You are on page 1of 5

- PIPELINE Pengertian pipeline Pipeline adalah suatu cara yang digunakan untuk melakukan sejumlah kerja secara bersama

tetapi dalam tahap yang berbeda yang dialirkan secara kontinou pada unit pemrosesor. Dengan ccara ini, maka unit pemrosesan selalu bekerja. Teknik pipeline ini dapat diterapkan pada berbagai tingkatan dalam sistem komputer. Bisa pada level yang tinggi, misalnya program aplikasi, sampai pada tingkat yang rendah, seperti pada instruksi yang dijaankan oleh mikroprosesor. Pada mikroprosesor yang tidak menggunakan pipeline, satu instruksi dilakukan sampai selesai, baru instruksi berikutnya dapat dilaksanakan. Sedangkan dalam mikroprosesor yang menggunakan teknik pipeline, ketika satu instruksi sedangkan diproses, maka instruksi yang berikutnya juga dapat diproses dalam waktu yang bersamaan. Tetapi, instruksi yang diproses secara bersamaan ini, ada dalam tahap proses yang berbeda. Jadi, ada sejumlah tahapan yang akan dilewati oleh sebuah instruksi. Dengan penerapan pipeline ini pada mikroprosesor akan didapatkan peningkatan dalam sistem kerja mikroprosesor. Hal ini terjadi karena beberapa instruksi dapat dilakukan secara parallel dalam waktu yang bersamaan. Secara kasarnya diharapkan akan didapatkan peningkatan sebesar K kali dibandingkan dengan mikroprosesor yang tidak menggunakan pipeline, apabila tahapan yang ada dalam satu kali pemrosesan instruksi adalah K tahap. Karena beberapa instruksi diproses secara bersamaan ada kemungkinan instruksi tersebut sama-sama memerlukan resource yang sama, sehingga diperlukan adanya pengaturan yang tepat agar proses tetap berjalan dengan benar. Sedangkan ketergantungan terhadap data, bisa muncul, misalnya instruksi yang berurutan memerlukan data dari instruksi yang sebelumnya. Kasus Jump, juga perlu perhatian, karena ketika sebuah instruksi meminta untuk melompat ke suatu lokasi memori tertentu, akan terjadi perubahan program counter, sedangkan instruksi yang sedang berada dalam salah satu tahap proses yang berikutnya mungkin tidak mengharapkan terjadinya perubahan program counter. Teknik pipeline yang diterapkan pada mikroprosesor, dapat dikatakan sebuah arsitektur khusus. Terdapat perbedaan khusus antara model mikroprosesor yang tidak menggunakan arsitektur pipeline dengan mikroprosesor yang menerapkan teknik pipeline ini. Pada mikroprosesor yang tidak menggunakan pipeline, satu instruksi dilakukan sampai selesai, baru instruksi berikutnya dapat dilaksanakan. Sedangkan dalam mikroprosesor yang menggunakan teknik pipeline, ketika satu instruksi sedangkan diproses, maka instruksi yang berikutnya juga dapat diproses dalam waktu yang bersamaan. Tetapi, instruksi yang diproses secara bersamaan ini, ada dalam tahap proses yang berbeda.

STRUKTUR PIPELINE Teknik perancangan pipeline mendekomposisikan sebarisan proses ke dalam sub-sub proses atau segmen. Setiap stadium melakukan fungsi khusus dan menghasilkan suatu output yang dikehendaki dengan segera. Setiap stadium akan memuat suatu input latch, atau disebut juga register atau buffer, yang diikuti oleh satu sirkuit pemrosesan. Sinyal clock dikoneksikan ke masingmasing input latch.

INSTRUKSI PIPELINE

1. Instruction Fetch (IF) Mengambil instruksi Mengambil instruksi dari cache (atau memori utama). 2. Instruction Decoding (ID) Menerjemahkan instruksi Mengidentifikasi operand yang akan ditampilkan. 3. Operand Fetch (OF) Mengambil operand Menerjemahkan dan mengambil operand-operand yang dibutuhkan. 4. Execution (EX) Eksekusi Melakukan operasi. 5. Write-back (WB) Tulis kembali Mengirim kembali hasil eksekusi ke tempat tujuan.

KLASIFIKASI PIPELINE

Pipeline dapat kita klasifikasikan menurut fungsi dan konfigurasinya. Secara fungsional, pipeline dapat diklasifikasikan menjadi tiga kelompok pokok : pipelining aritmatika, instruksi, dan prosesor. Ramamoorthy dan Li (1977) mengajukan tiga skema untuk mengklasifikasikan pipeline menurut konfigurasi dan strategi kendalinya : unifungsi atau multifungsi ; dan skalar atau vektor. KLASIFIKASI BERDASARKAN FUNGSI Pipelining Aritmatika Proses segmentasi fungsi dari ALU dari sistem yang muncul dalam kategori ini. Pipelining Instruksi Dalam suatu komputer non-pipeline, CPU bekerja melalui suatu siklus yang berkesinambungan dari fetch-decode-eksekusi untuk semua instruksinya. Proses fetch suatu instruksi tidak akan dimulai sampai eksekusi instruksi sebelumnya selesai. Untuk mem-pipeline fungsi ini, instruksi-instruksi yang berdampingan di-fetch dari memori ketika instruksi yang sebelumnya di-decode dan dijalankan. Proses pipelining instruksi instruction look ahead, mem-fetch instruksi secara berurutan. Dengan demikian, jika suatu instruksi menyebabkan percabangan keluar dari urutan itu maka pipe akan dikosongkan dari seluruh instruksi yang telah di-fetch sebelumnya dan instruksi percabangan tersebut di-fetch. Proses pipelining instruksi dikerjakan pada hampir semua komputer berkemampuan tinggi. Pipelining Prosesor Sewaktu stage dari suatu pipeline, prosesor aktual dan latch-latch saling berbagi memori di antara prosesor-prosesor tersebut, sehingga pipeline tersebut disebut sebagai pipeline prosesor. Dalam pipeline ini, setiap prosesor mempunyai suatu tugas tertentu yang akan dijalankan pada aliran data. Pipelining banyak prosesor (multiple prosesor) merupakan konsep yang relatif baru dan belum umum

KLASIFIKASI BERDASARKAN KONFIGURASI Unifungsi atau multifungsi Kemampuan suatu pipeline menjalankan hanya satu jenis pokok operasi disebut sebagai pipeline unifungsi. Misalnya, perkalian floating-point mensyaratkan pipeline agar juga menjalankan operasi yang sama pada setiap kelompok input. Jika pipeline dapat menjalankan fungsi-fungsi yang berbeda maka disebut sebagai pipeline multifungsi. Fungsi-fungsi yang berbeda itu bisa dijalankan baik pada waktu yang bersamaan ataupun berbeda, dengan menghubungkan subkelompoksubkelompok stage yang berbeda dalam pipeline. Pipeline disusun seperlunya sesuai dengan nilai input kendali tambahan. Statis atau dinamis

Ketika instruksi-instruksi yang berjenis sama akan dijalankan secara bersamaan waktunya, maka digunakan pipeline statis. Pipeline ini dapat berupa pipeline fungsional maupun multifungsional tetapi mungkin mengasumsikan hanya satu konfigurasi fungsional pada suatu waktu. Suatu pipeline multifungsi statis dapat bekerja paling baik jika fungsi yang akan dijalankan tidak sering berubah. Antara perubahan, pipeline terlihat sebagai pipeline unifungsi dan mengulangi operasi yang sama berulang-ulang. Sebelum mengganti fungsi tersebut, kelompok input terakhir dari fungsi sebelumnya harus benar-benar telah melewati pipeline. Kemudian pipeline dikonfigurasikan untuk fungsi yang baru dan input yang baru boleh masuk ke dalam pipe. Dengan pipeline dinamis, beberapa konfigurasi fungsional dapat muncul sekaligus. Hal ini berarti harus digunakan sebuah pipeline multifungsional. Dalam kasus ini, konfigurasi pipe berubah-ubah secara konstan, tergantung pada data mana untuk fungsi yang mana pada stage yang mana untuk setiap penangguhan clock. Pipeline dinamis memerlukan kendali yang sangat kompleks dan mekanisme perangkai untuk mengkonfigurasikan pipe bagi input-input tertentu. Untuk alasan ini, pipelining aktual tidak berada di bawah kendali programmer melainkan dibangun ke dalam arsitektur mesin tersebut. Skalar atau vektor Suatu pipeline skalar memproses serangkaian operasi skalar pada operand skalar. Salah satu contoh berupa operasi ADD dalam loop FOR. Pipeline vektor dirancang untuk memproses instruksi vektor dengan menggunakan operand vektor. Komputer yang mempunyai instruksi-instruksi vektor disebut sebagai prosesor vektor.

PERMASALAHAN DI DALAM INSTRUKSI PIPELINING Variasi waktu Tidak semua tahapan memakan waktu yang sama. Artinya, kecepatan instruksi pipelining ditentukan oleh tahap yang paling lambat. Data Berbahaya ( Data Hazards) Ketika beberapa instruksi dieksekusi secara parsial, masalah akan timbul jika instruksi tersebut memiliki referensi data yang sama. Kita harus memastikan bahwa instruksi selanjutnya tidak berusaha mengakses data lebih cepat dari seharusnya. Percabangan (Branch) Masalah dalam percabangan adalah pipelining diperlambat oleh instruksi karena kita tidak tahu cabang mana yang harus kita ikuti. Jeda (Interupsi) Interupsi harus berperan antar instruksi. Yaitu, ketika satu instruksi telah selesai dan instruksi berikutnya belum dimulai. Dengan pipelining, instruksi berikutnya biasanya dimulai sebelum instruksi yang sekarang telah selesai.

SOLUSI PERMASALAHAN PIPELINE

Variasi Pemilihan Waktu (Timing Variations) Metode sinkron = jika tahapan telah dianggap lengkap dari sejumlah siklus waktu tertentu. Metode asinkron = lebih efisien, karena bit atau garis sinyal harus dilewatkan maju ke tahap berikutnya yang artinya data sudah valid. Ketika data telah diterima, sinyal juga harus melewati tahapan berikunya. Data Berbahaya (Data Hazards) Pipeline biasanya dilengkapi dengan small associative check memory yang dapat menyimpan alamat dan jenis operasi. Ketika ada konflik, instruksi memasuki pipa dan alamat operand disimpan dalam memory check. Ketika selesai, alamat ini akan dihapus. Percabangan (Branching) Menunda Percabangan Menyusun kembali program sehingga percabangan menjadi lebih sedikit. Memprediksi jenis cabang Keuntungan dari Pipelining

Waktu siklus pada prosesor berkurang, sehingga dapat meningkatkan tingkat kecepatan instruksi. Beberapa combinational circuit seperti penambah atau pengganda, dapat dibuat lebih cepat dengan menambahkan lebih banyak circuit. Kekurangan Pipelining

Menjalankan beberapa instruksi pada satu waktu. Jika ada beberapa cabang yang mengalami delay proses akan menjadi lama. Instruksi latency sedikit lebih rendah daripada dalam pipelined setara. Hal ini disebabkan instruksi ekstra harus ditambahkan ke jalur data dari prosesor pipeline. Karena beberapa instruksi diproses secara bersamaan, ada kemungkinan instruksi tersebut memerlukan resource yang sama. Ketergantungan pada data bisa muncul, misalnya instruksi yang berurutan memerlukan data dari instruksi sebelumnya

You might also like