You are on page 1of 3

KONSEP GREEN BUILDING PADA PROYEK PEMBANGUNAN GEDUNG KEMENTRIAN PEKERJAAN UMUM

Konsep gedung

pada proyek pembangunan gedung kementrian pekerjaan umum

berorientasi pada Green Building dengan rating Platinum. Secara definisi Green Building adalah bangunan dimana sejak dimulai dalam tahap perencanaan, pembangunan, pengoperasian hingga dalam operasional pemeliharaannya memperhatikan aspek-aspek dalam melindungi, menghemat, mengurangi penggunaan sumber daya alam, menjaga mutu baik bangunan maupun mutu dari kualitas udara di dalam ruangan, dan memperhatikan kesehatan penghuninya yang semuanya berpegang kepada kaidah berkesinambungan. Suatu bangunan dapat disebut sudah menerapkan konsep banguan hijau apabila berhasil melalui suatu proses evaluasi untuk mendapatkan sertifikasi bangunan hijau tersebut. Di indonesia lembaga atau asosiasi yang melakukan sertifikasi adalah GBCI Green Building Council Indonesia. Di dalam GBCI ada 6 (enam) kategori yang diperhitungkan dalam evaluasi, keenam kriteria tersebut adalah : 1. Tepat Guna Lahan (Approriate Site Development / ASD) 2. Efisiensi Energi & Refrigeran (Energy Efficiency & Refrigerant / EER) 3. Konservasi Air (Water Conservation / WAC) 4. Sumber dan Siklus Material (Material Resources and Cycle / MRC) 5. Kualiatas Udara & Kenyamanan Ruangan (Indoor Air Health and Comfort / IHC) 6. Manajemen Lingkungan Bangunan (Building and Environment Management / BEM) Masing-masing kategori merupakan pembidangan dari aspek-aspek yang dinilai secara signifikan harus menjadi perhatian utama dalam konsep bangunan hijau. Kemudian dimasingmasing kategori dibagi menjadi butir-butir rating yang merupakan turunan dari pembidangan. Setiap rating mempunyai poin atau nilai. Konsep Proyek Pembangunan Gedung Menteri Kementerian Pekerjaan Umum berorientasi pada Green Building dengan rating Platinum, untuk itu maka kumulatif nilai setiap poin harus lebih besar sama dengan 70 ( 70) dari total nilai 96, atau kalau dalam presentase 73 %.

ANALISIS GEDUNG Bentuk dan Orientasi Bangunan Gedung Menteri Kementerian Pekerjaan Umum pada sisi vertical, dan juga pada sisi horisontal mempunyai bentukan massa yang tipis. Sisi tipis di puncak gedung didesain agar mampu menjadi shading bagi sisi bangunan dibawahnya. Pada desain ini, bangunan menghadap ke arah timur. Bangunan yang menghadap kearah timur tentu akan mendapatkan sinar dan panas matahari yang maksimal sehingga memerlukan penerapan teknologi tambahan untuk mengurangi efek dari cahaya dan panas matahari yang akan masuk kedalam bangunan secara berlebihan.

Sisi tipis di puncak gedung menjadi shading bagi sisi bangunan dibawahnya

Pelaksanaan Konstruksi Precast Precast half slab digunakan sebagai pengganti system plat konvensional pada struktur gedung parkir sehingga mengurangi penggunaan material kayu dan mengurangi permasalahan sampah pada proyek. Material Bekisting

Pada bekisting dinding digunakan material baja untuk mengurangi penggunaan material kayu dan mengurangi permasalahn sampah pada proyek. Teknologi Tambahan Shading & Reflektor Shading light shelf bermanfaat mengurangi panas yang masuk kedalam gedung namun tetap memasukkan cahaya dengan efisien Insulation Parapet Pemakaian doble wall akan menahan panas yang akan masuk kedalam bangunan dengan perangkap didalam ruang udara double wall Mekanikal & Elektrikal Lift Sistem lift yang digunakan dalam gedung ini adalah REGENERATIVE CONVERTER. Sistem ini mampu menghemat energy mencapai 30%.Selain itu juga mampu mengurangi reduksi CO2. Penerangan Sistem penerangan dalam bangunanmenggunakan intelegent lightning system yang dikendalikan BAS sehingga nyala lampu dimatikan secara otomatis oleh motion sensor & lux sensor. AC Lampu dinyalakan/dimatikan secara otomatis oleh motion sensor. Pada saat yang bersamaan signal dari motion sensor dikirim ke sistem ACMV untuk energy saving mode (temperature set-point set-back). Pengelompokan sistem AC dalam bangunan juga ditentukan berdasarkan perletakan ruangan trerhadap masa bangunan. Dibagian sisi luar bangunan, pemasangan AC akan lebih dibutuhkan daripada ruangan ditengah bangunan. Water Treatment Plant Berfungsi untuk mengolah air yang semula tidak layak untuk digunakan menjadi layak digunakan. Dengan menggunkana Water Treatment plant kita bisa menghemat cadangan air bersih yang terkndung di dalam bumi. BAS Penerapan Building Automation System (BAS) untuk memonitor dan mengontrol pemakaian Energi Listrik Bangunan, secara terintegrasi. Dengan menggunakan BAS Kita bisa menghemat energy listrik sampai 30 %.

You might also like