You are on page 1of 13

PENGANTAR GEOMETRI ANALITIK

ERIDANI Pendahuluan. Pada umumnya perkuliahan Geometri Analitik di tingkat Sarjana mempunyai cakupan materi: Kurva di bidang datar, atau yang lebih dikenal sebagai irisan kerucut, vektor di bidang datar maupun ruang, ditambah dengan beberapa kurvakurva sederhana dalam ruang terutama garis lurus dan bidang datar. Pendekatan yang dilakukan dalam pembelajaran ini melalui beberapa sifat-sifat vektor. Kadangkala beberapa konsep dalam aljabar juga digunakan untuk menyelesaikan permasalahan dalam geometri.

1. Kontrak Perkuliahan (1) Manfaat: Dalam perkuliahan Kalkulus telah diketahui bahwa permasalahan maksimum-minimum umumnya selalu berkaitan dengan konsep-konsep yang sudah dikenal dalam Geometri (seperti misalnya titik puncak suatu grak, garis singgung dan luasan suatu daerah yang dibatasi oleh suatu kurva). Pemahaman konsep-konsep Geometri bidang atau ruang yang mumpuni mutlak diperlukan jika telaah lanjut yang lebih mendalam tentang konsep-konsep Kalkulus akan dilakukan. Perkuliahan ini memberikan kesempatan kepada peserta untuk mempunyai pengalaman bekerja di bidang datar atau pun ruang, dan melakukan telaah tentang jenis atau sifat-sifat kurva di bidang datar mau pun bidang datar di ruang dimensi tiga. Kuliah ini juga dimaksudkan untuk memberikan pengalaman mentransformasi permasalahan geometris ke dalam permasalahan manipulasi lambang-lambang atau persamaan aljabar. (Dari sinilah nama mata kuliah ini berasal.) Pengalaman kerja ini diperlukan karena konsep-konsep Aljabar Linier pada dasarnya dikembangkan dari konsep-konsep Geometri bidang mau pun ruang. Dengan demikian, melalui penguasaan materi perkuliahan ini secara mantap ditambah dengan sedikit imajinasi geometris sudah merupakan bekal yang cukup dalam mempelajari Aljabar Linier, Kalkulus Peubah Banyak, atau pun cabang ilmu Aljabar yang lainnya.
Departemen Matematika, Fakultas Sains dan Teknologi, Universitas Airlangga, Kampus C Mulyorejo, Surabaya 60115. Alamat e-mail: eridani.dinadewi@gmail.com.
1

ERIDANI

(2) Deskripsi: Sebelum ini peserta diasumsikan sudah mengetahui beberapa sifatsifat elementer bangun-bangun geometris, seperti: garis lurus, segitiga, dan beberapa bangun yang lain (termasuk bidang datar). Deskripsi mata kuliah ini meliputi: Sistem koordinat bidang (ortogonal dan miring), dan konsep jarak, garis lurus, lingkaran, ellips dan parabola, sistem koordinat dan vektor di ruang, garis lurus, bidang datar, dan persamaan permukaan derajat dua. (3) Tujuan: Setelah mengikuti perkuliahan ini mahasiswa diharapkan telah siap untuk memasuki salah satu tahap baru dalam bermatematika, yaitu mampu memandang sekaligus menyelesaikan suatu permasalahan geometri secara aljabar, dan sebaliknya mampu memberikan interpretasi geometris terhadap seperangkat persamaan sekaligus selesaiannya. Mahasiswa diharapkan mampu menggabungkan antara manipulasi aljabar yang dilakukan terhadap seperangkat sistem persamaan dan konsekuensinya terhadap sifat-sifat kurva (mencari interpretasi geometris terhadap selesaian seperangkat persamaan tersebut). (4) Strategi Perkuliahan: Strategi perkuliahan ini memusatkan perhatian pada manipulasi seperangkat persamaan aljabar (untuk mencari selesaiannya), memberikan ilustrasi geometris sederhana dari persamaan tersebut, dan pada akhirnya melakukan interpretasi geometris selesaian persamaan aljabar tersebut. Untuk membangun ketajaman intuisi geometris, akan dilakukan pentahapan dalam pemberian ilustrasi geometris dari persamaan aljabar. Mahasiswa diharapkan berpartisipasi aktif dalam hal ini. (5) Bacaan: Buku Teks utama Problems in Analytic Geometry, oleh D. Kletenik, Peace Publishers, Moskow, 1965. Buku Teks pendukung Kalkulus jilid 2, edisi 8, oleh Dale Varberg, Edwin J. Purcell, Steven E. Rigdon, Penerbit Erlangga, Ciracas, Jakarta, 2003. (6) Penilaian: Sepanjang masa perkuliahan akan diadakan empat kali kuis. Ratarata tiga nilai terbaik kuis akan diproyeksikan sebagai nilai kuis (yang memberikan kontribusi sebesar 20% nilai akhir). Prosentasi nilai akhir yang lainnya berasal dari nilai UTS (Ujian Tengah Semester) yang memberikan kontribusi 30% dari nilai akhir. Sedangkan nilai UAS (Ujian Akhir Semester) memberikan kontribusi 35% dari nilai akhir. Kontribusi untuk nilai akhir (sebesar 15%) yang lain berasal dari tugas tak-terstruktur dari pembina kuliah. Cakupan materi Ujian (tidak termasuk ujian susulan) akan didiskusikan lebih detil dalam perkuliahan pertama.

GEOMETRI ANALITIK

2. Bahan Kuliah (1) Pertemuan pertama: Sistem Koordinat Datar, Konsep Jarak, Tugas. (2) Kedua: Garis Lurus. (3) Ketiga: Koordinat Miring, Vektor di Bidang Datar. (4) Keempat: Kuis. (5) Kelima: Lingkaran dan Garis Singgung. (6) Keenam: Parabola, Ellips dan sifat-sifatnya, Tugas. (7) Ketujuh: Kuis. (8) Kedelapan dan kesembilan: Ujian Tengah Semester. (9) Kesepuluh: Sistem Koordinat Ruang, Pengantar Vektor. (10) Kesebelas: Vektor, Garis dan Bidang Datar di Ruang, Tugas. (11) Keduabelas: Kuis. (12) Ketigabelas: Bidang Datar dan Sifat-sifatnya, Hubungan Garis dan Bidang. (13) Keempatbelas: Bola, Tugas. (14) Kelimabelas: Kuis. (15) Keenambelas: Persamaan Kurva derajat dua. 3. Sistem Koordinat Kartesius dan Garis Lurus (1) Hitunglah jarak antara dua titik di bidang koordinat. Catatan: Misalkan kedua titik tersebut tersebut terletak di kuadran I. Dengan menggunakan teorema Pythagoras dapat ditemukan rumus jarak yang diinginkan. Secara umum dapat ditinjau dalam hal kedua titik terletak di dua kuadran yang berbeda. (2) Misalkan P0 suatu titik yang terletak pada ruas garis P1 P2 sedemikian sehingga |P1 P0 | : |P2 P0 | = m : n. Tentukan koordinat P0 . Jika koordinat P0 dan P1 diketahui, dapatkah koordinat P2 ditentukan? Catatan: Soal dapat disederhanakan dalam hal P1 dan P2 terletak di kuadran yang sama. (3) Carilah titik P yang berjarak sama terhadap titik-titik am1 , a m1 , am2 , a m2 , am3 , a m3 , dan a , am1 m2 m3 . m1 m2 m3

(4) Jika dalam

ABC, D merupakan titik tengah BC, buktikan bahwa |AB|2 + |AC|2 = 2(|AD|2 + |DC|2 ).

ERIDANI

Catatan: Sebagai langkah awal, soal dapat diselesaikan dalam hal ABC segitiga siku-siku di A. Selanjutnya dapat ditinjau untuk sebarang segitiga. (5) (Pusat massa suatu segitiga). Misalkan D, E, dan F berturut-turut menyatakan titik tengah ruasgaris BC, CA, dan AB dalam |AX| : |XD| = 2 : 1, buktikan bahwa |BX| : |XE| = |CX| : |XF | = 2 : 1. (6) Misalkan menyatakan garis yang melalui (1, 0) dan (0, 1). Jika (x, y) terletak di , buktikan bahwa 1 = x + y. Catatan: Setelah mensketsa garis yang dimaksud, dapat ditinjau tiga macam kemungkinan, yaitu (x, y) berada di kuadran I, II atau IV. (7) Tunjukkan bahwa A = {(x, 1 x) : x R} menyatakan kumpulan titik yang terletak pada garis yang melalui (1, 0) dan (0, 1). Catatan: Salah satu sifat dari garis (lurus) adalah AB A, jika A, B A. (8) Tunjukkan bahwa, untuk a, b > 0, x y + = 1, a b menyatakan persamaan garis yang melalui (a, 0) dan (0, b). (9) Misalkan c > 0. Tentukan persamaan garis yang melalui (0, c) dan membentuk sudut lancip dengan sumbu-x positif. (10) Buktikan bahwa y = m x + c menyatakan persamaan garis yang melalui (0, c) dan membentuk sudut := arctan m dengan sumbu-x positif. (11) Buktikan bahwa luas segitiga dengan titik-titik sudut (x1 , y1 ), (x2 , y2 ), dan (x3 , y3 ) adalah x1 y 1 1 1 det x2 y2 1 2 x3 y 3 1 ABC. Jika titik X bersifat

Catatan: Notasi det(A) menyatakan nilai determinan sebarang matriks bujursangkar A. (12) Buktikan bahwa Ax + By + C = 0 selalu menyatakan persamaan garis di bidang, jika A, dan B tidak bersama-sama bernilai nol. (13) Misalkan y = m1 x + c1 dan y = m2 x + c2 menyatakan dua garis yang berpotongan dan membentuk sudut . Buktikan bahwa m1 m2 tan = . 1 + m1 m2

GEOMETRI ANALITIK

(14) Tentukan syarat agar A1 x + B1 y + C1 = 0 dan A2 x + B2 y + C2 = 0 keduanya berimpit, sejajar atau saling tegak lurus. (15) Misalkan dalam ABC titik-titik D, E, dan F berturut-turut terletak di AB, BC, dan CA. Jika AB CD, BC AE, dan AC BF , buktikan bahwa CD, AE, dan BF berpotongan di satu titik. (16) Buktikan bahwa persamaan garis yang melalui (a cos3 , a sin3 ) dan tegak lurus garis x sec + y csc = a adalah x cos y sin = a cos 2. (17) Misalkan garis berpotongan tegak lurus dengan y = mx di (x0 , y0 ). Jika y =
2 x2 + y 0 . 0

mx membentuk sudut dengan sumbu-x positif, buktikan bahwa mempunyai persamaan x cos + y sin = (18) Misalkan adalah garis yang melalui (x0 , y0 ) dan membentuk sudut dengan garis y = mx + c. Buktikan bahwa mempunyai persamaan m + tan m tan y y0 = (x x0 ), atau y y0 = (x x0 ). 1 m tan 1 + m tan (19) Misalkan garis , yang melalui P1 (x1 , y1 ) dan P2 (x2 , y2 ), memotong Ax + By + C = 0 di P0 . Jika P0 terletak diantara P1 dan P2 , buktikan bahwa (Ax1 + By1 + C)(Ax2 + By2 + C) < 0. (20) Misalkan (x0 , y0 ) tidak terletak pada garis Ax + By + C = 0. Buktikan bahwa jarak titik tersebut terhadap garis adalah |Ax0 + By0 + C| . A2 + B 2 Apa yang terjadi jika (x0 , y0 ) terletak pada suatu garis yang sejajar dengan Ax + By + C = 0? (21) Buktikan bahwa syarat agar tiga garis a1 x + b1 y + c1 = 0, a2 x + b2 y + c2 = 0, a3 x + b3 y + c3 = 0 berpotongan di satu titik adalah a1 b1 c1 det a2 b2 c2 = 0. a3 b3 c3 (22) Misalkan
1,

dan

berturut-turut mempunyai persamaan a1 x + b1 y + c1 = 0

dan a2 x + b2 y + c2 = 0. Jika 3 adalah garis yang mempunyai sifat ( 1 , 3 ) = ( 2 , 3 ), buktikan bahwa persamaan untuk 3 adalah a1 x + b1 y + c1 a2 + b2 1 1 = a2 x + b2 y + c2 a2 + b2 2 2 .

ERIDANI

Catatan: Notasi ( 1 , 2 ) menyatakan besar sudut yang dibentuk oleh garis dan 2 . 4. Pengertian Vektor pada Bidang Datar

Misalkan R menyatakan sistem bilangan real, yaitu himpunan bilangan real yang dilengkapi dengan empat operasi baku (tambah, kurang, kali, dan bagi), dan pengertian urutan. Pada dasarnya, R2 := {(x, y) : x, y R} dapat didenisikan (selain sebagai himpunan semua titik pada bidang datar) sebagai kumpulan semua vektor dengan titik awal pusat koordinat O := (0, 0), dan titik akhir (x, y). Misalkan A := (x1 , y1 ) R2 , maka A dapat juga dituliskan dalam bentuk OA, atau saja. Jika B := (x2 , y2 ), maka kita denisikan vektor lokasi AB dengan a AB := b . Dengan demikian, AB = (x2 x1 , y2 y1 ). Jelas bahwa A dan B a adalah titik awal, dan titik akhir dari AB. (1) Misalkan menyatakan panjang vektor . Dengan menggunakan rumus a a Phytagoras, buktikan bahwa a a
2 2 2 2 = (x2 + y1 )1/2 , dan 1

= 0 = O. a

Jika didenisikan, untuk setiap k R, k := (kx1 , ky1 ), hitunglah k 2 . a a . Berikan denisi tentang dua vektor Berikan interpretasi geometris untuk k a (2) Jika := (, b ), dan b := x1 x2 + y1 y2 (yang kita denisikan sebagai a a hasil kali titik antara dan b ), buktikan berturut-turut, bahwa a a b dan
2 2

yang sejajar.

= a

2 2

2 2

2 a

cos ,

a b cos = . b 2 b 2 a c a a c Tunjukkan pula bahwa = 2 , dan ( b + ) = b + . a a a 2 , ), buktikan bahwa (3) Jika := ( a b = 90 + b 2 = 2 + b 2 + b 2 = b 2 . a a 2 a a 2 2 Catatan: Soal ini bercerita tentang Teorema Phytagoras yang disajikan dalam bahasa vektor. Jika dan b memenuhi kondisi di atas, maka kita katakan a bahwa tegak lurus terhadap b , yang kita notasikan dengan b . a a

GEOMETRI ANALITIK

(4) Untuk sebarang | b | a

dan , buktikan bahwa a b , dan + a 2 b 2 a b

b 2.

Catatan: Ketaksamaan yang terakhir merupakan ketaksamaan segitiga yang disajikan dalam bahasa vektor. (5) Misalkan = k b , untuk suatu k R. Jika c a tersebut.
2 2

= c

2 2

+ 2, a c 2

carilah nilai k. Konstruksikan posisi vektor-vektor yang menggambarkan soal Catatan: Soal ini bercerita tentang proyeksi sepanjang b . Nilai k didena isikan sebagai komponen dari sepanjang b . a (6) Misalkan { , b , } menyatakan sekumpulan vektor-vektor taknol yang sala c ing tegak lurus. Jika k1 +k2 b +k3 = O, buktikan bahwa k1 = k2 = k3 = 0. a c Catatan: Soal di atas menyatakan bahwa { , b , } adalah himpunan yang a c bebas linier. (7) Kembangkan konsep di atas untuk vektor-vektor di ruang. 5. Vektor dan Garis pada Bidang Pertama-tama, akan kita bicarakan terlebih dahulu tentang konsep garis lurus pada bidang datar. Misalkan A terletak pada garis lurus . Jika vektor b sejajar dengan garis , maka sebarang titik C pada dapat disajikan dalam bentuk + t0 b , untuk a suatu t0 R. Dengan kata lain, terdapat t0 R sedemikian hingga = + t0 b . c a Di sini dikatakan bahwa b merupakan vektor arah garis . Cukup jelas bahwa := { + t b : t R}, a dan X(t) := + t b = (x1 + t x2 , y1 + t y2 ) menyatakan posisi titik pada untuk a setiap t R. Kadangkala X(t) juga disebut sebagai persamaan parametrik suatu garis lurus. (1) Tuliskan semua persamaan garis yang anda ketahui dalam Geometri Analitik dalam bentuk persamaan parametrik X(t). (2) Misalkan X1 (t), dan X2 (t) menyatakan dua buah garis di bidang. Tentukan syarat agar kedua garis tersebut, berturut-turut, berpotongan, sejajar, atau identik. (3) Tentukan syarat agar X1 (t) dan X2 (t) saling tegak lurus. Jika := (X1 , X2 ), hitunglah tan .

ERIDANI

6. Garis pada sistem koordinat miring Misalkan bidang datar kita dilengkapi dengan sistem koordinat sedemikian sehingga kedua sumbu koordinatnya membentuk sudut lancip . Untuk selanjutnya, sistem koordinat yang seperti itu akan kita sebut sistem koordinat miring. (1) Tentukan jarak antara dua titik pada sistem koordinat miring. (2) Buktikan bahwa luas segitiga dengan (x3 , y3 ) adalah x1 1 x2 (sin ) det 2 x3 (3) Jika garis titik-titik sudut (x1 , y1 ), (x2 , y2 ), dan y1 1 y2 1 y3 1

memotong sumbu-y di (0, c), c > 0, dan membentuk sudut

dengan sumbu-x, buktikan bahwa persamaan garis adalah sin y = mx + c, m := . sin( ) (4) Jika y = m1 x + c1 dan y = m2 x + c2 berpotongan dan membentuk sudut , buktikan bahwa (m1 m2 ) sin tan = . 1 + (m1 + m2 ) cos + m1 m2 (5) Tentukan syarat agar A1 x + B1 y + C1 = 0 dan A2 x + B2 y + C2 = 0 keduanya sejajar atau saling tegak lurus. 7. Pengertian Lingkaran Lingkaran didenisikan sebagai himpunan semua titik yang berjarak sama (disebut jejari lingkaran) terhadap satu titik tertentu (disebut pusat lingkaran). Misalkan diketahui suatu titik P0 (x0 , y0 ), dan r > 0. Lingkaran yang berpusat di P0 dan berjari-jari r > 0 (atau himpunan semua titik yang jaraknya terhadap P0 sebesar r) dinyatakan sebagai himpunan L(P0 , r) := (x, y) R2 : (x x0 )2 + (y y0 )2 = r2 . Posisi sebarang titik P1 terhadap L(P0 , r) mempunyai kemungkinan sebagai berikut: P1 terletak di luar lingkaran, jika |P0 P1 | > r; P1 terletak pada lingkaran, jika |P0 P1 | = r; P1 terletak di dalam lingkaran, jika |P0 P1 | < r. (1) Tentukan pusat dan jejari lingkaran yang memenuhi persamaan x2 + y 2 + 2gx + 2f y + c = 0.

GEOMETRI ANALITIK

(2) Misalkan P1 dan P2 terletak pada lingkaran x2 + y 2 = 1. Tentukan |P1 P2 |. (3) Misalkan P1 terletak pada lingkaran x2 + y 2 = 1. Tentukan (persamaan) garis yang menyinggung lingkaran tersebut di P1 . (4) Buktikan bahwa g 2 + f 2 > c adalah syarat cukup dan perlu agar x2 + y 2 + 2gx + 2f y + c = 0 menyatakan suatu persamaan lingkaran di bidang datar. (5) Jika suatu garis memotong lingkaran di P1 dan P2 , hitunglah |P1 P2 |. (6) Misalkan lingkaran L(P0 , r) melalui titik-titik P1 , P2 , dan P3 , dengan |P1 P3 | = 2r. Jika
1,

dan

berturut-turut adalah garis lurus yang melalui P1 , P2 , dan

P2 , P3 , hitunglah ( 1 , 2 ). (7) Misalkan diberikan titik-titik P1 (x1 , y1 ) dan P2 (x2 , y2 ). Buktikan bahwa (x x1 )(x x2 ) + (y y1 )(y y2 ) = 0 menyatakan persamaan lingkaran yang berpusat di titik tengah P1 P2 . (8) Tentukan syarat agar suatu lingkaran melalui titik-titik sudut suatu segitiga (bujursangkar/persegi). (9) Buktikan bahwa lingkaran ax2 + ay 2 + 2gx + 2f y + c = 0 menyentuh sumbu-x, jika g 2 = ac. Carilah syarat agar lingkaran tersebut menyentuh sumbu-y. (10) Tentukan syarat agar suatu lingkaran memotong sumbu-sumbu koordinat di tiga (empat) titik berbeda. (11) Carilah persamaan lingkaran yang melalui (1, 2), (4, 3) dan titik pusatnya terletak di 3x + 4y = 7. (12) Misalkan garis y = mx + c menyinggung lingkaran x2 + y 2 = r2 . Buktikan bahwa c2 = r2 (1 + m2 ). (13) Misalkan P1 terletak di luar lingkaran L(P0 , r). Buktikan bahwa akan selalu ada dua garis singgung terhadap L(P0 , r) yang melalui P1 . (14) Misalkan tiga garis singgung suatu lingkaran membentuk segitiga siku-siku. Carilah persamaan lingkaran tersebut. Catatan: Tinjaulah lingkaran di kuadran I dan pilihlah garis-garis singgung yang relevan. (15) Buktikan bahwa garis x0 x + y0 y = r2 menyinggung lingkaran x2 + y 2 = r2 di (x0 , y0 ). (16) Misalkan P1 (x1 , y1 ) terletak di luar lingkaran x2 + y 2 = r2 . Jika
1

dan

garis-garis singgung terhadap lingkaran di P2 dan P3 yang berpotongan di P1 , carilah persamaan garis yang melalui P2 dan P3 .

10

ERIDANI

(17) Tentukan nilai p agar garis x cos + y sin = p menyinggung lingkaran x2 + y 2 2ax cos 2by sin = a2 sin2 . (18) Misalkan P1 , dan P2 adalah titik-titik potong garis y = mx + c terhadap lingkaran x2 + y 2 = 2ax + 2by. Misalkan
1,

dan

(keduanya melalui pusat ko-

ordinat) masing-masing adalah garis yang melalui P1 , dan P2 , tentukan syarat yang harus dipenuhi agar 1 2 . 8. Pengertian Parabola Grak parabola telah cukup dikenal saat di Sekolah Menengah. Saat membicarakan lintasan peluru yang ditembakkan dari suatu meriam, maka para ahli mekanika langsung terasosiasi dengan grak yang berbentuk parabola sebagai lintasan peluru tersebut. Misalkan p > 0. Parabola didenisikan sebagai kumpulan semua titik yang jaraknya terhadap titik (p, 0) (disebut fokus parabola) sama dengan jaraknya terhadap garis x = p (disebut direktriks parabola). Tentu saja salah satu titik yang memenuhi ketentuan tersebut adalah (0, 0) (disebut verteks parabola). Ini berarti (0, 0) juga terletak pada parabola tersebut. Kelak akan diketahui pula bahwa (0, 0) sekaligus dapat dianggap sebagai puncak parabola tersebut. Pencarian persamaan parabola dapat dijelaskan melalui cara berikut ini. Misalkan (x0 , y0 ) terletak pada parabola. Cukup jelas bahwa:
2 y0 + (x0 p)2 = (x0 + p)2 . 2 Melalui beberapa penyederhanaan, akan kita peroleh y0 = 4p x0 . Ini berarti (x0 , y0 )

terletak pada kurva y 2 = 4p x yang merupakan persamaan parabola yang dicari. (1) Tentukan persamaan parabola yang mempunyai fokus (a, b) dan direktriks x y + = 1. a b (2) Misalkan suatu parabola mempunyai ketentuan bahwa verteks dan fokusnya terletak pada sumbu-x dan masing-masing berjarak a1 dan a2 terhadap pusat koordinat. Buktikan bahwa persamaan parabolanya adalah y 2 = 4(a2 a1 )(x a1 ). (3) Misalkan OP menyatakan busur pada parabola y 2 = 4p x. Jika P bergerak disepanjang parabola, buktikan bahwa tempat kedudukan titik tengah busur juga merupakan parabola.

GEOMETRI ANALITIK

11

(4) Misalkan A dan B terletak pada parabola y 2 = 4p x. Jika |AB| = 8 p, dan AB tegak lurus sumbu-x, buktikan bahwa AOB = 90 . (5) Jika A dan B terletak pada parabola y 2 = 4p x, hitunglah |AB|. Tentukan syarat agar sebarang garis menyinggung parabola. (6) Tentukan syarat agar garis y = m x + c menyinggung parabola y 2 = 4p (x + p). (7) Tentukan persamaan garis singgung pada sebarang titik di parabola. (8) Misalkan A tidak terletak pada parabola y 2 = 4p x. Ada berapa banyak garis singgung pada parabola yang melalui A? (9) Misalkan
1

dan

menyinggung parabola y 2 = 4p x di A dan B. Jika kedua

garis tersebut berpotongan di (x1 , y1 ), buktikan bahwa y1 y = 2 p(x + x1 ) menyatakan garis yang melalui kedua titik singgung tersebut. (10) Misalkan AB busur pada y 2 = 4p x. Buktikan bahwa titik tengah semua busur pada parabola yang sejajar AB terletak pada garis yang sejajar sumbu-x. (11) Jika melalui A dan menyinggung parabola y 2 = 4p x di B, hitunglah |AB|. (12) Buktikan bahwa (p t2 , 2p t) terletak pada parabola y 2 = 4p x untuk setiap t R. Tentukan garis singgung pada (p t2 , 2p t). Tentukan titik potong dua garis singgung dalam t. Catatan: Garis di sini biasa kita sebut garis-t. 9. Pengertian Ellips Grak ellips telah cukup dikenal saat kita mempelajari lintasan bumi yang mengelilingi matahari. Hukum Kepler dapat menunjukkan hal tersebut, jika diperlukan penjelasan logis mengenai hal ini. Diberikan titik-titik berikut: A(a, 0), B(0, b), F1 (c, 0) dan F2 (c, 0), dengan b > 0, dan a > c > 0. Diketahui suatu kurva dengan sifat-sifat berikut: Kurva tersebut melalui A dan B. Sebarang titik P (x, y) pada kurva tersebut bersifat |P F1 | + |P F2 | = konstan. Oleh karena kurva tersebut melalui A, maka cukup jelas bahwa |P F1 | + |P F2 | = 2a. Dengan demikian, jika P (x, y) terletak pada kurva tersebut akan kita peroleh y2 x2 + 2 = 1. a2 a c2

12

ERIDANI

Oleh karena kurva tersebut melalui B, dan a > c > 0 maka b2 = a2 c2 . Dengan demikian x2 y 2 + 2 = 1, a2 b menyatakan persamaan kurva tersebut, yang biasa kita sebut ellips. Titik F1 dan F2 disebut fokus ellips. Titik-titik potong ellips terhadap sumbu-x biasa disebut verteks dari ellips. Sumbu mayor ellips didenisikan sebagai ruas garis yang dibentuk oleh titik-titik potong ellips terhadap sumbu-x, sedangkan sumbu minor ellips adalah ruas garis yang dibentuk oleh titik-titik potong ellips terhadap sumbu-y. (1) Jika suatu garis memotong ellips di P dan Q, tentukan |P Q|. (2) Tentukan syarat agar garis y = mx + c selalu menyinggung ellips. (3) Buktikan, bahwa selalu terdapat dua garis singgung terhadap ellips dengan besar gradien tertentu. (4) Tentukan titik-titik pada ellips sedemikian hingga garis singgung pada titiktitik tersebut membentuk sudut 45 terhadap sumbu-x. (5) Misalkan y = m x memotong ellips di P1 dan P2 . Buktikan bahwa garis singgung di P1 dan P2 sejajar. (6) Jika garis normal pada suatu titik di ellips didenisikan sebagai garis yang tegak lurus garis singgung di titik tersebut, tentukan garis normal di sebarang titik di ellips. (7) Buktikan bahwa titik potong ellips n2 x2 + m2 y 2 = n2 m2 terletak pada suatu lingkaran. 10. Sistem Koordinat, Garis dan Bidang di ruang Dimensi Tiga (1) Hitunglah jarak antara dua titik di ruang. Petunjuk: Misalkan kedua titik tersebut adalah P, Q, dan P Q 3 menyatakan jarak antara keduanya. Sketsalah balok AN BP.M QLC sedemikian sehingga pasangan segiempat berikut: AP CM, N BLQ; LCP B, QM AN ; BP AN, LCM Q sejajar. (2) Diberikan titik-titik P dan Q. Jika O menyatakan pusat koordinat, tentukan cos , jika := P OQ. dan m2 x2 + n2 y 2 = n2 m2

GEOMETRI ANALITIK

13

(3) Misalkan P0 suatu titik yang terletak pada ruas garis P1 P2 sedemikian sehingga |P1 P0 | : |P2 P0 | = m : n. Tentukan koordinat P0 . Jika koordinat P0 dan P1 diketahui, dapatkah koordinat P2 ditentukan? Petunjuk: Sketsalah P1 L, P2 M , P0 N sedemikian sehingga ketiganya tegak lurus bidang-xy, dan L, M, N terletak pada satu garis di bidang-xy. Misalkan menyatakan bidang datar yang memuat LM dan P1 P2 . Jelas bahwa perpotongan bidang-xy dan adalah garis yang memuat LM . Misalkan H, K berturut-turut adalah perpotongan garis yang memuat LM terhadap P1 L dan (4) Misalkan garis sejajar dengan vektor , dan melalui titik P (x0 , y0 , z0 ). Tena tukan persamaan garis . (5) Misalkan
1,

P2 M . Selidiki

HP1 P0 dan

P2 P0 K.

dan

dua garis berpotongan. Tentukan besar sudut yang ter-

bentuk di antaranya. (6) Tentukan persamaan garis yang melalui dua titik yang diketahui. (7) Diberikan dua garis di ruang. Tentukan syarat yang menyatakan bahwa kedua garis sejajar, berimpit, berpotongan, atau bersilangan. (8) Misalkan titik P terletak pada bidang P. Jika vektor tegak lurus P, tena tukan persamaan bidang P. (9) Tentukan persamaan bidang yang a melalui titik A dan sejajar dengan vektor dan b . melalui titik P, Q dan sejajar dengan vektor . a melalui titik P, Q, dan R. Diperlukan persyaratan bahwa ketiga titik tidak harus terletak dalam satu garis. (10) Buktikan bahwa perpotongan dua bidang adalah suatu garis.

You might also like