You are on page 1of 2

BAB II TINJAUAN PUSTAKA

I. ANATOMI DAN FISIOLOGI Cavum thoracis adalah ruangan bagian tubuh yang terletak diantara leher dan abdomen, Dibatasi oleh sternum dan costa bagian depan didepannya, columna vertebralis dibelakang, lengkung costa dilateral, apertura thoracis superior diatas dan diafragma dibawah. Didalam Cavum thoracis terdapat: cavum pleura (paru-paru kanan dan kiri beserta pleuranya masing-masing) dan mediastinum.(6) Pleura adalah suatu kantong cairan serous tertutup untuk melicinkan permukaan yang beraposisi, yang menyelubungi hampir seluruh permukaan paru. Pada keadaan normal cavum pleura merupakan ruang potensial untuk ditempati paru saat inspirasi. Ruang potensial yang tak ditempati paru pada keadaan normal dan hanya ditempati paru bila inspirasi dalam disebut recesssus. Terdapat 6 recessus yaitu recessus phrenicocostalis kanan kiri, recessus costomediastinalis anterior kanan kiri, recessus costomediastinalis posterior kanan kiri. (6) Pulmo terdiri dari apex pulmonis, basis pulmonis, facies costalis dan facies medialis, margo anterior dan margo inferior serta hilus pulmonalis. Apex pulmonis setinggi costa I. Basis pulmonis sesuai lengkung diafragma. Hilus pulmonis adalah suatu area berbentuk triangular pada facies medialis pulmonis tempat keluar masuknya radix pulmonis (dari depan kebelakang susunannnya : v. pulmonalis, a. pulmonalis, bronchus dengan vasa bronkialisnya diaspek dorsal. Paru kanan mempunyai 3 lobus, yaitu lobus superior, lobus medius, lobus inferior. Sedang paru kiri terbagi 2 lobus: superior dan inferior.(6) Mediastinum dibagi oleh bidang khayal yang terbentang dari angulus sternalis ke tepi bawah corpus vertebra Th IV menjadi mediastinum superior dan mediastinum inferior. Madiastinum superior dibagi menjadi bangunan diretrosternal yaitu thymus, v.anonyma, v.cava superior bagian atas. Bangunan ditengah yaitu arcus costae dengan ketiga cabangnya, n.vagus, n. phrenicus. Bangunan Pre vertebra yaitu oesophagus, trachea, n.recurrens sinistra, ductus thoracicus. Sedangkan mediastinum inferior terbagi menjadi mediastinum anterior yang terdiri dari jaringan lemak dan lymphonodi, mediastinum medius terdiri dari pericardium yang meliputi cor dan pangkal pembuluh darah besar, madiastinum posterior terdiri dari aorta descenden, ductus thoracicus, v. azygos dan hemiazygos serta oesophagus.(6) Setelah melalui saluran hidung dan faring udara inspirasi berjalan menuruni trakea, bronkus, bronkiolus, bronkiolus respiratorius, ductus alveolaris sampai kealveoli. Dinding

trakea dan bronkus terbentuk oleh tulang rawan dan sedikit otot polos. Dindingnya dilapisi oleh epitel bersilia yang mengandung kelenjar mucus dan serosa. Paru-paru dan dinding dada merupakan struktur yang elastis. Paru dapat dengan bebas bergeser tapi sukar untuk dipisahkan dari dinding dada karena daya recoil untuk menjauhi dinding diimbangi oleh recoil dinding dada kearah berlawanan. Inspirasi merupakan proses aktif yang diawali oleh kontraksi otot-otot inspirasi yang meningkatkan volume intrathorakal. Tekanan intrapleura lalu menurun sehingga jaringan paru didalamnya teregang, tekanan dalam saluran udara sedikit lebih negatif sehingga udara dapat mengalir kedalam paru. Pada akhir inspirasi, daya recoil paru mulai menarik dinding dada kembali ke posisi ekspirasi sampai terjadi keseimbangan kembali antara daya recoil jaringan paru dengan dinding dada. Takanan dalam saluran udara sedikit lebih positif dan udara mengalir keluar meninggalkan paru. Selama pernapasan tenang ekspirasi merupakan proses pasif yang tidak memerlukan kontraksi otot untuk menurunkan volume intrathorakal.(7)

You might also like