Professional Documents
Culture Documents
TUJUAN PEMBAHASAN: Mahasiswa dapat memahami kebedaan makna Etiket Etika, dan Norma sopan santun, POKOK BAHASAN: etiket dan etika 1. 2. 3. 4. SUB POKOK BAHASAN Norma sopan santun, Norma moral, Norma hukum Etika sebagai: Sains Adat istiadat Makna etika (statis, dinamis) Perspektif teori Etika (deontologis, teleologi, egoisme)
AVSH - EB MM IPB 2008 2
Etiket lebih merupakan penerapan praktis dari etika. Implementasinya akan bervariasi antar-tempat, antarbudaya, antar-orang, antar profesi & antar-masyarakat sebagai hasil dari adab sopan-santun yang bergerak dan bergeser menurut perkembangan zaman. Sedang moral merupakan dasar pembentukan etika.
yang menyandang arti tata cara pergaulan yang baik antar- sesama manusia.
tepat. Untuk itu diperlukan informasi sebelumnya mengenai orang yang akan diperkenalkan, menyangkut hal-hal yang bersifat umum (nama, pekerjaan, jenis dan level bahasa, serta cara berbicara yang dikaitkan dengan status sosial-ekonomi, budaya, latar belakang pendidikan, dan usia orang yang akan diperkenalkan). Dengan demikian, etiket merupakan sarana untuk kelancaran berkomunikasi di dalam pergaulan dan juga membantu pencapaian suatu cita-cita:
Hubeis, Aida Vitayala S & Sjafri Mangkuprawira. 2008. AVSH - EB MM IPB 2008 Etike & Estetika Bisnis. (will be published).
ETIKA BERBISNIS
Keberadaan pemimpin & kepemimpinan perusahaan yang baik dan andal, Penampilan karyawan yang santun rapi-ceria-prima & dapat memberi purna-layan terhadap pelanggan, bekerja efektif dan efisien, berkemampuan prima dan santun di dalam menyampaikan dan atau menolak gagasan, taatasas di dalam bernegosiasi, mengkomunikasi dua arah antara atasan dan bawahan-menerima pelanggan
Merupakan poin plus suatu perusahaan dalam menangani usaha dan melayani pelanggan.
AVSH - EB MM IPB 2008 7
bad and with moral duty and obligation. Ethics can also be regarded as a set of moral principles or values.
MORALITY is a doctrine or system of moral conduct. Moral conduct refers to that which relates to principles of right and wrong in behavior (Nofieiman, 2006).
AVSH - EB MM IPB 2008 8
dan sikap lahiriah manusia dalam melakukan relasi sosial dengan sesama mencakup berbagai perilaku keseharian (cara bicara, bertamu, makan, berpakaian, dll)
Norma MORAL yang terkait dengan komponen penilaian
tentang baik dan tidak baik, benar dan salah, tepat dan tidak tepat terhadap segala tindakan dan tingkahlaku manusia di dalam suatu masyarakat.
Norma HUKUM sebagai seperangkat aturan yang dibuat
pemerintah dalam rangka menjamin kelangsungan hidup berbangsa dan bernegara. Hukum menentukan ekspektasi etika yang diharapkan dalam komunitas dan mencoba mengatur serta mendorong pada perbaikan masalah yang dipandang buruk atau tidak baik dalam komunitas. Hukum sebagai suatu norma dimana aturan-aturan diberlakukan secara tegas menyangkut keselamatan dan kesejahteraan10 AVSH - EB MM IPB 2008 banyak orang dalam kehidupan bermasyarakat.
Ethic is concerned with clarifying what constitutes human welfare and the kind of conduct necessary to promote it.
13
1. TEORI DEONTOLOGI Teori Deontologi diperkenalkan oleh Immanuel Kant (1724-1804). Berasaldari kata deon yang berarti: apa yang harus dilakukan atau KEWAJIBAN harus sesuai dengan prosedur dan teori. Menurut Kant hakekat sesuatu YANG BAIK adalah NIAT YANG BAIK
Teori deontologi aturan menghadapi masalah ketika: Ada dua norma bertentangan Semua aturan moral kadang-kadang memunculkan pengecualian. SOLUSI Kewajiban moral bersifat prime facie (WD Ross). Melalui teori Deontologi situasi (Imannuel Kant) (dengan tiga kriteria): Reversibility (able to be changed or undone) Universability (relating to the universe or everything; relating to whole word) Penghargaan terhadap martabat manusia.
AVSH - EB MM IPB 2008 15
2. TEORI TELEOLOGI Teori Teleologi mengandung makna tentang adanya upaya membedakan tujuan, hasil, sasaran dan akibat dari suatu tindakan dari sudut pandang APA & SIAPA yang melakukan. Dari sudut Apa dikenal dua versi teleologi, yaitu: Hedonisme, yang merupakan gambaran suatu situasi dimana seseorang bertindak sedemikian rupa sehingga mencapai kenikmatan yang paling besar Eudaimonisme, yaitu situasi dimana seseorang Bertindak sedemikian rupa sehingga mencapai kebahagiaan; Dari sudut Siapa dikenal DUA versi egoisme etis yaitu: Egoisme Hedonistik: bertindak sedemikian rupa sehingga mencapai kenikmatan yang paling besar Egoisme Eudamonistik. bertindak sedemikian rupa AVSH - EB MM IPB 2008 16 sehingga mencapai kebahagiaan terbesar
2. TEORI EGOISME
Teori Egoisme yang mencakup pemahaman tentang: Egoisme psikologis Egoisme kelompok, Egoisme dicerahi Universalisme etis/ Utilitarianisme dalam konteks penggunaan (utilisation) yaitu the greatest happines of the greatest number of the people: Utilitarianisme mencakup: Utilitarianisme Hedonistik, yang mengukur tingkat kesenangan dan ketidaksenangan Utilitarianisme Eudamonistik yang mengukur jumlah kebahagiaan tertinggi diantara pihak yang terlibat
AVSH - EB MM IPB 2008 17
BAHAN BACAAN
1. Amartya Sen. 1991 . On Ethics & Economics. Basil 2. 3. 4. 5. 6.
7. 8.
Blackwell Ltd. UK A.Sonny Keraf. 1998 . Etika Bisnis. Pustaka Filsafat. Penerbit Kanisius. Jakarta Ketut Rinjin. 2004 . Etika Bisnis dan Implementasinya. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta Laura Hartman, Burr Ridge, 2004. Perspectives in Business Ethics,, IL: McGraw-Hill. Robby I.Chandra. 1995 . Etika Dunia Bisnis. Penerbit Kanisius, Yogyakarta. Sims, R. 2003. Ethics and Corporate Social Responsibility Why Gints Fall. .T. Greenwood Press. Sterling Harwood, Belmont, CA, 1996. Business as Ethical and Business as Usual, : Wadsworth Publishing. Sudiro Suprapto. 2005. Etika : Rahasia Sukses Manajer AVSH - EB MM IPB 2008 18 Masa Depan. Progres. Jakarta.