You are on page 1of 14

KATA PENGANTAR

Dengan memanjatkan puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, atas segala limpahan rahmat dan karunia-Nya kepada pemakalah sehingga dapat menyelesaikan makalah ini yang berjudul: FUNGSI ADMINISTRASI DAN MANAJEMEN Pemakalah menyadari bahwa didalam pembuatan makalah ini berkat bantuan dan tuntunan Tuhan Yang Maha Esa dan tidak lepas dari bantuan berbagai pihak untuk itu dalam kesempatan ini pemakalah menghaturkan rasa hormat dan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang membantu dalam pembuatan makalah ini. Pemakalah menyadari bahwa dalam proses penulisan makalah ini masih dari jauh dari kesempurnaan baik materi maupun cara penulisannya. Namun demikian, pemakalah telah berupaya dengan segala kemampuan dan pengetahuan yang dimiliki sehingga dapat selesai dengan baik dan oleh karenanya, pemakalah dengan rendah hati dan dengan tangan terbuka menerima masukan, saran dan usul guna penyempurnaan makalah ini. Akhirnya pemakalah berharap semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi seluruh pembaca. Jakarta, 27 Maret 2012

Pemakalah

DAFTAR ISI
1

KATA PENGANTAR....................................................................................................... 1 DAFTAR ISI.................................................................................................................. 1 BAB I........................................................................................................................... 2 PENDAHULUAN............................................................................................................2 A. Latar Belakang Masalah...................................................................................3

B. Pembatasan Masalah...........................................................................................3 C. Rumusan Masalah................................................................................................3 D. Tujuan Penulisan..................................................................................................3 E. Sistematika Penulisan..........................................................................................4 F. Manfaat Penulisan................................................................................................4 G. Metode Pengumpulan Data..................................................................................4 BAB II.......................................................................................................................... 4 PEMBAHASAN.............................................................................................................. 4 A. Hubungan antara administrasi dan manajemen ..............................................5

B. Proses administrasi dan manajemen pendidikan..................................................5 C. Fungsi administrasi pendidikan ...........................................................................5 D. Fungsi manajemen pendidikan ...........................................................................9 BAB III.......................................................................................................................13 PENUTUP...................................................................................................................13 A.Kesimpulan ........................................................................................................ 13 B. Saran.................................................................................................................13 DAFTAR PUSTAKA......................................................................................................14

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang Masalah


Konsep pembelajaran dan pengertian administrasi telah dikenal sejak lama dengan berbagai asumsi. Administrasi bisa dikenal sebagai materi, menyuruh orang agar bekerja, mencapai suatu tujuan melalui upaya orang lain, memanfaatkan manusia, uang, dan sebagainya. Untuk memperoleh gambaran yang lebih luas dan komperensif, tentang administrasi, makalah ini akan mengemukakan fungsi dari administrasi. Seperti halnya dalam bidang lain, dalam perkembangan administrasi sering terjadi asumsi, teori dan pandangan yang melengkapi mengubah bahkan mengganti sebagian dengan perombakan itu, administrasi seolah maju dan berkembang segala kemajuan kehidupan manusia. Hal ini menunjukkan administrasi hadir dalam kehidupan manusia sejak zaman dahulu sampai yang akan datang. Dan sering kali fungsi dari administrasi dan manajemen disamakan. Padahal dari pengertiannya saja sudah berbeda, apalagi fungsi keduanya, pasti berbeda. Oleh karena itu, makalah ini akan mengupas tuntas tentang fungsi administrasi dan manajemen.

B. Pembatasan Masalah
Melihat dari latar belakang masalah serta memahami pembahasannya maka pemakalah dapat memberikan batasan-batasan pada:
1.

2. 3.

Hubungan antara administrasidan manajemen secara umum Fungsi administrasi pendidikan Fungsi manajemen pendidikan

C. Rumusan Masalah
Masalah yang dibahas dalam penulisan makalah ini adalah : 1. 2. 3. Apa hubungan antara administrasi dan manajemen? Apa gunanya adminsitrasi dalam dunia pendidikan? Apa fungsi dari manajemen dalam pendidikan?

D. Tujuan Penulisan
Tujuan dari penulisan makalah ini adalah : 1. 2. Menguraikan hubungan antara administrasi dan pendidikan Menjelaskan fungsi administrasi dan manajemen dalam dunia pendidikan
3

E. Sistematika Penulisan
Makalah ini di bagi dalam beberapa bagian : BAB I : Bagian yang berisi latar belakang, pembatasan masalah, rumusan masalah, tujuan penulisan, sistematik pemasalahan dan metode pernulisan BAB II : Bagian yang berisi landasan teori yang meliputi hubungan antara administrasi dan manajemen, fungsi administrasi, dan fungsi manajemen dalam pendidikan. BAB III : Bab yang memuat kesimpulan dan saran-saran

F. Manfaat Penulisan
Hasil dari penulisan ini diharapkan dapat memberikan manfaat kepada semua pihak, khususnya kepada mahasiswa untuk menambah pengetahuan dan wawasan dalam mata kuliah administrasi pendidikan. Manfaat lain dari penulisan makalah ini adalah dengan adanya penulisan makalah ini diharapkan dapat dijadikan acuan penerapan administrasi pendidikan di dalam persekolahan.

G. Metode Pengumpulan Data


Data penulisan makalah ini diperoleh dengan metode studi kepustakaan. Metode studi kepustakaan yaitu suatu metode dengan membaca telaah pustaka tentang fungsi administrasi dan fungsi manajemen. Selain itu, tim penulis juga memperoleh data dari internet.

BAB II PEMBAHASAN

A. Hubungan antara administrasi dan manajemen Administrasi adalah proses penyelenggaraan kerja untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Kerja dapat terselenggara dengan baik sehingga tujuan yang dikehendaki dapat tercapai bila ada orang yang menyelenggarakannya. Dan masalah orang yang menyelenggarakan kerja untuk mencapai tujuan inilah yang menjadi masalah pokok daripada manajemen, karena intisari daripada manajemen ialah suatu proses/usaha dari orang-orang secara bekerjasama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Jadi administrasi adalah penyelenggaranya dan manajemen adalah orang yang menyelenggarakan kerja. Maka kombinasi dari keduanya adalah penyelengaraan kerja yang dilakukan oleh orang-orang secara bersama-sama untuk mencapai suatu tujuan yang telah ditetapkan. Keterkaitan di atas dapat dianalogikanmeski tidak seluruhnya tepatseandainya pembaca akan membeli buah rambutan. Pertama kali yang terlihat adalah kulit luar yang berwama hijau atau merah. Jika kulitnya dikupas maka didapati daging rambutan yang berwarna putih kalau dagingnya sudah dimakan maka akan terlihat intinya yang disebut biji rambutan. Demikian pula manajemen, maka yang pertama disoroti adalah kulit luamya yaitu Admmistnisi Kedua dagingnya yaitu manajemen selanjutnya adalah bijinya yaitu kepemimpinan

B. Proses administrasi dan manajemen pendidikan Ada beberapa istilah yang sering disamakan dengan istilah administrasi pendidikan, misalnya manajemen pendidikan, administrasi sekolah, dan supervisi pendidikan. Dalam penggunaannya secara umum, administrasi sering diartikan sama dengan manajemen, administrator sama dengan manajer.[1] Hal ini disebabkan oleh banyaknya kesamaan fungsi dan proses administrasi dan manajemen pendidikan. Setiap administrasi berjalan di dalam rangkaian proses-proses tertentu. Adapun proses administrasi pendidikan itu meliputi fungsi-fungsi perencanaan, organisasi, koordinasi, komunikasi, supervisi kepengawasan pembiayaan dan evaluasi. Semua fungsi tersebut satu sama lain bertalian sangat erat.[2]

C. Fungsi administrasi pendidikan


1. Perencanaan (planning) Proses perencanaan pada umumnya menyangkut peramalan dan pengambilan keputusan. Semakin lengkap data yang diperoleh dan digunakan, dan semakin tepat penafsiran terhadap data tersebut, semakin besar peluang bagi ketepatan ramalan kita.[3] Setiap program ataupun konsepsi memerlukan perencanaan terlebih dahulu sebelum dilaksanakan. Perencanaan adalah suatu cara menghampiri masalah-masalah. Dalam penghampiran
5

masalah itu si perencana berbuat merumuskan apa saja yang harus dikerjakan dan bagaimana mengerjakannya.[4] Tanpa perencanaan yang matang, kita tidak dapat mengharapkan kegiatan yang akan kita laksanakan akan berjalan lancer serta mencapai tujuan. Perencanaan merupakan suatu langkah persiapan dalam suatu pelaksanaan suatu pekerjaan untuk mencapai tujuan tertentu. Proses penyusunan rencana yanmg harus diperhatikan adalah menyiapkan segala sesuatu yang diperlukan dalam mencapai tujuan, yaitu dengan mengumpulkan data, mencatat, dan menganalisis data serta merumuskan keputusan.[5] Jadi, perencanaan (planning) sebagai suatu fungsi administrasi pendidikan dapat disimpulkan sebagai berikut: Perencanaan (planning) adalah aktivitas memikirkan dan memilih rangkaian tindakantindakan yang tertuju pada tercapainya maksud-maksud dan tujuan pendidikan.[6] 2. Pengorganisasian (organizing) Pengorganisasian merupakan aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan kerja antara orang-orang sehingga terwujud suatu kesatuan usaha dalam mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan.[7] Dengan demikian dapat dikatakan bahwa fungsi pengorganisasian merupakan fungsi perencanaan. Dalam perencanaan dilakukan pengelompokkan bidan-bidang kerja dalam ruang lingkup kegiatan tertentu. Pengelompokan bidang kerja ini harus dapat menciptakan hubungan kerja yang jelas agar antara satu bidang dengan bidang lainnya serta masing-masing bidang tersebut saling melengkapi sehingga tidak terjadi tumpang tindih dan tujuan yang diharapkan dapat tercapai.[8] Dengan demikian organisasi sebagai salah satu fungsi administrasi pendidikan dapat disimpulkan sebagai berikut: Organisasi ialah aktivitas-aktivitas menyusun dan membentuk hubungan-hubungan sehingga terwujudlah kesatuan usaha dalam mencapai maksud-maksud dan tujuan pendidikan.[9] 3. Pengoordinasian (coordinating) Adanya bermacam-macam tugas/pekerjaan yang dilakukan oleh banyak orang, memerlukan adanya koordinasi dari seorang pemimpin. Adanya koordinasi yang baik dapat menghindarkan kemungkinan terjadinya persaingan yang tidak sehat dan atau kesimpang siuran dalam tindakan. Dengan adanya koordinasi yang baik, semua bagian dan personel dapat bekerjasama menuju ke satu arah tujuan yang telah ditetapkan.[10] Koordinasi ini perlu untuk mengtasi batas-batas perencanaan maupun batas-batas personel seperti untuk mengatasi kemungkinan adanya duplikasi dalam tugas, perebutan hak dan tanggung jawab, ketidak seimbangan dalam berat-ringannya pekerjaan, kesimpangsiurandalam menjalankan tugasdan kewajiban, dan sebagainya. Pengkoordinasian ini tidak hanya dibutuhkan dalam unit kegiatan yang ada, melainkan juga antar personal yang terlibat di dalam unit kegiatan. Dengan adanya pengkoordinasian yang efektif akan timbul kerja sama yang efektif sehingga tujuan yang diharapkan dapat segera tercapai.[11]
6

Jika kita simpulkan, maka: Koordinasi adalah aktivitas membawa orang-orang, material, pikiran-pikiran, teknikteknik dan tujuan-tujuan ke dalam hubungan yang harmonis dan produktif dalam mencapai suatu tujuan.[12] 4. Komunikasi Komunikasi memegang peranan penting dalam suatu organisasi, khususnya organisasi sekolah. Setiap personalyang terlibat harus saling berkomunikasi agar permasalahan yang ada serta sejauh mana perkembangan organiosasi dapat diketahui. Dengan demikian, dapat dilakukan langkah lebih lanjut. Selain itu, komunikasi ini juga sangat membantu dalam pembuatan keputusan. Hal ini dapat dilakukan dengan mengumpulkan pendapat-pendapat dari para personal untuk menemukan pendapat yang dapat penyumbangkan solusi yang tepat.[13] Dalam melaksanakan suatu program pendidikan, aktivitas menyebarkan dan menyampaikan gagasan-gagasan dan maksud-maksud ke seluruh struktur organisasi sangat penting. Proses menyampaikan atau komunikasi ini meliputi lebih daripada sekadar menyalurkan pikiran-pikiran, gagasan-gagasan, dan maksud-maksud secara lisan atau tertulis. Komunikasisecara lisan pada umumnya lebih mendatangkan hasil dan pengertian yang jelas daripada secara tertulis. Demikian pula komunikasi yang dilakukan secara informal dan formal mendatangkan hasil yang berbeda pengaruh dan kejelasannya.[14] Komunikasi dalam setiap bentuknya adalah suatu proses yang hendak mempengaruhi sikap dan perbuatan orang-orang dalam struktur organisasi.[15] 5. Supervisi Setiap pelaksanaan program pendidikan memerlukan adanya pengawasan atau supervisi. Pengawasan bertanggung jawab tentang keefektifan program itu. Oleh karena itu, supervisi haruslah meneliti ada atau tidaknya kondisi-kondisi yang akan memungkinkan tercapainya tujuantujuan pendidikan. Jadi, fungsi supervisi yang terpentig adalah : 1. menentukan kondisi-kondisi/syarat-syarat apakah yang diperlukan 2. memenuhi/mengusahakan syarat-syarat yang diperlukan itu. Dengan demikian , supervisi sebagai salah satu fungsi administrasi pendidikan dapat disimpulkan sebagai berikut : supervise sebagai fungsi administrasi pendidikan berarti aktivitas-aktivitas untuk menentukan komdisi-kondisi/syarat-syarat yang esensial yang akan menjamin tercapainya tujuantujuan pendidikan. 6. Kepegawaian Sama halnya dengan fungsi-fungsi administrasi pendidikan yang telah diuraikan terdahulu kepegawaian merupakan fungsi yang tidak kalah pentingnya. Agak berbeda dangan fungsi-fungsi
7

administrasi yang telah dibicarakan, dalam kepegawaian yang menjadi titik penekanan ialah personal itu sendiri. Aktivitas yang dilakukan di dalam kepegawaian antara lain : menentukan, memilih, menempatkan dan membimbing personel. Sebenarnya fungsi kepegawaian ini sudah dijalankan sejak penyusunan perencanaan dan pengorganisasian. Di dalam pengorganisasian telah dipikirkan dan diusahakan agar untuk personelpersonel yang menduduki jabatan-jabatan tertentu di dalam struktur organisasi itu dipilih dan di angkat orang-orang yang memiliki kecakapan dan kesanggupan yang sesuai dengan jabatan yang di pegangnya. Dalam hal ini prinsip the right man in the right place selalu di perhatikan.[16] 7. Pembiayaan Biaya/pambiayaan merupakan salah satu faktor yang sangat penting dalam sebuah organisasi karena biaya ini sangat menentukan bagi kelancaran jalannya sebuah organisasi, tanpa biaya yang mencukupi tidak mungklin terjamin kelancaran jalannya suatu organisasi. Setiap kebutuhan organisasi, baik personel maupun material, semua memerlukan adanya biaya., itulah sebabnya masalah pembiayaan ini harus sudah mulai dipikirkan sejak pembuatan planning sampai dengan pelaksanaannya. Ada beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam fungsi pembiayaan, antara lain : 1. perencanaan tentang berapa biaya yang diperlukan 2. dari mana dan bagaimana biaya itu dapat diperoleh/diusahakan 3. bagaimana penggunaanya 4. siapa yang akan melaksanakannya 5. bagaimana pembukuan dan pertangung jawabannya 6. bagaimana pengawasannya,dll.[17]

8.

Penilaian (evaluating) Evaluasi sebagai fungsi administrasi pendidikan adalah aktivitas untuk meneliti dan mengetahui sampai di mana pelaksanaan yang dilakukan di dalam proses keseluruhan organisasi mencapai hasil sesuai denhan rencana atau program yang telah di tetapkan dalam rangka pencapaian tujuan pendidikan. Setiap kegiatan, baik yang dilakukan oleh unsure pimpinan maupun oleh bawahan, memerlukan adanya evaluasi. Dengan mengetahui kasalahan-kasalahan atau kekurangan-kekurangan serta kemacetankemacetan yang diperoleh dari tindakan evaluasi itu, selanjutnya dapat di usahakan bagaimana cara-cara memperbaikinya.[18]

D. Fungsi manajemen pendidikan


Manjemen pendidikan merupakan suatu proses. Pengertian proses mengacu kepada serangkaian kegiatan yang dimulai dari penentuan sasaran (tujuan sampai akhirnya sasaran tercapainya tujuan. Fungsi, artinya kegiuatan atau tugas-tugas yang harus dikerjakan dalam usaha mencapai tujuan. 1. William H. nerman dengan mengklasifikasikan fungsi manjem,en atas lima kegiatan dengan akronim POASCO, yakni L 1) Planning (perencanaan) 2) Organzing (pengorganisasian 3) Assembling resource (pengumpulan sumber 4) Survesing (Pengendalian) 5) Controlling (pengawasan) 2. Dalton E. Mc. Farland, membaginya atas tiga fungsi dengan akronim POCO yakni : 1) Planning 2) Organizing 3) Controlling 3. H. Koontz & O, Donnell, mengklasifikasikannya atas lima p[roses dengan akronim PODICO, yakni 1) Planning 2) Organizing 3) Staffing 4) Directing 5) Controling 4. Luther gulick membaginya atas tujuh fungsi dengan akronim POSDCORB, yakni 1) Planning 2) Organizing 3) Staffing 4) Drecting 5) Coordinating 6) Reporting 7) Budgeting 5. George R. Teery, mengklasifikasikannya atas empat fungsi dengan akronim POAC, yakni 1) Planning 2) Organizing 3) Actuating 4) Controling 6. Robbins dan Coulter, mengklasifikasikannya atas empat fungsi dengan akronim POCL, yakni : 1) Planning 2) Organizing 3) Leading 4) Controling Dari klasifikasi fungsi-fungsi manajemen di atas, tampak bahwa di antara para ahli ada kesamaan pandangan tentang fungsi manajemen. Seluruh ahli sependapat bahwa fungsi pertama dari manajemen adalah perencanaan, kemudian ditindak lanjuti dngan pengorganisasian. Gulick menambahkan satu fungsi lagi, yang tidak disinggung ahli lain, yang akan berjalan dengan baik
9

jika disertai dengan usaha pembiayaan dalam bentuk rencana anggaran, dan pengawasan anggaran. masing-masing fungsi manjemen yang dikemukakan di atas, akan dipaparkan pada bagian berikut dengan mengacu pada pengklasifikasian dari Luther Gulick (POSDCORB). 1) Perencanaan Perencanaan yang kata dasarnya rencana pada dasarnya merupakan tindakan memilih dan menetapkan segala aktifitas dan sumberdaya yang akan dilaksanakan dan digunakan di masa yang akan datyang untuk mencapai tujuan tertentu. Perencanaan mengacu pada pemikiran dan penentuan apa yang akan dilakukan di masa depan, bagaimana melakukannya, dan apa yang harus disediakan untuk melaksanakan aktivitas tersebut untuk mencapai tujuan secar maksimal. Tahap-tahap perencanaan : a. Perumusan tujuan, pada tahap ini penyususn perencanaan harus merumuskan tujuan yang hjendak di capai di masa yang akan datang. b. Perumusan kebijaksanaan, yakni merumuskan bagaiaman usaha untuk mencapai tujuan yang telah dirumuskan dalam bentuk tindakan-tindakan yang terkoordinir terarah dan terkontrol. c. Perumusan prosedur, yakni menentukan batas-batas dari masing-masing komponen (sumberdaya). d. Perencanaan skala kemajuan, merumuskan standar hasil yang yang akan diperoleh melalui pelaksanaan aktivitas pada waktu tertentu. e. Perencanaan bersifat menyeluruh, maksudnya setelah tahap a s/d d dirumuskan dengan baik. Persyaratan yang dimaksud terdiri dari : a. Harus didasarkan pada tujuan yang jelas, maksudnya semua komponen perencanaan dikembangkan dengan berorientasi pada tujuan yang jelas. b. Bersifat sederhana, realistis, dan praktis, maksudnya perencanaan yang dibuat tidak bersifat muluk-muluk. c. Terperinci, maksudnya harus memuat segala uraian dan klasifikasi rangkaian tindakan yang akan dilaksanakan. d. Memiliki fleksibilitas artinya perencanaan yang dibuat tidak bersifat kaku. e. Terdapat perimbangan antara unsure atau komponen yang terlibat dalam pencapaian tujuan f. Diupayakan adanya penghematan sumber daya serta kemungkinan diadakannya sumberdaya tersebut di masa-masa aktivitas sedang berlangsung. g. Diusahakan agar tidak terduplikasi dalam pelaksanaan. 2) Pengorganisasian Pengoganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagi tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam kerja sama di sekolah. Kegiatan pengorganisasian menentukan siapa yang akan melaksanakan tugas sesuai pronsip pengorganisasian. Sehingga pengorganisasian dapat disebut sebagai keseluruhan proses memilih orang-orang serta mengalokasikannya sarana dan prasarana untuk memunjang tugas orang-orang itu dalam organisasi dan mengatur mekanisme kerjanya sehingga dapat menjamin pencapaian tujuan. Efesiensi dalam pengorganisasian adalah pengakuan terahadap sekolah-sekolah pada penggunaan waktu dan uang dan sumber daya yang terbatas dalam mencapai tujuan, yaitu alat yang diperlukan, pengalokasian waktu, dana dan sumber daya sekolah. 3) Penyusunan pegawai (staffing)
10

Seperti fungsi-fungsi manajemen lainnya, staffing juga merupakan fungsi yang tidak kalah pentingnya. Tetapi agak berbeda dengan fungsi lainnya, penekanan dari funghsi ini lebih difokuskan pada sumber daya yang akan melakukan kegiatan-kegiatan yang telah direncakan dan diorganisasikan secara jelas pada fungsi perencanaan dan pengorganisasian. Aktifitas yang dilakukan dalam fungsi ini, antara lain menentukan, memilih, mengangkat, membina, membimbing sumber daya manusia dengan menggunakan berbagai pendekatan dan atau seni pembinaan sumber daya manusia. 4) Pengarahan (directing) Pengarahan adalah penjelasan, petunjuk, serta pertimbangan dan bimbingan terdapat para petugas yang terlibat, baik secara structural maupun fungsional agar pelaksanaan tugas dapat berjalan dengan lancar, dengan pengarahan staff yantg telah diangkat dan dipercayakan melaksanakan tugas di bidangnya masing-masing tidak menyimpang dari garis program yang telah ditentukan. Dalam pelaksanaannya pengarahan ini seringkali dilakukan bersamaan dengan controlling sambil mengawasi, manajer sering kali memberi petunjuk atau bimbingan bagaimana seharusnya pekerjaan dikerjakan. Jika pengarahan yang disampaikan manajer sesuai dengan kemauan dan kemampuan dari staf, maka staf pun akan termotivasi untuk memberdayakan potensinya dalam melaksanakan kegiatannya. 5) Koordinasi (coordinating) Pengkoordinating merupakan suatu aktivitas manajer membawa orang-orang yang terlibat organisasi ke dalam suasana kerjasama yang harmonis. Dengan adanya pengoordinasian dapat dihindari kemungkinan terjadinya persaingan yang ti8dak sehat dan kesimpangsiuran di dalam bertindak antara orang-orang yang terlibat dalam mencapai tujuan organisasi. Koordinasi ini mengajak semua sumber daya manusia yang tersedia untuk bekerjasama menuju ke satu arah yang telah ditentukan. Koordinasi diperlukan untuk mengatasi kemunginan terjadinya duplikasi dalam tugas, perebutan hak dan wewenang atau saling merasa lebih penting di antara bagian dengan bagian yang ada dalam organisasi. Pengorganisasian dalam suatu organisasi , termasuk organisasi pendidikan, dapat dilakukan melalui berbagai cara seperti : 1) Melaksanakan penjelasan singkat 2) Mengadapat rapat kerja 3) Memberikan balikan tentang hasil suatu kegiatan. 6) Pencatatan dan Pelajaran (recording and reporting) Segala kegiatan organisasi pendidikan mulai dari perencanaan hingga pengawasan, bahkan pemberian umpan bvalik tidak memiliki arti jika tidak direkam secara baik melalui pencatatan-pencatatan yang benar dan tepat. Semua proses dan atau kegiatan yang direncanakan dan dilaksanakan dalam organisasi formal, sperti lembaga pendidikan, pada umumnya selalu dipertanggung jawabkan. Pertanggung jawaban ini tidak dapat dilakukan jika tiudak didukung dengan data-data tentang apa yang telah, sedang, dan akan dilakukan dalam organsasi tersebut, data-data tersebut dapat diperoleh bila dilakukan pencatatan dan pengdokumentasian yang baik.
11

Fungsi ini memgang peranan penting dalam memberhasilkan kegiatan manjemen pendidiklan., fungsi ini umumnya lebih banyak ditangani oleh bagian ketatusahaan. Hasil catatan ini akan digunakan manajer untuk membuat laporan tentang apa telah, sedang dan akan dilakukan dalam upaya pencapaian tujuan pendidikan. Fungsi recording and reporting ini akan berhasil jika tata kearsipan dapat dikelola secara efektif dan efesien. 7) Pengawasan (controlling). Proses pengawasan mencatat perkembnangan kea rah tujuan dan memungkinkan manajer mendeteksi penyimpangan dari perencanaan tepat pada waktunya untuk mengambil tindakan korektif sebelum terlambat. Melalui pengawasan yang efektif, roda organisasi, implementasi rencna, kebijakan, dan upaya pengendalian mutu dapat dilaksanakan dengan lebih baik. Penampilan mengindikasikan bahwa secar langsung berhubungan dengan strategi sekolah (seperti input siswa, mutu pengelola, mutu lulusan, respmasyarakat, dan seterusnya. Mungkin biasa menyediakan sinyal peringatan awal dari perjalanan panjang yang efektif. Pengawasan strategisekolah sering disebut pengawasan strategi. Sebab fokusnya pada kegiatan yang dilakukan sekolah untuk mencapai tujuan strategi, sehingga menjadi sekolah lebih bermutu. Pengawasan diartikan sebagai salah satu kegiatan mengetahui realisasi perilaku personal sekolah dan apakah tingkat pencapaian tujuan sesuai yang dikehendaki, dan dari hasil pengawasan apakah dilakukan perbaikan. Kenyataan menunjukkan, pengawasan dalam institusi pendidikan dilihat dari praktek menunjukkan tidak dikembangkan untuk mencapai efektivitas, efesiensi, dan produktifitas, tetapi lebih dititik beratkan pada kegiatan pendukung yang bersifat progress checking, tentu saja hal yang demikian bukanlah jawaban yang tepat untuk mencapai visi dan misi pendidikan. Yang ujung-ujungnya perolehan mutu yang kompetitif menjadi tidak terwujud. Prinsip-prinsip pengawasan yang perlu diperhatikan menurut massie (1973:89) (1) tertuju kepada strategi sebagai kunci sasaran yang menentukan keberhasilan. (2) pengawasan harus menjadi umpab balik sebagai bahan revisi dalam mencapai tujuan (3) harus fleksibel dan responsive terhadap perubahan-perubahan kondisi dan lingkungan (4) cocok dengan organisasi pendidikan misalnya organisasi sebagai system terbuka (5) merupakan control diri sendiri (6) bersifat langsung yaitu pelaksanaan control di tempat pekerja dan (7) memperhatikan hakikat manusia dalam mengontrol para personl pendidiklan. Sejalan dengan prinsip-prinsip tersebut oteng sutisna (1983 : 203) menegaskan bahwa tindakan pengawasan terdiri dari tiga langka universal (1) mengukur perbuatan atau kinerja (2) membandingkan perbuatan dengan standar yang ditetapkan dan menetapkan perbedaan-perbedaan jika ada dan (3) memperbaiki penyimpangan dengan tindakan pembetulan. Pengawasan manajemen sekolah adalah usaha sistematis menetapkan standar prestasi (performance standard) dengan perencanaan sasarannya guna mendesain system informasi umapn balik. Membandingkan prestasi kerja dengan standar yang telah ditetapkan lebih dahulu adalah penting, untuk menentukan apakah ada penyimpangan (deviation) dan mencatat besar kecilnya penyimpangan, kemudian mengambil tindakan yang diperlukan untuk memastikan, bahwa semua sumber sekolah dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Pengawasan dan pengendalian sekolah dilakukan oleh kepala sekolah, pengawasan layanan belajar harus dilakukan oleh supervisor, dan pengawasan layanan teknis kependidikan dilakukan oleh tenaga kependidikan yang diberi wewenang untuk itu. Pengendalian dan pengawasan penggunaan anggaran dalam penyelanggaraan sekolah yang dapat dipergunakan untuk menjalankan operasi sekolah dan banyak metode pengendalian yang mencakup anggaran
12

belanja (budget), perhitungan rugi laba, dan sarana-sarana keuangan lainnya agar pelaksanaan operasi sekolah dapat berhasil dengan baik. Kualitas layanan belajar akan diawasi melalui metode pengawasan kualitas menurut ilmu statistic dan ilmu pendidikan dalam pengukuran kemajuan belajar dan kinerja sekolah secara keseluruhan. Kegiatan monitoring dan pengawasan adalah kegiatan untuk mengumpulkan data tentang penyelenggaraan suatu kerja sama antara guru, kepala sekolah, konselor, supervisor dan petugas sekolah lainnya dalam instituasi sekolah.

BAB III PENUTUP


A.Kesimpulan
1. Administrasi memiliki fungsi perencanan, pengorganisasian, pengawasan dan penilaian yan masing-masing memiliki peran penting dalam menjalankan program administrasi tersebut.

2. Fungsi dari manajemen adalah perencanaan, kemudian ditindak lanjuti dngan pengorganisasian.

B. Saran
Mempelajari fungsi administrasi dalam kehidupan kita sehari-hari adalah harus, tak mesti sebagai bahan pelajaran tapi hal ini sering ditemui. Pendidikan sekarang pun harus searah dengan fungsi administrasi dalam praktek pengajarannya, bukan administrasi yang berbelit-belit dan akhirnya sulit diwujudkan dalam kegiatan belajar mengajar.

13

DAFTAR PUSTAKA
Burhanuddin, Drs. Yusak. 2005. Administrasi Pendidikan. Bandung: CV. Pustaka Setia. Purwanto Drs. M. Ngalim. 2009. Administrasi dan Supervisi Pendidikan. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. http://firstiawan.student.fkip.uns.ac.id/2010/10/28/pengertian-administrasidan-administrasi-pendidikan/#more-384 http://organisasi.org/fungsi_manajemen_perencanaan_pengorganisasian_peng arahan_pengendalian_belajar_di_internet_ilmu_teori_ekonomi_manajemen http://imronfauzi.wordpress.com/2008/06/15/dasar-dasar-administrasipendidikan-2/ http://organisasi.org/fungsi_manajemen_perencanaan_pengorganisasian_peng arahan_pengendalian_belajar_di_internet_ilmu_teori_ekonomi_manajemen

14

You might also like