You are on page 1of 51

ASAM AMINO

OLEH BURHANUDDIN TAEBE

PENDAHULUAN
PROTEIN KOMPONEN UTAMA SEL HIDUP, FUNGSI PENYUSUN STRUKTUR SEL PROTEIN AKTIF, MISAL ENZIM SEBAGAI KATALIS PROSES BIOKIMIA SEL CONTOH LAIN HORMON, PEMBAWA O2 (HEMOGLOBIN), PROTEIN TERIKAT GEN, TOKSIN, ANTIBODI/ANTIGEN DLS

CIRI-CIRI MOLEKUL PROTEIN

1. BERAT MOLEKUL BESAR (ribuan jutaan) 2. TERSUSUN 20 MACAM ASAM AMINO, TERIKAT SECARA KOVALEN,MEMBENTUK RANTAI POLIPEPTIDA (IKATAN PEPTIDA, IKATAN GUGUS a-KARBOKSIL ASAM AMINO 1 DENGAN GUGUS a-AMIN ASAM AMINO 2
O HN CH R1 Residu asam amino-1 C HN Ikatan Peptida O CH R2 Residu asam amino-2 C HN CH R3 O C

Residu asam amino-3

3. TERDAPAT IKATAN KIMIA LAIN (IKATAN HIDROGEN, HIDROFOB, ION, ELEKTROSTATIK, van der WAALS) 4. STRUKTUR TIDAK STABIL TERHADAP, pH, RADIASI, TEMPERATUR, PELARUT ORGANIK DAN DETERJEN

5. REAKTIF DAN SPESIFIK

ASAM AMINO PENYUSUN PROTEIN


GLISIN,

asam amino pertama diisolasi dari hidrolisat protein

TREONIN,

asam amino pembentuk protein paling akhir diisolasi

DUA PULUH ASAM AMINO UTAMA


ASAM AMINO Alanin Arginin Asparagin Asam aspartat Sistein Glutamin Asam glutamat Glisin Histidin SIMBOL Ala Arg Asn Asp Cys Gln Glu Gly His SINGK.HURUF A R N D C Q E G H

ASAM AMINO Isolesin Lesin

SIMBOL Ile Leu

SINGK.HURUF I L

Lisin
Metionin Fenilalanin Prolin Serin Treonin

Lys
Met Phe Pro Ser Thr

K
M F P S T

Triptofan
Tirosin Valin

Trp
Tyr Val

W
Y V

O O H2N CH CH3 ALANIN C OH H3C CH CH3 LESIN H2 C NH2 CH C OH O H2N CH CH2 SERIN OH C OH

O H2N CH CH2 CH2 CH2 CH2 NH2 LISIN C OH H2N CH CH2 CH2 CH2 NH C NH2

O C OH H2N CH CH2 CH2 C NH2 NH ARGININ

O C OH

GLUTAMIN

O H2N CH CH2 C O C OH H2N CH CH2 C

O C OH H2N CH CH2 O SH

O C OH

NH2 ASPARAGIN O H2N CH CH2 C OH

OH ASAM GLUTAMAT O H2N CH CH2 C OH

SISTEIN O H2N CH CH2 C OH

N NH HN TRIPTOFAN

HISTIDIN

FENILALANIN

O H2 N CH CH2 H2 N CH CH2 CH3 CH2 C OH CH2 C OH O CH H2N CH

O C CH3 OH H2 N CH CH2 C OH ASAM ASPARTAT CH3 METIONIN O OH H2N CH H GLISIN O C H2 N OH CH CH CH3 VALIN PROLIN C CH3 OH H N C OH O O O C OH

ISOLESIN S OH TIROSIN O H2N CH CH C OH

CH3 TREONIN

ASAM AMINO BIOTA LAUT

I. Asam Amino Bebas Protein Hasil penelitian, kadar protein asam amino rumput laut bervariasi, sebab faktor genetik, kedalaman tempat tinggal pada laut, kondisi lingkungan dan fisiologis. Kadar total dan relatif asam amino bebas dipengaruhi musim pada Porphyra tenera, Enteromorpha prolifera f. Capillaris, Ulva lavtuca var, rigida, Caulerpa sertularioides, Padina tetrastomatica, Dictyota maxima, Dictyota atomaria dan Chondrus ocellatus. Penelitian pada Agardhelia robusta kandung asam amino sistokarpat dan tetrasporat adalah sama.

Pada alga merah, coklat dan hijau dari wilayah yang berbeda dengan pekerja yang berbeda ternyata memperlihatkan komposisi asam amino bebas protein berbeda pula. Komposisi dikarakteristik dalam konsentrasi rendah asam amino utama dan umum alanin, asam aspartat, asam glutamat dan amidanya, misalnya pada Rhodymenia palmata (Rhodomeniales), Halopitys incurvus, Laurencia undulata, Lopho-cladia lallemandi, Polysiphonia nigrescens, Polysiphonia subulata, Pterosiphonia pinnata, Rytiphloea tinctoria, Vidalia volubilis dan Delesseria sanguinea .

II. Asam Amino Nonprotein


Ekstrak etanol Algae biasa mengandung asam amino nonprotein bersama sama protein. Ada lima jenis yaitu, bersifat asam, basa, netral mengandung sulfur dan yod. A. Asam Amino Asam Asam amino polikarbosiklik Algae masuk isomer rantai lurus asam glutamat, yaitu asam 3-aminoglutarat, dan lima kandung imino; as. kainat, as. allokainat,as. domoit, as. pirolidin-2,5-dikarboksilat dan as. Pirolidin-2,4-dikarboksilat,diisolasi dari Algae

1. Asam 3-amino Glutarat


HOOC NH2 COOH

Ekstrak encer dari Chondria armata isolasi dengan kromatografi penukar ion diperoleh 0,032% asam amino bersifat optis tidak aktif C5H9NO4 t.l 280o 282o, hidroklorida 210o 212o, teridentifikasi sebagai asam 3-aminopentanadi-oat (asam 3-aminoglutarat atau asam isoglutamat).

2. Asam Kainat
N H

CH 2CO 2H COOH

Murakami (1953) dkk isolasi komponen aktif Digenea simplex (Rhodomelaceae) g. merah tersebar luas di air laut subtropik, tropik di Mediteranean, Laut merah dan Samudra Hindia. G. merah 1000 tahun sebagai antelmentik, sekarang diketahui bersifat neurobiologikal. Pertama diisolasi dari kaininso (=agar, Jepang ) dengan kromatografi alumina sebagai as. digenat, kemudian as. kainat. Juga isolasi Centroceras clavulatum (Ceramiales), (ke-2 Rhodophyta) dengan etanol 70% temp kamar kemudian resin penukar ion. Eksperimen: dimungkinkan dibuat 2 3 karboksilat seperti (lihat skema)

3. Asam Allokainat

34
N H

COOH COOH

Disamping asam kainat (2) Digenea simplex juga mengandung asam allokainat dalam jumlah kecil (34). Dipisahkan bersama-sama 2 dari ekstrak cair induk dan mempunyai sifat antelmentik yang lemah. Mempunyai isomer ruang dehidroderivat asam isokainat 35

COOH N H COOH

H2 Dihidroderivat H2

COOH N H 35 H COOH

CH 2CO 2H COOH N H

4. Asam Domoat
COOH H H H COOH COOH N 40 H Pada 1959 Daigo mengisolasi asam domoat (40) dari Chondria armata yang merupakan alga merah yang sesuku dengan Digenea simplex . Sangat erat hubungannya dengan asam kainat, namanya diaambil dari nama Jepang alga domoi, diisolasi dari ekstrak encer dengan kromatografi pertukaran ion. Asam domoat juga dapat diisolasi dari ekstrak etanol 70% dengan kromatografi pertukaran ion Alsidium corallinum (Rhodomelaceae). Reaksi degradasi dengan ozonolisis menghasilkan asam keto 41, dikenal senyawa dimetil ester dari 40 yaitu 42

boksilat

5. Asam Pirolidina-2,5 dikarboksilat


43 Diisolasi dari ganggang merah Schizymenia dubyi (Nemastomaceae) dan dari Haematocelis rubens yautu alga merah dengan permukaan yang keras yang diperkirakan sebagai fase tetrasporofitik dari Schizymenia dubyi.
N H

HOOC

COOH

6. Asam Pirolidina-2,4 dikarboksilat


44 Diisolasi dari Chondria coerulescens (Rhodomelaceae). Menunjukkan reaksi warna yang khas untuk asam amino seperti isatin berwarna biru atau alkalin nitroprusid asetaldehid berwarna kuning menunjukkan ninhidrin. Asam amino ini terdapat dalam sejumlah Florideophyceae yang terbagi dalam 7 kelas seperti Chondria dasiphylla (Rhodomelacveae) dan Ceramium rubrum (Ceramiaceae) dan juga dapat diisolasi dari biji Afzelia bella ( Leguminosae)
HOOC COOH N H

B. Asam Amino Dasar

Ornitin (45) sebagai asam amino yang berperan dalam biosintesis pada tumbuhan juga terdapat sebagai salah satu asam amino dasar yang terdapat dalam biota laut. Empat asam amino lainnya adalah laminin (48) yang mirip kolin pada tumbuhan berbunga, amidinoureido sebagai gongrin (46) dan gigartinin (47), serta heterosiklik 1-metilhistidin (49) dan 1,3dimetilhistidin (50)

1. ORNITIN
H H2N NH2 COOH

Terdapat dalam ganggang merah, coklat dan hijau

2. Gongrin
NH 2 O O C NH NH COOH

Diisolasi dari ganggang merah Gymnogongrus flabrlliformis dengan kromatografi penukar ion, dimurnikan dengan kolom silika gel-Celite eluen BAW (4:1:2). Isolat mengandung komponen positif tes Sakaguchi (orange) dan warna ungu khas ninhidrin. Pemanasan 120o dalam larutan air pada tabung tertutup akan terurai menjadi karbon dioksida, guanidin, dan asam -aminobutirat; oksidasi dengan permanganat hasilkan guanilurea dan asam suksinat; hidrolisis dengan Ba(OH)2 hasilkan asam -aminobutirat dan asam -ureidobutirat. Kenyataan ini menunjukkan bahwa komponen tersebut adalah asam 4-(3-amidinoureido) butirat

3. Gigartinin
H2N C NH 2 H N C O H N H NH 2 COOH

Dapat diisolasi Gymnogongrus flabrlliformis dengan kromatografi penukar ion, pemurniannya rekristalisasi sebagai nitratnya, dikarakterisasi dengan pereaksi Sakaguchi (orange) dan mirip gongrin. Degradasi larutan air pada 120o hasilkan karbon dioksida, guanidin dan L-ornitin; oksidasi KMnO4 hasilkan asam suksinat dan guanilurea; hidrolisis Ba(OH)2 hasilkan sitrulin dan ornitin. Transformasi ini menunjukkan sebagai N5-(amidinokarbamoil)-L-ornitin sebagai struktur gigartinin. Komponen guanilureido tidak terdeteksi pada jenis ganggang coklat (pemisahan gigartinin dari Colpomenia sinuosa diragukan) dan 3 jenis ganggang hijau. Dari 15 ganggang merah yang dikumpul 7 mengandung gigartinin yaitu; Gelidium amansii, Grateloupia livida, Polyopes polyideoides, Carpopeltis flabellata, Hypnea japonica, Gracilaria textori dan Gymnogongrus flabrlliformis dan 4 positif mengandung gongrin masing-masing; Grateloupia livida, Grateloupia livida, Gracilaria textori, Gymnogongrus flabrlliformis dan diketahui tak ada satupun ganggang yang mengandung gongrin tanpa gigartinin.

4. Laminin
H
(CH3)2 +

NH 2 COOH

Diisolasi dari Laminaria angustata. Prosedur isolasi disarkan pada absorpsi asam amino kompleks pada Amberlite IR-120 dan dielusi dengan amonia.

5. 1-Metilhistidin dan 1,3-Dimetilhisridin


COOH N H N CH 3 NH 2 H3C N H N CH 3 COOH NH 2

Penelitian rumput laut disepanjang New Sout Wales telah diisolasi dua asam amino dasar yang belum diketahui. Senyawa pertama diperoleh dari Phyllospora comosa dan diidentfikasi (IR, NMR, Spektro) mempunyai sifat fisika seperti 1-metilhistidin , diketahui terdapat dalam darah manusia, urin atau sebagai peptida dalam otot rangka. Komponen kedua diisolasi dari alga merah Gracilaria secundata. Isolasi kromatografi penukar ion, fraksi asam amino total difraksinasi dengan kolom Dowex 50 dalam amonia, kristalisasi sebagai hidroklorida. Komponen yang diperoleh dengan reaksi warna; ninhidrin biru-hijau, p-dimetilaminobenz-aldehid kuning dan tidak memberi reaksi diazotasi dengan sulfanilamid. Reaksi ini mengarah ke derivat histidin dengan cincin imidazol, data IR diperoleh dua metil resonansi sehingga senyawa tersebut adalah 1,3-dimetilhistidim . Kedua asam amino dasar ini terdeteksi dalam ganggang merah dan coklat tetapi tidak terdeteksi dalam ganggang hijau.

C. Asam Amino Netral

1.

Asam amino ini kecuali terdapat dalam ganggang juga terdapat dalam tumbuhan, kecuali N-(-2hidrokaietil) glisisn (53, petalonin) dari ganggang coklat Petalonia fascia -alanin dan asam -aminobutirat
COOH H2N H2N COOH

51

2. Petalonin
OH HOOC N H

52 Dari alga coklat Petalonia fascia (Punctariaceae) diisolasi dengan kromatografi pertukaran ion. Asam amino ini diidentifikasi sebagai N-(2-Hidroksietil)glisin.

3. Sitrulin
H2N C O

H N

NH 2 COOH

54
Pertama kali ditemukan dalam jus semangka, kemudian dideteksi dengan kromatografi kertas dalam tumbuhan. Merupakan senyawa intermediat dalam biosintesis arginin. Pertama kali diisolasi dari Chondrus ocellatus, Rhodoglossum pulchrum dan Chondria armata. Banyak terdapat dalam jenis alga dan dapat dalam konsentrasi tinggi.

4. Asam Azetidin-2-karboksilat
N H

COOH

55 Aslinya ditemukan dalam jenis Liliaceae, Agavaceae dan Amaryllidaceae. Asam amino inikemudian diisolasi dari kecambah Delonix regia dan beberapa polongpolongan, jumlah kecil dalam gula bit. Diisolasi dari alga merah Lophocladia lallemandi (Rhodomelaceae).

5. Asam Pipekolat
56 Pertama kali diisolasi dari ekstrak tanaman oleh Morrison dan Zacharius. Tersebar luas dalam tanaman utamanya polongpolongan. Telah diisolasi dari alga coklat Petalonia fascia, alga merah Pterocladia pinnata, Amphiroa beauvoisii dan Centroceras clavatum.
N H COOH

6. Asam 5-Hidroksipipekolat
HO

57
N H COOH

Palimh sering ditemukan sebagai asam

amino bebas dari polong-polongan. Telah diisolasi dari Undaria pinnatifida dan belum ditemukan dalam alga yang lain.

7. Baikiain

N H

COOH

58 Diisolasi dari ekstrak kayu rhodesian, Bakiaea plurijuga dan beberapa polongan, Caesalpinia tinctoria. Dari rumput laut Corallina officinalis, Pterrocladia capillacea dan Gracilaria secundatc. Asam amino ini terdapat dalam kadar yang rendah dari alga merah.

Kelompok ini terdiri dari kelompok, dua tioeter yaitu; Sistationin dan lantionin serta tiga sulfoksida yaitu metionin sulfoksida, N-metilmetionin sulfoksida dan kondrin.

1. Sistationin
H HOOC NH 2 S H COOH NH2

59 Merupakaqn asam amino intermedit dalam metabolisme dari metionin dan telah diisolasi dari alga Heterochordaria bietina (Chordariaceae)

2. Lantionin
NH 2 S HOOC COOH NH 2

60 Merupakan polipeptida antibiotik dan telah diisolasi dari Hypnea musciformis (Hypneaceae)

3. Metionin sulfoksida dan S-m-hidroksi metilhomosistein


H H3C S O NH 2 COOH HO S H NH 2 COOH

62 Diisolasi dari Chondrus ocellatus, alga merah Grateloupia turuturu (Grateloupiaceae)

4. N-Metilmetionin sulfoksida
H3C S O H NHCH 3 COOH

63 Diisolasi dari alga merah Grateloupia turuturu (Grateloupiaceae) dan Centroceras clavulatum (Ceramiaceae)

5. Kondrin 64

O S

Diisolasi dari alga merah Chondria crassicaulis (Rhodomelaceae), dengan kromatografi pertukaran ion. Kondrin mirip dgn asam 5-(S)-metil-1,4-tiazan-3(R) karboksilat-1-(S)-oksida atau sikloalliin, karena itu kadang kondrin dianggap sebagai aposikloalliin atau norsikloalliin yang terdapat dlm onion (Allium cepa), juga dapat diisolasi dari alga coklat dan hijau.

N H

COOH

E. ASAM IODOAMINO
Banyak dari alga Kelas Phaeophyta yang

mengandung iodin. Iodin ini terlihat jika sampel dihidrolisis dengan enzim atau alkali dan menghasilkan mono dan diiodintirosin serta triiodotironi yang dapat dilihat dengan kromatografi atau metode radioautografik dengan menggunakan I131

III. ASAM AMINO SULFONAT


1. Taurin dan N-Metiltaurin
Tahun 1955 ditemukan karbohidrat ber-BM rendah dari

alga merah Furcellaria fastigiata (Furcellari-aceae). Pertama kali diisolasi adalah N,N-dimetilta-urin 67, selanjutnya dimetiltaurin yang sama N-mono-metiltaurin 66 dan taurin 65 dalam Ptilota pectinata (Ceramiaceae), Porphyra umbilicalis (Bangiaceae) dan Gelidium cartilagineum (Gelidiaceae). juga telah diisolasi seny termetilasi dari derivat 2-trimetilamoniumetanasulfonat atau taurobetain 68 dari Chondrus crispus & Pterocladia pinnata. Taurin dan turunan metilnya tersebar luas dalam alga merah dan hijau.

H3N

+ -

SO 3

H3CH2N

SO 3

65
+

66
+ -

(H3C)2HN

SO 3

(H3C)3N

SO 3

67

68

2. Asam Sisteinolat
H HO
+

NH 3 SO 3

69
D-asam sisteinolat 69, asam 2-amino-3-

hidroksi-1-propanasulfonat diisolasi dari alga merah Polysiphonia fastigiata (Rhodomelaceae)

3. Asam 3-Aminopropanasulfonat & Asam-3-Amino2-hidroksipropana sulfonat Diisolasi dari fraksi yang bersifat asam dari ekstrak metanol alga merah Grateloupia livida (Grateloupiaceae) dengan kromatografi kolom selulusa eluen fenol : air dan diidentifikasi sebagai asam 3-amino propana sukfonat (70) atau homotaurin. Senyawa kedua sebagai isomernya adalah asam 3-amino-2hidroksi sulfinat (71). Kedua senyawa ini bersifat hipotensif dan kardiotonik, homotaurin juga bersifat menekan perangsangan kortikal

+ H3N

SO 3

+ H3N

SO 3

OH

70

71

4. Gliseriltaurin
HO HO H + N H2 SO3

72
Diisolasi dfari alga merah Gigartina lepto-

rhynchos (Gigartinadeae)

IV. PEPETIDA SEDERHANA

Pemeriksaan peptida dari alga laut dimulai oleh Haas dan Hill tahun 1931, memisahkan dari alga coklat Pelvetia cannaliculata. Penelitian lain pada Pelvetia cannaliculata terdeteksi adanya glisin, alanin, arginin, histidin dan asam glutamat pada peptida dari rumput laut. Dari alga merah tertentu (Amphiroa capensis, Corallina officinalis, Corallina squamata, Galaxaura subverticillata, Lithophyllum incrustans) mengandung alanin, fenilalanin, arginin, asam glutamat dan aspartat. Glisin dan histidin ditemukan pada peptida dari floridae (Griffithsia flosculosa dan Corallina officinalis)

1. Karnosin
H2N HOOC C N O H

NH

74

Pertama

kali diisolasi 1900 dari ekstrak daging sapi oleh Gulewitsch dan Amiradzibi. Dideteksi secara kromatografi dari Acantophora dendroides, Acantophora delilei, Acantophora spicifera, Spongomorpha saxatilis, Sarconema furcellatum, Sarconema sinaioides , Hypnea musciformis

2. Eisenin Ekstraksi dengan etanol mendidih dari alga coklat Eisenia bicyclis (Alariaceae) hasilkan senyawa positif dengan reagensia biuret dan negatif terhdp ninhidrin dan diindikasikan mengandung amino bebas. Penelitian lebih lanjut mengarah kepada eisinin yaitu L-pirrolid-5-on-2-karbonil-L-glutamil-Lalanin (75). Hidrolisis dengan asam sulfur 25% memberikan 2 molekul L-asam glutamat, 1 molekul L-alanin dan 1 molekul amonia. Reaksinya dengan amonium tiosianat - asetat anhidrat menghasilkan 5-metil-2-tiohidantoin dan L-piroglutamil-L-asam glitamat diamida. Juga telah diisolasi eisinin dari alga coklat Ecklonia cava (Alariaceae)

H O N N H O H

O H N H CONH 2

CH 3 COOH

75

3. Fastigiatin
CONH 2 H O N H C O H H N O C H N H CONH 2

76

Diisolasi

dari alga coklat Pelvetia fastigiata (Fucaceae), hidrolisis lengkap dengan asam akan memberikan Lasam glutamat dan 2 molekul amonia

4. L-Sitrulinil-L-arginin Dari ekstrak metanol Grateloupia turuturu 5. L-Arginil-L-glutamin Dari jenis Cladophoa yang segar, kemudian dideteksi dalam alga hijau Enteromorpha linza dan Ulva lactuca dan diisolasi dengan kromatografi pertukaran ion 6. Analipin Dari ekstrak etanol alga coklat Analipus japonicus 7. -Aspartilglisin Diisolasi dari alga merah Ceramium rubrum (Ceramiaceae)

You might also like