You are on page 1of 30

RANCANGAN SAMPEL

Dr. dr. Zinatul Hayati, M.Kes., Sp.MK

TEKNIK PENGAMBILAN SAMPEL


POPULASI: Keseluruhan objek penelitian
Objek penelitian: manusia, hewan, tumbuh2an, benda mati, peristiwa dan gejala yang terjadi dalam masyarakat Sampel Penelitian: Pengambilan sebagian dari keseluruhan objek yang diteliti yang dianggap mewakili seluruh populasi

KEGUNAAN SAMPLING
MENGHEMAT BIAYA Proses pelaksanaan penelitian memerlukan biaya relatif besar; alat penelitian, pengumpulan data, pengolahan data dsb

KEGUNAAN SAMPLING
MEMPERCEPAT PELAKSANAAN PENELITIAN Penelitian yang dilakukan terhadap objek yang banyak akan memerlukan waktu yang lama

KEGUNAAN SAMPLING

MENGHEMAT TENAGA Penelitian yang dilakukan terhadap Seluruh populasi jelas akan memerlukan tenaga yang banyak

KEGUNAAN SAMPLING
MEMPERLUAS RUANG LINGKUP PENELITIAN
Penelitian yang dilakukan terhadap seluruh objek akan memakan waktu, tenaga, biaya, dan fasilitas2 lain yang lebih besar. Dengan melakukan sampling maka dengan waktu, tenaga, dan biaya yang sama dapat dilakukan penelitian yang lebih luas ruang lingkupnya

KEGUNAAN SAMPLING MEMPEROLEH HASIL YANG LEBIH AKURAT


Penelitian terhadap seluruh populasi akan menyita sumber daya yang lebih besar termasuk usaha2 analisis. Hal ini akan berpengaruh terhadap keakuratan hasil penelitian. Dengan usaha yang sama bila menggunakan sampling maka akan diperoleh hasil analisis yang Lebih akurat.

FAKTOR2 KEBERHASILAN PENELITIAN


1. MEMBATASI POPULASI agar mewakili seluruh populasi Memperoleh sampel yang representatif

2. MENDAFTAR SELURUH UNIT YANG MENJADI ANGGOTA POPULASI Misalnya penelitian tentang status gizi anak balita di desa X

Buat batasan populasi

3. MENENTUKAN SAMPEL YANG AKAN DIPILIH


besar kecilnya suatu sampel bukan ukuran untuk menentukan apakah sampel tersebut representatif atau tidak
Tergantung dari karakteristik populasi: homogen, heterogen, dsb

4. MENENTUKAN TEKNIK SAMPLING

PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL


1. Menentukan tujuan penelitian

Tujuan penelitian merupakan langkah pokok suatu penelitian


Arah untuk elemen2 yang lain

PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL


2. Menentukan populasi penelitian

Tentukan kriteria atau batasan sampel


Untuk menjamin pengambilan sampel yang tepat

PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL


3. Menentukan jenis data yang diperlukan

Rumuskan secara jelas jenis data yang akan dikumpulkan

PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL


4. Menentukan teknik sampling

tergantung dari tujuan penelitian dan sifat2 populasi

PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL


5. Menentukan sample size besar sampel tergantung dari jenis dan besarnya populasi (statistik)

PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL


6. Menentukan unit sampel

Tentukan unit2 yang menjadi anggota populasi, agar memudahkan dalam menentukan unit mana yang akan dijadikan sampel

PROSEDUR PENGAMBILAN SAMPEL


7. Memilih sampel Pemilihan sampel berdasarkan Karakteristik populasi
berdasarkan teknik2 pengambilan sampel

TEKNIK SAMPLING Ada 2 jenis sampel:


1. Sampel probabilitas (probability samples) Atau random sample (sampel acak) 2. Sampel non-probabilitas (non probability samples) Atau non random sample

RANDOM SAMPLING SIMPLE RANDOM SAMPLING

(Pengambilan sampel secara acak sederhana)

Setiap anggota atau unit dari populasi mempunyai kesempatan yang sama untuk diseleksi sebagai sampel. -Mengundi anggota populasi (lottery technique) -Menggunakan tabel bilangan atau angka acak (random number)

PENGAMBILAN SAMPLE SECARA ACAK SISTEMATIS (Systematic sampling)

Membagi jumlah atau anggota populasi Dengan perkiraan jumlah sampel yang Diinginkan. Hasilnya adalah interval Sampel. Sampel diambil dengan Membuat daftar elemen atau anggota Populasi secara acak antara 1 sampai n Kemudian membagi dengan jumlah sampel yang diinginkan

PENGAMBILAN SAMPEL SECARA ACAK STRATIFIKASI (Stratified random sampling)

Populasi terdiri dari unit yang mempunyai karakteristik yang berbeda-beda atau heterogen
Cara: identifikasi karakteristik umum anggota populasi kemudian tentukan strata mis. Tingkat sosial ekonomi. Setelah itu baru diambil sampel yang mewakili strata

Langkah2 yang ditempuh dlm mengambil sampel scr stratified:

a. Menentukan populasi penelitian b. Mengidentifikasi karakteristik unit anggota populasi c. Mengelompokkan unit anggota Populasi yang mempunyai karakteristik Umum yang sama dalam kelompok d. Mengambil dari setiap strata sebagian unit yang menjadi anggotanya

e. Teknik pengambilan sampel dari masing2 strata dapat dilakukan dengan cara random atau non random f. Pengambilan sampel dari masing2 strata sebaiknya proportional

PENGAMBILAN SAMPEL SECARA KELOMPOK ATAU GUGUS (Cluster sampling)

Sampel bukan terdiri dari unit Individu tetapi terdiri kelompok Atau gugus. Gugus yang diambil Terdiri dari unit geografis (desa, Kecamatan dll., unit organisasi,. Peneliti hanya mendaftar banyaknya kelompok atau gugus dlm populasi.

PENGAMBILAN SAMPEL SECARA GUGUS BERTAHAP (Multistage sampling)

Pengambilan sampel dilakukan berdasarkan tingkat wilayah secara bertahap. Hal ini memungkinkan bila populasi tdd bermacam-macam tingkat wilayah. Wil populasi dibagi dlm sub2 wil dan dibagi lagi dlm wil yang lebih kecil kemudian menetapkan sebagian wil sebagai sampel

NON RANDOM SAMPLING (Non Probability Sampling)


1. Porposive Sampling Pengambilan sampel didasarkan pada suatu pertimbangan tertentu yang dibuat peneliti berdasarkan ciri atau sifat populasi yang sudah diketahui sebelumnya

Pelaksanaannya:

Mula2 peneliti mengidentifikasi semua karakteristik populasi, mis dengan studi pendahuluan. Kemudian peneliti menetapkan berdasarkan pertimbangan pribadi peneliti teknik cocok untuk case study dimana banyak aspek dari kasus tunggal yang representatif untuk diamati dan dianalisa

QUOTA SAMPLING Anggota sampel ditentukakan dengan quotum atau jatah Pertama menetapkan berapa besar jumlah sampel yang diperlukan (jatah) kemudian jatah tsb dijadikan dasar untuk mengambil unit sampel yang diperlukan

ACCIDENTAL SAMPLING

Dilakukan dengan mengambil kasus atau responden yang kebetulan tersedia

You might also like