Professional Documents
Culture Documents
KONVENSI RAMSAR
Menurut Konvensi Ramsar yang dimaksud dengan lahan basah adalah daerah rawa, paya, gambut, atau badan perairan lainnya, baik alami maupun buatan yang airnya mengalir atau tergenang, bersifat tawar, payau atau salin, termasuk kawasan laut yang mempunyai jeluk air pada saat surut terendah tidak lebih dari 6 m.
Rawa lebak sendiri mempunyai banyak sebutan lokal antara lain paya, lumo, lebung (di Sumatra), dan watun (Kalimantan). Istilah watun 1, 2, 3, digunakan oleh masyarakat kabupaten Hulu Sungai Selatan, Kalimantan Selatan masing-masing untuk lebak dangkal, lebak tengahan, dan lebak dalam.
1)
2) 3)
4)
Pilihan lahan rawa sebagai sumber pertumbuhan baru produksi pertanian, khususnya pangan disebabkan karena lahan rawa mempunyai beberapa keuntungan (Noor, 2004), antara lain: ketersediaan air melimpah, topografi nisbi datar, letak yang tidak jauh dari sungai, pemilikan lahan yang luas atau ideal bagi pengembangan usaha tani secara mekanis.
POTENSI PERIKANAN
Selain itu, untuk memenuhi kebutuhan protein, lahan rawa mempunyai potensi sumber daya perikanan cukup besar. Tidak kurang dari 100 jenis ikan terdapat di perairan rawa, diantaranya biawan (Helostoma temmincki), gabus (Channa striata), papuyu (Anabes testudinues), sepat (Trichogaster trichopterus), dan patin (Pangasius polyurnodon).
Dalam konteks pertanian reklamasi berarti pengelolaan dan konservasi air sehingga dapat memberikan jaminan kecukupan air untuk pertumbuhan tanaman serta pelestarian sumber daya lahan itu sendiri. Pengelolaan air termasuk konservasi air merupakan kunci keberhasilan dalam pengelolaan lahan rawa.
Dampak reklamasi atau sistem pengelolaan air makro dan mikro yang buruk dapat menimbulkan mutu air yang rendah. menurut Maas (2003) dalam Noor (2004) luas lahan bongkor/rusak dikawasan rawa mencapai 60-70 % atau lebih dari 600 ribu hektar. Kerusakan terus meningkat seiring dengan banyaknya kasus kebakaran lahan seperti yang terlihat pada Gambar 1.
Pengembangan pertanian dan Kolam di lahan rawa mempunyai prospek dimasa mendatang meskipun tidak sedikit kendala yang dihadapi. Tingkat produktivitas ratarata tanaman pangan dan perkebunan lahan rawa dapat dilihat pada Tabel berikut:
TABEL HASIL PRODUKSI BEBERAPA TANAMAN PADA BERBAGAI TIPOLOGI LAHAN RAWA
Jenis tanaman Tipologi lahan Sulfidik Sulfat masam gambut Padi sawah 3.2-6.3 2.6-4.5 2.7-4.0 Padi gogo 1.5-2.8 1.8-2.5 Jagung 1.7-2.8 2.4-3.6 2.1-4.1 Kedelai 0.8-1.2 0.8-1.0 0.8-1.0 Kacang hijau 0.7-0.9 0.6-1.0 1.5-2.4 Kacang tanah 0.9-2.6 0.8-1.5 Ubi kayu 13-50 Ubi jalar 14-25 Kelapa 12-20 4-10 7-13