You are on page 1of 5

KHUTBAH JUMAT

Pertama2 dan yg paling utama, marilah kita panjatkan Segala puji syukur bagi Allah SWT, Tuhan semesta alam, yang senantiasa mencurahkan berbagai macam ni'mat dan karuniaNya, dari langit dan bumi, kepada kita semua .. ni'mat dan karuniaNya yg sangat berharga adalah kita mendapatkan hidayah Iman & islam, Yg dapat menyelamatkan kita dalam hidup di dunia & akhirat. Yang kedua, marilah tidak hentinya pula kita panjatkan Sholawat dan salam semoga selalu tersanjung kepada Nabi Muhammad SAW juga kepada para keluarga dan para sahabatnya, serta orang-orang yang tetap teguh dan istiqomah memegang teguh ajaran /melaksanakan sunah2 beliau hingga akhir zaman.Masyirol Muslimin Rahimakumullah Disini, saya menyeru diri saya dan saudara-saudara sekalian untuk selalu bertaqwa kepada Allah SWT dalam gerak dan diam kita, di setiap saat dan waktu dengan benar-benar taqwa. Jamaah Jumat yang dirahmati oleh Allah Ketika pembukaan al-Quds, saat itu khalifah Umar r.a menuju kesana untuk serah terima kunci Palestina dari penduduknya yg sukarela bergabung dg khilafah Islam. Thariq bin Syihab menceritakan bahwa turut pula Abu Ubaidah bin Al Jarrah r.a. Saat melewati arungan sungai, Umar r.a turun dari untanya dan kemudian melepas kedua sepatunya, meletakkan kedua sepatunya tersebut dipundaknya, memegang tali kekang untanya lalu menyebrangi sungai. Maka Abu Ubaidah selaku panglima perang yang membuka al-Quds berkata: Wahai amiirul mukminin, engkau melakukan hal ini?, melepas

kedua sepatumu, meletakkan kedua sepatumu dipundakmu, memegang tali kekang untamu lalu menyebrangi sungai ? sesungguhnya penduduk negeri (Palestina) berdiri (menunggu) menyambut engkau.

Abu Ubaidah merasa bahwa penampilan khalifah Umar yang lusuh adalah suatu kehinaan, atau minimal tidak pantas kalau dilihat penduduk Palestina yang menyambutnya. Maka Khalifah Umar menjawab: Wahai Abu Ubaidah, seandainya bukan engkau yang

melontarkan ungkapan ini. Lalu Umar menyambung:

Sesungguhnya kita dulu adalah kaum yang hina, kemudian Allah muliakan kita dengan Islam, bilamana kita mencari kemuliaan selain dengan yang Allah telah muliakan kita, maka Allah pasti akan menghinakan kita. (HR. Al Hakim dengan sanad shahih menurut
Bukhory dan Muslim, disepakati oleh Adz Dzahabi). Jamaah Jumat yang dirahmati oleh Allah Allah pasti akan menghinakan kita kalau kita mengejar kemuliaan dengan berpaling dari syariah Allah, mungkin Allah akan memberikan kemuliaan semu kepada kita, namun kemuliaan semu tersebut akan segera berakhir dengan penyesalan. Allah berfirman:

Maka tatkala mereka melupakan peringatan yang telah diberikan kepada mereka, Kami-pun membukakan semua pintu-pintu kesenangan untuk mereka; sehingga apabila mereka bergembira dengan apa yang telah diberikan kepada mereka, Kami siksa mereka dengan sekonyong-konyong, maka ketika itu mereka terdiam berputus asa. (QS. Al Anaam: 44)
Masyirol Muslimin Rahimakumullah Perjalanan waktu telah membuktikan kebenaran apa yang dikatakan Allah. Amerika Serikat, negara penjajah pembantai jutaan kaum muslimin, negara yang membolehkan homo seksual, saat ini benarbenar tenggelam dalam krisis utang besar di atas 90% dari PDL, kondisinya lebih parah daripada apa pun yang negara itu pernah alami sejak era The Great Depression (malaise, 1930). Departemen

Pertanian AS menyatakan bahwa sekitar 50 juta orang Amerika tidak mampu membayar makanan yang cukup di tahun 2009. Menurut Kapten William Finley, kepala cabang lokal dari Salvation Army, orang-orang yang dulunya kaya, yang telah kehilangan rumah mereka, kini terpaksa tidur di mobil mahal mereka yang diparkir di sudutsudut kota. Masyirol Muslimin Rahimakumullah Adalah sangat ajaib, kalu ada yang masih saja mencari kemuliaan dengan menjilat musuh mereka, menyambut mereka bak tamu agung yang akan menyelesaikan problem umat ini, padahal krisis yang menimpa Amerika jauh lebih besar daripada yang menimpa kita, utang luar negeri Amerika saja sudah 13 trilyun dolar AS, (= Rp. 117.000 trilyun, dengan kurs 1 dolar = 9 ribu), hampir 60 kali lipat utang Indonesia yang sekitar Rp. 2000 trilyun. Sungguh sebagai pribadi maupun sebagai bangsa, kemuliaan tidak akan diraih kalau justru dengan berpaling dari aturan-aturan Allah SWT, bagaimana mungkin kita menghendaki kemuliaan kalau justru kita menentang perintah Dzat Pemilik Kemuliaan?, bagaimana mungkin kita menghendaki kemuliaan namun kita mencari kemuliaan tersebut dari orang-orang yang dihinakan Allah akibat kemaksiyatan mereka? justru kehinaan yg akan diperoleh ketika umat ini mengikuti prilaku orang-orang kafir, baik prilaku dalam kehidupan sosial, ekonomi maupun pemerintahannya. Allah berfirman:

Barang siapa yang menghendaki kemuliaan, maka bagi Allah-lah kemuliaan itu semuanya. Kepada-Nya lah naik perkataan-perkataan yang baik dan amal yang saleh dinaikkan-Nya. Dan orang-orang yang merencanakan kejahatan, bagi mereka azab yang keras, dan rencana jahat mereka akan hancur. (QS. Faathir 100)

(yaitu) orang-orang yang mengambil orang-orang kafir menjadi teman-teman penolong dengan meninggalkan orang-orang mukmin. Apakah mereka mencari kekuatan di sisi orang kafir itu? Maka sesungguhnya semua kekuatan kepunyaan Allah. (QS. An Nisaa 139)
Semoga Allah memberikan kemuliaan kepada kita karena Islam dan memuliakan Islam dengan kita. Wabillahi taufiq wal hidayah...Wassalamu'alaykum warahmatulloh wabarokatuh.....

Izzati Filza R. 7a/12

You might also like