You are on page 1of 12

Peralatan gelas kimia ( Glass Ware Equipment) Seperti pada postingan sebelumnya, kita ketahui bahwa peralatan gelas

dibagi menjadi dua bagian yaitu peralatan gelas yang tahan suhu tinggi dan peralatan gelas yang tidak tahan suhu tinggi. Ada yang bilang tergantung merk nya, ya seperti pyrex, yang tahan akan suhu tinggi.. heu..bisa di buktikan deh.. 1. erlenmeyer Berupa gelas yang diameternya semakin ke atas semakin kecil dengan skala sepanjang dindingnya. Ukurannya mulai dari 10 mL sampai 2 L. fungsi : - Untuk menyimpan dan memanaskan larutan - Menampung filtrat hasil penyaringan - Menampung titran (larutan yang dititrasi) pada proses titrasi - pada pengujian mikrobiologi, digunakan sebagai tempat pembiakan mikroba

2. Gelas Kimia (Beaker glass) Berupa gelas tinggi, berdiameter besar dengan skala sepanjang dindingnya. Terbuat dari kaca borosilikat yang tahan terhadap panas hingga suhu 200 oC atau terbuat dari plastik. Gelas kimia yang digunakan untuk bahan kimia yang bersifat korosif terbuat dari PTPE. Ukuran alat ini ada yang 50 mL, 100 mL dan 2 L. Fungsi : - Untuk mengukur volume larutan yang tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi - Menampung zat kimia - Memanaskan cairan Media pemanasan cairan-

3. Gelas Ukur (Graduated/measuring cylinder) Digunakan untuk mengukur volume zat kimia dalam bentuk cair. Alat ini mempunyai skala, tersedia bermacam-macam ukuran., mulai dari 10 mL sampai 2 L. Tidak boleh digunakan untuk mengukur larutan/pelarut dalam kondisi panas. Perhatikan meniscus pada saat pembacaan skala. fungsi : Untuk mengukur volume larutan tidak memerlukan tingkat ketelitian yang tinggi dalam jumlah tertentu 4. pipet tetes (Drop pipette) Berupa pipa kecil terbuat dari plastik atau kaca dengan ujung bawahnya meruncing serta ujung atasnya ditutupi karet. Berguna untuk mengambil cairan dalam skala tetesan kecil.

5. pipet ukur (Measuring Pipette) Adalah alat yang terbuat dari gelas, berbentuk seperti gambar disamping. Pipet ini memiliki skala. Digunakan untuk mengambil larutan dengan volume tertentu. Gunakan bulp atau pipet pump untuk menyedot larutan, jangan dihisap dengan mulut.

6. Pipet Volum/gondok (Volume pipette) Pipet ini berbentuk seperti dibawah ini. Digunkan untuk mengambil larutan dengan volume tepat sesuai dengan label yang tertera pada bagian yang menggelembung (gondok) pada bagian tengah pipet. Gunakan propipet atau pipet pump untuk menyedot larutan.

7. Labu Ukur (Volumetric flash) Berupa labu dengan leher yang panjang dan bertutup; terbuat dari kaca dan tidak boleh terkena panas karena dapat memuai. di bagian leher terdapat lingkaran graduasi, volume, toleransi, suhu kalibrasi dan kelas gelas. Ukurannya mulai dari 1 mL hingga 2 L. Fungsi : Untuk membuat larutan dengan konsentrasi tertentu dan mengencerkan larutan dengan keakurasian yang tinggi. 8. corong gelas (Funnel conical) Biasanya terbuat dari gelas namun ada juga yang terbuat dari plastik. Digunakan untuk menolong pada saat memasukkan cairan ke dalam suatu wadah dengan mulut sempit, seperti : botol, labu ukur, buret dan sebagainya. digunakan juga sebagai tempat untuk menyimpan kertas saring dalam proses penyaringan campuran kimia dengan gravitasi.

9. Corong pisah (Separatory funnel) Berupa corong yang bagian atasnya bulat dengan lubang pengisi terletak di sebelah atas, bagian bawahnya berkatup. Terbuat dari kaca. Fungsi : Untuk memisahkan campuran larutan yang memiliki kelarutan yang berbeda (berdasarkan berat jenis). Biasanya digunakan dalam proses ekstraksi

10. Buret (Burette) Terbuat dari gelas. Mempunyai skala dan kran. Digunakan untuk melakukan titrasi. Zat yang digunakan untuk menitrasi (titran) ditempatkan dalam buret, dan dikeluarkan sedikit demi sedikit melalui kran. Volume dari zat yang dipakai dapat dilihat pada skala. Ukurannya mulai dari 5 dan 10 mL (mikroburet) dengan skala 0,01 mL, dan 25 dan 50 mL dengan skala 0,05 mL. 11. Tabung reaksi (Test Tube) Berupa tabung yang kadang dilengkapi dengan tutup. Terbuat dari kaca borosilikat tahan panas, terdiri dari berbagai ukuran. Fungsi : - Sebagai tempat untuk mereaksikan bahan kimia - Untuk melakukan reaksi kimia dalam skala kecil - wadah untuk perkembangbiakkan mikroba 12. Gelas arloji (Watch glass) Terbuat dari kaca bening, terdiri dari berbagai ukuran diameter. Fungsi : - Sebagai penutup gelas kimia saat memanaskan sampel - Tempat saat menimbang bahan kimia - Tempat untuk mengeringkan padatan dalam desikator 13. Desikator berupa panci bersusun dua yang bagian bawahnya diisi bahan pengering, dengan penutup yang sulit dilepas dalam keadaan dingin karena dilapisi vaseline. Ada 2 macam desikator : desikator biasa dan vakum. Desikator vakum pada bagian tutupnya ada katup yang bisa dibuka tutup, yang dihubungkan dengan selang ke pompa. Bahan pengering yang biasa digunakan adalah silika gel. Fungsi : - Tempat menyimpan sampel yang harus bebas air Mengeringkan- padatan

14. Labu Didih (Boilling flask) Berupa labu yang memiliki jenis leher : single neck, double neck, dan triple neck. Alasnya ada yang bundar (round bottom) dan ada yang rata (flat). Terbuat dari kaca tahan panas pada suhu 120-300 oC. Ukurannya mulai dari 250 mL sampai 2000 mL. Fungsi : Untuk memanaskan larutan dan menyimpan larutan. 15. Botol Timbang (Weight bottle) Biasanya digunakan di dalam menentukan kadar air suatu bahan. selain itu digunakan untuk menyimpan bahan yang akan ditimbang terutama untuk bahan cair dan pasta.

16. kondensor (Condensor) Digunakan sebagai pendingin uap panas, biasanya digunakan dalam proses destilasi. kondensor memiliki beberapa jenis, yaitu lurus (Liebig), Graham, Spiral (dimrot), bulat (Allihn). Gambar disamping adalah contoh dari kondensor lurus (Liebig).

17. Botol pereaksi (Reagent Bottle) Digunakan untuk menyimpan larutan bahan kimia.

http://qualitycontrol-07.blogspot.com/2010/02/peralatan-gelas-kimia-glass-ware.html

Gaya sentrifugal (lawan dari gaya sentripetal) merupakan efek semu yang ditimbulkan ketika sebuah benda melakukan gerak melingkar (sentrifugal berarti menjahui pusat putaran. Latar belakang munculnya gagasan mengenai gaya sentrifugal Ketika sebuah benda atau partikel melakukan gerak melingkar, pada benda atau partikel tersebut bekerja gaya sentripetal yang arahnya menuju pusat lingkaran. Banyak sekali orang yang tergoda untuk menambahkan sebuah gaya yang arahnya menjahui pusat lingkaran, di mana peran gaya ini adalah mengimbangi gaya sentripetal. Besar gaya sentrifugal sama dengan besar gaya sentripetal, sedangkan arah gaya sentrifugal berlawanan dengan gaya sentripetal. Hal ini dimaksudkan agar benda yang melakukan gerak melingkar berada dalam keadaan setimbang. Gaya yang arahnya menjahui pusat tersebut dinamakan gaya sentrifugal. Alasan mengenai tidak adanya gaya sentrifugal Jika ada gaya sentrifugal yang bekerja pada benda yang melakukan gerak melingkar, maka hukum I Newton dilanggar. Menurut Hukum I Newton, jika terdapat gaya total pada suatu benda maka benda tersebut berada dalam keadaan diam atau bergerak dengan laju tetap sepanjang garis lurus. Ketika sebuah benda melakukan gerak melingkar, pada benda tersebut bekerja gaya sentripetal yang arahnya menuju pusat lingkaran. Apabila terdapat gaya sentrifugal yang arahnya menjahui pusat, maka akan terdapat gaya total yang menyebabkan benda bergerak sepanjang garis lurus. Kenyataan yang terjadi, benda tetap melakukan gerak melingkar. Dengan demikian bisa disimpulkan bahwa tidak ada gaya sentrifugal.
Fungsi centrifuge :suatu alat yang digunakan untuk memisahkan larutan yang mempunyai berat molekul yang berbeda dengan gaya centrifugal. http://id.answers.yahoo.com/question/index?qid=20100113235752AADrsYk Filtrasi

Filtrasi adalah pembersihan partikel padat dari suatu fluida dengan melewatkannya pada medium penyaringan, atau septum, yang di atasnya padatan akan terendapkan. Range filtrasi pada industri mulai dari penyaringan sederhana hingga pemisahan yang kompleks. Fluida yang difiltrasi dapat berupa cairan atau gas; aliran yang lolos dari saringan mungkin saja cairan, padatan, atau keduanya. Suatu saat justru limbah padatnyalah yang harus dipisahkan dari limbah cair sebelum dibuang. Di dalam industri, kandungan padatan suatu umpan mempunyai range dari hanya sekedar jejak sampai persentase yang besar. Seringkali umpan dimodifikasi melalui beberapa pengolahan awal untuk meningkatkan laju filtrasi, misal dengan pemanasan, kristalisasi, atau memasang peralatan tambahan pada penyaring seperti selulosa atau tanah diatomae. Oleh karena varietas dari material yang harus disaring beragam dan kondisi proses yang berbeda, banyak jenis penyaring telah dikembangkan, beberapa jenis akan dijelaskan di bawah ini. Fluida mengalir melalui media penyaring karena perbedaan tekanan yang melalui media tersebut. Penyaring dapat beroperasi pada:
Tekanan di atas atmosfer pada bagian atas media penyaring. Tekanan operasi pada bagian atas media penyaring. Vakum pada bagian bawah.

Tekanan di atas atmosfer dapat dilaksanakan dengan gaya gravitasi pada cairan dalam suatu kolom, dengan menggunakan pompa atau blower, atau dengan gaya sentrifugal.

Penyaring sentrifugal didiskusikan pada seksi berikutnya pada bab ini. Dalam suatu penyaring gravitasi media penyaring bisa jadi tidak lebih baik daripada saringan (screen) kasar atau dengan unggun partikel kasar seperti pasir. Penyaring gravitasi dibatasi penggunaannya dalam industri untuk suatu aliran cairan kristal kasar, penjernihan air minum, dan pengolahan limbah cair. Kebanyakan penyaring industri adalah penyaring tekan, penyaring vakum, atau pemisah sentrifugal. Penyaring tersebut beroperasi secara kontinyu atau diskontinyu, tergantung apakah buangan dari padatan tersaring tunak (steady) atau sebentar-sebentar. Sebagian besar siklus operasi dari penyaring diskontinyu, aliran fluida melalui peralatan secara kontinu, tetapi harus dihentikan secara periodik untuk membuang padatan terakumulasi. Dalam saringan kontinyu buangan padat atau fluida tidak dihentikan selama peralatan beroperasi. Penyaring dibagi ke dalam tiga golongan utama, yaitu penyaring kue (cake), penyaring penjernihan (clarifying), dan penyaring aliran silang (crossflow). Penyaring kue memisahkan padatan dengan jumlah relatif besar sebagai suatu kue kristal atau lumpur, sebagaimana terlihat dalam Gb. 30.4.a. Seringkali penyaring ini dilengkapi peralatan untuk membersihkan kue dan untuk membersihkan cairan dari padatan sebelum dibuang. Penyaring penjernihan membersihkan sejumlah kecil padatan dari suatu gas atau percikan cairan jernih semisal minuman. Partikel padat terperangkap didalam medium penyaring (Gb. 30.4.b) atau di atas permukaan luarnya. Penyaring penjernihan berbeda dengan saringan biasa, yaitu memiliki diameter pori medium penyaring lebih besar dari partikel yang akan disingkirkan. Di dalam penyaring aliran silang, umpan suspensi mengalir dengan tekanan tertentu di atas medium penyaring (Gb. 30.4.c). Lapisan tipis dari padatan dapat terbentuk di atas medium permukaan, tetapi kecepatan cairan yang tinggi mencegah terbentuknya lapisan. Medium penyaring adalah membran keramik, logam, atau polimer dengan pori yang cukup kecil untuk menahan sebagian besar partikel tersuspensi. Sebagian cairan mengalir melalui medium sebagai filtrat yang jernih, meninggalkan suspensi pekatnya. Pembahasan selanjutnya, suatu penyaring ultra, unit aliran silang berisi membran dengan pori yang sangat kecil, digunakan untuk memisahkan dan memekatkan partikel koloid dan molekul besar.
Diperoleh dari "http://id.wikipedia.org/wiki/Filtrasi" 2. Batang pengaduk Batang gelas, dengan ujung bulat dan ujung yang lain pipih. Panjang 15 cm.

Kegunaan Pengocok larutan KGS.02 KGS.02


1. Penjepit tabung reaksi Bentuk rahang: persegi. Pegas : dipoles nikel dengan diameter: 10 -25 mm. Kegunaan Untuk menjepit tabung reaksi.

KK.04

KK.04

http://devoav1997.webnode.com/archive/news/ B. Macam-Macam Bahan Laboratorium IPA Bahan yang digunakan dalam kegiatan di laboratorium IPA dapat berupa bahan kimia, bahan alami (berupa benda dan makhluk hidup). Bahan kimia yang berbahaya dengan ciri mudah terbakar, mudah meledak, korosif dan beracun. Contoh bahan kimia berbahaya seperti asam khlorida, asam sulfat dan asam phosphat. Bahan kimia yang kurang berbahaya seperti aquadest, amilum, yodium dan gula. Sedangkan bahan di laboratorium IPA merupakan bahan praktikum yang bersifat habis pakai Bahan kimia di laboratorium IPA berdasarkan sifat zat yang sesuai dengan simbolnya meliputi kelompok: 1. Bahan yang mudah terbakar, seperti alkohol (C2H5OH), eter, spiritus dan belerang (sulfur). 2. Bahan yang mudah menguap, seperti eter, alkohol dan spiritus 3. Bahan yang tidak berbahaya, seperti amilum (tepung/pati), glukosa, sukrosa (gula pasir), air dan minyak. 4. Bahan untuk reaksi kimia, seperti reagen biuret, reagen Fehling A dan Fehling B, larutan lugol, larutan iodium dan reagen Bennedict. Bahan dari makhluk hidup yang digunakan di laboratorium IPA, digunakan untuk : 1. Bahan yang diuji, seperti bahan makanan, bagian tumbuhan (bunga, daun, buah, batang dan akar), bagian hewan (bulu, rambut, tulang, darah dsb), mikroorganisme (bakteri, ganggang, jamur, kultur Amoeba proteus dsb) 2. Bahan yang digunakan untuk menguji, seperti kunyit, bunga sepatu dan kulit anggur sebagai bahan indikator asam-basa. 1.1 Latar Belakang Filtrasi adalah salah satu metoda untuk memisahkan padatan dari larutan suspensi. Dalam hal ini larutan suspensi dialirkan melalui medium filter (medium berpori) sehingga padatan akan tertahan pada permukaan filter sementara filtratnya akan mengalir melalui pori medium filter. Tentu saja kualitas filtrat hasil filtrasi sangat bergantung dari pori medium filter yang dipakai. Proses filtrasi akan mulai bekerja dengan efisien setelah adanya partikel-partikel yang terkumpul pada medium penyaringnya. Dalam skala kecil, misal di laboratorium, suspensi hanya dituangkan ke kertas saring di atas corong dan gelas beaker. Disini hanya gaya gravitasi bumi yang dipakai. Untuk mempercepat proses biasanya digunakan corong buchner yang menggunakan aliran air untuk menghasilkan vakum. Dalam skala industri, bentuk-bentuk operasi yang lebih rumit akan dipakai untuk mengatasi jumlah suspensi yang besar dan beraneka ragam. Selama operasi berlangsung, lapisan partikel padat akan terbentuk semakin tebal dan karenanya perlu beda tekanan yang lebih besar serta bentuk modifikasi lainnya untuk mendapatkan laju fitrasi yang tinggi. Proses filtrasi dipakai mulai dari industri pertambangan sampai industri kimia yang siap pakai. Pada banyak industri, partikel padatannya yang diperlukan, sedangkan untuk pengolahan limbah industri, filtratnya yang harus diambil untuk selanjutnya diolah lagi.

Penguapan adalah proses dimana cairan berubah menjadi gas. Contoh yang paling umum di alam adalah penguapan air dari samudera, danau, dan sungai ke atmosfir. Perbedaan utama antara cair dan gas adalah bahwa dalam gas molekul yang bebas bergerak di mana saja. Setiap molekul bergerak sampai bertabrakan dengan molekul lain, setelah itu bergerak dari arah lain. Dalam kekuatan cair tarik antara molekul mengikat mereka bersama-sama. Mengikat tidak sekuat seperti di es padat, seperti, tetapi cukup kuat untuk menjaga hampir semua molekul bersama sebagai cairan. Molekul-molekul tidak semua memiliki energi yang sama; memindahkan beberapa lebih cepat dari yang lain. Beberapa molekul dalam cairan memiliki energi cukup untuk melepaskan diri dari kekuatankekuatan mengikat yang menjaga mereka bergabung ke molekul cairan lain. Ketika molekul meninggalkan permukaan cairan telah memasuki negara gas, dan kemudian bebas bergerak di mana saja. Di sisi lain, beberapa molekul dalam gas, sementara bergerak sekitar secara acak, akan bertabrakan dengan permukaan cairan. Ketika ini terjadi, mereka akan menjadi terikat dengan cairan oleh kekuatan-kekuatan yang menarik, dan molekul-molekul ini akan berubah dari gas ke keadaan cair. Efek bersih dari kedua proses adalah penguapan jika molekul lebih banyak meninggalkan keadaan cair menjadi gas daripada sebaliknya. Jika lebih banyak molekul yang meninggalkan gas dan menjadi cair lalu proses kondensasi. Sebuah negara kejenuhan tiba saat molekul yang meninggalkan keadaan cair pada tingkat yang sama seperti molekul yang bergabung cairan dari gas. Setelah gas telah menjadi jenuh, satu-satunya cara untuk meningkatkan jumlah molekul meninggalkan cairan adalah untuk pasokan energi lebih banyak untuk meningkatkan energi dari molekul. Hal ini dapat dilakukan dengan memanaskan cairan tersebut, menghasilkan energi panas. (Energi yang digunakan untuk menyediakan energi untuk penguapan daripada peningkatan adalah suhu disebut panas laten penguapan. Heat) Setelah pemanasan, tingkat keseimbangan baru dapat dicapai di mana gas jenuh, yaitu tingkat di mana molekul pergi dan bergabung kembali dengan cairan adalah sama. Namun, jumlah molekul gas di negara sekarang lebih besar dari sebelum pemanasan karena mereka memiliki lebih banyak energi dan lebih banyak molekul telah mampu melepaskan diri dari ikatan menarik cairan. Hal ini menunjukkan bahwa keadaan saturasi adalah suhu-dependen. Pada suhu tinggi gas yang mampu mendukung lebih dari molekul dari cairan. Hal ini menjelaskan mengapa kondensasi terjadi, misalnya, pada windows pada malam hari, sebagai tetes suhu. Udara, yang awalnya tidak mungkin telah jenuh dengan air, mendinginkan dan akhirnya mencapai suhu di mana ia jenuh dengan air. Jika udara dingin di bawah titik ini adalah jenuh dengan air, dan kondensasi terjadi untuk mengembalikan keseimbangan. Penguapan dan kondensasi merupakan faktor utama dalam siklus hidrologi. Meskipun hanya sekitar 0,001 persen dari semua air di bumi ini di atmosfer, ada siklus tidak pernah berakhir penguapan dari permukaan, kondensasi menjadi tetesan awan, dan akhirnya jatuhnya hujan dan salju kembali air ke permukaan. Rata-rata di atas seluruh dunia, jumlah curah hujan tahunan akan menjadi sekitar satu meter. Sebagai perbandingan, kedalaman total semua uap air atmosfer pada satu waktu setara dengan kedalaman cair sekitar 25 mm. Untuk menghasilkan jumlah yang diperlukan hujan dalam satu tahun, air harus didaur ulang putaran siklus hidrologis kira-kira setiap sembilan hari.
Bibliografi dan Informasi lebih lanjut tentang penguapan

Ahrens, CD (1994) Meteorologi hari ini. West Publishing Co, New York. McIlveen, JFR (1986) Dasar meteorologi. Van Nostrand Reinhold, New York.

Sentrifugasi Sentrifugasi digunakan ketika kita ingin memisahkan sejumlah kecil suspensi. Suspensi padat dalam cair dituangkan ke dalam tabung sentrifus, kemudian berputar sangat cepat dalam mesin pemisah. Gerakan berputar memaksa padat ke bagian bawah tabung. Kemudian cairan bisa dituangkan off dari padat. Sentrifugasi umumnya digunakan di perusahaan susu untuk susu terpisah dari krim untuk membuat susu skim. Hal ini dimungkinkan karena susu memiliki densitas kurang dari krim. Ide sentrifugasi diterapkan pada mesin cuci untuk mengeringkan pakaian. Ada lubang kecil di drum cuci dalam mesin cuci. Setelah pencucian selesai, cuci akan berputar dengan kecepatan tinggi, ini akan memaksa air pada pakaian basah keluar melalui semua lubang kecil.

Penguapan
Penguapan adalah proses dimana cairan berubah menjadi gas. Contoh yang paling umum di alam adalah penguapan air dari samudera, danau, dan sungai ke atmosfir. Perbedaan utama antara cair dan gas adalah bahwa dalam gas molekul yang bebas bergerak di mana saja. Setiap molekul bergerak sampai bertabrakan dengan molekul lain, setelah itu bergerak dari arah lain. Dalam kekuatan cair tarik antara molekul mengikat mereka bersama-sama. Mengikat tidak sekuat seperti di es padat, seperti, tetapi cukup kuat untuk menjaga hampir semua molekul bersama sebagai cairan. Molekul-molekul tidak semua memiliki energi yang sama; memindahkan beberapa lebih cepat dari yang lain. Beberapa molekul dalam cairan memiliki energi cukup untuk melepaskan diri dari kekuatan-kekuatan mengikat yang menjaga mereka bergabung ke molekul cairan lain. Ketika molekul meninggalkan permukaan cairan telah memasuki negara gas, dan kemudian bebas bergerak di mana saja. Di sisi lain, beberapa molekul dalam gas, sementara bergerak sekitar secara acak, akan bertabrakan dengan permukaan cairan. Ketika ini terjadi, mereka akan menjadi terikat dengan cairan oleh kekuatan-kekuatan yang menarik, dan molekul-molekul ini akan berubah dari gas ke keadaan cair. Efek bersih dari kedua proses adalah penguapan jika molekul lebih banyak meninggalkan keadaan cair menjadi gas daripada sebaliknya. Jika lebih banyak molekul yang meninggalkan gas dan menjadi cair lalu proses kondensasi. Ahrens, CD (1994) Meteorologi hari ini. West Publishing Co, New York. McIlveen, JFR (1986) Dasar meteorologi. Van Nostrand Reinhold, New York.

pengenceran larutan PENDAHULUAN LATAR BELAKANG Larutan baku atau larutan standar y.i larutan yang konsentrasinya sudah diketaui dengan pasti. Untuk mengetahui konsentrasinya larutan tersebut harus dibakukan atau distandardisasikan makanya disebut larutan baku/standar. Cara yang paling umum untuk standarisasi adalah dengan titrasi. Pengenceran adalah penambahan pelarut ke dalam suatu larutan jadi pada prinsipnya jumlah mol zat sebelum dan sesudah diencerkan tetap, maka rumusnyaM1V1=M2V2,V2=V1+pelarut. Sifat asam-basa dapat diketahui dengan menggunakan indikator msal kertas lakmus merah dan biru. Prinsipnya ARURAH = asam mengubah lakmus biru jadi merah, SAMERU = basa mengubah lakmus merah jadi biru. Asam/basa bisa dikenali juga dengan cara dicicipi atau dirasakan dengan tangan tapi ini terlalu berisiko. TUJUAN Untuk mempelajari cara pengenceran beberapa larutan dengan berbagai konsentrasi. TINJAUAN PUSTAKA Pengenceran adalah mencampur larutan pekat (konsentrasi tinggi) dengan cara menambahkan pelarut agar diperoleh volume akhir yang lebih besar. Jika suatu larutan senyawa kimia yang pekat diencerkan, kadang-kadang sejumlah panas dilepaskan. Hal ini terutama dapat terjadi pada pengenceran asam sulfat pekat. Agar panas ini dapat dihilangkan dengan aman, asam sulfat pekat yang harus ditambahkan ke dalam air, tidak boleh sebaliknya. Jika air ditambahkan ke dalam asam sulfat pekat, panas yang dilepaskan sedemikian besar yang dapat menyebabkan air mendadak mendidih dan menyebabkan asam sulfat memercik. Jika kita berada di dekatnya, percikan asam sulfat ini merusak kulit (Khopkar, 1990). Pengenceran yaitu suatu cara atau metoda yang diterapkan pada suatu senyawa dengan jalan menambahkan pelarut yang bersifat netral, lazim dipakai yaitu aquadest dalam jumlah tertentu. Penambahan pelarut dalam suatu senyawa dan berakibat menurunnya kadar kepekatan atau tingkat konsentrasi dari senyawa yang dilarutkan/diencerkan (Brady,1999). Dalam pembuatan larutan dengan konsentrasi tertentu sering dihasilkan konsentrasi yang tidak kita inginkan. Untuk mengetahui konsentrasi yang sebenarnya perlu dilakukan standarisasi.standarisasi sering dilakukan dengan titrasi. Zatzat yang didalam jumlah yang relative besar disebut pelarut (Baroroh, 2004). Dalam kimia, pengenceran diartikan pencampuran yang bersifat homogen antara zat terlarut dan pelarut dalam larutan. Zat yang jumlahnya lebih sedikit di dalam larutan disebut (zat) terlarut atau solut, sedangkan zat yang jumlahnya lebih banyak daripada zat-zat lain dalam larutan disebut pelarut atau solven (Gunawan, 2004.).

You might also like