You are on page 1of 78

DEFINISI PEMBELAJARAN TERPADU

1. Atkinson (dalam Ahmad,1989 :9) mendefinisikan pembelajaran terpadu sebagai suatu aplikasi salah satu strategi pembelajaran berdasarkan pendekatan kurikulum terpadu yang bertujuan untuk menciptakan atau membuat proses pembelajaran secara relevan dan bermakna bagi anak. Menurut Wiryawan (Pikiran Rakyat, 11 April 2003) pembelajaran terpadu merupakan metode pengorganisasian pembelajaran yang menggunakan beberapa bidang mata pelajaran yang sesuai.

2.

3.

Menurut Cohen dan Manion (1992) dan Brand (1991), pembelajaran terpadu adalah kegiatan belajar yang terorganisasikan secara lebih terstruktur yang bertolak pada tema-tema tertentu atau pelajaran tertentu sebagai titik pusatnya (center core/center of interest)

4.

5.

6.

Collins dan Dixon (dalam Ahmad,1991:6) menyatakan pembelajaran terpadu sebagai berikut Integrated learning occurs when an authentic event or exploration of a topic in the driving force in the curriculum (pembelajaran terpadu terjadi ketika dilakukannya penjelajahan pada sebuah topik sebagai penggerak dari sebuah kurikulum) Menurut Prabowo (2002:2), pembelajaran terpadu adalah suatu proses pembelajaran atau pendekatan belajar mengajar yang melibatkan/mengaitkan berbagai bidang studi. Menurut Semiawan (1995), pembelajaran terpadu merupakan suatu proses pembelajaran yang mengaitkan topik/tema tertentu sebagai pusat minat dengan unsur lain dari mata pelajaran lain sehingga membentuk suatu keseluruhan yang bermakna yang sesuai dengan relevansi topic/tema yang dibahas.

CIRI-CIRI /KARAKTERISTIK PEMBELAJARAN TERPADU


Berpusat pada anak (student centered)/ aktif (fisik, mental, emosional, hasrat, minat & motivasi) Pemisahan antar bidang studi tidak terlihat jelas Menyajikan konsep dari berbagai bidang studi dalam satu proses pembelajaran (holistic) Bersifat luwes Memberikan hasil yang dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak/ bermakna bagi anak

otentik (kongkrit)

Kelebihan dan kekurangan/keterbatasan Pembelajaran terpadu

1. 2. 3. 4. 5.

Kelebihan Pembelajaran Terpadu (DEPDIKBUD,1996):


Pengalaman dan kegiatan belajar anak relevan dengan tingkat perkembangannya Kegiatan yang dipilih sesuai dengan minat dan kebutuhan anak Kegiatan belajar bermakna bagi anak, sehingga hasilnya dapat bertahan lama Keterampilan belajar mengajar bersifat pragmatis sesuai dengan lingkungan anak Keterampilan sosial anak berkembang dalam proses pembelajaran terpadu. Keterampilan sosial ini antara lain adalah kerja sama, komunikasi, dan mau mendengarkan pendapat orang lain. Keterampilan berpikir anak berkembang dalam proses pemb. terpadu

6.

Keterbatasan Pembelajaran Terpadu :


Menurut Prabowo (2000:4) keterbatasan pembelajaran terpadu yang menonjol antara lain :

1. 2.

3.

Menuntut diadakannya evaluasi tidak hanya pada produk, tetapi juga pada proses. Evaluasi pembelajaran terpadu tidak hanya berorientasi pada dampak instruksional dari proses pembelajaran, tetapi juga pada proses dampak pengiring dari proses pembelajaran tersebut. Menuntut adanya teknik evaluasi yang banyak ragamnya, sehingga tugas guru menjadi lebih banyak.

MENGAPA PEMBELAJARAN TERPADU ? ~ padat materi ~ perasaan overlapping (saling melengkapi)


~ pemanfaatan lingkungan terdekat ~ kebermaknaan belajar rendah

~ kemampuan belajar subjek didik ~ efisiensi (waktu, tenaga, biaya) ~ potensi guru

T E R P A D U

Tujuan/ taksonomik~(kogn itif, afektif, psikomotor, konatif) Kecakapan hidup:generic & specific life skill Knowing, feeling, acting. Antar Mata Pelajaran

Tematis

Pendekatan
Siswa

minat/motivasi pengetahuan ketrampilan nilai-nilai pengalaman terdahulu


guru

TERPADU
minat ketrampilan pemahaman pengetahuan sumber nilai dan sikap

Seleksi dan eksplorasi topik aktivitas lingkungan metode

Pengembangan kemampuan subjek didik


evaluasi: pilihan aktivitas, metode, dan topik Pengukuran kemampuan subjek didik

Model Terpadu -- Forgarty


networked

immersed integrated threaded webbed shared sequenced nested conected fragmented

PEMBELAJARAN dan BELAJAR

Pembelajaran:
Upaya yang dilakukan guru agar siswa mudah belajar.

Komponen Pembelajaran:
Tujuan pembelajaran kurikulum AUD/
SD

pendidik/instruktur/guru.
siswa AUD/SD yang punya ciri khas

sumber/media belajar --> situasi riil


pendekatan/model terpadu

PERISTIWA PEMBELAJARAN
Menarik perhatian Menginformasikan tujuan khusus Menstimulasi untuk mengingat kembali Menyajikan, merangsang, menantang dengan berbagai sumber dan media. Memberi bimbingan Mendorong unjuk kerja Memberikan balikan

Proses Belajar
Menerima dorongan-dorongan bersifat netral Mengaktifkan proses pengendalian untuk bertindak Mengungkap kembali belajar sebelumnya Menekankan hal-hal penting Memberi petunjuk untuk mengungkap kembali Mengaktifkan organisasi respon Memberi penguatan unjuk kerja yang benar/diinginkan Mengaktifkan untuk mengungkap kembali Memberi petunjuk untuk mengungkap kembali

MODEL PEMBELAJARAN
Suatu pola yang digunakan sebagai pedoman dalam merencanakan pembelajaran/langkahlangkah pembelajaran dan perangkatnya untuk mencapai tujuan pembelajaran tertentu. ada tujuan yang akan dicapai ada tahap-tahap kegiatan pembelajaran ada faktor pendukung: sumber belajar, media, alat, materi pelajaran, instrumen prnilian, dll. ada penataan lingkungan pembelajaran: penataan fisik, sosialinteraksi sosial, dan penataan psikologis.

PEMBELAJARAN TERPADU
Adalah suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara individu maupun kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep serta prinsip keilmuan secara holistik, bermakna, dan otentik. Pembelajaran terpadu akan terjadi apabila dikendalikan oleh peristiwaperistiwa otentik (situasi kehidupan riil). Atau, Pembelajaran yang diawali oleh suatu pokok bahasan tertentu, dikaitkan dengan pokok bahasan lain, konsep tertentu dikaitkan konsep lain, baik dalam satu atau lebih bidang kajian.

Prinsip Pembelajaran Terpadu

topik/tema aktual sbg pemersatu materi yang beragam dari berbagai bidang/mata pelajaran. dekat dengan dunia anak ada kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.

Landasan Teoretik Pembelajaran Terpadu

Landasan Progresivisme
Proses pembelajaran pada umumnya ditekankan pada : Pembentukan kreativitas Pemberian sejumlah kegiatan Suasana yang alamiah (natural) Memperhatikan pengalaman anak Anak harus dihadapkan pada problem solving

Landasan Konstruktivisme
Melihat pengalaman langsung anak (direct experiences) Pengetahuan adalah hasil konstruksi atau bentukan diri manusia itu sendiri melalui interaksi objek dng pancainderanya Pengetahuan bukan sesuatu yg sudah jadi melainkan suatu proses yang berkembang terus menerus.

Landasan Humanisme
Aliran ini melihat anak dari segi keunikan/kekhasannya, potensinya, dan motivasi yg dimilikinya. Kegiatan pembelajaran selain bersifat klasikal juga harus bersifat individual Dalam proses pembelajaran guru lebih banyak bertindak sebagai motivator,model, pendamping, dan fasilitator Pembelajaran perlu disesuaikan dengan perkembangan, pengalaman dan pengetahuan anak.

KONSTRUKTIVISME

Von Glasserfeld

Filsafat pengetahuan yang menekankan bahwa pengetahuan kita adalah konstruksi (bentukan) kita sendiri.
Pengetahuan bukanlah gambaran dari dunia kenyataan yang ada, bukanlah suatu tiruan dari kenyataan (realitas), melainkan akibat dari suatu konstruksi kognitif kenyataan melalui kegiatan seseorangdengan alat Indranya.

Seseorang membentuk skema, kategori, konsep, dan struktur pengetahuan yang diperlukan untuk pengetahuan.

Kemampuan yang diperlukan dalam proses konstruksi


kemampuan mengingat dan mengungkap kembali pengetahuan
(pengetahuan terbentuk karena interaksi antara pengalaman dengan pengetahuan yang ada)

kemampuan membandingkan (u
membuat persamaan & perbedaan klasifikasi)

kemampuan lebih menyukai pengalaman yang satu dari pada yang lain (tumbuhnya nilai-nilai)

3 macam konstruktivisme
1. Konstruktivisme Radikal (kita hanya
mengetahui apa yang dikonstruksi pikiran kita)

pengetahuan tidak bisa ditransfer.


c/

2. Realisme Hipotetis (pengetahuan ilmiah


kita dipandang sebagai suatu hipotesis dari struktur kenyataan). c/ bola ditendang akan
menggelinding

3. Konstruktivisme biasa (pengetahuan kita


dipandang sebagai suatu gambaran yang dibentuk dari kenyataan suatu objek dalam dirinya sendiri). c/ sapi dianggap kerbau

TEORI BELAJAR TERKAIT


Teori Perubahan Konsep Kuhn (1970), Posner
(1982)

Perubahan konsep terjadi melalui proses asimilasi dan akomodasi.


Dalam proses Asimilasisiswa menggunakan konsep-konsep yang telah ia miliki untuk berhadapan dengan fenomena yang mereka hadapi. c/ mikroskop, u/ melihat benda-benda sangat kecil Dalam proses akomodasisiswa mengubah konsepnya yang sudah tidak cocok dengan fenomena baru. c/ keledai dianggap kuda - penjelasan

Lanjutan

Teori Belajar Bermakna Ausubel (1968)


proses belajar dimana informasi baru dihubungkan dengan struktur pengertian yang sudah dipunyai seseorang yang sedang belajar terjadilah pertumbuhan dan perubahan konsep.

Teori Skema Rummelhart (1980)


Pengetahuan itu disimpan dalam satu paket informasi (skema) yang terdiri dari konstruksi mental gagasan kita. Skema lah yang membantu kita memahami berbagai objek/fenomena.

Lanjutan

KonstruktivismePiaget (1971)
Skema adalah suatu struktur kognitif yang dengan nya seseorang secara intelektual beradaptasi dan mengadaptasi lingkungan itulah yang dapat membangun pengetahuan. Skema tidak pernah berhenti berubah, skemata seorang anak akan berkembang menjadi skemata orang dewasa (bisa saja seorang anak mengatakan itu kuda padahal keledai. Perkembangan pengetahuan seseorang melalui prosesproses asimilasi, akomodasi, dan equilibrium pengaturan diri secara mekanis untuk mengatur keseimbangan asimilasi dengan akomodasi.

TEORI KONSTRUKTIVISTIK (dalam bagan)

SKEMATA (pengetahuan)

persepsi

perilaku

Lingkungan

semrawut

KONSTRUKTIVISME
Pandangan tengang:

VS

BEHAVIORISME

pengetahuan
Konstruktivistik
Pengetahuan adalah nonobjektif, selalu berubah, tidak menentu

Behavioristik
Pengetahuan adalah objektif, tetap, tidak berubah, terstruktur rapi.

Belajar dan Mengajar


Behavioristik:
Belajar adl perolehan pengetahuan, mengajar berarti memindah pengetahuan

Konstruktivistik:
Belajar adl menyusun pengetahuan dari pengalaman kongkrit, aktivitas kolaboratif, refleksi, interpretasi; mengajar berarti menata lingkungan, memotivasi, agar siswa dapat menggali makna.

Fungsi Mind
Behavioristik:
Menjiplak struktur pengetahuan melalui proses berpikir yang ditentukan struktur pengetahuan

Konstruktivistik:
Mind berfungsi sbg alat untuk menginterpretasi peristiwa, objek, perspektif yang ada pada dunia nyata sehingga makna yang dihasilkan bersifat unik dan individualistik

Penataan lingkungan Behavioristik:


Keteraturan, kepastian, ketertiban (penegakan disiplin, ketaatan, hukuman, hadiah, siswa-objek, pengendalian adl sistem diluar diri siswa)

Konstruktivistik:
Ketidakteraturan, ketidakpastian, kesemrawutan (kebebasan, interpretasi berbeda, siswa subjek-bebas pengaturan diri, pengendalian pada siswa)

Tujuan Pembelajaran

Behavioristik
penambahan pengetahuan

Konstruktivistik
belajar bagaimana belajar

Strategi Pembelajaran
Behavioristik
penyajian isiketrampilan yang terisolasi, akumulasi fakta mengikuti urutan bagian ke keseluruhan

Konstruktivistik
penyajian isi menekankan penggunaan pengetahuan secara bermakna dari keseluruhan-ke bagian-bagian

Strategi pembelajaran

Behavioristik:
mengikuti urutan kurikulum berdasarkan buku teks menekankan pada hasil

Konstruktivistik
meladeni pertanyaan/pandangan siswa berdasarkan data primer penekanan pada kecakapan berpikir kritis menekankan pada proses.

Evaluasi

Behavioristik
tekankan respon pasif, paper & pencil test. menuntut satu jawaban benar bagian terpisah dari kegiatan pembelajaran, dilakukan setelah kegiatan belajar selesai.

Konstruktivistik
penyusunan makna, kecakapan terintegrasi, masalah konteks nyata. menggali munculnya berpikir devergen, pemecahan ganda, bukan hanya satu jawaban benar. merupakan bagian utuh dari belajar, penerapan apa yang dipelajari dalam konteks nyata. menekankan ketrampilan proses dlm klpk

Peran guru -- konstruktivistik


mediator-fasilitator
(mempermudah, membantu, menciptakan kegiatan, interaksi intensif, fleksibel, memahami kebutuhan, menguasai bahan, menguasai strategi pembelajaran, dll)

memonitor mengevaluasi

Model Terpadu -- Forgarty


networked

immersed integrated threaded webbed shared sequenced nested conected fragmented

Ada 10 model Pembelajaran Terpadu menurut Forgaty, yaitu :


The Fragmented Model (Model Terpisah) The Connected Model (Model Terhubung) The Nested Model (Model Tersarang) The Squenced Model (Model Terurut) The Shared Model (Model Terbagi) The Webbed Model (Model Terjaring) The Threaded Model (Model Tertali) The Integrated Model (Model Terpadu) The Immersed Model (Model Terbenam) The Networked Model (Model Jaringan)

Fragmentedbagai periskop
Satu arah, terfokus pada satu mata pelajaran saja, sangat tradisional dan terkotak-kotak.

Connectedbagai kaca opera


Sangat detail menelaah satu mata pelajaran, saling berhubungan dari topik ke topik, konsep ke konsep, semester ke smester.

Nestedbagai kaca tiga dimensi


Beragam dimensi dari satu tema/unit. Guru sudah memiliki target antara kecakapan sosial, berpikir, dan kecakapan lainnya.

Contoh Model Terpisah


MATEMATIKA BAHASA

SCIENCE

ILMU PENG.SOSIAL

Contoh Model Terhubung


2 1

KET :
Bhs

M1

Bhs M1 M2

= Bahasa = Menulis = Membaca

M2

M1

Bhs

M2

Contoh Penerapan Pemb. Terpadu model connected


UANG Mengenal berbagai nilai mata uang pemanfaatan dalam jual beli
BARANG DLM PENGUKURAN

- menentukan hubungan
antar satuan berat kg dan ons -Menggunakan satauan berat kg dan ons

BELANJA

BIL.UNTUK KALKULASI HARGA

- mengenal bilangan
sampai dengan ribuan - Operasi hitung penjumlahan dan pengurangan

Contoh Penerapan Model Tersarang (Nested Model)


Menggambar siklus hidup kupu-kupu (Organizing Skill) Berpikir tentang metamorfosis kupu-kupu (Thinking skill)

Siklus Hidup Hewan (Content)

Sequencedbagai kacamata
Materi ajar dibingkai dengan konsep yang sama dan saling terkait. Tema-tema antar dua pengembangan dirancang secara paralel.

Sharedbagai binocular
Dua mata pelajaran saling berbagi dan tumpang tindih konsep dan kecakapannya

Webbedbagai teleskop
Memiliki hubungan yang luas dengan hanya satu tema, terjala dengan berbagai unsurtema, topik, sub topik, dst.

Contoh Bentuk Model Terurut (The Sequenced Model)


Matematika
Terurut
1. Mengurutkan bilangan 2. Konsep penjumlahan 3. membandingkan

science
Terurut
1. Perkembangbiakan 2. Ciri-ciri makhluk hidup 3. Siklus makhuk hidup

Daftar
1. Mengurutkan gambar hewan dengan angka 2. Menjumlah kaki-kaki hewan 3. Perbedaan hewan

Daftar
1.Siklus hewan 2.Perkembangbiakan hewan 3.Ciri-ciri hewan

Contoh Penerapan Model Terbagi


SCIENCE BAHASA

Metamorfosis

Siklus konsep Tanggung jawab SIkap

Biografi

Konservasi

mengembangkan pokok pikiran yang telah ditentukan

Struktur Tanah

Mengurutkan Kemampuan

Membuat cerita sesuai alur tema

Contoh Model Webbed


BAHASA

KOGNITIF

FISIK MOTORIK

TEMA

SENI

PEMBIASAAN

Contoh model webbed (tematik)


MTK -membilang secara urut -menyebutkan bnyk benda LINGKUNGAN IPS -menyebutkan nama lengkap & panggilan -menyebutkan alamat tempat tinggal IPA -mengelompokkan benda dgn berbagai cara -menyebutkan sbnyk2 benda yg memiliki ciri tertentu BHS -menirukan bunyi/suara tertentu -menjiplak bent5uk gmbr. Lingkarsn, huruf

Threadedbagai suryakanta
Dengan gagasan yang membesar, sehingga jelas pada semua mata pelajaran, metakurikulerdengan merangkai ketrampilan berpikir, bersosialisasi, teknologi, kecerdasan jamak, dan berbagai ketrampilan lain melalui berbagai disiplin ilmu.

Integratedbagai kaleidoskop
Pola pendekatan lintas mata pelajaran

Immersedbagai mikroskop
Bereksplorasi dengan materi sesuai minat dan keahliannya, sehingga anak dapat menyatu dan tercelup dengan diri anak-anak sendiri.

Contoh Model Tertali


Melaksanakan tata tertib Mencoba dan menceritakan Apa yang terjadi, jika Mendengarkan dan menceritakan kembali cerita secara urut Bahasa Membuat berbagai bentuk Dari plastisin Fisik/ motorik Permainan warna dengan berbagai media Seni
Kemampuan Berpikir__________ Kemampuan bekerjasama______ Kemampuan belajar___________ Kemampuan mengorganisasi____ Kecerdasan Majemuk__________ Dll/lainnya___________________

Moral, Agama, Sosial, emosi

Kognitif

Contoh Model Terpadu


Kognitif
Mengelompokkan benda dengan berbagai cara menurut ciri-ciri tertentu

Bahasa
Mengurutkan dan menceritakan isi gambar seri

-Membedakan dan menirukan kembali suara tertentu -Membeda-bedakan macam-macam suara

Membuat bentuk-bentuk geometri Menciptakan 3 bentuk dari kepingan geometri

Membuat percobaan sederhana lalu menceritakan hasil percobaan

-Bercerita tentang gambar yang telah disediakan - Berbahasa sopan dan bermuka manis

Bertepuk tangan dengan irama

Berdoa -Mewarnai bentuk gambar


sederhana -Mencocok bentuk
-Mentaati peraturan -Merayap dan merangkak dengan berbagai variasi

Pembiasaan

Berdiri dengan tumit

Seni

Fisik Motorik

Contoh model integrated (terpadu)

MTK -operasi hitung penjumlahan dan pengurangan

- Membaca soal cerita tentang operasi hitung (penjumlahan & pengurangan)

B.Indonesia -Membaca soal cerita -Berbagi pengalaman

JUAL-BELI

Menggunakan uang untuk keg. Jual-beli

IPS -Menggunakan uang dalam proses jual-beli -Tempat-tempat jual beli

Menceritakan pengalamannya berkunjung ke tempat jual-beli

Contoh Model Immersed

perpustakaan

Laboraturium bahasa

Alat permainan bahasa

Perlengkapan Belajar bahasa

Networkedbagai Prisma
Menciptakan beragam dimensi yang terarah dan terfokus. Pembelajar menyaring dan mengkaitkan semua mata pelajaran dengan cara profesional.

Contoh Model Networked


KMPTR BHS KMPTR BHS

Pembelajar/peserta SENI MTK

Ahli/guru SENI MTK

KMPTR

BHS

Ahli/guru SENI MTK

Pembelajaran

TEMATIK
Oleh: RETNO TW

tematik

LB-1: Fenomena Praktik Pendidikan


pengkotak-kotakan

mata pelajaran

secara ketat. cenderung menekankan perintah dari guru, anak tidak dituntut mencari tahu Sistem evaluasitesting reproduksi informasi

kurang menggunakan situasi


kehidupan riil. BI MAT BING OR SAIN IPS dll.

LB-2: Hakekat Perkembangan Anak


Anak usia dini berkembang secara holistik dan terpadu

Perkembangan pada salah satu aspek dipengaruhi dan mempengaruhi aspek yang lain
Perkembangan mental - sosial emosional bahasa fisik anak saling berkaitan Perkembangan seluruh aspek tersebut terpadu dengan pengalaman, kehidupan riil, dan lingkungan hidupnya.

Pengembangan Iptek oleh Anak Sendiri


Anak-anak perlu dibiasakan / dilatih mengembangkan /menemukan iptek sendiri sejak dini sesuai tingkat perkembangannya

? PEMBELAJARAN TEMATIK ?

Suatu sistem pembelajaran yang memungkinkan siswa baik secara individual/kelompok aktif mencari, menggali, dan menemukan konsep/prinsip keilmuan secara holistik, bermakna,dan otentik melalui tema tertentu.

Pembelajaran Tematik
Suatu usaha untuk mengintegrasikan pengetahuan, ketrampilan, nilai dan sikap, dan pemikiran kreatif dalam pembelajaran dengan menggunakan tema sebagai pokok kajian. Tema dikaji secara mendalam.

Karakteristik Pembelajaran Tematik


Holistik tema dikaji dari
berbagai bidang sekaligus

Bermaknamenekankan
kebermaknaan materi dan kegiatan belajar yang lebih fungsional.

Otentikmenekankan
pengalaman langsung

Aktifketerlibatan siswa secara


aktif mulai dari perencanaan, pelaksanaan, sampai evaluasi.

Landasan Pemikiran
progresif konstruktivis disesuaikan dengan perkembangan anak disesuaikan kondisi praktis disesuaikan dengan gambaran ideal yang ingin dicapai tujuan pembelajaran

Prinsip Penggalian Tema


Tema tidak terlalu luas/sempit Tema harus bermakna Tema harus disesuaikan dengan tingkat perkembangan siswa Tema berdasarkan peristiwa-peristiwa otentik Tema sesuai dengan kurikulum dan harapan masyarakat Mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar

Prinsip Pelaksanaan
pertimbangkan ketersediaan sumber belajar guru bukan single actor pemberian tg jwb yang jelas guru akomodatif terhadap ide yang berkembang meskipun belum direncanakan

Prinsip Evaluasi

beri kesempatan bagi siswa untuk melakukan evaluasi diri. evaluasi perolehan belajar yang telah dicapai berdasarkan kriteria keberhasilan dalam kontrak belajar

PRINSIP REAKSI
Guru dituntut agar mampu merencanakan dan melaksanakan pembelajaran sehingga tercapai secara tuntas tujuan-tujuan pembelajaran.
Guru harus bereaksi terhadap reaksi siswa di semua event dalam satu kesatuan yang utuh dan bermakna

Proses Pembelajaran Tematik


Perencanaan Pelaksanaan Kulminasi

Penjajakan Tema Penetapan Tema Pengembangan sub-tema Penilaian proses

Pengumpulan data/ informasi Pengolahan data Penyusunan laporan Penilaian Penyajian Laporan

Penilaian proses

Webbed Model dalam Pembelajaran Tematik


sub-subtema subtema

sub-subtema subtema sub-subtema

Tema

subtema

subtema

sub-subtema

Webbed Model
jenis kelamin nama agama identitas Alamat rumah Sekolah

olah raga
makan kebiasaan di rumah di sekolah

Diri Sendiri
ciri anggota tubuh rekreasi

dll kesukaan olah raga

makanan

Webbed Model
Matematika Agama TEMA Bahasa Indonesia IPS/KN

Sain

dll

bahasa inggris

seni budaya

LANGKAH-LANGKAH PENGEMBANGAN PEMBELAJARAN TEMATIK

1. Lakukan analisis (pemetaan) SK/KD hasil: prota dan promes. 2. Buatlah Silabus Tematik 3. Buatlah Jaring Tematik per-Tema (webbed Model) 4. Buatlah Jaring KD secara Tematik Pemetaan Kompetensi 5. Buatlah Aktivitas Pembelajaran Tematik (RPP)

Alternatif Sistematika Per-Aktivitas Pembelajaran


Tema Subtema Kompetensi Dasar Indikator Waktu Kegiatan Pembelajaran Sumber dan Media Penilaian

Langkah-langkah Pembuatan SKH (Satuan Kegiatan Harian)


1. Menentukan Tema dan Sub Tema 2. Menentukan KD (kompetensi Dasar) dan indikator kemampuan yang sesuai dengan tema dan sub tema pada lima bidang pengembangan kemampuan/bidang studi 3. Membuat pemetaan/tematik dengan mengaitkan tema, sub tema dan indikator. 4. Membuat SKH {tema, sub tema, kelompok A/B, semester, hari/tgl, alokasi waktu, indikator, kegiatan pembelajaran, alat/sumber belajar,penilaian perkembangan anak (alat/hasil)}

Tema-tema yang digunakan:


Diri Sendiri (Aku dan Panca Indera) Lingkunganku (Keluargaku, Rumah, dan Sekolah) Kebutuhanku (Makanan,Minuman, Pakaian, Kesehatan, Kebersihan, dan Keamanan) Binatang Tanaman Rekreasi (Kendaraan, Pesisir, dan Pegunungan) Pekerjaan Air, Udara, dan Api Alat Komunikasi Tanah Airku (Negaraku, Kehidupan di kota dan di desa) Alam Semesta (Matahari, Bulan, Bintang, Bumi, Langit, dan Gejala Alam)

PEMETAAN INDIKATOR
BAHASA KOGNITIF
Menyusun kepingan puzzle menjadi bentuk utuh Menghubungkan dan menyebutkan tulisan sederhana dengan simbol yang melambangkannya

FISIK/MOTORI K
Melambungkan dan menangkap kantong biji sambil berjalan/bergerak

Tema : TANAMAN Sub Tema : Bagian-bagian tanaman

PEMBIASAAN
Berdoa sebelum dan seudah memulai kegiatan

SENI
Membuat berbagai bentuk dari daun menyanyi

TEKO KECIL
Aku teko kecil yang lucu Ini tangkaiku dan ini corongku Bila air mendidih, aku menjerit Auw Angkat aku dan tuangkan (2x)

TEKO BESAR
Aku teko besar bulat dan kuat Inilah tanganku ini mulutku Airnya mendidih lalu berbunyi nguk-nguk Angkatlah aku lalu tuangkan (2x) Cuurr..

You might also like