You are on page 1of 38

MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

MANUSIA


Dia telah menciptakan manusia dengan segumpal darah
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
2

Dalam Surat Al Baqarah 30:


Ingatlah ketika Rabb-mu berfirman kepada para Malaikat:"Sesungguhnya Aku hendak menjadikan seorang khalifah di muka bumi". Mereka berkata:"Mengapa Engkau hendak menjadikan (khalifah) di bumi itu orang yang akan membuat kerusakan padanya dan menumpahkan darah, padahal kami senantiasa bertasbih dengan memuji Engkau dan mensucikan Engkau". Rabb berfirman:"Sesungguhnya Aku mengetahui apa yang tidak kamu ketahui". (QS. 2:30)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

MAKNA KHALIFAH
Adam(Manusia)Manusia berfungsi sebagai khalifah dalam kehidupan Generasi penerus atau generasi pengganti , yaitu kaum yg akan menggantikan satu sama lain, waktu demi waktu, dan generasi demi generasi khalifah diemban secara kolektif oleh suatu generasi

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

KONSEP KHALIFAH
Manusia sebagai khalifah Khalifah adalah sebuah fungsi yang diemban oleh manusia berdasarkan amanat yang diterimanya dari Allah Amanah itu pada intinya adalah mengelola Bumi secara bertanggungjawab, dengan mempergunakan akal yang telah dianugerahkan Allah kepadanya.

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH


Manusia adalah makhluk Allah. Karena makhluk Allah, maka manusia adalah bagian dari alam Manusia merupakan makhluk yg mulia. Manusia diciptakan dalam bentuk yg sebaik-baiknya. Manusia dianugerahi akal


Sesungguhnya Kami telah menciptakan manusia dalam bentuk yang sebaik-baiknya (At Tiin 4)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH


Dengan akal, manusia bisa berfikir, memilih, mengembangkan kehidupannya Kelebihan dan keistimewaan manusia itu menempatkan sebagai makhluk yg terhormat dan memperoleh martabat yg tinggi diantara makhluk lainnya


Dan Dialah yang telah menciptakan bagi kamu sekalian, pendengaran, penglihatan dan hati. Amat sedikitlah kamu bersyukur (Al Muminuun 78)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

TUGAS MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH


Sebagai khalifah, manusia memiliki tugas, yaitu : mengolah alam dengan sebisa mungkin, seoptimal mungkin, memperhatikan kesejahteraan bersama, dan menjaga kekuasaan yg dimilikinya agar tidak merugikan, dengan berpegang teguh pada Tuhan dan RasulNya.

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

TUGAS MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH


Untuk mengurus, mengelola, memanfaatkan, dan memelihara karunia Allah sebagai sumber penghasilan, dunia usaha, dan untuk kemaslahatan bersama, maka IPTEK, keahlian dan ketrampilan merupakan persyaratan yg harus dimiliki


Dan Dialah yang menjadikan kamu penguasa-penguasa dibumi dan Dia meninggikan sebahagian kamu atas sebahagian (yang lain) beberapa derajat, untuk mengujimu tentang apa yang diberikanNya kepadamu. Sesungguhnya Rabbmu amat cepat siksaan-Nya, dan sesungguhnya Dia Maha Pengampun lagi Maha Penyayang (Al Anam 165)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

PERANAN MANUSIA SEBAGAI KHALIFAH


Ketika memerankan fungsinya sebagai khalifah Allah di muka bumi, ada dua peranan penting yang diamanahkan dan dilaksanakan manusia sampai hari kiamat. Pertama, memakmurkan bumi (al imarah). Kedua, memelihara bumi dari upaya-upaya perusakan yang datang dari pihak manapun (ar riayah).

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

10

MEMAKMURKAN BUMI
Manusia mempunyai kewajiban kolektif yang dibebankan Allah SWT. Manusia harus mengeksplorasi kekayaan bumi bagi kemanfaatan seluas-luasnya umat manusia serta menjaga kelestarian alam. Maka sepatutnyalah hasil eksplorasi itu dapat dinikmati secara adil dan merata, dengan tetap menjaga kekayaan agar tidak punah. Sehingga generasi selanjutnya dapat melanjutkan eksplorasi itu. POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
11

MEMELIHARA BUMI
Melihara bumi dalam arti luas termasuk juga memelihara akidah dan akhlak manusianya sebagai SDM. Memelihara dari kebiasaan jahiliyah, yaitu merusak dan menghancurkan alam demi kepentingan sesaat. Karena sumber daya manusia yang rusak akan sangat potensial merusak alam. Oleh karena itu, hal semacam itu perlu dihindari. Allah menciptakan alam semesta ini tidak sia-sia. Penciptaan manusia mempunyai tujuan yang jelas, yakni dijadikan sebagai khalifah atau penguasa (pengatur) bumi. Maksudnya, manusia diciptakan oleh Allah agar memakmurkan kehidupan di bumi sesuai dengan petunjukNya. Petunjuk yang dimaksud adalah agama (Islam).

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

12

KEWAJIBAN MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN


Interaksi dengan komponen lain dalam lingkungan hidup Dengan demikian manusia bertanggungjawab terhadap keberadaan dan kesejahteraan manusia dan makhluk hidup lainnya.

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

13

KEWAJIBAN MANUSIA TERHADAP LINGKUNGAN


Dalam rangka tanggungjawab sebagai khalifah Allah tsb, manusia berkewajiban menyikapi lingkungan dengan berdzikir dan bersyukur, merenungkan dan mentafakuri kejadian alam semesta dan alam lingkungan, meneliti dan mengkaji rahasia alam, mempelajari kehidupan umat terdahulu, memelihara kelestarian alam.


Dan janganlah kamu mengikuti apa yang kamu tidak mempunyai pengetahuan tentangnya. sesungguhnya pendengaran, penglihatan dan hati, semuanya itu akan diminta pertanggunganjawabnya (Al Isra 36)

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

14

BERDZIKIR DAN BERSYUKUR


Berdzikir kepada Allah, selain selalu ingat kepadaNya, juga selalu mengingat ciptaanNya, dan tujuan dari ciptaanNya itu. Bersyukur kepada Allah, selain berterima kasih atas nikmat dan karuniaNya, juga memanfaatkan nikmat dan karunia itu untuk kemaslahatan sesuai dengan tujuan penciptaan dan tuntunanNya

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

15

MERENUNGKAN DAN MENTAFAKURI KEJADIAN ALAM SEMESTA DAN ALAM LINGKUNGAN


Merenungkan dan mentafakuri ciptaan Allah akan lebih memperkuat keyakinan akan kebesaran dan kekuasaan penciptanya

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

16

MENELITI DAN MENGKAJI RAHASIA ALAM


Meneliti dan mengkaji rahasia2 kejadian alam, asal usul kejadiannya, tujuan kejadiannya, dan akhir kejadiannya Dengan tersingkap dan terungkapnya rahasia2 alam itu, selain mempertebal keyakinan akan kebesaran Allah sebagai pencipta, juga menambah khasanah pengetahuan tentang alam untuk dimanfaatkan guna kemaslahatan umat manusia

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

17

MEMPELAJARI KEHIDUPAN UMAT TERDAHULU


Dengan mengenal perbuatan umat terdahulu dan akibat yg diterimanya itu apakah berupa kesempurnaan dan kekurangan ataupun keberhasilan dan kegagalan dapat dijadikan pelajaran dalam menata kehidupan masa kini dan masa mendatang

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

18

MEMELIHARA KELESTARIAN ALAM


Memanfaatkan alam bagi kepentingan umat dan memakmurkannya Allah melarang manusia berbuat kerusakan, karena keruskan alam akan mengakibatkan kerusakan pula bagi manusia

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

19

ETIKA

Kata etika berasal dari bahasa Yunani Ethos yang berarti kebiasaan, yaitu kebiasaan yang dianggap baik atau buruk. Sedangkan istilah etika diartikan dengan: ilmu/filsafat tentang nilai baik dan buruk dalam kehidupan manusia

MORAL

Kata moral berasal dari bahasa Latin Mores (jamak dari kata mos) yang berarti adat kebiasaan, sedangkan istilah moral diartikan dengan: Ajaran tentang baik dan buruk yang sesuai dengan ide-ide umum yang dianggap baik dan wajar, atau yang diukur dengan tradisi yang berlaku dalam suatu masyarakat

AKHLAK

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

Kata akhlaq berasal dari bahasa Arab akhlaaq bentuk jama dari khuluq yang berarti tingkah laku, perangai atau tabiat. Sebagai istilah, akhlaq diartikan dengan: Sikap yang melahirkan perbuatan, baik perbuatan yang baik maupun yang buruk, atau sifat hati yang tercermin dalam perilaku
20

ETIKA

PERSAMAAN
sama-sama membicarakan tentang kebaikan dan keburukan yang menyangkut perikehidupan manusia dalam hubungannya dengan Tuhan, sesama manusia, atau alam sekitarnya

MORAL

AKHLAK
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
21

PERBEDAAN
ETIKA
baik dan buruk itu didasarkan pada akal fikiran manusia Baik dan buruk didasarkan pada kebiasaan yang berlaku dalam masyarakat

MORAL

AKHLAK

akhlaq selalu didasarkan pada wahyu Allah atau petunjuk Rasulullah


22

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

SECARA UMUM, CIRI-CIRI AKHLAK


Bersifat mutlak, tetap, berlaku untuk selamalamanya, menyangkut aspek jasmaniah dan ruhaniah, berkaitan dengan dunia dan akhirat. Sedangkan etika dan moral bersifat nisbi, dapat berubah sesuai keadaan, tempat dan waktunya

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

23

HUBUNGAN ANTARA TASAWUF DENGAN AKHLAK


Tasawuf adalah proses mendekatkan diri kepada Allah (muraqabah) dengan cara mensucikan hati (tashfiyatul qalb) melalui thariqah atau jalanjalan tertentu. Ajaran tasawuf mengajarkan bahwa Tuhan Yang Maha Suci itu hanya dapat didekati dengan hati yang suci pula. maka ilmu tasawuf menjelaskan bagaimana cara menyucikan hati agar tercipta akhlakul karimah yang sebenar-benarnya

TASAWUF

Jika ilmu akhlaq itu menjelaskan mana yang baik dan buruk, bagaimana mengubah akhlaq yang AKHLAK buruk menjadi baik dengan cara-cara yang umumnya nampak seperti keilmuan, 24 POLITEKNIK NEGERI JAKARTA lain-lain. keteladanan, pembiasaan dan

Cara penyucian hati dalam tasawuf pada umumnya ditempuh dengan Ijtinaabul manhiyyaat (menjauhi laranganlarangan), Adaaul waajibaat (melakukan kewajibankewajiban), Adaaun naafilaat (melaksanakan kesunahankesunahan), Arriyaadhaat (latihan-latihan spiritual), Dawaamudz dzikri (selalu ingat kepada Allah). Metodemetode tersebut dilakukan secara istiqamah atau dengan mujahadah

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

25

Dengan demikian tasawuf merupakan bagian dari akhlaq yang secara khusus mengajarkan bagaimana manusia dapat memiliki hati yang suci agar senantiasa dekat dan dicintai Tuhannya. Tasawuf merupakan bagian yang tak terpisahkan dari upaya mencapai kesempurnaan akhlaq. Tasawuf merupakan jiwa daripada akhlaq

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

26

Indikator manusia yang berakhlaq baik (khusnul khuluq) menurut Imam al-Ghazali adalah selalu tertanamnya iman dalam hatinya, sebaliknya manusia yang tak berakhlaq adalah manusia yang ada nifaq (sikap mendua) dalam hatinya.

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

27

Menurut Imam beriman adalah:


al-Ghazali

tanda-tanda

manusia

Khusu dalam shalatnya Berpaling dari hal-hal yang tidak berguna Selalu kembali kepada Allah Mengabdi hanya kepada Allah Selau memuji dan mengagungkan Allah Bergetar hatinya jika nama Allah disebut Berjalan di muka bumi dengan tawadhu atau tidak sombong

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

28

Bersikap arif atau bijaksana dalam menghadapi orangorang awam Menyintai orang lain sebagaimana menyintai dirinya sendiri Menghormati tamu Menghargai dan menghormati tetangga Berbicara selalu baik, santun dan penuh makna Tidak banyak bicara dan bersikap tenang dalam menghadapi segala persoalan Tidak menyakiti orang lain baik dengan sikap, ucapan, maupun perbuatannya.

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

29

AKTUALISASI AKHLAQ DALAM KEHIDUPAN


1. Akhlak Kepada Allah
Beriman kepadaNya Menyintai kepadaNya di atas segala-galanya Taat kepadanya (melakukan perintah dan menjauhi laranganNya) Selalu ikhlas atau memurnikan segala ketaatan dan pengabdian kepadaNya, serta menerima segala ketentuanNya Selalu bersyukur kapadaNya Selalu mohon ampun atau bertaubat kepadaNya Selalu khusnudh-dhan (berbaik sangka) kepadaNya Selalu tawakkal kepadaNya setelah berikhtiar Selalu berdoa atau meminta semata-mata kepadaNya Selalu mengingat dan atau memujinya dengan kalimahkalimah thayyibah, dll. 30 POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

2. Akhlaq Kepada Rasulullah


Beriman kepadanya (atas kerasulan dan risalahnya) Menyintai kepadanya di atas semua makhluq Taat kepadanya (melaksanakan perintah dan menjauhi larangannya) karena Allah Berdoa shalawat kepadanya Menghormati dan memuliakannya Menjadikannya sebagai teladan (uswah hasanah) Memelihara sunnah-sunnahnya Meneruskan dan atau membantu perjuangannya
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
31

3. Akhlaq Kepada Diri Sendiri


Memelihara kesucian dan kehormatan diri dari perbuatan tercela (al-iffah) Menutup aurat dengan sopan Memiliki rasa malu terhadap perbuatan tercela Berlaku adil dengan memperhatikan kesehatan, kebutuhan, dll. Memiliki keberanian (syajaah) dalam kebaikan dan kebenaran Bersyukur kepada Allah dengan memanfaatkan dan mengembangkan segala potensi yang dimilikinya Bersikap sabar dan ikhlas Senantiasa mengharapkan ridha Allah, dll. 32
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

4. Akhlaq Kepada Kedua Orang Tua


Patuh kepadanya dalam batas-batas tidak bertentangan dengan Allah dan RasulNya Menyintai kepadanya melebihi pada kerabat-kerabat yang lain Ihsan atau selalu berbakti kepadanya Merendahkan diri atau memuliakan kepadanya Berkomunikasi dengan lemah lembut dan kata-kata yang mulia kepada mereka Berterima kasih kepadanya Berdoa kebaikan untuk mereka Minta doa kebaikan dari mereka.
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
33

5. Akhlaq KepadaKeluarga atau Karib Kerabat


Saling membina rasa cinta dan kasih sayang Saling menuaikan kewajiban dalam memperoleh hak Menghormati yang lebih tua Mendidik anak dengan dengan penuh kasih sayang Mempergauli isteri dengan cara yang baik Memelihara hubungan silaturrahim

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

34

6. Akhlaq Kepada Tetangga


Saling mengunjungi dan bantu terlebih waktu susah Saling menghormati Menghindari pertengkaran dan permusuhan Menjaga diri dari hal-hal yang dapt merugikan atau mengganggu mereka, dll.

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

35

7. Akhlaq Kepada Masyarakat :


Memuliakan tamu Saling menolong dalam kebaikan dan taqwa Amar maruf nahi munkar dengan bijaksana Menolong mereka yang kekurangan/kesusahan (fakir miskin, anak yatim, gharimin, ibnu sabil, dll.) Bermusyawarah dalam urusan-urusan yang menyangkut kepentingan bersama Menaati putusan yang telah disepakati bersama Memenuhi janji Menjaga amanah (kepercayaan/titipan) darinya Menghormati norma atau nilai-nilai yang berlaku dalam masyarakat, NEGERI JAKARTA 36 POLITEKNIK dll.

8. Akhlaq Kepada Alam / Lingkungan Sekitar


Memelihara dan memanfaatkannya untuk kepentingan atau kemanfaatan manusia dan makhluk lainnya Mengelola alam dengan cara dan perhitungan yang sebaik-baiknya Memiliki rasa sayang kepada semua makhluq (tidak berbuat aniaya kepadanya) Tidak melakukan kegiatan yang bersifat merusak lingkungan Senantiasa menjaga kelestarian dan kemanfatan alam dengan sebaik-baiknya.
POLITEKNIK NEGERI JAKARTA
37

TERIMA KASIH

POLITEKNIK NEGERI JAKARTA

38

You might also like