You are on page 1of 16

IMPLEMENTASI STRATEGI PEMBELAJARAN INDEX CARD MATCH DALAM UPAYA PENINGKATAN PRESTASI BELAJAR SISWA KELAS IV PADA MATERI

SKI DI SDIT AL JAUHAR DURI

A. Latar Belakang Pendidikan pada dasarnya adalah usaha sadar untuk menumbuh kembangkan potensi sumberdaya manusia peserta didik dengan cara mendorong dan memfasilitasi kegiatan belajar mereka secara detail, dalam undang- undang RI nomor 20 tahun 2003 tentang sistem pendidikan nasional bab 1 pendidikan diusahakan sebagai usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan sadar suasana belajar dan proses belajar agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Dalam hal ini tentu saja diperlukan adanya pendidikan yang profesional terutama guru disekolah dasar dan menengah serta dosen diperguruan tinggi1. Dalam situasi masyarakat yang selalu berubah, idealnya dalam pendidikan tidak hanya berorientasi pada masa lalu dan masa kini, tapi

1 Muhibbin

Syah, Psikologi Belajar, (Jakarta : Raja Grafindo Persada, 2002), h. 1

sudah

seharusnya

merupakan

proses

yang

mengantisipasi

dan

membicarakan masa depan. Pendidikan hendaknya melihat jauh ke depan dan memikirkan apa yang akandihadapi peserta didik yang akan datang. Menurut Bukhori (2001) dalam Khabibah (2006 : 1), bahwa pendidikan yang baik adalah pendidikan yang tidak hanya mempersiapkan para siswanya untuk suatu profesi atau jabatan, tetapi untuk menyelesaikan masalah- masalah yang dihadapi dalam kehidupann sehari-hari. Salah satu masalah pokok dalam dalam pembelajaran pada pendidikan formal (Sekolah) dewasa ini adalah masih rendahnya daya serap peserta didik. Hal ini nampak rerata hasil belajar peserta didik yang senantiasa masih sangat memprihatinkan. Prestasi ini tentunya merupakan hasil kondisi pembelajaran yang masih bersifat konvensional dan tidak menyentuh ranah dimensi peserta didik itu sendiri, yaitu bagaimana sebenarnya belajar itu (belajar untuk belajar). Dalam arti yang subtansial, bahwa proses pembelajaran hingga dewasa ini masih memberikan dominasi guru dan tidak memberikan akses bagi anak didik untuk berkembang secara mandiri melalui penemuan dan proses berpikirnya2. Dalam proses belajar mengajarpun masih terkesan posisi guru sebagai subyek dan murid sebagai obyek. Siswa hanya menerima atau mentransfer keilmuan belaka. Siswa dianggap sebagai orang yang tidak
2

Trianto, Model- Model Pembelajaran Inovatif Berorientasi Konstruktivistik, (Jakarta : Prestasi Pustaka, 2007 ), h. 1

mempunyai pengetahuan apa-apa. Kemudian dimasuki informasi supaya ia tahu. Padahal belajar bukanlah konsekuensi otomatis dari penuangan informasi kedalam benak siswa. Belajar memerlukan keterlibatan mental dan kerja siswa sendiri. Proses pembelajaran sangat terkait dengan berbagai komponen yang sangat komplek. Antara komponen yang satu dengan komponen yang lainnya memiliki hubungan yang bersifat sistemik, maksudnya masingmasing komponen memiliki peranan sendiri- sendiri tetapi memiliki hubungan yang sangat terkait. Masing- masing komponen dalam proses pembelajaran perlu dikelola secara baik. Tujuannya agar masing- masing komponen tersebut dapat dimanfaatkan secara optimal. Hal ini akan terwujud, jika guru sebagai desainer pembelajaran memiliki kompetensi pembelajaran. Secara sederhana manajemen pembelajaran dapat diartikan usaha untuk mengelola sumberdaya yang digunakan dalam pembelajaran, sehingga tujuan pembelajaran dapat dicapai secara efektif dan efisien. Perubahan masyarakat berdampak pula pada perubahan paradigma pembelajaran.Paradigma pembelajaran telah berubah dari teacher centered kearah student centered. Perubahan paradigma pembelajaran ini sangat terkait dengan tuntutan kompetensi guru. Paradigma pembelajaran yang mengarah student centered bukan berarti meniadakan peran guru. Justru dengan perubahan paradigma terebut menuntut guru untuk memiliki kemampuan yang lebih baik, guru tidak hanya ditintut untuk mampu mengajar, akan tetapi sekaligus mampu membelajarkan. Dalam kondisi

yang demikian ini guru tidak hanya berperan sebagai pengajar , akan tetapi juga berperan sebagai manajer sekaligus fasilitator yang mendidik peserta didiknya untuk belajar3. Menurut Ali Imron Pendidikan adalah usaha sadar untuk mempersiapkan peserta didik melalui kegiatan bimbingan, pengajaran dan atau latihan bagi peranan dimasa datang. Dalam rangka usaha kita untuk mewujudkan suatu pendidikan yang berhasil dan menjadikan anak didik (siswa) semangat untuk belajar,maka perlu adanya seorang pendidik (guru) yang profesional4. Menjadi seorang guru profesional dan menyenangkan tidaklah mudah seperti yang kita bayangkan, realitanya sekarang banyak sekali seorang guru yang kurang memiliki kemampuan dalam memilih dan menyesuaikan suatu metode pembelajaran. Sehingga dalam

pembelajarapun kurang menarik dan prestasi belajarpun kurang maksimal. Hal ini semua di sebabkan latar belakang guru yang kurang kesadaranya dalam meningkatan mutu pendidikan. Begitu pula siswa, ada beberapa factor yang mempengaruhi kesulitan belajar siswa di antaranya latar belakang pendidikan, kesiapan siswa dalam menerima pelajaran, metode pembelajaran yang monoton, kurang mengetahui pentingnya suatu pendidikan dan lingkungan tempat belajar serta tempat tinggal siswa, halhal tersebut juga mempengaruhi pada kualitas pengajaran dan kegiatan belajar siswa dalam upaya memaksimalkan prestasi belajar siswa. Menurut E.Mulyasa Menjadi guru kreatif, profesional dan menyenangkan dituntut untuk memiliki kemampuan mengembangkan pendekatan dan memilih metode pembelajaran
3 4

Suwardi, Manajemen Pembelajaran, (Salatiga : JP Books, 2007), h. 1-2 Ali Imron, Belajar dan Pembelajaran, (Jakarta : Pustaka Jaya, 1996 ), h. 87

yang efektif hal ini penting terutama menciptakan iklim pembelajaran yang kondusif dan menyenangkan. Cara guru melakukan kegiatan pembelajaran mungkin memerlukan pendekatan dan metode yang berbeda dengan pembelajaran yang lainnya5. Inilah tuntutan bahwa seorang guru harus benar-benar siap dalam setiap kondisi sehingga dapat menghidupkan kreatifitias dan menggugah motivasi siswa sehingga proses pembelajaran lebih bermakna dan menggairahkan. Menurut Wina Sanjaya dan Joko Tri Prasetya Suatu strategi pembelajaran yang diterapkan guru akan tergantung pada pendekatan yang digunakan, sedangkan bagaimana menjalankan strategi itu dapat diterapkan berbagai metode pembelajaran. Dalam upaya menjalankan metode pembelajaran guru dapat menentukan teknik yang dianggap relevan dengan metode dan penggunaan teknik itu setiap guru memiliki taktik yang mungkin berbeda antara guru yang satu dengan guru yang lain6. Strategi merupakan salah satu unsur dalam proses pembelajaran yang tidak bisa dipisahkan dalam proses pembelajaran. Penggunaan strategi pembelajaran yang tepat dan sesuai dengan gaya belajar siswa akan membantu guru dan juga anak didik untuk mendapatkan hasil yang memuaskan dalam proses pembelajaran Salah satu strategi yang bisa diandalkan adalah strategi index card match, Strategi ini digunakan untuk materi yang membutuhkan waktu banyak yang tidak mungkin dijelaskan semuanya dalam kelas. Untuk mengefektifkan waktu dan tidak menggunakan metode ceramah yang monoton, maka siswa diberi tugas mencocokan antara pertanyaan dan jawaban yang telah ditulis pada sebuah kartu, yang masing-masing kartu
5 6

E Mulyasa, Menjadi Guru Profesional, (Bandung : Remaja rosdakarya, 2005), h. 95 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran, (Jakarta: Kencana, 2008), h. 128

ada yang berisi pertanyaan dan ada yang berisi jawaban. Tujuan strategi ini adalah membantu peserta didik lebih mudah dan terfokus dalam memahami suatu materi pokok. Dengan diterapkan strategi tersebut, diharapkan pembelajaran dapat berlangsung dengan menyenangkan dan siswa mampu memahami materi yang telah diajarkan. Karena dalam penggunaan strategi tersebut, siswa juga ikut berperan aktif. Atas dorongan inilah, penulis terdorong untuk mengadakan penelitian dan menyusun skripsi dengan judul Implementasi Strategi Pembelajaran Index Card Match dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV pada materi SKI di SDIT Al jauhar Duri . B. Batasan Masalah 1. Identifikasi Masalah Dengan memperhatikan latar belakang dan gejala-gejalanya di atas, maka penulis dapat membuat identifikasi masalah sebagai berikut : a. Bagaimana kemampuan guru dalam mengelola

pembelajaran dengan strategi Index Card Match pada materi SKI di SDIT Al jauhar Duri b. Bagaimana aktivitas siswa dalam pembelajaran SKI dengan menggunakan strategi Index Card Match di SDIT Al jauhar Duri

c. Bagaimana hasil belajar siswa pada materi SKI siswa kelas IV di SDIT Al jauhar Duri d. Bagaimanakah implementasi strategi Index Card Match dalam pembelajaran SKI siswa kelas IV di SDIT Al jauhar Duri e. Faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam implementasi strategi Index Card Match dalam pembelajaran SKI siswa kelas IV di SDIT Al jauhar Duri f. Solusi apa saja yang dilakukan untuk mengatasi hambatan implementasi strategi Index Card Match dalam pembelajaran SKI siswa kelas IV di SDIT Al jauhar Duri 2. Batasan Masalah Agar masalah dalam penelitian ini lebih fokus dan tidak menyimpang dari apa yang ingin diteliti, maka penulis membatasi penelitian ini pada permasalahan sebagai berikut : a. Bagaimanakah implementasi strategi Index Card Match dalam pembelajaran SKI siswa kelas IV di SDIT Al jauhar Duri b. Faktor apa saja yang menjadi pendukung dan penghambat dalam implementasi strategi Index Card Match dalam pembelajaran SKI siswa kelas IV di SDIT Al jauhar Duri

c. Solusi apa saja yang dilakukan untuk mengatasi hambatan implementasi strategi Index Card Match dalam pembelajaran SKI siswa kelas IV di SDIT Al jauhar Duri

3. Rumusan Masalah Melihat banyaknya permasalahan yang akan diangkat, maka penulis hanya memfokuskan permasalahan pada batasan masalah. Adapun yang menjadi rumusan masalah yang menjadi masalah pokok pembahasan di dalam penelitian ini adalah Bagaimana Implementasi Strategi Pembelajaran Index Card Match dalam upaya peningkatan prestasi belajar siswa kelas IV pada materi SKI di SDIT Al jauhar Duri

C. Penegasan Istilah Untuk menghindari kesalahpahaman dalam penelitian ini, maka penulis merumuskan konsep mengenai istilah yang terkandung dalam judul penelitian ini sebagai berikut : Implementasi : Penerapan 7

Strategi

Suatu kegiatan pembelajaran yang harus dikerjakan oleh guru dan siswa agar tujuan pembelajaran dapat berlangsung

Index Match

Card :

secara efektif dan efisien8 Menjodohkan kartu yang

berisi

pertanyaan dengan yang berisi jawaban. Model pembelajaran yang digunakan untuk mengulang materi yang telah

Peningkatan

diberikan sebelumnya 9 proses, cara, perbuatan meningkatkan (usaha, kegiatan, dsb) 10

Dengan demikian penulis menyimpulkan bahwa, judul yang dimaksud adalah Penerapan suatu model pembelajaran yang ada dalam model-model PAIKEM ( Pembelajaran Aktif Inovatif Kreatif Efektif dan Menyenangkan ), sehingga mampu menjadikan siswa lebih berprestasi dibandingkan dengan sebelumnya.

D. Alasan pemilihan judul. 1. Permasalahan dalam penelitian ini menarik untuk diteliti

dan memiliki hubungan dengan penulis sebagai mahasiswa Sekolah


7

Team Penulis Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III, Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III, Jakarta : Balai Pustaka, Cetakan I Edisi III, 2001.hal. ll98 8 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran; Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta :Kencana Predia Media Group),h. 126 9 Hartono, Paikem.Jogjakarta : Zanafa.2011.hal 102. 10 Team Penulis Kamus Besar Bahasa Indonesia Edisi III.Opcit.hal l052

Tinggi Agama Islam Hubbul Wathan Duri Jurusan Pendidikan Agama Islam. 2. Sebagai bahan masukan bagi guru pengajar SKI pada

khususnya dan seluruh materi pada umumnya 3. Sebagai motivasi untuk lebih meningkatkan kwalitas

pendidikan Islam 4. Bila ditinjau dari segi waktu dan pendanaan, penulis insya

Allah memiliki kemampuan karena lokasi penelitian berada dekat dengan tempat tinggal penulis.

E.

Tujuan dan Manfaat penelitian. 1. Tujuan penelitian. Adapun yang menjadi tujuan penelitian yang akan dilaksanakan adalah untuk memperoleh gambaran yang jelas tentang hal hal berikut : a. Untuk mengetahui bagaimanakah implementasi

strategi Index Card Match dalam pembelajaran SKI siswa kelas IV di SDIT Al jauhar Duri b. Untuk mengetahui faktor apa saja yang menjadi

pendukung dan penghambat dalam implementasi strategi Index Card Match dalam pembelajaran SKI siswa kelas IV di SDIT Al jauhar Duri

10

c.

Untuk mengetahui solusi apa saja yang dilakukan

untuk mengatasi hambatan implementasi strategi Index Card Match dalam pembelajaran SKI siswa kelas IV di SDIT Al jauhar Duri

2. Manfaat penelitian. a. Penelitian ini berguna untuk kepala sekolah dalam meningkatkan profesionalisme dan kinerja guru melalui program sertifikasi b. Penelitian ini juga bermanfaat dalam rangka memperbaiki kegiatan pembelajaran di sekolah yang bersangkutan. c. Bagi penulis, dapat menambah wawasan dan mendapat informasi baru mengenai pengetahuan tentang strategi pembelajaran yang harus difahami oleh seorang guru sebagai upaya peningkatan profesionalisme guru. d. Kemudian, penelitian ini sebagai salah satu syarat untuk mendapatkan gelar sarjana Pendidikan Agama Islam dari Sekolah Tinggi Hubbul Wathan Duri Riau.

F. Metodologi Penelitian 1. Lokasi dan waktu penelitian. a. Lokasi penelitian.

11

Penelitian ini dilakukan di SDIT Al Jauhar Duri Kecamatan Mandau, Kabupaten Bengkalis Propinsi Riau yang berbatasan dengan :

Barat Timur Utara

: Desa Petani. : Desa Balai Raja. : Desa Balik Alam.

Selatan : Desa Balai Raja

b. Waktu penelitian Adapun waktu penelitian ini, insya Allah akan dilaksanakan dari bulan Desember sampai Mei 2012.

2. Subjek dan objek penelitian. a. Subjek penelitian. Adapun subjek penelitian adalah guru SKI SDIT Al Jauhar Duri berjumlah 1 orang, siswa kelas IV SDIT Al Jauhar Duri berjumlah 25 orang.

b. Objek penelitian. Sedangkan objek dari penelitian adalah Strategi Index Card Match dan Prestasi Belajar Siswa kelas IV di SDIT Al jauhar Duri TP.2011/2012

12

3. Populasi dan sampel a. Populasi Populasi dalam penelitian ini adalah guru SKI SDIT Al Jauhar berjumlah 1 orang, siswa IV SDIT Al Jauhar Duri berjumlah 25 orang .Oleh karena populasinya kecil, maka penulis mengambil keseluruhan menjadi sampel. Menurut Dr. Suharsimi Arikunto, jika jumlah subjeknya besar dapat diambil antara 10-15% atau 2025% atau lebih.. tabel berikut ini : No Komponen 1. Guru SKI 2 Siswa Kelas IV Jumlah Populasi 1 25 26 Sampel 1 25 26 Ket
11

Adapun rincian dari populasi, tampak dalam

4. Tehnik pengumpulan data. Untuk mengumpulkan data yang diperlukan dalam penelitian ini, maka peneliti menggunakan beberapa tehnik tehnik penelitian sebagai berikut :

a. Observasi Tehnik ini digunakan oleh penulis untuk melakukan pengamatan secara langsung di lokasi penelitian kepada guru
11

Prof Dr. Suharsimi Arikunto, Prosedur Penelitian Suatu Pendekatan Praktek Edisi Revisi V, Rineka Cipta, Cetakan Kedua Belas, November 2002, hal 112.

13

SKI dan siswa dalam memperoleh informasi mengenai Implementasi Strategi Pembelajaran Index Card Match pada materi SKI di SDIT Al Jauhar Duri

b. Angket Tehnik ini digunakan untuk memperoleh data dari angket semi terbuka yang akan disebarkan sebanyak 25 eksemplar sesuai jumlah besarnya sampel

c. Wawancara. Tehnik ini digunakan sebagai pelengkap dari tehnik tehnik di atas yang akan ditujukan kepada guru SKI di kelas IV guna mendapatkan informasi tentang proses pembelajaran SKI di kelas IV SDIT Al jauhar Duri

d. Dokumentasi. Melalui tehnik ini, penulis menitik beratkan pada data data guru, siswa serta dokumen yang dianggap memiliki peran di dalam penelitian ini.

e. Kepustakaan

14

Tehnik kepustakaan dimaksudkan untuk memperoleh teori teori yang dijadikan acuan dalam penelitian ini.

H. Sistematika Penulisan. Untuk memudahkan pembahasan masalah yang akan diteliti, maka penulis membagi pembahasan penulisan skripsi ini menjadi 5 bab dan setiap bab berisi beberapa pasal. Adapun rinciannya adalah sebagai berikut : BAB I :Pendahuluan yang terdiri dari pendahuluan, latar belakang masalah, identifikasi masalah, batasan dan rumusan masalah, penegasan istilah, alasan pemilihan judul, tujuan dan manfaat penelitian, kerangka teoritis, metodologi penelitian dan sistematika penulisan. BAB II :Tinjauan umum tentang lokasi penelitian yang terdiri dari sejarah berdirinya SDIT. Al Jauhar, keadaan guru, siswa, keadaan sarana dan prasarana, pendukung kegiatan belajar mengajar, pelaksanaan Proses belajar mengajar di SDIT Al Jauhar BAB III :Tinjauan teoritis yang meliputi teori strategi

pembelajaran dan prestasi belajar, yang di dalamnya memuat pengertian strategi pengertian strategi

pembelajaran, pertimbangan pemilihan strategi, prisipprisip penggunaan strategi, penggolongan strategi,

15

strategi pembelajaran aktif, strategi pembelajaran reading guide (panduan membaca). Kedua, tentang hasil yang meliputi :pengertian, arti penting belajar, jenis- jenis belajar, indikator hasil belajar, tingkat keberhasilan, penilaian, faktorfaktor yang

mempengaruhi hasil belajar. Ketiga tentang Sejarah Kebudayaan Islam meliputi : Pengertian pembelajaran Sejarah Kebudayaan Islam, ciri-ciri umum proses belajar mengajar Sejarah Kebudayaan Islam.. BAB IV : Penyajian hasil penelitian yang terdiri dari penyajian data gambaran umum obyek penelitian, penyajian data serta hasil interview. BAB V : Penutup yang terdiri dari kesimpulan dan saran.

16

You might also like