You are on page 1of 8

MINI PROPOSAL SKRIPSI

A. USULAN JUDUL KINERJA DAN ANALISIS RESIKO DARI BANK ISLAM PADA BANK SYARIAH MANDIRI

B. LATAR BELAKANG MASALAH Pada masa era globalisasi seperti ini,kebutuhan akan transaksi keuangan amat sangat dibutuhkan. Terutama dalam transaksi keuangan seperti mendeposito ataupun transaksi lainnya. Dan disini yang sangat berperan penting dalam jalannya transaksi keuangan ini adalah BANK. Bank adalah embaga intermediasi keuangan umumnya didirikan dengan kewenangan untuk menerima simpanan uang, meminjamkan uang dll. Kata bank berasal dari bahasa Italia banca berarti tempat penukaran uang. Sedangkan menurut undang-undang perbankan bank adalah badan usaha yang menghimpun dana dari masyarakat dalam bentuk simpanan dan menyalurkannya kepada masyarakat dalam bentuk kredit dan atau bentuk-bentuk lainnya dalam rangka meningkatkan taraf hidup rakyat banyak. Ada dua jenis bank yang ada di Indonesia, yakni bank konvensional dan bank syariah. Perbankan syariah atau perbankan Islam (Arab: al-Mashrafiyah alIslamiyah) adalah suatu sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam (syariah). Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk meminjamkan atau memungut pinjaman dengan mengenakan bunga pinjaman (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha-usaha berkategori terlarang (haram).

Sistem perbankan konvensional tidak dapat menjamin absennya hal-hal tersebut dalam investasinya, misalnya dalam usaha yang berkaitan dengan produksi makanan atau minuman haram, usaha media atau hiburan yang tidak Islami, dan lain-lain. Perbankan syariah memiliki tujuan yang sama seperti perbankan konvensional, yaitu agar lembaga perbankan dapat menghasilkan keuntungan dengan cara meminjamkan modal, menyimpan dana, membiayai kegiatan usaha, atau kegiatan lainnya yang sesuai. banyak dari bank bank didunia menawarkan segala fasilitas,system,serta servis yang baik ditujukan untuk menarik minat calon nasabah sesuai kebutuhan mereka. Banyaknya bank konvensional yang menawarkan system yang umum, bank syariah muncul dengan menawarkan fasilitas dan system yang berbeda dengan bank konvensional seperti pada umumnya. Di mulai pada tahun 1970-1980 -an mulai banyak bermunculnya bank syariah. Perbankan syariah adalah suatu

sistem perbankan yang pelaksanaannya berdasarkan hukum Islam (syariah). Pembentukan sistem ini berdasarkan adanya larangan dalam agama Islam untuk meminjamkan atau memungut pinjaman dengan mengenakan bunga pinjaman (riba), serta larangan untuk berinvestasi pada usaha-usaha berkategori terlarang (haram). Sistem perbankan konvensional tidak dapat menjamin absennya hal-hal tersebut dalam investasinya, misalnya dalam usaha yang berkaitan dengan produksi makanan atau minuman haram, usaha media atau hiburan yang tidak Islami, dan lain-lain. menurut analisis majalah The Economist. Ini mencakup kira-kira 0,5% dari total estimasi aset dunia pada tahun 2005. Analisis Perusahaan Induk CIMB Group menyatakan bahwa keuangan syariah adalah segmen yang paling cepat tumbuh dalam sistem keuangan global, dan penjualan obligasi syariah diperkirakan meningkat 24 persen hingga mencapai US$ 25 miliar pada 2010 (Wikipedia.com). Selain itu prospek perbankan syariah makin cerah dan menjanjikan. Bank syariah di Indonesia, diyakini akan terus tumbuh dan berkembang. Perkembangan industri lembaga keuangan syariah ini diharapkan mampu memperkuat stabilitas sistem keuangan nasional. Harapan tersebut memberikan suatu optimisme melihat penyebaran jaringan kantor perbankan syariah saat ini megalami pertumbuhan yang sangat pesat. Namun demikian masa depan dari industri perbankan syariah, akan sangat bergantung pada kemampuannya untuk merespons perubahan dalam dunia keuangan. Fenomena globalisasi dan revolusi teknologi informasi, menjadikan ruang lingkup perbankan syariah sebagai lembaga keuangan telah melampaui batas perundang-undangan suatu negara. Implikasinya adalah, sektor keuanganpun menjadi semakin dinamis, kompetitif dan kompleks. Terlebih lagi adanya tren pertumbuhan merger lintas segmen, akuisisi, dan konsolidasi keuangan, yang membaurkan risiko unik tiap segmen dari industri keuangan tersebut. Berdasarkan pemaparan diatas, maka penulis bermaksud untuk mengadakan penelitian

dengan judul KINERJA DAN ANALISIS RESIKO BANK ISLAM PADA BANK SYARIAH MANDIRI

C. RUMUSAN MASALAH Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan di atas, maka permasalahan dalam penelitian ini dapa dirumuskan sebagai berikut : bagaimana kinerja dan resiko apa saja yang ada dalam bank syariah khususnya pada bank syariah mandiri?

D. TUJUAN PENELITIAN Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui secara kuantitatif dan juga pada mikro tingkat klaim bhwa perbankkan islam menawarkan kinerja tinggi dan stabilitas. Agar mengevaluasi karakteristik laba-resiko dari bank-bank islam, bank syariah mandiri telah diambil sebagai contoh.

E. MANFAAT PENELITIAN

Hasil penelitian dapat digunakan sebagai penjelasan parsial tetapi kuantitatif untuk argument apakah konsep bagi hasil perbankan syariah dapat mencapai lebih tinggi profitabilitas dan resiko rendah dari bank umum konvensional.

F. METODOLOGI PENELITIAN

Untuk menganalisis hubungan risk-return dari lembaga perbankkan islam, bank syariah mandiri telah diambil sebagai contoh. Alasan pilihan adalah ketersediaan data keuangan untuk bank ini sejak didirikan pada tahun 1999. Penelitian telah dilakukan melalui tiga metode yang berbeda. Pertama, untuk 5 terakhir tahun rasio profitabilitas dan berbagai tingkat resiko yakni dengan dihitung dengan formula standart deviasi dan koefisien variasi dihitung untuk bank syariah mandiri dan untuk sektor perbankan komersial di indonesia.

Hasil penelitian

Hasil penelitian tingkat resiko dan pengembalian pada bank syariah mandiri di hitung berdasarkan data yang diperoleh dari bank syariah mandiri dengan melihat perhitungan analisa rasio perbankan yang terdiri dari sebagai berikut :
1. Rasio Likuiditas Merupakan analisa tentang kemampuan bank dalam memenuhi kewajiban melunasi hutanghutangnya, membayar kembali semua deposan, serta dapat memenuhi permintaan kredit yang di ajukan dalam jangka pendek Quick Ratio, untuk mengukur kemampuan bank dalam membayar kembali simpanan deposannya dengan sejumlah asset yang di miliki bank semakin besar semakin bagus

Quick Ratio = Cash Asset / Total Deposit Investment to Policy Ratio, untuk mengukur kemampuan bank dalam melunasi kewajiban para deposannya dengan melikuidasi surat-surat yang berharga yang di milikinya, semakin besar semakin bagus Investment to Policy Ratio = Securities / Total Deposit

Banking Ratio, untuk mengukur kemampuan bank dalam melunasi kewajiban para penyimpan dana dengan menarik kredit yang di berikan kepada debitur, semakin besar semakin bagus Banking Ratio = Total Loan / Total Deposit

Loan to assets ratio, untuk mengukur kemampuan bank dalam memenuhi permintaan kredit para debitur melalui jaminan sejumlah aset yang di miliki, semakin besar semakin bagus Loan to assets ratio = Total loan / Total Assets

2. Rasio Rentabilitas Merupakan rasio untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba melalui kegiatan operasionalbank, semakin besar semakin bagus

Gross Profit Margin. Merupakan ukuran kemampuan penjualan dalam menghasilkan laba kotor, semakin besar semakin bagus Gross Profit Margin = (Operating Income Operating Expense)/Operating Income

Net Profit Margin. Merupakan ukuran kemampuan penjualan dalam menghasilkan laba bersih Net Profit Margin = Net Income/Operating Income Return on Equity. Merupakan ukuran kemampuan ekuitas bank dalam menghasilkan laba bersih semakin besar semakin bagus Return on Equity = Net Income/Equity Income to Total Asset. Merupakan ukuran kemampuan bank dalam menghasilkan laba bersih melalui penggunaan sejumlah aktiva bank. semakin besar semakin bagus Income to Total Asset = Net Income/Total Assets Interest Margin on Loan. Untuk mengetahui prosentase laba diukur dari kemampuan perkreditan yang dimiliki oleh suatu bank dibandingkan dengan selisih bunga yang didapat. semakin besar semakin bagus Interest Margin on Loan = (Operating Income Operating Expense)/Total Loans Gross Income to Total Assets. Untuk mengetahui kemampuan bank dalam menghasilkan laba kotor melalui penggunaan sejumlah aset. semakin besar semakin bagus Gross Income to Total Asset = Gross Income/Total Assets Kedua, menghitung Analisa Rasio Permodalan : Salah satu cara untuk menghitung apakah jumlah kapital yang ada pada suatu bank telah memadai atau belum. Primary Ratio. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan permodalan bank dalam menyanggah aset akibat berbagai kerugian yang tidak dapat dihindari. semakin besar semakin bagus Primary Ratio = Equity/Total Assets Capital Ratio. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan permodalan bank dalam menyanggah sejumlah pinjaman pada nasabah. semakin besar semakin bagus Capital Ratio = Equity/Total Loans

Deposit Risk Ratio. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan bank untuk membayar kembali dana yang disimpan para deposannya, yang harus dijamin pembayarannya oleh capital bank. semakin besar semakin bagus Deposit Risk Ratio = Equity/Total Deposit Capital Adequacy Ratio (CAR). Rasio ini digunakan untuk mengukur kecukupan modal bank guna menutupi kemungkinan kerugian dalam pemberian kredit dan perdagangan surat-surat berharga. semakin besar semakin bagus Capital Adequacy Ratio = Equity Capital/ATMR (Aktiva Tertimbang Menurut Risiko) Ketiga, menghitung Analisa Efisiensi Usaha Analisa ini untuk mengukur tingkat efisiensi kemampuan manajemen suatu bank dalam mengelola aset yang dimiliki oleh bank yang bersangkutan. semakin besar semakin bagus

Leverage Multiplier. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen suatu bank dalam mengelola aset yang dikuasainya, mengingat atas penggunaan aktiva tetap tersebut bank harus mengeluarkan sejumlah biaya tetap. semakin besar semakin bagus Leverage Multiplier = Total Asset/Total Capital

Asset Utilization. Rasio ini digunakan untuk mengukur kemampuan manajemen bank dalam memanfaatkan aset yang dimiliki untuk memperoleh laba operasi dan laba non operasi. semakin besar semakin bagus Asset Utilization = (Operating Income + NonOperating Income)/Total Assets

G. Penutup Diantara mayoritas bank konvensional di Indonesia yang menawarkan berbagai fasilitas dan system yang bagus demi menarik nasabah yang ada diindonesia . Akan tetapi, terbukti bank syariah mulai mencuri perhatian dengan kestabilan system yang ditawarkan oleh bank syariah. Walaupun masih sedikit peminatnya,akan tetapi bank syariah mempunyai prospek yang bagus kedepannya dalam perbankan yang ada diindonesia. Oleh karena diatas penulis memaparkan rencana penelitian tentang kinerja dan analisi resiko terhadap bank syariah mandiri. Sedikit banyak penulis memaparkan rencana penghitungan resiko dengan menghitung analisa rasio perbankan, analisa rasio permodalan yang bertujuan menghitung apakah jumlah kapital yang ada pada suatu bank telah memadai atau belum, dan yang ketiga adalah analisis efisiensi usaha Analisa ini untuk mengukur tingkat efisiensi kemampuan manajemen suatu bank dalam mengelola aset yang dimiliki oleh bank yang bersangkutan. semakin besar semakin bagus. Yang kemudian data diolah dengan rangkaian analisis diatas dan menghasilkan jawaban apakah bank syariah memang memiliki system yang lebih stabil dibandingkan dengan bank konvensional lainnya. Mungkin dalam penulisan diatas banyak kekurangan yang ada. Karena data yang diperlukan memiliki banyak kekurangan.

TUGAS SEMINAR KEUANGAN MINI PROPOSAL SKRIPSI KINERJA DAN ANALISIS RESIKO DARI BANK ISLAM PADA BANK SYARIAH MANDIRI

Dosen pengampu : Sri Padmantyo, SE, MBA

Disusun oleh : NURUL FATIMAH R B100090026

UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA FAKULTAS EKONOMI MANAJEMEN 2009/2010

You might also like