You are on page 1of 3

Berfikir Ilmiah atau Merumuskan Ide Secara Deduktif dan Cara Pengambilan Keputusan yang Benar

Nama : Ali Munajid 11650080

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI MAULANA MALIK IBRAHIM MALANG FAKULTAS SAIN DAN TEKNOLOGI JURUSAN TEKNIK INFORMATIKA

Pendahuluan Manusia adalah makhluk yang diberi kemampuan utuk berfikir, merasa, melihat, mendengar, bersikap dan bertindak. Sikap dan tindakanya diperoleh atau bersumber pada pengetahuan yang didapatkan melalui proses kegiatan berfikir, merasa, melihat dan mendengar. Penalaran akan menghasilkan pengetahuan yang dikaitkan dengan perasaaan. Bernalar atau berfikir akan membuat manusia menjadi makhluk yang lebih unggul dari makhluk yang lain. Berfikir deduktif adalah kegiatan berfikir yang berlawanan dengan penalaran induktif. Deduksi adalah penalaran atau cara berfikir yang bertolak dari pernyataan-pernyataan yang bersifat umum, menarik kesimpulan yang bersifat khusus1. Sedangkan menurut Wikipedia, berfikir deduktif adalah metode berpikir yang menerapkan hal-hal yang umum terlebih dahulu untuk seterusnya dihubungkan dalam bagian-bagiannya yang khusus. Pengambilan keputusan secara deduktif sendiri dibagi menjadi 3 bagian yaitu: Kategorial, Hipotesis dan Alternatif. Kategorial adalah silogisme yang terjadi dari 3 proposisi yaitu primis minor, mayor dan kesimpulan. Hipotesis adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor yang berproposisi konditional hipotesis. Alternatif adalah silogisme yang terdiri atas premis mayor berupa proposisi alternatif. Berpikir deduktif adalah cara berpikir yang ideal bagi manusia, untuk pembahasan selanjutnya tentang bab ini akan di bahas dalam makalah ini. Rumusan Masalah 1. Apa pengertian penalaran deduktif? 2. Apa saja macam-macam metode penalaran deduktif dalam filsafat ilmu? 3. Bagaimana menentukan kebenaran dengan metode deduktif Pembahasan Buah dari berfikir adalah pengetahuan. Berfikir adalah suatu proses, proses berfikir ini biasa disebut sebagai bernalar. Dalam bernalar manusia melakukan proses berfikir untuk bersaha tiba pada pernyataan baru yang merupakan kelanjutan runtut dari pernyataan lain yang telah diketahui2. Pernyataan yang telah diketahui itu disebut pangkal pikiran (premise), sedang pernyataan baru yang diturunkan dinamakan simpulan (conclusion).
1 Burhanuddin Salam, Logika Formal (filsafat berfikir), Bina Aksara, jakarta, 1988, hlm. 75. 2 The, 1999:21

Bernalar atau logika deduktif adalah suatu cara penarikan simpulan pada suatu proses berfikir yang sebaliknya dari logkia induktif. Dalam proses berfikir ini dari pernyataan yang bersifat umum ditarik simpulan yang bersifat khusus. Penarikan simpulan secara deduktif biasanya menggunakan pola pikir silogismus. Sebagai seorang pelopor dalam logika deduktif, aristoteles mengajarkan silogisme kategoris yang tersusun dari tiga buah proporsisi kategoris3. Jika anda memejamkan mata, lalu memberikan pendapat tentang apa-apa yang ada di alam luar darisuatu prinsipumum maka disebut sistem deduksi, sebaliknya jika anda membuka mata lebar-lebar terhadap semesta alam ini, lalu melakukan pengamatan dan berbagai percobaan, kemudian menyimpulkan suatu pendapat yang umum sifatnya, maka disebut sistem induksi. Induksi tak akan banyak banyak manfaatnya jika tidak diikuti oleh pola berfikir yang kedua yaitu deduksi. Sebab deduksi dan induksi bagaikan air dan tebing yang saling mendukung.4 Penarikan kesimpulan secara deduktif biasanya memakai pola berpikir yang disebut syllogisme. Penalaran deduktif adalah kegiatan berpikir yang berlawanan dengan penalaran induktif. Deduktif adalah penalaran atau cara berpikir yang menolak dari pernyataan-pernyataan yang bersifat umum, menarik kesimpulan yang bersifat khusus. Sebagai suatu aktivitas pikir yang memusatkan penyelidikan kepada segala sesuatu (tak terbatasluasnya), maka wajarlah filsafat mempunyai cara (metode). Bahkan, karena wataknya yang amat luas itu, wajar pula apabila filsafat mempergunakan banyak cara, berbagai metode, multi metode.

3 Poespoprodjo, 1999: 206 4 Jamaluddin kafie, Berfikir Apa & Bagaimana. Indah .Surabaya. 1989. hal 63

You might also like