh tingginya insiden nodul inflamasi granulomatosa (paraffinomas) dengan distorsi wajah konsekuen dan, sesekali, mengancam kehidupan emboli parafin, yang melewati aliran darah dan menghalangi pembuluh darah paru-paru. Oleh karena itu, penggunaan minyak parafin adalah silikon discontinued.Liquid memperoleh beberapa popularitas di Eropa pada 1940-an, ketika ribuan pasien diobati dengan itu. Sejak tahun 1960 hingga, saat ini sangat baik, hasil yang aman dan tahan lama telah dilaporkan di Amerika Serikat dan Inggris dengan silikon, dengan menggunakan teknik microdroplet serial. Di sisi lain, penggunaan tidak tepat volume besar silikon atau silikon murni telah diikuti oleh komplikasi, seperti disfungsi neurologis, kebutaan, dan erisipelas seperti reaksi inflamasi. Masalah-masalah ini telah melemparkan sebuah awan yang tidak beralasan dari kegelisahan atas penggunaan yang aman dan tepat dari sapi microdroplet seri silicone.Injectable (yaitu, dari ternak) kolagen, misalnya, Zyderm implan kolagen, adalah pengisi biodegradable pertama yang tersedia. FDA disetujui pada tahun

119

1981 untuk augmentasi jaringan lunak karena keamanannya relatif. Para, minimally invasif, sifat prosedur, dengan downtime tidak, menyebabkan permintaan untuk augmentasi jaringan lunak. Namun, durasi yang sangat singkat dalam jaringan dan insiden tinggi reaksi alergi menyebabkan pengembangan pengisi lainnya dengan umur panjang dan keselamatan ditingkatkan, terutama, asam hyaluronic. Sekarang ada banyak jaringan yang berbeda pengisi lunak, masing-masing dengan kekuatan sendiri dan kelemahan. Penggunaan pengisi kini telah menjadi biasa. INDIKASI DAN SELEKSI PASIEN Perkembangan pengisi baru, dengan banyak sifat-sifat fisik yang berbeda, telah menyebabkan baru kemungkinan terapi dan dengan demikian indikasi baru. Sementara selama 1970-an dan 1980-an, kecenderungan itu untuk mengisi keriput, saat ini tren adalah untuk pemulihan volume dan kontur wajah. Dalam peremajaan, lalu wajah dicapai dengan menariknya ke atas jaringan dengan facelift bedah. Saat ini, pengisi digunakan sebagai pengobatan lini pertama untuk mengangkat wajah sebelum, dan seringkali bukan, operasi. Pengisi dapat digunakan untuk indikasi yang berbeda, tidak hanya untuk mengobati manifestasi dari penuaan tetapi juga untuk mengobati cacat wajah dan asimetris karena trauma atau penyakit. KOREKSI PERUBAHAN KARENA PENUAAN Fitur utama dari penuaan pada sepertiga bagian atas wajah adalah hilangnya proyeksi cembung punggungan supraorbital dengan keturunan akibat dari alis. Pengisi dapat digunakan di daerah ini untuk sebagian mengangkat alis, untuk mengobati lipatan glabellar dalam (antara alis), dan untuk mengobati kerutan pada sisi luar mata (gagak, AOS kaki). Fitur utama dari penuaan sepertiga tengah wajah adalah munculnya cekungan di bawah mata dan hilangnya volume di pipi medial dan lateral. Dengan memperbaiki cekungan di bawah mata, penampilan lelah dapat dihapuskan, dan wajah bisa mendapatkan halus Pengisi dan augmentasi penampilan. Pengisi dapat mengembalikan kehilangan volume di pipi medial dan lateral dan dapat menonjolkan tulang pipi. Fitur utama dari penuaan pada sepertiga bawah wajah adalah

120

pendalaman lipatan nasolabial (Lipatan antara hidung dan mulut, yaitu, smile, baris), penampilan boneka atau , drool, garis (garis dari sudut mulut ke bawah ke arah sisi dagu), perubahan dalam posisi dan struktur bibir, dan jowling dari garis rahang. Lipatan nasolabial adalah salah satu dari yang paling populer indikasi untuk pengisi. Mengisi lipat ini dapat memberikan kosmetik yang sangat baik dan tahan lama hasil. Mengobati garis marionette juga membantu mendukung sisi mulut. Pengisi dapat disuntikkan ke sudut mulut untuk memperbaiki bawah berputar.

Mengisi sudut mulut: Sebelum (A) dan sesudah (B) pengisi. Bibir penuaan menjadi tipis dan datar, kerutan halus radial atau crosshatched berkembang di atas dan rendah bibir dan lipstik mungkin, bleed, keluar dari Vermillion (bagian merah bibir) ke dalam sekitarnya kulit. Pengisi dapat digunakan untuk menghapus keriput crosshatched dari Vermillion dan dapat mengembalikan kepenuhan alam dan definisi dari bibir.

121

A. Bibir sebelum pengisian. (B) Bibir setelah pengisi. Perhatikan sudut elevasi mulut. Penuaan juga menyebabkan hilangnya definisi rahang sejalan dengan jowling. Sulkus prejowl yang sesuai (Depresi) dapat diisi untuk mendefinisikan kembali rahang. Koreksi wajah Cacat Karena Trauma atau Penyakit Meskipun pengisi telah mendapatkan popularitas mereka dengan memfasilitasi pengobatan penuaan, mereka dapat juga digunakan untuk koreksi cacat wajah banyak, asimetri, dan bekas luka. Pada sepertiga bagian atas wajah, dahi asimetri atau depresi dapat diperbaiki, seperti sebagai bekas luka cekung atau bahkan kehilangan jaringan akibat penyakit kulit tertentu atau trauma. Dalam menghadapi pertengahan,lekukan pipi akibat penyakit, misalnya, terkait HIV lipoatrofi wajah atau trauma, mungkin dikoreksi. Juga, ketidaksempurnaan hidung kecil, seperti keturunan ujung hidung atau hidung overdeep jembatan, dapat dikoreksi, hemat kebutuhan untuk operasi. Sebuah rahang yang menonjol dapat dibuat kurang jelas dengan mengisi submukosa bibir atas. Bekas jerawat dapat memperdalam diobati dengan silikon.

122

Sebelum (A) dan sesudah (B) pengobatan pengisi bibir atas submukosa. Pada sepertiga bagian bawah wajah, bibir asimetri atau cacat dapat diperbaiki. Jika dagu terlalu kecil, dagu augmentasi juga bisa dicapai dengan pengisi. Bekas luka bibir sumbing bisa mendapatkan keuntungan dari pengisi silicone.New dengan profil keselamatan yang tinggi, umur panjang yang wajar, dan sifat fisik yang berbeda terus dikembangkan. Dengan perbaikan, indikasi baru yang ditambahkan ke daftar tumbuh penyakit dan cacat yang dapat diobati dengan pengisi. SELEKSI PASIEN Selama konsultasi pra-operasi, pasien biasanya akan menunjukkan daerah mana wajah mereka mereka ingin membaik. Pasien seringkali tidak menyadari asimetri mereka, keriput, Nevi, atau anomali wajah. Adalah penting bahwa dokter mendiskusikan kondisi baseline dengan pasien, sementara pasien terlihat dalam cermin, sehingga pasien memahami apa yang bisa dan apa yang tidak dapat dikoreksi dengan pengisi. Hal ini sangat penting bagi pasien untuk memiliki harapan yang realistis dari pengobatan. Pasien dengan fotoaging parah dan keriput disebarluaskan tidak kandidat yang baik untuk pengisi dan harus diperlakukan dengan cara lain, misalnya, resurfacing ablatif dengan chemical peel yang mendalam. Pasien dengan kerutan yang disebabkan oleh gerakan otot yang berlebihan (misalnya, alur-alur yang dalam glabellar) hanya akan mendapatkan peningkatan yang sangat transien dari injeksi filler, kecuali otot-otot yang menyebabkan kerutan ini juga santai oleh toksin botulinum A. Tidak semua pengisi cocok untuk semua indikasi dan pengisi yang berbeda dapat digunakan pada pasien yang sama. Sebagai contoh, mungkin

123

akan lebih baik untuk tidak menggunakan pengisi yang sama di pipi seperti di bibir. Dalam pipi, pengisi partikel besar dapat memberikan peningkatan volume yang lebih dan lebih tahan lama, sedangkan, di bibir, pengisi halus memungkinkan penempatan lebih presisi dan juga penggunaan jarum, lebih halus lebih nyaman. PENGISI: VS BIODEGRADABLE. NONBIODEGRADABLE Pengisi jaringan lunak dapat dibagi menjadi dua kelompok besar: biodegradable dan nonbiodegradable. Pengisi biodegradable kebanyakan memiliki keuntungan dari profil keamanan yang tinggi dan kerugian dari hasil sementara. Pengisi nonbiodegradable, di sisi lain, memiliki keuntungan dari daya tahan jangka tetapi mungkin pelabuhan risiko jangka panjang masalah seperti nodul inflamasi atau granuloma, atau masalah yang salah suntikan tidak akan hilang dengan mudah dalam 6 sampai 12 bulan. Juga, harus diingat bahwa wajah berubah dengan penuaan. Apa yang dimaksud dengan hasil yang baik pada orang muda mungkin terlihat aneh di wajah yang lebih tua (misalnya, bibir yang tetap besar sementara wajah menjadi lebih kecil karena kehilangan volume yang terjadi dengan penuaan). Di masa lalu, umur panjang pengisi biodegradable yang paling pendek (beberapa bulan) dan karena itu beberapa pilihan pengisi yang lebih permanen. Saat ini, beberapa pengisi biodegradable telah umur panjang ditingkatkan dan tetap satu sampai dua tahun di jaringan, memberikan hasil jangka panjang setelah injeksi. Kebutuhan untuk pengisi permanen, dengan risiko petugas mereka masalah permanen, dengan demikian secara bertahap mengurangi. Jika masalah timbul setelah injeksi pengisi sementara (misalnya, suatu nodul inflamasi atau jika pasien tidak puas dengan hasilnya), pengisi akhirnya akan mengisap dan akan menyelesaikan masalah. BIODEGRADABLE PENGISI INJEKSI KOLAGEN Kolagen adalah protein yang membentuk sebagian besar terdiri dari matriks ekstraseluler dan 80% dari berat kering dermis kulit manusia. Peran fisiologis dari serat kolagen di kulit adalah untuk memberikan sifat tarik pada kulit. Dengan penuaan, jumlah kolagen dalam dermis menurun. Ini memberikan kontribusi untuk perkembangan keriput. Pengisi jaringan pertama biodegradable lunak adalah kolagen sapi, diperkenalkan pada tahun 1951. Itu

124

adalah pengisi jaringan pertama lunak untuk menerima persetujuan FDA pada 1981 (Zyderm I, diikuti oleh Zyderm II dan Zyplast). Kolagen sapi adalah pengisi AS yang paling populer sampai tahun 2003, ketika Restylane r, sebuah pengisi suntik hyaluronic asam, Juga menerima persetujuan FDA. Tiga produk kolagen sapi yang tersedia saat ini: Zyderm I r, dengan 35 mg / ml kolagen; Zyderm II r, dengan 65 mg / ml kolagen; Dan Zyplast r, dengan 35 kolagen mg / ml cross-linked Zyderm I digunakan untuk kerutan yang dangkal, Zyderm II untuk keriput menengah, dan Zyplast untuk keriput dalam atau lipatan. Meskipun produk ini aman dan menghasilkan hasil kosmetik yang baik, ada kelemahan dari umur yang sangat pendek (3 sampai 6 bulan) dan tingkat tinggi imunogenity. Tiga persen pasien yang sensitif terhadap kolagen sapi, sehingga diperlukan uji kulit sebelum injeksi filler ini. Karena itu, produk kolagen baru telah dikembangkan. Beberapa produk yang kurang imunogenik kolagen manusia telah dihasilkan dari mayat kulit (Alloderm, Cymetra, Cosmoderm, Cosmoplast, Dermalogen), Tetapi sebagai produk-produk ini tidak menawarkan cukup umur panjang, dengan hasil yang hanya berlangsung 3 sampai 6 bulan, mereka kehilangan popularitas. Penambahan paling menarik untuk suntikan kolagen dermal adalah r Evolence*. Pengisi ini diproduksi dari babi (babi) kolagen dengan bagian alergi dari kolagen (telopeptide) dihapus. Kedua fitur ini membuat kurang alergenik dibandingkan kolagen sapi, menghilangkan kebutuhan untuk tes alergi. Cross-linking (mengikat molekul ganda bersama untuk membentuk makromolekul besar yang memperpanjang umur panjang dari filler) dilakukan oleh teknologi "Glymatrix", di mana gula (ribosa) digunakan. Karena gula tidak beracun, lebih cross-linking adalah mungkin yang menjamin degradasi lambat dalam jaringan dan daya tahan yang lebih besar sehingga (12 sampai 18 bulan). Mirip dengan kolagen sapi, pengisi ini memiliki viskositas yang berbeda: r Evolence* (Viskositas tinggi) untuk lebih dalam lipatan dan kerutan, dan r Evolence Breeze* (Viskositas rendah) untuk moderat untuk keriput halus dan untuk pembesaran bibir.

125

Hyaluronic Acid Pengisi Dermal Asam hialuronat adalah polisakarida linear hadir dalam jaringan dari semua hewan vertebrata. Di kulit, itu adalah cairan kental di mana serat kolagen, serat elastis, dan struktur interseluler lainnya tertanam. Tidak seperti kolagen, struktur kimianya tidak spesifik untuk setiap organisme tertentu, itu adalah identik dalam semua spesies. Oleh karena itu, dalam bentuknya yang murni, tidak imunogenik. Dengan penuaan, jumlah asam hyaluronic dalam kulit berkurang, yang mengakibatkan volume berkurang dan hidrasi intradermal berkurang (asam hialuronat mengikat air di kulit). Ketika disuntikkan ke dalam kulit, asam hialuronat asli akan tinggal hanya satu sampai dua hari, membuatnya menjadi kandidat yang buruk untuk augmentasi jaringan. Untuk meningkatkan umur panjang hialuronat asam di kulit, silang molekul asam hyaluronic dikembangkan pada tahun 1980. Dalam hal ini proses, bahan kimia yang mengikat molekul hyaluronic tunggal menjadi makromolekul yang besar, membuat asam hyaluronic lebih tahan terhadap degradasi, sehingga meningkatkan daya tahannya setelah injeksi. Jenis Cross-Linked Hyaluronic Acid Cross-linked pertama asam hyaluronic persiapan yang banyak digunakan untuk augmentasi jaringan adalah Hylaform r*. Hal ini dihasilkan dari ayam jantan 'sisir dan cross-linked dengan divinyl sulfon. Karena hanya berlangsung selama tiga bulan dalam jaringan setelah injeksi, itu kehilangan banyak daya tarik awal. Produk asam hyaluronic pertama untuk menerima persetujuan FDA Restylane r* (Desember 2003). Pengisi ini nonanimal berasal dan diproduksi oleh bakteri fermentasi diikuti oleh-silang dengan eter butanedioldiglycidyl (BDDE). Karena kurang imunogenik dari Zyplast r* kolagen dan memberikan hasil lebih tahan lama (6 sampai 12 bulan), pengisi ini telah dengan cepat menjadi standar emas baru dari augmentasi jaringan lunak. Restylane r* didistribusikan di seluruh dunia dalam bentuk yang berbeda:* Restylane r, r Garis Halus Restylane, Perlane r, dan Restylane SubQ. Semua produk ini mengandung 20 mg asam hyaluronat per mililiter. Produk berbeda sesuai dengan ukuran partikel asam hyaluronic, jumlah partikel gel per mililiter, dan dimaksudkan kedalaman implantasi. Produk dengan nomor tertinggi dan ukuran terkecil partikel adalah r Jalur Restylane Baik?. Ini adalah produk kental sedikit dari semua dan dirancang untuk benar garis-garis halus dan dangkal, cacat mudah dpt dilembungkan melalui suntikan ke

126

dalam dermis atas. Restylane memiliki partikel gel lebih sedikit dan lebih besar, dan karena itu lebih tinggi viskositas. Perlane memiliki nomor bahkan lebih rendah dari partikel yang lebih besar dan bahkan lebih kental dari Restylane dan Restylane r Garis Halus?. Hal ini dirancang untuk memperbaiki lipatan atau kerutan yang dalam melalui suntikan ke dalam subkutis. Juvederm pengisi lain asam hyaluronic banyak digunakan yang telah disetujui di Eropa pada 2001 dan menerima persetujuan FDA pada 2006. Pengisi ini, seperti Restylane r,? Diproduksi oleh fermentasi bakteri dan cross-dihubungkan oleh BDDE. Meskipun r Juvederm yang berbeda? produk yang tersedia, semuanya terdiri dari gel homogen dengan 24 asam hyaluronic mg per mililiter. Produk berbeda dengan derajat silang. Semakin besar silang, semakin kental produk, dan lebih dalam itu harus disuntikkan. Dengan demikian, produk padat yang lebih cocok untuk keriput lebih dalam dan lipatan, dan, kurang kental sedikit silang produk yang lebih cocok untuk keriput lebih dangkal. Banyak produk lain yang mengandung asam hialuronat yang tersedia di berbagai bagian dunia, seperti Teosyal , Surgiderm, Esthelis, Puragen, dan banyak lainnya. Sebagian besar dari mereka memiliki profil keamanan yang baik, sifat viskoelastik yang baik, dan daya tahan yang baik dalam jaringan. Sebagai suntikan hyaluronic acid adalah prosedur kosmetik dengan pertumbuhan tercepat noninvasif, produk baru dengan karakteristik yang ditingkatkan terus-menerus dikembangkan. Pengisi Biodegradable lain Radiesse adalah pengisi biodegradable terdiri of30% mikrosfer hydroxylapatite fromcalcium (CaHA) partikel tersuspensi dalam suatu pembawa gel karboksimetilselulosa. Setelah injeksi, pembawa gel secara bertahap diserap oleh fagositosis makrofag dan respon fibroblastik lokal berkembang sekitar partikel CaHA. Partikel-partikel ini secara bertahap terdegradasi setelah 12 sampai 24 bulan, yang durasi aksi filler ini. Sebagai pengisi lebih kental, sangat cocok untuk lipatan yang lebih dalam atau penggantian volume wajah dan harus disuntikkan jauh ke dalam dermis atau ke jaringan subkutan. Untuk alasan yang sama, tidak cocok untuk augmentasi bibir atau untuk daerah dengan banyak gerakan dan kulit tipis, karena dapat menjadi teraba atau terlihat dalam teknik injeksi areas.With yang tepat pengisi ini memiliki profil keamanan yang sangat baik. Poli-l-asam laktat (PLLA Sculptra r) dianggap sebagai pengisi perlahan-lahan

127

terdegradasi (atau pengisi semipermanen), karena dapat memakan waktu hingga 40 bulan atau bahkan lebih lama untuk menurunkan. Ia bekerja dengan merangsang produksi jaringan ikat baru. Hal ini terutama cocok untuk volume wajah pengganti. FDA telah disetujui untuk pengobatan kehilangan volume pada pasien HIV-dimediasi lipoatrofi. Awalnya, pengisi ini dipasarkan di Eropa sebagai r Isi Baru?. Ini kehilangan bagian dari popularitasnya di Eropa karena komplikasi seperti nodul subkutan dan papula. Beberapa peneliti menyatakan bahwa ini adalah akibat pengenceran yang salah atau teknik injeksi salah, volume injeksi yang salah, atau situs yang tidak pantas injeksi. Rupanya, dengan menggunakan volume pengenceran yang besar, dengan mempersiapkan campuran 12 sampai 24 jam sebelum pengobatan, dan dengan injeksi filler ini ke dalam pesawat subkutan, risiko komplikasi relatif rendah. NONBIODEGRADABLE pengisi Silikon cair silikon adalah yang paling kontroversial dari pengisi jaringan permanen lunak. Pendukungnya bersikeras bahwa bila digunakan dengan benar adalah sangat aman dan efektif. Musuh yang menunjukkan silikon yang telah dikaitkan dengan deformasi besar-besaran, dan nodul inflamasi kadang-kadang tak terselesaikan (granuloma), bahkan bertahun-tahun berikut injeksi. Silikon cair merupakan polimer sintetis dimethylsiloxane. Viskositas adalah fungsi dari polimerisasi dan diukur dalam centistokes. Lebih disuntikkan ke dalam dermis dan / atau subcutis, silikon memunculkan respons jaringan granulomatosa dengan pembentukan kolagen sekitar silikon disuntikkan, sehingga kapsul kolagen kecil mengembangkan sekitar microdroplet masingmasing. Untuk mencapai hasil yang diinginkan, serangkaian empat atau lima sesi suntikan, pada empat hingga enam minggu interval, diperlukan (teknik microdroplet serial). Silicone, seperti asam hyaluronic, dapat mencapai hasil yang sangat baik: silikon dapat melakukan segala sesuatu yang asam hialuronat dapat melakukan; silikon juga dapat melakukan beberapa hal yang asam hyaluronic tidak bisa lakukan. Silikon bisa mengangkat bekas luka tertekan, asam hyaluronic yang tidak bisa lakukan. Untuk melakukannya, microdroplets kecil silikon serial disuntikkan ke bekas luka. Ini merangsang respon host jaringan yang secara bertahap, selama beberapa minggu berikutnya, mengangkat bekas luka. Hal ini tidak secara fisik mungkin untuk menyuntikkan volume yang cukup dari pengisi inert, seperti asam hyaluronic, ke bekas luka bawah terikat untuk mencapai efek yang sama. Silikon,

128

tidak seperti asam hyaluronic, tahan lama. Ini adalah keuntungan yang jelas tetapi juga berarti silikon yang merupakan hasil tak kenal ampun dan tidak sempurna, karena alasan apapun, juga akan tahan lama. Teknik injeksi yang benar adalah penting. Ini akan menghindari "silikon danau" (suntikan tetesan yang terlalu besar) dan "manik-manik" (pembentukan benjolan teraba di bawah kulit karena terlalu dangkal suntikan). Silikon mengisi jaringan dengan menginduksi respon host granulomatosa. Seperti ada variabilitas intensitas respon granulomatosa antara orang yang berbeda dan bahkan variabilitas dalam orang yang sama dari waktu ke waktu, hati-hati diperlukan untuk menghindari overkarenanya, penggunaan empat atau lima sesi injeksi. Kadang-kadang, reaksi granulomatosa tak terduga berat dapat terjadi (dalam mungkin 1 dalam 1000 pasien). Di tangan seorang praktisi berpengalaman, frekuensi peristiwa tersebut mungkin lebih tinggi. Reaksi ini bahkan dapat terjadi bertahun-tahun setelah injeksi silikon dan tanpa acara pengendapan jelas (misalnya, infeksi). Setidaknya beberapa dari kasus mungkin karena perkembangan selanjutnya dari penyakit tertentu seperti sarkoidosis. Artefill dan Artecoll Artefill terdiri dari 20% polymethylmetacrylate homogen (PMMA) mikrosfer merata tersuspensi dalam kolagen sapi 3,5% dan 0,3% lidokain. Hal ini lebih tinggi dimurnikan dari Artecoll, produk serupa yang telah digunakan di Eropa selama bertahun-tahun?. Satu sampai tiga bulan setelah injeksi, kolagen sapi benar-benar diserap dan digantikan oleh kolagen manusia yang baru terbentuk yang secara individual merangkum PMMA mikrosfer permanen. Pasien harus diuji untuk kulit alergi terhadap kolagen sapi komponen seperti halnya dengan produk lainnya kolagen sapi. Meskipun nodul inflamasi sangat jarang terjadi setelah injeksi filler ini (insiden <0,02%), mereka mungkin sangat tahan lama dan resisten terhadap pengobatan. Artecoll. Oleh karena itu jatuh dari nikmat. Gel poliakrilamida. Aquamid terdiri dari gel polyacrilamide 2,5% dalam air. Bio-Alcamid terdiri dari 4% cross-linked poliakrilamida dengan polyalkylimide. Kedua gel sangat lambat diserap kembali oleh tubuh selama bertahun-tahun. Mereka juga menghilangkan (seperti Aquamid) Atau disimpan di tempat (seperti Bio-Alcamid r) oleh fibrosa capsule.Wheninjected dalam jumlah besar, Gel ini memiliki insiden yang relatif tinggi komplikasi.

129

Komplikasi Penggunaan pengisi ini berkembang pesat karena, fleksibilitas profil mereka efektivitas, keamanan tinggi, dan tidak adanya stigma sosial sekitarnya penggunaannya. Namun, efek samping dan komplikasi kadang-kadang terjadi. Reaksi di tempat suntikan adalah efek samping yang paling umum. Ini termasuk nyeri, pembengkakan, kemerahan, memar, gatal, dan nyeri tekan. Reaksi ini (sebagian besar ringan) dapat terjadi sampai batas tertentu setelah injeksi filler dan sebagian besar mereda dalam waktu kurang dari tujuh hari. Pengobatan tidak diperlukan. Jarang, beberapa pengisi sementara (produk asam hialuronat terutama bila digunakan subkutan) telah dikaitkan dengan munculnya tertunda merah, nyeri, benjolan bengkak di lokasi suntikan. Dalam sebagian besar kasus, antibiotik oral akan memecahkan masalah, menunjukkan bahwa teknik aseptik yang tidak sempurna dapat menjadi penyebab dari selulitis subakut. Suntikan di bidang subkutan memerlukan teknik aseptik ketat mungkin untuk menghindari hal ini. Selama koreksi atau penempatan terlalu dangkal filler dapat menyebabkan benjolan terlihat di bawah kulit. Masalah ini terutama terlihat di daerah kulit tipis dengan banyak gerakan, seperti di sekitar bibir atau mata atau di alur nasolabial. Benjolan ini dapat diobati baik dengan kompresi tegas antara jari dan ibu jari, dengan aspirasi atau, dalam kasus-kasus dangkal, oleh ekspresi sayatan tusukan (metode terakhir sangat berguna ketika manik-manik kebiruan terlihat, terutama di alur nasolabial, setelah injeksi dermal terlalu dangkal filler). Injeksi hialuronidase (enzim yang memecah asam hyaluronic) dapat digunakan ketika masalah timbul setelah injeksi dari produk asam hyaluronic. Ketika pengisi biodegradable sementara ini digunakan, setiap benjolan yang tidak diinginkan biasanya nodul inflamasi sementara dan treatable.Persistent (reaksi tubuh granulomatosa asing) telah dilaporkan setelah injeksi pengisi paling dan dapat diatasi dengan suntikan steroid intralesi seri. Dengan pengisi lebih lembam, ini "sensitivitas" reaksi granulomatosa yang sangat jarang: nodul ini cukup umum dengan jenis yang lebih tua dari kolagen sapi memiliki kejadian 1,3%, Saat ini, dengan kolagen babi baru (misalnya, r Evolence?) Dan dengan produk asam hialuronat, reaksi-reaksi ini sangat jarang. Ketika nodul inflamasi terjadi setelah injeksi pengisi (misalnya, PLLA) permanen (misalnya, silikon) atau semi-permanen mereka mungkin, dalam beberapa kasus, dapat tahan lama dan lebih sulit untuk mengelola.

130

KOSMETIK PENGGUNAAN BOTULINUM TOKSIN Botulinum toksin (BTX) adalah neurotoksin yang digunakan dalam pengobatan keriput dinamis dan peremajaan wajah. Ketika disuntikkan dalam jumlah kecil, sementara mengurangi kekuatan otot target, sehingga mengurangi atau menonjolkan kerutan berhubungan dengan otot-otot untuk jangka waktu empat sampai enam bulan. Sejak penggunaan pertama kosmetik sekitar 16 tahun lalu, BTX telah merevolusi kedokteran estetika. Injeksi BTX telah menjadi prosedur yang paling umum dilakukan kosmetik noninvasif di dunia. SEJARAH BTX secara alami diproduksi oleh bakteri Clostridium botulinum. Lebih dari 100 tahun yang lalu, itu ditemukan sebagai penyebab keracunan makanan akibat kelumpuhan otot (botulism). Yang pertama serotipe, BTX-A, diisolasi untuk Angkatan Darat AS oleh Edward Shanz pada tahun 1946. Tiga tahun kemudian, pada tahun 1949, mekanisme kerjanya ditemukan. Tujuh berbeda serotipe (BTX-A, B, C, D, E, F, G), masing-masing diproduksi oleh strain yang berbeda dari C. botulinum, telah diidentifikasi sejauh ini. Selama tiga dekade terakhir, BTX telah digunakan untuk gangguan neuromuskuler tertentu, seperti kejang otot tak sadar dan Strabismus ("cross-mata"). Pengamatan pertama yang BTX mungkin bisa membantu dalam mengobati keriput dibuat oleh Dr Jean Carruthers, dokter ahli mata dari Vancouver Kanada. Dia mencatat bahwa banyak pasien wanita yang diobati dengan BTX untuk indikasi okular juga menunjukkan pengurangan keriput dinamis. Laporan pertama dari penggunaan kosmetik BTX dan efektivitas dalam mengurangi dinamis keriput di wilayah glabellar (yaitu, daerah antara alis, di atas akar hidung) diterbitkan pada tahun 1992 oleh Jean Carruthers dan suaminya dokter kulit, Alastair Carruthers. Hal ini diikuti oleh berbagai publikasi yang menegaskan kemanjuran mengesankan dan keamanan dari BTX-A dan menyebabkan persetujuan FDA untuk mengobati kerutan wajah pada tahun 2002. Sejak itu, penggunaannya telah dengan cepat diperluas untuk mencakup banyak indikasi kosmetik dan medis lainnya. BTX injeksi telah mendapatkan popularitas

131

yang luar biasa. Dalam beberapa tahun terakhir, juga telah digunakan untuk mengobati migrain dan hiperhidrosis (keringat berlebih). BTX: Mode Aksi BTX diberikannya efeknya pada sambungan neuromuskuler mana blok pelepasan asetilkolin, neurotransmiter. Asetilkolin adalah substansi messenger, dirilis oleh ujung saraf dirangsang, yang mengaktifkan otot dan menyebabkan kontraksi otot. Memblokir rilis berhenti gerakan otot. Pelepasan asetilkolin dipicu oleh aksi protein membran yang terletak di ujung terminal saraf. BTX blok pelepasan asetilkolin ujung saraf fromthe dengan mengikat protein-protein tertentu. Setiap serotipe BTX bersatu dengan protein membran yang berbeda, sehingga mengerahkan efek klinis yang berbeda. Hanya lima serotipe mempengaruhi sistem saraf manusia, BTX-A, B, E, F, G, dan hanya dua ini tersedia sebagai obat, BTX-A dan BTX-B. Efek klinis BTX-A mulai menjadi jelas setelah 48 jam, mencapai maksimum setelah satu sampai dua minggu, dan berlangsung selama empat sampai enam bulan. Aksinya menurun perlahan seiring waktu sebagai jaminan tumbuh ujung saraf baru terjadi. Hal ini dimulai empat minggu setelah pengobatan. Kemudian, ujung saraf yang rusak regenerasi dan mengembalikan fungsi mereka. Kecambah agunan baru kemudian menarik kembali dan menghilang.

KERIPUT DINAMIS
132

Keriput garis ekspresi dinamis dan secara bertahap mengembangkan selama bertahun-tahun karena kontraksi berulang dari otot-otot wajah. Ini dapat diobati dengan BTX. Sementara otot-otot lain dalam tubuh yang melekat pada tulang, otot-otot wajah yang melekat pada kulit. Setiap kontraksi otot wajah menyebabkan kerutan pada kulit. Ulang kerutan menyebabkan kerutan, yang selalu tegak lurus ke otot yang mendasarinya. Di muda, garis-garis ini dapat dilihat hanya dalam animasi. Dengan demikian, garis horizontal di dahi dapat dilihat ketika alis terangkat, hanya untuk menghilang ketika otototot rileks dan alis kembali ke posisi semula. Dengan penuaan, keriput ini dinamis berkembang menjadi keriput beristirahat yang menjadi permanen dan secara bertahap memperdalam. SELEKSI PASIEN Keriput "dinamis" perlu dibedakan dari kerutan "baik" pada kulit yang terkait dengan kronologis penuaan dan photoaging. Kerutan halus karena degenerasi bertahap serat elastin dan kolagen dalam kulit. Hal ini tidak langsung dipengaruhi oleh aktivitas otot dan, karenanya, tidak dapat diharapkan untuk meningkatkan dengan suntikan BTX. Jadi, untuk pengobatan untuk menjadi sukses, pemilihan pasien yang tepat sangat penting. Sangat penting untuk memilih pasien yang tanda-tanda wajah negatif disebabkan oleh otot menarik yang mendasarinya. Pasien dengan fotoaging lanjut atau parah, yang memiliki banyak kerutan saat istirahat, bukan calon yang baik. INDIKASI Indikasi umum untuk BTX-A terletak pada wajah atas dan termasuk garis glabellar (garis vertikal antara alis), kerutan dahi, dan kaki gagak (keriput di tepi luar mata). Indikasi Kurang umum adalah dalam menghadapi pertengahan dan lebih rendah dan termasuk keriput bibir, garis marionette, cobblestoning dagu, dan asimetri wajah. Selama beberapa tahun terakhir, banyak indikasi telah ditambahkan, dan BTX digunakan lebih dan lebih untuk peremajaan wajah. Injeksi poin untuk area glabellar dan dahi pada pasien perempuan. Injeksi poin untuk area glabellar dan dahi pada pasien laki-laki. BTX Produk Sampai saat

133

ini, BTX-A, yang paling ampuh dari serotipe, adalah serotipe utama yang digunakan dalam kedokteran estetika pada manusia. BTX-B memiliki durasi yang lebih singkat dan tindakan yang terkait dengan efek samping lebih. Beberapa produk BTX-A (Botox / Vistabel, Dysport, Xeomin, Neuronox) dan BTX-B produk (Myobloc / NeuroBloc) Tersedia secara komersial. Botox (Allergan Inc) dan Dysport (Ipsen Inc) saham mayoritas pasar estetika. Perbedaan utama antara kedua produk adalah jumlah albumin serum manusia (HSA) dan BTX dalam produk masing-masing. Botox berisi 500? m dan 100 unit ASM Botox per botol, sedangkan Dysport berisi 125? m ASM per botol dan 500 Dysport unit. Rasio konversi Botox unit untuk Dysport unit diperkirakan berada di suatu tempat 1:03-1:04 dan sebagainya, ketika menyatakan dosis, adalah penting untuk menentukan nama merek. Beberapa perusahaan bekerja pada persiapan BTX baru dan beberapa produk baru seperti Puretox (Mentor) dan Linurase (Prollenium & Merz NT 201) berada di jalan. BTX-A lainnya persiapan seperti Neuronox dan CBTX sedang diproduksi di Asia. Uji klinis acak terkontrol di indikasi estetika tertentu diperlukan untuk membandingkan ini baru persiapan untuk yang lebih tua. Penyimpanan dan pengenceran Botox dan Dysport harus disimpan dalam lemari es. Jenis lain dari BTX-A persiapan, seperti Xeomin , Dapat disimpan di kamar temperature.All BTX-A persiapan harus diencerkan dengan garam, jumlah yang dipilih bervariasi antara praktisi dan tergantung pada konsentrasi yang diinginkan. Sebagian besar, pengenceran 2-ml digunakan untuk 100 r Botox? unit atau pengenceran 2,5-ml untuk 500 Dysport unit. Tampaknya bahwa volume yang lebih rendah (konsentrasi tinggi) membuat efek yang lebih lokal dan bahwa volume yang lebih besar (konsentrasi rendah) memungkinkan difusi lebih besar dari racun, yang berarti lebih sedikit suntikan tetapi juga risiko yang lebih tinggi efek yang tidak diinginkan. PROSEDUR BTX disuntikkan dalam jumlah yang sangat kecil melalui jarum yang sangat halus, baik ke dalam otot atau hanya bawah atau ke dalam kulit. Biasanya, pasien diminta untuk membuat ekspresi wajah tertentu sehingga menjadi terlihat menarik otot di bawah kulit. The BTX-A kemudian disuntikkan setelah pasien melemaskan otot-otot target. Seperti jarum halus yang dipilih, sensasi rasa sakit dari tusukan jarum ringan dan dapat dikurangi lebih lanjut oleh

134

aplikasi krim anestesi terlebih dahulu. Efek klinis BTX mulai menjadi jelas pada 48 jam, mencapai maksimum setelah satu sampai dua minggu dan berlangsung selama empat sampai enam bulan. Perawatan kemudian harus diulang untuk mempertahankan hasil yang diinginkan.

BTX-A untuk dahi sebelum (A) dan dua minggu sesudahnya (B). PERTIMBANGAN Karena anatomi dan fisiologi otot berbeda dalam setiap pasien, pengobatan harus individual. Pasien perlu tahu bahwa efek ini bersifat sementara dan bahwa pengobatan lebih lanjut akan diperlukan setelah tiga sampai enam bulan. Banyak takut "beku" melihat yang terlihat di masa lalu dengan dosis BTX yang lebih tinggi. Pengalaman telah berubah baik teknik injeksi dan dosis sehingga otot banyak diperlakukan hanya santai dan tidak lumpuh. Dengan cara ini, beberapa aktivitas otot adalah kekal, memberikan wajah penampilan yang lebih alami. BTX-A diberikannya efek klinis tidak hanya dengan relaksasi otot-otot diobati, tetapi juga dengan memungkinkan otot antagonis untuk bertindak terlindung. Sebagai contoh, pengobatan dari serat unggul dari orbicularis oculi (otot-otot yang menutup kelopak mata) akan memungkinkan frontalis (otot dahi) untuk bertindak dilawan, sehingga mengakibatkan mengangkat alis. KAPAN TIDAK MENGGUNAKAN BTX BTX-Atreatment merupakan kontraindikasi pada adanya penyakit neuromuskuler yang bisa

135

memperkuat efeknya, seperti myasthenia gravis, sindrom Lambert Eaton-, amyotrophic lateral sclerosis, dan miopati lainnya. BTX sebaiknya tidak digunakan selama kehamilan dan menyusui. BTX UNTUK WAJAH UPPER Penggunaan kosmetik BTX mulai dengan pengobatan garis glabellar dan daerah lain dari wajah bagian atas, yang tetap daerah yang paling sering diobati. Pengaruh BTX pada baris glabellar, garis horisontal dahi, kaki gagak, dan terutama browposition dapat memperbaiki ekspresi wajah yang tidak diinginkan dan tanda-tanda penuaan. Informasi lebih rinci tentang aplikasi BTX dan menggunakan nya untuk wajah pertengahan dan bawah berada di luar cakupan buku ini. Garis Glabellar Kontraksi otot-otot glabellar menghasilkan ekspresi marah dan tegang. Oleh karena itu, glabella biasanya salah satu daerah pilihan pertama untuk dirawat oleh BTX-A. Garis Glabellar yang dihasilkan oleh kontraksi dari otot corrugator, otot procerus, dan depressor supercilii otot. Otot corrugator menginduksi garis vertikal, otot procerus yang garis horizontal, dan otot-otot supercilii depressor menggambar alis medial bawah. Di daerah ini, antara tiga dan lima poin yang disuntikkan. Satu titik untuk procerus yang otot dan satu titik untuk setiap otot corrugator (0,5 sampai 1 cm di atas tepi orbital) adalah tiga pertama. Ketika menyuntikkan lima poin, dua tambahan poin untuk bagian lateral corrugators dan bagian dari otot frontalis (1 cm di atas tepi orbit) yang disuntikkan. Sering suntikan kecil inferomedial ke bagian medial alis juga akan berguna. Biasanya, r Botox? dosis akan menjadi 20 sampai 40 unit dan r Dysport? Dosis akan sekitar 15 sampai 50 unit untuk mengobati daerah ini. Gagak Kaki Kerutan memanjang lateral dari daerah periorbital disebut "kaki gagak". Lateral serat-serat otot orbicularis oculi bahwa cincin orbit menyebabkan keriput. Serat ini

136

disusun dalam pola melingkar di sekitar mata dan kontraksi mereka menghasilkan kuat penutupan kelopak mata. Suntikan biasanya digunakan dalam bidang ini, masing-masing sekitar 1 lateral pelek orbital cm. Pasien diminta untuk tersenyum maksimal sehingga pusat kaki gagak dicatat dan titik pertama adalah disuntikkan sana setelah relaksasi. Dua lainnya injeksi poin yang terletak 1 cm di bawah dan 1 cm di atas titik itu. Suntikan tidak boleh dilakukan saat pasien masih tersenyum, seperti BTX-A dapat mempengaruhi zygomaticus kompleks dan dengan demikian menyebabkan ptosis (melorot) dari bibir atas. Juga, yang paling anterior titik injeksi tidak boleh melewati garis tengah lateral (garis vertikal yang ditarik melalui lateral canthus). Untuk daerah ini, r Botox? Dosis biasanya 6 sampai 15 unit dan r Dysport? dosis 10 sampai 30 unit. Garis Horizontal Dahi Garis horisontal dahi disebabkan oleh kontraksi otot yang disebut occipitofrontalis tersebut. Otot ini berasal dari alis dan kulit glabella dan dari serat orbicularis oculi dan memasukkan ke dalam aponeurotica galea. Ketika dikontrak, tidak hanya mengarah ke garis dahi horisontal tetapi juga menimbulkan alis dan kelopak atas dan membuat mata terlihat lebih besar dan lebih terbuka. Mengobati bagian frontalis inferior memerlukan kehati-hatian, sebagai over-mengobati dapat menyebabkan alis dan kelopak mata ptosis bahkan. Melemahnya berlebihan dari frontalis tanpa melemahnya otot alis sesuai depressor dapat mengakibatkan ptosis alis dengan ekspresi bermata bengkak. Hal ini juga penting untuk menyadari bahwa perempuan ideal adalah alis melengkung, dengan lateral aspek yang lebih tinggi daripada medial, sedangkan laki-laki ideal adalah alis hampir horisontal di bentuk. Oleh karena itu, pada wanita, setidaknya beberapa aktivitas dari otot frontalis lateral yang harus dilestarikan. Untuk daerah ini, biasanya 4 sampai 20 poin injeksi yang terbaik, dengan r Botox? dosis 10 sampai 16 unit dan r Dysport? dosis 20 sampai 40 unit. KOMPLIKASI Keamanan BTX-A, ketika digunakan dalam dosis kosmetik, sangat baik. Komplikasi jarang terjadi dan sebagian besar ringan dan sementara. Sebagian besar efek samping adalah

137

karena teknik injeksi optimal atau difusi dari BTX-A ke dalam otot yang berdekatan. Terkulainya Alis suatu (Ptosis Alis) Komplikasi yang paling merepotkan, ketika merawat daerah antara alis atau dahi, adalah terkulai dari alis yang berdekatan. Istilah medis untuk ini adalah ptosis alis. Sebagai rendah 2,5 sampai 4 cm dari otot dahi (frontalis) bertanggung jawab untuk elevasi alis, kelumpuhan yang akan menurunkan posisi alis dan merusak elevasi alis. Pada pasien dengan risiko rendah dan dahi pasien yang lebih tua dengan kulit kelopak mata yang berlebihan. Untuk mencegah komplikasi ini, disarankan untuk menyuntikkan kerutan dahi setinggi mungkin (setidaknya 1 cm di atas tepi orbital atau lebih tinggi) dan mulai dengan dosis rendah di daerah ini. Kemungkinan lain adalah suntikan seiring dengan depressors alis lawan, terutama pada pasien lebih dari 50.

MELOROT DARI KELOPAK MATA (BLEPHAROPTOSIS) Tenggelamnya bawah dari kelopak mata (ptosis kelopak mata) adalah komplikasi lain yang dapat dilihat ketika toksin disuntikkan bermigrasi ke otot levator palpebrae. Ini efek samping sementara, biasanya dapat dihindari dengan teknik injeksi hati-hati.

138

MASUK MEPHISTO Pada beberapa pasien, membatasi pengobatan frontalis ke bagian tengah dahi akan berarti alis pusat jatuh, tetapi alis lateral yang tetap tinggi, berunding ekspresi kejam. Ini dapat dengan mudah dimasukkan dengan menyuntikkan 1 sampai 2 unit Botox atau 2 untuk 6 unit Dysport di titik kontraksi maksimum ketika pasien mengangkat dahi.

MEMAR Salah satu komplikasi yang paling umum di daerah sekitar mata (daerah periorbital) adalah memar. Daerah ini memiliki pasokan kaya pembuluh darah dan kulit tipis. Suntikan harus ditempatkan sangat dangkal, dan perawatan harus diambil untuk menghindari memukul kapal dangkal yang dapat dilihat melalui kulit. Pembentukan Antibodi terhadap toksin dapat menurunkan efektivitas pengobatan. Masalah ini diabaikan dalam aplikasi kosmetik BTX, di mana dosis yang sangat rendah BTX digunakan.

8.7 Ringkasan
RINGKASAN Penggunaan pengisi jaringan lunak meningkat dengan cepat. Hal ini disebabkan, sebagian, untuk pengembangan pengisi dengan umur panjang yang lebih baik dan profil keamanan yang lebih tinggi. Saat ini ada pengisi yang berbeda untuk indikasi yang berbeda. Setiap tekanan sosial terhadap mantan pengisi telah digantikan oleh tekanan teman sebaya yang

139

mendorong penggunaan mereka. Meskipun tingkat komplikasi yang paling pengisi rendah, biasanya lebih baik untuk memulai dengan menggunakan pengisi sementara jaringan lunak, karena setiap (jarang) komplikasi akan diselesaikan secara spontan pada waktunya. Sejak diperkenalkannya BTX-A ke dalam kedokteran estetika, kemajuan luar biasa telah dibuat dalam semua aspek penggunaannya. Selama bertahun-tahun, BTX-A telah terbukti menjadi salah satu obat yang paling aman dan paling menarik dalam kedokteran estetika. Kita sekarang memahami lebih baik mekanisme kerjanya. Dosis dan teknik injeksi telah menjadi individual, yang telah menyebabkan hasil yang lebih baik dengan efek samping yang lebih sedikit. BTX-A saat ini digunakan untuk kondisi yang menantang dan aplikasi baru yang terus dikembangkan.

8.8 Soal-Soal
1. Sebutkan mekanisme pengisian pada jaringan lunak

8.9 Bahan Evaluasi


Buku1 : hal.431 Buku2 : hal.106

8.10 Daftar Bacaan


1. Konrad Herrmann, Dermatologie und Medizinische Kosmetik, "Leitfaden fr die Kosmetische Praxis, 2007, 2. Auflage, Springer Medizin Verlag, Heidelberg. 2. Tharwad F Thadros, Colloids in Cosmetics and Personal Care, 2008, Weinheim: WileyVCH Verlag. 3. Kerscher Martina, Dermatokosmetik, 2005, Steinkopf Darmstadt. 4. Jrgen Stellpflug, Die Groe Kosmetikliste, 2004, Frankfurt am Main. 5. Wolfgang Raab, Pflegekosmetik ein Leitfaden, 99 Tabellen, 4 Auflage, 2004, Wissenschaftliche Verlagsgesellschaft, Stuttgart. 6. Lockwood Brian, Nutraceuticals, 2007, Second Edition, Pharmaceutical Press, USA. 7. Scholz Eberhard, May-Manke Antje, Saur Ralph, Nahrungsergnzungsmittel, 2007, Wissenschaftliche Verlagsgesellschaft, Stuttgart. 8. Lisa Rapport, Handbook of Nutraceutical, 2005, Pharmaceutical Press, USA.

140

You might also like